PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KONSEP PECAHAN SEDERHANA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS III SD NEGERI KARANGWUNI I GUNUNGKIDUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM. 08108244082 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JUNI 2015 i Peningkatan Prestasi Belajar............(Ahmad Heru Wibowo) 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KONSEP PECAHAN SEDERHANA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS III SD NEGERI KARANGWUNI I GUNUNGKIDUL THE IMPROVEMENT OF MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT OF SIMPLE FRACTION CONCEPT THROUGH REALISTIC MATHEMATICS LEARNING STUDENTS OF THIRD GRADE ELEMENTARY SCHOOL OF KARANGWUNI I GUNUNGKIDUL Oleh : Ahmad Heru Wibowo, PGSD , [email protected] Pembimbing : P. Sarjiman, M.Pd Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika materi konsep pecahan sederhana melalui pembelajaran matematika realistik kelas III SD Negeri Karangwuni I Gunungkidul. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Karangwuni I sebanyak 22 siswa. Instrumen penelitian ini menggunakan tes dan observasi. Data hasil penelitian diperoleh dari observasi dan hasil tes belajar. Data hasil penelitian tentang materi konsep pecahan sederhana dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika realistik pada pembelajaran matematika materi konsep pecahan sederhana dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SD Negeri Karangwuni I Gunungkidul. Pada saat observasi pra tindakan materi konsep pecahan sederhana menunjukkan nilai rata-rata kelas diperoleh 44.54. Pada siklus I, diberikan tindakan dengan pembelajaran matematika realistik dipadukan dengan metode kerja kelompok pada materi konsep pecahan sederhana (mengenal pecahan sederhana), sehingga nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 69.54. Pada siklus II, diberikan tindakan dengan pembelajaran matematika realistik dipadukan dengan metode kerja kelompok dan penghargaan pada materi konsep pecahan sederhana (membandingkan pecahan sederhana), sehingga nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 77.72. Kata Kunci: konsep pecahan sederhana, pembelajaran matematika realistik, dan siswa SD Abstract This study aims to improve mathematics achievement through realistic mathematic learning of simple fraction concept at third grade students of Elementary School Karangwuni I Gunungkidul. This type of research is a classroom action research conducted with the Kemmis and Mc. Taggart model consisting of 2 cycles. Subjects were students of third grade of Elementary School Karangwuni I amounting to 22 students. The research instrument used tests and observation. Data were obtained from the observations and the results of tests of learning. Research data about the material of simple fractions concept were analyzed by descriptive quantitative and qualitative descriptive. The results showed that realistic mathematics learning in mathematics learning about simple fractions concept can improve student achievement at Elementary School third grade Karangwuni I Gunungkidul. At the time of observation of the pre-action material concept about simple fractions showed that average values was 44.54. In the first cycle, it was given the action with realistic mathematics learning method combined with group work on material simple fractions concept (simple fractions understanding), so that the class average value increased up to 69.54. In the second cycle, it was given the action with realistic mathematics learning methods combined with teamwork and giving reward for the material of simple fractions concept (comparing simple fractions), so that the class average value increased to 77.72. Keywords: simple fractions concept, realistic mathematics learning, and elementary school students 1 2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 10 Tahun ke IV Juni 2015 karakteristik peserta didik di sekolah dasar PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu yang bersifat universal perkembangan yang yang masih dalam tahap operasional mendasari peradaban di konkrit, dunia. memahami Matematika mempunyai peranan yang Semua ilmu yang sangatlah matematika sulit yang untuk bersifat abstrak. sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu. maka Ada beberapa hal yang perlu dipelajari diperhatikan dalam pembelajaran mengandung unsur matematika, baik itu matematika agar materi dapat disampaikan dari yang dan dimengerti oleh siswa. Pembelajaran bilangan maupun operasi melibatkan matematika itu sendiri. matematika haruslah menggunakan hal-hal Matematika diajarkan dari jenjang yang konkrit agar siswa dapat memahami pendidikan SD, SMP, SMA, bahkan konsep matematika. Penggunaan media sampai bangku perkuliahan, matematika yang bersifat nyata dapat lebih menarik masih merupakan mata kuliah yang wajib dan ada Matematika akhirnya nanti siswa dapat memahami merupakan ilmu dasar, oleh karena itu materi secara formal. Seorang guru harus matematika harus lebih dikuasai dan mempunyai kompetensi yang baik untuk diprioritaskan agar dapat lebih mudah dapat mempelajari ilmu- ilmu yang lainnya. menguasai materi matematika. Penguasaan di semua Peserta jurusan. didik khususnya dipahami mendidik materi pada siswa. siswa terhadap Yang sampai agar matematika dapat dan jenjang SD akan mengalami kesulitan jika pembelajaran matematematika yang tepat berhadapan dengan pelajaran matematika. sesuai Hal itu dikarenakan karakteristik siswa SD merupakan langkah yang dapat membuat yang masih dalam tahap operasianal siswa memahami materi matematika. dengan karakteristik siswa matematika Oleh karena itu, permasalahan di merupakan simbol yang bersifat abstrak. atas jika tidak segera ditangani, maka Menurut Bold, T, 2004 dalam Marsigit, proses belajar mengajar akan kurang lebih lanjut menunjukkan bahwa elemen efektif penting kedua untuk interpretasi konsep tingkat prestasi belajar matematika siswa matematika adalah kemampuan manusia secara berkelanjutan. Untuk mengatasi hal dari abstrak, yaitu kemampuan pikiran tersebut, penulis mencoba meneliti dengan untuk mengetahui sifat abstrak dari obyek cara menerapkan salah satu pembelajaran, dan menggunakannya tanpa kehadiran yaitu dengan “Pembelajaran Matematika obyek Realistik konkrit. Sedangkan (www.academia.edu). Dengan 2 dan akhirnya (PMR)”. mempengaruhi Pembelajaran Peningkatan Prestasi Belajar............(Ahmad Heru Wibowo) 3 Matematika Realistik (PMR) merupakan memberikan pengarahan kepada siswa pendekatan dalam pembelajaran proses pembelajaran. menekankan aktivitas siswa dan belajar memungkinkan terciptanya merupakan aktivitas insani serta dalam pembelajaran yang interaktif dan kondusif pembelajarannya digunakan konteks nyata. bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan Oleh karena itu, pembelajaran matematika prestasi belajar siswa. menggunakan pendidikan yang matematika Hal ini kondisi Sesuai dengan masalah yang telah realistik akan mendekatkan matematika dipaparkan pada kegiatan belajar siswa dan mengkaji matematika di atas, maka peneliti dan guru masalah-masalah yang relevan dengan kelas III mencoba menerapkan sebuah fenomena nyata dalam kehidupan sehari- pembelajaran matematika hari. Pembelajaran ini Karakteristik siswa SD yang masih pada proses pembelajaran realistik. dipilih karena menggunakan konteks nyata/konkrit dan konkrit model sebagai jembatan menuju tahap mudah formal. Hal itu cocok dengan karakteristik mempelajari hal-hal yang nyata. Mereka siswa SD yang pada tahap operasianal tidak bisa langsung dihadapkan pada hal- konkrit. Penelitian ini diharapkan dapat hal yang abstrak. Hal-hal konkrit yang melibatkan siswa secara aktif dalam harus dimanfaatkan dalam pembelajaran memahami konsep matematika sehingga matematika. dapat meningkatkan prestasi belajar materi dalam tahap menyebabkan operasional mereka Hal lebih konkrit dapat menjembatani siswa SD untuk memahami konsep pecahan sederhana pada matematika yang formal berupa simbol, kelas III di SD Negeri Karangwuni I lambang bilangan, maupun rumus-rumus. Kecamatan Dengan menggunakan hal-hal nyata yang Gunungkidul. dihadirkan di dalam Rongkop Kabupaten pembelajaran matematika, diharapkan siswa lebih mudah METODE PENELITIAN memahami konsep materi yang akan Jenis Penelitian dipelajari. Jenis penelitian yang digunakan Penggunaan Matematika siswa Realistik Pembelajaran dalam penelitian ini yaitu Penelitian memungkinkan Tindakan siswa untuk terlibat aktif dalam proses Suharsimi pembelajaran, dapat penelitian tindakan kelas merupakan suatu mengembangkan pengetahuan, sikap, dan pencermatan terhadap kegiatan belajar keterampilan. Guru memiliki peran untuk berupa sebuah tindakan yang sengaja sehingga siswa 3 Kelas Arikunto, (PTK). dkk. Menurut (2007: 3) 4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 10 Tahun ke IV Juni 2015 dimunculkan dan terjadi di dalam kelas untuk memperoleh data yang dibutuhkan. secara bersama. Dengan menggunakan metode tersebut, Waktu Dan Tempat Penelitian peneliti memerlukan instrumen, yaitu alat Penelitian ini dilaksanakan di kelas bantu agar pekerjaan mengumpulkan data III SD Negeri Karangwuni I, yang terletak lebih mudah. Dalam pengumpulan data ini di peneliti menggunakan metode tes dan kelurahan Rongkop, Karangwuni, kabupaten kecamatan Gunungkidul, pengamatan (observasi). Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada: Teknik Analisis Data Waktu : bulan Februari- Maret 2015 Tujuan analisis dalam penelitian Tempat : SD Negeri Karangwuni I tindakan kelas adalah untuk memperoleh Jumlah : 22 siswa terdiri 14 siswa laki- bukti kepastian apakah terjadi perbaikan, laki dan 8 siswa perempuan peningkatan, atau perubahan sebagaimana yang diharapkan. Kegiatan pengumpulan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri data yang besar dan tepat merupakan Karangwuni I, Gunungkidul kelas III pada jantungnya penelitian tindakan, sedangkan semester genap tahun ajaran 2014/2015. analisis data akan memberikan kehidupan Jumlah subjek penelitian adalah siswa dalam kegiatan penelitian. Analisis data yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 dalam siswa perempuan. Objek penelitian ini menggunakan adalah belajar sedangkan untuk data observasi dianalisis pecahan dengan deskriptif kualitatif. Untuk mencari Pembelajaran perhitungan rerata dari sekumpulan nilai meningkatkan matematika sederhana materi prestasi konsep dengan penelitian ini dilakukan deskriptif kuantitatif, Matematika Realistik. yang telah diperoleh siswa tersebut, dapat Desain Penelitian menggunakan rumus mean (Riduwan dan Penelitian ini dilaksanakan dengan Akdon, 2007: 28), yaitu sebagai berikut: rancangan model siklus Kemmis & Mc. = Taggart dalam Zainal Aqib (2006: 22), Keterangan : yang masing-masing siklus terdiri dari 4 = rata-rata kelas (mean) komponen, yaitu perencanaan, tindakan, Σx₁ = Jumlah nilai siswa observasi, dan refleksi. n Teknik Pengumpulan Data Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 175), metode pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti 4 = Banyaknya siswa Peningkatan Prestasi Belajar............(Ahmad Heru Wibowo) 5 HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN DAN 80 Prestasi belajar siswa kelas III SD 70 Negeri Karangwuni I sebelum dilakukan 60 tindakan menggunakan 50 pembelajaran 40 matematika realistik yaitu dari jumlah 22 30 siswa didapatkan nilai rata-rata kelas 20 nilai rata-rata kelas 10 masih sangat jauh dari ketuntasan yaitu 0 44.54 dari nilai rata-rata kelas yang diharapkan sebesar 70. Nilai rata-rata tersebut masih kurang 25.46. Maka dari itu, untuk meningkatkan prestasi belajar Gambar 1. Peningkatan Nilai Rata-Rata Kelas Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II siswa dilakukan tindakan siklus I. Pada tindakan siklus I, nilai rata-rata kelas sebelum tindakan sebesar 44.54 Pembelajaran dengan menggunakan meningkat menjadi 69.54 pada siklus I. model Pembelajaran Matematika Realistik peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar yang 25. Nilai rata-rata pada siklus I belum menciptakan memenuhi nilai ketuntasan sebesar 70. menyenangkan, siswa lebih aktif, dan kreatif Pada tindakan siklus II, nilai rata- sesuai materi telah kondisi serta mampu kelas terciptanya suatu yang pola rata kelas pra tindakan sebesar 44.54 pembelajaran yang diharapkan. Hal ini meningkat bisa menjadi 69.54, kemudian terjadi karena meningkat lagi menjadi 77.72 pada siklus matematika II. Pada siklus II, nilai rata-rata kelas menyesuaikan sudah memenuhi ketuntasan maka dari itu pembelajaran matematika realistik sesuai peneleitian dihentikan. dengan pendapat Zulkardi dalam Nyimas Peningkatan prestasi belajar siswa kelas III Aisyah dkk (2007: 7-20). Pada SD Negeri Karangwuni I dapat dilihat dari menerapkan gambar berikut. matematika realistik pembelajaran ini sudah langkah-langkah siklus I model realistik peneliti telah pembelajaran yang dipadukan dengan metode kerja kelompok pada materi konsep pecahan sederhana. Hal itu terbukti bahwa prestasi belajar matematika siswa terdapat peningkatan dibandingkan pada saat observasi, yaitu dengan rata-rata 5 6 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 10 Tahun ke IV Juni 2015 kelas 44.54. Meningkatnya prestasi belajar siklus II ini dikarenakan sudah sesuai siswa pada siklus I ini dikarenakan sudah dengan sesuai dengan karakteristik pembelajaran matematika realistik, yaitu pembelajaran matematika realistik, yaitu pembelajaran sudah menggunakan masalah kontekstual sudah menggunakan masalah kontekstual yang diambil dari dunia nyata atau yang diambil dari dunia nyata atau kehidupan kehidupan mudah dipahami oleh siswa. Dan dengan sehari-hari siswa sehingga karakteristik sehari-hari pembelajaran siswa sehingga adanya reward, siswa merasa senang mudah dipahami oleh siswa. karena prestasinya membuahkan hadiah Dengan demikian dapat dikatakan oleh guru. bahwa pembelajaran matematika realistik belajar Dengan demikian dapat dikatakan matematika siswa kelas III SD Negeri bahwa pembelajaran matematika realistik Karangwuni I. Akan tetapi, penelitian ini dapat belum dinyatakan berhasil karena nilai matematika siswa kelas III SD Negeri rata-rata kelas siklus I sebesar 69.54 belum Karangwuni mencapai kriteria keberhasilan penelitian dinyatakan berhasil karena nilai rata-rata dengan nilai KKM sebesar 70. Selain itu kelas siklus II sebesar 77,72 sudah dari pelaksanaannya siklus I terdapat mencapai kriteria keberhasilan penelitian kendala yang ditemukan yaitu dalam kerja dengan nilai KKM sebesar 70. dapat meningkatkan prestasi meningkatkan I. prestasi Penelitian belajar ini sudah untuk Berdasarkan pembahasan di atas, menyelesaikan masalah yang disajikan, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemudian untuk mengatasinya hal tersebut prestasi belajar matematika dari suatu pada siklus II diberikan tindakan berupa siklus ke siklus berikutnya. Peningkatan penghargaan. Hal ini berpengaruh positif prestasi belajar matematika pada suatu pada kerja kelompok. siklus dari prestasi belajar sebelumnya kelompok tidak Pada semua siklus II aktif peneliti disebabkan oleh penggunaan pembelajaran telah menerapkan tindakan berupa pembelajaran matematika matematika dipadukan memudahkan siswa dalam memahami dengan metode kerja kelompok pada materi. Metode kerja kelompok juga akan materi konsep pecahan sederhana. Hal itu memudahkan siswa terbukti bahwa prestasi belajar matematika pengetahuan dalam siswa permasalahan yang ada. pada realistik siklus yang II ini terdapat realistik, sehingga untuk bertukar menyelesaikan peningkatan dibandingkan pada siklus I. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa Meningkatnya prestasi belajar siswa pada pembelajaran matematika realistik dapat 6 Peningkatan Prestasi Belajar............(Ahmad Heru Wibowo) 7 meningkatkan prestasi belajar matematika realistik pada pembelajaran matematika tentang materi konsep pecahan sederhana materi konsep pecahan sederhana dapat pada meningkatkan prestasi belajar siswa kelas siswa kelas III SD Negeri Karangwuni I. III SD Negeri Karangwuni I. Hal ini terbukti dengan meningkatnya prestasi belajar dari pra tindakan, siklus I, dan SIMPULAN siklus II. Berdasarkan hasil penelitian dan Pada saat observasi pembelajaran pembahasan, pada siklus I peneliti telah menerapkan matematika model realistik tentang materi konsep pecahan sederhana pembelajaran yang diperoleh nilai rata-rata kelas 44.54. Pada dipadukan dengan metode kerja kelompok pada siklus materi konsep pecahan sederhana. Hal ini pembelajaran matematika realistik pada sudah karakteristik pembelajaran matematika tentang materi pembelajaran matematika realistik, yaitu konsep pecahan sederhana diperoleh nilai pembelajaran menggunakan rata-rata kelas meningkat menjadi 68.54. masalah kontekstual yang diambil dari Pada siklus II dikenai tindakan dengan dunia nyata atau kehidupan sehari-hari pembelajaran matematika realistik dan siswa sehingga mudah dipahami oleh penghargaan siswa. matematika tentang materi konsep pecahan sesuai dengan sudah Penggunaan teori iceberg dengan I dikenai tindakan pada dengan pembelajaran sederhana diperoleh nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 77.72. tahap konkrit, tahap model konkrit, tahap model formal dan tahap matematika formal sesuai dengan pembelajaran DAFTAR PUSTAKA realistik dapat membantu siswa memahami konsep pecahan sederhana. Marsigit. (2010). Sejarah dan Filsafat Matematika. Diaksen pada tanggal 13 Februari 2015 dari (http://www.academia.edu/html) Dengan menggunakan konteks dunia nyata, berupa buah apel hingga menuju tahap Nyimas matematika formal berupa simbol sudah dilakukan. Pada siklus II juga seperti sudah sesuai dengan siklus I, tetapi peneliti menggunakan reward untuk lebih Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. meningkatkan semangat belajar siswa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Aisyah, dkk. (2007). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas. matematika 7 8 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 10 Tahun ke IV Juni 2015 Suharsimi Arikunto. (2010). Pendidikan untuk Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas. Yogyakarta: Aditya Media Zainal Aqib. (2006). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya 8