"Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Dengan Dan Tanpa

advertisement
Bab IV
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Subyek
penelitian
berasal dari dua
sekolah
swasta Kristen yang berada Propinsi Jawa Tengah. SMA
Kristen Terang Bangsa terletak di Jl. Arteri Utara,
Kompleks Grand Marina Semarang, dan SMA Kristen 1
terletak di Jl. Osa Maliki No. 32 Salatiga. Informasi
jumlah dari subyek penelitian yang lengkap disajikan
pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian
Nama Sekolah
L
P
Jumlah
SMA Kristen Terang
Bangsa Semarang
42
39
81
SMA Kristen 1 Salatiga
42
39
81
Jumlah Total
84
78
162
Sumber data: SMA Kristen Terang Bangsa Semarang dan
SMA Kristen 1 Salatiga (2013)
L : Laki laki; P: Perempuan
Subyek
dalam
penelitian
adalah
162
orang
peserta didik kelas XI IPS yang diambil dari 81 orang
peserta
didik
dari
SMA
Kristen
Terang
Bangsa
Semarang sebagai kelompok eksperimen yang terdiri
dari 42 laki-laki, 39 perempuan dan 81 orang peserta
62
didik lainnya dari SMA Kristen 1 Salatiga sebagai
kelompok
kontrol
terdiri
dari
42
laki-laki,
39
perempuan seperti pada pada Tabel 4.1. Lebih lanjut,
hasil pengumpulan data jenis umur subyek penelitian
disajikan pada Tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2. Data Jenis Umur Subyek Penelitian
SMA Kristen Terang
Bangsa Semarang
SMA Kristen 1
Salatiga
No
Umur
(tahun)
Jumlah
Persentase
(%)
Jumlah
Persentase
(%)
1
15
7
8,64
8
9,88
2
16
39
48,15
40
49,38
3
17
31
38,27
30
37,04
4
18
4
4,94
3
3,70
81
100
81
100
Total
Sumber data: SMA Kristen Terang Bangsa Semarang dan SMA
Kristen 1 Salatiga (2013)
% = ( jumlah peserta didik / total peserta didik) x 100%
Tabel 4.2 sebagian besar usia subyek penelitian
di kedua sekolah menunjukkan rata-rata 16 tahun
dengan persentase 48,15% dan 49,38%. Usia terendah
15 tahun dan usia tertinggi 18 tahun. Berikut adalah
hasil pengumpulan data jenis agama subyek penelitian
yang disajikan pada Tabel 4.3.
63
Tabel 4.3. Data Jenis Agama Subyek Penelitian
No
1
SMA Kristen Terang
Bangsa Semarang
Agama
SMA Kristen 1
Salatiga
Jumlah Persentasi Jumlah Persentasi
(%)
(%)
Kristen
67
82,72
69
85,18
Protestan
2
Katholik
9
11,11
6
7,41
3
Islam
5
6,17
6
7,41
Total
81
100
81
100
Sumber data: SMA Kristen Terang Bangsa Semarang dan SMA
Kristen 1 Salatiga (2013)
% = ( jumlah peserta didik / total peserta didik) x 100%
Kedua
sekolah
memiliki
status
yang
sama
sebagai sekolah swasta Kristen. Pada Tabel 4.3 nampak
bahwa mayoritas subyek penelitian juga beragama
Kristen Protestan yaitu 82,72 % di SMA Kristen Terang
Bangsa Semarang dan 85,18% di SMA Kristen 1
Salatiga.
Kedua sekolah sama-sama memiliki guru wanita
yang mengajar matematika di kelas XI IPS. Kedua guru
merupakan guru lulusan FKIP Matematika Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga.
Nilai NEM dari para peserta setelah dianalisis
menggunakan uji homogenitas yaitu uji t, diperoleh
hasil tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai
NEM kedua sekolah (lihat Tabel 4.4).
64
Tabel 4.4. Uji T untuk NEM/SKHU Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
Std.
Std.
Error
Deviation Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
T
Sig.
(2df tailed)
Pair NEM
,33407 5,55946 ,61772 -,89522 1,56337 ,541 80
1
SMA
Kristen
Terang
Bangsa
Semarang
dan
SMA
Kristen 1
Salatiga
,590
Sumber: Data primer diolah (2013)
Berdasarkan Tabel 4.4 hasil perhitungan analisis
Paired Sample Test nilai t test sebesar 0,541 dengan
angka probabilitas (sig) sebesar 0,590 > 0,05 yang
berarti bahwa hipotesis nihil diterima sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
ada
perbedaan
yang
signifikan prestasi belajar matematika dari awal masuk
SMA
antara
kelompok
eksperimen
dan
kelompok
kontrol. Hasil UAS semester 2 pada saat subyek
penelitian di kelas X sebelum kenaikan kelas dapat di
lihat pada Tabel 4.5 dibawah ini.
65
Tabel 4.5. Uji t Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)
Matematika Subyek Penelitian Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol di Kelas X
Paired Samples Test
Paired Differences
Std.
Std.
Error
Mean Deviation Mean
Pair UAS SMA
1
Kristen
Terang
Bangsa
Semarang
dan SMA
Kristen 1
Salatiga
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
T
Sig.
(2df tailed)
,37037 8,08153 ,89795 -1,41660 2,15734 ,412 80
,681
Sumber: Data primer diolah (2013)
Nilai
UAS
Matematika
di
kelas
X
yang
ditunjukkan ada Tabel 4.5 nampak bahwa subyek
penelitian juga menunjukkan nilai t test sebesar 0,412
dengan angka probabilitas (sig) sebesar 0,681 > 0,05
yang berarti bahwa hipotesis nihil diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan nilai UAS antara prestasi belajar matematika
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
4.2. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini
dipergunakan untuk memperoleh gambaran umum
jumlah nilai, nilai rata-rata, standar deviasi, nilai
maksimum dan nilai minimum dari nilai pretest dan
66
nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
4.2.1. Analisis Deskriptif Pr et est Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Deskripsi hasil pretest dari kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol ditunjukkan pada Tabel 4.6. di
bawah ini.
Tabel 4.6. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
No Range Kategori
1 81–100
Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
Frekuensi % Frekuensi %
0
0
0
0
2
61–80
Tinggi
Sekali
Tinggi
3
41–60
Cukup
15 28,40
7 8,64
4
21–40
Rendah
43 53,09
49 60,49
5
0–20
23 18,52
25 30,86
81
81
0
Rendah
Sekali
Jumlah Total
Mean
0
100
0
27,3965
26,3386
Std. Deviation 11,45708
10,04743
Minimum
0
0
Maximum
47,62
Sumber: Data primer diolah (2013)
42,86
0
100
Pada Tabel 4.6 nampak bahwa nilai rata-rata dari
subyek
27,3965
penelitian
yang
kelompok
bervariasi
eksperimen
dengan
standar
adalah
deviasi
67
11,45708 dari nilai terendah 0,00 sampai dengan nilai
tertinggi 47,62. Bila dilihat dari hasil pretest kelompok
eksperimen pada Tabel 4.6, dapat dikatakan bahwa
prestasi atau kemampuan mengerjakan soal pretest
Matematika subyek penelitian kelompok eksperimen ini
masih
dikategorikan
menunjukkan
bahwa
rendah.
nilai
Tabel
rata-rata
4.7
dari
juga
subyek
penelitian kelompok kontrol adalah 26,3386 yang
bervariasi dengan standar deviasi 10,04743 dari nilai
terendah 0,00 sampai dengan nilai tertinggi 42,86. Bila
dilihat dari hasil pretest kelompok kontrol, dapat
dikatakan bahwa kemampuan mengerjakan soal pretest
Matematika subyek penelitian kelompok kontrol juga
masih
tergolong
rendah.
Hasil
prestasi
belajar
matematika peserta didik dilihat dari nilai KKM dapat
dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Hasil Pre Test Prestasi Belajar Matematika
No
Range
KKM
Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
Frekuensi
%
Frekuensi
%
1
> 70
Tuntas
0
0
0
0
2
≤ 70
Tidak
81
100
81
100
Tuntas
Jumlah Total
81
100
81
100
KKM = Kriteria Ketuntasan Minimal
Nilai KKM untuk mata pelajaran Matematika adalah 70.
Hasil pretest pada Tabel 4.7 menunjukkan 162 orang
68
peserta didik di kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dinyatakan tidak tuntas.
4.2.2. Analisis Deskriptif Post t est Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Deskripsi
hasil
posttest
dari
kelompok
eks-
perimen dan kelompok kontrol ditunjukkan pada Tabel
4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Kelompok
Kelompok Kontrol
Eksperimen
No Range Kategori
Frekuensi % Frekuensi
%
1 81 – 100 Tinggi
9 11,11
0
0
Sekali
2 61 – 80 Tinggi
57 70,37
9 11,11
3
41 – 60
Cukup
14 17,28
4
21 – 40
Rendah
1
1,23
5
0 – 20
Rendah
Sekali
Jumlah Total
0
0
1
1,23
81
100
81
100
Mean 69,4880
Std. Deviation 11,58597
Minimum
46 56,79
25 30,86
45,2089
11,37145
23,81
0
Maximum
90,48
Sumber: Data primer diolah (2013)
66,67
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa perolehan nilai
rata-rata posttest kelompok eksperimen adalah 69,4880
dengan standar deviasi 11,58597 dari nilai terendah
69
23,81 sampai dengan nilai tertinggi 90,48. Bila dilihat
dari nilai matematika posttest kelompok eksperimen,
dapat
dikatakan
bahwa
rata-rata
kemampuan
mengerjakan soal posttest matematika tergolong tinggi
walaupun terdapat variasi nilai setelah mendapatkan
perlakuan Brain Gym dalam proses belajar mengajar.
Nilai
terendah
masih
digolongkan
dalam
kategori
rendah, tetapi nilai tertinggi dapat digolongkan dalam
kategori tinggi sekali. Selain itu pada Tabel 4.8 nampak
bahwa
nilai
rata-rata
posttest
hasil
matematika
kelompok kontrol adalah 45,2089 dengan standar
deviasi 11,37145 dari nilai terendah 0,00 sampai
dengan nilai tertinggi 66,67. Dari hasil perolehan nilai
posttest kelompok kontrol seperti pada Tabel 4.8 dapat
dikatakan
bahwa
kemampuan
mengerjakan
soal
posttest dari kelompok kontrol dikategorikan cukup.
Hasil prestasi belajar matematika peserta didik dilihat
dari nilai KKM dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Hasil Post Test prestasi belajar Matematika
No
Range
1
2
> 70
≤ 70
KKM
Kelompok
Eksperimen
Frekuensi
%
41 50,62
40 49,38
Tuntas
Tidak
Tuntas
Jumlah Total
81
KKM = Kriteria Ketuntasan Minimal
100
Kelompok
Kontrol
Frekuensi
%
0
0
81 100
81
100
70
Hasil posttest pada Tabel 4.9 menunjukkan dari 81
orang peserta didik di kelompok eksperimen 41 orang
atau sebesar 50,62% dinyatakan tuntas memenuhi
KKM,
sedangkan
40
orang
atau
sebesar
49,38%
dinyatakan tidak tuntas. Pada 81 orang di kelompok
kontrol
menunjukkan 100% tidak tuntas memenuhi
KKM.
4.3. Analisis Statistik Inferensial
4.3.1.
Uji Normalitas Nilai Pretest
4.3.1.1. Uji Normalitas Nilai Pretest Kelompok
Eksperimen
Tingkat
kelompok
kenormalan
eksperimen
distribusi
dapat
nilai
diketahui
pretest
melalui
pengujian normalitas data dengan menggunakan teknik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam
Tabel 4.10.
Tabel 4.10. Uji Normalitas Nilai Pretest Kelompok
Eksperimen
Tests of Normality
Pre Test SMA Kristen Terang
Bangsa
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df
Sig.
,097 81
,059
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Data primer diolah (2013)
Hasil
uji
normalitas
pada
Tabel
4.10
menunjukkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
71
sebesar 0,097 dengan nilai probabilitas (sig) 0,059 >
0,05
yang berarti bahwa distribusi sebaran hasil
pengukuran
prestasi
belajar
matematika
adalah
normal. Untuk memperkuat hasil perhitungan tersebut,
berikut ini adalah hasil pengujian normalitas melalui
analisis grafik kurva normal yang tampak pada Gambar
4.1.
Gambar 4.1. Grafik Kurva Normal Pretest Kelompok
Eksperimen
72
4.3.1.2. Uji Normalitas Nilai Pretest Kelompok
Kontrol
Tingkat
kenormalan
distribusi
nilai
pretest
kelompok kontrol dapat diketahui melalui pengujian
normalitas data dengan menggunakan teknik OneSample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam
Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Uji Normalitas Nilai Prettest Kelompok
Kontrol
Tests of Normality
Pre Test SMA Kristen 1
Salatiga
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df
Sig.
,095 81
,070
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Data primer diolah (2013)
Untuk hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test sebesar 0.95 dengan probabilitas (sig) 0,070 > 0,05
menunjukkan bahwa distribusi pengukuran untuk nilai
pretest kelompok kontrol adalah normal. Hal ini juga
diperkuat dengan hasil pengujian yang terlihat pada
grafik kurva normal di Gambar 4. 2
73
Gambar 4.2. Grafik Kurva Normal Pretest Kelompok
Kontrol
4.3.2.
Uji Normalitas Nilai Posttest
4.3.2.1. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok
Eksperimen
Tingkat
kelompok
kenormalan
eksperimen
nilai
posttest
diketahui
melalui
distribusi
dapat
pengujian normalitas data dengan menggunakan teknik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam
Tabel 4.12.
74
Tabel 4.12. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok
Eksperimen
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df
Sig.
Post Test SMA Kristen Terang
,095 81
,066
Bangsa
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Data primer diolah (2013)
Hasil
uji
normalitas
pada
Tabel
4.12
menunjukkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
sebesar 0,095 dengan probabilitas (sig) 0,066 > 0,05
yang
berarti
pengukuran
bahwa
prestasi
distribusi
belajar
sebaran
matematika
hasil
adalah
normal. Untuk memperkuat hasil perhitungan tersebut,
berikut ini adalah hasil pengujian normalitas melalui
analisis grafik kurva normal yang tampak pada Gambar
4.3.
75
Gambar 3.3. Grafik Kurva Normal Posttest Kelompok
Eksperimen
4.3.2.2. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok
Kontrol
Tingkat
kenormalan
distribusi
nilai
posttest
kelompok kontrol dapat diketahui melalui pengujian
normalitas data dengan menggunakan teknik OneSample Kolmogorov-Smirnov Test yang tersaji dalam
Tabel 4.13.
76
Tabel 4.13. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok
Kontrol
Tests of Normality
Post Test SMA Kristen 1
Salatiga
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df
Sig.
,097 81
,056
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Data primer diolah (2013)
Hasil
uji
normalitas
pada
Tabel
4.13
me-
nunjukkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
sebesar 0,097 dengan probabilitas (sig) 0,056 > 0,05
yang
berarti
pengukuran
bahwa
prestasi
distribusi
belajar
sebaran
matematika
hasil
adalah
normal. Untuk memperkuat hasil perhitungan tersebut,
berikut ini adalah hasil pengujian normalitas melalui
analisis grafik kurva normal yang tampak pada Gambar
4.4.
77
Gambar 4.4. Grafik Kurva Normal Posttest Kelompok
Kontrol
4.3.3. Analisis Perbedaan Nilai Pretest Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Hasil analisis dengan t test untuk uji beda nilai
pretest
dari
kelompok
eksperimen
dan
kelompok
kontrol secara lengkap disajikan pada lampiran dan
dan secara ringkas disajikan pada Tabel 4.14 berikut.
78
Tabel 4.14. Hasil Analisis Paired Sample Statistics
Untuk Uji Beda Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
t
Sig.
(2df tailed)
Pair 1 Pre Test 1,05790 11,44374 1,27153 -1,47252 3,58832 ,832 80
SMA
Kristen
Terang
Bangsa
Semarang
dan SMA
Kristen 1
Salatiga
Sumber: Data primer diolah (2013)
Berdasarkan
dengan
Tabel
menggunakan
4.14
hasil
for
SPSS
perhitungan
windows
17.0
memperlihatkan bahwa dapat dilihat angka t test yang
mengasumsikan
prestasi
belajar
perbedaaan
rata-rata
matematika
nilai
antara
pretest
kelompok
eksperimen dan kontrol adalah 0,832 pada derajat
kebebasan 80 dengan probabilitas (sig) sebesar 0,408 >
0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak
ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai pretest
prestasi belajar matematika kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
79
,408
4.3.4. Analisis Perbedaan Nilai Post t est Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Hasil analisis dengan t test untuk uji beda nilai
posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol secara lengkap disajikan pada lampiran dan
dan secara ringkas disajikan pada Tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.15. Hasil Uji Beda Nilai Posttest Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean
Std.
Std.
Error
Deviation Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
t
Sig.
(2Df tailed)
Pair 1 Post Test 24,27914 4,29985 ,47776 23,32836 25,22991 50,819 80
SMA
Kristen
Terang
Bangsa
Semarang
dan SMA
Kristen 1
Salatiga
Sumber: Data primer diolah (2013)
Hasil perhitungan analisis uji beda pada Tabel
4.15 dengan menggunakan SPSS for windows 17.0
menunjukkan angka nilai t test yang mengasumsikan
perbedaaan rata-rata nilai posttest prestasi belajar
matematika
kelompok
antara
kontrol
kelompok
adalah
eksperimen
50,819
pada
dan
derajat
kebebasan 80 dengan probalilitas (sig) sebesar 0.00 <
80
,000
0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya ada
perbedaan
yang
signifikan
antara
nilai
posttest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah
kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan yaitu
dengan intervensi gerakan Brain Gym pada saat proses
belajar mengajar Matematika.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Berangkat dari hasil uji perbedaan nilai pretest
dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang
menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan
yaitu nilai t test 0,832 pada derajat kebebasan 80
dengan probabilitas (sig) sebesar 0,408 > 0,05 dan
sudah memenuhi syarat normalitas data, maka peneliti
melanjutkan memberikan intervensi gerakan-gerakan
Brain Gym pada kelompok eksperimen. Pada saat
intervensi gerakan-gerakan diberikan pada kelompok
eksperimen, para siswa dengan antusias melakukan
setiap gerakan Brain Gym. Gerakan Brain Gym yang
sederhana dan menyenangkan membuat situasi yang
menyenangkan terjadi pada saat pelatihan Brain Gym.
Dengan pemberian Brain Gym sebelum pembelajaran
matematika dimulai, siswa disiapkan untuk masuk
dalam proses belajar matematika. Setelah penelitian
dilaksanakan
dan
posttest dilakukan,
maka
hasil
perhitungan uji perbedaan (t test) pada nilai rata-rata
hitung
t
test posttest pada kedua kelompok sebesar
81
50,819 pada derajat kebebasan 80 dengan probalilitas
(sig) sebesar 0.00 < 0,05 (Tabel 4.15) yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari nilai
posttest pada kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol. Nilai rata-rata (Mean) posttest baik kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol menunjukkan
adanya
perbedaan.
Pada
kelompok
eksperimen
menunjukkan nilai rata-rata kelompok eksperimen
yang diberi Brain Gym 69,4880 lebih besar daripada
kelompok kontrol yang tidak diberi Brain Gym 45,2089.
Penulis menyimpulkan
hipotesis yang diuji
terbukti secara statistik bahwa ada perbedaan yang
signifikan
dari
prestasi
belajar
matematika
pada
kelompok yang diberi gerakan-gerakan Brain Gym pada
saat
sebelum
pembelajaran
dimulai
(kelompok
eksperimen) dengan kelompok yang tanpa diberikan
gerakan-gerakan Brain Gym (kelompok kontrol). Adanya
perbedaan
nilai
rata-rata
jauh
lebih
besar
pada
kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol
menunjukkan bahwa intervensi gerakan–gerakan Brain
Gym
membuat
kedua
belahan
otak
bekerjasama
bersamaan secara optimal, sehingga meningkatkan
kemampuan siswa dalam belajar. Salah satu fungsi
tambahan dari belahan otak kanan ketika diaktifkan
adalah kemampuan untuk memahami jawaban dengan
menggunakan naluri/intuisi (Pink, 2006). Dennison &
Dennison dalam Wolfsont (2002) menyatakan Brain
82
Gym adalah satu sistem kesiapan belajar, yang memanfaatkan satu set latihan fisik sederhana untuk
meningkatkan kinerja dalam semua bidang, termasuk
akademik. Gerakan-gerakan Brain Gym yang sederhana
dan menyenangkan dapat merangsang dan mengaktifkan kerja dan fungsi kedua belahan otak yaitu
otak
kanan
dan
otak
kiri
sehingga
memberikan
pengaruh positif pada peningkatan daya ingat, memperbaiki konsentrasi belajar, dan meningkatkan kemampuan belajar matematika.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang
telah
dilakukan
oleh
Prihastuti
(2009)
me-
nunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari ratarata
hasil
tes
berhitung
sebelum
dan
sesudah
perlakuan Brain Gym.
Temuan penelitian yang menunjukkan gerakangerakan Brain Gym dapat memberikan kontribusi
terhadap
prestasi
mendukung
belajar
pernyataan
matematika
yang
semakin
disampaikan
oleh
Dennison, Paul.E, dan Gail Dennison (2007) bahwa
individu
dari
berbagai
usia
melakukan
gerakan–
gerakan Brain Gym untuk memperoleh perbaikan yang
cepat dan seringkali dramatis, salah satunya pada
kemampuan belajar matematika.
Sebaliknya, hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan
penelitian
Spaulding,
et
al
(2010)
yang
mendeskripsikan Brain Gym dinyatakan tidak memiliki
83
bukti penelitian empiris yang cukup dan akurat dapat
meningkatkan secara signifikan prestasi belajar peserta
didik. Hasil penelitian ini sudah menunjukkan sebagai
salah satu bukti empiris yang cukup dan akurat bahwa
ada
perbedaan
yang
signifikan
prestasi
belajar
matematika dengan dan tanpa Brain Gym.
84
Download