BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum merupakan suatu kumpulan teori-teori yang akan digunakan sebagai landasan teori atau pengertian dasar dari suatu konsep yang digunakan dalam suatu penelitian. Teori ini pada umum nya sebagai pelengkap dalam pengerjaan skripsi yang dibuat. 2.1.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari sebuah komponen yang saling berhubungan dan mempunyai fungsi yang sama untuk mencapai beberapa hasil. (Satzinger, 2010, p7-p8). Sistem adalah sesuatu yang memerlukan adanya input, menerapkan aturan-aturan atau proses ke input dan menghasilkan output (Considine, 2010, p12). Berdasarkan pernyataan di atas, penulisan menyimpulkan bahwa sistem merupakan komponen-komponen yang saling berkait satu sama lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai hasil yang di inginkan dimana terdapat input yang akan diproses untuk menghasilkan output yang dibentuk. 2.1.2 Informasi (O’Brien 2010, p34) Informasi adalah data yang telah dikonversi ke dalam konteks yang bermakna dan berguna bagi pengguna akhir tertentu. (Satzinger 2010, p7), Informasi adalah data yang telah dikumpulkan, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. 7 8 Berdasarkan definisi-definisi yang dijabarkan atau dibahas diatas oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang telah diproses menjadi bentuk yang lain dan berguna bagi pihak tertentu dalam mengambil sebuah keputusan yang telah diperoleh. 2.1.3 Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas bisnis (Satzinger, 2010, p7-p8). Sistem Informasi adalah komponen yang saling berkombinasi secara terorganisir dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komputer, sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan menghasilkan informasi dari suatu organisasi. (O'Brien, 2010, p26). Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu kumpulan komponen atau unsur yang bersatu bersama-sama untuk menghasilkan dan mengelola informasi yang berguna untuk menyelesaikan tugas bisnis dan mendukung suatu organisasi dalam mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. 2.1.4 Komponen Sistem Informasi Menurut James O’Brien (2010, p32) yang menunjukkan kerangka konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas sistem informasi. Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia (pemakai akhir dan pakar sistem informasi), hardware (mesin dan media), software (program dan prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan suatu input, pemprosesan, output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi yang dibuat. 9 Menurut (Satzinger, 2010, p7-p8) Sistem Informasi terbagi menjadi 5 komponen yaitu: 1. People Resources Sumber daya manusia yang butuhkan untuk mengoperasikan seluruh sistem informasi. Yang termasuk sumber daya manusia, yaitu: a. End Users merupakan seseorang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan dan sebagian besar dari end users adalah knowledge workers dimana mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dalam tim dan kelompok kerja dan membuat, menggunakan dan mendistribusikan informasi. b. IS specialists merupakan seseorang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Sistem analisis merancang sistem informasi berdasarkan kebutuhan informasi pada end users, software developer membuat program komputer berdasarkan spesifikasi dari sistem analisis, dan sistem operator membantu untuk memonitorkan dan mengoperasikan sistem komputer dan jaringan dalam skala besar. 2. Hardware Resources Konsep dari hardware resource adalah semua perangkat fisik dan material yang digunakan didalam pemprosesan informasi. Contoh dari hardware dalam komputer yang berbasis sistem informasi yaitu : a. Sistem komputer terdiri dari pusat unit pemprosesan yang berisi microprocessor dan berbagai perangkat pelengkap interkoneksi. b. Computer peripherals merupakan perangkat yang terdiri dari keyboard atau mouse elektronik untuk memasukkan data dan 10 perintah, video screen atau printer untuk menghasilkan informasi dan magnetic atau optical disc untuk menyimpan sumber data yang dihasilkan. 3. Software Resources Konsep dari software resources merupakan suatu kumpulan dari seluruh instruksi pemprosesan informasi. Berikut adalah suatu contoh dari sebuah penjelasan softwarere sources: a. Sistem software terdiri dari program pengoperasian sistem yang mengendalikan dan mendukung operasi dari sistem komputer. b. Aplikasi software program yang memproses secara langsung sebagian penggunaan dari komputer oleh end users. c. Prosedur merupakan instruksi operasional untuk orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi. 4. Data resources Sumber data sistem informasi biasanya diatur, disimpan dan diakses oleh berbagai teknologi manajemen dari sumber data kedalam: a. Database yang menangani suatu pemrosesan dan pengaturan data. b. Pengetahuan dasar yang menangani berbagai bentuk ilmu seperti fakta, aturan, contoh kasus mengenai praktik bisnis yang sukses. 5. Network resources Konsep dari network resources menekankan kepada teknologi komunikasi dan jaringan yang menjadi komponen dasar dari suatu sumberdaya di dalam seluruh sistem informasi. Yang termasuk di dalam network resources : 11 a. Media Komunikasi dapat dicontohkan dengan media komunikasi yaitu twisted-pair wire, kabel koaksial, dan fiberoptical cable dan microwave, cellular dan teknologi wirelesssatelite. b. Network Support dapat dikategori menjadi umum ini menekankan pada hardware, software dan teknologi data yang diperlukan untuk mendukung operasi dan digunakan dalam jaringan komunikasi, contohnya yaitu prosesor komunikasi seperti; modem, dan prosessor jaringan internet dan komunikasi yang mengendalikan software seperti jaringan sistem operasi dan internet browser package. Gambar 2.1 : Sistem Informasi dan Komponen Pada Gambar 2.1 dapat dilihat bahwa komponen-komponen sistem informasi meliputi hardware, software, input, output, data, people, dan procedure. 2.2 Teori-teori Khusus 2.2.1 Gambaran umum E-CRM Gambaran umum tentang e-CRM, mungkin sudah banyak yang mengetahui gambaran umum tentang Customer Relantionship Management atau disebut dengan CRM. CRM telah menjadi kebutuhan perusahaan dalam menjalin hubungan dengan pelanggan 12 suatu perusahaan dan menggunakan informasi dari aplikasi CRM untuk mengetahui kebutuhan pelanggan. CRM adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas - aktivitas penjualan dan pasca penjualan dalam sebuah organisasi. Namun mungkin ada yang masih awam dengan mendengar istilah e-CRM. Namun secara pengertian tidak jauh beda antara prinsip e-CRM dan e-Business, karena menggunakan media eletronik sebagai sarana menggunakan metode masing-masing tersebut. Jadi e-CRM hanyalah transisi untuk menujuk suatu perubahaan yang lebih besar, dan tradisional CRM menjadi CRM 2.0 atau biasa disebut juga dengan Sosial CRM. Internet telah mengubah banyak sekali implementasi CRM, karena internet sebagai teknologinya dan kemudian menjadi bagian dari pengembangan database pelanggan. Dengan menggunakan media internet dapat membuat proses database menjadi lebih mudah dalam bertransaksi, mengumpulkan data-data dan informasi mengenai hasil dari CRM. Sedangkan dalam esensi komunikasi dari CRM adalah interaktif atau bersifat dua arah. Internet kemudian menjadi pilihan media komunikasi yang efektif. Seperti Web, email, Rich Video, RSS dan tool-tools lainnya yang telah mengubah CRM menjadi e-CRM. Penerapan e-CRM telah banyak digunakan di berbagai perusahaan-perusahaan tentunya untuk meningkatkan suatu keuntungan dan pendapatan bagi perusahaan dalam memperoleh pelanggan, seperti perusahaan yang bergerak dibidang airlines atau jasa pemasaran hotel dalam penjual produknya. Perubahaan ini tentu sudah pasti disebabkan dengan berbagai situs media sosial seperti facebook, twitter, linkedin, youtube, google dan media sosial lainnya. CRM pun telah mengalami banyak sekali perubahaan yang lebih besar dalam pengembangan kebutuhan suatu aktivitas bisnisnya untuk meningkatkan keuntungan dengan menggunakan informasi kebutuhan pelanggan akan suatu produk atau jasa yang dicari. Karena dengan melihat suatu kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan demikian menawarkan produk atau 13 layanan yang sesuai untuk setiap segmen pelanggan suatu perusahaan yang membutukan produknya. 2.2.2. Customer Relationship Management (CRM) CRM adalah suatu filosofi dan strategi bisnis yang diukur oleh suatu sistem, teknologi dan dirancang untuk meningkatkan interaksi di dalam suatu lingkungan bisnis.(Greenberg, 2010, p.64) . Costomer Relationship Management (CRM) berfokus pada perolehan dan mempertahankan pelanggan yang menguntungkan melalui proses pemasaran, penjualan, dan layanan.(O’Brien 2010, p271). Menurut Jurnal ilmiah Agrawal, G. K., 2009 yang berjudul “The Development of Services in Customer Relationship Management (CRM) Environment from `Technology` Perspective, Journal of Service Science and Management“, CRM dikenal sebagai sebuah pendekatan strategis di mana organisasi menerapkan proses baru dapat memungkinkan mereka untuk menciptakan hubungan yang menguntungkan pelanggan dalam jangka panjang. Penggunaan pendekatan CRM di berbagai sektor industri (manufaktur, jasa, konstruksi, ekstraksi, dan pertambangan) membutuhkan terkait organisasi menjadi teknologi yang kompatibel. 2.2.3 Fase Customer Relationship Management Ada 3 fase dari CRM yang dapat mengilustrasikan cara untuk berfikir tentang pelanggan dan nilai bisnis serta komponen dari CRM (O'brien, 2010, p268). Ilustrasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : 14 Gambar 2.2 : Arsitektur CRM diadaptasi dari Fase CRM Pada Gambar 2.2 mengilustrasikan cara berfikir tentang pelanggan, nilai bisnis dan komponen dari CRM. Kita dapat melihat CRM sebagai integrasi dari sistem peralatan dan database Web enabled software yang memenuhi suatu keragaman proses bisnis yang berfokus pada service pelanggan yang mendukung tiga fase hubungan antara bisnis dan pelanggannya. 1. Acquire : Sebuah bisnis yang berperan dalam perangkat dan database software CRM untuk membantunya mendapatkan pelanggan barudengan melakukan pekerjaan besar dengan manajemen kontak, keberhasilan penjualan, penjualan, pemasaran langsung, dan pemenuhan. Tujuan dari fungsifungsi CRM ini adalah untuk membantu pelanggan mencapai nilai dari produk superior yang ditawarkan oleh perusahaan ternama. 2. Enhance : Manajemen akun CRM berbasis web dan layanan pelanggan dan peralatan pendukung membantu pelanggan untuk tetap merasa senang dengan mendukung layanan superior dari tim kerja yang siap siaga dari penjualan, tim layanan khusus dan rekan bisnis. Sebagai tambahan, penjualan CRM memaksa otomatisasi, alat pemenuhan, pemasaran langsung membatu perusahaan melakukan cross-sell dan upsell pada pelanggannya. Agar dapat meningkatkan profitabilitas atau keuntungan pada bisnisnya. Nilai yangdapat 15 dari pelanggan adalah manfaat dari one-stop shopping pada harga-hargayang menarik. - Up sell merupakan suatu konsep dimana perusahaan menawarkan kepada pelanggan untuk memebeli produk yang lebih baik dibandingkan dengan produk lain yang akan dibeli oleh pelanggan tersebut. - Cross sell merupakan suatu konsep yang selalu memanfaatkan penjualan produk pertama untuk masuk pada penjualan produk lainnya pada pelanggan yang sama atau pelanggan yang terkait. 3. Retain : Software dan database analisa CRM membantu perusahaan secara proaktif mengidentifikasi dan menghargai pelanggannya yang paling setia, menguntungkan untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis mereka kedepan melalui target pemasaran dan program hubungan pemasaran. Nilai yang pelanggan dapatkan adalah sebuah apresiasi penghargaan hubungan bisnis secara individu “pelanggannya” yang telah dibentuk sejak lama. Acquire Differentiaton - - Innovation Convenvenience Enhance Retain Building Adaptability Reduce Cost Customer - Listening New Products Gambar 2.3 : Model siklus CRM dengan 16 2.2.4 Elemen Dasar CRM Seluruh kesuksesan didalam suatu kebijakan CRM dibagi kedalam dua elemen dasar. Pertama-tama dalam perusahaan harus mengidentifikasikan banyaknya suatu tipe dari customer touch points dan yang kedua perusahaan harus menkonsulidasikan data dari setiap pelanggan. Berikut penjelasan dari kedua elemen dasar yang ada di dalam suatu CRM. (Rainer, 2011, p.310) 1. Customer Touch Points, perusahaan harus mengenalysis seluruh interaksi yang dimilikinya dengan pelanggan- pelanggan. Interaksi-interaksi tersebut yang dikatakan sebagai customer touch points. Contoh dari customer touch points yang tradisional adalah komunikasi yang dilakukan melalui media telepon, surat secara langsung, dan interaksi yang terjadi secara langsung saat pelanggan mengunjungi lokasi bisnis atau perusahaan. Bagaimanapun juga dalam suatu organisasi CRM harus mengatur banyaknya suatu customer touch point yang terjadi didalam penggunaan teknologi yang populer saat ini, Seperti melalui e-mail, situs web, dan komunikasi melalui ponsel pintar atau Smartphone. 2. Data Consolidation, konsolidasi data memiliki peranan yang sangat penting dalam organisasi CRM. Dulunya data dari suatu pelanggan dilokasikan di dalam sistem yang terisolasi pada area fungsional di seluruh bisnis. Sistem kolaborasi CRM memberikan data yang komunikatif, interaktif, efektif dan efisien antara pelanggan dengan seluruh area fungsional yang ada di dalam perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. 17 2.2.5 Komponen Dasar CRM Sistem CRM di dalam sebuah organisasi mengandung dua komponen dasar yaitu operational CRM dan analytical CRM dan akan dijelaskan sebagai berikut (Rainer, 2011, p.312): 1. Operational CRM, merupakan salah satu komponen dasar yang ada di dalam CRM yang bertujuan untuk mendukung proses bisnis pada front office. Di dalam proses ini kaitan nya dalam berinteraksi dengan para pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan seperti pada penjualan, pemasaran, dan pelayanan. Dua komponen utama dari Operational CRM adalah customer touching application dan customer facing application. Beberapa aplikasi yang termasuk kedalam customer touching application adalah search and comparison capabilities, technical and other information & service, costumized product & service, personalized web pages, loyality program, dan email automed response. Sedangkan aplikasi-aplikasi yang termasuk di dalam customer facing application antara lain seperti customer service and support, SFA (Sales Force Automation), marketing, dan campaign management. 2. Analytical CRM, ketika operational CRM mendukung prosesproses bisnis yang terdapat pada front office, maka analytical CRM menganalisa kebiasaan pelanggan dan partisipasinya di dalam bisnis untuk menyediakan suatu tindakan yang terkait dalam kecerdasan pengolahan proses bisnis perusahaan. sebagai contoh, system analytical CRM dengan menyediakan informasi yang berkaitan dengan permintaan dan transaksi suatu pelanggan, serta respon pelanggan terhadap pemasaran, penjualan, dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. beberapa contoh dari teknologi penting yang ada pada analytical CRM antara lain dari data warehouse, data mining, decicion support, dan business intelligence yang dimana teknologi-teknologi tersebut dapat diguakan oleh perusahaan 18 dalam mendukung kegiatan bisnis dalam perusahaan dengan baik dalam mengetahui informasi pelanggan-pelanggan nya. Gambar 2.4 : Hubungan Antara Operational CRM dan Analytical CRM Pada Gambar 2.4 memperlihatkan bagaimana suatu hubungan dari analytical CRM dan operational CRM yang dimana suatu hubungan nya tersebut dapat mendukung dalam merancang dan mengeksekusi suatu target pasar hingga bertujuan untuk meningkatkan suatu penjualan-penjualan perusahaan di dalam pasar berkembang didalam nya. 2.2.6 Tipe-tipe Customer Relationship Management (CRM) Menurut Buttle (2009, p27) ada beberapa perbedaan pendapat mengenai CRM dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan adanya suatu jumlah tipe-tipe yang berbeda dalam mengidentifikasikan CRM tipe-tipe tersebut adalah strategic, operational, analytical dan collaborative. Tipe CRM Karakter dominan Strategic Strategi CRM adalah suatu inti strategi bisnis customer-centric yang memiliki target memenangkan dan mempertahankan konsumen yang pentingnya dalam bisnis perusahaan. Operational Operasional CRM memfokuskan pada otomisasi proses costumer-facing seperti penjualan, marketing 19 atau keperluan taktis dalam berbisnis. Analytical Analitis CRM fokus pada intelligent mining dari data yang berhubungan dengan konsumen untuk keperluan strategi atau taktis dalam menerapkan suatu strategi bisnisnya. Collaborative Kolaborasi CRM menjalankan teknologi diseluruh jajaran organisasi dengan pandangan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan, partner dan konsumen yang dibutukan perusahaan dalam menjalani starategi bisnis dalam perusahaan nya. Tabel 2.1: Tabel tipe-tipe pada CRM 2.2.7 Tujuan CRM Tujuan dari CRM adalah (Kalakota, 2001, p32), yaitu : 1. Meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan dan juga meningkatkan pendapatan perusahaan serta menyediakan informasi-informasi lengkap tentang pelanggan yang dapat membantu memaksimalkan hubungan pelanggan dengan perusahaan melalui penjualan up selling dan cross selling, dengan demikian pada saatnya kedua belah pihak mendapat keuntungan yang sama dan pelanggan akan merasa senang dan puas, dengan demikian perusahaan dapat mempertahankan pelanggan yang lama dan mendapatkan pelanggan yang baru. 2. Menggunakan pelayanan informasi yang untuk memuaskan menghasilkan dengan suatu memanfaatkan informasi pelanggan yang dimiliki untuk mengetahui apa yang pelanggan butuhkan sehingga dapat menghemat waktu dan pelanggan. mengurangi frustasi atau kekecewaan 20 3. Menghasilkan konsistensi dalam prosedur dan proses saluran jawaban kepada pelanggan untuk memperoleh keuntungan pada perusahaan. 2.2.8 Manfaat CRM Menurut Buttle (2009, p43), potensi dari manfaat bisnis manajemen hubungan anggota sangatlah banyak. Contohnya CRM dapat membantu mengetahui loyalitas dari setiap anggota atau pelanggan perusahaan, juga dapat mempertahaan kan pelanggan lama dan mendapatkan pelanggan baru melalui fitur yang telah ditawarkan apabila CRM diterapkan pada perusahaan secara online (elektronik). Manfaat CRM menurut Amin Widjaja (2008, p10) adalah: 1. Peningkatan pendapatan, dengan penjualan dan pelayanan yang dilakukan dengan via web sehingga peluang yang dimiliki dapat untuk meningkatkan pendapatan dalam perusahaan. 2. Mendorong loyalitas pelanggan, aplikasi CRM dapat mendukung dan mendorong loyalitas pelanggan dimana sistem yang dibuat dapat melihat informasi-informasi pada pelanggan dan dapat membantu perusahaan tahu semua yang dibutuhkan pelanggan. 3. Mengurangi biaya, dengan adanya implementasi system eCRM dalam suatu perusahaan, perusahaan dapat mengurangi biaya karena penggunaan website biasa lebih murah dari pada menggunakan metode yang lain, dimana metode tersebut belum tentu menguntungkan bagi pelanggan tersebut. 4. Meningkatkan efisiensi operasional, dikarenakan penggunaan system e-CRM yang dapat mengotomatisasi berbagai kegiatan customer relationship seperti call center dan teknologi web, dapat mengurangi hambatan birokrasi dan meningkatkan efisiensi dalam customer relationship. 21 5. Peningkatan ( Waktu untuk memasarkan ), aplikasi e-CRM juga dapat meningkatkan waktu dan efisiensi pemasaran, terima kasih berkat teknologi web yang memungkinkan terjangkaunya wilayah geografis yang jauh sekalipun dapat diketahui, dan dapat mempercepat penjualan produk tertentu dapat meningkatkan pendapatan suatu perusahaan. 2.3 Electronic-Customer Relationship Management (E-CRM) E-CRM adalah sebuah manajemen hubungan pelanggan yang dilakukan secara elektronik. Dengan menggunakan teknologi internet, data mengenai pelanggan. (Turban et al. 2008, p607). Chaffey (2009, p482), Electronic Customer Relationship Management atau E-CRM adalah suatu penggunaan teknologi komunikasi untuk memaksimalkan layanan penjualan kepada customer yang sudah ada dan mendorong penggunaan layanan online. Menurut (Turban, 2010, p148). E-CRM merupakan CRM yang diterapkan secara electronic dimana dengan menggunakan media web browser, internet dan media elactronic lain nya ( Seperti Email, call canter dan personalisasi website), e-CRM juga sering disebut dengan e-Service. Dimana banyak pendapat-pendapat lain menyebutkan bahwa e-CRM berdasarkan website dengan sebuah aplikasi yang bersifat self-service, atau yang memiliki portal (browser based entry point). 2.3.1 Faktor yang pengaruhi kunci kesuksesan dari e-CRM Menurut (Turban, 2010, p148). Berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor yang menentukan suatu keberhasilan dari penggunaan teknologi e-CRM, yaitu: 1. Kerelaan dari pelanggan yang berbeda-beda untuk menerima suatu teknologi yang digunakan pada zaman modern ini. 2. Melakukan survei kepada pelanggan-pelanggan terhadap teknologi yang digunakannya. 22 3. Melakukan integrasi terhadap teknologi baru dengan teknologi yang telah ada. 4. Mendesain dan mengembangkan fondasi teknologi yang memungkinkan penyebaran nya terhadap teknologi baru dengan tepat waktu. 5. Menggunakan penggunaan customization yang di sediakan oleh aplikasi website tersebut. 2.3.2 Peralatan yang digunakan e-CRM Menurut (Turban, 2010, p145). Alat-alat yang sering digunakan untuk mendukung e-CRM antara lain, yaitu: 1. Personalisasi halaman website merupakan halaman website yang dapat digunakan untuk mencatat suatu pembelian dan preferensi dari pelanggan atau customer. 2. Email dan automated Response merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pengiriman informasi, konfirmasi dan membangun suatu korespodensi terhadap customer perusahaan. 3. Help Desk atau call center berfungsi sebagai customer service yang biasanya menggunakan suatu fasilitas telepon, faximili atau email yang sering dilakukan oleh customer. 2.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi 2.4.1 Pengertian Analisa Sistem Informasi Menurut Satzinger (2010, p4), analisa sistem informasi merupakan suatu proses pemahaman dan penentuan secara rinci apa apa yang seharus nya dicapai oleh sistem informasi. Berdasarkan refrensi dari jurnal Indonesia yang berjudul “Analisa dan Rancangan system informasi pengadaan barang dengan metodologi berorientasi obyek : Studi kasus PT. Liga Indonesia” 23 Analisa sistem merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menganalisa sistem yang ada yaitu mempelajari dan mengetahui apa yang akan dikerjakan sistem yang ada serta identifikasi kebutuhan, alat yang digunakan adalah Activity Diagram dan Use Case Diagram. 2.4.2 Pengertian Perancangan Sistem informasi Menurut Satzinger (2010, p4), perancangan sistem informasi merupakan suatu proses secara rinci bagaimana banyak komponen dari sistem informasi harus diimplementasikan secara fisik. Berdasarkan refrensi dari jurnal Indonesia yang berjudul “Analisa dan Rancangan system informasi pengadaan barang dengan metodologi berorientasi obyek : Studi kasus PT. Liga Indonesia” rancangan sistem merupakan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan, alat-alat yang digunakan pada tahap perancangan sistem sebagai berikut : rancangan class diagram, rancangan dialog layar dan squence diagram. 2.5 Teori Berhubungan dengan Perancangan 2.5.1 The System Development Life Cycle (SDLC) Menurut Satzinger (2010, p38) System Development Life Cycle merupakan seluruh proses yang membangun, menyebarkan, menggunakan dan memperbarui sistem informasi yang telah dibuat secara rinci. SDLC Memiliki suatu pilihan pendekataan dalam penggunaan nya tergantung dari proyek yang akan dibangun. Salah satu pendekatan secara prediktif dan adaktif, Sebuah pendekatan secara prediktif dalam SDLC dapat mengasumsikan bahwa pengembangan proyek dapat dapat direncanakan dan diatur lebih lanjut, dan dalam suatu sistem informasi yang baru dapat dikembangkan sejalan dengan perencanaan. Pendekatan prediktif 24 berguna untuk membangun sistem yang dapat dibuat oleh teknis. sedangkan pendekatan adaktif dalam suatu SDLC digunakan ketika kebutuhan pasti yang digunakan tidak dapat dimengerti dengan baik. (Satzinger, 2010, p40). Dalam Pengembangan SDLC, terdapat beberapa kelompok tahapan masing-masing dimana kegiatan tersebut terdapat perbedaan. Tahapan hapan tersebut diantaranya adalah Project planning phase, Analysis phase, Design phase, Implementation phase dan Support phase ( Satzinger, 2010, p40). Gambar 2.5 : Information system development phases - Project Planning : Untuk melakukan identifikasi ruang lingkup sistem baru, pastikan bahwa proyek ini layak, dan mengembangkan jadwal, rencana sumber daya, dan anggaran untuk sisa proyek yang telah dibuat. - Analysis : Untuk memahami dan mendokumentasikan secara menyeluruh tentang detail dari sebuah kebutuhan bisnis dan pengolahan persyaratan sistem baru. - Design : Untuk memahami dan mendokumentasikan secara menyeluruh tentang detail dari sebuah kebutuhan bisnis dan pengolahan persyaratan sistem baru. - Implementation : Untuk membangun, menguji, dan menginstal suatu sistem informasi yang handal dengan pengguna diperlukan suatu pelatih yang siap untuk mendapatkan keuntungan seperti yang diharapkan dari penggunaan sistem. 25 - Support : Untuk menjaga sistem yang dapat berjalan produktif, baik awalnya dan selama atau bertahun-tahun seumur hidup sistem. 2.5.2 Unified Modeling Language (UML) UML adalah model standar dari perancangan dan notasinya yang melakukan pengembangan orientasi secara spesifik. Modelmodel komponen sistem yang berbasiskan Unified Modeling Language terdiri dari tujuh diagram, (Satzinger, 2010, p48) 2.5.1.1 Activity Diagram Activity diagram adalah jenis diagram alur kerja yang menggambarkan kegiatan pengguna, aktor yang melakukan setiap kegiatan, dan aliran sekuensial dari kegiatan tersebut. (Satzinger 2010, p144). Gambar 2.6 : Activity Diagram Symbols Symbol yang digunakan dalam activity diagram yaitu: 1. Swimlane : merupakan area persegi dalam activity diagram yang menunjukan aktifitas diselesaikan single agent 2. Starting activity (pseudo) : untuk menandakan dimulainya aktifitas. 3. Transition arrow : garis penunjuk arah sebuah aktifitas yang menggambarkan transisi dari aktifitas 4. Activity : simbol yang menggambarkan aktifitas. 26 5. Ending Activity : simbol untuk menandakan akhir dari aktifitas. 6. Synchronization bar : simbol yang digunakan untuk mengontrol pemisahan atau penyatuan dari jalur yang berurutan 7. Diamond : simbol yang menunjukan poin keputusan dalam alur proses mengikuti satu jalur atau jalur lainnya. 2.5.1.2 Usecase Diagram Use Case Diagram adalah diagram yang menunjukan peran pengguna dan berbagai macam cara para pengguna berinteraksi dengan sistem. (Satzinger 2010, p242). Gambar 2.7 : A Simple UseCase With An Actor Gambar 2.8 : Symbols Use case diagram 27 2.5.1.3 Usecase Descreption Menurut Satzinger, (2010,p171), Usecase Description merupakan suatu penjelasan yang lebih detail mengenai proses dari sebuah usecase itu sendiri. Use Case Descripsion itu sendiri dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: 1. Brief Description, digunakan untuk usecase yang sangat sederhana dalam mengembangkan sistemnya juga berskala kecil. Gambar 2.9 : Brief Description 2. Intermediate Description, digunakan sebagai pengembangan dari Brief Description untuk menggambarkan suatu aliran dari aktivitas internal pada sebuah usecase. Gambar 2.10 : Intermediate Description 3. Full Developed Description, merupakan suatu metode formal yang dapat digunakan dalam melakukan pendokumentasian suatu usecase yang akan dibuat. 28 Gambar 2.11 : Full Developed Description 2.5.1.4 Domain Class Diagram Domain class diagram yaitu sebuah UML class diagram yang menampilkan hal-hal penting oleh pengguna masalah domain kelas, atribut, dan asosiasi mereka (Satzinger 2010, p184). Dalam class diagram terdapat notasi yaitu class yang berisi atribut dan method, struktur relasi class diagram asosiasi, agregasi, dan generalisasi. 29 Gambar 2.12 : Contoh Domain class diagram 2.5.1.5 System Sequence Diagram (SSD) System sequence diagram adalah sebuah diagram yang menunjukan suatu urutan dari pesan-pesan antara aktor internal dengan sistem selama usecase atau skenarionya (Satzinger 2010, p242). Berikut notasi system sequence diagram. Gambar 2.13 : SSD For The Look Up Item Availability Usecase 30 Gambar 2.14 : Simbol Sequance diagram 2.5.1.6 First–Cut Sequence Diagram Menurut Satzinger et al (2010, p437) first-cut sequence diagram menggunakan semua elemen yang digunakan oleh SSD. Perbedaannya adalah bahwa objek :System digantikan oleh semua objek dan pesan yang ada di internal dalam sistem. First-cut sequence diagram memiliki usecase controller object atau yang biasa disebut dengan Handler untuk mengendalikan dan memasukkan pesan yang telah diberikan oleh pengguna atau user. Use case controller object menyediakan hubungan antara objek internal dan lingkungan eksternal nya. 31 Gambar 2.15 : Contoh First-Cut Sequence Diagram Sumber : “System Analysis and Design In a Changing World” by Satzinger et al (2010, p444) 2.5.1.7 User interface User Interface yaitu bagian dari sistem informasi yang meminta interaksi user untuk melakukan input dan output. User interface merupakan suatu alat yang disediakan sebagai sarana untuk berinteraksi antara pengguna dengan sistem, yang mana pengguna dapat memberikan perintah kepada sistem untuk kemudian diterima, diproses lalu ditampilkan pada sistem tersebut (Satzinger 2010, p532). 32 Gambar 2.16 : Contoh User Interface 2.6 Analisis proses bisnis 2.6.1 Analisis SWOT Analisis swot adalah sebuah metode analisis pada perusahaan yang berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat memaksimalkan peluang dan meminimalkan ancaman, dilihat dari faktor internal atau external perusahaan (Rangkuti, 2005, p47). SWOT itu sendiri yang merupakan singkatan dari: • S = Strength yaitu perusahaan tersebut memiliki kelebihan apa bila dibandingkan dengan perusahaan lain. • W = Weakness yaitu perushaan tersebut memiliki kelemahan apa yang menjadikannya tidak dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. • O = Opportunity yaitu kesemparan kesempatan apa saja yang dimiliki oleh perusahaan tersebut untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. • T = Threat yaitu ancaman apa saja baik faktor internal atau eksternal perusahaan. 33 Strengths Weakness List Your : List Your : + Advantages + Disadvantages Limitation + Unique and low cost resources + What could you improve + Factors mean that you “ get the sele” + Factors lose you sales SWOT Opporunities Threats List Your : List Your : + Chance to improve performent + External trouble for the business + Good opportunitues can you spot + Obstacles do you face + What your competitors are doing Gambar 2.17 : Analisis SWOT 2.7 Metodologi Penelitian Menurut Sugiyono (2012, p2), metode penelitian yang dibuat dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan nya tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati, dan mengetahui cara-cara yang digunakan (bedakan cara yang tidak ilmiah misalnya, mencari barang yang hilang datang ke dukun, supaya usaha dagangnya sukses datang ke gunung Kawi, dan sebagainya). Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu dan bersifat logis. 34 2.7.1 Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2012, p137), dalam suatu pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, pada suatu rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain nya. Bila dilihat dari suatu sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer merupakan sumber data yang dapat langsung memberikan suatu data kepada pengumpul data, dan data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara melakukan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Berikut merupakan penjelasan nya: 1. Wawancara Merupakan suatu yang dilakukan dengan orang terkait dengan topik yang akan dibahas. Wawancara memiliki 2 tipe yaitu: A. Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawaban pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini, setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya. B. Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar 35 permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur atau terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian lebih mendalam tentang responden. Ciri-Ciri Wawancara A. Dilakukan secara bertatap muka B. Dilakukan untuk tujuan mengumpulkan data dan fakta C. Ada orang yang diwawancarai D. Ada narasumber 2. Study Lapangan (Observasi) Studi lapangan dilakukan dengan cara melakukan observasi atau pengamatan langsung keperusahaan dan menganalisa masalah yang akan dihadapi. 3. Studi Dokumen Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan melihat langsung dokumen-dokumen institusi yang terkait dengan topik. 4. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data spesifik yang dapat dilakukan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, dimana proses kerja, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. 36 KERANGKA PIKIR Judul / Topik Penelitian Mempelajari Struktur Organisasi Pengumpulan Data Studi Pustaka Wawancara Analisis E-CRM Analisis Masalah Analisis Solusi Perancangan Sistem E-CRM Implementation - Registration Online News & Promo Product Detail Kritik & Saran Contact Us History Order - About Us - Chat Box / Live Chat - Event - Profile Member - Point Member Kesimpulan & Saran Gambar 2.18 : Struktur Kerangka Pikir Survei