Lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan dari PSAK 101 Laporan keuangan entitas syariah yang lengkap terdiri atas: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan, dan catatan atas laporan keuangan (lihat PSAK 101). Setiap jenis entitas syariah dapat menambahkan komponen laporan keuangan lain, selain komponen laporan keuangan diatas. Dalam lampiran ini disajikan laporan keuangan bank syariah dan laporan keuangan entitas asuransi syariah. II. LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH Komponen Laporan Keuangan 01. Laporan keuangan entitas asuransi syariah yang lengkap terdiri dari: (a) laporan posisi keuangan (neraca); (b) laporan surplus defisit underwriting dana tabarru’; (c) laporan perubahan dana tabarru’; (d) laporan laba rugi; (e) laporan perubahan ekuitas; (f) laporan arus kas; (g) laporan sumber dan penggunaan dana zakat; (h) laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan (i) catatan atas laporan keuangan. 02. Dalam hal pengelolaan asuransi syariah dilakukan oleh bukan entitas asuransi syariah, maka komponen laporan keuangannya mengacu ke PSAK yang terkait. 03. Bagi entitas asuransi syariah yang memiliki kegiatan signifikan berkaitan dengan pengelolaan investasi terikat sebagai wakil dan atau pengelolaan investasi dengan pola bagi hasil, maka entitas asuransi syariah tersebut menyiapkan laporan di bawah ini yang relevan: (a) laporan perubahan dana investasi terikat; dan atau (b) laporan rekonsiliasi bagi hasil. Kedua komponen laporan keuangan di atas dapat dilihat di Lampiran I. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) 04. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan posisi keuangan (neraca), dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK terkait, mencakup tetapi tidak terbatas pada: Aset (a) kas dan setara kas (b) piutang kontribusi (c) piutang reasuransi (d) piutang (i) murabahah (ii) salam (iii) istishna’ (e) investasi pada surat berharga (f) pembiayaan (i) mudharabah (ii) musyarakah (g) investasi pada entitas lain (h) properti investasi (i) aset tetap dan akumulasi penyusutan Kewajiban (j) penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak (k) utang klaim (l) klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (m) bagian reasuransi dari pihak lain atas klaim yang masih harus dibayar (n) bagian peserta atas surplus underwriting dana tabarru’ yang masih harus dibayar (o) utang reasuransi (p) utang dividen (q) utang pajak Dana peserta (r) dana syirkah temporer: (i) mudharabah (s) dana tabarru’ Ekuitas (t) modal disetor (u) tambahan modal disetor (v) saldo laba Ilustrasi 1 PT Asuransi Syariah “X” Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Per 31 Desember 20x1 Aset Kas dan setara kas Piutang kontribusi Piutang reasuransi Piutang Murabahah Salam Istishna’ Investasi pada surat berharga Pembiayaan Mudharabah Musyarakah Investasi pada entitas lain Properti investasi Aset tetap dan akumulasi penyusutan xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Jumlah aset xxxx Kewajiban Penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak Utang klaim Klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan Bagian reasuransi dari pihak lain atas klaim yang masih harus dibayar Bagian peserta atas surplus underwriting dana tabarru’ yang masih harus dibayar Utang reasuransi Utang dividen Utang pajak Jumlah kewajiban xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Dana Peserta Dana syirkah temporer Mudharabah Dana tabarru’ Jumlah dana peserta Ekuitas Modal disetor Tambahan modal disetor Saldo Laba Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban, ekuitas peserta, dan ekuitas xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru’ 05. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan laba rugi peserta, dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK yang relevan, mencakup tetapi tidak terbatas pada: (a) kontribusi bruto (b) bagian reasuransi atas kontribusi (c) perubahan kontribusi yang belum menjadi hak (d) penerimaan kontribusi untuk periode berjalan (e) pembayaran klaim bruto (f) bagian reasuransi dan pihak lain atas pembayaran klaim bruto (g) perubahan klaim yang masih harus dibayar (outstanding claim) (h) perubahan bagian reasuransi atas klaim yang masih harus dibayar (i) penyisihan teknis (j) beban pengelolaan asuransi (k) pendapatan investasi (l) surplus atau defisit underwriting dana tabarru’ Ilustrasi 2 PT Asuransi Syariah “X” Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru’ Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 20x1 Pendapatan Asuransi Kontribusi bruto Ujrah pengelola Bagian reasuransi (atas risiko) Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak Jumlah pendapatan asuransi Beban Asuransi Pembayaran klaim Klaim yang ditanggung reasuransi dan pihak lain Klaim yang masih harus dibayar Klaim yang masih harus dibayar yang ditanggung reasuransi dan pihak lain Penyisihan teknis: Beban Penyisihan teknis Jumlah beban asuransi Surplus (Defisit) Neto Asuransi Pendapatan Investasi Total pendapatan investasi -/- Beban pengelolaan portofolio investasi Pendapatan investasi neto Surplus (defisit) Underwriting Dana Tabarru’ xxxx (xxxx) (xxxx) (xxxx) xxxx xxxx (xxxx) xxxx (xxxx) xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Lihat urutan komponen laporan laba di paragraf 1. 06. Laporan laba rugi disusun dengan mengacu pada PSAK yang relevan. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan laba rugi yang mencakup, tetapi tidak terbatas, pada pos-pos berikut: (a) pendapatan pengelolaan asuransi (b) pendapatan pengelolaan investasi dana peserta (c) pendapatan pembagian surplus underwriting (d) pendapatan investasi (e) beban usaha (f) laba usaha (g) beban pajak (h) laba neto Ilustrasi 3 Asuransi Syariah “X” Laporan Laba Rugi Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 20x1 Pendapatan Pendapatan pengelolaan operasi asuransi (ujrah) Pendapatan pengelolaan portofolio investasi dana peserta Pendapatan pembagian surplus underwriting Pendapatan investasi Jumlah pendapatan xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Beban komisi Ujrah dibayar xxxx xxxx Beban umum dan administrasi Beban pemasaran Beban pengembangan Jumlah beban Laba Usaha Pendapatan (beban) nonusaha neto Laba Sebelum Pajak Beban pajak Laba Neto xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Lihat urutan komponen laporan laba di paragraf 1. 07. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan perubahan ekuitas sesuai dengan PSAK terkait. Lihat urutan komponen laporan keuangan di paragraf 1. 08. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan perubahan dana tabarru’ yang mencakup, tetapi tidak terbatas, pada pos pos berikut: (a) (b) (c) (d) (e) surplus atau defisit periode berjalan bagian surplus yang didistribusikan ke peserta dan atau surplus yang yang tersedia untuk dana tabarru’ saldo awal saldo akhir Ilustrasi 4 Asuransi Syariah “X” Laporan Perubahan Dana Tabarru Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 20x1 Surplus underwriting dana tabarru’ (dasar akrual) Distribusi ke peserta Distribusi ke pengelola Surplus yang tersedia untuk dana tabarru’ Saldo awal Saldo akhir xxxx (xxxx) (xxxx) xxxx xxxx xxxx Laporan Arus Kas 09. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan arus kas dengan mengacu ke PSAK terkait. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat 10. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana zakat sesuai PSAK 101 Ilustrasi pada lampiran I. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan 11. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan sesuai PSAK 101 dan Ilustrasi pada lampiran I. Catatan atas Laporan Keuangan 12. Entitas asuransi syariah menyajikan catatan atas laporan keuangan sesuai PSAK 101 dan terkait Tanggal Efektif 13. Ketentuan mengenai komponen dan Ilustrasi Laporan Keuangan Entitas Asuransi Syariah ini merupakan penambah dari komponen dan iliustrasi Laporan Keuangan Entitas Syariah yang telah ada. Ketentuan ini berlaku selaras dengan diberlakukannya PSAK 108: Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah yang berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas asuransi syariah pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini dianjurkan.