BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Terminologi Judul 2.1.1 Pengertian Hotel Kata “hotel” berasal dari kata hospitium (bahasa latin), yang artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu yang lama, kata hospitium mengalami proses perubahan arti. Untuk membedakan antara guest house dan mansion house, maka mansion house pada waktu itu dikenal dengan istilah “hostel”. Hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk berisitrahat dalam jangka waktu yang pendek, yang selama menginap para tamu akan dikoordinir oleh seorang host, dan semua tamu harus tunduk dan hormat atas peraturan yang dibuat dan ditentukan oleh host hostel. Sesuai dengan perkembangan zaman, kepuasan akan kenyamanan semakin bertambah, para pengunjung merasa tidak nyaman dengan peraturan yang terlalu mengikat tersebut, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf “s” dalam hostel dihilangkan, dan menjadi hotel. Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli : a. Menurut AHMA (American Hotel & Motel Association), hotel adalah suatu tempat dimana disediakan penginapan,makanan, dan minuman ,serta pelayanan lainnya, untuk disewakan bagi para tamu atau orang – orang yang tinggal untuk sementara waktu. Kata hotel berasal dari bahasa latin yaitu hospitium yang berarti ruang tamu. b. Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang (Universitas Sumatera Utara) 9 Universitas Sumatera Utara melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tampa adanya perjanjian khusus. c. Menurut keputusan Menteri Perhubungan No. PM 10/ PW – 301 / Phb 77, tgl 12 Desember 1977, hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial dan disediakan bagi setiap orang untuk peroleh pelayanan dan penginapan berikut makanan dan minuman. d. Menurut keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No. KM 37 / PW 340 / MPPT – 86 , hotel suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan,makanan dan minuman serta rasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. 2.1.2 Jenis – jenis Hotel No Jenis hotel 1. 2 3 Penjelasan Hotel melati Hotel bintan 1 (*) Hotel bintang 2 (**) Hotel bintang 3 (***) Hotel bintang 4 (****) Hotel bintang 5 (*****) Full American plan Modified American plan Continental plan European plan Berdasarkan Hotel keci (small hotel ) ukuran Hotel sedang (Medium hotel ) Hotel besar (large hotel ) Berdasarkan kelas Berdasarkan plan (Universitas Sumatera Utara) 10 Universitas Sumatera Utara 4 5 6 7 Berdasarkan City hotel lokasi Resort hotel Berdasarkan area Suburb hotel Urban hotel Airport hotel Berdasarkan Business hotel maksud Tourism hotel kunjungan tamu Casino hotel Pilgrim hotel Cure hotel Transit hotel Semi residential hotel Residential hotel Lama tamu menginap 8 Kriteria jenis tamu Family hotel 9 Aspek Pondo wisata Cottage Motel Produk nyata (tangible ) Produk tidak nyata (intangible) bentuk bangunan 10 Wujud fisik Tabel 1.9 jenis – jenis hotel Dari tabel diatas (Tabel 1.9) menjelaskan dan memperlihatkan jenis – jenis hotel dari beberapa kriteria yang di lihat misalnya hotel dilihat berdasarkan kelas,ukuran dan lain sebagainya yang menjelaskan bagaimana hotel tersebut dibedakan. Untuk lebih jelasnya jenis – jenis hotel pada tabel diatas akan di jelaskan lebih rinci pada halaman berikut. (Universitas Sumatera Utara) 11 Universitas Sumatera Utara 2.1.3 Defenisi jenis – jenis hotel 1. Hotel bredasarkan plan Berikut macam hotel berdasarkan plan, antara lain: a. American Plan Sistem perencanaan harga kamar dimana harga bayar terhadap kamar sudah termasuk harga kamar itu sendiri ditambah dengan harga makan (meals).American Plan dibedakan menjadi dua bagian yaitu: 1) Full American Plan (FAP) Harga kamar termasuk sarapan, makan siang dan makan malam 2) Modified American Plan (MAP) Harga kamar termasuk makan dimana: Harga kamar termasuk sarapan dan makan siang Harga kamar termasuk sarapan dan makan malam b. Continental Plan/Bermuda Plan Continental Plan merupakan perencanaan harga kamar dimana harga kamar tersebut sudah termasuk dengan continental breakfast. c. European Plan European Plan merupakan perencanaan dimaan tamu yang menginap hanya membayar harga kamar saja. Keistimewaannya adalah: 1) Praktis, banyak digunakan oleh hotel-hotel 2) Memudahkan system billing (pembayaran pada saat check-out) 2. Hotel Berdasarkan Ukuran Klasifikasi hotel berdasarkan ukurannya dapat ditentukan berdasarkan jumlah kamar yang ada. Ukuran hotel diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu: a. Small Hotel yaitu hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar b. Medium Hotel yaitu hotel dengan ukuran sedang, dimana dalam medium hotel ini dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu: 1) Average hotel : jumlah kamar antara 150 sd. 299 kamar. 2) Above average hotel : jumlah kamar antara 300 sd. 600 kamar. (Universitas Sumatera Utara) 12 Universitas Sumatera Utara c. Large Hotel adalah hotel dengan klasifikasi sebagai hotel besar dengan jumlah kamar diatas 600 (enam ratus) kamar 3. Hotel Berdasarkan Lokasi Hotel berdasarkan faktor lokasi dapat dibedakan menjadi: a. City Hotel adalah hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagian besar tamunya menginap untuk melakukan kegiatan bisnis. b. Resort Hotel adalah hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian besar tamunya melakukan kegiatan rekreasi. Macam-macam resort berdasarkan lokasi antara lain: 1) Mountain hotel yaitu hotel yang berada di pegunungan. 2) Beach Hotel yaitu hotel yang berada di daerah pantai. 3) Lake Hotel yaitu hotel yang berada di pinggiran danau. 4) Hill Hotel yaitu hotel yang berada di puncak bukit. 5) Forest Hotel yaitu hotel yang berada di kawasan hutan lindung. 4. Hotel Berdasarkan Area Hotel berdasarkan area dibagi menjadi beberapa tipe hotel sebagai berikut: a) Suburb Hotel, hotel yang berlokasi di pinggiran kota yang merupakan kota satelit yaitu pertemuan antara dua kota madya. b) Airport Hotel merupakan hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan atau area pelabuhan udara atau sekitar Bandar udara. c) Urban Hotel merupakan hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota besar atau hotel yang terletak di daerah perkotaan yang baru, yang tadinya masih berupa desa. (Universitas Sumatera Utara) 13 Universitas Sumatera Utara 5. Hotel Berdasarkan Kunjungan Klasifikasi hotel berdasarkan maksud kunjungan selama menginap,adalah sebagai berikut : a) Business hotel adalah hotel yang tamunya sebagain besar berbisnis, disini biasanya menyediakan ruang-ruang meeting dan convensi. b) Resort/Tourism Hotel adalah hotel yang kebanyakan tamunya adalah para wisatawan, baik domestik maupun manca negara. c) Casino hotel adalah hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan berjudi. d) Pilgrim hotel adalah hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai fasilitas beribadah seperti hotel-hotel di Arab dan Lourdes di Perancis. e) Cure Hotel adalah hotel yang tamu-tamunya sedang dalam proses pengobatan atau penyembuhan dari suatu penyakit. 6. Hotel Berdasarkan Lamanya Tamu Menginap Berikut hotel berdasarkan faktor lamanya tamu menginap baik tamu domestic maupun mancanegara adalah: a) Transit hotel; tamu yang menginap dihotel ini biasanya dalam waktu yang singkat, rata-rata satu malam. b) Semi residential hotel; tamu yang menginap di hotel ini biasanya lebih dari satu malam, tetapi jangka waktu menginap tetap singkat, berkisar antara 1 minggu sd. 1 bulan. c) Residential hotel; tamu yang menginap dihotel ini cukup lama, paling sedikit satu bulan. 7. Hotel Berdasarkan Kriteria Jenis Tamu Hotel berdasarkan kriteria jenis tamu yaitu Family Hotel. Family Hotel adalah tamu yang menginap bersama keluarganya. (Universitas Sumatera Utara) 14 Universitas Sumatera Utara 8. Hotel Berdasarkan Bentuk Bangunan Bentuk bangunan dapat menentukan jenis akomodasi dari hotel tersebut diantaranya: a) Pondok Wisata merupakan suatu usaha perseorangan yang mempergunakan sebagian dari rumah tinggalnya untuk tempat inap bagi tamu dengan memperhitungkan pembayaran harian. b) Cottage merupakan suatu bentuk bangunan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan akomodasi dan fasilitas-fasilitas tambahan lainnya. Fasilitas tambahan yang dimaksud bisa berupa peminjaman sepeda secara gratis, atau fasilitas dayung apabila cottage terletak di tepi danau. c) Motel merupakan suatu bentuk bangunan yang digunakan untuk usaha perhotelan dengan sarana tambahan adanya garasi di setiap kamarnya. Motel biasanya berlantai dua, bagian atas berfungsi sebagai kamar, dan bagian bawah berupa garasi mobil. 9. Hotel Berdasarkan Wujud Fisik Hotel Berdasarkan wujud fisiknya dibedakan menjadi dua yaitu: a) Produk nyata (tangible) yaitu berupa lokasi hotel dan fasilitas hotel b) Produk tidak nyata (intangible) yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan dan pembentukan citra suatu produk dan hotel. 2.1.4 Klasifikasi Hotel Berdasarkan keputusan Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/1988, tentang usaha dan pengelolaan hotel menjelaskan bahwa klasifikasi hotel menggunakan sistem bintang.Dari kelas yang terendah diberi bintang satu, sampai kelas tertinggi adalah hotel bintang lima. Sedangkan hotel-hotel yang tidak memenuhi standar kelima kelas tersebut atau yang berada dibawah standar minimum yang ditentukan disebut hotel non bintang. Pernyataan penentuan kelas hotel ini dinyatakan oleh Dirjen Pariwisata dengan sertifikat yang dikeluarkan dan dilakukan tiga tahun sekali dengan tata cara pelaksanaan ditentukan oleh Dirjen Pariwisata. (Universitas Sumatera Utara) 15 Universitas Sumatera Utara Dasar penilaian yang digunakan antara lain mencakup: a) Persyaratan fisik, meliputi lokasi hotel dan kondisi bangunan. b) Jumlah kamar yang tersedia. c) Bentuk pelayanan yang diberikan d) Kualifikasi tenaga kerja, meliputi pendidikan dan kesejahteraan karyawan. e) Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia seperti kolam renang lapangan tenis dan diskotik. Klasifikasi hotel berbintang tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut : Klasifikasi hotel Persyaratan bintang (*) (**) (***) (****) (*****) Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar Kamar mandi di dalam Luas kamar standar, minimum 20m2 Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar Kamar suite minimum 1 kamar Kamar mandi di dalam Luas kamar standar, minimum 22m² Luas kamar suite, minimum 44m² Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar Kamar suite minimum 2 kamar Kamar mandi di dalam Luas kamar standar, minimum 24m² Luas kamar suite, minimum 48m² Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar Kamar suite minimum 3 kamar Kamar mandi di dalam Luas kamar standar, minimum 24m² Luas kamar suite, minimum 48m² Jumlah kamar standar, minimum 100 kamar (Universitas Sumatera Utara) 16 Universitas Sumatera Utara Kamar suite minimum 4 kamar Kamar mandi di dalam Luas kamar standar, minimum 26m² Luas kamar suite, minimum 52 m² Tabel 2.0 klasifikasi hotel Pada tabel diatas (tabel 2.0) di jelaskan bahwa fasilitas hotel juga dibedakan dari jumlah bintang hotel yang disediakan pada setiap hotel yang ada pada suatu daerah/kota. 2.1.5 Pengertian Hotel Bisnis Defenisi hotel bisnis mengacu pada tulisan buku Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Endy Maria (2008, p.52),merupakan hotel yang dirancang untuk mengakomodasi tamu yang mempunyai tujuan bisnis. Lokasi hotel bisnis relative berada di pusat kota, berdekatan dengan area perkantoran atau area perdagangan. Hotel Bisnis dikenal juga dengan nama Commercial Hotel ataupun dengan nama City Hotel. Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan fasilitas lengkap yang berkaitan dengan mendukung untuk kegiatan bisnis terutama untuk kegiatan Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE) / Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Eksebisi. Fasilitas yang tersedia antara lain ballroom,banquet room,dan business center dengan fasilitas pendukung lainnya seperti restoran, bar & café ,pusat kebugaran & spa, kolam renang, dan sebagainya, sehingga pada umumnya hotel bisnis merupakan hotel bintang empat atau lima berdasarkan kelengkapan fasilitas. (Kusumo, 2012). (Universitas Sumatera Utara) 17 Universitas Sumatera Utara 2.1.6 Hotel Bisnis Doloksanggul Hotel Bisnis Doloksanggul adalah hotel yang dirancang dengan pengadaan fasilitas untuk mendukung kegiatan bisnis di daerah Doloksanggul serta menjadi salah satu penginapan yang memenuhi syarat dan fasilitas sebagai penginapan di Doloksanggul. Hotel ini sendiri di rancang dengan tema sustainable architecture karena merupakan salah satu kawasan kaldera Danau toba yang termasuk ke salah satu kawasan Geopark yang di lindungi oleh pemerintah kealamian nya agar tetap menjadi suatu kawasan yang terjaga kelestarian nya. 2.2 Lokasi Perancangan 2.2.1. Data Umum Lokasi Proyek Lokasi proyek berada di daerah Dolok Sanggul, Kab. Humbang Hasundutan, Sumatera Utara Indonesia. Letak geografis Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai berikut : 1) Nama kota : Dolok Sanggul, Kab. Humbang Hasundutan 2) Luas : 20.929,53 Ha 3) Letak : 2° 09’ – 2°25’ LU dan 98°35’ – 98°49’ BT 4) Ketinggian : 1000-1500 meter diatas permukaan laut 5) Batas site : Lihat tabel 2.1 Sebelah Desa si ponjot (silaban) kec.Lintong Nihuta Kab. Humbang timur hasundutan. sebelah Desa hutatinggi, Sirang Gitgit kec. Parmonangan Kab. selatan Tapanuli Utara Sebelah Desa sibuluan Kec. Onanganjang Kab. Humbang Hasundutan barat Sebelah Desa Marade, sipituhuta, aeknauli I, aeknauli II Kec. Pollung , Utara kab. Humbang hasundutan (Universitas Sumatera Utara) 18 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Batas – batas kawasan perancangan : Tropis,suhu minimum 20,0 oC, suhu rata – rata 22,3 oC. 6) Iklim curah hujan rata – rata 2462 mm. 7) Humiditas : 79 % – 100 % 2.2.2. Kriteria Pemilihan Lokasi Pada tabel di bawah ini (tabel 2.2 ) dapat dilihat bahwa kriteria pemilihan lokasi ada beberapa tinjauna yang harus di perhatikan. No Kriteria Keterangan Pemilihan 1. Tinjauan Lokasi yang dipilih berada di bagian pusat kota terhadap dengan pertimbangan komersil terkait dengan struktur kota pengembangan suatu daerah. Letak lokasi juga berada di dekat jalan utama sehingga mudah dalam pencapaiannya 2. Pencapaian ket : Merupakan jalan utama jl. Doloksanggul – sidikalang kemudahan akses ke lokasi memungkinkan lokasi perancangan ini sangat mudah di capai.berdasarkan analisa,jalan utama ini (Universitas Sumatera Utara) 19 Universitas Sumatera Utara sering di lalui kendaraan,baik kendaraan umum maupun pribadi, serta dapat di capai dengan jalan kaki karena dekat dengan keramaian kota 3. Area pelayanan Lokasi memiliki area pelayanan +/- 1 km dari berbagai fasilitas seperti bank, swalayan, area pertokoan ,pasar ,kantor , dll. Secara teknis keadaan lokasi memiliki dan letak lokasi perancangan memiliki kecocokan terhadap letak hotel bisnis jika di tinjau lokasi mengenai syarat letak hotel bisnis. 4. Utilitas Saat ini keadaan lahan peranangan sudah di bersihkan dan tersedia utilitas seperti drainase berupa parit dengan ukuran yang cukup lebar berada di pinggiran lahan perancangan yang tersedia. Adanya utilitas listrik dari PLN yang sudah baik dan berada di lahan perancangan Sarana dan prasarana yang ada seperti jalan raya 5. Persyaratan lain Lokasi memiliki tingkat privasi yang tinggi apabila dipergunakan sebagai tempat rekreasi sebagai salah satu usaha yang berupaya (Universitas Sumatera Utara) 20 Universitas Sumatera Utara untuk membantu penggerakan bisnis di daerah tersebut. Tabel 2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi 2.2.3 Lokasi Proyek Lokasi ini terdapat di jalan Dolok Sanggul – Sidikalang, kec. Dolok Sanggul,Kab. Humbang hasundutan. Pada gambar dibawah ini (gambar 2.2) dapat dilihat secara jelas lokasi perancangan yang di pilih. Gambar 2.2 Alternatif 2 Lokasi Perancangan (Sumber : Google Earth) 1. Kecamatan : Dolok Sanggul 2. Status proyek : Fiktif 3. Pemilik proyek : swasta 4. Luas site : +/- 2,4 ha 5. Kontur : datar 6. Kondisi eksisting : lahan kosong belum terpakai Saat ini ada beberapa fasilitas penginapan yang berada di daerah doloksanggul,namun hanya beberapa saja yang di sebut sebagai hotel. Namun yang mendominasi perhotelan di daerah ini adalah hotel dengan (Universitas Sumatera Utara) 21 Universitas Sumatera Utara kelas melati, hanya ada 1 hotel berkelas bintang 3 di daerah tersebut yaitu berada di jl. Pemuda dekat simpang menuju Bakkara. Tabel 2.3 Jumlah Hotel di daerah Dolok Sanggul No 1. Nama Jenis pengusaha penginapan A. Simamora Hotel asima Alamat Kelurahan/desa Pasar Lokasi Dolok Jl. Siliwangi sanggul 2. Riduan sianturi Losmen Horas Pasar Dolok Jl. sanggul Sisingamangaraja Jl. Merdeka 3. J R. Pasaribu Hotel Minongga Desa Pasaribu 4. U. Lumban batu Hotel Martabe Pasar Dolok Jl. Pemuda sanggul 5. S . nainggolan Hotel Bersama Desa Pasaribu 6. B . simamora Losmen Sabar Pasar Jl. Merdeka Dolok Jl. Siliwangi sanggul 7. Roberto Penginapan Hutabagasan Jl. Raya pakkat simanullang 8. Jaberto l. gaol Hotel grand maju Desa Pasaribu Jl. Merdeka (Sumber : situs resmi Humbang Hasundutan) Dari tabel di atas (tabel 2.1) dapat di ketahui berapa banyak jumlah hotel maupun penginapan yang tersedia di Dolok Sanggul. Saat ini penginapan yang tersedia di daerah tersebut tidak terkategori sebagai penginapan yang dapat mendukung pergerakan ekonomi di wilayah tersebut karena sudah di pastikan menyediakan fasilitas yang mungkin tidak memenuhi syarat penginapan. (Universitas Sumatera Utara) 22 Universitas Sumatera Utara 2.3 Tinjauan Kelompok dan Pelaku Kegiatan 2.3.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan A. Pengunjung Hotel Berdasarkan kepentingannya pengunjung hotel dibagi menjadi dua kategori yaitu pengunjung yang menginap (kegiatan utama) maupun yang tidak menginap (kegiatan pelengkap). Jenis Deskripsi Kegiatan Kegiatan Beristirahat utama mengadakan pertemuan bisnis dan melakukan seminar dalam dan luar hotel melakukan kegiatan individu,misalnya menikmati pemandangan dari dalam hotel,makan,minum dan mandi. Menikmati fasilitas lainnya. Kegiatan Kegiatan ini merupakan kegiatan pelengkap/penunjang yang pelengkap dilakukan untuk mengisi waktu yang kosong misalnya rekreasi,maupun olahraga. Tabel 2.4 Deskripsi kegiatan Tabel di atas (tabel 2.4) menjelaskan bagaimana kegiatan pengunjung saat menginap di suatu hotel kegiatan tersebut meliputi kegiatan utama dan pndukung yang secara umum akan di lakukan pengunjung apabila hendak menginap di suatu hotel. (Universitas Sumatera Utara) 23 Universitas Sumatera Utara B. Pengelola Hotel (kegiatan Pelayanan) Jenis Deskripsi Kelompok Kelompok eksekutif Merupakan kelompok yang memimpin, mengatur dan mengendalikan operasional hotel agar fungsi hotel sebagai sarana akomodasi berjalan dengan baik. Kelompok pelaksana (pelayanan) Merupakan orang yang secara langsung terlibat dalam pelayanan dan pemeliharaan hotel ,kegiatan tambahan yaitu kegiatan yang melayani fasilitas pendukung kegiatan pokok seperti laundry, parkir. kegiatan antar karyawan merupakan kegiatan yang dilakukan agar yg satu berhubungan dengan yang lainnya sehingga tercipta kelancaran yang mendukung kegiatan pelayanan. Tabel 2.5 Deskripsi kelompok kegiatan Pada tabel diatas ( Tabel 2.5 ) di uraikan kegiatan – kegiatan kelompok pelaksana hotel atau pelayanan hotel yang berurusan langsung dengan system pengelolaan pada hotel. Tedapat beberapa bagian dalam pengelolaan hotel yang di koordinir oleh kelompok eksekutif (general Manager) : (Universitas Sumatera Utara) 24 Universitas Sumatera Utara Pada tabel di bawah ini ( Tabel 2.5 ) di jelaskan lebih rinci bagaimana kegiatan suatu pengelola pada hotel yang bekerja pada bagiannya masing – masing tabel di bawah ini menguraikan bagaimana deskripsi pekerjaan setiap kelompok pengelola suatu hotel. Jenis Deskripsi pengelola Front Office Guest Room: terdiri dari kamar kamar tamu Public Space: Terdiri dari exterior approach & exterace, lobby, food & baverages outlet, function space serta recreation facilities, dan pakir. Administration Office: terdiri dari front desk, accounting office, execurive office, sales and catering office. Back of House Food preperation and storage area Receiving, trash and general storage area Employee area terdiri dari personel and time keeper office, locker and toilet, employee dinning and housing Laudry and housekeeping Engineering and mechanical areas yang terdiri dari enginerring office, maintenace shop, mechanical/electrical areas. Tabel 2.6 Deskripsi kelompok pengelola (Universitas Sumatera Utara) 25 Universitas Sumatera Utara Dalam pengelolaan bagian-bagian hotel tersebut dioperasikan oleh departemen-departemen yang dikelompokan seperti pada tabel di bawah ini (tabel 2.7 ). Jenis pengelola Deskripsi Room Departement Departemen yang bertugas menyedikan kebutuhan kamar bagi para pengunjung Housekeeping Departement Departemen yang bertugas memelihara kebersihan, kerapian dan kelengkapan kamarkamar tamu, restoran, bar, dan tempat-tempat umum dalam hotel Food and Baverages Departemen yang menyediakan dan menyajikan makanan dan minuman Departement Engineering Departement Departemen yang bertugas melaksanakan pelaksanaan, perancangan, pemasangan, dan pemeliharan gedung serta perlengkapan hotel lainnya. Personal Departement Departemen yang bertugas melaksanakan pemilihan dan pengadaan tenaga kerja hotel, termasuk di dalamnya pemeliharaan moral, dan kesejahteraan tenaga kerja, serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja hotel. (Universitas Sumatera Utara) 26 Universitas Sumatera Utara Marketing Departement Departemen yang mengelola keuangan, baik penerimaan maupun pengeluaran uang hotel Security Department Departemen yang bertugas memelihara dan menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lingkungan hotel Other Preperation Department Departemen yang tidak termasuk ke dalam kelompok-kelompok di atas seperti: bank, sport club, diskotik, massege dan lain-lain. Tabel 2.7 Deskripsi pengelola 2.3.2 Deskripsi Kegiatan Deskripsi kegiatan berdasarkan pengguna hotel bisnis akan di jelaskan melalui kerangka analisis alur kegiatan berikut : a. Pengunjung hotel : - Kegiatan utama yaitu kegiatan menginap yang di lakukan tamu hotel . Datang Parkir kendaraan Menyewa kamar Pulang Kegiatan pelengkap Istirahat (Universitas Sumatera Utara) 27 Universitas Sumatera Utara - Kegiatan pelengkap Datang Ngobrol ,santai -makan - rekreasi Parkir kendaraan informasi -bekerja -rapat Parkir Pulang b. kelompok pengelola ( pelayanan) Kegiatan pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengelola untuk melayani tamu kegiatan pelayanan dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu pengelolaan, penerimaan dan servis. Datang Parkir kendaraan Ganti pakaian -pengelola Bekerja -menerima tamu -melayani tamu Istirahat Parkir Pulang (Universitas Sumatera Utara) 28 Universitas Sumatera Utara 2.3.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan besaran ruang Deskripsi kebutuhan ruang terbagi atas 2 area yaitu Front of the House dan Back of the House. Front of the house meliputi ruang publik dan ruang privat sedangkan back of the house meliputi ruang service. Berikut akan di jelaskan pada tabel di bawah ini (tabel 2.8) No Area 1. Front Penjelasan of the house Public area Melayani dengan yang dilayani. Dalam hal ini, pertemuan antara karyawan dengan tamu atau para tamu dengan yang lainnya. Private area Area kegiatan pribadi,seperti kamar tidur dan tempat khusus para pengelola hotel. 2. Back house of the Servis area Area khusus pengelola dan karyawan yang berguna untuk memberikan pelayanan bagi pengunjung. Tabel 2.8 Deskripsi kebutuhan ruang Ruang publik terdiri dari Lobby, food and beverage, function room, recreation and sport area, Ruang privat terdiri dari kamar, sedangkan ruang servis terdiri dari General & Executive Manager, HRD / Manpower, Front Office, House keeping and laundry, Uniform Service, Engineering and Department, Food & Beverage Department, Purchasing and store, dan Security department, pada (Tabel 2.8) akan di jelaskan secara rinci. (Universitas Sumatera Utara) 29 Universitas Sumatera Utara No Jenis Kebutuhan ruang Kegiatan ruang 1 Hall Lobby / Lobby Menunggu , Reservasi Informasi Informasi , reservasi Ruang tunggu Menunggu , duduk , mengobrol Lobby lift Menunggu lift Ruang control kontrol keamanan , pengawasan 2 Kamar Toilet Sanitasi Kamar tidur (2 orang) Menginap hotel 3 ,istirahat, makan, minum standard Kamar mandi (1 orang) Mandi , buang air Kamar Kamar tidur (2 orang ) Menginap,makan,minum,istirah hotel deluxe at Kamar tidur (2 orang ) Menginap,makan,minum,istirah at 4 Kamar Kamar mandi (1 orang) Mandi , buang air Kamar tidur (2 orang ) Menginap,makan,minum,istirah hotel 5 at suite Kamar mandi (1 orang) Mandi , buang air Function Function room Ruang room 6 7 pameran / tempat memamerkan produk Ruang persiapan Tempat latihan Pantry Menyiapkan informasi Gudang Tempat menyimpan barang Toilet Kegiatan sanitasi Meeting Meeting room Mengadakan rapat / konfrensi room Gudang Tempat menyimpan barang Toilet Toilet Ruang manager Bekerja,rapat,koordinasi (Universitas Sumatera Utara) 30 Universitas Sumatera Utara 8 9 Kantor Ruang staff Bekerja,rapat,koordinasi pengelol Ruang rapat Rapat , koordinasi,review a Ruang tunggu/ tamu Menunggu , mengobrol Toilet Kegiatan sanitasi Ruang Ruang genset Penyimpanan genset M/E Ruang chiller Pengaturan AC Ruang pompa Pengaturan pompa air Ruang AHU Pengaturan listrik Ruang kontrol Mengontrol keseluruhan Restaura Ruang makan, dapur , Makan , minum ngobrol nt gudang, ruang penerima,kasir,toilet ,westafel. 10 11 Fitness Gymnasium Area olahraga center Ruang alat Penyimpanan alat fitness Ruang aerobic Aerobics / senam Ruang ganti / locker Ganti pakaian Toilet Kegiatan sanitasi Shower Mandi Kasir Membayar Ruang ganti pakaian Mengganti pakaian Ruang sholat Melaksanakan sholat Toilet Tempat wudhu / sanitasi Gudang Menyimpan barang Kolam renang 12 13 Musholla Servis / Laundry washer Menyuci pakaian ruang Laundry dryer Mengeringkan pakaian linen Ruang Istirahat pegawai istirahat,dapur,gudang,toil et , ruang makan (Universitas Sumatera Utara) 31 Universitas Sumatera Utara 14 Parkir Mobil Memarkir mobil Sepeda motor Memarkir sepeda motor Bus Memarkir bus Tabel 2.8 Deskripsi kebutuhan ruang 2.3.4 Deskripsi persyaratan dan kriteria ruang Persyaratan dan kriteria ruang pada hotel bintang III adalah memiliki minimal 2 restoran, bar and coffee shop minimal 1 unit, memiliki 1 function room, wajib memiliki kolam renang dan lounge seperti pada (Tabel 2.9). No 1 Fasilitas Kamar tidur Bitang I Bintang II Bintang III Bintang IV Bintang V Min 15 Min 20 Min 30 Min 50 Min 100 Min 1 Min 1 Min 1 Min 1 Min 1 18 – 24 18 – 26 18 – 28 20 – 28 Suite Luas kamar 18 – 20 (m2) 2 Restaurant min 1 Min 1 min 1 min 1 Min 1 Bar & coffee wajib Min 1 min 1 min 1 Min 1 Min 1 Min 1 Min 1 Min 1 Dianjurka Dianjurka Dianjurka Dianjurka shop 3 Function room n 4 Rekreasi olahraga 5 Ruang dan Min jenis yang Min 1 pre- n pre- n pre- n pre- function function function function room room room room 1 Min 1 Min 1 Min 1 Min kolam kolam kolam kolam renang renang renang renang dan dan dan dan sarana sarana sarana sarana lain lain lain lain Min 1 Min 1 Min 1 Min 1 1 disewakan (Universitas Sumatera Utara) 32 Universitas Sumatera Utara 6 Longue 7 Taman Perlu 8 Parkir Perlu Wajib Wajib Wajib Perlu Perlu Perlu Wajib Perlu Perlu Perlu Perlu Tabel 2.9 persyaratan hotel bintang III (Sumber : Surat Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata, 1988) 2.3.5 Studi banding fungsi sejenis Beberapa studi banding proyek sejenis telah dilakukan dengan melakukan studi literature dan pengamatan secara tidak langsung. Tujuan studi banding ini yaitu untuk mendapatkan data – data mengenai fasilitas – fasilitas yang mencirikan sebuah hotel bisnis. Selain itu, juga untuk mengamati solusi – solusi desain sebuah hotel bisnis yang terletak di pusat perkotaan dengan lahan terbatas dan mempelajarai pola permintaan sebuah hotel bisnis. Berry biz hotel , Bali Gambar 2.3 Berry Biz Hotel, Bali Berry biz hotel (Gambar 2.3) merupakan hotel bisnis bintang 3 yang berlokasi di jl. Suliset road no.99 legian kaja Denpasar, area kuta, Bali. Hotel ini beroperasi pada pertengahan 2014 dengan tema hotel yang tak jauh – jauh dari hotel bisnis. Hotel ini memiliki 4 jenis kamar yaitu : kamar superior ( gambar 2.4) , kamar deluxe (gambar 2.5 ) , kamar khusus wanita ( gambar 2.6 ) dan kamar suite (Universitas Sumatera Utara) 33 Universitas Sumatera Utara ( gambar 2.7 ) masing- masing kamar memiliki fasilitas kamar ( Tabel 3.2) dan kamar mandi ( Tabel 3.3 ) yang berbeda – beda. pada (Tabel 3.1) akan di jelaskan secara rinci jumlah kamar yang terdapat pada Berry Biz Hotel, untuk melihat apa – apa saja fasilitas tambahan yang di sediakan Berry Biz hotel Bali, dapat di lihat pada ( Tabel 3.4 ). Semua telah di jelaskan pada tabel dan gambar yang ada di bawah ini. Nama hotel Berry biss Bintang *** Jumlah Superior Deluxe Suite Female kamar room room room room 90 54 kamar 33 kamar 3 kamar hotel bali Tabel 3.1 Jumlah kamar dan tipe kamar Gambar 2.4 kamar superior Gambar 2.5 kamar deluxe Gambar 2.6 kamar khusus wanita Gambar 2.7 kamar suite (Universitas Sumatera Utara) 34 Universitas Sumatera Utara Fasilitas Superior Deluxe Suite room Female kamar room room Ac Adaptor Tempat tidur Bathub Toilet Tea & coffe - Hair dryer Tv Mini bar Safe Living area - Wi – fi room shower facilities deposite box Tabel 3.2 fasilitas kamar hotel Fasilitas Superior room Deluxe room Suite room Female room kamar mandi Body shampoo Body lotion Hand soap Hair shampoo Shower cap Shaving kit Sikat gigi Handuk mandi (Universitas Sumatera Utara) 35 Universitas Sumatera Utara Keset kaki Handuk - - tangan Handuk muka - - Anti nyamuk Sandal Mosquito - - lotion Tabel 3.3 fasilitas kamar mandi Gambar 2.8 kamar mandi hotel (Universitas Sumatera Utara) 36 Universitas Sumatera Utara Fasilitas pendukung Stationary shop Meeting pods Restaurant & café Function room Receptionist & lobby Tabel 3.4 fasilitas pendukung hotel (Universitas Sumatera Utara) 37 Universitas Sumatera Utara IBIS Hotel Singapura Gambar 2.9 hotel IBIS Singapura Hotel ibis Singapore Novena ( Gambar 2.9 ) terletak di persimpangan Irrawaddy dan Balestier Road. Hotel ini sangat cocok untuk tamu hotel yang bertujuan bisnis, medis dan rekreasi. Lokasi hotel ini sangat strategis karena terletak di pusat kota,sehingga mudah di akses melalui kendaraan umum. Hotel ini memiliki satu jenis kamar yaitu standard room saja namun di bedakan berdasarkan fasilitas tempat tidur dan lainnya. Saat ini tersedia 5 kamar yaitu standard room with twin bed ( Gambar 3.1 ) , standard room queen room with extra benefic ( Gambar 3.2 ) , standard room ( single room ) ( Gambar 3.3 ) , standard room with queen bed ( Gambar 3.4 ) , standard room twin with extra benefict ( Gambar 3.5 ). Fasilitas di dalam kamar nya sendiri dapat di lihat pada ( Tabel 3.6 ) yang telah di data secara rinci melalui studi literature yang telah dilakukan, begitu pula dengan fasilitas pendukung pada hotel dapat di lihat pada ( Tabel 3.7 ). Nama Bintang Jumlah Standard Standard Standard Standard Standard hotel kamar twin with room extra beneficts twin bed queen room (queen room (single bed ) with bed ) benefict IBIS Hotel *** 241 Singapura Tabel 3.5 jumlah kamar dan tipe kamar (Universitas Sumatera Utara) 38 Universitas Sumatera Utara Fasilitas Standard Standard Standard Standard kamar room twin (queen extra with (single bed bed ) beneficts benefict ) with queen room twin bed Standard room Ac Save deposit Hair dryer Facility for Work desk - Parquet floor Wi-fi Bathroom Free-in room - Tv Minibar Bathub box Coffee tea maker disable save House keeping Wake up service Luxury linens shower Toilet (Universitas Sumatera Utara) 39 Universitas Sumatera Utara Kulkas Lemari Telepon Radio Tabel 3.6 fasilitas kamar hotel Gambar 3.1 standard room with twin bed Gambar 3.4 standard room with queen bed Gambar 3.2 standard room queen room with extra benefic Gambar 3.3 standard room (single bed) Gambar 3.5 standard room twin with extra benefict (Universitas Sumatera Utara) 40 Universitas Sumatera Utara Fasilitas pendukung Parkir gratis Restaurant Bar & café Function room Meeting room Tabel 3.7 fasilitas pendukung hotel (Universitas Sumatera Utara) 41 Universitas Sumatera Utara 2.4 Elaborasi Tema Pendekatan tema perancangan bangunan hotel bisnis bintang 3 Doloksanggul adalah sustainable architecture dimana isu mengnai pemanasan global yang semakin parah, sehingga pembangunan di berbagai tempat di tuntut agar memperhatikan ekosistem dan lingkungan sekitar. 2.4.1 Pengertian sustainable Pembanguna berkelanjutan (sustainable development) adalah suatu gabungan dari berbagai disiplin ilmu yang bertanggung jawab dimana berkaitan dengan model tiga kolom yang setara untuk berkelanjutan pada lingkungan social dan ekonomi. Dalam pembangunan berkelanjutan , sustainable development berintegrasi pada : 1) Environment sustainability 2) Economic sustainability 3) Social sustainability Berikut ini dapat dilihat bagaimana hubungan dari lingkungan, ekonomi dan social akan menghasilkan suatu keseimbnagan dimana tercapainya suatu kehidupan yang sejahtera. Diagram 1.2 hubungan lingkungan ,social dan ekonomi (Universitas Sumatera Utara) 42 Universitas Sumatera Utara ( Diagram 1.2 ) Merupakan Pokok – pokok dari proses dimana bangunan mengurangi pengguaan sumber daya alam, dan pengurangan polusi dan dampak lingkungan lainnya. Dalam kebijaksanaannya, sustainable development berlandas pada : 1) Pengolahan energy dan sumber air yang efisien 2) Perlindungan terhadap kualitas lingkungan 3) Perlindungan terhadap kualitas kesehatan manusia Defenisi pembangunan sustainable bersumber dari berbagai pemikiran – pemikiran dalam upaya menopang ide ekologi global agar dapat direalisasikan dengan penuh tanggung jawab secara ekologi,ekonomi dan etika, sebagai bagian dari ukuran alam yang berevolusi agar dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini dan masa yang akan datang. Jika dilihat lebih rinci , pengertian sustainable berasal dari kata sustain yang merupakan suatu kemampuan untuk bertahan agar tercapainya keseimbangan. Sedangkan pembangunan adalah esensial untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Jadi , sustainable development merupakan suatu pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan generasi saat ini tetapi tidak mengesampingkan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya, yaitu dengan berlandaskan pada efisiensi dan penggunaan lingkungan yang bertanggung jawab dari seluruh sumber daya masyarakat yang langka baik alam, manusia, dan sumber daya ekonomi. 1. Kebutuhan akan Sustainable Architecture Dalam Industri bangunan, yang merupakan salah satu faktor terbesar di dunia, desain, kontruksi maupun perawatannya memiliki pengaruh besar bagi masyarakat dan juga lingkungannya. Industri tersebut (Universitas Sumatera Utara) 43 Universitas Sumatera Utara juga mempengaruhi akan segala aspek seperti sumber air, kualitas udara, limbah juga pola tranportasinya. Menurut Integrated Waste Management Board CA, konsumsi sebuah bangunan itu biasanya menghabiskan: 1) 40% dari energi terpakai diseluruh dunia 2) 25% dari pemotongan kayu 3) 16% dari pemakaian air bersih 4) 50% dari pengrusakan ozon berhubung CFC masih dipakai 5) 30% dari konsumsi bahan mentah 6) 35% dari buangan co2 dunia 7) 40% dari sampah padat yang ditujukan untuk menguruk lahan Dari data diatas dapat dipertimbangkan untuk menggunakan bahanbahan daur ulang sebagai bahan bangunan yang sangat wajar untuk dipikirkan, namun ada suatu masalah baru yang timbul yaitu meningkatnya pemakaian energi untuk mengumpulkan dan memproses bahan-bahan daur ulang tersebut. Yang menjadi pertimbangan lainnya yaitu dimana belum adanya teknologi yang ramah akan lingkungan yang dapat mengolah bahan-bahan daur ulang tersebut atau bahan-bahan yang diperoleh dari alam malah lebih membutuhkan energi dan biaya yang lebih sedikit dari pada harus mengolah bahan daur ulang yang ada. 2. Keuntungan akan Sustainable Architecture Keuntungan dengan menerapkan Sustainable Architecture yaitu : 1) Mengurangi biaya operasi Pengurangan biaya operasi dipengaruhi oleh efisiensi energi, efisiensi air, pengrangan sampah kontruksi. 2) Mengurangi biaya pokok 3) Mengekspansi jangka waktu dan mendapat keuntungan infestasi 4) Meningkatkan produktifitas dan kesehatan manusia 5) Memberikan keuntungan pada komunitas tertentu. (Universitas Sumatera Utara) 44 Universitas Sumatera Utara Sustainable Architecture seharusnya tidak hanya menjadi trend bagi arsitek-arsitek pada saat ini karena dengan melihat kegunaan, keuntungan juga dampak dari karya seorang arsitek yang tidak mendalami Sustainable secara mendalam sangatlah besar. Maka saya mengambil kesimpulan apabila sebuah karya dari seorang arsitek dapat dikatakan Sustainable Architecture apabila bangunan atau karya tersebut mampu memberikan kenyamanan dan manfaat bagi pengguna, masyarakat sekitar, unsur unsur alam, energi dan segala aspek yang dilihat secara global. 3. Bangunan Hemat Energi Tujuan bangunan hemat energi adalah: a) Menghemat biaya operasional dan perawatan. b) Mengurangi tingkat ketergantungan energi dan beban penggunaan energi yang harus disuplai oleh institusi pembangkit listrik, yaitu PLN. c) Mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca. Syarat – syarat bangunan hemat energy : Menurut SNI 03-6389-2000, bangunan dikatakan hemat energi apabila nilai OTTV (Overall Thermal Transfer Value) dan RTTV (Roof Thermal Transfer Value) tidak melebihi 45 Watt/meter². Adapun rumus untuk menghitung nilai OTTV adalah: OTTV = a.[(Uw x (1 – WWR)] x TDEk + (SC x WWR x SF) + (Uf x WWR x DT) OOTTVi = (Ao1 : 0TTV) + (Ao2. 0TTV2)+ … + (Ao1. 0TTVi) Ao1 + Ao2 + … + A0i (Universitas Sumatera Utara) 45 Universitas Sumatera Utara dimana: OTTV = nilai perpindahan termal menyeluruh pada dinding luar yang memiliki arah atau orientasi tertentu (Watt/m2) a = absorbtansi radiasi matahari Uw = transmitansi termal dinding tak tembus cahaya (Watt/m2.K) WWR = perbandingan luas jendela dengan luas seluruh dinding luar pada orientasi yang ditentukan TDEk = beda temperatur ekuivalen (K) SC = koefisien peneduh dari sistem fenestrasi SF = faktor radiasi matahari (W/m2) Uf = transmitansi termal fenestrasi (W/m2.K) DT = beda temperatur perencanaan antara bagian luar dan bagian dalam (diambil 5K) RTTV = a (Ar x Ur x TDek) + (As x Us x DT) + (As x SC x SF) / Ao dimana : RTTV = nilai perpindahan termal menyeluruh pada atap (Watt/m2) a = absorbtansi radiasi matahari Ur = transmitansi termal atap tak tembus cahaya (Watt/m2.K) Ar = luas atap yang tidak tembus cahaya (m2) As = luas skylight (m2) TDEk = beda temperatur ekuivalen (K) SC = koefisien peneduh dari sistem fenestrasi SF = faktor radiasi matahari (W/m2) DT = beda temperatur perencanaan antara bagian luar dan bagian dalam (diambil 5K) (Universitas Sumatera Utara) 46 Universitas Sumatera Utara Kriteria OTTV untuk dinding fasad diatas dapat dipergunakan sebagai tolak ukur efisiensi energi pada bangunan tinggi. Penelitian mengindikasikan bahwa semakin tinggi nilai OTTV, semakin besar pula penggunaan energi yang diperlukan oleh sistim tata udara (pendinginan) pada bangunan tersebut. Disini diperlukan peran para perancang bangunan untuk menampilkan komposisi material masif maupun transparan, warna, tekstur dengan karakter termalnya masing masing, silhoute terang dan gelap, pembayangan dan ratio kaca-dinding untuk memenuhi kriteria tersebut disamping pertimbangan pertimbangan estetika umumnya. 4. Sistem LEED-NC (Leadership in Energy and Environmental Design-New Construction) Sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menciptakan, mengoperasikan, dan mengisi ulang level infrastruktur/bangunan adalah sangat besar. Akan tetapi sumber-sumber yang tersedia untuk kegiatan tersebut semakin berkurang, untuk tetap kompetitif dan terus mendapat keuntungan di masa depan maka sebuah bangunan harus mengetahui konsekuensi baik lingkungan, sosial maupun dampak ekonomi dari bangunan tersebut. Penerapan konsep sustainable berdasarkan LEED pada bangunan dimana merupakan panduan dan kriteria sistem green building (bangunan yang ramah lingkungan), faktorfaktor tersebut diantaranya efisiensi air dan kualitas lingkungan di dalam ruangan. a) Pemanfaatan air hujan Pemanfaatan air hujan dimaksudkan agar air hujan dapat kembali ke tanah (tidak terjadi erosi) ataupun digunakan untuk keperluan tertentu. Tabel berikut ( Tabel 3.8 ) merupakan penjelasan mengenai tujuan pemanfaatan air hujan, persyaratan yang memenuhi LEED, dan strategi yang dapat dilakukan adalah: (Universitas Sumatera Utara) 47 Universitas Sumatera Utara Tujuan Untuk mengurangi gangguan hidrologi alami dengan mengurangi penutup tanah, dan aliran air hujan yang terkontaminasi. Persyaratan LEED Kriteria LEED Menerapakan strategi perencanaan pengawasan kuantitas air hujan area yang mendapat limpasan air hujan erosi. Penerapan pada site Air hujan dimanfaatkan untuk keperluan toilet (flushing) dan irigasi Tabel 3.8 Tujuan dan persyaratan LEED mengenai pemanfaatan air hujan b) Efisiensi air Mengenai tujuan efisiensi air khususnya pada lansekap, dapat dilihat pada tabel berikut ( Tabel 3.1 ) sesuai dngan persyaratan LEED yaitu : Tujuan Untuk membatasi atau mengeliminasi paenggunaan air bersih pada lansekap yaitu keperluan irigasi Persyaratan LEED a) Kriteria LEED Mengurang penggunaan air bersih untuk keperluan air bersih sebagai keperluan spesies tanaman, irigasidengan menggunakan air hujan, air daur ulang kotor. b) Penerapan pada site Menerapkan system daur ulang air kotor dan air hujan untuk keperluan irigasi dan tanaman laiinya. Tabel 3.9 Tujuan dan persyaratan LEED mengenai efisiensi air pada lansekap (Universitas Sumatera Utara) 48 Universitas Sumatera Utara pada ( Tabel 3.9) menjelaskan bagaimana manfaat dari efisiensi air bagi kebutuhan masa kini dan masa yang akan datang sebagai upaya untuk menghemat penggunaan air secara berlebih di masa – masa yang akan datang berikutnya. Berikut merupakan gambar ilustrasi dari penggunaan kembali air kotor dari air mandi dan air cuci ( Gambar 3.6 ) untuk di daur ulang pada treatment area ( Gambar 3.7 ), sehingga dapat digunakan kembali untuk keperluan irigasi dan penyiraman pada toilet (flushing). Gambar 3.6 Illustrasi pendauran ulang air kotor Gambar 3.7 Illustrasi dari penggunaan air dan penggunaan air kembali (Universitas Sumatera Utara) 49 Universitas Sumatera Utara Berikut skema penerapan system daur ulang air adalah : Air mandi Air hujan Air hujan Penampungan air Irigasi Keperluan ruang luar Flushing Diagram 1.3 Penerapan system daur ulang Air buangan didaur ulang agar dapat digunakan kembali untuk kebutuhan tertentu merupakan cara yang sangat efisien, karena selain dapat menghemat tagihan air dari segi ekonomi, dapat juga memberi dampak positif terhadap ekosistem di dalam tanah ( Diagram 1.3 ) . Berikut penjelasan mengenai tujuan pengurangan kebutuhan air dimana dapat mengefisiensikan pasokan air terhadap bangunan, persyaratan yang memenuhi LEED, dan Strategi yang dilakukan adalah ( Tabel 3.3) : (Universitas Sumatera Utara) 50 Universitas Sumatera Utara Tujuan Memaksimalkan efisiensi air dalam bangunan untuk mengurangi pasokan air dar pemerintah lokal baik untuk kebutuhan air minum maupun air buangan. Persyaratan LEED c) Kriteria LEED Menggunakan strategi dimana pengurangan penggunaan air pada lansekap air kloset, urinoir, lavatory faucet shower dan wastafel. d) Penerapan pada bangunan a. Penggunaan elemen dimana mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi, misalnya pemisahan tombol untuk air buangan pada kloset. b. Penggunaan synthetic grass pada area tertentu. Syntetic grass merupakan rumput buatan untuk meningkatkan efisiensi air pada lansekap,maka area rumput alami diganti dengan synthetic grass. Tabel 4.1 Tujuan dan Persyaratan LEED Mengenai Efisiensi Air (Universitas Sumatera Utara) 51 Universitas Sumatera Utara 2.4.2 Interpretasi Tema Penerapan sustainable arsitektur pada perancangan hotel bisnis bintang 3 Dolok Sanggul akan di interpretasikan melalui system pemanfaatan energy secara alami terhadap sirkulasi udara,pencahayaan serta pemanfaatan cahaya matahari sebagai kebutuhan sehari – hari pada bangunan. Bangunan ini sendiri memiliki vegetasi secara horizontal yang berada pada beberapa bagian bangunan untuk meningkatkan nilai ekologi terhadap lingkungan. Penerapan lain yang di ambil pada bangunan ialah gaya bangunan sekitar perancangan yang tidak terlepas dari kebudayaan sekitar seperti penggunaan gaya atap yang mengacu pada rumah tradisional batak toba ( Gambar 3.8 ). Gambar 3.8 Rumah Adat Batak Toba 2.4.3 Keterkaitan tema dengan judul Tema yang diangkat dalam perancangan hotel bisnis bintang 3 Dolok Sanggul adalah tema sustainable arsitektur. Hal ini disebabkan karena Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan kawasan dengan nilai ekologi dan kealamian nya masih sangat terjaga sehingga sangat bermanfaat apabila kealamian tersebut di pergunakan terhadap banguna serta menjaga kealamian tersebut tetap terjaga. Selain itu kabupaten Humbang Hasundutan merupakan salah satu kawasan geopark kaldera danau toba, oleh karena itu kawasan ini sangat cocok pengolahannya secara sustainable ( berkelanjutan ) apabila ingin keadaan lingkungan tetap (Universitas Sumatera Utara) 52 Universitas Sumatera Utara terjaga. Melalui tema sustainable arsitektur ini, diharapkan dapat memberikan sebuah hotel bisnis yang sesuai dengan upaya untuk menjaga kestabilan lingkungan sekitar,tanpa harus memberikan dampak pemanasan global. 2.4.4 Studi banding tema sejenis 1. EDITT TOWER Gambar 3.9 EDITT Tower EDITT Tower ( Gambar 3.9 ) berlokasikan di waterlii junction, Singapore dengan jumlah lantainya 26 lantai dan luas lahan adalah sekitar 838 m 2 merupakan sebuah bangunan tinggi multi fungsi dengan pendekatan ekologis, sebagai bangunan untuk pameran yang bergabung denga auditorium, retail , dan fungsi perkantoran , tetapi bangunan tersebut memiliki potensial metamorphosis menjadi tower dimana semua area adalah perkantoran, ataupun sebagai fungsi apartemen. Terletak dilahan “zero culture” yaitu site dimana urban ekosistemnya mengalami kerusakan dengan tidak tersisa lagi tanah, flora, dan fauna. Desain ini memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan fasade banguna yang hamper di penuhi sluruhnya oleh vegetasi dengan konsep landscape ram yang bergerak dari lantai dasar hingga ke puncak tower. (Universitas Sumatera Utara) 53 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Lanscape Ram Gambar 4.2 vegetasi horizontal Area vegetasi yang ditanami hampir sama dengan sekitar setengah dari luas area kasar tower total (gambar 4.2). Pemilihan tanaman melalui survey terhadap ekologi lokal dan menggunakan spesies lokal. Vegetasi – vegetasi ini juga berfungsi sebagai pendingin fasade melalui evapotranspirasi. Landscape ramp yang ditanami dengan vegetasi sampai ke puncak memperlihatkan landscape vertical pada bangunan (gambar 4.1). Terdapat sebuah system yang membuat pengumpulan air tersebut jatuh pada fasad bangunan yang berbentuk seperti cangkang kerang. System daur ulang air kotor yang jatuh pada sisi – sisi bangunan dengan menggunakan proses penyaringan melalui tanah pada lansekap vertical tersebut. System pengairan EDITT Tower dapat dilihat pada gambar di bawah ini ( Gambar 4.3 ) : (Universitas Sumatera Utara) 54 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Skema pengolahan air Air yang disaring di kumpul di tanki penyimpanan basemen, dan di pompa ke tangka penyimpanan di lantai atas untuk penggunaan kembali . Air hujan Tanki rooftop Tanki 1 Proses filter Tanki 3 Pompa Tanki basemen penggunaan kembali Bangunan dapat menyediakan 55% dari penggunaan air terhadap bangunan (pada saat musim hujan) system daur ulang zat padat juga dideskripsikan dengan memisahkan kertas, aluminium , kaca, dan sampah yaitu pembagian sisa buangan yang di jatuhkan dari lantai atas sampai pada lantai basement. (Universitas Sumatera Utara) 55 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Proses pengolahan sampah cara kerjanya yaitu material yang bisa di daurulang dipisahkan pada tiap – tiap lantai jatuh kebawah menuju pemisah material yang terletak di basement ( Gambar 4.4 ), kemudian akan di bawa ke tempat lain oleh system drop – down ini kepada landasan waste – separators kemudian di tempat lain oleh penyimpan sampah untuk di daur ulang. Bangunan ini juga menggunakan photovoltaic sebagai penangkap cahaya matahari untuk kemudian di ubah menjadi energy listrik sebagai kebutuhan sehari – hari pada bangunan. (Universitas Sumatera Utara) 56 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Proses pengolahan cahaya matahari Pemanfaatan cahaya matahari ( Gambar 4.5 ) ini sangat berguna dalam menghemat energy dalam bangunan untuk memenuhi syarat pengefesiensian energy terhadap bangunan tersebut. (Universitas Sumatera Utara) 57 Universitas Sumatera Utara 2. Hotel Park Royal Singapura Gambar 4.6 Hotel Park Royal Hotel Park Royal ( Gambar 4.6 ) terletak di sebelah barat distrik pusat bisnis Singapura dan terhubung dengan distrik pusat perbelanjaan bersejarah dan sungai serta taman Singapura. Gedung dengan 12 lantai ini dilengkapi dengan berbagai aspek hemat energi, seperti penggunaan pencahayaan otomatis, sensor gerak dan hujan, penampungan air hujan dan mekanisme daur ulang. Park Royal hotel di singapura di konsep oleh WOHA Architect yang di desain dengan mengacu pada industry gedung hijau penghematan energy dan air. Karakteristik lainnya dari bangunan ini yang mengacu pada desain berkelanjutan antara lain : Gambar 4.7 vegetasi vertical hotel park royal (Universitas Sumatera Utara) 58 Universitas Sumatera Utara a) Terdapat vegetasi (menggunakan penghijauan vertikal untuk menggantikan penghijauan yang telah hilang), pada bangunan yang mengelilingi gedung dan Nampak berlapis lapis ( Gambar 4.7 ), Dedaunan dari tanaman yang ada di sekitar gedung bekerja menyerap panas dan menjaga dinding tetap sejuk. (Gambar 4.8 ) Gambar 4.8 vegetasi Hotel Royal Park Singapura b) Bangunan ini menerapkan konsep ramah lingkungan seperti penggunaan solar panel sebagai energi , system pendingin ruangan yang hemat energy,ventilasi dan pencahayaan secara alami,penggunaan cahaya matahari yang maksimal,serta penggunaan , kaca berteknologi tinggi yang dapat mengurangi paparan sinar matahari dan menggunakan teknologi Cobiax (tekonologi yang menggunakan ‘pengisi kekosongan’ yang terbuat dari plastik daur ulang untuk mengurangi penggunaan beton). c) Menggunakan penampungan air hujan dengan menggunakan tangki pengumpul ‘greywater’ sebagai sebagai wadah untuk mengairi seluruh tanaman dengan system irigasi dan di dorong oleh gravitasi. (Universitas Sumatera Utara) 59 Universitas Sumatera Utara