hotel - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Terminologi Judul
2.1.1 Pengertian Hotel
Kata “hotel” berasal dari kata hospitium (bahasa latin), yang artinya ruang
tamu. Dalam jangka waktu yang lama, kata hospitium mengalami proses
perubahan arti. Untuk membedakan antara guest house dan mansion house,
maka mansion house pada waktu itu dikenal dengan istilah “hostel”. Hostel ini
disewakan kepada masyarakat umum untuk berisitrahat dalam jangka waktu yang
pendek, yang selama menginap para tamu akan dikoordinir oleh seorang host,
dan semua tamu harus tunduk dan hormat atas peraturan yang dibuat dan
ditentukan oleh host hostel. Sesuai dengan perkembangan zaman, kepuasan
akan kenyamanan semakin bertambah, para pengunjung merasa tidak nyaman
dengan peraturan yang terlalu mengikat tersebut, dan kata hostel lambat laun
mengalami perubahan. Huruf “s” dalam hostel dihilangkan, dan menjadi hotel.
Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha
akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan
dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu
diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel
tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki
hotel itu. Pengertian hotel berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli :
a. Menurut AHMA (American Hotel & Motel Association), hotel adalah suatu
tempat dimana disediakan penginapan,makanan, dan minuman ,serta
pelayanan lainnya, untuk disewakan bagi para tamu atau orang – orang
yang tinggal untuk sementara waktu. Kata hotel berasal dari bahasa latin
yaitu hospitium yang berarti ruang tamu.
b. Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang
dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan,
minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang
(Universitas Sumatera Utara) 9
Universitas Sumatera Utara
melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar
sesuai dengan pelayanan yang diterima tampa adanya perjanjian khusus.
c. Menurut keputusan Menteri Perhubungan No. PM 10/ PW – 301 / Phb 77,
tgl 12 Desember 1977, hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola
secara komersial dan disediakan bagi setiap orang untuk peroleh
pelayanan dan penginapan berikut makanan dan minuman.
d. Menurut keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No. KM 37
/ PW 340 / MPPT – 86 , hotel suatu jenis akomodasi yang mempergunakan
sebagian
atau
seluruh
bangunan
untuk
menyediakan
jasa
penginapan,makanan dan minuman serta rasa lainnya bagi umum yang
dikelola secara komersial.
2.1.2 Jenis – jenis Hotel
No Jenis hotel
1.
2
3
Penjelasan

Hotel melati

Hotel bintan 1 (*)

Hotel bintang 2 (**)

Hotel bintang 3 (***)

Hotel bintang 4 (****)

Hotel bintang 5 (*****)

Full American plan

Modified American plan

Continental plan

European plan
Berdasarkan

Hotel keci (small hotel )
ukuran

Hotel sedang (Medium hotel )

Hotel besar (large hotel )
Berdasarkan kelas
Berdasarkan plan
(Universitas Sumatera Utara) 10
Universitas Sumatera Utara
4
5
6
7
Berdasarkan

City hotel
lokasi

Resort hotel
Berdasarkan area

Suburb hotel

Urban hotel

Airport hotel
Berdasarkan

Business hotel
maksud

Tourism hotel
kunjungan tamu

Casino hotel

Pilgrim hotel

Cure hotel

Transit hotel

Semi residential hotel

Residential hotel
Lama
tamu
menginap
8
Kriteria jenis tamu

Family hotel
9
Aspek

Pondo wisata

Cottage

Motel

Produk nyata (tangible )

Produk tidak nyata (intangible)
bentuk
bangunan
10
Wujud fisik
Tabel 1.9 jenis – jenis hotel
Dari tabel diatas (Tabel 1.9) menjelaskan dan memperlihatkan jenis – jenis
hotel dari beberapa kriteria yang di lihat misalnya hotel dilihat berdasarkan
kelas,ukuran dan lain sebagainya yang menjelaskan bagaimana hotel tersebut
dibedakan. Untuk lebih jelasnya jenis – jenis hotel pada tabel diatas akan di
jelaskan lebih rinci pada halaman berikut.
(Universitas Sumatera Utara) 11
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Defenisi jenis – jenis hotel
1. Hotel bredasarkan plan
Berikut macam hotel berdasarkan plan, antara lain:
a. American Plan
Sistem perencanaan harga kamar dimana harga bayar terhadap kamar
sudah termasuk harga kamar itu sendiri ditambah dengan harga makan
(meals).American Plan dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
1) Full American Plan (FAP)
Harga kamar termasuk sarapan, makan siang dan makan malam
2) Modified American Plan (MAP)
Harga kamar termasuk makan dimana:
Harga kamar termasuk sarapan dan makan siang
Harga kamar termasuk sarapan dan makan malam
b. Continental Plan/Bermuda Plan
Continental Plan merupakan perencanaan harga kamar dimana harga
kamar tersebut sudah termasuk dengan continental breakfast.
c. European Plan
European Plan merupakan perencanaan dimaan tamu yang menginap
hanya membayar harga kamar saja. Keistimewaannya adalah:
1)
Praktis, banyak digunakan oleh hotel-hotel
2)
Memudahkan system billing (pembayaran pada saat check-out)
2. Hotel Berdasarkan Ukuran
Klasifikasi hotel berdasarkan ukurannya dapat ditentukan berdasarkan jumlah
kamar yang ada. Ukuran hotel diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Small Hotel yaitu hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar
b. Medium Hotel yaitu hotel dengan ukuran sedang, dimana dalam medium
hotel ini dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu:
1) Average hotel : jumlah kamar antara 150 sd. 299 kamar.
2) Above average hotel : jumlah kamar antara 300 sd. 600 kamar.
(Universitas Sumatera Utara) 12
Universitas Sumatera Utara
c. Large Hotel adalah hotel dengan klasifikasi sebagai hotel besar dengan
jumlah kamar diatas 600 (enam ratus) kamar
3. Hotel Berdasarkan Lokasi
Hotel berdasarkan faktor lokasi dapat dibedakan menjadi:
a. City Hotel adalah hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagian besar
tamunya menginap untuk melakukan kegiatan bisnis.
b. Resort Hotel adalah hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian
besar tamunya melakukan kegiatan rekreasi. Macam-macam resort
berdasarkan lokasi antara lain:
1) Mountain hotel yaitu hotel yang berada di pegunungan.
2) Beach Hotel yaitu hotel yang berada di daerah pantai.
3) Lake Hotel yaitu hotel yang berada di pinggiran danau.
4) Hill Hotel yaitu hotel yang berada di puncak bukit.
5) Forest Hotel yaitu hotel yang berada di kawasan hutan lindung.
4. Hotel Berdasarkan Area
Hotel berdasarkan area dibagi menjadi beberapa tipe hotel sebagai berikut:
a) Suburb Hotel, hotel yang berlokasi di pinggiran kota yang merupakan kota
satelit yaitu pertemuan antara dua kota madya.
b) Airport Hotel merupakan hotel yang berada dalam satu kompleks
bangunan atau area pelabuhan udara atau sekitar Bandar udara.
c) Urban Hotel merupakan hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari
kota besar atau hotel yang terletak di daerah perkotaan yang baru, yang
tadinya masih berupa desa.
(Universitas Sumatera Utara) 13
Universitas Sumatera Utara
5. Hotel Berdasarkan Kunjungan
Klasifikasi hotel berdasarkan maksud kunjungan selama menginap,adalah
sebagai berikut :
a) Business hotel adalah hotel yang tamunya sebagain besar berbisnis,
disini biasanya menyediakan ruang-ruang meeting dan convensi.
b) Resort/Tourism Hotel adalah hotel yang kebanyakan tamunya adalah
para wisatawan, baik domestik maupun manca negara.
c) Casino hotel adalah hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai
tempat untuk kegiatan berjudi.
d) Pilgrim hotel adalah hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai
fasilitas beribadah seperti hotel-hotel di Arab dan Lourdes di Perancis.
e) Cure Hotel adalah hotel yang tamu-tamunya sedang dalam proses
pengobatan atau penyembuhan dari suatu penyakit.
6. Hotel Berdasarkan Lamanya Tamu Menginap
Berikut hotel berdasarkan faktor lamanya tamu menginap baik tamu domestic
maupun mancanegara adalah:
a) Transit hotel; tamu yang menginap dihotel ini biasanya dalam waktu yang
singkat, rata-rata satu malam.
b) Semi residential hotel; tamu yang menginap di hotel ini biasanya lebih dari
satu malam, tetapi jangka waktu menginap tetap singkat, berkisar antara 1
minggu sd. 1 bulan.
c) Residential hotel; tamu yang menginap dihotel ini cukup lama, paling
sedikit satu bulan.
7. Hotel Berdasarkan Kriteria Jenis Tamu
Hotel berdasarkan kriteria jenis tamu yaitu Family Hotel. Family Hotel adalah
tamu yang menginap bersama keluarganya.
(Universitas Sumatera Utara) 14
Universitas Sumatera Utara
8. Hotel Berdasarkan Bentuk Bangunan
Bentuk bangunan dapat menentukan jenis akomodasi dari hotel tersebut
diantaranya:
a) Pondok
Wisata
merupakan
suatu
usaha
perseorangan
yang
mempergunakan sebagian dari rumah tinggalnya untuk tempat inap bagi
tamu dengan memperhitungkan pembayaran harian.
b) Cottage merupakan suatu bentuk bangunan yang dipergunakan untuk
usaha pelayanan akomodasi dan fasilitas-fasilitas tambahan lainnya.
Fasilitas tambahan yang dimaksud bisa berupa peminjaman sepeda secara
gratis, atau fasilitas dayung apabila cottage terletak di tepi danau.
c)
Motel merupakan suatu bentuk bangunan yang digunakan untuk usaha
perhotelan dengan sarana tambahan adanya garasi di setiap kamarnya.
Motel biasanya berlantai dua, bagian atas berfungsi sebagai kamar, dan
bagian bawah berupa garasi mobil.
9. Hotel Berdasarkan Wujud Fisik
Hotel Berdasarkan wujud fisiknya dibedakan menjadi dua yaitu:
a) Produk nyata (tangible) yaitu berupa lokasi hotel dan fasilitas hotel
b) Produk tidak nyata (intangible) yaitu segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelayanan dan pembentukan citra suatu produk dan hotel.
2.1.4 Klasifikasi Hotel
Berdasarkan keputusan Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/1988, tentang usaha
dan pengelolaan hotel menjelaskan bahwa klasifikasi hotel menggunakan sistem
bintang.Dari kelas yang terendah diberi bintang satu, sampai kelas tertinggi
adalah hotel bintang lima.
Sedangkan hotel-hotel yang tidak memenuhi standar kelima kelas
tersebut atau yang berada dibawah standar minimum yang ditentukan disebut
hotel non bintang. Pernyataan penentuan kelas hotel ini dinyatakan oleh Dirjen
Pariwisata dengan sertifikat yang dikeluarkan dan dilakukan tiga tahun sekali
dengan tata cara pelaksanaan ditentukan oleh Dirjen Pariwisata.
(Universitas Sumatera Utara) 15
Universitas Sumatera Utara
Dasar penilaian yang digunakan antara lain mencakup:
a) Persyaratan fisik, meliputi lokasi hotel dan kondisi bangunan.
b) Jumlah kamar yang tersedia.
c) Bentuk pelayanan yang diberikan
d) Kualifikasi tenaga kerja, meliputi pendidikan dan kesejahteraan karyawan.
e) Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia seperti kolam renang
lapangan tenis dan diskotik.
Klasifikasi hotel berbintang tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut :
Klasifikasi
hotel Persyaratan
bintang
(*)
(**)
(***)
(****)
(*****)

Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar

Kamar mandi di dalam

Luas kamar standar, minimum 20m2

Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar

Kamar suite minimum 1 kamar

Kamar mandi di dalam

Luas kamar standar, minimum 22m²

Luas kamar suite, minimum 44m²

Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar

Kamar suite minimum 2 kamar

Kamar mandi di dalam

Luas kamar standar, minimum 24m²

Luas kamar suite, minimum 48m²

Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar

Kamar suite minimum 3 kamar

Kamar mandi di dalam

Luas kamar standar, minimum 24m²

Luas kamar suite, minimum 48m²

Jumlah kamar standar, minimum 100 kamar
(Universitas Sumatera Utara) 16
Universitas Sumatera Utara

Kamar suite minimum 4 kamar

Kamar mandi di dalam

Luas kamar standar, minimum 26m²

Luas kamar suite, minimum 52 m²
Tabel 2.0 klasifikasi hotel
Pada tabel diatas (tabel 2.0) di jelaskan bahwa fasilitas hotel juga
dibedakan dari jumlah bintang hotel yang disediakan pada setiap hotel yang ada
pada suatu daerah/kota.
2.1.5 Pengertian Hotel Bisnis
Defenisi hotel bisnis mengacu pada tulisan buku Panduan Perancangan
Bangunan Komersial, Endy Maria (2008, p.52),merupakan hotel yang dirancang
untuk mengakomodasi tamu yang mempunyai tujuan bisnis. Lokasi hotel bisnis
relative berada di pusat kota, berdekatan dengan area perkantoran atau area
perdagangan. Hotel Bisnis dikenal juga dengan nama Commercial Hotel ataupun
dengan nama City Hotel.
Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan fasilitas lengkap
yang berkaitan dengan mendukung untuk kegiatan bisnis terutama untuk kegiatan
Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE) / Pertemuan, Insentif,
Konvensi dan Eksebisi. Fasilitas yang tersedia antara lain ballroom,banquet
room,dan business center dengan fasilitas pendukung lainnya seperti restoran,
bar & café ,pusat kebugaran & spa, kolam renang, dan sebagainya, sehingga pada
umumnya hotel bisnis merupakan hotel bintang empat atau lima berdasarkan
kelengkapan fasilitas. (Kusumo, 2012).
(Universitas Sumatera Utara) 17
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Hotel Bisnis Doloksanggul
Hotel Bisnis Doloksanggul adalah hotel yang dirancang dengan pengadaan
fasilitas untuk mendukung kegiatan bisnis di daerah Doloksanggul serta menjadi
salah satu penginapan yang memenuhi syarat dan fasilitas sebagai penginapan di
Doloksanggul.
Hotel ini sendiri di rancang dengan tema sustainable architecture karena
merupakan salah satu kawasan kaldera Danau toba yang termasuk ke salah satu
kawasan Geopark yang di lindungi oleh pemerintah kealamian nya agar tetap
menjadi suatu kawasan yang terjaga kelestarian nya.
2.2 Lokasi Perancangan
2.2.1. Data Umum Lokasi Proyek
Lokasi proyek berada di daerah Dolok Sanggul, Kab. Humbang Hasundutan,
Sumatera Utara Indonesia. Letak geografis Kabupaten Humbang Hasundutan
sebagai berikut :
1) Nama kota
: Dolok Sanggul, Kab. Humbang Hasundutan
2) Luas
: 20.929,53 Ha
3) Letak
: 2° 09’ – 2°25’ LU dan 98°35’ – 98°49’ BT
4) Ketinggian
: 1000-1500 meter diatas permukaan laut
5) Batas site
: Lihat tabel 2.1
Sebelah
Desa si ponjot (silaban) kec.Lintong Nihuta Kab. Humbang
timur
hasundutan.
sebelah
Desa hutatinggi, Sirang Gitgit kec. Parmonangan Kab.
selatan
Tapanuli Utara
Sebelah
Desa sibuluan Kec. Onanganjang Kab. Humbang Hasundutan
barat
Sebelah
Desa Marade, sipituhuta, aeknauli I, aeknauli II Kec. Pollung ,
Utara
kab. Humbang hasundutan
(Universitas Sumatera Utara) 18
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Batas – batas kawasan perancangan
: Tropis,suhu minimum 20,0 oC, suhu rata – rata 22,3 oC.
6) Iklim
curah hujan rata – rata 2462 mm.
7) Humiditas
: 79 % – 100 %
2.2.2. Kriteria Pemilihan Lokasi
Pada tabel di bawah ini (tabel 2.2 ) dapat dilihat bahwa kriteria pemilihan
lokasi ada beberapa tinjauna yang harus di perhatikan.
No
Kriteria
Keterangan
Pemilihan
1. Tinjauan

Lokasi yang dipilih berada di bagian pusat kota
terhadap
dengan pertimbangan komersil terkait dengan
struktur kota
pengembangan suatu daerah.

Letak lokasi juga berada di dekat jalan utama
sehingga mudah dalam pencapaiannya
2. Pencapaian
ket :
Merupakan jalan utama jl. Doloksanggul –
sidikalang

kemudahan akses ke lokasi memungkinkan
lokasi perancangan ini sangat mudah di
capai.berdasarkan analisa,jalan utama ini
(Universitas Sumatera Utara) 19
Universitas Sumatera Utara
sering di lalui kendaraan,baik kendaraan
umum maupun pribadi, serta dapat di capai
dengan jalan kaki karena dekat dengan
keramaian kota
3. Area
pelayanan

Lokasi memiliki area pelayanan +/- 1 km dari
berbagai fasilitas seperti bank, swalayan, area
pertokoan ,pasar ,kantor , dll. Secara teknis
keadaan lokasi memiliki dan letak lokasi
perancangan memiliki kecocokan terhadap
letak hotel bisnis jika di tinjau lokasi mengenai
syarat letak hotel bisnis.
4. Utilitas

Saat ini keadaan lahan peranangan sudah di
bersihkan dan tersedia utilitas seperti drainase
berupa parit dengan ukuran yang cukup lebar
berada di pinggiran lahan perancangan yang
tersedia.

Adanya utilitas listrik dari PLN yang sudah baik
dan berada di lahan perancangan

Sarana dan prasarana yang ada seperti jalan
raya
5. Persyaratan
lain

Lokasi memiliki tingkat privasi yang tinggi
apabila dipergunakan sebagai tempat rekreasi
sebagai salah satu usaha yang berupaya
(Universitas Sumatera Utara) 20
Universitas Sumatera Utara
untuk membantu
penggerakan
bisnis di
daerah tersebut.
Tabel 2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi
2.2.3 Lokasi Proyek
Lokasi ini terdapat di jalan Dolok Sanggul – Sidikalang, kec. Dolok
Sanggul,Kab. Humbang hasundutan. Pada gambar dibawah ini (gambar
2.2) dapat dilihat secara jelas lokasi perancangan yang di pilih.
Gambar 2.2 Alternatif 2 Lokasi Perancangan
(Sumber : Google Earth)
1. Kecamatan
: Dolok Sanggul
2. Status proyek
: Fiktif
3. Pemilik proyek
: swasta
4. Luas site
: +/- 2,4 ha
5. Kontur
: datar
6. Kondisi eksisting
: lahan kosong belum terpakai
Saat ini ada beberapa fasilitas penginapan yang berada di daerah
doloksanggul,namun hanya beberapa saja yang di sebut sebagai hotel.
Namun yang mendominasi perhotelan di daerah ini adalah hotel dengan
(Universitas Sumatera Utara) 21
Universitas Sumatera Utara
kelas melati, hanya ada 1 hotel berkelas bintang 3 di daerah tersebut yaitu
berada di jl. Pemuda dekat simpang menuju Bakkara.
Tabel 2.3 Jumlah Hotel di daerah Dolok Sanggul
No
1.
Nama
Jenis
pengusaha
penginapan
A. Simamora
Hotel asima
Alamat
Kelurahan/desa
Pasar
Lokasi
Dolok Jl. Siliwangi
sanggul
2. Riduan sianturi
Losmen Horas
Pasar
Dolok Jl.
sanggul
Sisingamangaraja
Jl. Merdeka
3. J R. Pasaribu
Hotel Minongga
Desa Pasaribu
4. U. Lumban batu
Hotel Martabe
Pasar
Dolok Jl. Pemuda
sanggul
5. S . nainggolan
Hotel Bersama
Desa Pasaribu
6. B . simamora
Losmen Sabar
Pasar
Jl. Merdeka
Dolok Jl. Siliwangi
sanggul
7. Roberto
Penginapan
Hutabagasan
Jl. Raya pakkat
simanullang
8. Jaberto l. gaol
Hotel grand maju Desa Pasaribu
Jl. Merdeka
(Sumber : situs resmi Humbang Hasundutan)
Dari tabel di atas (tabel 2.1) dapat di ketahui berapa banyak jumlah hotel
maupun penginapan yang tersedia di Dolok Sanggul. Saat ini penginapan yang
tersedia di daerah tersebut tidak terkategori sebagai penginapan yang dapat
mendukung pergerakan ekonomi di wilayah tersebut karena sudah di pastikan
menyediakan fasilitas yang mungkin tidak memenuhi syarat penginapan.
(Universitas Sumatera Utara) 22
Universitas Sumatera Utara
2.3 Tinjauan Kelompok dan Pelaku Kegiatan
2.3.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan
A. Pengunjung Hotel
Berdasarkan kepentingannya pengunjung hotel dibagi menjadi dua
kategori yaitu pengunjung yang menginap (kegiatan utama) maupun yang
tidak menginap (kegiatan pelengkap).
Jenis
Deskripsi
Kegiatan
Kegiatan

Beristirahat
utama

mengadakan pertemuan bisnis dan melakukan seminar
dalam dan luar hotel

melakukan
kegiatan
individu,misalnya
menikmati
pemandangan dari dalam hotel,makan,minum dan
mandi.

Menikmati fasilitas lainnya.
Kegiatan
Kegiatan ini merupakan kegiatan pelengkap/penunjang yang
pelengkap
dilakukan untuk mengisi waktu yang kosong misalnya
rekreasi,maupun olahraga.
Tabel 2.4 Deskripsi kegiatan
Tabel di atas (tabel 2.4) menjelaskan bagaimana kegiatan pengunjung saat
menginap di suatu hotel kegiatan tersebut meliputi kegiatan utama dan
pndukung yang secara umum akan di lakukan pengunjung apabila hendak
menginap di suatu hotel.
(Universitas Sumatera Utara) 23
Universitas Sumatera Utara
B. Pengelola Hotel (kegiatan Pelayanan)
Jenis
Deskripsi
Kelompok
Kelompok

eksekutif
Merupakan kelompok yang memimpin, mengatur dan
mengendalikan operasional hotel agar fungsi hotel
sebagai sarana akomodasi berjalan dengan baik.
Kelompok

pelaksana
(pelayanan)
Merupakan orang yang secara langsung terlibat
dalam pelayanan dan pemeliharaan hotel

,kegiatan tambahan yaitu kegiatan yang melayani
fasilitas pendukung kegiatan pokok seperti laundry,
parkir.

kegiatan antar karyawan merupakan kegiatan yang
dilakukan agar yg satu berhubungan dengan yang
lainnya
sehingga
tercipta
kelancaran
yang
mendukung kegiatan pelayanan.
Tabel 2.5 Deskripsi kelompok kegiatan
Pada tabel diatas ( Tabel 2.5 ) di uraikan kegiatan – kegiatan kelompok
pelaksana hotel atau pelayanan hotel yang berurusan langsung dengan
system pengelolaan pada hotel. Tedapat beberapa bagian dalam
pengelolaan hotel yang di koordinir oleh kelompok eksekutif (general
Manager) :
(Universitas Sumatera Utara) 24
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel di bawah ini ( Tabel 2.5 ) di jelaskan lebih rinci bagaimana
kegiatan suatu pengelola pada hotel yang bekerja pada bagiannya masing
– masing tabel di bawah ini menguraikan bagaimana deskripsi pekerjaan
setiap kelompok pengelola suatu hotel.
Jenis
Deskripsi
pengelola
Front Office

Guest Room: terdiri dari kamar kamar tamu

Public Space: Terdiri dari exterior approach &
exterace, lobby, food & baverages outlet, function
space serta recreation facilities, dan pakir.

Administration
Office:
terdiri
dari
front
desk,
accounting office, execurive office, sales and catering
office.
Back of House

Food preperation and storage area

Receiving, trash and general storage area

Employee area terdiri dari personel and time keeper
office, locker and toilet, employee dinning and
housing

Laudry and housekeeping

Engineering and mechanical areas yang terdiri dari
enginerring
office,
maintenace
shop,
mechanical/electrical areas.
Tabel 2.6 Deskripsi kelompok pengelola
(Universitas Sumatera Utara) 25
Universitas Sumatera Utara
Dalam pengelolaan bagian-bagian hotel tersebut dioperasikan oleh
departemen-departemen yang dikelompokan seperti pada tabel di bawah
ini (tabel 2.7 ).
Jenis pengelola
Deskripsi

Room
Departement
Departemen
yang
bertugas
menyedikan
kebutuhan kamar bagi para pengunjung
Housekeeping

Departement
Departemen
yang
bertugas
memelihara
kebersihan, kerapian dan kelengkapan kamarkamar tamu, restoran, bar, dan tempat-tempat
umum dalam hotel
Food
and

Baverages
Departemen yang menyediakan dan menyajikan
makanan dan minuman
Departement
Engineering

Departement
Departemen
yang
bertugas
melaksanakan
pelaksanaan, perancangan, pemasangan, dan
pemeliharan gedung serta perlengkapan hotel
lainnya.
Personal
Departement

Departemen
yang
bertugas
melaksanakan
pemilihan dan pengadaan tenaga kerja hotel,
termasuk di dalamnya pemeliharaan moral, dan
kesejahteraan tenaga kerja, serta meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja hotel.
(Universitas Sumatera Utara) 26
Universitas Sumatera Utara

Marketing
Departement
Departemen yang mengelola keuangan, baik
penerimaan maupun pengeluaran uang hotel

Security
Department
Departemen yang bertugas memelihara dan
menjaga keamanan dan ketertiban di dalam
lingkungan hotel
Other Preperation
Department

Departemen yang tidak termasuk ke dalam
kelompok-kelompok di atas seperti: bank, sport
club, diskotik, massege dan lain-lain.
Tabel 2.7 Deskripsi pengelola
2.3.2 Deskripsi Kegiatan
Deskripsi kegiatan berdasarkan pengguna hotel bisnis akan di jelaskan
melalui kerangka analisis alur kegiatan berikut :
a. Pengunjung hotel :
- Kegiatan utama yaitu kegiatan menginap yang di lakukan tamu hotel .
Datang
Parkir kendaraan
Menyewa kamar
Pulang
Kegiatan pelengkap
Istirahat
(Universitas Sumatera Utara) 27
Universitas Sumatera Utara
- Kegiatan pelengkap
Datang
Ngobrol ,santai
-makan
- rekreasi
Parkir kendaraan
informasi
-bekerja
-rapat
Parkir
Pulang
b. kelompok pengelola ( pelayanan)
Kegiatan pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengelola untuk
melayani tamu kegiatan pelayanan dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu
pengelolaan, penerimaan dan servis.
Datang
Parkir kendaraan
Ganti pakaian
-pengelola
Bekerja
-menerima
tamu
-melayani
tamu
Istirahat
Parkir
Pulang
(Universitas Sumatera Utara) 28
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan besaran ruang
Deskripsi kebutuhan ruang terbagi atas 2 area yaitu Front of the House dan
Back of the House. Front of the house meliputi ruang publik dan ruang privat
sedangkan back of the house meliputi ruang service. Berikut akan di jelaskan pada
tabel di bawah ini (tabel 2.8)
No
Area
1. Front
Penjelasan
of
the

house
Public area
Melayani dengan yang dilayani. Dalam hal ini,
pertemuan antara karyawan dengan tamu atau
para tamu dengan yang lainnya.

Private area
Area kegiatan pribadi,seperti kamar tidur dan
tempat khusus para pengelola hotel.
2. Back
house
of
the

Servis area
Area khusus pengelola dan karyawan yang
berguna untuk memberikan pelayanan bagi
pengunjung.
Tabel 2.8 Deskripsi kebutuhan ruang
Ruang publik terdiri dari Lobby, food and beverage, function room,
recreation and sport area, Ruang privat terdiri dari kamar, sedangkan ruang servis
terdiri dari General & Executive Manager, HRD / Manpower, Front Office, House
keeping and laundry, Uniform Service, Engineering and Department, Food &
Beverage Department, Purchasing and store, dan Security department, pada
(Tabel 2.8) akan di jelaskan secara rinci.
(Universitas Sumatera Utara) 29
Universitas Sumatera Utara
No
Jenis
Kebutuhan ruang
Kegiatan
ruang
1
Hall
Lobby
/ Lobby
Menunggu , Reservasi
Informasi
Informasi , reservasi
Ruang tunggu
Menunggu , duduk , mengobrol
Lobby lift
Menunggu lift
Ruang control
kontrol
keamanan
,
pengawasan
2
Kamar
Toilet
Sanitasi
Kamar tidur (2 orang)
Menginap
hotel
3
,istirahat,
makan,
minum
standard
Kamar mandi (1 orang)
Mandi , buang air
Kamar
Kamar tidur (2 orang )
Menginap,makan,minum,istirah
hotel
deluxe
at
Kamar tidur (2 orang )
Menginap,makan,minum,istirah
at
4
Kamar
Kamar mandi (1 orang)
Mandi , buang air
Kamar tidur (2 orang )
Menginap,makan,minum,istirah
hotel
5
at
suite
Kamar mandi (1 orang)
Mandi , buang air
Function
Function room
Ruang
room
6
7
pameran
/
tempat
memamerkan produk
Ruang persiapan
Tempat latihan
Pantry
Menyiapkan informasi
Gudang
Tempat menyimpan barang
Toilet
Kegiatan sanitasi
Meeting
Meeting room
Mengadakan rapat / konfrensi
room
Gudang
Tempat menyimpan barang
Toilet
Toilet
Ruang manager
Bekerja,rapat,koordinasi
(Universitas Sumatera Utara) 30
Universitas Sumatera Utara
8
9
Kantor
Ruang staff
Bekerja,rapat,koordinasi
pengelol
Ruang rapat
Rapat , koordinasi,review
a
Ruang tunggu/ tamu
Menunggu , mengobrol
Toilet
Kegiatan sanitasi
Ruang
Ruang genset
Penyimpanan genset
M/E
Ruang chiller
Pengaturan AC
Ruang pompa
Pengaturan pompa air
Ruang AHU
Pengaturan listrik
Ruang kontrol
Mengontrol keseluruhan
Restaura
Ruang makan, dapur , Makan , minum ngobrol
nt
gudang,
ruang
penerima,kasir,toilet
,westafel.
10
11
Fitness
Gymnasium
Area olahraga
center
Ruang alat
Penyimpanan alat fitness
Ruang aerobic
Aerobics / senam
Ruang ganti / locker
Ganti pakaian
Toilet
Kegiatan sanitasi
Shower
Mandi
Kasir
Membayar
Ruang ganti pakaian
Mengganti pakaian
Ruang sholat
Melaksanakan sholat
Toilet
Tempat wudhu / sanitasi
Gudang
Menyimpan barang
Kolam
renang
12
13
Musholla
Servis
/ Laundry washer
Menyuci pakaian
ruang
Laundry dryer
Mengeringkan pakaian
linen
Ruang
Istirahat pegawai
istirahat,dapur,gudang,toil
et , ruang makan
(Universitas Sumatera Utara) 31
Universitas Sumatera Utara
14
Parkir
Mobil
Memarkir mobil
Sepeda motor
Memarkir sepeda motor
Bus
Memarkir bus
Tabel 2.8 Deskripsi kebutuhan ruang
2.3.4 Deskripsi persyaratan dan kriteria ruang
Persyaratan dan kriteria ruang pada hotel bintang III adalah memiliki
minimal 2 restoran, bar and coffee shop minimal 1 unit, memiliki 1 function
room, wajib memiliki kolam renang dan lounge seperti pada (Tabel 2.9).
No
1
Fasilitas
Kamar tidur
Bitang I
Bintang II
Bintang III
Bintang IV
Bintang V
Min 15
Min 20
Min 30
Min 50
Min 100
Min 1
Min 1
Min 1
Min 1
Min 1
18 – 24
18 – 26
18 – 28
20 – 28

Suite

Luas kamar 18 – 20
(m2)
2

Restaurant
min 1
Min 1
min 1
min 1
Min 1

Bar & coffee wajib
Min 1
min 1
min 1
Min 1

Min 1
Min 1
Min 1
Min 1

Dianjurka
Dianjurka
Dianjurka
Dianjurka
shop
3
Function room
n
4
Rekreasi
olahraga
5
Ruang
dan Min
jenis
yang Min 1
pre- n
pre- n
pre- n
pre-
function
function
function
function
room
room
room
room
1 Min
1 Min
1 Min
1 Min
kolam
kolam
kolam
kolam
renang
renang
renang
renang
dan
dan
dan
dan
sarana
sarana
sarana
sarana
lain
lain
lain
lain
Min 1
Min 1
Min 1
Min 1
1
disewakan
(Universitas Sumatera Utara) 32
Universitas Sumatera Utara

6
Longue
7
Taman
Perlu
8
Parkir
Perlu

Wajib
Wajib
Wajib
Perlu
Perlu
Perlu
Wajib
Perlu
Perlu
Perlu
Perlu
Tabel 2.9 persyaratan hotel bintang III
(Sumber : Surat Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata, 1988)
2.3.5 Studi banding fungsi sejenis
Beberapa studi banding proyek sejenis telah dilakukan dengan melakukan
studi literature dan pengamatan secara tidak langsung. Tujuan studi banding ini
yaitu untuk mendapatkan data – data mengenai fasilitas – fasilitas yang mencirikan
sebuah hotel bisnis. Selain itu, juga untuk mengamati solusi – solusi desain
sebuah hotel bisnis yang terletak di pusat perkotaan dengan lahan terbatas dan
mempelajarai pola permintaan sebuah hotel bisnis.
 Berry biz hotel , Bali
Gambar 2.3 Berry Biz Hotel, Bali
Berry biz hotel (Gambar 2.3) merupakan hotel bisnis bintang 3 yang
berlokasi di jl. Suliset road no.99 legian kaja Denpasar, area kuta, Bali. Hotel ini
beroperasi pada pertengahan 2014 dengan tema hotel yang tak jauh – jauh dari
hotel bisnis. Hotel ini memiliki 4 jenis kamar yaitu : kamar superior ( gambar 2.4) ,
kamar deluxe (gambar 2.5 ) , kamar khusus wanita ( gambar 2.6 ) dan kamar suite
(Universitas Sumatera Utara) 33
Universitas Sumatera Utara
( gambar 2.7 ) masing- masing kamar memiliki fasilitas kamar ( Tabel 3.2) dan
kamar mandi ( Tabel 3.3 ) yang berbeda – beda. pada (Tabel 3.1) akan di jelaskan
secara rinci jumlah kamar yang terdapat pada Berry Biz Hotel, untuk melihat apa
– apa saja fasilitas tambahan yang di sediakan Berry Biz hotel Bali, dapat di lihat
pada ( Tabel 3.4 ). Semua telah di jelaskan pada tabel dan gambar yang ada di
bawah ini.
Nama hotel
Berry biss
Bintang
***
Jumlah
Superior
Deluxe
Suite
Female
kamar
room
room
room
room
90
54 kamar
33 kamar
3 kamar
hotel bali
Tabel 3.1 Jumlah kamar dan tipe kamar
Gambar 2.4 kamar superior
Gambar 2.5 kamar deluxe
Gambar 2.6 kamar khusus wanita
Gambar 2.7 kamar suite
(Universitas Sumatera Utara) 34
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas
Superior
Deluxe
Suite room
Female
kamar
room
room
Ac





Adaptor





Tempat tidur





Bathub





Toilet





Tea & coffe


-


Hair dryer





Tv





Mini bar





Safe





Living area



-
Wi – fi




room
shower
facilities
deposite box

Tabel 3.2 fasilitas kamar hotel
Fasilitas
Superior room Deluxe room
Suite room
Female room
kamar mandi
Body shampoo




Body lotion




Hand soap




Hair shampoo




Shower cap




Shaving kit




Sikat gigi




Handuk mandi




(Universitas Sumatera Utara) 35
Universitas Sumatera Utara
Keset kaki




Handuk




-
-
tangan
Handuk muka
-
-
Anti nyamuk




Sandal




Mosquito


-
-
lotion
Tabel 3.3 fasilitas kamar mandi
Gambar 2.8 kamar mandi hotel
(Universitas Sumatera Utara) 36
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas
pendukung
Stationary shop
Meeting pods
Restaurant
&
café
Function room
Receptionist
&
lobby
Tabel 3.4 fasilitas pendukung hotel
(Universitas Sumatera Utara) 37
Universitas Sumatera Utara

IBIS Hotel Singapura
Gambar 2.9 hotel IBIS Singapura
Hotel ibis Singapore Novena ( Gambar 2.9 ) terletak di persimpangan
Irrawaddy dan Balestier Road. Hotel ini sangat cocok untuk tamu hotel yang
bertujuan bisnis, medis dan rekreasi. Lokasi hotel ini sangat strategis karena
terletak di pusat kota,sehingga mudah di akses melalui kendaraan umum. Hotel
ini memiliki satu jenis kamar yaitu standard room saja namun di bedakan
berdasarkan fasilitas tempat tidur dan lainnya. Saat ini tersedia 5 kamar yaitu
standard room with twin bed ( Gambar 3.1 ) , standard room queen room with extra
benefic ( Gambar 3.2 ) , standard room ( single room ) ( Gambar 3.3 ) , standard
room with queen bed ( Gambar 3.4 ) , standard room twin with extra benefict (
Gambar 3.5 ). Fasilitas di dalam kamar nya sendiri dapat di lihat pada ( Tabel 3.6
) yang telah di data secara rinci melalui studi literature yang telah dilakukan, begitu
pula dengan fasilitas pendukung pada hotel dapat di lihat pada ( Tabel 3.7 ).
Nama
Bintang Jumlah Standard Standard Standard Standard Standard
hotel
kamar
twin with
room
extra
beneficts
twin bed
queen
room
(queen
room
(single
bed )
with
bed )
benefict
IBIS Hotel
***
241
Singapura
Tabel 3.5 jumlah kamar dan tipe kamar
(Universitas Sumatera Utara) 38
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas
Standard
Standard
Standard
Standard
kamar
room
twin
(queen
extra
with
(single bed
bed )
beneficts
benefict
)
with queen room twin bed
Standard
room
Ac





Save deposit










Hair dryer





Facility for





Work desk



-

Parquet floor





Wi-fi





Bathroom





Free-in room









-










Tv





Minibar





Bathub










box
Coffee tea
maker
disable
save
House
keeping
Wake up
service
Luxury
linens
shower
Toilet
(Universitas Sumatera Utara) 39
Universitas Sumatera Utara
Kulkas





Lemari





Telepon





Radio





Tabel 3.6 fasilitas kamar hotel
Gambar 3.1 standard
room with twin bed
Gambar 3.4 standard room
with queen bed
Gambar 3.2 standard
room queen room with
extra benefic
Gambar 3.3 standard
room (single bed)
Gambar 3.5 standard room
twin with extra benefict
(Universitas Sumatera Utara) 40
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas
pendukung
Parkir gratis
Restaurant
Bar & café
Function room
Meeting room
Tabel 3.7 fasilitas pendukung hotel
(Universitas Sumatera Utara) 41
Universitas Sumatera Utara
2.4 Elaborasi Tema
Pendekatan tema perancangan bangunan hotel bisnis bintang 3
Doloksanggul adalah sustainable architecture dimana isu mengnai pemanasan
global yang semakin parah, sehingga pembangunan di berbagai tempat di tuntut
agar memperhatikan ekosistem dan lingkungan sekitar.
2.4.1 Pengertian sustainable
Pembanguna berkelanjutan (sustainable development) adalah suatu
gabungan dari berbagai disiplin ilmu yang bertanggung jawab dimana
berkaitan dengan model tiga kolom yang setara untuk berkelanjutan pada
lingkungan social dan ekonomi. Dalam pembangunan berkelanjutan ,
sustainable development berintegrasi pada :
1) Environment sustainability
2) Economic sustainability
3) Social sustainability
Berikut ini dapat dilihat bagaimana hubungan dari lingkungan,
ekonomi dan social akan menghasilkan suatu keseimbnagan dimana
tercapainya suatu kehidupan yang sejahtera.
Diagram 1.2 hubungan lingkungan ,social dan ekonomi
(Universitas Sumatera Utara) 42
Universitas Sumatera Utara
( Diagram 1.2 ) Merupakan Pokok – pokok dari proses dimana
bangunan mengurangi pengguaan sumber daya alam, dan pengurangan
polusi dan dampak lingkungan lainnya. Dalam kebijaksanaannya,
sustainable development berlandas pada :
1) Pengolahan energy dan sumber air yang efisien
2) Perlindungan terhadap kualitas lingkungan
3) Perlindungan terhadap kualitas kesehatan manusia
Defenisi pembangunan sustainable bersumber dari berbagai
pemikiran – pemikiran dalam upaya menopang ide ekologi global agar
dapat direalisasikan dengan penuh tanggung jawab secara
ekologi,ekonomi dan etika, sebagai bagian dari ukuran alam yang
berevolusi agar dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini dan masa
yang akan datang.
Jika dilihat lebih rinci , pengertian sustainable berasal dari kata
sustain yang merupakan suatu kemampuan untuk bertahan agar
tercapainya keseimbangan. Sedangkan pembangunan adalah esensial
untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan meningkatkan kualitas
kehidupan manusia. Jadi , sustainable development merupakan suatu
pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan generasi saat ini tetapi
tidak mengesampingkan kemampuan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhannya, yaitu dengan berlandaskan pada efisiensi dan
penggunaan lingkungan yang bertanggung jawab dari seluruh sumber
daya masyarakat yang langka baik alam, manusia, dan sumber daya
ekonomi.
1. Kebutuhan akan Sustainable Architecture
Dalam Industri bangunan, yang merupakan salah satu faktor
terbesar di dunia, desain, kontruksi maupun perawatannya memiliki
pengaruh besar bagi masyarakat dan juga lingkungannya. Industri tersebut
(Universitas Sumatera Utara) 43
Universitas Sumatera Utara
juga mempengaruhi akan segala aspek seperti sumber air, kualitas udara,
limbah juga pola tranportasinya. Menurut Integrated
Waste Management Board CA, konsumsi sebuah bangunan itu biasanya
menghabiskan:
1) 40% dari energi terpakai diseluruh dunia
2) 25% dari pemotongan kayu
3) 16% dari pemakaian air bersih
4) 50% dari pengrusakan ozon berhubung CFC masih dipakai
5) 30% dari konsumsi bahan mentah
6) 35% dari buangan co2 dunia
7) 40% dari sampah padat yang ditujukan untuk menguruk lahan
Dari data diatas dapat dipertimbangkan untuk menggunakan bahanbahan daur
ulang sebagai bahan bangunan yang sangat wajar untuk
dipikirkan, namun ada suatu masalah baru yang timbul yaitu meningkatnya
pemakaian energi untuk mengumpulkan dan memproses bahan-bahan
daur ulang tersebut. Yang menjadi pertimbangan lainnya yaitu dimana
belum adanya teknologi yang ramah akan lingkungan yang dapat mengolah
bahan-bahan daur ulang tersebut atau bahan-bahan yang diperoleh dari
alam malah lebih membutuhkan energi dan biaya yang lebih sedikit dari
pada harus mengolah bahan daur ulang yang ada.
2. Keuntungan akan Sustainable Architecture
Keuntungan dengan menerapkan Sustainable Architecture yaitu :
1) Mengurangi biaya operasi Pengurangan biaya operasi dipengaruhi
oleh efisiensi energi, efisiensi air, pengrangan sampah kontruksi.
2) Mengurangi biaya pokok
3) Mengekspansi jangka waktu dan mendapat keuntungan infestasi
4) Meningkatkan produktifitas dan kesehatan manusia
5) Memberikan keuntungan pada komunitas tertentu.
(Universitas Sumatera Utara) 44
Universitas Sumatera Utara
Sustainable Architecture seharusnya tidak hanya menjadi trend bagi
arsitek-arsitek pada saat ini karena dengan melihat kegunaan, keuntungan
juga dampak dari karya seorang arsitek yang tidak mendalami Sustainable
secara mendalam sangatlah besar. Maka saya mengambil kesimpulan
apabila sebuah karya dari seorang arsitek dapat dikatakan Sustainable
Architecture apabila bangunan atau karya tersebut mampu memberikan
kenyamanan dan manfaat bagi pengguna, masyarakat sekitar, unsur unsur
alam, energi dan segala aspek yang dilihat secara global.
3. Bangunan Hemat Energi
Tujuan bangunan hemat energi adalah:
a) Menghemat biaya operasional dan perawatan.
b) Mengurangi tingkat ketergantungan energi dan beban penggunaan
energi yang harus disuplai oleh institusi pembangkit listrik, yaitu PLN.
c) Mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca.
Syarat – syarat bangunan hemat energy :
Menurut SNI 03-6389-2000, bangunan dikatakan hemat energi
apabila nilai OTTV (Overall Thermal Transfer Value) dan RTTV (Roof
Thermal Transfer Value) tidak melebihi 45 Watt/meter². Adapun rumus
untuk menghitung nilai OTTV adalah:
OTTV = a.[(Uw x (1 – WWR)] x TDEk + (SC x WWR x SF) + (Uf x WWR x
DT)
OOTTVi = (Ao1 : 0TTV) + (Ao2. 0TTV2)+ … + (Ao1. 0TTVi)
Ao1 + Ao2 + … + A0i
(Universitas Sumatera Utara) 45
Universitas Sumatera Utara
dimana:
OTTV = nilai perpindahan termal menyeluruh pada dinding luar yang
memiliki arah atau orientasi tertentu (Watt/m2)
a = absorbtansi radiasi matahari
Uw = transmitansi termal dinding tak tembus cahaya (Watt/m2.K)
WWR = perbandingan luas jendela dengan luas seluruh dinding luar pada
orientasi yang ditentukan
TDEk = beda temperatur ekuivalen (K)
SC = koefisien peneduh dari sistem fenestrasi
SF = faktor radiasi matahari (W/m2)
Uf = transmitansi termal fenestrasi (W/m2.K)
DT = beda temperatur perencanaan antara bagian luar dan bagian dalam
(diambil 5K)
RTTV = a (Ar x Ur x TDek) + (As x Us x DT) + (As x SC x SF) / Ao
dimana :
RTTV = nilai perpindahan termal menyeluruh pada atap (Watt/m2)
a = absorbtansi radiasi matahari
Ur = transmitansi termal atap tak tembus cahaya (Watt/m2.K)
Ar = luas atap yang tidak tembus cahaya (m2)
As = luas skylight (m2)
TDEk = beda temperatur ekuivalen (K)
SC = koefisien peneduh dari sistem fenestrasi
SF = faktor radiasi matahari (W/m2)
DT = beda temperatur perencanaan antara bagian luar dan bagian dalam
(diambil 5K)
(Universitas Sumatera Utara) 46
Universitas Sumatera Utara
Kriteria OTTV untuk dinding fasad diatas dapat dipergunakan
sebagai tolak ukur efisiensi energi pada bangunan tinggi. Penelitian
mengindikasikan bahwa semakin tinggi nilai OTTV, semakin besar pula
penggunaan energi yang diperlukan oleh sistim tata udara (pendinginan)
pada bangunan tersebut. Disini diperlukan peran para perancang
bangunan
untuk
menampilkan
komposisi
material
masif
maupun
transparan, warna, tekstur dengan karakter termalnya masing masing,
silhoute terang dan gelap, pembayangan dan ratio kaca-dinding untuk
memenuhi kriteria tersebut disamping pertimbangan pertimbangan estetika
umumnya.
4. Sistem LEED-NC (Leadership in Energy and Environmental Design-New
Construction)
Sumber-sumber
yang
dibutuhkan
untuk
menciptakan,
mengoperasikan, dan mengisi ulang level infrastruktur/bangunan adalah
sangat besar. Akan tetapi sumber-sumber yang tersedia untuk kegiatan
tersebut semakin berkurang, untuk tetap kompetitif dan terus mendapat
keuntungan di masa depan maka sebuah bangunan harus mengetahui
konsekuensi baik lingkungan, sosial maupun dampak ekonomi dari
bangunan tersebut. Penerapan konsep sustainable berdasarkan LEED
pada bangunan dimana merupakan panduan dan kriteria sistem green
building (bangunan yang ramah lingkungan), faktorfaktor tersebut
diantaranya efisiensi air dan kualitas lingkungan di dalam ruangan.
a) Pemanfaatan air hujan
Pemanfaatan air hujan dimaksudkan agar air hujan dapat kembali
ke tanah (tidak terjadi erosi) ataupun digunakan untuk keperluan tertentu.
Tabel berikut ( Tabel 3.8 ) merupakan penjelasan mengenai tujuan
pemanfaatan air hujan, persyaratan yang memenuhi LEED, dan strategi
yang dapat dilakukan adalah:
(Universitas Sumatera Utara) 47
Universitas Sumatera Utara
Tujuan
Untuk mengurangi gangguan hidrologi alami dengan
mengurangi penutup tanah, dan aliran air hujan yang
terkontaminasi.
Persyaratan

LEED
Kriteria LEED
Menerapakan strategi perencanaan pengawasan
kuantitas air hujan area yang mendapat limpasan
air hujan erosi.

Penerapan pada site
Air hujan dimanfaatkan untuk keperluan toilet
(flushing) dan irigasi
Tabel 3.8 Tujuan dan persyaratan LEED mengenai pemanfaatan air hujan
b) Efisiensi air
Mengenai tujuan efisiensi air khususnya pada lansekap, dapat dilihat
pada tabel berikut ( Tabel 3.1 ) sesuai dngan persyaratan LEED yaitu :
Tujuan
Untuk membatasi atau mengeliminasi paenggunaan air
bersih pada lansekap yaitu keperluan irigasi
Persyaratan
LEED
a) Kriteria LEED
Mengurang penggunaan air bersih untuk keperluan
air bersih sebagai keperluan spesies tanaman,
irigasidengan menggunakan air hujan, air daur
ulang kotor.
b) Penerapan pada site
Menerapkan system daur ulang air kotor dan air
hujan untuk keperluan irigasi dan tanaman laiinya.
Tabel 3.9 Tujuan dan persyaratan LEED mengenai efisiensi air pada
lansekap
(Universitas Sumatera Utara) 48
Universitas Sumatera Utara
pada ( Tabel 3.9) menjelaskan bagaimana manfaat dari efisiensi air bagi
kebutuhan masa kini dan masa yang akan datang sebagai upaya untuk
menghemat penggunaan air secara berlebih di masa – masa yang akan datang
berikutnya.
Berikut merupakan gambar ilustrasi dari penggunaan kembali air kotor
dari air mandi dan air cuci ( Gambar 3.6 ) untuk di daur ulang pada treatment
area ( Gambar 3.7 ), sehingga dapat digunakan kembali untuk keperluan
irigasi dan penyiraman pada toilet (flushing).
Gambar 3.6 Illustrasi pendauran ulang air kotor
Gambar 3.7 Illustrasi dari penggunaan air dan penggunaan air kembali
(Universitas Sumatera Utara) 49
Universitas Sumatera Utara
Berikut skema penerapan system daur ulang air adalah :
Air mandi
Air hujan
Air hujan
Penampungan air
Irigasi
Keperluan ruang
luar
Flushing
Diagram 1.3 Penerapan system daur ulang
Air buangan didaur ulang agar dapat digunakan kembali untuk
kebutuhan tertentu merupakan cara yang sangat efisien, karena selain
dapat menghemat tagihan air dari segi ekonomi, dapat juga memberi
dampak positif terhadap ekosistem di dalam tanah ( Diagram 1.3 ) .
Berikut penjelasan mengenai tujuan pengurangan kebutuhan air
dimana dapat mengefisiensikan pasokan air terhadap bangunan,
persyaratan yang memenuhi LEED, dan Strategi yang dilakukan adalah (
Tabel 3.3) :
(Universitas Sumatera Utara) 50
Universitas Sumatera Utara
Tujuan
Memaksimalkan efisiensi air dalam bangunan untuk
mengurangi pasokan air dar pemerintah lokal baik
untuk kebutuhan air minum maupun air buangan.
Persyaratan
LEED
c) Kriteria LEED
Menggunakan strategi dimana pengurangan
penggunaan air pada lansekap air kloset,
urinoir, lavatory faucet shower dan wastafel.
d) Penerapan pada bangunan
a. Penggunaan elemen dimana mempunyai
tingkat efisiensi yang tinggi, misalnya
pemisahan tombol untuk air buangan pada
kloset.
b. Penggunaan synthetic grass pada area
tertentu.
Syntetic grass merupakan rumput buatan
untuk meningkatkan efisiensi air pada
lansekap,maka area rumput alami diganti
dengan synthetic grass.
Tabel 4.1 Tujuan dan Persyaratan LEED Mengenai Efisiensi Air
(Universitas Sumatera Utara) 51
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Interpretasi Tema
Penerapan sustainable arsitektur pada perancangan hotel bisnis
bintang 3 Dolok Sanggul akan di interpretasikan melalui system
pemanfaatan energy secara alami terhadap sirkulasi udara,pencahayaan
serta pemanfaatan cahaya matahari sebagai kebutuhan sehari – hari
pada bangunan. Bangunan ini sendiri memiliki vegetasi secara horizontal
yang berada pada beberapa bagian bangunan untuk meningkatkan nilai
ekologi terhadap lingkungan. Penerapan lain yang di ambil pada
bangunan ialah gaya bangunan sekitar perancangan yang tidak terlepas
dari kebudayaan sekitar seperti penggunaan gaya atap yang mengacu
pada rumah tradisional batak toba ( Gambar 3.8 ).
Gambar 3.8 Rumah Adat Batak Toba
2.4.3 Keterkaitan tema dengan judul
Tema yang diangkat dalam perancangan hotel bisnis bintang 3
Dolok Sanggul adalah tema sustainable arsitektur. Hal ini disebabkan
karena Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan kawasan dengan
nilai ekologi dan kealamian nya masih sangat terjaga sehingga sangat
bermanfaat apabila kealamian tersebut di pergunakan terhadap banguna
serta menjaga kealamian tersebut tetap terjaga. Selain itu kabupaten
Humbang Hasundutan merupakan salah satu kawasan geopark kaldera
danau toba, oleh karena itu kawasan ini sangat cocok pengolahannya
secara sustainable ( berkelanjutan ) apabila ingin keadaan lingkungan tetap
(Universitas Sumatera Utara) 52
Universitas Sumatera Utara
terjaga. Melalui tema sustainable arsitektur ini, diharapkan dapat
memberikan sebuah hotel bisnis yang sesuai dengan upaya untuk menjaga
kestabilan
lingkungan
sekitar,tanpa
harus
memberikan
dampak
pemanasan global.
2.4.4 Studi banding tema sejenis
1. EDITT TOWER
Gambar 3.9 EDITT Tower
EDITT Tower ( Gambar 3.9 ) berlokasikan di waterlii junction,
Singapore dengan jumlah lantainya 26 lantai dan luas lahan adalah sekitar
838 m 2 merupakan sebuah bangunan tinggi multi fungsi dengan
pendekatan ekologis, sebagai bangunan untuk pameran yang bergabung
denga auditorium, retail , dan fungsi perkantoran , tetapi bangunan tersebut
memiliki potensial metamorphosis menjadi tower dimana semua area
adalah perkantoran, ataupun sebagai fungsi apartemen.
Terletak dilahan “zero culture” yaitu site dimana urban ekosistemnya
mengalami kerusakan dengan tidak tersisa lagi tanah, flora, dan fauna.
Desain ini memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan fasade
banguna yang hamper di penuhi sluruhnya oleh vegetasi dengan konsep
landscape ram yang bergerak dari lantai dasar hingga ke puncak tower.
(Universitas Sumatera Utara) 53
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Lanscape Ram
Gambar 4.2 vegetasi horizontal
Area vegetasi yang ditanami hampir sama dengan sekitar setengah dari
luas area kasar tower total (gambar 4.2). Pemilihan tanaman melalui survey
terhadap ekologi lokal dan menggunakan spesies lokal. Vegetasi – vegetasi ini
juga berfungsi sebagai pendingin fasade melalui evapotranspirasi. Landscape
ramp yang ditanami dengan vegetasi sampai ke puncak memperlihatkan
landscape vertical pada bangunan (gambar 4.1). Terdapat sebuah system
yang membuat pengumpulan air tersebut jatuh pada fasad bangunan yang
berbentuk seperti cangkang kerang. System daur ulang air kotor yang jatuh
pada sisi – sisi bangunan dengan menggunakan proses penyaringan melalui
tanah pada lansekap vertical tersebut. System pengairan EDITT Tower dapat
dilihat pada gambar di bawah ini ( Gambar 4.3 ) :
(Universitas Sumatera Utara) 54
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Skema pengolahan air
Air yang disaring di kumpul di tanki penyimpanan basemen, dan di pompa
ke tangka penyimpanan di lantai atas untuk penggunaan kembali .
Air hujan
Tanki rooftop
Tanki 1
Proses filter
Tanki 3
Pompa
Tanki basemen
penggunaan
kembali
Bangunan dapat menyediakan 55% dari penggunaan air terhadap
bangunan (pada saat musim hujan) system daur ulang zat padat juga
dideskripsikan dengan memisahkan kertas, aluminium , kaca, dan sampah
yaitu pembagian sisa buangan yang di jatuhkan dari lantai atas sampai pada
lantai basement.
(Universitas Sumatera Utara) 55
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Proses pengolahan sampah
cara kerjanya yaitu material yang bisa di daurulang dipisahkan pada tiap – tiap
lantai jatuh kebawah menuju pemisah material yang terletak di basement (
Gambar 4.4 ), kemudian akan di bawa ke tempat lain oleh system drop – down
ini kepada landasan waste – separators kemudian di tempat lain oleh
penyimpan sampah untuk di daur ulang.
Bangunan ini juga menggunakan photovoltaic sebagai penangkap cahaya
matahari untuk kemudian di ubah menjadi energy listrik sebagai kebutuhan
sehari – hari pada bangunan.
(Universitas Sumatera Utara) 56
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Proses pengolahan cahaya matahari
Pemanfaatan cahaya matahari ( Gambar 4.5 ) ini sangat berguna dalam
menghemat energy dalam bangunan untuk memenuhi syarat pengefesiensian
energy terhadap bangunan tersebut.
(Universitas Sumatera Utara) 57
Universitas Sumatera Utara
2. Hotel Park Royal Singapura
Gambar 4.6 Hotel Park Royal
Hotel Park Royal ( Gambar 4.6 ) terletak di sebelah barat distrik
pusat bisnis Singapura dan terhubung dengan distrik pusat perbelanjaan
bersejarah dan sungai serta taman Singapura. Gedung dengan 12 lantai ini
dilengkapi dengan berbagai aspek hemat energi, seperti penggunaan
pencahayaan otomatis, sensor gerak dan hujan, penampungan air hujan
dan mekanisme daur ulang.
Park Royal hotel di singapura di konsep oleh WOHA Architect yang
di desain dengan mengacu pada industry gedung hijau penghematan
energy dan air.
Karakteristik lainnya dari bangunan ini yang mengacu pada desain
berkelanjutan antara lain :
Gambar 4.7 vegetasi vertical hotel park royal
(Universitas Sumatera Utara) 58
Universitas Sumatera Utara
a) Terdapat vegetasi (menggunakan penghijauan vertikal untuk menggantikan
penghijauan yang telah hilang), pada bangunan yang mengelilingi gedung
dan Nampak berlapis lapis ( Gambar 4.7 ), Dedaunan dari tanaman yang
ada di sekitar gedung bekerja menyerap panas dan menjaga dinding tetap
sejuk. (Gambar 4.8 )
Gambar 4.8 vegetasi Hotel Royal Park Singapura
b) Bangunan ini menerapkan konsep ramah lingkungan seperti penggunaan
solar panel sebagai energi , system pendingin ruangan yang hemat
energy,ventilasi dan pencahayaan secara alami,penggunaan cahaya
matahari yang maksimal,serta penggunaan , kaca berteknologi tinggi yang
dapat mengurangi paparan sinar matahari dan menggunakan teknologi
Cobiax (tekonologi yang menggunakan ‘pengisi kekosongan’ yang terbuat
dari plastik daur ulang untuk mengurangi penggunaan beton).
c) Menggunakan penampungan air hujan dengan menggunakan tangki
pengumpul ‘greywater’ sebagai sebagai wadah untuk mengairi seluruh
tanaman dengan system irigasi dan di dorong oleh gravitasi.
(Universitas Sumatera Utara) 59
Universitas Sumatera Utara
Download