Monthly_Review_NKI_ 201409.pub

advertisement
REKSA DANA
NARADA KAPITAL INDONESIA
Monthly Review — September 2014
Global Economic Review
• Data non-farm payrolls AS bulan Agustus’14 menunjukkan perlambatan
penyerapan tenaga kerja sebesar 142K dibandingkan bulan sebelumnya yang
bertambah 212K. Sementara itu, unemployment rate turun ke level 6,1% dari
bulan sebelumnya 6,2%, ISM Manufacturing PMI AS diumumkan naik ke 59,0
dari bulan sebelumnya 57,1.
• The Fed kembali memangkas stimulus bulanannya sebesar USD 10 Miliar dari
USD 25 Miliar menjadi USD 15 Miliar, sementara itu Fed Rate masih
dipertahankan di level 0,25%. The Fed meningkatkan perkiraan Fed Rate
pada akhir tahun 2015 dari 1,125% menjadi 1,375%.
• Tingkat Inflasi (CPI) AS bulan Agustus’14 mengalami deflasi ke 0,2% dari
sebelumnya inflasi 0,1%, sementara itu secara tahunan tingkat inflasi AS
turun dari 2% YoY ke 1,7% YoY.
• ECB secara mengejutkan menurunkan suku bunga acuannya dari 0,15%
menjadi 0,05% dan mengumumkan rencana pembelian ABS bulan
Oktober’14. Sementara itu, rilis data-data ekonomi zona Eropa yang
diumumkan selama september’14 mayoritas memburuk.
• Uni Eropa menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia berupa pembekuan
fasilitas kredit perusahaan-perusahaan minyak dan gas besar Rusia. Selain
itu, Uni Eropa juga mengehentikan bisnis dengan perusahaan-perusahan
senjata Rusia serta melarang sebagian tokoh politik Rusia dan Ukraina masuk
ke wilayah Uni Eropa.
• Neraca perdagangan China bulan Agustus membaik, dengan surplus dari USD
47,3 Miliar menjadi USD 49,8 Miliar, ekspor mengalami kenaikan dan Impor
tumbuh negatif. Sementara itu, tingkat Inflasi China bulan Agustus turun di
level 2,0% YoY dari sebelumnya 2,3% YoY sedangkan data HSBC
Manufacturing PMI China turun ke 50,2 dari sebelumnya 50,5.
Domestic Economic Review
• Inflasi Indonesia bulan September’14 tercatat sebesar 0,27% MoM menurun
dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,47% MoM dan Inflasi secara
tahun kalender tercatat sebesar 3,71% Ytd dari sebelumnya 3,99% Ytd.
• Neraca perdagangan Indonesia bulan Agustus’14 mengalami defisit sebesar
USD 310 juta dimana ekspor mencapai USD 14,48 miliar dan impor sebesar
USD 14,79 miliar. Defisit perdagangan ini dipicu oleh tingginya defisit sektor
migas sebesar USD 0,8 miliar.
Indonesia Equity Market
Close % Chg (MoM)
JCI
5,137.58
0.01
YTD
20.20
Foreign Net Buy/Sell (bn Rp) (7,400.95)
EIDO
27.22
(5.32)
Government Bond Yield (%)
Close % Chg (MoM)
Indonesia IDR 5yr
8.15
0.20
Indonesia IDR 10yr
8.45
0.17
US Treasury 10yr
2.49
0.15
Macroeconomic Data
Period
Last
BI Rate (%)
Sep'14
7.50
CPI (YoY%)
Sep'14
3.71
CPI (MoM%)
Sep'14
0.27
GDP (YoY%)
2Q'14
5.12
Reserves Assets (USD bn)
Aug'14
111.22
Market Indices
Close % Chg (MoM)
DJIA (USA)
17,043
(0.32)
S&P 500 (USA)
1,972
(1.55)
FTSE 100 (UK)
6,623
(2.89)
CAC (France)
4,416
0.80
DAX (Germany)
9,474
0.04
Nikkei 225 (Japan)
16,174
4.86
Hang Seng (HK)
22,933
(7.31)
SHCI (Shanghai)
2,364
6.62
Strait Times (Singapore)
3,277
(1.51)
BSE SENSEX (India)
26,631
(0.03)
BSET (Thailand)
1,586
1.54
PSE (Phillippine)
7,283
3.29
Commodities
Last
% Chg (MoM)
Tin 3m (USD/MT)
20,310
(7.15)
CPO (RMS/ton)
2,217
14.87
Crude Oil WTI (USD/bbl)
91.16
(4.81)
Others
Close % Chg (MoM)
USD/IDR
12,188
4.26
1,138.76
(0.39)
Reksa Dana Narada Saham
Indonesia (Rp/unit)
Source : Diolah dari berbagai sumber
Rekening Pembelian Unit Penyertaan,
atas nama REKSA DANA NARADA SAHAM INDONESIA :
•
•
•
Deutsche Bank AG, Cab. Jakarta , No. Rek. 0087767009
BCA, Cab. SCBD Sudirman-Jakarta No. Rek. 0063276666
Bank Mandiri, Cab. BEI-Jakarta No. Rek. 1040004431768
PT NARADA KAPITAL INDONESIA
Plasa Asia Lt. 17, Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190
Tel : +62 21 51400023
Fax : +62 21 51400026
Email : [email protected]
www.naradakapital.com
Analisa dan informasi ini ditulis, diproduksi dan didistribusikan oleh PT Narada Kapital Indonesia. Semua informasi didapat dari
data-data yang tersedia untuk publik dan dari berbagai sumber. PT Narada Kapital Indonesia tidak bertanggung jawab atas kelengkapan data-data dari informasi tersebut.
REKSA DANA
NARADA KAPITAL INDONESIA
Monthly Review — September 2014
•
•
Cadangan devisa Indonesia bulan Agustus tercatat naik sebesar USD 0,7
miliar menjadi USD 111,2 miliar dibandingkan bulan sebelumnya sebesar
110,5 miliar.
BI kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di bulan
September’14 pada level 7,5%, sementara itu tingkat pertumbuhan
ekonomi Indonesia diprediksi pada 3Q’14 akan mencapai 5,1%-5,2% YoY.
•
Belanja subsidi BBM dalam RAPBN 2015 disepakati Rp276 triliun atau
lebih rendah dari rancangan awal dalam nota keuangan Rp291 triliun.
•
Hasil dari sidang paripurna DPR terkait pilkada menetapkan bahwa
pilkada kedepan mekanismenya akan dilakukan oleh DPRD kembali
dengan hasil voting 226 suara untuk pilkada tidak langsung dan 135 suara
untuk pilkada langsung.
•
MK telah menolak gugatan uji materi UU MD3 yang diajukan oleh PDIP.
JCI
5400
5200
5000
4800
4600
4400
4200
4000
3800
LQ45
Industry Review
•
•
•
Volume Penjualan mobil di bulan Agustus tercatat sebesar 97k unit, naik
6% MoM dan 24% YoY. Sementara itu penjualan motor tercatat sebesar
609k unit, naik 14% MoM dan naik 25% YoY.
Volume Penjualan semen sepanjang 8M14 tumbuh 2,7% YoY mencapai
37 juta ton, dimana penjualan bulan Agustus’14 mencapai 4,7 juta ton
(+24% MoM dan +27% YoY).
Pemerintah Malaysia membatalkan pajak ekspor CPO selama dua bulan
yang diharapkan dapat meningkatkan ekspor CPO dari Malaysia.
950
900
850
800
750
700
Market Review
Pada bulan September, IHSG tercatat menguat tipis sebesar 0,01% ke level
5.137,58 dengan sektor infrastruktur dan barang konsumsi sebagai sektor
yang mengalami penguatan terbesar masing-masing sebesar +3,97% dan
+3,28%, sementara sektor properti dan aneka industri menjadi sektor yang
mengalami pelemahan terbesar yaitu sebesar –5,55% dan –5,13%. Investor
asing tercatat membukukan akumulasi penjualan bersih di seluruh pasar
sebesar Rp 7,4 triliun. Inflasi bulan September relatif rendah yaitu sebesar
0,27% namun, neraca perdagangan bulan Agustus mengalami defisit sebesar
USD 318 juta. Perhatian pasar masih tertuju pada perkembangan situasi politik
pasca pilpres dimana hasil voting DPR terkait UU Pilkada memutuskan bahwa
pemilihan kepala daerah akan dilakukan melalui DPR dari sebelumnya dipilh
secara langsung oleh masyarakat. Hal ini direspon negatif oleh pasar yang
mendorong depresiasi nilai tukar Rupiah hingga menembus level Rp 12.100,per USD. Sementara dari eksternal, pasar masih masih mengamati
perkembangan kebijakan suku bunga AS dimana The Fed menaikkan target
tingkat suku bunganya dari 1,125% ke 1,375% hingga akhir tahun 2015.
USD/IDR
12600
12100
11600
11100
10600
10100
9600
Analisa dan informasi ini ditulis, diproduksi dan didistribusikan oleh PT Narada Kapital Indonesia. Semua informasi didapat dari
data-data yang tersedia untuk publik dan dari berbagai sumber. PT Narada Kapital Indonesia tidak bertanggung jawab atas kelengkapan data-data dari informasi tersebut.
Download