Mahasiswa FTP Temukan Solusi Pencegahan Pertumbuhan

advertisement
Mahasiswa FTP Temukan Solusi Pencegahan
Pertumbuhan Kapang pada Roti Tawar
Dikirim oleh oky_dian pada 03 Juni 2015 | Komentar : 0 | Dilihat : 5404
Mahasiswa FTP temukan
solusi pencegahan
pertumbuhan kapang roti
tawar
Invensi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP-UB) terkait aplikasi metode
pengawetan pangan non-termal menggunakan sinar ultraviolet ke roti tawar didanai Rp. 10.7 juta dari Ditjen Dikti.
Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) ini diketuai Hudaibiyah Daulika Ilvani
(THP/2012) dengan dosen pembimbing Dr. Teti Estiasih, S.TP, MP. Anggotanya meliputi Indri Rosdiana
(THP/2011), Nurwinda Levitasari (TIP/2011), Anik Haryanti (TIP/2013) dan Viga Dwi Andrian (TIP/2013).
Sebelumnya, metode pengawetan non thermal dengan sinar ultraviolet hanya diaplikasikan pada bahan pangan
cair. Hal ini memotivasi untuk membuktikan pengaruh penyinaran sinar ultraviolet pada bahan pangan padat
terutama roti tawar sebagai makanan yang memiliki daya simpan rendah. Invensi ini juga berkaitan dengan
penggunaan teknik iradiasi pada bahan pangan (roti tawar) yang higienis, ekonomis, tanpa mempengaruhi
kandungan gizi serta memperpanjang umur simpan roti tawar.
Roti tawar yang disinari
ultraviolet bisa menghambat
pertumbuhan kapang
Metode pengawetan roti tawar dengan teknik penyinaran sinar ultraviolet dilakukan dalam pembuatan roti tawar
yang diberi calcium propionate dan tanpa diberi calcium propionate. Roti tawar dikemas dengan plastik PP (Poly
Propilene) dengan ketebalan 0,3 mm, kemudian disinari dengan 2 faktor yaitu daya lampu (15 watt dan 30 watt).
Lama penyinaran masing-masing 4 menit, 6 menit, dan 8 menit. Roti tawar dengan kombinasi dari faktor perlakuan
tersebut kemudian disimpan selama 5 hari, 8 hari dan 11 hari. Proses selanjutnya adalah uji total kapang, uji kadar
air, uji kadar abu, uji proksimat (lemak, protein, karbohidrat), uji pati, dan uji sensori (warna, tekstur, bau pori,
jumlah kapang). Pembuatan roti tawar dan penyinarannya membutuhkan waktu 1 hari. Proses kemudian adalah
penyimpanan selama 5 hari, 8 hari dan 11 hari yang dilanjutkan beberapa uji selama 1 minggu.
Hasil penelitian ini merupakan penerapan teknologi aplikatif yang relatif mudah pengaplikasian dan alatnya.
Produk roti tawar yang dihasilkan mempunyai kualitas standar dan terbukti dapat diterima masyarakat. Diantara
buktinya adalah kandungan gizi yang tidak melebihi standar gizi roti tawar bahkan lebih baik dari kandungan gizi
roti tawar biasanya. Selain itu, produk roti tawar tanpa calcium propionate dengan penyinaran sinar ultraviolet
menggunakan daya lampu 30 watt dan lama penyinaran 8 menit berdaya simpan lebih lama (11 hari), memiliki
kualitas yang masih baik dan sesuai standar SNI, serta masih bisa diterima masyarakat.[Anik/Oky/Humas UB]
Artikel terkait
Visiting Profesor Turki di FTP
Mahasiswa FTP Raih Emas International Young Inventors Award 2017
Dekan FTP Terpilih sebagai Ketua FKPT TPI 2017-2019
FLOICE FTP Raih Dua Emas di Bandung
Kerjasama Internasional UB dan University of Southampton
Download