BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di era globalisasi dewasa ini, setiap perusahaan menghadapi tantangan untuk
terus bertahan dan tumbuh berkembang. Globalisasi dan kemajuan dalam
pengetahuan dan teknologi menciptakan berbagai peluang dan ancaman.
globalisasi dan perdagangan bebas telah memberikan dampak yang cukup besar
terhadap perkembangan dunia bisnis dan ekonomi secara keseluruhan. Salah satu
dampak adalah semakin ketatnya kompetisi di beberapa sektor industri.
Salah satunya adalah industri telekomunikasi yang semakin dinamis
dewasa ini, tak terkecuali di Indonesia dengan masyarakat majemuknya yang
tersebar di beberapa wilayah dengan kondisi geografis berupa kepulauan. Dengan
jumlah penduduk menempati urutan keempat terbesar dunia dan demografi yang
cukup atraktif sebagai target pemasaran, menjadi wajar ketika regulasi investasi di
ranah industri tersebut melunak, investor asing dan lokal begitu antusias.
Hasilnya, tercatat 11 operator beroperasi di Indonesia yang saling bersaing
berebut pasar telekomunikasi nasional, jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah
operator di negara lain yang hanya 2 operator atau 3 operator, angka tersebut
tergolong luar biasa.
Dampak dari perubahan peta kompetisi yang terjadi di industri
telekomunikasi tersebut ternyata memberikan imbas yang signifikan terhadap
berbagai bidang kehidupan. Konstelasi sosial, bisnis, budaya seperti memasuki
1
era baru yang membuka kesempatan-kesempatan bisnis blue ocean yang
sebelumnya tidak pernah terlintas dalam benak konsumen di pasar majemuk itu
sendiri. Percepatan teknologi dan konvergensinya turut menjadi katalis terhadap
perubahan serba cepat tersebut. Masih banyak sekali faktor lingkungan bisanis
lainnya yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan industri ini secara
umum dan Telkom sendiri secara khusus.
Paparan perubahan kondisi lingkungan bisnis diatas memaksa Telkom
sebagai incumbent untuk memberikan respon sehingga bisa mempertahankan
posisinya. Secara radikal di tahun 2009 Telkom mengubah arah bisnisnya dari
bisnis infocomm menjadi Telecommunication, Information, Media, Edutainment
(TIME). Dengan transformasi ini Telkom memasuki era new wave, dengan tetap
mengoptimalkan bisnis tradisionalnya yang masih memberikan suntikan arus kas
positif sekaligus menangkap peluang bisnis dalam diversifikasi usaha baru yang
disebut sebagai new economic business.
Sebagai langkah besar yang diambil oleh Telkom, perubahan ini
membutuhkan perencanaan sekaligus implementasi yang cukup matang. Kasali
(2006) mengungkapkan bahwa perubahan merupakan salah satu hal terpenting
dalam manajemen. Setiap perusahaan diukur dari sukses mereka memprediksi
kebutuhan akan perubahan dan menjadikan perubahan itu manfaat yang potensial
untuk perusahaan.
Menurut Sirkin (2005) selama lebih dari tiga dekade. akademisi, manager
dan konsultan sepakat bahwa melakukan transformasi organisasi adalah hal yang
sangat sulit. Lebih parah lagi, Sirkin menyatakan dua dari tiga inisiatif
2
transformasi berakhir kepada kegagalan. Mengelola perubahan memang sesuatu
yang sangat sulit, bagian dari permasalahannya adalah sedikitnya persetujuan dan
pengetahuan faktor-faktor apa saja yang paling mempengaruhi inisiatif
transformasi.
Terdapat dua isu yang mempengaruhi pengelolaan perubahan. Isu pertama
memfokuskan pada soft factor yang terdiri dari: visi, kepemimpinan, budaya
organisasi, motivasi karyawan, dan top-down atau pendekatan partisipatori.
Elemen-elemen semacam itu penting untuk suksesnya transformasi, namun
mengelola aspek tersebut semata ternyata tidak cukup untuk implementasi proses
transformasi. Isu kedua memfokuskan pada hard factor semacam duration,
integrity, commitments dan efforts (DICE). Hard factor tersebut sering diabaikan
oleh manajemen saat melakukan proses perubahan atau transformasi.
Transformasi bisnis Telkom tentu saja akan mempengaruhi strategi
perusahaan secara keseluruhan. Perubahan lingkungan internal dan eksternal
membuat Telkom harus memformulasikan kembali strategi yang dimiliki. Semua
faktor terkait high entry dan exit barrier baik dari lingkungan internal dan
eksternal perusahaan sudah mengalami perubahan. Ditambah lagi, perusahaan
harus mempertimbangkan berbagai faktor perubahan baik politik, ekonomi, sosial
dan teknologi karena semakin banyaknya variasi portofolio bisnis yang harus
dikelola.
Formulasi strategi yang baik akan membuat perusahaan lebih mudah
mengeksekusi strategi. Menurut Thompson (2005) strategi yang baik dan eksekusi
strategi yang baik adalah tanda manajemen yang baik paling bisa dipercaya.
3
Strategi formulasi yang baik seharusnya berasal dari keunggulan bersaing yang
menjaga perusahaan dari ketidakstabilan lingkungan kompetisi. Karena itu,
menemukan kompetensi khusus dari rantai nilai perusahaan yang menciptakan
keunggulan bersaing perusahaan adalah langkah kritikal dalam perumusan
strategi.
Berdasar paparan diatas, penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas
proses transformasi yang terjadi di Telkom setelah melakukan transformasi bisnis
di tahun 2009 dari pemain di bidang information and telecommunication menjadi
TIME
(Telecommunication,
Information,
Media,
Edutainment)
dengan
menggunakan DICE framework.
DICE framework adalah suatu kerangka yang diperkenalkan oleh Boston
Consulting Group yang bisa digunakan untuk menghitung seberapa baik
perusahaan mengimplementasikan inisiatif perubahan, atau seberapa baik
kemampuan mengimplementasikan inisiatif perubahan. DICE framework bisa
mengevaluasi perubahan yang ingin dilakukan dan memberikan informasi
mengenai perbaikan yang bisa dilakukan agar mendapatkan hasil transformasi
yang bagus. Manajemen senior bisa mengkaji kesuksesan proyek atau kumpulan
proyek. DICE framework juga bisa menyediakan gambaran yang lebih jelas
tentang kekuatan dan kelemahan sebuah proyek.
Framework ini memiliki empat elemen yang terdiri dari duration,
performance integrity, commitment from top executive and staff, dan effort.
Mengelola perubahan sangatlah sulit, namun dengan menggunakan model ini
diharapkan bisa membuat PT.Telkom mengevaluasi dengan cara yang lebih baik,
4
untuk memperbaiki dan meminimalkan resiko transformasi dalam rangka
menghasilkan output yang lebih baik serta evaluasi hasil yang dicapai. skor dari
DICE juga bukan hanya alat untuk memprediksi, namun juga membantu melacak,
memonitor dan mengelola satu atau beberapa proyek perubahan dengan cara
menghitung kembali secara terus menerus skor yang dimaksud.
penelitian
ini
juga
mencoba
menganalisis
strategi
Labih jauh,
PT.Telkom
untuk
memaksimalkan keunggulan kompetitifnya sehingga bisa bersaing dengan
kompetitornya.
1.2
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan deskripsi dari latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, beberapa
pertanyaan penelitian yang muncul adalah:
1. Bagaimana
tingkat
keberhasilan
proses
transformasi
bisnis
di
PT.Telekomunikasi Indonesia berdasarkan DICE framework?
2. Apakah strategi yang ada saat ini sesuai untuk PT.Telekomunikasi
Indonesia setelah terjadinya perubahan portofolio bisnisnya dari infocomm
menjadi TIME dengan segala perubahan lingkungan internal dan
eksternal?
1.3
Batasan Penelitian
Batasan penelitian ini adalah hanya menganalisis kondisi perusahaan setelah
terjadinya transformasi bisnis di tahun 2009 dengan area penelitian di kantor pusat
PT.Telekomunikasi Indonesia di Bandung dan Jakarta.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain:
5
1. Untuk mengidentifikasi efektivitas dan keberhasilan transformasi
perusahaan dengan menggunakan model DICE.
2. Untuk menganalisis strategi yang diterapkan saat ini apakah sesuai untuk
kondisi PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk setelah terjadi perubahan
lingkungan bisnis internal dan eksternal.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah untuk mmberikan
kontribusi yaitu:
1. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada perusahaan tentang
efektivitas transformasi perusahaan berdasarkan kerangka DICE.
2. Memberikan masukan kepada perusahaan berupa hasil analisis strategi
yang bisa digunakan sebagai pertimbangan perumusan kembali strategi
setelah terjadi perubahan lingkungan bisnis internal dan eksternal.
1.6
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan analitis untuk menjelaskan
dan menganalisa transformasi dan strategi PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk.
Metodologi yang digunakan adalah dengan mendapatkan data primer secara
langsung dari perusahaan melalui wawancara dengan manajemen puncak. Data
sekunder didapat dari beberapa laporan, jurnal, baik internal maupun eksternal
perusahaan. Data sekunder digunakan karena bisa memberikan informasi akurat
dan memperkuat studi kasus dan membatasi agar studi kasus tidak keluar dari
batasan masalah sehingga hasil analisis tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan
6
dalam menyusun strategi jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan di
masa mendatang.
1.7
Alat Analisis
Berdasarkan kerangka analisis diatas, analisa dari penelitian ini dilakukan dengan
melakukan environmental scanning:
a) DICE framework
b) External scanning
1) Societal environment
i. Political-legal
ii. Economy
iii. Sociocultural
iv. Technology
2) Task environment
i. Five forces analysis
c) Internal scanning
1) Struktur organisasi
2) Budaya perusahaan
d) Analisis strategi
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan empat alat analisis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Alat tersebut antara lain:
i.
External factor Evaluation (EFE) Matrix
ii.
Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix
iii.
Internal External (IE) Matrix
7
iv.
1.8
TOWS Matrix
Skema Analisis
Penulis memisahkan thesis ini dibagi dalam lima bab, antara lain:
BAB I
Pendahuluan
Bab ini adalah pengenalan dari penelitian di mana berisi informasi
seputar
penelitian,
latar belakang dari penelitian, rumusan masalah, tujuan
manfaat
penelitian,
metodologi
penelitian,
dan
sistematika penulisan dan ikhtisar hasil penelitian.
BAB II
Tinjauan Literatur
Bab ini berisi latar belakang teori, berdasarkan review teoritis tentang
transformasi dan manajemen strategi yang digunakan sebagai dasar
analisis penelitian ini.
BAB III Metode Penelitian dan Profil Perusahaan
Bab
ini
berisi
metode penelitian dan deskripsi umum dari
PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk, menjelaskan latar belakang
perusahaan, visi dan misi serta nilai-nilai perusahaan dan beberapa
informasi awal yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian.
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan
Bab ini adalah analisis penelitian secara keseluruhan yang dimulai dari
analisa eksternal, analisa internal, analisa transformasi menggunakan
DICE framework, serta analisa strategi perusahaan secara mendalam antara
lain menggunakan tool EFE Matrix, IFE Matrix, IE Matrix dan TOWS
Matrix.
BAB V
Simpulan penelitian serta saran untuk perusahaan.
8
Download