Prospek & Tantangan Pengusahaan Batubara Indonesia Di Masa Yang Akan Datang Hendra Sinadia Deputy Direktur Eksekutif – APBI-ICMA HMTT Universitas Trisakti, 16 Juni 2015 NEGARA-NEGARA EKSPORTIR BATUBARA TERBESAR DI DUNIA 450 426 400 336 350 JUTA TON 300 250 200 141 150 107 100 74 72 37 50 0 Indonesia Australia Sumber : World Coal Association, Data 2013 Russia USA Colombia South Africa Canada 2 CADANGAN BATUBARA DUNIA Cadangan batubara Indonesia hanya sekitar 3% dari cadangan batubara dunia 3 GAMBARAN TUJUAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA (2013) Russia 100 Mt Canada Europe & 4Mt Mediteranean N.Americas 8Mt 35Mt 220 Mt Japan 102 Mt 230 Mt 143 Mt 10Mt India Columbia S.Korea China 122 Mt Taiwan SE Asia 71 Mt 66 Mt 83 Mt Australia S. Africa 76 Mt Indonesia 182 Mt 371 Mt Thermal coal exports Thermal coal imports INDONESIA PEMASOK PENTING BATUBARA THERMAL DUNIA Source : Banpu, Deutsche Bank 2013 4 2013 Pasar Batubara Thermal Dunia Potensi Pasar Ekspor Batubara Thermal Indonesia Russia 100 Mt Europe & Canada 4MtN.Americas 8Mt Mediteranean China 220 Mt 230 Mt S.Korea 102 Mt 143 Mt 10Mt 35Mt India Columbia 122 Mt Japan Taiwan SE.Asia SE Asia 71 Mt 66 Mt 83 Mt S. Africa 76 Mt Indonesia Australia 371 Mt 182 Mt Potensi Pertumbuhan Permintaan Energi Primer 2007-2030 (2035) JAPAN & EAST ASIA + 300 Mt 440 MTOE CHINA + 1,740 Mt (Japan) SE ASIA + 200 Mt 4,060 MTOE INDIA + 540 Mt 1,000 MTOE 1,540 MTOE Source : Peabody Thermal coal exports Thermal coal imports ... Dan Asia menjadi pusat pasar pertumbuhan batubara thermal dunia Source : Banpu, Deutsche Bank 2013 Source : IEA World Energy Outlook, 2013 / GVST 5 INDONESIA: PEMAIN UTAMA PASAR BATUBARA GLOBAL 6 Source : IEA, “Southeast Asia Energy Outlook”, World Energy Outlook Special Report 2013 KUALITAS BATUBARA INDONESIA (Umumnya Kalori Medium dan Rendah) SUMBER DAYA CADANGAN 1.70% 6.93% 2.92 % 25.93 % 65.44 % 4.80 % 28.39 % 63.90% Low Rank (<5100 kal/gr ADB ) Low Rank (<5100 kal/gr ADB ) Medium Rank (5100 - 6100 kal/gr ADB ) Medium Rank (5100 - 6100 kal/gr ADB ) High Rank (6100 - 7100 kal/gr ADB ) High Rank (6100 - 7100 kal/gr ADB ) Very High Rank (> 7100 kal/gr ADB ) Very High Rank (> 7100 kal/gr ADB ) 7 Sumber : Per 2014 – Badan Geologi, Kementerian ESDM PROYEKSI TREND NILAI KALORI BATUBARA INDONESIA 8 SUMATERA & KALIMANTAN – CADANGAN BATUBARA & INFRASTRUKTUR SUMATERA + KALIMANTAN Daerah utama cadangan & penghasil batubara PAPUA KALIMANTAN Aceh Selatan Berau 18.74 bt Maloy SULAWESI Riau Padang SUMATRA 12.66 bt Balikpapan Jambi Sumsel Bengkulu 0.23 bt MALUKU 0.002 bt Adang PAPUA 0.15 bt Taboneo Batu Licin Sungai Danau Lampung JAVA 0.01 bt LEGEND : Major Coal Infrastructure/Logistics EXISTING PORT/TRANSHIPMENT AREA COAL RESERVE Sumber: Badan Geologi, ESDM 2013 & sumber-2 lain EXISTING PORT/TRANSHIPMENT AREA TO BE OVERLAPPED WITH PROPOSED GOI COAL PORT PROPOSED GOI COAL PORT (DEDICATED) RAILWAY LINE (NAVIGABLE) INLAND WATERWAYS 9 5 PRODUKSI BATUBARA INDONESIA, EKSPOR, PENJUALAN DOMESTIK & HARGA RATA-RATA BERDASARKAN HBA ( 2009 - 2014 ) JUTA TON USD/Mt 500 140.00 474 450 300 200 402 382 100.00 345 353 350 250 120.00 412 400 458 287 80.00 275 254 210 198 150 100 50 0 56 2009 66 65 2010 2011 2012 76 72 67 2013 2014 Production (Million Tons) 60.00 Export (Million Tons) 40.00 Domestic Sales (Million Tons) Average of Coal Price based on HBA USD/MT 20.00 0.00 Noted : Q1/2015 Production down 21% from the Q1/2014 Sumber : Kementerian ESDM 10 WEAKER CHINESE DEMAND KEY DRIVER OF PRICE WEAKNESS While demand has continued to grow – total thermal volume 961Mt (+7.1% y-o-y) in 2013 – Chinese demand growth has slowed 11 Source : Wood Mackenzie Coal Supply & Markets Service, Kalimantan Coal Conference, 2014 SOUTH EAST ASIA (ASEAN), INDIA AND EAST ASIA AS PRIMARY MARKET FOR INDONESIAN COAL Half the regional coal resource is low rank (41% of Indonesian reserve in 2013) and more affordable. Its usage has huge positive economic impacts (including infrastructure) Promote usage of low Large room for thermal efficiency improvement from 26-50% through CCT (Clean Coal Technology) Increase thermal efficiency rank coal Environmental standards should be harmonized aiming at more stringent targets Social & Environmental Benefit The power sector is fundamental to the energy outlook of India, ASEAN & East Asia, and within it coal emerges as the fuel of choice (about half of the regional resource is LRC/ Low Rank Coal) ASEAN, India & East Asian country leaders should be guided by the history of technology development (CCT / Clean Coal Technology) in approaching the issue of coal (especially LRC) and the CO2 Challenge Business development opportunity: E.Asia & ASEAN ~USD 3T investment and ~550,000 pax/year employment Initial large CAPEX of high efficiency coal fired power plants to be provided by financial supports, such as: • • o Soft loan (low interest rate) from public banks BOCM (Bilateral Offset Credit Mechanism) ERIA Working Group for Strategic Usage of Coal, 2013 o • CBB (Coal Barter Bids) / “Coal for infrastructure” transactions Coal Industry Advisory Board, June 2013 12 o IEA / ERIA: World Energy Outlook Special Report 2013 INCREASE OF PRODUCTION COSTS KEY COST TRENDS OF THERMAL EXPORT 13 Source : Wood Mackenzie Coal Supply & Markets Service, Kalimantan Coal Conference, 2014 DAMPAK DARI OTONOMI DAERAH DI SEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA Penerbitan IUP yang tidak terkendali 75 Perusahaan 1.350 Perusahaan PKP2B/ Coal Contract of Work 2.436 Perusahaan IUP Status Clear and Clean IUP Status Non Clear and Clean Sumber : Kementerian ESDM 14 Komposisi Ekspor Batubara (PKP2B & IUP) 35% EXPORT ( Million Ton) 65% CCOW/PKP2B Sumber : Kementerian ESDM PERCENTAGE (%) CCOW 215.739.212 65% IUP 116.172.033 35% TOTAL 331.911.245 100% IUP 15 PERAN PENTING SEKTOR MINERBA TERHADAP TARGET PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK In Trillion Rupiah (80% TARGET PNBP DIHARAPKAN DARI SUB SEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA) 60.00 52.00 50.00 40.00 33.11 30.00 20.00 24.25 12.50 15.05 34.20 25.00 18.56 10.00 0.00 2008 Sumber : Kementerian ESDM 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015e 16 PELUANG PASAR DOMESTIK MILLION TONES Peningkatan Permintaan Batubara Untuk Pembangkit Listrik 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Total 54.84 PLN 60.89 IPP 65.64 17.78 0.46 20.41 1.58 25.21 2.93 2014 2015 2016 Rental 69.36 75.71 77.66 83.46 72.67 73.78 51.63 61.53 63.96 32.97 3.41 37.42 3.47 42.81 3.58 3.58 3.58 3.58 2017 2018 2019 2020 2021 2022 17 Sumber : PLN (2015 – 2019): IDR 980 T trillion Total Investment Required (2015 – 2024) : IDR 1,586 T PLN (Generation, Transmission, Distribution) : USD 69.4 billion IPP (Generation) : USD 62.8 billion Total CAPEX required : IDR 1,586 trillion or (USD 132.2 billion) 18 Source : Bappenas ; IIFC ; PLN 2015-2024 RUPTL DISTRIBUTION OF LOW RANK COAL (LRC) TO DOMESTIC POWER PLANTS CURRENT SCHEME INDICATES THAT SUMATRA COAL WILL BE LESS GEOGRAPHICALLY INCLINED (VS. KALIMANTAN) TO BE USED FOR THE CENTRAL / EASTERN INDONESIAN POWER PLANTS Major developments in Sumatera: -3,000 MW Mine Mouth Power Plants (MMPP) - Network of 500 kV Trans Sumatera Power Transmission 2017 : Submarine Sumatera – Java HV Interconnection Domestic power plants Coal resources Java – Bali HV Interconnection PAPUA Frontier Coal Resource Region 19 TANTANGAN PENGUSAHAAN BATUBARA INDONESIA Trend penurunan harga komoditas batubara Penerbitan izin yang tidak terkendali serta kegiatan PETI yang menyebabkan kelebihan pasokan (oversupply) di pasar batubara Rendahnya aktifitas eksplorasi yang antara lain diakibatkan hambatan dari regulasi sektor kehutanan Meningkatnya beban kewajiban keuangan sebagai realisasi dari peningkatan target PNBP yang semakin menggerus margin pengusahaan batubara Kebijakan-kebijakan pemerintah lintas sektoral yang menghambat potensi investasi sektor pertambangan batubara 20 HAMBATAN DALAM EKSPOR BATUBARA Eksportir Terdaftar (ET) : Kewajiban pembayaran royalti dimuka, yang membebani cash-flow pengusaha disaat rendahnya harga komoditas. Kewajiban Penggunaan Letter of Credit: Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan No. 38/2015 yang mewajibkan penggunaan L/C. Aturan tersebut berpotensi merugikan perusahaan akibat renegosiasi kontrak penjualan batubara dan beban biaya pembukaan L/C. Pelabuhan Khusus Ekspor Batubara Masih dalam taraf pembahasan antara ESDM dan Kemenhub namun hal ini berpotensi menimbulkan beban biaya tambahan (handling cost) khususnya bagi perusahaan yang tidak memiliki pelabuhan khusus. 21 HAMBATAN REGULASI SEKTOR KEHUTANAN PNBP Penggunaan Kawasan Hutan Peraturan Pemerintah No. 33/2014 membuat tambahan beban kewajiban keuangan perusahaan tambang meningkat sekitar 100-300%. PP tsb meningkatkan formula pengalian L3 dari sebelumnya 2% menjadi 7%. Kewajiban Penanaman di wilayah DAS Permenhut mewajibkan perusahaan tambang menyediakan areal pengganti rasio 1:1 dari wilayah IPPKH. Proses aplikasi IPPKH yang memakan waktu lama dan proses administrasi yang menyulitkan perusahaan tambang. 22 HAMBATAN REGULASI SEKTOR PERTAMBANGAN Rencana kenaikan tarif royalty bagi pemegang IUP/IUPK Batubara (revisi PP No. 9/2012) Kewajiban reklamasi dan pascatambang (Peraturan Menteri ESDM No. 7/2014) Kewajiban divestasi saham asing (Peraturan Pemerintah No. 77/2014) Renegosiasi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (amanat dari UU No. 4/2009) 23 Rencana Kenaikan Tarif Royalti SKEMA PENGENAAN ROYALTI YANG BERLAKU SAAT INI (PP 9/2012) RENCANA KENAIKAN TARIF ROYALTI 3% 7% 7% 13.5% 5% 9% IUP Holders : ≤ 5,100 Kkal/kg, ADB IUP Holders : ≤ 5,100 Kkal/kg, ADB IUP Holders : > 5,100 - 6,100 Kkcal/kg, ADB IUP Holders : > 5,100 - 6,100 Kkcal/kg, ADB IUP Holders : > 6,100 Kkal/kg, ADB IUP Holders : > 6,100 Kkal/kg, ADB 24 Hendra Sinadia Deputy Direktur Eksekutif APBI-ICMA Menara Kuningan, Building 1st Floor Jl HR Rasuna Said Block X-7 Kav.5 Jakarta Selatan 12940 - Indonesia Email: [email protected] Website: www.apbi-icma.org THANK YOU Terima Kasih