BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji kausalitas antara keseimbangan (defisit) anggaran dan inflasi, jumlah uang beredar riil serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk periode 2000:1 hingga 2012:4. Selain itu, penelitian ini ingin menganalisis respon suatu variabel atas kejutan variabel lain, meliputi keseimbangan (defisit) anggaran dan inflasi, jumlah uang beredar riil serta pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini juga menganalisis kontribusi variabel keseimbangan (defisit) anggaran, inflasi, jumlah uang beredar riil, dan pertumbuhan ekonomi terhadap masing-masing variabel dan variabel itu sendiri. Berdasarkan hasil estimasi SVAR, hubungan kausalitas satu arah terjadi dalam empat pola, yaitu dari keseimbangan (defisit) anggaran dengan pertumbuhan ekonomi, dari inflasi dengan jumlah uang beredar riil serta jumlah uang beredar riil dan inflasi dengan pertumbuhan ekonomi. Hasil pengujian impulse response function menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi merespon positif terhadap perubahan positif yang tidak diantisipasi pada keseimbangan (defisit) anggaran. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi merespon negatif terhadap perubahan yang tidak diantisipasi pada defisit anggaran. Hasil selanjutnya menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi merespon negatif terhadap perubahan yang tidak diantisipasi pada inflasi dan jumlah uang beredar riil merespon negatif terhadap perubahan yang tidak diantisipasi pada inflasi. Hasil pengujian impulse response function terakhir menunjukkan bahwa 71 pertumbuhan ekonomi merespon positif terhadap perubahan yang tidak diantisipasi pada jumlah uang beredar riil. Hasil Variance decomposition menunjukkan bahwa variasi pertumbuhan ekonomi mampu dijelaskan oleh perubahan yang tidak diantisipasi pada keseimbangan (defisit) anggaran, inflasi, jumlah uang beredar riil, dan tentu yang paling dominan adalah pada variabel petumbuhan ekonomi itu sendiri. Variabilitas inflasi hanya mampu dijelaskan oleh perubahan yang tidak diantisipasi pada variabel inflasi itu sendiri dan keseimbangan (defisit) anggaran. Hasil selanjutnya menunjukkan bahwa variasi jumlah uang beredar riil mampu dijelaskan oleh perubahan yang tidak diantisipasi pada keseimbangan (defisit) anggaran, inflasi, dan paling dominan pada jumlah uang beredar riil itu sendiri, sedangkan perubahan yang tidak diantisipasi pada pertumbuhan ekonomi hanya bisa menjelaskan cukup rendah variabilitas jumlah uang beredar riil. Hasil variance decomposition terakhir menunjukkan bahwa variasi keseimbangan (defisit) anggaran didominasi oleh perubahan yang tidak diantisipasi pada variabel keseimbangan (defisit) anggaran itu sendiri dan inflasi serta pertumbuhan ekonomi. 4.2 Saran Dari hasil penelitian, saran bagi penelitian ini adalah pemerintah harus membatasi defisit anggaran karena defisit anggaran yang berlebih bisa membahayakan perekonomian dan diupayakan ketepatan sasarannya. Selain itu, Bank Indonesia harus menjaga kestabilan tingkat inflasi karena inflasi berdampak negatif terhadap jumlah uang beredar riil yang pada akhirnya berpengaruh 72 terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal yang lebih diharapkan adalah terdapat koordinasi antara bank sentral dan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian Indonesia sehingga menghasilkan kebijakan-kebijakan yang saling mendukung. Agar diperoleh hasil yang lebih baik dalam menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, diperlukan tambahan variabel yang memiliki hubungan kuat dengan pertumbuhan ekonomi, misalnya suku bunga melihat bahwa landasan teori dalam penelitian banyak membahas mengenai suku bunga. 73