BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Depok

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Depok merupakan Kota Administratif yang berkembang pesat baik di
bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan. Selain itu Depok juga
merupakan pusat bisnis dan ekonomi seperti Jakarta yang memberikan banyak
peluang dalam menjalankan roda perekonomian. Salah satu peluang usaha yang
menjanjikan saat ini adalah bisnis jasa akomodasi. Bisnis jasa akomodasi yang
dimaksud adalah hotel atau conference centre.
Menurut Surat Keputusan Menparpostel No. KM 37/PW.340/MPPT-86
tentang peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel. Bab I, pasal 1, Ayat (b)
menyebutkan bahwa: “Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan
sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan
dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara
komersial.”1
Saat ini persaingan bisnis akomodasi sangat ketat. Hotel atau conference
centre yang dapat menciptakan kepuasan pelanggan yang akan tetap eksis dan
menjadi pilihan tetap pelanggan. Hotel yang berhasil adalah hotel yang mampu
menerapkan strategi pemasaran terutama dalam hal pelayanan prima, karena
pelayanan yang diberikan memiliki pengaruh yang erat terhadap tingkat kepuasan
1
Syailendra Reza Irwansyah Rezeki, Strategi Komunikasi “Change Management”, Jurnal Semai
Komunikasi, Vol. II, No. 1, Desember 2011, hal.60-81
1
pelanggannya. Hotel atau conference centre merupakan sarana akomodasi yang
menawarkan penginapan, ruang pertemuan, serta fasilitas guna memenuhi
kebutuhan pelanggan. Produk dan service yang diberikan akan memberikan nilai
tambah serta meningkatkan daya saing.
Pada awalnya setiap tamu memiliki kebutuhan, keinginan, dan tujuan yang
berbeda. Dengan adanya kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat, maka
perusahaan harus memahami pangsa pasar. Menurut Sofjan Assauri, pangsa pasar
merupakan besarnya bagian atau luasnya total pasar yang dapat dikuasai oleh
suatu perusahaan yang biasanya dinyatakan dengan persentase.2 Artinya kita
berusaha mendapatkan sekelompok orang di pasar sasaran untuk memasarkan
produk dan / atau jasa pelayanan hotel sesuai dengan harapan tamu sehingga
konsumen akan merasa puas, dan akan terus menerus mengkonsumsi jasa
pelayanan dari hotel tersebut.
Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia
kepada produk yang ditawarkan produsen.3 Komunikasi pemasaran menjadi
penting untuk dilakukan karena pada kenyataannya tidak semua konsumen
mengetahui bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari
adanya produk yang mampu memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin akan
aktif mencari informasi tersebut. Pada sisi lain, produsen menyadari situasi
2
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran Modern-Dasar, Konsep dan Strategi. Edisi I. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 1999, hal. 95
3
Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009, hal. 18
2
tersebut sehingga berusaha mengirim dan menyebarkan informasi tentang produk
(hadirnya produk baru, manfaat dan kegunaan produk, harga, dimana dan kapan
dapat dibeli, dsb) kepada konsumen. Meskipun telah mengetahui informasi, belum
tentu konsumen akan memilih atau membeli kembali produk perusahaan (karena
belum bersedia membeli sekarang, adanya produk lain yang sejenis, adanya
barang pengganti, merasa harga terlalu mahal, kurang dapat memenuhi kebutuhan
dsb). Produsen perlu membujuk dan mengingatkan selalu mereka agar bersedia
membeli maupun memilih kembali produk perusahaan. Untuk semua itu produsen
perlu melakukan kegiatan promosi dengan berkomunikasi kepada konsumen.
Karena kegiatan promosi pada dasarnya adalah proses komunikasi antara
produsen dengan konsumen, maka pemahaman komunikasi bagi produsen sangat
diperlukan.
Strategi komunikasi pemasaran dalam sebuah bisnis menjadi ujung tombak
dan merupakan suatu hal yang mutlak. Tanpa pemasaran yang baik, sebuah bisnis
akan sulit untuk bertahan dan berkembang. Produk yang baik namun tidak
diimbangi dengan kemampuan memasarkan yang efektif, akan membuat bisnis
tersebut jalan di tempat. Dalam bisnis apapun persaingan menjadi suatu hal yang
mutlak. Oleh karena itulah diperlukan suatu strategi komunikasi pemasaran yang
baik untuk bertahan di ketatnya persaingan.4
Melihat dari strategi yang disebutkan diatas bahwa salah satunya adalah
dengan melakukan pendekatan baru dapat menjadi dasar untuk kemudian
menerapkan teknik penjualan yang baik dan baru pula. Istilah marketing
4
www.jokosusilo.com, 3 Strategi komunikasi pemasaran untuk Menghasilkan Lebih Banyak
Penjualan. Diakses 5 Oktober 2012
3
communication atau kerap disingkat marcom ini adalah sebagai cara untuk
berkomunikasi dengan pasar dalam membentuk brand. Istilah ini sering
digunakan
di
perusahaan-perusahaan.
Tujuan
melakukan
marketing
communication adalah membangun dan memperkuat brand dan meningkatkan
penjualan.5
Kemajuan teknologi informasi yang berimbas pada semua aspek kehidupan
juga mempengaruhi ilmu pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran dengan
menggunakan teknologi berbasis informasi juga menjadi salah satu alternatif yang
sering dilakukan. Dalam konteks ini internet menjadi media untuk melakukan
pemasaran dan menjalin komunikasi dengan konsumen dalam menyampaikan
brand. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan web,
blog, fans page di facebook, twitter, dan sebagainya. Yang harus dipahami adalah
bahwa dengan menggunakan internet pesan yang akan disampaikan bukan satu
arah tetapi proses interaksi dua arah. Dengan pola seperti ini pasar akan dengan
mudah menjangkau akses dan informasi produk yang ditawarkan. Kekuatan media
internet saat ini menjadi sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan dengan
maksimal untuk meningkatkan penjualan. Namun yang perlu menjadi perhatian
adalah bahwa setiap kegiatan marketing communication tersebut haruslah terukur
dengan indikator dan variabel yang jelas agar dapat diketahui efektivitasnya.
Bisnis di bidang akomodasi, penginapan dan pusat pelatihan tumbuh subur
di Kota Depok karena wilayah ini bersebelahan dengan Kabupaten Bogor yang
berada di dataran tinggi dengan hawa sejuk pegunungan menjadikan wilayah ini
5
Ibid.
4
tempat yang sangat kondusif untuk bisnis akomodasi dan penginapan. Nilai positif
lainnya adalah Kota Depok bersebelahan dengan Kota Jakarta sehingga akses
untuk menuju pusat kota tidak terlalu jauh. Beberapa Pusat Pelatihan yang
menjalankan bisnis akomodasi dan penginapan di Kota Depok adalah: Wisma
Hijau, Wisma Makara UI, Graha Insan Cita, Wisma Kinasih, dan beberapa yang
dimiliki instansi pemerintah seperti Pusat Pendidikan dan Pelatihan Guru (PPLG),
dan beberapa Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PPPPTK).
Pusat pelatihan dan penginapan tersebut umumnya hanya merupakan tempat
penginapan yang juga menyediakan tempat atau ruang untuk meeting, pelatihan /
seminar. Sedangkan Wisma Hijau yang menjalankan bisnis jasa di bidang
penyedia sarana akomodasi untuk tujuan pendidikan dan pelatihan dari tahun ke
tahun menunjukkan perkembangan dan peningkatan yang positif. Selain itu
Wisma Hijau menjual produk berupa jasa layanan MICE (Meeting, Incentive,
Conference, Exhibition) berupa penyedian ruang pertemuan untuk pelatihan,
seminar, lokakarya, saresehan dan sebagainya. Di samping itu, Wisma Hijau kini
juga membuka bisnis jasa baru di bidang catering dan event organizer acara
pernikahan. Wisma Hijau sebagai sebuah institusi bisnis berbadan hukum juga
tidak terlepas dari upaya mengkampanyekan produk agar diketahui dan dipilih
oleh konsumen melalui sejumlah teknik dan strategi komunikasi pemasaran agar
dapat tetap eksis dalam lapangan bisnisnya. Wisma Hijau bertahan dalam
persaingan yang semakin keras di lingkungan bisnisnya. Wisma Hijau memiliki
kerangka strategi bisnis dan strategi cadangan dalam menghadapi para pesaing
5
sehingga dapat mengedepankan posisi produk yang telah ada. Hal ini juga
didukung dengan perencanaan komunikasi pemasaran yang tepat. Dengan
pemilihan strategi komunikasi pemasaran yang tepat, Wisma Hijau bertujuan
meningkatkan loyalitas pelanggan, dimana pelanggan Wisma Hijau adalah PT.
Erlangga, PT. Frisian Flag, PT. Immortal, Kementrian Pemerintah, PT. Glaxo
Welcome.
Perusahaan-perusahaan
tersebut
sudah
dari
tahun
ke
tahun
menggunakan jasa Wisma Hijau.
Keberadaan Wisma Hijau yang secara geografis berada di wilayah
administrasi pemerintahan Kota Depok juga harus benar-benar jeli dalam
memenangkan ketatnya persaingan bisnis antar kompetitor sejenis. Kota Depok
saat ini merupakan kota metropolitan yang terus berkembang. Tempat-tempat
usaha, baik itu restoran, mal, industri jasa, maupun usaha-usaha kecil dan
menengah (UKM) telah banyak berdiri di Kota Depok. Selain berkontribusi
positif dalam memberikan pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekonomi seperti
ini pun telah membuka lapangan pekerjaan. Ternyata, industri jasa dan
perdagangan telah memberikan kontribusi paling dominan terhadap pemasukan di
Kota Depok. Artinya saat ini Kota Depok terus tumbuh dan akan terus
berkembang sebagai kota industri dan perdagangan yang sudah pasti akan menjadi
zona persaingan dalam berbagai bidang bisnis. Sebagai kota perdagangan dan jasa
dengan pertumbuhan usaha yang pesat, Depok memiliki banyak perusahaan kecil,
menengah dan besar yang dikelola oleh swasta maupun BUMN dan BUMD
6
dalam segala bidang dan lapangan bisnis salah satunya adalah bidang bisnis
penginapan, akomodasi dan pusat pelatihan.6
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas penulis tertarik untuk menggali
dan menganalisa strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Wisma
Hijau dalam menjalankan bisnisnya agar dapat bertahan dalam persaingan
diantara kompetitor yang juga menjalankan strategi tersendiri. Peneliti memilih
tahun 2012 karena peneliti mengambil data pada saat tahun berjalan, dan
bertepatan dengan perayaan ulang tahun Wisma Hijau ke 16 yang jatuh pada
tanggal 1 Agustus 2012 dimana pada perayaan tersebut, Wisma Hijau
mengadakan event internal perusahaan, yaitu kegiatan family gathering. Penelitian
ini akan membahas tema dengan judul: “Strategi Komunikasi Pemasaran
Wisma Hijau Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Pada Tahun 2012”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan judul yang dipilih penulis, maka perumusan
masalah penelitian adalah sebagai berikut:
“Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Wisma Hijau
dalam meningkatkan loyalitas pelanggan tahun 2012?”
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tentang strategi komunikasi
pemasaran Wisma Hijau dalam meningkatkan loyalitas pelanggan tahun 2012.
6
http://news.detik.com. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
7
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Dengan penelitian dan penulisan ini diharapkan dapat menambah
wawasan, pengetahuan, dan untuk menambah perbendaharaan kepustakaan bagi
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana dan juga sebagai masukan
bagi rekan-rekan mahasiswa yang mengadakan penelitian terhadap masalah yang
sama dimasa yang akan datang.
1.4.2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan berguna bagi institusi bisnis atau perusahaanperusahaan di lapangan bisnis yang sama dengan Wisma Hijau dalam pengambilan
keputusan strategi apa yang tepat untuk menjalankan bisnis.
8
Download