9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian terhadap penerapan event marketing sebagai media komunikasi pemasaran, perlu dilakukan peninjauan terhadap beberapa penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya sebagai rujukan. 2.1.1 Penelitian pertama “Event Marketing as a Promotional Tool oleh Jessica Erikson dan Anna H. Jalmsson”5 Penelitian ini dilakukan oleh Jessica Erikson dan Anna H. Jalmsson (International Business and Economic Program Lulia Tekniska Universitet) pada tahun 2000 dengan judul Event Marketing As a Promotional Tool, studi kasus terhadap empat perusahaan. Fokus pada penelitian ini adalah event marketing digunakan sebagai media promosi pada sebuah perusahaan. Penelitian pertama ini, dasar pemikirannya adalah untuk menggambarkan secara mendalam bagaimana event marketing digunakan sebagai alat promosi. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk menggambarkan bagaimana cara perusahaan memilih sebuah event yang tepat untuk mempromosikan peruasahaannya dan juga sejauh mana event tersebut efektif digunakan dan apa kelebihan dan kekurangan dari 5 Eriksson, Jessica; Hjälmsson, Anna. Event marketing as a promotional tool: a case study of four companies. 2000:051 10 event yang dilakukan oleh perusahaan juga berguna untuk menaikan penjualan. Penelitian ini ditujukan kepada empat perusahaan yang memiliki core business. Hasil dari Penelitian ini adalah terdapat beberapa keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan dalam menggunakan event marketing, Keuntungan itu antara lain mempengaruhi image, menciptakan awareness, mengidentifikasi merek dan produk dengan target audience 2.1.2 Penelitian Kedua “Event sebagai salah satu media komunikasi pemasaran untuk meningkatkan loyalitas layanan konsumen oleh Karla M. Nashar”6 Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Karla M. Nashar (mahasiswa pascasarja Jurusan Komunikasi Universitas Indonesia) dengan judul Event sebagai salah satu media komunikasi pemasaran untuk meningkatkan loyalitas layanan konsumen (Studi kasus Event Pasar Festival Jakarta dilihat dari sudut pandang experiental marketing). Penelitian ini dilakukan pada tahun 2005. Hasil penelitian ini adalah event yang dilakukan oleh perusahaan dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Pada penelitian ini digunakan experiental marketing untuk mengukur sebuah event marketing yang dijalankan oleh perusahaan. 6 Karla M. Nasha. Event sebagai salah satu media komunikasi pemasaran untuk meningkatkan loyalitas konsumen: Studi kasus Jazzy Friday di Pasar Festival Jakarta dilihat dari sudut pandang Experiential Marketing. Universitas Indonesia. 2005 11 12 2.2 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran.7 Komunikasi pemasaran disebut juga bauran promosi yang merupakan alat efektif untuk berkomunikasi dengan para pelanggan (baik konsumen atau perantara). Komunikasi pemasaran juga dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Dalam memasarkan produknya, perusahaan memerlukan suatu komunikasi dengan para konsumen, karena dengan adanya komunikasi maka konsumen dapat mengetahui produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Komunikasi yang berasal dari perusahaan terjadi dalam bentuk promosi dan segala komunikasi pemasarannya artinya perusahaan tersebut berusaha mengkomunikasikan produk perusahaannya kepada masyarakat luas. Djaslim Saladin mengatakan bahwa “Komunikasi Pemasaran adalah aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan membujuk atau mengingatkan pasan sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.”8 7 Terence A. Shimp. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid I. Jakarta: Erlangga. 2003 hal 46 8 Djaslim Saladin. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian. Bandung: Lindakarya. 2001 hal 67 13 Sedangkan Komunikasi Pemasaran menurut Sofjan Assauri adalah “Kombinasi strategi yang paling baik dari unsur- unsur pnomosi tersebut, maka untuk dapat efektifnya promosi dilakukan oleh suatu perusahaan, perlu ditentukan terlebih dahulu peralatan atau unsur promosi apa saja yang sebaiknya digunakan dan bagaimana pengkombinasian unsur - unsur tersebut agar hasilnya dapat optimal”.9 Duncan dan Moriaty dalam buku berjudul Periklanan komunikasi pemasaran terpadu mengatakan bahwa “pendekatan pemasaran 'generasi baru' yang digunakan perusahaan untuk lebih memfokuskan upaya mereka dalam memperoleh, mempertahankan dan mengembangkan hubungan perusahaan dengan para pelanggan serta pihak - pihak terkait lainnya.”10 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran adalah cara untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen dengan penggunaan unsur - unsur promosi untuk mencapai tujuan perusahaan. 2.2.1 Pemasaran Pemasaran merupakan proses yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran telah dipandang sebagai unsur penting di dalam mendirikan dan membina perusahaan - perusahaan. Dengan lingkungan dunia usaha yang semakin kompetitif dan sifat pasar berubah dari sales market 9 Sofyan Assauri. ” Manajemen Pemasaran,Dasar,Konsep dan Strategi “Edisi 1, Cetakan 5, Penerbit PT. Raja Grafindo Prasada, Jakarta. 1996 hal 243 10 Duncan dan Moriaty. berjudul Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. 2007 hal 8 14 menjadi buyer market atau kekuatan pasar di tangan konsumen. Sehingga kegiatan perusahaan mengalami penyesuaian dari orientasi produksi menjadi orientasi konsumen. Pemasaran tidak terbatas pada dunia bisnis saja, karena sebenarnya setiap hubungan antar individu dan antar organisasi yang melibatkan proses pertukaran adalah kegiatan pemasaran. Banyak sekali definisi pemasaran yang dikemukakan oleh para ahli, meskipun berbeda-beda tetapi pada dasarnya mempunyai arti yang sama. Perbedaan tersebut karena perbedaan sudut pandang saja. Philip Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.11 Sedangkan menurut American Marketing Association (AMA), pemasaran adalah proses merencanakan konsepsi, harga, promosi dan distribusi ide, menciptakan peluang yang memuaskan individu dan sesuai dengan tujuan organisasi.12 Dari definisi yang sudah dikemukakan tersebut menuntut konsumen ikut memahami tentang pemasaran, kondisi ini mengingat konsumen merupakan obyek dari pemasaran yaitu dengan konsekuensi konsumen harus mengeluarkan sejumlah uang atau dana dalam jumlah tertentu umtuk mengkonsumsi produk. 11 Philip Kotler. ” Manajemen Pemasaran”, Jilid 1, Edisi Milenium, Jakarta :PT.Prehalindo. 2002 hal 102 12 Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. 2004 hal 84 15 Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan mengenai pengertian pemasaran, yaitu segala kegiatan atau usaha untuk memperlancar penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dengan menggunakan unsur-unsur yang biasa disebut sebagai bauran pemasaran, yaitu unsur produk, harga, saluran distribusi dan promosi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif di dalam pasar. Banyak diantara kita mungkin tidak menyadari bahwa setiap produk yang kita beli atau konsumsi sebenarnya menjalani proses penciptaan yang rumit hingga menjadi suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita. Membutuhkan biaya hingga menjadi produk yang dibutuhkan konsumen, memerlukan komunikasi dari produsennya hingga kita mengetahui bahkan mengkonsumsinya, dan mungkin juga menjalani perjalanan panjang hingga akhirnya ada di tangan kita. Beragam definisi atau pengertian “Bauran Pemasaran” atau “Marketing Mix” disampaikan pakar marketing namun secara umum dapat disampaikan adalah kumpulan dari variabel - variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pasar yang dituju. Dalam komunikasi pemasaran ada beberapa elemen yang dipadukan yang terwujud dalam bauran komunikasi pemasaran terpadu, yaitu bauran pemasaran 16 (marketing mix), lalu bauran promosi (promotion mix) yang sebenarnya adalah bagian dari marketing mix, namun kini lebih spesifik. Dan ada pula strategi strategi komunikasi pemasaran tertentu, seperti strategi segmentting, targeting, pricing, dan positioning dalam bauran pemasaran. Semua itu kembali pada kondisi perusahaan jasa yang melaksanakannya. Dalam marketing mix perusahaan jasa khususnya, ada unsur - unsur atau elemen yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran, yaitu 4P ditambah 3P: product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. 1. Product (Produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns. 2. Price (Harga) adalah sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price. 3. Place (tempat) adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan / dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat 17 meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport. 4. Promotion (promosi) adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing. 5. People (orang) People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada level yang diekspetasikan. 18 6. Process (proses) Process, mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja. 7. Physical Evidence (bukti fisik) Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalai perusahaan jasa yang memiliki karakter . Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat membrikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus. 2.3 Integrated marketing communication (IMC) Shimp mendefinisikan IMC sebagai proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program persuasive kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Dimana IMC ini bertujuan untuk mempengaruhi untuk memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak yang dimiliki. IMC 19 menganggap seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek perusahaan. IMC adalah jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa datang. Lebih jauh lagi, IMC menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan atau calon pelanggan. Dengan kata lain, proses IMC berawal dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif.13 Duncan mendefinisikan IMC sebagai sebuah proses fungsi silang untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan antara konsumen dan stakeholders yang secara strategis mengkontrol atau mempengaruhi semua pesan yang dikirim ke kelompok - kelompok tersebut dan mendorong pembuatan data, yang bertujuan sebagai alat berdialog antar mereka (A cross – functional process for creating and nourishing relationship with the customers and others stakeholders by strategically controlling or influencing all messages sent to these groups and encouraging data – driven, purposeful dialogue with them).14 Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan IMC adalah berbagai aktifitas perusahaan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, dimana semua aktifitas tersebut dibangun berdasarkan konsep 13 14 A.Shimp Terence. Periklanan Promosi, Jakarta : Erlangga. 2003 hal 19 Duncan, T. Integrated marketing communication. Paper delivered as part of the course in integrated marketing communication at Rand Afrikaans University. Johannesburg, South Africa. 1997 hal 144 20 yang terpadu supaya dapat mempengaruhi khalayak agar mau melakukan seperti apa yang disampaikan dalam isi pesan tersebut melalui suatu pendekatan yang stimultan dan dua arah. Dengan kata lain konsep IMC menekankan kepada integrasi dan interaksi dua arah antara perusahaan dan khalayaknya. 2.4 Event Marketing Selama beberapa tahun terakhir muncul sebuah saluran komunikasi baru dalam sales promotion seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Event marketing telah muncul yang mungkin meningkatkan kemungkinan untuk mencapai target konsumen. Saat ini perusahaan telah menyadari keuntungan menggunakan event sebagai cara untuk berinteraksi merek dan konsumen, dengan menciptakan pengalaman event yang dibuat untuk menciptakan keterlibatan intensitas dimensi pengalaman dari komunikasi pemasaran. Dengan menawarkan pengalaman, maka timbul keterikatan antara konsumen dengan produsen maka event marketing mengalami peningkatan dalam penggunaannya oleh perusahaan. 2.4.1 Definisi Event Marketing Tom Brannan, mendefinisikan event marketing sebagai suatu pameran atau konferensi, ataupun menyelenggarakan seminar.15 Pameran merupakan event yang diselenggarakan oleh suatu organisasi independen dan terbuka untuk umum serta dapat dihadiri oleh berbagai kalangan. Konferensi dan pameran berbagi banyak aspek, dan memang keduanya sering kali diselenggarakan seiring. 15 Tom Brannan. A Practical Guide to Integrated Marketing communications. London:Kogan Page Limited. 1995 hal 79 21 Sebaliknya, seminar pada umumnya diselenggarakan sebagai event yang lebih bersifat pribadi, ekslusif bagi perusahaan dan dilaksanakan demi kepentingan perusahaan. Pameran dan seminar memiliki manfaat mengarahkan orang untuk melihat, menyentuh, dan jika perlu merasakan produk untuk kebanyakan merek. ‘pengalaman hidup yang nyata’ dengan pelanggan merupakan unsur penting dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Menurut Burnett & Moriarty, event marketing adalah mempromosikan suatu event khusus untuk meraih visibilitas yang lebih terhadap perusahaan yang mereka miliki (promoting special events to gain more visibility for their companies).16 Dijelaskan lagi oleh Leonard H. Hoyle dalam bukunya Event Marketing Cara Membuat Event Kebanjiran Pengunjung yang Tepat dijelaskan bahwa terdapat tiga unsur penting dalam event marketing yaitu Entertainment, Excitement dan Enterprise. 17 Entertainment adalah dimana orang – orang akan menghadiri event marketing tersebut karena ingin mendapatkan hiburan, dan pemberian kebutuhan berupa hiburan ini yang akan sekali lagi memakasa audiens untuk meninggalkan rumah dan mengalami sesuatu yang mereka tidak pernah temukan, karena apa yang perusahaan tawarkan berbeda, unik, dan dirancang hanya untuk mereka. Excitement merupakan hal yang bersifat intangible dimana audiens memiliki kesan positif terhadap event karena pengalaman khusus yang diberikan kepada audiens. Enterprise merupakan keberanian dari perusahaan 16 Burnett & Moriarty. Introduction to marketing communication an integrated approach. 1998 hal 444 17 Leonard H. Hoyle. Event marketing Cara membuat event kebanjiran pengunjung yang tepat. Jakarta. PPM. 2006 hal 1 22 untuk mengambil resiko dengan melakukan inovasi – inovasi yang belum pernah dilakukan dengan tujuan utama yaitu menarik perhatian audiens.18 Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa event marketing merupakan suatu kegiatan untuk pengalam positif kepada konsumen dengan tujuan utama untuk menarik perhatian dan keterlibatan yang akan memberikan keterikatan dengan perusahaan dan meraih visibilitas lebih terhadap produk/jasa. Kegiatan event marketing dalam perusahaan bisanya dikaitkan dengan aktivitas memberikan hiburan kepada pengunjung yang akan menarik perhatian mereka. 2.4.2 Tujuan Event Marketing Bagi perusahaan dan serta lembaga non profit, pelaksanaan event marketing mempunyai tujuan – tujuan19, yaitu: a. Untuk melibatkan khalayak sasaran (to involve target audience) b. Untuk mengaitkan merek dengan aktifitas, gaya hidup atau orang tertentu (to assosiate a brand with a certain activity, lifestyle or person) c. Untuk menjangkau khalayak sasaran yang sulit terjangkau (to reach hard to reach target audience) d. Untuk meningkatkan awareness merek (to increase brand awareness) 18 Leonard H. Hoyle. Event marketing Cara membuat event kebanjiran pengunjung yang tepat. Jakarta. PPM. 2006 hal 3 19 Tom Duncan. Principle Of Advertising and IMC, 2nd Edition, Edisi Kedua, MCGrawHill, New York. 2002:635 23 e. Untuk menyediakan landasan dasar bagi publisitas merek (to provide a platform brand publicity) Behrer and Larsson dalam jurnal “Perfect Creation For A Win - Win Situation four Case Studies Of Corporate Events” menilai bahwa event marketing memiliki beberapa keunggulan dengan beberapa tujuan yang berbeda dari penggunaan media pemasaran lainnya. Bagi perusahaan yang menggunakan diferensiasi sebagai keunggulan kompetitif dengan menyebarkan beberapa pesan dalam berbagai majalah, hasilnya mungkin tidak mencakup interaksi dengan konsumen seperti event marketing. Di sisi lain, untuk perusahaan menggunakan fokus bisa sebagai strategi dasar, strategi untuk mengumpulkan informasi tentang kelompok sasaran spesifik harus sesuai dengan kemungkinan untuk benar-benar mencapai segment yang tepat dengan event marketing tersebut. 2.4.3 Jenis – jenis Event marketing Pada dasarnya terdapat tiga jenis utama dari event marketing yang biasa digunakan oleh perusahaan – perusahaan,20 yaitu: 1. Created Events Event atau sebuah peristiwa yang sengaja dibuat untuk suatu merek tertentu. Event ini digunakan untuk mendongkrak aspek – aspek promosi 20 Tom Duncan. Principle Of Advertising and IMC, 2nd Edition, Edisi Kedua, MCGrawHill, New York. 2002:635 24 dari peristiwa – peristiwa seperti gran openings, perayaan ulang tahun merek atau perusahaan, perkenalan produk baru dan rapat tahunan. 2. Participating Events Selain menciptakan Event sendiri, suatu perusahaan bisa juga berpartisipasi dalam Event yang diselenggakrakan oleh pihak lain. Misalnya trade show, fairs dan exhibition. Perusahaan biasanya memiliki Event berdasarkan jenis pengunjung yang ditarik oleh perusahaan tersebut. Semakin dekat profil pengunjung Event tersebut dengan target market perusahaan tersebut, maka semakin masuk akal bagi perusahaan untuk berpartisipasi di dalamnya. 3. Sponshorship Sponsorship merupakan bantuan finansial dari suatu organisasi, perorangan atau suatu aktifitas tertentu atau pertukaran terhadap publisitas merek dan asosiasinya. Sponsorship memberikan diferensiasi dan nilai tambah terhadap merek. Yang perlu diperhatikan dalam memilih Sponsorship bagi perusahaan adalah unsur – unsur yang menyangkut target audience, brand image reinforcement, extendability, brand involvement, cost effectiveness dan other sponsors pada Event tersebut. 2.4.4 Bauran Event Marketing Menurut Leonard H. Hoyle, dalam merencanakan suatu event marketing, pemasar harus dengan jelas mendeskripsikan 5P masing – masing event marketing 25 yang akan dibuat sehingga dapat menjalankan event tersebut secara tepat, antara lain yaiut Product, Price, Place, Public Relation dan Positioning.21 1. Product (produk) Bauran Product merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang menyediakan suatu nilai kepada pelanggan. Produk merupakan hal terpenting dalam bauran event marketing. Langkah utama dalam menjalankan sebuah event marketing yaitu ketika produk didefinisikan dengan jelas maka dapat diputuskan strategi yang jelas untuk menarik audiens menggunakan bauran selanjutnya yaitu Price, Place, Positioning, dan Public Relation. Suatu Event marketing terlaksana dengan baik jika produk yang dihasilkan juga memenuhi kriteria tertentu. 2. Price (harga) Tanggung jawab utama seorang pemasar event adalah memahami sasaran keuangan organisasi. Event memang diciptakan untuk mendapatkan uang, tetapi ada beberapa event yang dirancang untuk impas biaya saja. Tidak sedikit pula event yang diposisikan “merugi dulu”, dengan harapan akan mendapat keuntungan dari sumber lainnya, misalnya peningkatan perhatian masyarakat. Riset pasar akan sangat bermanfaat untuk memperkirakan berbagai tingkat kemampuan penonton untuk membeli tiket. Perkiraan semacam ini harus menjadi bagian yang dipertimbangkan dalam perencanaan. 21 Leonard H. Hoyle. Event marketing Cara membuat event kebanjiran pengunjung yang tepat. Jakarta. PPM. 2006 hal 15 26 3. Place (Tempat/lokasi) Lokasi sangat berpengaruh pada pemasaran event. Lokasi penyelenggaraan event tidak hanya akan menentukan siapa pesertanya / hadirinnya, tetapi juga karakter event itu sendiri. Oleh karena itu, tempat harus menjadi pertimbangan pertama dalam merencanakan sebuah event. 4. Public Relation (kehumasan) Kehumasan merupakan bagian utama dari bauran pemasaran. Melalui kehumasan, anda dapat mempromosikan apa saja yang diinginkan. Kehumasan dapat mengarahkan pemikiran orang lain kepada anda dan misi anda. Kampanye kehumasan ini bukan hanya sebagai upaya untuk membangun citra positif organisasi dan produk yang dihasilkan, tetapi seharusnya merupakan hal yang harus selalu dilaksanakan. 5. Positioning Pemasaran event sangat tergantung pada ketetapan Positioning produk. Penjualan event yang efektif tergantung pada rencana pemasarannya, dan kunci keberhasilan rencana pemasaran adalah “Positioning”. Positioning merupakan strategi penetapan kebutuhan konsumen yang bisa dipenuhi oleh event yang akan diselenggakrakan. Penetapan ini biasanya dilakukan berdasarkan intuisi, riset, maupun evaluasi. 27 2.4.5 Promosi Event Marketing Leonard H. Hoyle juga menambahkan bahwa kesuksesan penyelenggaraan suatu event marketing tergantung dari promosi yang dilakukan pemasar.22 Promosi yang baik harus dapat meningkatkan kesadaran akan event marketing (awareness of event), meningkatkan kemauan untuk menghadiri dan dapat menciptakan persepsi bahwa waktu dan uang yang dikeluarkan setara dengan keuntungan yang didapat oleh peserta. Untuk itu dalam memasarkan event marketing, analisis yang berkelanjutan terhadap fakta - fakta yang muncul harus dilakukan. Analisis ini merupakan analisis 5W dalam pemasaran23 1. Why (Mengapa) a. Sampaikan manfaatnya b. Jelaskan latar belakang penyelenggaraan event c. Gunakan pendekatan individu d. Kemukakan kebutuhan terhadap event 2. Who (Siapa) a. Nasional, regional, wilayah, audiens lokal b. Bidang profesi audiens c. Ketepatan event bagi audiens d. Tingkat pengalaman (tidak/sangat berpengalaman) 22 Leonard H. Hoyle. Event marketing Cara membuat event kebanjiran pengunjung yang tepat. Jakarta. PPM. 2006 hal 53 23 Leonard H. Hoyle. Event marketing Cara membuat event kebanjiran pengunjung yang tepat. Jakarta. PPM. 2006 hal 43 28 3. When (Kapan) a. Jadwal b. Waktu (jam) c. Jumlah hari / minggu d. Jumlah / tahun 4. What (Apa) a. Jelaskan tujuan event b. Ungkapkan harapan - harapan c. Jelaskan programnya d. Kaji prinsip - prinsip “siapa?” 5. Where (Dimana) a. Keunikannya b. Kenyamanannya c. Akses perjalanan d. Ketersediaan alat transportasi lokal Lima W merupakan faktor penting yang harus dikembangkan dalam strategi promosi. Lima W harus menjadi dasar dalam melakukan riset pasar dan pengembangan pesan-pesan yang harus disampaikan dalam memasarkan event. Setelah mengidentifikasi 5W dari promosi, langkah selanjutnya perusahaan adalah menentukan promosi yang diperlukan. Promosi dalam event marketing bisa berupa iklan, publikasi, kerja sama promosi (partnership marketing), promosi keliling, pertunjukan, pelayanan masyarakat, dll.