PELAKSANAAN GADAI SAHAM TANPA WARKAT MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA ABSTRAK Hunaifa Mahmudah 110110080038 Gadai merupakan salah satu bentuk pemberian jaminan yang diatur dalam hukum jaminan. Pada dasarnya, dalam sistem gadai terjadi pemindahan suatu objek barang dari debitur kepada kreditur. Salah satunya ialah terkait dalam permodalan perusahaan, yaitu saham. Meskipun saham bukan benda berwujud, namun termasuk dalam kategori benda bergerak karena sifatnya yang dapat dipindahkan sehingga memberikan hak kebendaan terhadapnya. Karena sifatnya yang merupakan benda bergerak, maka saham juga dapat dijadikan sebagai agunan atau jaminan atas suatu utang. Dunia pasar modal sekarang menggunakan sistem scripless trading dimana saham yang telah didaftarkan pada bursa efek kini penguasaannya dititipkan kepada PT KSEI. Eksekusi gadai dilakukan ketika debitur melakukan cidera janji atas perjanjian pokok yaitu dengan menjual benda yang dijadikan sebagai objek gadai. Sebagai pemegang gadai, kreditur mempunyai kekuasaan untuk menjual langsung benda yang digadaikan sebagai bentuk dari pelaksanaan hak gadainya tanpa melalui keputusan hakim (parate eksekusi). . Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yang menitikberatkan penelitian terhadap asas dan norma serta bersifat deskriptif analisis untuk menganalisis antara perundang-undangan yang berlaku dengan praktik yang terjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dalam satu tahap yaitu penelitian kepustakaan untuk memperoleh data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa gadai saham tanpa warkat dapat dilakukan. Meskipun saham yang dijaminkan tidak berada langsung dalam penguasaan pemilik saham, namun saham dikonversi menjadi data elektronik atau catatan komputer yang disimpan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI) dan mengeluarkan surat pernyataan kepemilikan saham sehingga kekuatan gadai saham tanpa warkat sesuai dengan ketentuan yang ada di KUHPerdata. Eksekusi gadai saham ketika perjanjian gadai sahamnya telah berakhir tidak sah secara hukum, karena pemegang gadai sudah tidak mempunyai hak lagi terhadap benda yang dijadikan objek gadai. KATA KUNCI : GADAI SAHAM, TANPA WARKAT, EKSEKUSI iv