BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelaporan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pelaporan keuangan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban
manajemen atas pengelolaan sumber daya perusahaan serta kinerja perusahaan
selama satu periode, yang dapat membantu komunikasi antara pihak perusahaan
dengan pihak luar perusahaan mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan
datang. Laporan keuangan suatu perusahaan akan mempunyai manfaat jika
disampaikan secara akurat dan tepat waktu kepada para pemakainya guna
pengambilan keputusan. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya ketepatan
waktu (timeliness) penyajian laporan keuangan kepada publik.
Penyajian laporan keuangan secara tepat waktu merupakan aspek yang
strategis
untuk
memperoleh
keunggulan
kompetitif
dalam
menunjang
keberhasilan perusahaan, terutama agar image perusahaan di mata publik menjadi
lebih baik, yang kemudian diharapkan timbulnya kepercayaan publik terhadap
kualitas informasi yang disajikan oleh pihak perusahaan. Bagi publik, ketepatan
waktu atas laporan keuangan mengindikasikan adanya sinyal dari perusahaan
untuk menunjukkan kualitas kinerja perusahaan dan kredibilitas kualitas informasi
akuntansi yang tinggi atas apa yang dilaporkannya.
Ketepatan waktu pelaporan di Indonesia diatur oleh BAPEPAM sesuai
dengan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006 bahwa
penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit diserahkan sebelum
1
2
atau paling lambat adalah empat bulan setelah tanggal laporan keuangan tahunan
perusahaan publik tersebut. Keputusan BAPEPAM tersebut menjadi dasar waktu
penyajian laporan keuangan. Sehingga menyampaikan laporan keuangan tepat
waktu harus sesuai dengan ketentuan peraturan tersebut. Semakin cepat disajikan,
akan menjadi pertanda yang baik bagi perusahaan. Sebaliknya, jika pelaporan
ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin
sangat andal, tetapi kurang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Dalam usaha
mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil
keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan (Harahap, 2007).
Kasus keterlambatan pelaporan pernah terjadi di perusahaan perbankan
Indonesia, yaitu kasus yang terjadi pada Bank Mutiara yang dahulu bernama Bank
Century mulai tahun 2009 sampai 2012. Keterlambatan pelaporan yang dilakukan
oleh manajemen Bank Mutiara disebabkan oleh beberapa penyebab yang semua
berasal dari faktor eksternal perusahaan. Seperti yang terjadi pada laporan
keuangan 2010, terjadi keterlambatan karena proses audit membutuhkan waktu
yang lebih lama akibat penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) 50 dan 55. Oleh karena keterlambatan penyampaian laporan keuangan
tersebut maka Bank Mutiara mendapatkan surat peringatan (SP) II dan denda
sebesar Rp. 50.000.000 dari BEI, selain itu perusahaan juga mendapat citra buruk
dari investor.
Kualitas pelaporan keuangan sangat dipengaruhi oleh tata kelola
perusahaan. Kualitas tata kelola perusahaan dapat mempengaruhi kualitas
3
informasi yang dihasilkan. Menurut kebijakan umum good corporate governance
terbitan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) ada 5 asas yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan kriteria sebagai perusahaan yang sustainable.
Kriteria tersebut yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi,
kewajaran. Asas transparansi adalah asas yang paling berkaitan dengan ketepatan
waktu pelaporan informasi oleh perusahaan. Dalam asas transparansi disebutkan
bahwa perusahaan harus menyampaikan empat informasi secara tepat waktu,
memadai, jelas, akurat, dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh
stakeholders sesuai dengan haknya.
Untuk menilai kinerja keuangan perbankan umumnya digunakan lima
aspek penilaian yaitu CAMEL (Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity).
Aspek Capital meliputi Capital Adequate Ratio (CAR), aspek Assets meliputi
Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dan Non Performing Loan (NPL), aspek
Earning meliputi Net Interest Margin (NIM) dan Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO), sedangkan aspek Liquidity meliputi Loan to Deposit Ratio
(LDR) dan Giro Wajib Minimum (GWM). Empat dari lima aspek tersebut
masing-masing capital, assets, earning dan liquidity, dinilai dengan menggunakan
rasio keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat dalam
menilai kondisi keuangan perusahaan perbankan.
Penelitian empiris yang menunjukan faktor-faktor yang berhubungan
dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan telah banyak dilakukan dan
berkembang di
berbagai
negara.
Penelitian-penelitian
sebelumnya telah
4
menemukan bukti empiris bahwa keterlambatan pelaporan keuangan dipengaruhi
oleh beberapa faktor.
Owusu dan Ansah (2000) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi
ketepatan waktu pelaporan keuangan di pasar modal yang berkembang di
Zimbabwe, hasil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa hanya ukuran
perusahaan dan probitabilitas yang mempengaruhi ketepatan waktu di mana
perusahaan mengeluarkan laporan akhir tahunan yang telah diaudit.
Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam Iskandar (2003) yang menggunakan tiga
kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya: (1)
interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan
akhir preleminary oleh bursa (preliminary lag), (2) interval jumlah hari antara
tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani
(auditor’s report lag), (3) interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan
sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa (total lag).
Inge (2013) melakukan penelitian mengenai Capital Adequate Ratio
(CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM) dan nilai
perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitiannya
menemukan bahwa Loan to Deposit Ratio berpengaruh negatif signifikan
terhadap rentang waktu. Artinya semakin lama laporan keuangan diumumkan dari
tanggal penutupan buku, semakin kecil nilai Loan to Deposit Ratio, Sebaliknya
semakin cepat laporan keuangan diumumkan dari tanggal penutupan buku,
semakin tinggi nilai Loan to Deposit Ratio. Nilai perusahaan berpengaruh positif
signifikan terhadap rentang waktu. Artinya semakin lama laporan keuangan
5
diumumkan dari tanggal penutupan buku, semakin rendah nilai perusahaan.
Sebaliknya semakin cepat laporan keuangan diumumkan dari tanggal penutupan
buku, semakin tinggi nilai perusahaan dalam hal ini perbankan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari rasio CAMEL
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Untuk
melengkapi penelitian yang sudah ada mengenai ketepatan waktu laporan
keuangan di Indonesia, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk
mendukung penelitian tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi
dengan judul “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2008-2012”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah Capital Adequate Ratio berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan?
2. Apakah Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan?
3. Apakah Net Interest Margin berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan?
6
4. Apakah Biaya Operasional Pendapatan Operasional berpengaruh positif
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan?
5. Apakah Return on Assets berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan?
6. Apakah CAR, LDR, NIM, BOPO dan ROA secara simultan berpengaruh
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dalam penelitian ini bertujuan
untuk sebagai berikut :
a. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequate Ratio terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
b. Untuk menganalisis pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
c. Untuk menganalisis pengaruh Net Interest Margin terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
d. Untuk menganalisis pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
e. Untuk menganalisis pengaruh Return on Assets terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
7
f. Untuk menguji Capital Adequate Ratio, Loan to Deposit Ratio, Net
Interest Margin, Biaya Operasional Pendapatan Operasional dan Return on
Assets dan pengaruhnya terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki kontribusi sebagai berikut:
a. Penelitian ini memberikan informasi dan memberikan kontribusi serta
memberi perbendaharaan berupa tulisan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan terutama penelitian yang berkaitan dengan kesehatan
perbankan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
b. Penelitian ini dapat menjadi masukan sekaligus acuan dalam mencermati
pengaruh kesehatan perbankan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan sebagai
salah satu sumber referensi untuk mengetahui perkembangan dari tahun
ke tahun mengenai pengaruh kesehatan perbankan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan.
Download