Kuliah 3 Lanjutan Mazhab Filsafat Review Questions • Apakah faham Dialektika dari Socrates? Majeutika tehne? Apakah inti filsafat Socrates? • Apakah 2 pemikiran besar Socrates? • Apakah teori gerak dan penyebab dari Aristoteles? • Apakah inti pemikiran Mazhab Rasionalisme? • Apakah inti pemikiran Mazhab Empirisme? Idealisme Leibniz • Istilah idealisme pertama digunakan oleh Leibniz abad 18 dengan maksud menerapkan pemikiran Plato. • Idealisme berpendapat bahwa seluruh realitas itu bersifat spiritual/psikis dan materi yang bersifat fisik sebenarnya tidak ada. • Filsafat Leibniz berdasarkan pengertian substansi yaitu sesuatu yang tanpanya sesuatu yang lain tidak akan ada, tiap substansi disebut monade yang bersifat tunggal dan tidak bisa dibagi bagi, tidak dihasilkan secara alamiah dan tidak dapat dibinasakan. Semata karena Allah menciptakannya. • Hegel • Yang mutlak adalah roh yang mengungkapkan diri dalam alam. Hakikat roh adalah idea atau pikiran. • Semua yang rasional bersifat real dan semua yang real bersifat rasional. Maksudnya luasnya rasio sama dengan luasnya relitas. • Realitas seluruhnya adalah proses pemikiran (atau idea) yang memikirkan dirinya sendiri. • Proses dialektika Hegel : – – – Substansia berarti hakikat atau zat. • Tesa Antitesa berlawanan dengan tesa Sintesa mengangkat pada taraf lebih tinggi atau mendamaikan atau meniadakan fase tesa dan antitesa, sehingga timbul existensi tesa dan sintesa baru dst. Contoh : Tesa : bentuk negara diktator Antitesa : bentuk negara anarki Sintesa : bentuk negara demokrasi konstitusional. Positivisme • Berkembang pada abad 19. • Positivisme berpendapat bahwa pemikiran Filsafat berdasarkan pada apa yang telah diketahui, yang faktual, yang dialami (yang disebut sebagai yang positif) • Pengetahuan tidak boleh melampaui batas fakta • Beda dengan Empirisme adalah bahwa Positivisme hanya berdasar pengalaman objektif, yang tampak. Empirisme menerima pengalaman batiniah atau pengalaman subjektif. • Tokoh Positivisme empirisme : August Comte • Menurut Comte, manusia meliputi 3 zaman : – Zaman Teologis : terdapat kuasa adikodratri yang mengatur fungsi dan gerak gejala-gejala. – Zaman Metafisik : kuasa adikodrati digant i dengan konsep abstrak seperti kodrat dan penyebab – Zaman Positif : manusia tidak mencari penyebab dibelakang fakta, menggunakan rasio dan menetapkan hubungan, persamaan atau urutan antara fakta-fakta. Pada zaman ini mulai dihasilkan ilmu pengetahuan dalam arti yang sebenarnya. Pragmatisme • Muncul pada awal abad 20 • Yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagbai benar dengan membawa akibat yang bermanfaat secara praktis. Pragmatisme adalah logika pengamatan. • Salah satu tokoh Pragmatisme adalah John Dewey. • Menurut Dewey, tugas Filsafat adalah memberi pengarahan pada kenyataan hidup. • Filsafat tidak boleh tenggelam dalam pemikiran metafisik yang tiada faedahnya. • Filsafat harus berpijak pada pengalaman (experience) dan menyelidiki serta mengolah pengalaman itu secara aktif kritis. Fenomenologi Existentialisme • Aliran yang membicarakan fenomena atau segala sesuatu yang menampakkan diri dialam lahiriah dan batiniah. • Existentialisme dalam Filsafat berarti cara manusia berada dalam dunia, yang berbeda dengan cara beradanya benda. • Fenomena bukan hal nyata tapi semu. • • Suatu fenomena tidak perlu diamati dengan indera karena bisa ditilik secara rohani tanpa melewati indera. Benda mempunyai arti karena keberadaan manusia. Manusia berksistensi dengan sadar dan berhubungan. Benda tidak. • Benda berada, tapi manusia bereksistensi. • Tokoh Existentialisme adalah Jean Paul Sartre. Bukunya mengenai Keberadaan dan Ketiadaan (L’etre et Leneant} • Sartre membagi: – L’etre-en-soi (berada dalam diri keberadaan itu sendiri. Filsafat berpangkal pada realitas yang ada, yang kita hadapi dan kita mengerti) – L’etre-pour-soi (berada untuk diri) berada dengan sadar akan diri, yaitu cara berada manusia, bukan kesadaran akan dirinya, tapi kesadaran diri. • Pelopor Fenomenologi adalah Edmund Husserl. • Menurut Husserl, hukum logika ynag memberi kepastian, yang berlaku tidak bersifat a posteriori sebagai hasil pengalaman, tapi bersifat apriori, sebagai hasil batiniah. Filsafat Komunikasi 5 Unsur Komunikasi –Paradigma dari Laswell • • • • • Komunikator Pesan Komunikan Media Efek 3 Dimensi Komunikasi – Joseph Devito • Dimensi Fisik – lingkungan nyata/berwujud (tangible) contoh : ruang rapat, taman, ruang kelas, mal dsb. • Dimensi Sosial-Psikologis : lingkungan hubungan sosial kejiwaan antara komunikator dan komunikan. contoh : suasana, status pendidikan, status ekonomi, budaya, rasa gembira, sedih dsb. • Dimensi Temporal (waktu) : mencakup waktu dalam sehari atau hitungan sejarah dimana komunikasi berlangsung contoh : pagi, siang sore, abad SM, masa kini dsb.