7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet 2.1.1 Pengertian Internet Menurut pakar internet Onno. W. Purbo, ”Internet dengan berbagai aplikasinya seperti Web, VoIP, E-Mail pada dasarnya merupakan media yang digunakan untuk mengefesiensikan proses komunikasi” (Prihatna, 2005, p7). Sedangkan menurut tim penelitian dan pengembangan wahana komputer (2005, p4), Internet adalah metode untuk menghubungkan berbagai komputer ke dalam satu jaringan global, melalui protokol yang disebut Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP /IP). Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah suatu jaringan komunikasi antara komputer yang besar, yang mencakup seluruh dunia dan berbasisi pada sebuah protokol yang disebut TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). Selain itu, internet dapat disebut sebagai sumber daya informasi yang dapat digunakan oleh seluruh dunia dalam mencari informasi 2.1.2 Sejarah Internet Pada awalnya internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Net), dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang bebasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui 8 saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal untuk pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transfer Control Protocol / Internet Protocol). Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department Of Defense’s) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerahdaerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. Pada awalnya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California at Santa Barbara, University of Utah dan University of California at Los Angeles dimana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diiperkenalkan pada bulan oktober 1972. tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua unversitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet. 2.1.3 World Wide Web (WWW) World Wide Web merupakan jaringan dokumentasi yang sangat besar yang saling berhubungan satu dan lainnya. Satu set protokol yang mendefinisikan bagaimana 9 sistem bekerja dan mentransfer data, dan sebuah software yang membuatnya bekerja dengan mulus. Web menggunakan tehnik hypertext dan multimedia yang membuat internet mudah digunakan dijelajahi dan dikonstribusikan. Web merupakan sistem hypermedia yang berarea luas yang ditujukan untuk akses secara universal. Salah satu kuncinya adalah kemudahan tempat seseorang atau perusahaan dapat menjadi bagian dari web berkonstribusi pada web (Hanson, 2000, p4) Web merupakan sistem yang menyebabkan pertukaran data di internet menjadi mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar; • Server web : sebuah komputer dan software yang menyimpan dan mendistribusikan data ke komputer lainnya melalui internet • Browser web : software yang dijalankan pada komputer pemakai atau client yang meminta informasi dari server web yang menampilkannya sesuai dengan file data itu sendiri. (Hanson, 2000, p5) Menurut Hardjono (2006, p2) Web Merupakan fasilitas hiperteks untuk menampilakn data berupa teks, gambar, suara, animasi, dan data multimedia lainnya. Ada 2 kategori dalam perograman web, yaitu pemrograman Server Web dan Client Web. Pada pemrograman Server Side, perintah-perintah program (script) dijalankan di server web, kemudian hasil dikirimkan ke browser dalam bentuk HTML biasa. Adapun pada Client Side, perintah program dijalankan pada browser web sehingga ketika klien meminta dokumen script, maka script dapat di-download dari server kemudian dijalankan pada browser yang bersangkutan. 10 2.1.4 Istilah-Istilah Internet 2.1.4.1 HTML (Hypertext Markup Language) HTML digunakan untuk membangun suatu halaman web. Sekalipun banyak orang menyebutnya sebagai suatu bahasa pemrograman, HTML sebenarnya sama sekali bukan bahasa pemrograman, karena seperti tercermin dari namanya, HTML adalah suatu bahasa mark up. HTML digunakan untuk melakukan mark up (penandaan) terhadap sebuah dokumen teks. Tanda tersebut digunakan untuk menentukan format atau style dari teks yang ditandai. 2.1.4.2 HTTP ( Hypertext Transfer Protocol ) HTTP adalah suatu protokol yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil suatu dokumen yang disediakan di web server. Protokol ini merupakan protokol standar yang digunakan untuk mengkses web pages. Selain HTTP terdapat pula Secure HTTP yang dikembangkan oleh Enterprise Integration Technology (EIT), National Centre for Supercomputing Aplication (NCSA), dan RSA Data Security. Secure HTTP ini adalah HTTP yang aman dimana antara pengguna dan server menggunakan suatu form entry data. Pengguna dapat mengklik pada sebuah tombol persetujuan yang aman, dan program klien akan menjalankan sebuah kunci keamanan bagi sesi tersebut dengan form tersebut. 2.1.4.3 Uniform Resource Locator ( URL ) URL merupakan sistem pengalamatan yang digunakan pada Word Wide Web. Di internet URL menggabungkan informasi mengenai jenis protokol yang digunakan, 11 alamat situs dimana resource ditempatkan, lokasi sub directory dan nama file yang digunakan Sintak lengkap suatu URL Access-methode ://server_name I : [port ]/directory/file ex : http://www.microsoft.com/mspress/net /default.asp URL diatas terdiri dari komponen – komponen : a) http : tipe internet protokol yang digunakan untuk menyimpan dan mengirim informasi b) :// : standart pemberian tanda baca URL. c) www.microsoft.com : nama domain situs dimana resources disimpan. d) /mspress/net : tempat direktori ke resources yang tersimpan di komputer yang jauh (dalam hal ini sebuah file ). e) Default.asp : nama file yang dibuka URL menyediakan sebuah daftar metode yang konsisten dan mudah dimengerti dari berbagai macam situs internet, terutama pada situs world wide web. 2.1.4.4 Javascript Javascript adalah bahasa pemrograman yang sederhana karena bahasa ini tidak dapat digunakan untuk membuat aplikasi ataupun applet. Dengan javascript, kita dapat dengan mudah membuat sebuah halaman web yang interaktif (Hardjono, 2006, p4) Sedangkan menurut Ellsworth dan Matthew (1997, p179), Javascript adalah pendekatan lain untuk membuat hal web menjadi lebih interaktif, baik dalam deteksi 12 maupun tanggapan ke interaksi pengguna dengan halaman web. Javascript dapat langsung digabungkan dengan HTML tanpa harus dicompile terlebih dahulu. 2.1.5 PHP () Menurut Welling dan Thompson (2003, p2), PHP adalah bahasa scripting untuk sisi server yang dirancang secara khusus untuk web. Dalam halaman HTML dapat dimasukkan kode-kode PHP yang akan dijalankan setiap kali halaman tersebut dieksekusi. Kode-kode PHP akan diinterpretasikan pada server web dan menghasilkan HTML atau output lainnya yang akan dilihat oleh pengunjung web. PHP disusun tahun 1994 dan merupakan hasil kerja keras satu orang, Rasmus Lerdorf. Kemudian dilanjutkan oleh orang-orang lain dan telah melewati tiga kali penyusunan ulang secara besar untuk memberikan hasil produk yang matang seperti yang ada sekarang ini. Pada januari 2001, PHP digunakan hampir lima juta daerah di seluruh dunia, dan jumlah ini terus bertambah. PHP merupakan produk Open Source. PHP awalnya berarti Personal Home Page, tetapi diubah dengan penamaan konvensi rekursif GNU dan sekarang PHP ialah PHP Hypertext Preprocessor. Beberapa dari pesaing PHP ialah Perl, Microsoft Active Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP) dan Allaire Cold Fusion. Dalam perbandingan dengan produkproduk tersebut, PHP memiliki beberapa kekuatan termasukdiantaranya ialah: • Performa yang tinggi PHP sangat efisiensi menggunakan sebuah server yang tidak mahal, dapat melayani berjuta-juta permintaan per hari. 13 • Integrasi Database PHP memiliki koneksi yang mengijinkan kebanyak sistem database dengan menggunakan MySQL, dapat melakukan koneksi langsung ke postfreSQL, mSQL, Oracle, dbm, filePro, Hyperwave, Informix, InterBase, dan Sybase database. Menggunakan Open Database Connectivity Standard (ODBC), dapat melakukan koneksi ke banyak database yang disediakan oleh driver ODBC, termasuk produk Microsoft. • Library yang built-in Karena PHP dirancang untuk digunakan pada web, PHP memiliki banyak fungsi yang telah dibangun untuk mendukung banyak tugas yang berguna pada web. Dengan PHP, dapat menampilkan gambar GIF, koneksi dengan layanan network yang lain, mengirim e-mail, dan membuat file PDF, semuanya hanya dengan beberpa baris kode. • Biaya yang rendah PHP gratis. PHP dapat didownload kapanpun dari http://www.php.net tanpa biaya. • Mudah dipelajari dan digunakan Sintaks dari PHP mengambil dasar bahasa pemograman lain, utamanya C dan Perl. Jika telah mengetahui C atau Perl atau sebuah bahasa seperti C contohnya C++ atau java, maka PHP dapat hampir secara langsung dapat digunakan secara produktif. 14 • Portabilitas PHP dapat digunakan pada banyak sistem operasi. Kode PHP dapat ditulis pada operasi sistem UNIX yang gratis seperti Linux dan FreeBSD, operasi sistem UNIX yang komersial seperti Solaris dan IRIX, atau berbagai versi dari microsoft windows. • Ketersediaan Source code Source code PHP dapat diakses. Tidak seperti produk komersial, produk yang source codenya tertutup, jika ada sesuatu yang hendak dimodifikasi atau ditambahkan pada PHP, dapat dilakukan dengan langsung dan gratis. 2.2 Sistem 2.2.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod dan Schell (2001, p9), sistem didefinisikan sebagai sekelompok elemen–elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, Sedang menurut Mulyadi (2001, p5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melakukan pokok perusahaan. Menurut Mulyadi (2003, p2), ada beberapa karakterisktik sistem, yaitu sebagai berikut : a) Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur yang membentuk subsistem. b) Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. c) Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. d) Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. 15 2.2.2 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. (McLeod dan Schell, 2001, p12) Informasi adalah data yang telah diubah bentuknya menjadi berarti dan berguna bagi pengguna-pengguna khusus. (O’Brient, 2003, p13) Dari teori-teori diatas dapat dikatakan bahwa informasi adalah sekumpulan datadata yang telah diolah atau diproses sehingga mempunyai arti. 2.2.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut Laudon dan Laudon (2003 ,p7) secara teknis informasi didefinisikan sebagai kumpulan komponen saling berhubungan yang mengumpulkan (yang mengambil), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, pengkoordinasian, pengendalian analisa dan menampilkannya dalam suatu organisasi. Dimana teknologi informasi itu meliputi hardware, software, data, teknologi penyimpanan dan penyedia jaringan suatu portfolio dari pembagian sumber teknologi informasi pada organisasi. Menurut Thompson dan Cats-Baril (2003, p202), sistem informasi adalah teknologi informasi berbasis sistem yang saling terintegrasi yang didesain untuk mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Menurut O’Brient (2003, p7), sistem informasi sebagai penggabungan kombinasi antara orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data melalui pengumpulan, pengubahan dan penyebaran informasi dalam suatu organisasi. Teknologi 16 informasi adalah hardware, software telekomunikasi, database manajemen, dan teknologi pemrosesan informasi lainnya yang digunakan oleh sistem informasi. 2.3 Database 2.3.1 DBMS (Database Management System) Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003, p4), DBMS adalah software yang dirancang untuk membantu dalam memelihara dan menggunakan kumpulan data yang berukuran besar dan kebutuhan banyak sistem sesuai dengan kegunaan masing-masing. DBMS memberikan banyak keuntungan seperti : • Kemandirian data (data independence) • Effisien dalam mengakses data (eficient data access) • Keamanan dan integritas data (data integrity and security) • Administrasi data (data administration) • Akses bersama dan perbaikan dari kerusakan data (concurent accsess and crash recovery) • Waktu pembangunan aplikasi yang singkat (reduce application development time) 2.3.2 RDBMS (Relational Database Management System) Menurut Petroutsos (2000, p38), database relational adalah database yang didasarkan pada hubungan antar data – data yang dikandungnya. Database disimpan dalam tabel dan tabel mengandung data yang berhubungan atau entity, misal orang, produk, pesanan, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah menjaga tabel tetap kecil dan 17 dapat dikelola serta entity – entity yang terpisah disimpan di dalam tabel – tabel yang tersendiri. Date (2000, p25) mengatakan bahwa Relation Database Management atau Relational DBMS atau singkatnya RDBMS system secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu sistem dimana data dilihat oleh penggunanya hanya sebagai tabel dan operator yang digunakan oleh pengguna, misalnya untuk mengambil data adalah operator yang dapat menghasilkan tabel baru dari tabel yang lama. Relational Database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan yang selanjutnya dikenal sebagai RDBMS (Relational Database Management System), sebuah sistem manajemen database yang digunakan secara luas saat ini karena konsistensinya dalam menyajikan data. 2.3.3 MySQL Menurut Hardjono (2006, p181) Database MySQL merupakan sistem manajemen berbasis data SQL yang sangat terkenal dan bersifat open source. MySQL dibangun, didistribusikan dan didukung oleh MySQL AB. MySQL AB merupakan perusahaan komersial yang dibiayai oleh pengembang (developer) MySQL. MySQL dapat didefinisikan sebagai : • MySQL merupakan sistem manajemen database. Database merupakan struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses, dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer. Diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server. 18 • MySQL merupakan sistem manajemen database atau basis data terhubung (relational database management system). Database terhubung menyimpan data pada tabel-tabel terpisah. Hal tersebut akan menambah kecepatan dan fleksibilitasnya. Kata SQL pada MySQL merupakansingkatan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database dan ditetapkan oleh ANSI/ISO SQL Standard. • MySql merupakan software open source. Open Source berarti semua orang diijinkan menggunakan dan memodifikasi model. Semua orang dapat men download software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa membayar. Anda dapat mempelajari Source Code dan menggunakannya sebagai kebutuhan • Server database MySQL mempunyai kecepatan akses tinggi, mudah digunakan, dan andal. MySQL dikembangkan untuk menangani database yang besar secara cepat dan telah sukses digunakan selama bertahun-tahun. Konektivitas, kecepatan, dan keamanannya membuat server MySQL cocok untuk mengakses database di internet. Fitur utama MySQL adalah: • Ditulis dalam bahasa C dan C++ • Bekerja dalam berbagai platform (misalnya Mac Os X, Solaris, Sun OS, Unix, Novel Netware, Windows, dan lain-lain) • Menyediakan mesin penyimpan (engine storage) transaksi dan nontransaksi • Server tersedia sebagai program yang terpisah untuk digunakan pada lingkungan jaringan klien/server. 19 • MySQL mempunyai library yang dapat ditempelkan pada aplikasi yang berjalan sendiri, sehingga aplikasi tersebut dapat digunakan pada komputer yang tidak mempunyai jaringan. • Mempunyai sistem password yang fleksibel dan aman • Dapat menangani basis data dalam skala besar, basis data dalam server MqSQL dapat berisi 50 juta record MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Pada MySQL sebuah database terdiri atas tabel-tabel. Sebuah tabel terdiri atas tabel dan kolom 2.4 Pemasaran 2.4.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p7) pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi oleh konsumen dan mengukur seberapa besar keinginan dan kebutuhan tersebut, menentukan target pasar mana yang akan dilayani oleh perusahaan dan menentukan berbagai produk, jasa dan cara yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Jadi, pemasaran berperan sebagai penghubung antara kebutuhan masyarakat dengan hasil output sebagai industri. Pemasaran merupakan salah satu bidang pengambilan keputusan yang paling sulit bagi perusahaan. Masalah-masalah pemasaran tidak hanya memperlihatkan ciri-ciri kualitatif murni seperti masalah-masalah yang dihadapi oleh bagian akuntansi, keuangan, promosi dan lain-lain. Berbagai variabel psikologis memainkan peranan yang besar, misalnya faktor kepuasan pelanggan. Banyak keputusan pemasaran harus dibuat 20 dimana informasi yang tersedia tidak mencukupi, ketinggalan jaman, tidak akurat dan sebagainya. Pemasaran terdiri atas serangkaian prinsip-prinsip untuk memilih pasar sasaran, mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa, memberikan nilai kepada konsumen dan laba bagi perusahaan. Kebanyakan perusahaan yang berhasil, keberhasilan itu diraih berkat upaya mempraktekkan suatu orientasi pada pelanggan yang dijalankan dengan seksama. Menurut Madura ( 2001, p83 ), pemasaran adalah tindakan berbagai perusahaan untuk merencanakan dan melaksanakan rancangan produk, penentuan harga, distribusi, promosi. Dari pengertian yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya melalui proses pertukaran barang dan jasa. Dengan adanya kebutuhan tersebut, hal ini mendorong manusia mengadakan hubungan timbal balik antara penjual dan pembeli melalui penciptaan dan pertukaran barang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini tidak berarti penjual dan promosi itu tidak penting tetapi keduanya adalah bagian dari Marketing Mix yang lebih besar atau bagian dari seperangkat alat-alat pemasaran yang harus dimainkan untuk mendapatkan dampak maksimum terhadap pasar. 2.4.2 Bauran Pemasaran Kotler dan Armstrong (2004, p71) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk 21 menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas segala seuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya Kemungkinan-kemungkinan itu dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal dengan “Empat P”, yaitu: a) Produk (product) merupakan kombinasi barang dan jasa yang perusahaan tawarkan pada pasar sasaran. b) Harga (price) Merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan produk tersebut. Penetapan harga oleh pihak konsumen dilakukan dalam dua cara yaitu harga eceran dan harga grosir. Disamping itu masih diberikan berupa potongan harga, kelonggaran dalam pembayaran dengan persyaratan kredit dan sebagainya. Harga harus diukur dengan nilai yang dirasakan dari tawaran itu, atau kalau tidak maka pembeli akan beralih kepada pesaing untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. c) Tempat (place) Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. Dengan demikian produsen harus mengatur seluruh distribusi yang tepat (melalui grosir, pengecer). Disamping itu mengecek persediaan dan mengatur pengangkutan dan penyimpanan produk secara efisien harus dilakukan secara teratur. 22 d) Promosi (promotion) Merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk dan untuk menyakinkan konsumen sasaran agar mambelinya. 2.4.3 Manajemen Pemasaran Kotler dan Armstrong (2001, p18) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan Banyak orang beranggapan bahwa manajemen pemasaran adalah mencari pelanggan yang cukup banyak untuk output perusahaan saat itu, namun pandangan ini terlalu sempit. Perusahaan memiliki suatu tingkat harapan permintaan atas produkproduknya. Pada suatu saat tertentu, mungkin saja tidak ada permintaan, permintaannya memadai, permintaannya tidak teratur, atau terlalu banyak permintaan, dan manajemen pemasaran harus mencari cara untuk menghadapai semua situasi permintaan yang berbeda-beda ini. Manajemen pemasaran tidak hanya berhubungan dengan mencari dan meningkatkan permintaan, tetapi juga mengubah atau bahkan menurunkan permintaan 2.4.4 Konsep Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p23) Konsep Pemasaran mengatakan bahwa, untu mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh pesaing 23 Titik Awal Fokus Cara Pabrik Produk yang sudah Penjualan ada Akhir dan Laba lewat volume promosi penjualan Tabel 2.1 Konsep Penjualan Titik awal Fokus Cara Akhir Pasar Kebutuhan Pemasaran terpadu Laba pelanggan lewat kepuasan pelanggan Tabel 2.2 Konsep Pemasaran Konsep penjualan dan konsep pemasaran kadang-kadang membingungkan. Tabel diatas membandingkan kedua konsep tersebut. Konsep penjualan memandang dari dalam ke luar. Konsep ini dimulai dari pabrik, terfokus pada produk perusahaan yang sudah ada, dan meminta penjualan dan promosi yang gencar untuk memperoleh penjualan yang menguntungkan. Kosep ini sangat terfokus menaklukkan pelanggan, mendapatkan penjualan jangka pendek dengan sedikit perhatian mengenai siapa atau mengapa membeli. Sebaliknya, konsep pemasaran memandang dari luar ke dalam. Konsep ini dimulai dari pasar yang dikenal baik, berfokus pada kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan semua aktifitas pemasaran yang mempengaruhi pelanggan, dan membuat laba dengan menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan berdasarkan nilai dan kepuasan pelanggan. Dengan konsep pemasaran, perusahaan 24 membuat apa yang diinginkan pelanggan, dan karenanya memuaskan pelanggan dan menghasilkan laba. Ada perbedaan yang nyata antara konsep penjualan dan konsep pemasaran. Sastradipoera (2003, p23) menjelaskan sebagai berikut: 1. Jika konsep penjualan memusatkan perhatiannya pada kebutuhan penjual, maka konsep pemasaran memusatkan perhatiannya pada kebutuhan produk. 2. Jika konsep penjualan sibuk dengan kebutuhan penjual untuk mengubah barang dan jasa yang dihasilkan organisasinya agar menjadi uang tunai, maka konsep pemasaran sibuk dengan gagasan untuk memuaskan kebutuhan para pelanggan melalui produk dan segala sesuatu yang berhubungan dengan penciptaan, pengiriman, dan pengonsumsian produk tersebut. 2.4.5 Strategi Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p76) Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang digunakan perusahaan dengan harapan agar unit bisnis dapat mencapai tujuan pemasaran. Walker et al. (2003, p12) menyatakan bahwa fokus utama dari strategi pemasaran adalah mengalokasikan dan mengkoordinasikan sumber daya dan aktifitas secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan dalam produk pasar yang spesifik. Hal penting yang perlu ditentukan adalah ruang lingkup strategi pemasaran yang lebih spesifik pada target pasar (target market) untuk setiap produk atau lini produk tertentu. Selanjutnya, perusahaan membangun keunggulan kompetitif (competitive advantage) dan sinergi melalui program bauran pemasaran terpadu (well-integrated 25 marketing mix) yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan potensial yang ada dalam target pasar. Kerin dan Peterson (2004, p2) lebih menekankan strategi pemasaran pada proses bagaimana strategi pemasaran terjadi. ”Strategic marketing management consists of five complex and interrelated analytical processes: 1. Defining the organization’s business, mission, and goals 2. Identifying and framing organizational growth opportunities 3. Formulating product-market strategies 4. Budgeting marketing, financial, and production resources 5. Developing reformulation and recovery strategies.” 2.4.6 Bauran Komunikasi Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p111) Bauran komunikasi pemasaran (promotion mix) merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya. Definisi dari keempat alat promosi utama ini adalah sebagai berikut. 1. Periklanan (advertising) segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa 26 2. Penjualan personal (personal selling) presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan 3. Promosi penjualan (sales promotion) insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa 4. Hubungan masyarakat (public relation) membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “citra perusahaan” yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan. 5. Pemasaran langsung (direct marketing) Komunikasi langsung dengan sejumlah konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung (pengguna surat, telepon, faks, e-mail, dan lain-lain untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen tertentu atau usaha untuk mendapat tanggapan langsung) Kertajaya (2006,p9) menyatakan bahwa pada era saat ini, bentuk-bentuk promosi word of mouth, seperti rekomendasi akan semakin penting. Konsumen sudah semakin jenuh dan bingung karena terlalu banyaknya informasi yang beredar melalui berbagai media. Internet yang usianya belum genap sepuluh tahun, sekarang sudah menjadi hal yang biasa. Begitu pula telepon seluler, hampir tiap menit kita menerima SMS yang isinya macam-macam dan kadang membingungkan 27 2.5 E - Marketing 2.5.1 Pengertian E - Marketing Kothler dan Amstrong (2004, p74) menyatakan bahwa e–commerce terdiri dari 2 bagian. e-marketing dan e-purchasing. e-marketing adalah sisi pemasaran dari ecommerce, yang terdiri dari usaha perusahaan untuk memberikan informasi, berpromosi dan menjual produk dan pelayanan melalui internet. Bagian lain selain e-marketing adalah e-purchasing , yang merupakan sisi proses penjualan dari e-commerce. Jika pemasaran tradisional adalah mengenai kegiatan pertukaran yang memberikan kepuasan kepada perusahaan dan konsumen, apakah e-marketing itu? Internet marketing adalah proses pembangunan dan pemeliharaan hubungan dengan konsumen melalui aktivitas online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan pelayanan yang memuaskan tujuan dari kedua belah pihak (perusahaan dan konsumen) Menurut Mohammed et.al (2003, p4) Internet marketing merupakan proses membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan melalui kegiatan online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan pelayanan, untuk memenuhi keinginan kedua pihak. 2.5.2 Keuntungan E-marketing Kothler dan Armstrong (2004, p74-75) menyatakan keuntungan e-marketing sebagai berikut: Bagi pembeli: 1. Tidak harus menghadapi orang-orang penjualan (salesman / saleswoman) yang dapat mempengaruhi konsumen dan membuat mereka marah / jengkel (untuk orang-orang tertentu) 28 2. Konsumen dapat mempelajari produk tanpa menunggu salesperson untuk menjelaskan dan menghabiskan waktu dengan salesperson 3. Internet dapat memberikan akses ke informasi produk secara jelas dan customer dapat bebas memilih produk (banyak pilihan) 4. Pembeli dapat berinteraktif dengan penjual Bagi penjual: 1. Internet adalah alat yang kuat untuk membangun relasi dengan customer 2. Mengurangi biaya (toko, sewa, asuransi, dan peralatan) 3. Meningkatkan kecepatan dan efisiensi 4. Memotong harga jual untuk konsumen, karena internet menghubungkan langsung dengan supplier, pabrik, distributor, dan konsumen 5. Menciptakan harga rendah dan meningkatkan efisiensi untuk fungsi-fungsi logistik seperti: proses order, menjaga inventory, pengiriman dan promosi. 6. Biaya komunikasi lebih murah menggunakan e-mail daripada surat biasa 7. Perusahaan dapat membuat katalog digital yang murah daripada membuat katalog menggunakan kertas dan printing (percetakan) 8. Katalog / informasi produk dapat diupdate kapan saja / secara fleksibel 9. Internet adalah medium global yang dapat membuat marketer memasuki pasar dunia / global market. 29 2.5.3 Internet Marketing Mix 4P dari pemasaran teradisional ialah product, price, promotion dan place / distribution. Keempat bagian dari marketing mix tradisional tersebut adalah bagian dari internet marketing mix ditambah 2 elemen baru yaitu Community dan Branding. Community: Community adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi, yang terdiri atas minat yang sama, yang dapat memenuhi kebutuhan anggotanya, yang tidak dapat dicapai secara individual. Community dapat membangun kesadaran pelanggan ( awareness ), mendukung eksplorasi dan komitmen Branding: Branding memiliki 2 peran dalam strategi pemasaran. Pertama, branding merupakan hasil dari aktivitas-aktivitas perusahaan. Program pemasaran mempengaruhi bagaimana konsumen melihat merek perusahaan dan meningkatkan nilai merek tersebut. Kedua, branding merupakan bagian dari setiap strategi pemasaran, setiap kegiatan pemasaran menentukan apakah merek kita kuat atau lemah (Mohammed et.al, 2003, p14) 2.5.4 Tujuh Tahap Membangun E-Marketing Menurut Mohammed et.al (2003, p8) Pembangunan e-marketing terdiri dari 7 tahapan sebagai berikut: 1. Meneliti peluang pasar 2. Memformulasikan strategi pemasaran 3. Mendesain customer experience 4. Mendesain interface 5. Mendesain program pemasaran 30 6. Mendapatkan informasi pelanggan melalui teknologi 7. Mengevaluasi program pemasaran 2.5.4.1 Meneliti Peluang Pasar Mohammed et.al (2003, p20) menyatakan bahwa tugas utama dari internet marketer adalah mencari peluang pasar yang baru, yang tidak didapat dari pemasaran tradisional. Dimanakah bisnis akan menempatkan posisinya? Ini adalah pertanyaan dasar, dimana setiap perusahaan harus memperhatikannya. Secara ideal lokasi dipilih berdasarkan keinginan konsumen, dimana sedikit atau tidak ada pesaing, dimana terdapat peluang keuangan yang besar, dan dimana perusahaan dapat memposisikan dirinya secara baik untuk memenuhi keinginan konsumen. Pada kenyataanya sangat sulit untuk menemukan semua elemen tersebut dalam satu lokasi. Perusahaan sebaiknya mengikuti 6 langkah proses untuk meneliti peluang pasar, yaitu: 1. Meneliti peluang dalam sistem nilai yang ada atau yang baru Langkah pertama ini akan membahas peluang suatu perusahaan untuk bisa berkembang berdasarkan pada proses bisnis yang berjalan saat ini, serta dengan adanya internet apakah peluang yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat lebih dikembangkan. Melihat peluang perusahaan dari sebuah sistem nilai, terdapat 3 jenis sistem nilai, yaitu: a. Trapped Value Dalam Network Company, perusahaan akan menciptakan pasar yang lebih efisien ataupun sistem nilai yang lebih efisien untuk terbebas dari trapped value. 31 b. New to the world value Untuk menciptakan nilai yang new to the world, perusahaan dapat menggunakan 3 cara, yaitu: • Customize Offerings Pelanggan merupakan elemen paling penting dalam proses bisnis sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang dewasa ini memberikan kesempatan lebih luas kepada pelanggan untuk dapat melakukan pemesanan produk sesuai dengan keinginan pelanggan, dan tidak hanya terpaku pada produksi massal yang dipasarkan oleh perusahaan. • Build Community Menciptakan komunitas untuk para pelanggan, seperti adanya chat room ataupun forum komunikasi yang lain, diharapkan dapat menigkatkan tingkat loyalitas pelanggan terhadap perusahaan • Introduce New-to-the-world functionality (customer experience) Adanya inovasi dari produk-produk lama yang telah beredar dipasaran. Produk inovasi tersebut menjadi sebuah differentiation yang unik, sehingga akan menimbulkan pengalaman baru bagi pelanggan yang menggunakan produk tersebut. c. Hybrid Value Gabungan dari sistem nilai trapped value dengan new to the world value dengan mengkombinasikan sisi positif dari kedua value tersebut, perusahaan dapat menggunakan 3 mekanisme untuk menciptakan Hybrid Value, yaitu: 32 • Disturb Pricing Adanya variasi harga untuk 1 jenis produk, sehingga konsumen cenderung akan memilih pemasok yang menawarkan harga terendah • Enable ease to access Kemudahan dalam mengakses ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan • Radically extend reach Merupakan penggabungan 2 hal yang saling terkait dalam sebuah situs perusahaan. Dengan adanya Hybrid Value, perusahaan dapat menembus batasan pasar yang ada saat ini atau membuat pasar baru dengan biaya pengembangan yang minim. 2. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak ditemukan atau tidak terpenuhi Pada langkah kedua ini proses bisnis sebuah perusahaan yang telah ada akan dianalisa untuk melihat apakah sistem yang berjalan saat ini dapat memenuhi kebutuhan dari pelanggan atau tidak. Kebutuhan yang tidak terpenuhi oleh sistem yang lama akana dijadikan sebagai salah satu tujuan dari pengembangan sistem baru yang akan dibuat.(Mohammed et.al, 2003, p40) 3. Menentukan target segmen pasar Mohammed et.al (2003, p47) menyatakan bahwa perusahaan harus dapat melihat semua pelanggannya, dan mengelompokkannya sehingga memberikan 33 kemudahan kepada perusahaan untuk menentukan target perusahaan. Adapun segmentasi pelanggan berdasarkan pada beberapa hal, yaitu: a. Demografi Berdasarkan pada umur, jenis kelamin, pendapatan dan tingkat pendidikan b. Geografi Berdasarkan pada lokasi tempat pelanggan c. Behaviour Berdasarkan pada kebiasaan pelanggan melakukan transaksi d. Occasion Berdasar pada acara-acara khusus e. Psychografi Berdasar pada gaya hidup dari pelanggan f. Benefit Berdasar pada keuntungan yang bisa diberikan kepada pelanggan oleh perusahaan Tujuan dari segmentasi pasar adalah untuk mengidentifikasi kombinasi dari variabel-variabel pasar yang akan menghasilkan segmentasi pelanggan yang actionabel dan meaningful. Segmentasi pada actionable merupakan segmentasi yang konsisten dengan bagaimana sebuah perusahaan bisa go-public dan harus bisa diukur serta digambarkan. Segmentasi yang meanigful merupakan segmentasi yang mampu menjelaskan penyebab tingkah laku pelanggan. 34 4. Mengetahui sumber daya yang dibutuhkan untuk menyampaikan penawaran Mohammed et.al (2003, p56) menyatakan bahwa sistem sumber daya ( resource system ) merupakan sebuah kumpulan dari kegiatan dan aset-aset yang terpisah yang dimiliki oleh perusahaan ataupun individu, dimana ketika digabungkan akan menciptakan keunggulan perusahaan. Sumber daya dalam sebuah perusahaan dapat dikategorikan dalam 3 klasifikasi, yaitu: a. Customer facing Meliputi kekuatan merek dagang, kekuatan pemasaran, dan luasnya daerah distribusi. b. Internal Berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, contohnya meliputi: teknologi, pengembangan produk, skala ekonomi, dan karyawan yang berpengalaman c. Upstream Berhubungan dengan hubungan antara perusahaan dengan pemasok, contohnya: bentuk kerjasama dengan pemasok-pemasok, tingkat kesempurnaan kerjasama antara perusahaan dengan pemasok 5. Mengetahui daya tarik peluang Empat area yang digunakan untuk menentukan karakter dan tingkat dari sebuah peluang, yaitu: a. Competitive intensity ( Kekuatan pesaing ) Dua jenis pesaing untuk sebuah proses bisnis, yaitu: 35 • Direct competitor Pesaing yang dalam industri yang sama, yang menawarkan produk atau jasa yang sama • Indirect Competitor Pesaing tidak langsung dapat dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu: ¾ Substitude producers, perusahaan lain yang menawarkan produk atau jasa yang berbeda namun memiliki fungsi yang sama dengan yang ditawarkan oleh perusahaan ¾ Adjacent Competitors, Pesaing yang tidak menawarkan produk yang secara langsung menjadi pengganti, namun memiliki potensi untuk menjadi substitude producers b. Customer dynamics Dinamika pelanggan dalam membuat, meningkatkan, mempertahankan unit permintaan merupakan hal yang harus dianalisa setelah menganalisa pesaing c. Technology Vulnerability Dengan adanya perkembangan teknologi yang terus menerus, maka harus dilihat juga teknologi apa yang dapat digunakan dalam mengembangkan potensi yang ada d. Microeconomics Dua faktor yang harus dilihat dalam microeconomics adalah yaitu market size dan profitability. Luasnya pangsa pasar yang ada akan sangat 36 menentukan penghasilan yang didapat. Margin dari keuntungan yang tinggi akan sangat menarik karena dapat menghasilkan keuntungan tingkat tinggi dengan tingkat penjualan yang sama. Dengan mengetahui luasnya pasar dan keuntungan yang dapat diraih akan menentukan bagaimana sebuah perusahaan mendapatkan penghasilan. (Mohammed et.al, 2003, p60-64) 6. Membuat keputusan go or no-go Setelah melalui 5 langkah diatas, maka perusahaan harus memiliki gambaran jelas mengenai peluang pasar, sistem nilai perusahaan, dapat mengidentifikasi segmen pelanggan serta pesaing, dan dapat mengidentifikasi teknologi dan kekuatan yang ada dalam perusahaan, dimana hasil analisa dari elemen-elemen tersebut dapat menghasilkan keputusan go or no-go (Mohammed et.al, 2003, p66) 2.5.4.2 Memformulasikan Strategi Pemasaran Proses ini terdiri dari menganalisis peluang pasar dan bagaimana strategi pemasaran potensial memperkuat perusahaan dan strategi unit bisnis. Strategi pemasaran yang didukung oleh program pemasaran ( Marketing mix ) memiliki 3 komponen utama, yaitu: 1. Segmentasi Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p285) Segmentasi pasar adalah membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda, yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda memungkinkan membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. yang 37 Mohammed et.al (2003, p92) menyatakan bahwa segmentasi merupakan pembagian pasar kedalam beberapa sub-unit pelanggan berdasarkan pada kesamaan-kesamaan seperti kesamaan produk yang disukai, biaya yang harus dikeluarkan untuk melayani pelanggan atau karakteristik yang cocok untuk program-program pemasaran yang ada. Segmentasi yang baik akan menghasilkan segmantasi pasar yang actionable dan meaningful. Dalam segmentasi akan terjadi 4 kemungkinan perubahan karakteristik segmentasi yang disebabkan oleh internet. a. No change Tidak terjadi perubahan segmentasi yang besar baik dari ukuran maupun komposisinya, contohnya: untuk perusahaan yang memiliki pelanggan tetap b. Market Expansion Terjadi perluasan pasar bukan dari komposisinya, namun dari ukuran masing-masing segmen. Hal ini disebabkan karena tidak adanya lagi batasan geografis seperti halnya apabila kita melakukan proses bisnis secara offline c. Market reclassification Terjadi perubahan dalam komposisi atau karakteristik segmentasi pasar. Hal ini disebabkan oleh fitur-fitur tambahan dalam website perusahaan yang menyebabkan pelanggan menjadi lebih demanding ataupun lebih mendiskriminasikan. Hal ini akan mempengaruhi keuntungan perusahaan. d. Reclassified Expansion Merupakan perubahan yang terjadi tidak hanya pada ukuran, namun pada komposisi segmentasi pasar juga. Targeting dan positioning memegang peranan penting dalam kesuksesan e-marketing 38 Perubahan karakteristik segmentasi yang disebabkan oleh internet Tidak Ya Ya Market Expansion Reclassified Expansion No Change Market Reclassification Perubahan ukuran segmen pasar Tidak Gambar 2.1 Perubahan karakteristik segmentasi 2. Targeting Kotler dan Armstrong (2001, p285) mendefinisikan target pasar adalah suatu proses evaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan pemilihan satu atau lebih segmen pasar untuk digarap. Mohammed et.al (2003, p92) menyatakan bahwa Target pasar merupakan pemilihan dari segmentasi yang paling menarik dan dapat dicapai dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Proses mengidentifikasi dan memilih segmen ini disebut targeting Targeting untuk internet marketing terdiri dari 4 skenario: a. Blanket Targeting Terjadi perluasan dalam segmentasi pasar, hal ini dimungkinkan apabila banyak diantara segmen pasar dari perusahaan merupakan pengguna internet 39 b. Beachhead Targeting Perusahaan akan memfokuskan pada segmen yang lebih kecil yang dari awalnya merupakan segmen yang lebih menyenangi menggunakan internet untuk bertransaksi, dan akhirnya akan secara otomatis meluas ke semua segmen pasar. c. Bleed Over Targeting Dalam bleed over targeting, target segmen pelanggannya merupakan gabungan dari sebagian pelanggan offline dan pelanggan baru yang online. Melayani segmen pelanggan yang offline maupun online. d. New Opportunity Targeting Perusahaan akan memilih segmen pasar yang sepenuhnya baru, berbeda dari segi kebutuhan, dan jangkauan tempat dari segmen pelanggan offline. Benar-benar menargetkan pada peluang bisnis yang benar-benar baru. Jika skenario ini yang dipiliholeh perusahaan, maka memerlukan merek yang baru dan belum mendapatkan posisi di masyarakat. 3. Positioning Kotler dan Armstrong (2001, p285) menyatakan bahwa positioning pasar adalah perumusan pemosisian bersaing produk dan menciptakan bauran pemasaran yang lebih rinci Menurut Mohammed et.al (2001, p92) positioning merupakan bagaimana perusahaan mempengaruhi pelanggan, mendesain pesan-pesan pemasaran sehingga sebuah produk yang ditawarkan dapat dianggap unik dan bernilai untuk pelanggan. Strategi untuk pelanggan merupakan kombinasi dari strategi untuk 40 produk, jaringan pemasaran, harga, dan promosi yang membutuhkan perbedaan ( differentiation ) Seperti pada proses targeting, kriteria untuk positioning yang efektif tidak berubah. Strategi positioning menekankan pada diferensiasi yang meaningful, communicable, dan financial attractive. Keempat skenario positioning yaitu: a. Blanket positioning Pada skenario pertama ini , target segmen tidak berubah, dan positioning yang dilakukan sangatlah sederhana, karena strategi positioningnya tidak berbeda dari strategi positioning secara offline yang telah ada. b. Reachhead positioning Target segmen adalah segmen offline yang lebih luas. Positioningnya serupa, tetapi lebih terfokus pada kelompok pelanggan yang lebih kecil. c. Bleed over positioning Target segmen terdiri dari konsumen lama dan konsumen baru. Positioningnya menyerupai penawaran offline, tetapi juga membuat penawaran online yang menarik bagi pelanggan baru. d. New opportunity offering Skenario terakhir memposisikan ulang seluruh penawaran. Mencoba untuk menjangkau target segmen yang benar-benar baru. Strategi positioningnya akan lebih efektif apabila strategi positioning offline sebelumnya belum mempengaruhi persepsi target segmen baru. 41 2.5.4.3 Mendesain Customer Experience Menurut Mohammed et.al (2003, 132) Perusahaan harus mengerti tipe dari customer experience yang disesuaikan dengan peluang pasar. Experience sebaiknya berkaitan dengan positioning perusahaan dan strategi pemasaran perusahaan. Desain dari customer experience membangun sebuah jembatan antara strategi pemasaran level tinggi dan taktik program pemasaran. Pada tahap ini dijelaskan lebih lanjut tentang konsep dari customer experience yaitu: 1. Experience Functionality Pada tahap ini pelanggan merasa bahwa website yang disediakan oleh perusahaan telah mampu menyediakan fungsi-fungsi yang mendukung semua kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan Pada tahap ini terdapat beberapa prinsip-prinsip utama, yaitu: a. Kegunaan dan kemudahan navigasi Kegunaan mengukur seberapa baik sebuah website dalam memenuhi kebutuhan user dan membuat suatu jalan yang dapat membantu user untuk mencapai tujuannya. Kegunaan dipengaruhi oleh banyak elemen, meliputi kecepatan loading struktur halaman dan struktur grafik b. Kecepatan Kecepatan menunjuk pada waktu menampilkan suatu webpage pada layar user yang dibutuhkan untuk 42 c. Reliability Reliability menjelaskan berapa periode download pada suatu website. Reliability juga dipengaruhi oleh seberapa sering website mendownload secara cepat walaupun jaringannya sedang sibuk d. Security Pelanggan biasanya ingin mengetahui apakah mereka dapat mempercayai keamanan suatu website dalam bertransaksi e. Media accessibility Media accessibility adalah kemampuan sebuah website untuk dapat didownload dari beberapa macam platform 2. Experiencing Intimacy Bila suatu perusahaan sudah dapat menyediakan dasar-dasar dari functionality, maka posisinya akan berubah ke tahap kedua, yaitu pelanggan merasa bahwa perusahaan telah memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan. Hal ini merupakan suatu tindakan yang dapat mendekatkan hubungan pelanggan dengan perusahaan. Pada tahap ini terdapat beberapa prinsip-prinsip utama, yaitu: a. Customization Adalah kemampuan sebuah website untuk mengubah dirinya sendiri sesuai dengan keinginan user b. Communication Menunjuk pada dialog yang terbuka antara website dengan user. Komunikasi mempunyai 3 bentuk yaitu firm-to-user-communication (seperti 43 konfirmasi e-mail), user-to-firm-communication (seperti permintaan customer service), dan two-ways-communication (seperti instant messanging) c. Consistency Menunjuk pada derajat dimana customer experience pada suatu website tidak berubah-ubah d. Trustworthiness Penilaian user terhadap website dan layanan dari perusahaan (kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan) e. Exceptional value Pada tahap ini user yakin bahwa perusahaan menawarkan nilai tambah bagi mereka sehingga user tidak dapat dengan mudah dibujuk oleh produk lainnya f. Shift form consumption to leisure activity Merupakan perubahan proses, dari hanya menggunakan website saja menjadi suatu aktivitas yang menyenangkan 3. Experience Evangelism Pada tahap terakhir ini konsumen telah puas terhadap seluruh layanan yang diberikan oleh perusahaan sehingga mereka bersedia untuk menjadi seorang evangelist dimana mereka akan menceritakan pengalamannya kepada orang lain Ada beberapa bentuk dari experience evangelism, yaitu: 44 a. Taking the world to the market Orang suka sekali ikut menceritakan pengalaman mereka tentang suatu produk apabila mereka mendapatkan pengalaman yang menarik dari produk tersebut b. Active community membership Kondisi ini dikarakterisasikan dengan adanya partisipasi komunitas c. The company cares about my opinion Hal ini dikarakteristikan dengan adanya user yang sangat diperlukan untuk membantu pengembangan perusahaan dengan memberikan opini yang berguna sebagai masukan bagi perusahaan dan adanya timbal balik dari perusahaan terhadap opini user / pelanggan d. Defender of experience Kebanyakan individu menceritakan pada orang lain bagaimana mereka menggunakan suatu produk dan berusaha membujuk orang lain untuk menggunakan produk yang disukainya. (Mohammed et.al, 2003, p135-p140) 2.5.4.4 Mendesain Interface Internet telah merubah tipe tempat dari marketplace ( interaksi face to face ) ke marketspace ( interaksi screen to face ). Perbedaan kuncinya adalah bahwa sekarang hubungan dilakukan melalui media interface teknologi. Interface ini dapat berupa desktop PC, subnotebook, Personal Digital Assistant ( PDA ), mobile phone, Wireless Application Protocol ( WAP ) device, atau aplikasi lain yang dapat menggunakan internet. 45 Mohammed et.al (2003, p161) menyatakan bahwa terdapat 7 elemen yang harus diperhatikan dalam merancang customer interface, yaitu: 1. Context Merupakan look-and-feel dari desain sebuah webpage. Terdapat 3 jenis kriteria, yaitu: a. Aesthetics criteria Desain look-and-feel yang lebih ditekankan pada nilai artistik sebuah webpage, seperti penggunaan warna dan grafis yang menarik, penggunaan makromedia flash untuk pembuatan tombol navigasinya, sehingga menciptakan desain situs yang sangat enak dipandang. b. Functional criteria Desain web yang lebih ditekankan pada fungsi dari web tersebut, semua desain web dibuat sesimpel mungkin selama fungsi web tercapai. Misalnya web yang berfungsi sebagai pusat informasi, maka desain web tersebut akan sederhana namun memiliki informasi yang sangat lengkap. Tiga faktor penting dari functional criteria, yaitu: ¾ Section breakdown ¾ Linking structure ¾ Navigation tools c. Hybrid Criteria Desain web yang merupakan gabungan dari kedua kriteria diatas. Selain memenuhi functional criteria dari sebuah website, web tersebut harus mampu menarik pelanggan dari sisi aesthetic 46 2. Content Meliputi semua digital information yang terdapat pada sebuah web, baik dalam bentuk audio, video, image, ataupun teks. Dimensi dari content, yaitu: a. Offering mix Content dari web meliputi produk yang ditawarkan, informasi dan pelayanan b. Appeal mix Content dari web meliputi promosi dan pesan-pesan yang ingin dikomunikasikan oleh perusahaan dari sebuah web c. Multimedia mix Mengarah pada variasi media ( text, audio, image, grafik ) yang terdapat dalam sebuah web 3. Komunitas Komunitas merupakan hubungan yang terjadi antara sesama pengunjung atau pelanggan dari sebuah website. Komunitas dapat menarik pelanggan untuk mengunjungi kembali sebuah website karena beberapa hal, yaitu: a. Komunitas dapat menciptakan content yang menarik Bentuk-bentuk contentnya seperti member posting, community exclusive dan research 47 b. Komunitas dapat membuat aktivitas-aktivitas tertentu menjadi mungkin atau lebih mudah, terutama untuk suatu kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi secara individu Dengan adanya komunitas, memungkinkan terjadinya pembagian informasi yang mungkin berguna untuk pelanggan yang lainnya. Hal ini dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan yang mendapatkan informasi tersebut 4. Customization Dimensi dari customization, yaitu: a. Personalization Setiap pelanggan diberikan kesempatan untuk memilih pengaturan yang berbeda pada layout sebuah website sesuai dengan preference masingmasing seperti personalisasi dalam personalized e-mail account, content, dan layout configuration b. Tailoring Penyajian informasi yang berbeda antar masing-masing pelanggan disesuaikan dengan kebiasaan yang pernah dilakukan sebelumnya atau juga berdasarkan pada preference dari pelanggan-pelanggan yang memiliki kemiripan 48 5. Communication Komunikasi antar perusahaan kepada pelanggannya terdiri dari: a. Broadcast Dimension Komunikasi satu arah dari perusahaan kepada pelanggannya dan tidak memerlukan respon dari pelanggan seperti FAQs dan E-mail newsletters b. Interactive Dimension Komunikasi dua arah antara perusahaan dengan pelanggan, contohnya user input, customer service dan e-commerce dialogue. c. Hybrid Dimension Gabungan dari dimensi broadcast dan interactive, contohnya pemberian freeware yang dapat didownload oleh user dan user dapat mengirimkan kepada user lain, hal ini secara otomatis membantu perusahaan dalam melakukan promosi. 6. Connection Kemampuan sebuah website untuk berpindah dari sebuah webpage ke webpage lainnya ataupun website lainnya dengan on click baik pada text, image, maupun toolbar yang lain. Dimensi pada connection: a. Link to site Hubungan antara sebuah website dengan website lainnya yang membuat user secara total keluar dari website sebelumnya dan masuk kedalam website yang dituju. 49 b. Homesite background User dapat memasuki website lainnya, namun background dari website utama tetap dipertahankan. Dalam hal ini hubungan antar website utama dengan website yang dituju harus memiliki batasan-batasan yang jelas. c. Outsource content Content dari web yang diinginkan user dimasukkan kedalam content website utama, sehingga user tidak perlu berpindah website untuk mendapatkan informasi yang dicari d. Percentage of homesite content Sebagian dari content sebuah website kadangkala tidak sepenuhnya diatur oleh sebuah website sehingga perlu diperhatikan bagaimana strategi content dari sebuah website. e. Pathway of connection Pathway of connection yang dapat membawa user keluar dari website disebut sebagai “pathway-out” , sedangkan pathway yang dapat membawa informasi lain dari luar website tanpa benar-benar meninggalkan website disebut sebagai “pathway-in”. Beberapa online retailers mempunyai koneksi ke situs lain. Terkadang mereka menawarkan program gabungan yang mengijinkan situs lain terhubung melalui banner atau tombol 7. Commerce Fitur dari customer interface yang mendukung berbagai aspek dari transaksi pedagang. Dimensi dari commerce yaitu: a. Registration 50 b. Shopping chart c. Security d. Kredit card approval e. One click shopping f. Order through affiliances g. Configuration technology h. Order tracking i. Delivery option 2.5.4.5 Mendesain Program Pemasaran Setelah melalui langkah pertama sampai langkah keempat. Perusahaan sebaiknya mempunyai arah strategi yang jelas. Perusahaan telah memutuskan target segmen dan posisis spesifik agar selalu diingat oleh target konsumen. Dengan mendesai program pemasaran, konsumen akan diarahkan menjadi konsumen yang berkomitmen dan loyal bagi perusahaan. Customer relationship mendeskripsikan tahapan hubungan konsumen dan menjelaskan teknik untuk membawa konsumen kedalam hubungan yang diinginkan perusahaan. Ada empat tahap dalam customer relationship: 1. Awareness Pada tahap ini konsumen mengetahui tentang keberadaan perusahaan tersebut, tetapi belum ada keinginan untuk melakukan transaksi atau melakukan komunikasi dengan perusahaan 51 2. Exploration Pada tahap ini konsumen mulai mempertimbangkan kemungkinan terjadinya pertukaran, mencari informasi atau bahkan memulai pembelian. Tahap ini memfokuskan pada daya tarik web, mengembangkan kepercayaan dan norma, membangun hubungan yang kuat serta dapat memuaskan konsumen 3. Commitment pada tingkat ini kedua pihak merasakan adanya rasa tanggung jawab satu dengan yang lain. Indikasi yang muncul dari adanya komitmen adalah tingkatan bagaimana masing-masing pihak saling berkontribusi terhadap relationship. Pada tahap ini konsumen telah melakukan transaksi pembelian 4. Dissolution Tahap ini terjadi ketika ada salah satu pihak atau kedua belah pihak ingin mengakhiri hubungan Tahap kelima ini akan menghasilkan Marketspace Relationship Levers Matrix yaitu sebuah kerangka kerja untuk mengidentifikasi pendorong-pendorong pemasaran apa saja yang paling tepat dalam mempengaruhi dan menggerakkan pelanggan ke berbagai tahapan hubungan. (Mohammed et.al, 2003, p214-p221) 52 Tahap Hubungan Awareness Exploration Commitment Dissolution Bauran pemasaran Product Price Communication Community Distribution Branding Tabel 2.3 Maketspace Matrix (Mohammed et.al, 2004, p542) 2.5.4.6 Mendapatkan Informasi Pelanggan Melalui Teknologi Pada lingkungan yang terpusat pada konsumen, perusahaan harus membuat dan bertindak pada 3 keputusan kunci, yaitu: a. Secara strategis memilih pasar yang akan dituju b. Belajar lebih mengenai konsumen dan alat strategis untuk mendapatkan target konsumen c. Menaksir keuntungan jangka panjang dari konsumen dan memegang teguh konsumen kunci Perusahaan dapat menggunakan teknologi untuk mendapatkan, mengatur, menganalisa, dan memfasilitasi informasi konsumen yang relevan, yang dapat mengurangi ketidaktentuan yang berhubungan dengan ketiga hal diatas. (Mohammed et.al, 2003, p628). 53 2.5.4.7 Mengevaluasi Program Pemasaran Tahap ini melakukan pengevaluasian menggunakan metriks untuk mengetahui kesehatan suatu perusahaan, dan apakah suatu program marketing dapat dijalankan. Matriks ini membahas 3 aspek, yaitu: • Financial Metriks Mengukur finansial perusahaan. • Customer-based Metriks Mengukur kesehatan aset konsumen sebuah perusahaan • Internet Marketing Program Implementatian Metriks Digunakan untuk melihat seberapa efektif dan baiknya kinerja elemenelemen dalam program marketing, dalam membangun aset berorientasi pelanggan 2.6 Analisis Porter Pearce dan Robinson (2000, p86) menyatakan bahwa buku profesor Harvard Michael E. Porter Competitive Strategy mendorong konsep lingkungan industri ke dalam pemikiran strategik dan perencanaan usaha. Dalam artikel Harvard Business Review, Porter menjelaskan lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam suatu industri. Kerangka acuannya yang tersusun rapi membantu para manajer strategik untuk mengaitkan pengaruh faktor-faktor lingkungan jauh dengan akibatnya atas lingkungan operasional perusahaan. Sifat dan derajat persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima kekuatan atau faktor: Ancaman pendatang baru, daya tawar menawar pembeli (pelanggan), daya 54 tawar menawar pemasok, ancaman produk atau jasa substitusi (jika ada), dan pertarungan diantara para anggota industri (peserta persaingan). Untuk menyusun rancangan strategi menghadapi kekuatan-kekuatan ini dan tumbuh, suatu perusahaan harus memahami bagaimana cara kerja kekuatan-kekuatan tersebut dalam industri dan bagaiman pengaruh mereka terhadap perusahaan dalam suatu situasi tertentu. Pendatang baru Ancaman pendatang baru Persaingan di kalangan anggota industri Daya tawar menawar pembeli Daya tawar menawar pemasok Pemasok Pembeli Persaingan diantara perusahaan yang sudah ada Ancaman produk atau jasa subtitusi Subtitusi Gambar 2.2 Diagram Porter (Pearce dan Robinson 2000, p86) 2.6.1 Pendatang Baru Menurut Pearce dan Robinson (2000, p.87) pendatang baru ke suatu industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk mereggut bagian pasar (market share), dan sering kali sumber daya yang cukup besar. Perusahaan yang melakukan diversifikasi 55 melalui akuisisi ke dalam industri dari pasar lain seringkali memanfaatkan sumber daya mereka untuk dapat berkembang. Besarnya ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang ada dan pada reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada menurut perkiraan calon pendatang baru. Jika hambatan masuk tinggi dan calon pendatang baru memperkirakan akan menghadapi perlawanan keras dari peserta persaingan yang sudah ada, pendatang baru ini jelas tidak merupakan ancaman yang serius. 2.6.2 Pemasok Yang Kuat Menurut Pearce dan Robinson (2000, p.88) pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawarnya atas para anggota industri dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Pemasok yang kuat karenanya, dapat menekan kemampulabaan suatu industri yang tidak dapat mengimbangi kenaikan biaya dengan menaikkan harganya sendiri. Contoh: Dengan menaikkan harga mereka, produsen konsentrat minuman ringan mempunyai andil dalam penurunan kemampulabaan perusahaan-perusahaan pembotolan karena perusahaan pembotol ini (akibat persaingan tajam dari minuman ringan bubuk, sari buah, dan jenis-jenis minuman lain) tidak leluasa menaikkan harga mereka sendiri. Kekuatan masing-masing pemasok (atau pembeli) bergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada tingkat kepentingan relatif penjualan atau pembeliannya dalam industri tersebut dibandingkan dengan keseluruhan bisnisnya. Kelompok pemasok kuat jika: 1. Kelompok ini didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi ketimbang industri tempat mereka menjual produk. 56 2. Produk pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi, atau jika terdapat biaya pengalihan (switching cost). Biaya pengalihan adalah biaya tetap yang harus ditanggung pembeli jika berganti pemasok. Ini timbul karena, antara lain, spesifikasi produk pembeli terikat pada pemasok tertentu, pembeli telah menginvestasikan dana besar untuk peralatan khusus atau untuk menguasai cara pengoperasian peralatan dari pemasok (seperti pada perangkat lunak komputer), atau lini produksinya terkait dengan fasilitas produksi pemasok (seperti pada beberapa pabrik kemasan minuman ringan) 3. Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri. Sebagai contoh, persaingan antara perusahaan baja dan perusahaan aluminium dalam menjual ke industri kaleng melemahkan kekuatan masing-masing pemasok 4. Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri pembelinya. Ini memberikan kekuatan bagi pemasok untuk memaksa industri menerima syarat-syarat pembelian yang ditetapkan pemasok. 5. Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. Jika industri adalah pelanggan penting, nasib pemasok akan sangat bergantung pada industri yang bersangkutan, dan mereka akan berusaha melindungi industri melalui penetapan harga yang wajar dan dukungan dalam kegiatan-kegiatan seperti R&D dan lobi 2.6.3 Pembeli Yang Kuat Menurut Pearce dan Robinson (2000, p.90) pembeli atau pelanggan dapat juga menekan harga, menuntut kualitas lebih tinggi atau layanan yang lebih banyak, dan mengadu domba sesama anggota industri . semua ini dapat menurunkan laba industri. 57 Kelompok pembeli kuat jika: 1. pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar. Pembeli volume besar khususnya merupakan ancaman yang potensial jika biaya tetap yang tinggi merupakan karakteristik industri. Seperti pada industri kemasan logam kilang jagung, dan bahan kimia curah, misalnya yang membuat upaya menjaga produksi pada kapasitas penuh menjadi sulit. 2. Produk yang dibeli dari industri bersifat standar atau tidak terdiferensiasi. Pembeli yang pasti selalu bisa mencari pemasok lain, dapat mengadu domba sesama anggota industri. 3. Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar. Pembeli mungkin akan berusaha mendapatkan harga yang menguntungkan dan membeli secara selektif. Bila produk yang dijual oleh industri yang bersangkutan merupakan bagian kecil saja dari biaya pembeli, pembeli biasanya tidak terlalu peka harga 4. Pembeli menerima laba yang rendah. Ini akan mendorong pembeli untuk menekan biaya pembeliannya. Tetapi, pembeli yang labanya tinggi, umumnya kurang peka harga (tentu saja, jika produk yang dibeli tidak merupakan komponen biaya yang besar bagi pembeli). 5. Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli. Bila kualitas produk pembeli sangat dipengaruhi oleh produk industri, umumnya pembeli akan kurang peka harga, industri yang situasinya seperti ini meliputi industri peralatan ladang minyak, yang kerusakan peralatannya dapat mengakibatkan kerugian besar, dan kabinet instrumen medik, dan tes elektronik, 58 yang kualitasnya dapat mempengaruhi impresi penggunaan tentang kualitas peralatan didalamnya 6. Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli. bila produk atau jasa industri memberikan manfaat besar, pembeli tidak terlalu peka harga, sebaliknya mereka lebih memperhatikan mutu. Ini terjadi dalam industri jasa seperti perbankan investasi dan akunting publik. Dalam industri seperti ini, kesalahan dalam perhitungan dapat sangat mahal dan memalukan. 7. Pembeli mempunyai kemampuan untuk melakukan integrasi balik. Produsen Mobil Tiga Besar dan pembeli mobil utama seringkali memanfaatkan ancaman ini sebagai senjata runding. Tetapi ada kalanya suatu industri terlalu berlebihan dalam mengancam industri pembeli sehingga para anggotanya mungkin melakukan integrasi maju. Sebagian besar sumber kekuatan pembeli ini juga berlaku untuk kelompok konsumen selain untuk pembeli industri dan komersial, tetapi diperlukan modifikasi tertentu. Konsumen cenderung lebih peka harga jika mereka membeli produk yang tidak terdiferensiasi, relatif mahal terhadap penghasilan mereka, dan jika kualitas tidak terlalu penting bagi mereka. 2.6.4 Produk Substitusi Menurut David (2001, p101 ) Produk substitusi merupakan produk lain yang bisa menggantikan produk tertentu dalam memenuhi kebutuhan yang sama. Semakin banyak tersedia dan mudah diperoleh produk substitusi dari suatu industri semakin mengancam industri tersebut. Artinya persaingan tidak hanya bersal dari produk sejenis tetapi juga persaingan dari produk lain yang bisa menggantikan produk tersebut. 59 Dengan menetapkan batas harga tertinggi (ceiling price), produk atau jasa substitusi membatasi potensi suatu industri. Jika industri tidak mampu meningkatkan kualitas produk atau mendiferensiasikannya, laba dan pertumbuhan industri dapat terancam. Produk pengganti yang secara strategik layak diperhatikan adalah produk yang (a) kualitasnya mampu menandingi kualitas produk industri atau (b) dihasilkan oleh industri yang menikmati laba tinggi. Produk pengganti seringkali masuk dengan cepat kedalam industri jika terjadi persaingan yang ketat dalam industri mereka sendiri yang mengakibatkan turunnya harga atau naiknya kinerja 2.6.5 Persaingan Diantara Para Anggota Industri Menurut Pearce dan Robinson (2000, p.91) persaingan di kalangan anggota industri terjadi karena mereka berebut posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk, dan perang iklan. Persaingan tajam seperti ini bersumber pada sejumlah faktor: 1. Jumlah peserta persaingan banyak dan kurang lebih setara dalam hal ukuran dan kekuatan. 2. Pertumbuhan industri lambat, menyulut perang memperebutkan bagian pasar yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan ekspansi. 3. Produk atau jasa tidak terdiferensiasi atau tidak membutuhkan biaya pengalihan. Jika produk terdiferensiasi atau melibatkan biaya pengalihan, pembeli akan terikat pada satu pemasok dan pemasok yang bersangkutan akan terlindung dari serbuan para pesaingnya. 60 4. Biaya tetap (fixed cost) tinggi atau produk bersifat mudah rusak (perishable), mengundang keinginan kuat untuk menurunkan harga. 5. Penambahan kapasitas harus dalam jumlah besar. Penambahan demikian mengganggu keseimbangan penawaran permintaan industri dan seringkali menimbulkan kelebihan kapasitas dan penurunan harga. 6. Hambatan keluar tinggi. Hambatan keluar, seperti adanya aset khusus atau keterikatan manajemen pada suatu bisnis tertentu, memaksa perusahaan terus bertahan meskipun mungkin mereka harus menerima ROI rendah atau bahkan negatif. Kelebihan kapasitas terus terjadi, dan kemampu-labaan peserta persaingan yang masih sehat akan terganggu karena perusahaan yang merana terus berusaha bertahan. Jika keseluruhan industri menderita kelebihan kapasitas, campur tangan pemerintah mungkin dirasa perlu, khususnya jika pesaing asing terlibat. 7. Para peserta persaingan beragam dalam hal strategi, asal usul dan kepribadian. Mereka memiliki pemikiran yang berbeda dalam hal cara bersaing dan terus berkonfrontasi satu sama lain. Meskipun suatu perusahaan harus hidup bersama banyak faktor ini, karena mereka merupakan bagian integral dari perekonomian, perusahaan masih mempunyai keleluasan tertentu untuk memperbaiki keadaan melalui perubahan strategik. Sebagai contoh, perusahaan dapat saja berusaha meningkatkan biaya pengalihan pembeli atau meningkatkan diferensiasi produk. Pemusatan usaha penjualan pada segmen industri yang paling cepat tumbuh atau pada wilayah pasar yang biaya tetapnya paling rendah dapat mengurangi dampak persaingan antar anggota industri. Jika ini mungkin, suatu perusahaan dapat berusaha menghindari konfrontasi dengan pesaing yang menghadapi 61 hambatan keluar tinggi dan, dengan demikian, dapat menghindar dari perang harga yang menyakitkan. 2.7 Penentuan Sampel Ukuran sampel dari suatu populasi dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin yang dikutip Husein (2001, p74) seperti berikut: N n= 1+Ne2 Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2% pemakaian rumus diatas mempunyai asumsi bahwa populasi berdistribusi normal Husein (2001, p75) menyatakan ada pendapat lain, yaitu dari Gay yang menyatakan ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan desain / metode penelitian yang digunakan, yaitu sebagai berikut: • Desain deskriptif minimal 10% dari populasi. Untuk populasi yang relatif kecil minimal 20% • Desain deskriptif – korelasi , minimal 30 subyek • Metode ex post facto , minimal 15 subyek per kelompok • Metode eksperimental, minimal 15 subyek 62 Pembaca jangan sampai terjebak dengan kaidah ini. Misalnya: jika jumlah elemen populasi 50 buah, kita dapat memakai sampel sebanyak 10 buah walau elemen sampel heterogen begitu kecil. Mengapa tidak diambil secara populasi saja jika memang tidak ada kendala 2.8 Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2006, p142) Dalam penelitian kuantitatif, analisa data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu: statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris. 2.8.1 Statistik Deskriptif dan Inferensial Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada sampel, analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase. 63 Statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Rumus rata-rata: Jumlah data µ= Banyaknya data Rumus simpangan baku: 2 S= ∑ (x1 - µ)2 n-1 µ = Rata-rata S = Simpangan baku x = Data ke… n = Banyaknya data 2.8.2 Statistik Parametris dan Nonparametris Sugiyono (2006, p144) menyatakan bahwa pada statistik inferensial terdapat statistik parametris dan nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. (pengertian statistik disini adalah data yang diperoleh dari sampel). Parameter populasi 64 itu meliputi: rata-rata µ, simpangan baku σ, dan varians σ2. Sedangkan statistiknya adalah meliputi rata-rata x bar, simpangan baku s, dan varians s2. Penggunaan statistik parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal. Statistik parametris mempunyai kekuatan yang lebih daripada statistik nonparametris, bila asumsi yang melandasi dapat terpenuhi. Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik, ada dua hal utama yang harus diperhatikan, yaitu macam data dan bentuk hipotesis yang diajukan. 2.8.3 Macam-Macam Data Penelitian Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid. Untuk bisa mendapatkan data yang valid tersebut, maka peneliti harus terlebih dulu mengetahui macam-macam data. Macam-macam data yang dikemukakan berikut, diperoleh dengan instrumen yang menggunakan skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Macam data ada dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. (skoring: baik sekali = 4, baik = 3, kurang baik = 2 dan tidak baik = 1) Data kuantitatif dibagi dua, yaitu data diskrit / nominal dan data kontinum. Data nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori. Data ini diperoleh dari hasil menghitung. 65 Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini dibagi menjadi data ordinal, data interval, dan data rasio. Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat. Misalnya juara I, II, III dan seterusnya. Data ini bila dinyatakan dalam skala, maka jarak satu data dengan data yang lain tidak sama. Data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolut / mutlak. Data-data yang diperoleh dari pengukuran dengan instrumen sikap dengan skala likert misalnya adalah berbentuk data interval. Data interval dapat dibuat menjadi data ordinal (peringkat). Data rasio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol (0) mutlak. Misalnya data tentang berat, panjang, dan volume. Data ini dapat dirubah ke dalam data interval dan ordinal.data ini juga dapat dijumlahkan atau dibuat perkalian secara aljabar. Data rasio adalah data yang paling teliti.(Sugiyono, 2006, p14-p16) Untuk menganalisa data interval dan rasio pada statistik parametris digunakan rumus t-test Rumus t-test: t= t = t hitung µ = rata-rata µo = rata-rata ideal µ - µo s √n 66 s = Simpangan baku n = banyaknya data 2.8.4 Skala Pengukuran Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka,. Sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Berbagai skala yang dapat digunakan untuk penelitian bisnis antara lain adalah: 1. Skala Likert 2. Skala Guttman 3. Rating Scale 4. Semantict Deferensial 5. Skala Thurstone Kelima jenis skala tersebut bila digunakan dalam pengukuran, akan mendapatkan data interval atau rasio. Hal ini tergantung pada bidang yang akan diukur. Yang akan dibicarakan pada bab ini hanya skala Likert dan Guttman. 2.8.4.1 Skala Likert Menurut Sugiyono (2006, p86) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 67 Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif, dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya 1. Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5 2. Setuju/sering/positif diberi skor 4 3. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3 4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2 5. Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif diberi skor 1 Instumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. 2.8.4.2 Skala Guttman Sugiyono (2006, p90) menyatakan bahwa skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah” ; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau di skala Likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata sangat setuju sampai sangat tidak setuju, maka dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” dan “tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. 68 Skala guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misal untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0. analisa dilakukan seperti pada skala Likert. 2.8.5 Uji Pihak Kanan Sugiyono (2006, p162) menyatakan bahwa uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>)”. Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan kata “paling besar” Contoh hipotesis deskriptif (satu sampel): Hipotesis : Daya tahan lampu merek A paling lama 400 jam Hipotesis alternatif : Daya tahan lampu merek B lebih besar dari 400 jam Ho : µ ≤ 400 jam Ha : µ > 400 jam