7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet 2.1.1 Pengertian Internet

advertisement
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Internet
2.1.1
Pengertian Internet
Menurut pakar internet Onno. W. Purbo, ”Internet dengan berbagai aplikasinya
seperti Web, VoIP, E-Mail pada dasarnya merupakan media yang digunakan untuk
mengefesiensikan proses komunikasi” (Prihatna, 2005, p7).
Sedangkan menurut tim penelitian dan pengembangan wahana komputer (2005,
p4), Internet adalah metode untuk menghubungkan berbagai komputer ke dalam satu
jaringan global, melalui protokol yang disebut Transmission Control Protocol / Internet
Protocol (TCP /IP).
Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa internet
adalah suatu jaringan komunikasi antara komputer yang besar, yang mencakup seluruh
dunia dan berbasisi pada sebuah protokol yang disebut TCP / IP (Transmission Control
Protocol / Internet Protocol). Selain itu, internet dapat disebut sebagai sumber daya
informasi yang dapat digunakan oleh seluruh dunia dalam mencari informasi
2.1.2
Sejarah Internet
Pada awalnya internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang
disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Net), dimana mereka
mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang bebasis
UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui
8
saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa
besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan
menjadi cikal bakal untuk pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai
TCP/IP (Transfer Control Protocol / Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat
itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department Of Defense’s) membuat
sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerahdaerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari
terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada awalnya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford
Research Institute, University of California at Santa Barbara, University of Utah dan
University of California at Los Angeles dimana mereka membentuk satu jaringan
terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diiperkenalkan pada bulan oktober
1972. tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua
unversitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan
untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET” untuk
keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer
seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama
DARPA internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.
2.1.3
World Wide Web (WWW)
World Wide Web merupakan jaringan dokumentasi yang sangat besar yang saling
berhubungan satu dan lainnya. Satu set protokol yang mendefinisikan bagaimana
9
sistem bekerja dan mentransfer data, dan sebuah software yang membuatnya bekerja
dengan mulus. Web menggunakan tehnik hypertext dan multimedia yang membuat
internet mudah digunakan dijelajahi dan dikonstribusikan.
Web merupakan sistem hypermedia yang berarea luas yang ditujukan untuk
akses secara universal. Salah satu kuncinya adalah kemudahan tempat seseorang atau
perusahaan dapat menjadi bagian dari web berkonstribusi pada web (Hanson, 2000, p4)
Web merupakan sistem yang menyebabkan pertukaran data di internet menjadi
mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar;
•
Server web : sebuah komputer dan software yang menyimpan dan
mendistribusikan data ke komputer lainnya melalui internet
•
Browser web : software yang dijalankan pada komputer pemakai atau client
yang meminta informasi dari server web yang menampilkannya sesuai dengan
file data itu sendiri. (Hanson, 2000, p5)
Menurut Hardjono (2006, p2) Web Merupakan fasilitas hiperteks untuk
menampilakn data berupa teks, gambar, suara, animasi, dan data multimedia lainnya.
Ada 2 kategori dalam perograman web, yaitu pemrograman Server Web dan
Client Web. Pada pemrograman Server Side, perintah-perintah program (script)
dijalankan di server web, kemudian hasil dikirimkan ke browser dalam bentuk HTML
biasa.
Adapun pada Client Side, perintah program dijalankan pada browser web
sehingga ketika klien meminta dokumen script, maka script dapat di-download dari
server kemudian dijalankan pada browser yang bersangkutan.
10
2.1.4
Istilah-Istilah Internet
2.1.4.1 HTML (Hypertext Markup Language)
HTML digunakan untuk membangun suatu halaman web. Sekalipun banyak
orang menyebutnya sebagai suatu bahasa pemrograman, HTML sebenarnya sama sekali
bukan bahasa pemrograman, karena seperti tercermin dari namanya, HTML adalah suatu
bahasa mark up. HTML digunakan untuk melakukan mark up (penandaan) terhadap
sebuah dokumen teks. Tanda tersebut digunakan untuk menentukan format atau style
dari teks yang ditandai.
2.1.4.2 HTTP ( Hypertext Transfer Protocol )
HTTP adalah suatu protokol yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta
atau mengambil suatu dokumen yang disediakan di web server.
Protokol ini merupakan protokol standar yang digunakan untuk mengkses web
pages. Selain HTTP terdapat pula Secure HTTP yang dikembangkan oleh Enterprise
Integration Technology (EIT), National Centre for Supercomputing Aplication (NCSA),
dan RSA Data Security. Secure HTTP ini adalah HTTP yang aman dimana antara
pengguna dan server menggunakan suatu form entry data. Pengguna dapat mengklik
pada sebuah tombol persetujuan yang aman, dan program klien akan menjalankan
sebuah kunci keamanan bagi sesi tersebut dengan form tersebut.
2.1.4.3 Uniform Resource Locator ( URL )
URL merupakan sistem pengalamatan yang digunakan pada Word Wide Web. Di
internet URL menggabungkan informasi mengenai jenis protokol yang digunakan,
11
alamat situs dimana resource ditempatkan, lokasi sub directory dan nama file yang
digunakan
Sintak lengkap suatu URL
Access-methode ://server_name I : [port ]/directory/file
ex :
http://www.microsoft.com/mspress/net /default.asp
URL diatas terdiri dari komponen – komponen :
a) http : tipe internet protokol yang digunakan untuk menyimpan dan mengirim
informasi
b) :// : standart pemberian tanda baca URL.
c) www.microsoft.com : nama domain situs dimana resources disimpan.
d) /mspress/net : tempat direktori ke resources yang tersimpan di komputer yang
jauh (dalam hal ini sebuah file ).
e) Default.asp : nama file yang dibuka
URL menyediakan sebuah daftar metode yang konsisten dan mudah dimengerti
dari berbagai macam situs internet, terutama pada situs world wide web.
2.1.4.4 Javascript
Javascript adalah bahasa pemrograman yang sederhana karena bahasa ini tidak
dapat digunakan untuk membuat aplikasi ataupun applet. Dengan javascript, kita dapat
dengan mudah membuat sebuah halaman web yang interaktif (Hardjono, 2006, p4)
Sedangkan menurut Ellsworth dan Matthew (1997, p179), Javascript adalah
pendekatan lain untuk membuat hal web menjadi lebih interaktif, baik dalam deteksi
12
maupun tanggapan ke interaksi pengguna dengan halaman web. Javascript dapat
langsung digabungkan dengan HTML tanpa harus dicompile terlebih dahulu.
2.1.5
PHP ()
Menurut Welling dan Thompson (2003, p2), PHP adalah bahasa scripting untuk
sisi server yang dirancang secara khusus untuk web. Dalam halaman HTML dapat
dimasukkan kode-kode PHP yang akan dijalankan setiap kali halaman tersebut
dieksekusi. Kode-kode PHP akan diinterpretasikan pada server web dan menghasilkan
HTML atau output lainnya yang akan dilihat oleh pengunjung web.
PHP disusun tahun 1994 dan merupakan hasil kerja keras satu orang, Rasmus
Lerdorf. Kemudian dilanjutkan oleh orang-orang lain dan telah melewati tiga kali
penyusunan ulang secara besar untuk memberikan hasil produk yang matang seperti
yang ada sekarang ini. Pada januari 2001, PHP digunakan hampir lima juta daerah di
seluruh dunia, dan jumlah ini terus bertambah.
PHP merupakan produk Open Source. PHP awalnya berarti Personal Home
Page, tetapi diubah dengan penamaan konvensi rekursif GNU dan sekarang PHP ialah
PHP Hypertext Preprocessor.
Beberapa dari pesaing PHP ialah Perl, Microsoft Active Server Pages (ASP),
Java Server Pages (JSP) dan Allaire Cold Fusion. Dalam perbandingan dengan produkproduk tersebut, PHP memiliki beberapa kekuatan termasukdiantaranya ialah:
•
Performa yang tinggi
PHP sangat efisiensi menggunakan sebuah server yang tidak mahal, dapat
melayani berjuta-juta permintaan per hari.
13
•
Integrasi Database
PHP memiliki koneksi yang mengijinkan kebanyak sistem database dengan
menggunakan MySQL, dapat melakukan koneksi langsung ke postfreSQL,
mSQL, Oracle, dbm, filePro, Hyperwave, Informix, InterBase, dan Sybase
database. Menggunakan Open Database Connectivity Standard (ODBC), dapat
melakukan koneksi ke banyak database yang disediakan oleh driver ODBC,
termasuk produk Microsoft.
•
Library yang built-in
Karena PHP dirancang untuk digunakan pada web, PHP memiliki banyak fungsi
yang telah dibangun untuk mendukung banyak tugas yang berguna pada web.
Dengan PHP, dapat menampilkan gambar GIF, koneksi dengan layanan network
yang lain, mengirim e-mail, dan membuat file PDF, semuanya hanya dengan
beberpa baris kode.
•
Biaya yang rendah
PHP gratis. PHP dapat didownload kapanpun dari http://www.php.net tanpa
biaya.
•
Mudah dipelajari dan digunakan
Sintaks dari PHP mengambil dasar bahasa pemograman lain, utamanya C dan
Perl. Jika telah mengetahui C atau Perl atau sebuah bahasa seperti C contohnya
C++ atau java, maka PHP dapat hampir secara langsung dapat digunakan secara
produktif.
14
•
Portabilitas
PHP dapat digunakan pada banyak sistem operasi. Kode PHP dapat ditulis pada
operasi sistem UNIX yang gratis seperti Linux dan FreeBSD, operasi sistem
UNIX yang komersial seperti Solaris dan IRIX, atau berbagai versi dari
microsoft windows.
•
Ketersediaan Source code
Source code PHP dapat diakses. Tidak seperti produk komersial, produk yang
source codenya tertutup, jika ada sesuatu yang hendak dimodifikasi atau
ditambahkan pada PHP, dapat dilakukan dengan langsung dan gratis.
2.2
Sistem
2.2.1
Pengertian Sistem
Menurut McLeod dan Schell (2001, p9), sistem didefinisikan sebagai
sekelompok elemen–elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan,
Sedang menurut Mulyadi (2001, p5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melakukan pokok perusahaan.
Menurut Mulyadi (2003, p2), ada beberapa karakterisktik sistem, yaitu sebagai
berikut :
a) Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur yang membentuk subsistem.
b) Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
c) Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
d) Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
15
2.2.2
Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. (McLeod
dan Schell, 2001, p12)
Informasi adalah data yang telah diubah bentuknya menjadi berarti dan berguna
bagi pengguna-pengguna khusus. (O’Brient, 2003, p13)
Dari teori-teori diatas dapat dikatakan bahwa informasi adalah sekumpulan datadata yang telah diolah atau diproses sehingga mempunyai arti.
2.2.3
Pengertian Sistem Informasi
Menurut Laudon dan Laudon (2003 ,p7) secara teknis informasi didefinisikan
sebagai kumpulan komponen saling berhubungan yang mengumpulkan (yang
mengambil),
memproses,
menyimpan,
dan
mendistribusikan
informasi
untuk
mendukung pengambilan keputusan, pengkoordinasian, pengendalian analisa dan
menampilkannya dalam suatu organisasi. Dimana teknologi informasi itu meliputi
hardware, software, data, teknologi penyimpanan dan penyedia jaringan suatu portfolio
dari pembagian sumber teknologi informasi pada organisasi.
Menurut Thompson dan Cats-Baril (2003, p202), sistem informasi adalah
teknologi informasi berbasis sistem yang saling terintegrasi yang didesain untuk
mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu
organisasi.
Menurut O’Brient (2003, p7), sistem informasi sebagai penggabungan kombinasi
antara orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data melalui
pengumpulan, pengubahan dan penyebaran informasi dalam suatu organisasi. Teknologi
16
informasi adalah hardware, software telekomunikasi, database manajemen, dan
teknologi pemrosesan informasi lainnya yang digunakan oleh sistem informasi.
2.3
Database
2.3.1 DBMS (Database Management System)
Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003, p4), DBMS adalah software yang
dirancang untuk membantu dalam memelihara dan menggunakan kumpulan data yang
berukuran besar dan kebutuhan banyak sistem sesuai dengan kegunaan masing-masing.
DBMS memberikan banyak keuntungan seperti :
•
Kemandirian data (data independence)
•
Effisien dalam mengakses data (eficient data access)
•
Keamanan dan integritas data (data integrity and security)
•
Administrasi data (data administration)
•
Akses bersama dan perbaikan dari kerusakan data (concurent accsess and crash
recovery)
•
Waktu pembangunan aplikasi yang singkat (reduce application development
time)
2.3.2 RDBMS (Relational Database Management System)
Menurut Petroutsos (2000, p38), database relational adalah database yang
didasarkan pada hubungan antar data – data yang dikandungnya. Database disimpan
dalam tabel dan tabel mengandung data yang berhubungan atau entity, misal orang,
produk, pesanan, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah menjaga tabel tetap kecil dan
17
dapat dikelola serta entity – entity yang terpisah disimpan di dalam tabel – tabel yang
tersendiri.
Date (2000, p25) mengatakan bahwa Relation Database Management atau
Relational DBMS atau singkatnya RDBMS system secara sederhana dapat diartikan
sebagai suatu sistem dimana data dilihat oleh penggunanya hanya sebagai tabel dan
operator yang digunakan oleh pengguna, misalnya untuk mengambil data adalah
operator yang dapat menghasilkan tabel baru dari tabel yang lama.
Relational Database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan yang
selanjutnya dikenal sebagai RDBMS
(Relational Database Management System),
sebuah sistem manajemen database yang digunakan secara luas saat ini karena
konsistensinya dalam menyajikan data.
2.3.3
MySQL
Menurut Hardjono (2006, p181) Database MySQL merupakan sistem
manajemen berbasis data SQL yang sangat terkenal dan bersifat open source. MySQL
dibangun, didistribusikan dan didukung oleh MySQL AB. MySQL AB merupakan
perusahaan komersial yang dibiayai oleh pengembang (developer) MySQL. MySQL
dapat didefinisikan sebagai :
•
MySQL merupakan sistem manajemen database. Database merupakan struktur
penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses, dan memproses data yang
disimpan dalam sebuah database komputer. Diperlukan sistem manajemen
database seperti MySQL Server.
18
•
MySQL merupakan sistem manajemen database atau basis data terhubung
(relational database management system). Database terhubung menyimpan data
pada tabel-tabel terpisah. Hal tersebut akan menambah kecepatan dan
fleksibilitasnya. Kata SQL pada MySQL merupakansingkatan dari Structured
Query Language. SQL merupakan bahasa standar yang digunakan untuk
mengakses database dan ditetapkan oleh ANSI/ISO SQL Standard.
•
MySql merupakan software open source. Open Source berarti semua orang
diijinkan menggunakan dan memodifikasi model. Semua orang dapat men
download software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa membayar.
Anda dapat mempelajari Source Code dan menggunakannya sebagai kebutuhan
•
Server database MySQL mempunyai kecepatan akses tinggi, mudah digunakan,
dan andal. MySQL dikembangkan untuk menangani database yang besar secara
cepat dan telah sukses digunakan selama bertahun-tahun. Konektivitas,
kecepatan, dan keamanannya membuat server MySQL cocok untuk mengakses
database di internet.
Fitur utama MySQL adalah:
•
Ditulis dalam bahasa C dan C++
•
Bekerja dalam berbagai platform (misalnya Mac Os X, Solaris, Sun OS, Unix,
Novel Netware, Windows, dan lain-lain)
•
Menyediakan mesin penyimpan (engine storage) transaksi dan nontransaksi
•
Server tersedia sebagai program yang terpisah untuk digunakan pada lingkungan
jaringan klien/server.
19
•
MySQL mempunyai library yang dapat ditempelkan pada aplikasi yang berjalan
sendiri, sehingga aplikasi tersebut dapat digunakan pada komputer yang tidak
mempunyai jaringan.
•
Mempunyai sistem password yang fleksibel dan aman
•
Dapat menangani basis data dalam skala besar, basis data dalam server MqSQL
dapat berisi 50 juta record
MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Pada
MySQL sebuah database terdiri atas tabel-tabel. Sebuah tabel terdiri atas tabel dan
kolom
2.4
Pemasaran
2.4.1
Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p7) pemasaran adalah fungsi bisnis yang
mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi oleh konsumen dan
mengukur seberapa besar keinginan dan kebutuhan tersebut, menentukan target pasar
mana yang akan dilayani oleh perusahaan dan menentukan berbagai produk, jasa dan
cara yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Jadi, pemasaran berperan sebagai
penghubung antara kebutuhan masyarakat dengan hasil output sebagai industri.
Pemasaran merupakan salah satu bidang pengambilan keputusan yang paling
sulit bagi perusahaan. Masalah-masalah pemasaran tidak hanya memperlihatkan ciri-ciri
kualitatif murni seperti masalah-masalah yang dihadapi oleh bagian akuntansi,
keuangan, promosi dan lain-lain. Berbagai variabel psikologis memainkan peranan yang
besar, misalnya faktor kepuasan pelanggan. Banyak keputusan pemasaran harus dibuat
20
dimana informasi yang tersedia tidak mencukupi, ketinggalan jaman, tidak akurat dan
sebagainya.
Pemasaran terdiri atas serangkaian prinsip-prinsip untuk memilih pasar sasaran,
mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa, memberikan nilai
kepada konsumen dan laba bagi perusahaan. Kebanyakan perusahaan yang berhasil,
keberhasilan itu diraih berkat upaya mempraktekkan suatu orientasi pada pelanggan
yang dijalankan dengan seksama.
Menurut Madura ( 2001, p83 ), pemasaran adalah tindakan berbagai perusahaan
untuk merencanakan dan melaksanakan rancangan produk, penentuan harga, distribusi,
promosi.
Dari pengertian yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran
pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya melalui proses pertukaran barang dan jasa. Dengan adanya kebutuhan
tersebut, hal ini mendorong manusia mengadakan hubungan timbal balik antara penjual
dan pembeli melalui penciptaan dan pertukaran barang untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
Hal ini tidak berarti penjual dan promosi itu tidak penting tetapi keduanya adalah
bagian dari Marketing Mix yang lebih besar atau bagian dari seperangkat alat-alat
pemasaran yang harus dimainkan untuk mendapatkan dampak maksimum terhadap
pasar.
2.4.2 Bauran Pemasaran
Kotler dan Armstrong (2004, p71) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai
seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk
21
menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas
segala seuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan
produknya
Kemungkinan-kemungkinan itu dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok
variabel yang dikenal dengan “Empat P”, yaitu:
a) Produk (product)
merupakan kombinasi barang dan jasa yang perusahaan tawarkan pada pasar
sasaran.
b) Harga (price)
Merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan
produk tersebut. Penetapan harga oleh pihak konsumen dilakukan dalam dua cara
yaitu harga eceran dan harga grosir. Disamping itu masih diberikan berupa
potongan harga, kelonggaran dalam pembayaran dengan persyaratan kredit dan
sebagainya. Harga harus diukur dengan nilai yang dirasakan dari tawaran itu,
atau kalau tidak maka pembeli akan beralih kepada pesaing untuk membeli
barang atau jasa yang dibutuhkan.
c) Tempat (place)
Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. Dengan
demikian produsen harus mengatur seluruh distribusi yang tepat (melalui grosir,
pengecer). Disamping itu mengecek persediaan dan mengatur pengangkutan dan
penyimpanan produk secara efisien harus dilakukan secara teratur.
22
d) Promosi (promotion)
Merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produk dan untuk menyakinkan konsumen
sasaran agar mambelinya.
2.4.3
Manajemen Pemasaran
Kotler dan Armstrong (2001, p18) mendefinisikan manajemen pemasaran
sebagai analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program
yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan
Banyak orang beranggapan bahwa manajemen pemasaran adalah mencari
pelanggan yang cukup banyak untuk output perusahaan saat itu, namun pandangan ini
terlalu sempit. Perusahaan memiliki suatu tingkat harapan permintaan atas produkproduknya. Pada suatu saat tertentu, mungkin saja tidak ada permintaan, permintaannya
memadai, permintaannya tidak teratur, atau terlalu banyak permintaan, dan manajemen
pemasaran harus mencari cara untuk menghadapai semua situasi permintaan yang
berbeda-beda ini. Manajemen pemasaran tidak hanya berhubungan dengan mencari dan
meningkatkan permintaan, tetapi juga mengubah atau bahkan menurunkan permintaan
2.4.4
Konsep Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p23) Konsep Pemasaran mengatakan
bahwa, untu mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien
daripada yang dilakukan oleh pesaing
23
Titik Awal
Fokus
Cara
Pabrik
Produk yang sudah Penjualan
ada
Akhir
dan Laba lewat volume
promosi
penjualan
Tabel 2.1 Konsep Penjualan
Titik awal
Fokus
Cara
Akhir
Pasar
Kebutuhan
Pemasaran terpadu
Laba
pelanggan
lewat
kepuasan pelanggan
Tabel 2.2 Konsep Pemasaran
Konsep penjualan dan konsep pemasaran kadang-kadang membingungkan. Tabel
diatas membandingkan kedua konsep tersebut. Konsep penjualan memandang dari
dalam ke luar. Konsep ini dimulai dari pabrik, terfokus pada produk perusahaan yang
sudah ada, dan meminta penjualan dan promosi yang gencar untuk memperoleh
penjualan yang menguntungkan. Kosep ini sangat terfokus menaklukkan pelanggan,
mendapatkan penjualan jangka pendek dengan sedikit perhatian mengenai siapa atau
mengapa membeli. Sebaliknya, konsep pemasaran memandang dari luar ke dalam.
Konsep ini dimulai dari pasar yang dikenal baik, berfokus pada kebutuhan pelanggan,
mengkoordinasikan semua aktifitas pemasaran yang mempengaruhi pelanggan, dan
membuat laba dengan menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan
berdasarkan nilai dan kepuasan pelanggan. Dengan konsep pemasaran, perusahaan
24
membuat apa yang diinginkan pelanggan, dan karenanya memuaskan pelanggan dan
menghasilkan laba.
Ada perbedaan yang nyata antara konsep penjualan dan konsep pemasaran.
Sastradipoera (2003, p23) menjelaskan sebagai berikut:
1. Jika konsep penjualan memusatkan perhatiannya pada kebutuhan penjual, maka
konsep pemasaran memusatkan perhatiannya pada kebutuhan produk.
2. Jika konsep penjualan sibuk dengan kebutuhan penjual untuk mengubah barang
dan jasa yang dihasilkan organisasinya agar menjadi uang tunai, maka konsep
pemasaran sibuk dengan gagasan untuk memuaskan kebutuhan para pelanggan
melalui produk dan segala sesuatu yang berhubungan dengan penciptaan,
pengiriman, dan pengonsumsian produk tersebut.
2.4.5
Strategi Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p76) Strategi pemasaran adalah logika
pemasaran yang digunakan perusahaan dengan harapan agar unit bisnis dapat mencapai
tujuan pemasaran.
Walker et al. (2003, p12) menyatakan bahwa fokus utama dari strategi
pemasaran adalah mengalokasikan dan mengkoordinasikan sumber daya dan aktifitas
secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan dalam produk pasar yang spesifik.
Hal penting yang perlu ditentukan adalah ruang lingkup strategi pemasaran yang
lebih spesifik pada target pasar (target market) untuk setiap produk atau lini produk
tertentu. Selanjutnya, perusahaan membangun keunggulan kompetitif (competitive
advantage) dan sinergi melalui program bauran pemasaran terpadu (well-integrated
25
marketing mix) yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan potensial yang
ada dalam target pasar.
Kerin dan Peterson (2004, p2) lebih menekankan strategi pemasaran pada proses
bagaimana strategi pemasaran terjadi.
”Strategic marketing management consists of five complex and interrelated
analytical processes:
1. Defining the organization’s business, mission, and goals
2. Identifying and framing organizational growth opportunities
3. Formulating product-market strategies
4. Budgeting marketing, financial, and production resources
5. Developing reformulation and recovery strategies.”
2.4.6
Bauran Komunikasi Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p111) Bauran komunikasi pemasaran
(promotion mix) merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi
penjualan, dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan
iklan dan pemasarannya. Definisi dari keempat alat promosi utama ini adalah sebagai
berikut.
1. Periklanan (advertising) segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk
melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang
atau jasa
26
2. Penjualan personal (personal selling) presentasi pribadi oleh para wiraniaga
perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan
dengan pelanggan
3. Promosi penjualan (sales promotion) insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa
4. Hubungan masyarakat (public relation) membangun hubungan baik dengan
publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “citra perusahaan” yang
baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat
merugikan.
5. Pemasaran langsung (direct marketing) Komunikasi langsung dengan sejumlah
konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung
(pengguna surat,
telepon, faks, e-mail, dan lain-lain untuk berkomunikasi langsung dengan
konsumen tertentu atau usaha untuk mendapat tanggapan langsung)
Kertajaya (2006,p9) menyatakan bahwa pada era saat ini, bentuk-bentuk promosi
word of mouth, seperti rekomendasi akan semakin penting. Konsumen sudah semakin
jenuh dan bingung karena terlalu banyaknya informasi yang beredar melalui berbagai
media. Internet yang usianya belum genap sepuluh tahun, sekarang sudah menjadi hal
yang biasa. Begitu pula telepon seluler, hampir tiap menit kita menerima SMS yang
isinya macam-macam dan kadang membingungkan
27
2.5
E - Marketing
2.5.1
Pengertian E - Marketing
Kothler dan Amstrong (2004, p74) menyatakan bahwa e–commerce terdiri dari 2
bagian. e-marketing dan e-purchasing. e-marketing adalah sisi pemasaran dari ecommerce, yang terdiri dari usaha perusahaan untuk memberikan informasi, berpromosi
dan menjual produk dan pelayanan melalui internet. Bagian lain selain e-marketing
adalah e-purchasing , yang merupakan sisi proses penjualan dari e-commerce.
Jika
pemasaran tradisional adalah mengenai kegiatan pertukaran yang
memberikan kepuasan kepada perusahaan dan konsumen, apakah e-marketing itu?
Internet marketing adalah proses pembangunan dan pemeliharaan hubungan dengan
konsumen melalui aktivitas online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan
pelayanan yang memuaskan tujuan dari kedua belah pihak (perusahaan dan konsumen)
Menurut Mohammed et.al (2003, p4) Internet marketing merupakan proses
membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan melalui kegiatan online
untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan pelayanan, untuk memenuhi keinginan
kedua pihak.
2.5.2
Keuntungan E-marketing
Kothler dan Armstrong (2004, p74-75) menyatakan keuntungan e-marketing sebagai
berikut:
Bagi pembeli:
1. Tidak harus menghadapi orang-orang penjualan (salesman / saleswoman) yang
dapat mempengaruhi konsumen dan membuat mereka marah / jengkel (untuk
orang-orang tertentu)
28
2. Konsumen dapat mempelajari produk tanpa menunggu salesperson untuk
menjelaskan dan menghabiskan waktu dengan salesperson
3. Internet dapat memberikan akses ke informasi produk secara jelas dan customer
dapat bebas memilih produk (banyak pilihan)
4. Pembeli dapat berinteraktif dengan penjual
Bagi penjual:
1. Internet adalah alat yang kuat untuk membangun relasi dengan customer
2. Mengurangi biaya (toko, sewa, asuransi, dan peralatan)
3. Meningkatkan kecepatan dan efisiensi
4. Memotong harga jual untuk konsumen, karena internet menghubungkan
langsung dengan supplier, pabrik, distributor, dan konsumen
5. Menciptakan harga rendah dan meningkatkan efisiensi untuk fungsi-fungsi
logistik seperti: proses order, menjaga inventory, pengiriman dan promosi.
6. Biaya komunikasi lebih murah menggunakan e-mail daripada surat biasa
7. Perusahaan dapat membuat katalog digital yang murah daripada membuat
katalog menggunakan kertas dan printing (percetakan)
8. Katalog / informasi produk dapat diupdate kapan saja / secara fleksibel
9. Internet adalah medium global yang dapat membuat marketer memasuki pasar
dunia / global market.
29
2.5.3
Internet Marketing Mix
4P dari pemasaran teradisional ialah product, price, promotion dan place /
distribution. Keempat bagian dari marketing mix tradisional tersebut adalah bagian dari
internet marketing mix ditambah 2 elemen baru yaitu Community dan Branding.
Community:
Community adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi, yang terdiri atas
minat yang sama, yang dapat memenuhi kebutuhan anggotanya, yang tidak dapat dicapai
secara individual. Community dapat membangun kesadaran pelanggan ( awareness ),
mendukung eksplorasi dan komitmen
Branding:
Branding memiliki 2 peran dalam strategi pemasaran. Pertama, branding merupakan
hasil dari aktivitas-aktivitas perusahaan. Program pemasaran mempengaruhi bagaimana
konsumen melihat merek perusahaan dan meningkatkan nilai merek tersebut. Kedua,
branding merupakan bagian dari setiap strategi pemasaran, setiap kegiatan pemasaran
menentukan apakah merek kita kuat atau lemah (Mohammed et.al, 2003, p14)
2.5.4 Tujuh Tahap Membangun E-Marketing
Menurut Mohammed et.al (2003, p8) Pembangunan e-marketing terdiri
dari 7 tahapan sebagai berikut:
1. Meneliti peluang pasar
2. Memformulasikan strategi pemasaran
3. Mendesain customer experience
4. Mendesain interface
5. Mendesain program pemasaran
30
6. Mendapatkan informasi pelanggan melalui teknologi
7. Mengevaluasi program pemasaran
2.5.4.1 Meneliti Peluang Pasar
Mohammed et.al (2003, p20) menyatakan bahwa tugas utama dari internet
marketer adalah mencari peluang pasar yang baru, yang tidak didapat dari pemasaran
tradisional. Dimanakah bisnis akan menempatkan posisinya? Ini adalah pertanyaan
dasar, dimana setiap perusahaan harus memperhatikannya. Secara ideal lokasi dipilih
berdasarkan keinginan konsumen, dimana sedikit atau tidak ada pesaing, dimana
terdapat peluang keuangan yang besar, dan dimana perusahaan dapat memposisikan
dirinya secara baik untuk memenuhi keinginan konsumen. Pada kenyataanya sangat sulit
untuk menemukan semua elemen tersebut dalam satu lokasi. Perusahaan sebaiknya
mengikuti 6 langkah proses untuk meneliti peluang pasar, yaitu:
1. Meneliti peluang dalam sistem nilai yang ada atau yang baru
Langkah pertama ini akan membahas peluang suatu perusahaan untuk
bisa berkembang berdasarkan pada proses bisnis yang berjalan saat ini, serta
dengan adanya internet apakah peluang yang dimiliki oleh suatu perusahaan
dapat lebih dikembangkan. Melihat peluang perusahaan dari sebuah sistem nilai,
terdapat 3 jenis sistem nilai, yaitu:
a. Trapped Value
Dalam Network Company, perusahaan akan menciptakan pasar yang
lebih efisien ataupun sistem nilai yang lebih efisien untuk terbebas dari
trapped value.
31
b. New to the world value
Untuk menciptakan nilai yang new to the world, perusahaan dapat
menggunakan 3 cara, yaitu:
•
Customize Offerings
Pelanggan merupakan elemen paling penting dalam proses bisnis
sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang dewasa ini memberikan
kesempatan lebih luas kepada pelanggan untuk dapat melakukan
pemesanan produk sesuai dengan keinginan pelanggan, dan tidak hanya
terpaku pada produksi massal yang dipasarkan oleh perusahaan.
•
Build Community
Menciptakan komunitas untuk para pelanggan, seperti adanya
chat room ataupun forum komunikasi yang lain, diharapkan dapat
menigkatkan tingkat loyalitas pelanggan terhadap perusahaan
•
Introduce New-to-the-world functionality (customer experience)
Adanya inovasi dari produk-produk lama yang telah beredar
dipasaran. Produk inovasi tersebut menjadi sebuah differentiation yang
unik, sehingga akan menimbulkan pengalaman baru bagi pelanggan yang
menggunakan produk tersebut.
c. Hybrid Value
Gabungan dari sistem nilai trapped value dengan new to the world value
dengan mengkombinasikan sisi positif dari kedua value tersebut, perusahaan
dapat menggunakan 3 mekanisme untuk menciptakan Hybrid Value, yaitu:
32
•
Disturb Pricing
Adanya variasi harga untuk 1 jenis produk, sehingga konsumen
cenderung akan memilih pemasok yang menawarkan harga terendah
•
Enable ease to access
Kemudahan dalam mengakses ketersediaan informasi yang
dibutuhkan oleh pelanggan
•
Radically extend reach
Merupakan penggabungan 2 hal yang saling terkait dalam sebuah
situs perusahaan. Dengan adanya Hybrid Value, perusahaan dapat
menembus batasan pasar yang ada saat ini atau membuat pasar baru
dengan biaya pengembangan yang minim.
2. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak ditemukan atau tidak terpenuhi
Pada langkah kedua ini proses bisnis sebuah perusahaan yang telah ada
akan dianalisa untuk melihat apakah sistem yang berjalan saat ini dapat
memenuhi kebutuhan dari pelanggan atau tidak. Kebutuhan yang tidak terpenuhi
oleh sistem yang lama akana dijadikan sebagai salah satu tujuan dari
pengembangan sistem baru yang akan dibuat.(Mohammed et.al, 2003, p40)
3. Menentukan target segmen pasar
Mohammed et.al (2003, p47) menyatakan bahwa perusahaan harus dapat
melihat semua pelanggannya, dan mengelompokkannya sehingga memberikan
33
kemudahan kepada perusahaan untuk menentukan target perusahaan. Adapun
segmentasi pelanggan berdasarkan pada beberapa hal, yaitu:
a. Demografi
Berdasarkan pada umur, jenis kelamin, pendapatan dan tingkat pendidikan
b. Geografi
Berdasarkan pada lokasi tempat pelanggan
c. Behaviour
Berdasarkan pada kebiasaan pelanggan melakukan transaksi
d. Occasion
Berdasar pada acara-acara khusus
e. Psychografi
Berdasar pada gaya hidup dari pelanggan
f. Benefit
Berdasar pada keuntungan yang bisa diberikan kepada pelanggan oleh
perusahaan
Tujuan dari segmentasi pasar adalah untuk mengidentifikasi kombinasi
dari variabel-variabel pasar yang akan menghasilkan segmentasi pelanggan yang
actionabel dan meaningful.
Segmentasi pada actionable merupakan segmentasi yang konsisten
dengan bagaimana sebuah perusahaan bisa go-public dan harus bisa diukur serta
digambarkan.
Segmentasi yang meanigful merupakan segmentasi yang mampu
menjelaskan penyebab tingkah laku pelanggan.
34
4. Mengetahui
sumber
daya
yang
dibutuhkan
untuk
menyampaikan
penawaran
Mohammed et.al (2003, p56) menyatakan bahwa sistem sumber daya (
resource system ) merupakan sebuah kumpulan dari kegiatan dan aset-aset yang
terpisah yang dimiliki oleh perusahaan ataupun individu, dimana ketika
digabungkan akan menciptakan keunggulan perusahaan. Sumber daya dalam
sebuah perusahaan dapat dikategorikan dalam 3 klasifikasi, yaitu:
a. Customer facing
Meliputi kekuatan merek dagang, kekuatan pemasaran, dan luasnya
daerah distribusi.
b. Internal
Berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, contohnya
meliputi: teknologi, pengembangan produk, skala ekonomi, dan karyawan
yang berpengalaman
c. Upstream
Berhubungan dengan hubungan antara perusahaan dengan pemasok,
contohnya:
bentuk
kerjasama
dengan
pemasok-pemasok,
tingkat
kesempurnaan kerjasama antara perusahaan dengan pemasok
5. Mengetahui daya tarik peluang
Empat area yang digunakan untuk menentukan karakter dan tingkat dari sebuah
peluang, yaitu:
a. Competitive intensity ( Kekuatan pesaing )
Dua jenis pesaing untuk sebuah proses bisnis, yaitu:
35
•
Direct competitor
Pesaing yang dalam industri yang sama, yang menawarkan
produk atau jasa yang sama
•
Indirect Competitor
Pesaing tidak langsung dapat dikategorikan menjadi 2 kategori,
yaitu:
¾ Substitude producers, perusahaan lain yang menawarkan produk atau
jasa yang berbeda namun memiliki fungsi yang sama dengan yang
ditawarkan oleh perusahaan
¾ Adjacent Competitors, Pesaing yang tidak menawarkan produk yang
secara langsung menjadi pengganti, namun memiliki potensi untuk
menjadi substitude producers
b. Customer dynamics
Dinamika
pelanggan
dalam
membuat,
meningkatkan,
mempertahankan unit permintaan merupakan hal yang harus dianalisa setelah
menganalisa pesaing
c. Technology Vulnerability
Dengan adanya perkembangan teknologi yang terus menerus, maka
harus
dilihat
juga
teknologi
apa
yang
dapat
digunakan
dalam
mengembangkan potensi yang ada
d. Microeconomics
Dua faktor yang harus dilihat dalam microeconomics adalah yaitu
market size dan profitability. Luasnya pangsa pasar yang ada akan sangat
36
menentukan penghasilan yang didapat. Margin dari keuntungan yang tinggi
akan sangat menarik karena dapat menghasilkan keuntungan tingkat tinggi
dengan tingkat penjualan yang sama. Dengan mengetahui luasnya pasar dan
keuntungan yang dapat diraih akan menentukan bagaimana sebuah
perusahaan mendapatkan penghasilan. (Mohammed et.al, 2003, p60-64)
6. Membuat keputusan go or no-go
Setelah melalui 5 langkah diatas, maka perusahaan harus memiliki
gambaran jelas mengenai peluang pasar, sistem nilai perusahaan, dapat
mengidentifikasi segmen pelanggan serta pesaing, dan dapat mengidentifikasi
teknologi dan kekuatan yang ada dalam perusahaan, dimana hasil analisa dari
elemen-elemen tersebut dapat menghasilkan keputusan go or no-go (Mohammed
et.al, 2003, p66)
2.5.4.2 Memformulasikan Strategi Pemasaran
Proses ini terdiri dari menganalisis peluang pasar dan bagaimana strategi
pemasaran potensial memperkuat perusahaan dan strategi unit bisnis.
Strategi pemasaran yang didukung oleh program pemasaran ( Marketing mix )
memiliki 3 komponen utama, yaitu:
1. Segmentasi
Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p285) Segmentasi pasar adalah
membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda, yang
memiliki
kebutuhan,
karakteristik,
atau
perilaku
yang
berbeda
memungkinkan membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.
yang
37
Mohammed et.al (2003, p92) menyatakan bahwa segmentasi merupakan
pembagian pasar kedalam beberapa sub-unit pelanggan berdasarkan pada
kesamaan-kesamaan seperti kesamaan produk yang disukai, biaya yang harus
dikeluarkan untuk melayani pelanggan atau karakteristik yang cocok untuk
program-program
pemasaran
yang
ada.
Segmentasi
yang
baik
akan
menghasilkan segmantasi pasar yang actionable dan meaningful.
Dalam segmentasi akan terjadi 4 kemungkinan perubahan karakteristik
segmentasi yang disebabkan oleh internet.
a. No change
Tidak terjadi perubahan segmentasi yang besar baik dari ukuran maupun
komposisinya, contohnya: untuk perusahaan yang memiliki pelanggan tetap
b. Market Expansion
Terjadi perluasan pasar bukan dari komposisinya, namun dari ukuran
masing-masing segmen. Hal ini disebabkan karena tidak adanya lagi batasan
geografis seperti halnya apabila kita melakukan proses bisnis secara offline
c. Market reclassification
Terjadi perubahan dalam komposisi atau karakteristik segmentasi pasar.
Hal ini disebabkan oleh fitur-fitur tambahan dalam website perusahaan yang
menyebabkan
pelanggan
menjadi
lebih
demanding
ataupun
lebih
mendiskriminasikan. Hal ini akan mempengaruhi keuntungan perusahaan.
d. Reclassified Expansion
Merupakan perubahan yang terjadi tidak hanya pada ukuran, namun pada
komposisi segmentasi pasar juga. Targeting dan positioning memegang
peranan penting dalam kesuksesan e-marketing
38
Perubahan karakteristik
segmentasi yang
disebabkan oleh internet
Tidak
Ya
Ya
Market Expansion
Reclassified
Expansion
No Change
Market
Reclassification
Perubahan
ukuran
segmen
pasar
Tidak
Gambar 2.1 Perubahan karakteristik segmentasi
2. Targeting
Kotler dan Armstrong (2001, p285) mendefinisikan target pasar adalah
suatu proses evaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan pemilihan satu
atau lebih segmen pasar untuk digarap.
Mohammed et.al (2003, p92) menyatakan bahwa Target pasar merupakan
pemilihan dari segmentasi yang paling menarik dan dapat dicapai dengan sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Proses mengidentifikasi dan memilih segmen ini
disebut targeting
Targeting untuk internet marketing terdiri dari 4 skenario:
a. Blanket Targeting
Terjadi perluasan dalam segmentasi pasar, hal ini dimungkinkan
apabila banyak diantara segmen pasar dari perusahaan merupakan pengguna
internet
39
b. Beachhead Targeting
Perusahaan akan memfokuskan pada segmen yang lebih kecil yang
dari awalnya merupakan segmen yang lebih menyenangi menggunakan
internet untuk bertransaksi, dan akhirnya akan secara otomatis meluas ke
semua segmen pasar.
c. Bleed Over Targeting
Dalam bleed over targeting, target segmen pelanggannya merupakan
gabungan dari sebagian pelanggan offline dan pelanggan baru yang online.
Melayani segmen pelanggan yang offline maupun online.
d. New Opportunity Targeting
Perusahaan akan memilih segmen pasar yang sepenuhnya baru,
berbeda dari segi kebutuhan, dan jangkauan tempat dari segmen pelanggan
offline. Benar-benar menargetkan pada peluang bisnis yang benar-benar baru.
Jika skenario ini yang dipiliholeh perusahaan, maka memerlukan merek yang
baru dan belum mendapatkan posisi di masyarakat.
3. Positioning
Kotler dan Armstrong (2001, p285) menyatakan bahwa positioning pasar
adalah perumusan pemosisian bersaing produk dan menciptakan bauran
pemasaran yang lebih rinci
Menurut Mohammed et.al (2001, p92) positioning merupakan bagaimana
perusahaan mempengaruhi pelanggan, mendesain pesan-pesan pemasaran
sehingga sebuah produk yang ditawarkan dapat dianggap unik dan bernilai untuk
pelanggan. Strategi untuk pelanggan merupakan kombinasi dari strategi untuk
40
produk, jaringan pemasaran, harga, dan promosi yang membutuhkan perbedaan
( differentiation )
Seperti pada proses targeting, kriteria untuk positioning yang efektif
tidak berubah. Strategi positioning menekankan pada diferensiasi yang
meaningful, communicable, dan financial attractive.
Keempat skenario positioning yaitu:
a. Blanket positioning
Pada skenario pertama ini , target segmen tidak berubah, dan
positioning
yang
dilakukan
sangatlah
sederhana,
karena
strategi
positioningnya tidak berbeda dari strategi positioning secara offline yang
telah ada.
b. Reachhead positioning
Target segmen adalah segmen offline yang lebih luas. Positioningnya
serupa, tetapi lebih terfokus pada kelompok pelanggan yang lebih kecil.
c. Bleed over positioning
Target segmen terdiri dari konsumen lama dan konsumen baru.
Positioningnya menyerupai penawaran offline, tetapi juga membuat
penawaran online yang menarik bagi pelanggan baru.
d. New opportunity offering
Skenario terakhir memposisikan ulang seluruh penawaran. Mencoba
untuk menjangkau target segmen yang benar-benar baru. Strategi
positioningnya akan lebih efektif apabila strategi positioning offline
sebelumnya belum mempengaruhi persepsi target segmen baru.
41
2.5.4.3 Mendesain Customer Experience
Menurut Mohammed et.al (2003, 132) Perusahaan harus mengerti tipe dari
customer experience yang disesuaikan dengan peluang pasar. Experience sebaiknya
berkaitan dengan positioning perusahaan dan strategi pemasaran perusahaan. Desain dari
customer experience membangun sebuah jembatan antara strategi pemasaran level tinggi
dan taktik program pemasaran.
Pada tahap ini dijelaskan lebih lanjut tentang konsep dari customer experience
yaitu:
1. Experience Functionality
Pada tahap ini pelanggan merasa bahwa website yang disediakan oleh
perusahaan telah mampu menyediakan fungsi-fungsi yang mendukung semua
kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan
Pada tahap ini terdapat beberapa prinsip-prinsip utama, yaitu:
a. Kegunaan dan kemudahan navigasi
Kegunaan mengukur seberapa baik sebuah website dalam memenuhi
kebutuhan user dan membuat suatu jalan yang dapat membantu user untuk
mencapai tujuannya. Kegunaan dipengaruhi oleh banyak elemen, meliputi
kecepatan loading struktur halaman dan struktur grafik
b. Kecepatan
Kecepatan
menunjuk
pada
waktu
menampilkan suatu webpage pada layar user
yang
dibutuhkan
untuk
42
c. Reliability
Reliability menjelaskan berapa periode download pada suatu website.
Reliability juga dipengaruhi oleh seberapa sering website mendownload
secara cepat walaupun jaringannya sedang sibuk
d. Security
Pelanggan biasanya ingin mengetahui apakah mereka dapat
mempercayai keamanan suatu website dalam bertransaksi
e. Media accessibility
Media accessibility adalah kemampuan sebuah website untuk dapat
didownload dari beberapa macam platform
2. Experiencing Intimacy
Bila suatu perusahaan sudah dapat menyediakan dasar-dasar dari
functionality, maka posisinya akan berubah ke tahap kedua, yaitu pelanggan
merasa bahwa perusahaan telah memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Hal ini merupakan suatu tindakan yang dapat mendekatkan hubungan pelanggan
dengan perusahaan.
Pada tahap ini terdapat beberapa prinsip-prinsip utama, yaitu:
a. Customization
Adalah kemampuan sebuah website untuk mengubah dirinya sendiri
sesuai dengan keinginan user
b. Communication
Menunjuk pada dialog yang terbuka antara website dengan user.
Komunikasi mempunyai 3 bentuk yaitu firm-to-user-communication (seperti
43
konfirmasi
e-mail),
user-to-firm-communication
(seperti
permintaan
customer service), dan two-ways-communication (seperti instant messanging)
c. Consistency
Menunjuk pada derajat dimana customer experience pada suatu
website tidak berubah-ubah
d. Trustworthiness
Penilaian user terhadap website dan layanan dari perusahaan
(kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan)
e. Exceptional value
Pada tahap ini user yakin bahwa perusahaan menawarkan nilai
tambah bagi mereka sehingga user tidak dapat dengan mudah dibujuk oleh
produk lainnya
f. Shift form consumption to leisure activity
Merupakan perubahan proses, dari hanya menggunakan website saja
menjadi suatu aktivitas yang menyenangkan
3. Experience Evangelism
Pada tahap terakhir ini konsumen telah puas terhadap seluruh layanan
yang diberikan oleh perusahaan sehingga mereka bersedia untuk menjadi seorang
evangelist dimana mereka akan menceritakan pengalamannya kepada orang lain
Ada beberapa bentuk dari experience evangelism, yaitu:
44
a. Taking the world to the market
Orang suka sekali ikut menceritakan pengalaman mereka tentang
suatu produk apabila mereka mendapatkan pengalaman yang menarik dari
produk tersebut
b. Active community membership
Kondisi ini dikarakterisasikan dengan adanya partisipasi komunitas
c. The company cares about my opinion
Hal ini dikarakteristikan dengan adanya user yang sangat diperlukan
untuk membantu pengembangan perusahaan dengan memberikan opini yang
berguna sebagai masukan bagi perusahaan dan adanya timbal balik dari
perusahaan terhadap opini user / pelanggan
d. Defender of experience
Kebanyakan individu menceritakan pada orang lain bagaimana
mereka menggunakan suatu produk dan berusaha membujuk orang lain untuk
menggunakan produk yang disukainya. (Mohammed et.al, 2003, p135-p140)
2.5.4.4 Mendesain Interface
Internet telah merubah tipe tempat dari marketplace ( interaksi face to face ) ke
marketspace ( interaksi screen to face ). Perbedaan kuncinya adalah bahwa sekarang
hubungan dilakukan melalui media interface teknologi. Interface ini dapat berupa
desktop PC, subnotebook, Personal Digital Assistant ( PDA ), mobile phone, Wireless
Application Protocol ( WAP ) device, atau aplikasi lain yang dapat menggunakan
internet.
45
Mohammed et.al (2003, p161) menyatakan bahwa terdapat 7 elemen yang harus
diperhatikan dalam merancang customer interface, yaitu:
1. Context
Merupakan look-and-feel dari desain sebuah webpage. Terdapat 3 jenis kriteria,
yaitu:
a. Aesthetics criteria
Desain look-and-feel yang lebih ditekankan pada nilai artistik sebuah
webpage, seperti penggunaan warna dan grafis yang menarik, penggunaan
makromedia
flash
untuk
pembuatan
tombol
navigasinya,
sehingga
menciptakan desain situs yang sangat enak dipandang.
b. Functional criteria
Desain web yang lebih ditekankan pada fungsi dari web tersebut,
semua desain web dibuat sesimpel mungkin selama fungsi web tercapai.
Misalnya web yang berfungsi sebagai pusat informasi, maka desain web
tersebut akan sederhana namun memiliki informasi yang sangat lengkap.
Tiga faktor penting dari functional criteria, yaitu:
¾ Section breakdown
¾ Linking structure
¾ Navigation tools
c. Hybrid Criteria
Desain web yang merupakan gabungan dari kedua kriteria diatas.
Selain memenuhi functional criteria dari sebuah website, web tersebut harus
mampu menarik pelanggan dari sisi aesthetic
46
2. Content
Meliputi semua digital information yang terdapat pada sebuah web, baik
dalam bentuk audio, video, image, ataupun teks. Dimensi dari content, yaitu:
a. Offering mix
Content dari web meliputi produk yang ditawarkan, informasi dan
pelayanan
b. Appeal mix
Content dari web meliputi promosi dan pesan-pesan yang ingin
dikomunikasikan oleh perusahaan dari sebuah web
c. Multimedia mix
Mengarah pada variasi media ( text, audio, image, grafik ) yang
terdapat dalam sebuah web
3. Komunitas
Komunitas merupakan hubungan yang terjadi antara sesama pengunjung atau
pelanggan dari sebuah website. Komunitas dapat menarik pelanggan untuk
mengunjungi kembali sebuah website karena beberapa hal, yaitu:
a. Komunitas dapat menciptakan content yang menarik
Bentuk-bentuk contentnya seperti member posting, community
exclusive dan research
47
b. Komunitas
dapat
membuat
aktivitas-aktivitas
tertentu
menjadi
mungkin atau lebih mudah, terutama untuk suatu kebutuhan yang tidak
dapat dipenuhi secara individu
Dengan adanya komunitas, memungkinkan terjadinya pembagian
informasi yang mungkin berguna untuk pelanggan yang lainnya. Hal ini
dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan yang mendapatkan informasi
tersebut
4. Customization
Dimensi dari customization, yaitu:
a. Personalization
Setiap pelanggan diberikan kesempatan untuk memilih pengaturan
yang berbeda pada layout sebuah website sesuai dengan preference masingmasing seperti personalisasi dalam personalized e-mail account, content, dan
layout configuration
b. Tailoring
Penyajian informasi yang berbeda antar masing-masing pelanggan
disesuaikan dengan kebiasaan yang pernah dilakukan sebelumnya atau juga
berdasarkan pada preference dari pelanggan-pelanggan yang memiliki
kemiripan
48
5. Communication
Komunikasi antar perusahaan kepada pelanggannya terdiri dari:
a. Broadcast Dimension
Komunikasi satu arah dari perusahaan kepada pelanggannya
dan
tidak memerlukan respon dari pelanggan seperti FAQs dan E-mail
newsletters
b. Interactive Dimension
Komunikasi dua arah antara perusahaan dengan pelanggan,
contohnya user input, customer service dan e-commerce dialogue.
c. Hybrid Dimension
Gabungan dari dimensi broadcast dan interactive, contohnya
pemberian freeware yang dapat didownload oleh user dan user dapat
mengirimkan kepada user lain, hal ini secara otomatis membantu perusahaan
dalam melakukan promosi.
6. Connection
Kemampuan sebuah website untuk berpindah dari sebuah webpage ke
webpage lainnya ataupun website lainnya dengan on click baik pada text, image,
maupun toolbar yang lain.
Dimensi pada connection:
a. Link to site
Hubungan antara sebuah website dengan website lainnya yang
membuat user secara total keluar dari website sebelumnya dan masuk
kedalam website yang dituju.
49
b. Homesite background
User dapat memasuki website lainnya, namun background dari
website utama tetap dipertahankan. Dalam hal ini hubungan antar website
utama dengan website yang dituju harus memiliki batasan-batasan yang jelas.
c. Outsource content
Content dari web yang diinginkan user dimasukkan kedalam content
website utama, sehingga user tidak perlu berpindah website untuk
mendapatkan informasi yang dicari
d. Percentage of homesite content
Sebagian dari content sebuah website kadangkala tidak sepenuhnya
diatur oleh sebuah website sehingga perlu diperhatikan bagaimana strategi
content dari sebuah website.
e. Pathway of connection
Pathway of connection yang
dapat membawa user keluar dari
website disebut sebagai “pathway-out” , sedangkan pathway yang dapat
membawa informasi lain dari luar website tanpa benar-benar meninggalkan
website disebut sebagai “pathway-in”. Beberapa online retailers mempunyai
koneksi ke situs lain. Terkadang mereka menawarkan program gabungan
yang mengijinkan situs lain terhubung melalui banner atau tombol
7. Commerce
Fitur dari customer interface yang mendukung berbagai aspek dari
transaksi pedagang. Dimensi dari commerce yaitu:
a. Registration
50
b. Shopping chart
c. Security
d. Kredit card approval
e. One click shopping
f. Order through affiliances
g. Configuration technology
h. Order tracking
i. Delivery option
2.5.4.5 Mendesain Program Pemasaran
Setelah melalui langkah pertama sampai langkah keempat. Perusahaan sebaiknya
mempunyai arah strategi yang jelas. Perusahaan telah memutuskan target segmen dan
posisis spesifik agar selalu diingat oleh target konsumen. Dengan mendesai program
pemasaran, konsumen akan diarahkan menjadi konsumen yang berkomitmen dan loyal
bagi perusahaan.
Customer relationship mendeskripsikan tahapan hubungan konsumen dan
menjelaskan teknik untuk membawa konsumen kedalam hubungan yang diinginkan
perusahaan. Ada empat tahap dalam customer relationship:
1. Awareness
Pada tahap ini konsumen mengetahui tentang keberadaan perusahaan
tersebut, tetapi belum ada keinginan untuk melakukan transaksi atau melakukan
komunikasi dengan perusahaan
51
2. Exploration
Pada tahap ini konsumen mulai mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya pertukaran, mencari informasi atau bahkan memulai pembelian. Tahap
ini memfokuskan pada daya tarik web, mengembangkan kepercayaan dan norma,
membangun hubungan yang kuat serta dapat memuaskan konsumen
3. Commitment
pada tingkat ini kedua pihak merasakan adanya rasa tanggung jawab satu
dengan yang lain. Indikasi yang muncul dari adanya komitmen adalah tingkatan
bagaimana masing-masing pihak saling berkontribusi terhadap relationship. Pada
tahap ini konsumen telah melakukan transaksi pembelian
4. Dissolution
Tahap ini terjadi ketika ada salah satu pihak atau kedua belah pihak ingin
mengakhiri hubungan
Tahap kelima ini akan menghasilkan Marketspace Relationship Levers Matrix
yaitu sebuah kerangka kerja untuk mengidentifikasi pendorong-pendorong pemasaran
apa saja yang paling tepat dalam mempengaruhi dan menggerakkan pelanggan ke
berbagai tahapan hubungan. (Mohammed et.al, 2003, p214-p221)
52
Tahap Hubungan
Awareness
Exploration
Commitment
Dissolution
Bauran pemasaran
Product
Price
Communication
Community
Distribution
Branding
Tabel 2.3 Maketspace Matrix
(Mohammed et.al, 2004, p542)
2.5.4.6 Mendapatkan Informasi Pelanggan Melalui Teknologi
Pada lingkungan yang terpusat pada konsumen, perusahaan harus membuat dan
bertindak pada 3 keputusan kunci, yaitu:
a. Secara strategis memilih pasar yang akan dituju
b. Belajar lebih mengenai konsumen dan alat strategis untuk mendapatkan target
konsumen
c. Menaksir keuntungan jangka panjang dari konsumen dan memegang teguh
konsumen kunci
Perusahaan
dapat
menggunakan
teknologi
untuk
mendapatkan,
mengatur,
menganalisa, dan memfasilitasi informasi konsumen yang relevan, yang dapat
mengurangi ketidaktentuan yang berhubungan dengan ketiga hal diatas. (Mohammed
et.al, 2003, p628).
53
2.5.4.7 Mengevaluasi Program Pemasaran
Tahap ini melakukan pengevaluasian menggunakan metriks untuk mengetahui
kesehatan suatu perusahaan, dan apakah suatu program marketing dapat dijalankan.
Matriks ini membahas 3 aspek, yaitu:
•
Financial Metriks
Mengukur finansial perusahaan.
•
Customer-based Metriks
Mengukur kesehatan aset konsumen sebuah perusahaan
•
Internet Marketing Program Implementatian Metriks
Digunakan untuk melihat seberapa efektif dan baiknya kinerja elemenelemen dalam program marketing, dalam membangun aset berorientasi
pelanggan
2.6
Analisis Porter
Pearce dan Robinson (2000, p86) menyatakan bahwa buku profesor Harvard
Michael E. Porter Competitive Strategy mendorong konsep lingkungan industri ke dalam
pemikiran strategik dan perencanaan usaha. Dalam artikel Harvard Business Review,
Porter menjelaskan lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam suatu industri.
Kerangka acuannya yang tersusun rapi membantu para manajer strategik untuk
mengaitkan pengaruh faktor-faktor lingkungan jauh dengan akibatnya atas lingkungan
operasional perusahaan.
Sifat dan derajat persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima kekuatan
atau faktor: Ancaman pendatang baru, daya tawar menawar pembeli (pelanggan), daya
54
tawar menawar pemasok, ancaman produk atau jasa substitusi (jika ada), dan
pertarungan diantara para anggota industri (peserta persaingan). Untuk menyusun
rancangan strategi menghadapi kekuatan-kekuatan ini dan tumbuh, suatu perusahaan
harus memahami bagaimana cara kerja kekuatan-kekuatan tersebut dalam industri dan
bagaiman pengaruh mereka terhadap perusahaan dalam suatu situasi tertentu.
Pendatang baru
Ancaman
pendatang baru
Persaingan di kalangan
anggota industri
Daya tawar menawar
pembeli
Daya tawar menawar
pemasok
Pemasok
Pembeli
Persaingan diantara
perusahaan yang
sudah ada
Ancaman
produk atau
jasa subtitusi
Subtitusi
Gambar 2.2 Diagram Porter
(Pearce dan Robinson 2000, p86)
2.6.1 Pendatang Baru
Menurut Pearce dan Robinson (2000, p.87) pendatang baru ke suatu industri
membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk mereggut bagian pasar (market share),
dan sering kali sumber daya yang cukup besar. Perusahaan yang melakukan diversifikasi
55
melalui akuisisi ke dalam industri dari pasar lain seringkali memanfaatkan sumber daya
mereka untuk dapat berkembang.
Besarnya ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang ada dan pada
reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada menurut perkiraan calon pendatang baru.
Jika hambatan masuk tinggi dan calon pendatang baru memperkirakan akan menghadapi
perlawanan keras dari peserta persaingan yang sudah ada, pendatang baru ini jelas tidak
merupakan ancaman yang serius.
2.6.2
Pemasok Yang Kuat
Menurut Pearce dan Robinson (2000, p.88) pemasok dapat memanfaatkan
kekuatan tawar menawarnya atas para anggota industri dengan menaikkan harga atau
menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Pemasok yang kuat karenanya,
dapat menekan kemampulabaan suatu industri yang tidak dapat mengimbangi kenaikan
biaya dengan menaikkan harganya sendiri. Contoh: Dengan menaikkan harga mereka,
produsen
konsentrat
minuman
ringan
mempunyai
andil
dalam
penurunan
kemampulabaan perusahaan-perusahaan pembotolan karena perusahaan pembotol ini
(akibat persaingan tajam dari minuman ringan bubuk, sari buah, dan jenis-jenis
minuman lain) tidak leluasa menaikkan harga mereka sendiri.
Kekuatan masing-masing pemasok (atau pembeli) bergantung pada sejumlah
karakteristik situasi pasarnya dan pada tingkat kepentingan relatif penjualan atau
pembeliannya dalam industri tersebut dibandingkan dengan keseluruhan bisnisnya.
Kelompok pemasok kuat jika:
1. Kelompok ini didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi
ketimbang industri tempat mereka menjual produk.
56
2. Produk pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi, atau jika
terdapat biaya pengalihan (switching cost). Biaya pengalihan adalah biaya tetap
yang harus ditanggung pembeli jika berganti pemasok. Ini timbul karena, antara
lain, spesifikasi produk pembeli terikat pada pemasok tertentu, pembeli telah
menginvestasikan dana besar untuk peralatan khusus atau untuk menguasai cara
pengoperasian peralatan dari pemasok (seperti pada perangkat lunak komputer),
atau lini produksinya terkait dengan fasilitas produksi pemasok (seperti pada
beberapa pabrik kemasan minuman ringan)
3. Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri. Sebagai
contoh, persaingan antara perusahaan baja dan perusahaan aluminium dalam
menjual ke industri kaleng melemahkan kekuatan masing-masing pemasok
4. Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri
pembelinya. Ini memberikan kekuatan bagi pemasok untuk memaksa industri
menerima syarat-syarat pembelian yang ditetapkan pemasok.
5. Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. Jika industri adalah
pelanggan penting, nasib pemasok akan sangat bergantung pada industri yang
bersangkutan, dan mereka akan berusaha melindungi industri melalui penetapan
harga yang wajar dan dukungan dalam kegiatan-kegiatan seperti R&D dan lobi
2.6.3
Pembeli Yang Kuat
Menurut Pearce dan Robinson (2000, p.90) pembeli atau pelanggan dapat juga
menekan harga, menuntut kualitas lebih tinggi atau layanan yang lebih banyak, dan
mengadu domba sesama anggota industri . semua ini dapat menurunkan laba industri.
57
Kelompok pembeli kuat jika:
1. pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar. Pembeli
volume besar khususnya merupakan ancaman yang potensial jika biaya tetap
yang tinggi merupakan karakteristik industri. Seperti pada industri kemasan
logam kilang jagung, dan bahan kimia curah, misalnya yang membuat upaya
menjaga produksi pada kapasitas penuh menjadi sulit.
2. Produk yang dibeli dari industri bersifat standar atau tidak terdiferensiasi.
Pembeli yang pasti selalu bisa mencari pemasok lain, dapat mengadu domba
sesama anggota industri.
3. Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk
pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar. Pembeli mungkin
akan berusaha mendapatkan harga yang menguntungkan dan membeli secara
selektif. Bila produk yang dijual oleh industri yang bersangkutan merupakan
bagian kecil saja dari biaya pembeli, pembeli biasanya tidak terlalu peka harga
4. Pembeli menerima laba yang rendah. Ini akan mendorong pembeli untuk
menekan biaya pembeliannya. Tetapi, pembeli yang labanya tinggi, umumnya
kurang peka harga (tentu saja, jika produk yang dibeli tidak merupakan
komponen biaya yang besar bagi pembeli).
5. Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli. Bila
kualitas produk pembeli sangat dipengaruhi oleh produk industri, umumnya
pembeli akan kurang peka harga, industri yang situasinya seperti ini meliputi
industri peralatan ladang minyak, yang kerusakan peralatannya dapat
mengakibatkan kerugian besar, dan kabinet instrumen medik, dan tes elektronik,
58
yang kualitasnya dapat mempengaruhi impresi penggunaan tentang kualitas
peralatan didalamnya
6.
Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli. bila produk atau
jasa industri memberikan manfaat besar, pembeli tidak terlalu peka harga,
sebaliknya mereka lebih memperhatikan mutu. Ini terjadi dalam industri jasa
seperti perbankan investasi dan akunting publik. Dalam industri seperti ini,
kesalahan dalam perhitungan dapat sangat mahal dan memalukan.
7. Pembeli mempunyai kemampuan untuk melakukan integrasi balik. Produsen
Mobil Tiga Besar dan pembeli mobil utama seringkali memanfaatkan ancaman
ini sebagai senjata runding. Tetapi ada kalanya suatu industri terlalu berlebihan
dalam mengancam industri pembeli sehingga para anggotanya mungkin
melakukan integrasi maju.
Sebagian besar sumber kekuatan pembeli ini juga berlaku untuk kelompok
konsumen selain untuk pembeli industri dan komersial, tetapi diperlukan modifikasi
tertentu. Konsumen cenderung lebih peka harga jika mereka membeli produk yang tidak
terdiferensiasi, relatif mahal terhadap penghasilan mereka, dan jika kualitas tidak terlalu
penting bagi mereka.
2.6.4
Produk Substitusi
Menurut David (2001, p101 ) Produk substitusi merupakan produk lain yang
bisa menggantikan produk tertentu dalam memenuhi kebutuhan yang sama. Semakin
banyak tersedia dan mudah diperoleh produk substitusi dari suatu industri semakin
mengancam industri tersebut. Artinya persaingan tidak hanya bersal dari produk sejenis
tetapi juga persaingan dari produk lain yang bisa menggantikan produk tersebut.
59
Dengan menetapkan batas harga tertinggi (ceiling price), produk atau jasa
substitusi membatasi potensi suatu industri. Jika industri tidak mampu meningkatkan
kualitas produk atau mendiferensiasikannya, laba dan pertumbuhan industri dapat
terancam.
Produk pengganti yang secara strategik layak diperhatikan adalah produk yang
(a) kualitasnya mampu menandingi kualitas produk industri atau (b) dihasilkan oleh
industri yang menikmati laba tinggi. Produk pengganti seringkali masuk dengan cepat
kedalam industri jika terjadi persaingan yang ketat dalam industri mereka sendiri yang
mengakibatkan turunnya harga atau naiknya kinerja
2.6.5
Persaingan Diantara Para Anggota Industri
Menurut Pearce dan Robinson (2000, p.91) persaingan di kalangan anggota
industri terjadi karena mereka berebut posisi dengan menggunakan taktik seperti
persaingan harga, introduksi produk, dan perang iklan. Persaingan tajam seperti ini
bersumber pada sejumlah faktor:
1. Jumlah peserta persaingan banyak dan kurang lebih setara dalam hal ukuran dan
kekuatan.
2. Pertumbuhan industri lambat, menyulut perang memperebutkan bagian pasar
yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan ekspansi.
3. Produk atau jasa tidak terdiferensiasi atau tidak membutuhkan biaya
pengalihan. Jika produk terdiferensiasi atau melibatkan biaya pengalihan,
pembeli akan terikat pada satu pemasok dan pemasok yang bersangkutan akan
terlindung dari serbuan para pesaingnya.
60
4. Biaya tetap (fixed cost) tinggi atau produk bersifat mudah rusak (perishable),
mengundang keinginan kuat untuk menurunkan harga.
5. Penambahan kapasitas harus dalam jumlah besar. Penambahan demikian
mengganggu keseimbangan penawaran permintaan industri dan seringkali
menimbulkan kelebihan kapasitas dan penurunan harga.
6. Hambatan keluar tinggi. Hambatan keluar, seperti adanya aset khusus atau
keterikatan manajemen pada suatu bisnis tertentu, memaksa perusahaan terus
bertahan meskipun mungkin mereka harus menerima ROI rendah atau bahkan
negatif. Kelebihan kapasitas terus terjadi, dan kemampu-labaan peserta
persaingan yang masih sehat akan terganggu karena perusahaan yang merana
terus berusaha bertahan. Jika keseluruhan industri menderita kelebihan
kapasitas, campur tangan pemerintah mungkin dirasa perlu, khususnya jika
pesaing asing terlibat.
7. Para peserta persaingan beragam dalam hal strategi, asal usul dan kepribadian.
Mereka memiliki pemikiran yang berbeda dalam hal cara bersaing dan terus
berkonfrontasi satu sama lain.
Meskipun suatu perusahaan harus hidup bersama banyak faktor ini, karena
mereka merupakan bagian integral dari perekonomian, perusahaan masih mempunyai
keleluasan tertentu untuk memperbaiki keadaan melalui perubahan strategik. Sebagai
contoh, perusahaan dapat saja berusaha meningkatkan biaya pengalihan pembeli atau
meningkatkan diferensiasi produk. Pemusatan usaha penjualan pada segmen industri
yang paling cepat tumbuh atau pada wilayah pasar yang biaya tetapnya paling rendah
dapat mengurangi dampak persaingan antar anggota industri. Jika ini mungkin, suatu
perusahaan dapat berusaha menghindari konfrontasi dengan pesaing yang menghadapi
61
hambatan keluar tinggi dan, dengan demikian, dapat menghindar dari perang harga yang
menyakitkan.
2.7
Penentuan Sampel
Ukuran sampel dari suatu populasi dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
Slovin yang dikutip Husein (2001, p74) seperti berikut:
N
n=
1+Ne2
Dimana:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2% pemakaian rumus diatas mempunyai
asumsi bahwa populasi berdistribusi normal
Husein (2001, p75) menyatakan ada pendapat lain, yaitu dari Gay yang
menyatakan ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan desain / metode
penelitian yang digunakan, yaitu sebagai berikut:
•
Desain deskriptif minimal 10% dari populasi. Untuk populasi yang relatif kecil
minimal 20%
•
Desain deskriptif – korelasi , minimal 30 subyek
•
Metode ex post facto , minimal 15 subyek per kelompok
•
Metode eksperimental, minimal 15 subyek
62
Pembaca jangan sampai terjebak dengan kaidah ini. Misalnya: jika jumlah elemen
populasi 50 buah, kita dapat memakai sampel sebanyak 10 buah walau elemen sampel
heterogen begitu kecil. Mengapa tidak diambil secara populasi saja jika memang tidak
ada kendala
2.8
Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2006, p142) Dalam penelitian kuantitatif, analisa data
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data
dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang
digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu: statistik deskriptif, dan statistik
inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris.
2.8.1 Statistik Deskriptif dan Inferensial
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada sampel, analisisnya dapat
menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial.
Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui
tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean
(pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data
melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase.
63
Statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statistik
probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel
dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Rumus rata-rata:
Jumlah data
µ=
Banyaknya data
Rumus simpangan baku:
2
S=
∑ (x1 - µ)2
n-1
µ = Rata-rata
S = Simpangan baku
x = Data ke…
n = Banyaknya data
2.8.2
Statistik Parametris dan Nonparametris
Sugiyono (2006, p144) menyatakan bahwa pada statistik inferensial terdapat
statistik parametris dan nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji
parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.
(pengertian statistik disini adalah data yang diperoleh dari sampel). Parameter populasi
64
itu meliputi: rata-rata µ, simpangan baku σ, dan varians σ2. Sedangkan statistiknya
adalah meliputi rata-rata x bar, simpangan baku s, dan varians s2.
Penggunaan statistik parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi dan
jenis data yang akan dianalisis. statistik parametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan
digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal. Statistik parametris mempunyai
kekuatan yang lebih daripada statistik nonparametris, bila asumsi yang melandasi dapat
terpenuhi. Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan
statistik, ada dua hal utama yang harus diperhatikan, yaitu macam data dan bentuk
hipotesis yang diajukan.
2.8.3
Macam-Macam Data Penelitian
Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid.
Untuk bisa mendapatkan data yang valid tersebut, maka peneliti harus terlebih dulu
mengetahui macam-macam data. Macam-macam data yang dikemukakan berikut,
diperoleh dengan instrumen yang menggunakan skala nominal, ordinal, interval, dan
rasio.
Macam data ada dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. (skoring: baik
sekali = 4, baik = 3, kurang baik = 2 dan tidak baik = 1)
Data kuantitatif dibagi dua, yaitu data diskrit / nominal dan data kontinum. Data
nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah, secara diskrit
atau kategori. Data ini diperoleh dari hasil menghitung.
65
Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini diperoleh
dari hasil pengukuran. Data ini dibagi menjadi data ordinal, data interval, dan data rasio.
Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat. Misalnya juara I, II,
III dan seterusnya. Data ini bila dinyatakan dalam skala, maka jarak satu data dengan
data yang lain tidak sama.
Data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol
(0) absolut / mutlak. Data-data yang diperoleh dari pengukuran dengan instrumen sikap
dengan skala likert misalnya adalah berbentuk data interval. Data interval dapat dibuat
menjadi data ordinal (peringkat).
Data rasio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol (0) mutlak.
Misalnya data tentang berat, panjang, dan volume. Data ini dapat dirubah ke dalam data
interval dan ordinal.data ini juga dapat dijumlahkan atau dibuat perkalian secara aljabar.
Data rasio adalah data yang paling teliti.(Sugiyono, 2006, p14-p16)
Untuk menganalisa data interval dan rasio pada statistik parametris digunakan
rumus t-test
Rumus t-test:
t=
t = t hitung
µ = rata-rata
µo = rata-rata ideal
µ - µo
s
√n
66
s = Simpangan baku
n = banyaknya data
2.8.4
Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur
tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif
Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen
tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka,. Sehingga akan lebih akurat, efisien dan
komunikatif.
Berbagai skala yang dapat digunakan untuk penelitian bisnis antara lain adalah:
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Rating Scale
4. Semantict Deferensial
5. Skala Thurstone
Kelima jenis skala tersebut bila digunakan dalam pengukuran, akan mendapatkan
data interval atau rasio. Hal ini tergantung pada bidang yang akan diukur. Yang akan
dibicarakan pada bab ini hanya skala Likert dan Guttman.
2.8.4.1 Skala Likert
Menurut Sugiyono (2006, p86) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
67
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai negatif, dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka
jawaban itu dapat diberi skor, misalnya
1. Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor
5
2. Setuju/sering/positif diberi skor
4
3. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor
3
4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor
2
5. Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif diberi skor
1
Instumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk
checklist ataupun pilihan ganda.
2.8.4.2 Skala Guttman
Sugiyono (2006, p90) menyatakan bahwa skala pengukuran dengan tipe ini, akan
didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah” ; “pernah-tidak pernah”;
“positif-negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio
dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau di skala Likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata
sangat setuju sampai sangat tidak setuju, maka dalam skala Guttman hanya ada dua
interval yaitu “setuju” dan “tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman
dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan
yang ditanyakan.
68
Skala guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Juga dapat dibuat
dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misal
untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0. analisa dilakukan
seperti pada skala Likert.
2.8.5
Uji Pihak Kanan
Sugiyono (2006, p162) menyatakan bahwa uji pihak kanan digunakan apabila
hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan dan hipotesis alternatifnya
(Ha) berbunyi “lebih besar (>)”. Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan
kata “paling besar”
Contoh hipotesis deskriptif (satu sampel):
Hipotesis
: Daya tahan lampu merek A paling lama 400 jam
Hipotesis alternatif
: Daya tahan lampu merek B lebih besar dari 400 jam
Ho : µ ≤ 400 jam
Ha : µ > 400 jam
Download