8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin ‘communitas’, yang berarti ‘membagi’ atau ‘kesamaan’ (vol 6, 2009: 26). Secara sederhana dari definisi ini dapat dilihat bahwa tujuan dari komunikasi adalah untuk membangun kesamaan makna antara pengirim pesan dan penerima pesan. Menurut Everett M. Rogers, “komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka” (Deddy Mulyana, 2009: 68). Definisi ini kemudian dikembangkan oleh Rogers bersama D. Lawrence Kincaid dalam H. Hafied Cangara (2008: 20) sehingga menimbulkan definisi baru yang menyatakan bahwa “komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”. Shanon dan Weaver (Wiryanto, 2006: 7), “komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu 8 9 sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.” Merangkum dari beberapa teori di atas, secara sederhana penulis menarik benang merah bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, baik secara verbal maupun nonverbal yang akan menimbulkan suatu reaksi tertentu. 2.1.1.2 Unsur-unsur Komunikasi Adapun unsur-unsur dalam berkomunikasi, yaitu: Sender Encoding Message Decoding Media Noise Response Feedback Gambar 2.1 Unsur-Unsur Komunikasi Sumber: Effendy (2009: 18) Receiver 10 Unsur-unsur komunikasi yang terdapat pada gambar di atas adalah sebagai berikut (Effendy, 2009: 18-19): a. Sender, komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. b. Enconding, penyandian yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang. c. Message, pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. d. Media, saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. e. Receiver, komunikan yang menerima pesan dari komunikator. f. Response, tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan. g. Feedback, umpan balik, tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. h. Noise, digunakan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Model komunikasi di atas menegaskan faktor-faktor kunci dalam komunikasi yang efektif. Penulis berpendapat bahwa saat akan berkomunikasi komunikator harus tahu khalayak mana yang 11 dijadikan sasaran dan tanggapan apa yang diinginkannya. Ia harus terampil dalam menyandi pesan dengan memperhitungkan bagaimana komunikan sasaran biasanya menyandi pesan. Komunikator harus mengirimkan pesan melalui media yang efisien dalam mencapai khalayak sasaran. 2.1.1.3 Ruang Lingkup Komunikasi Ilmu komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari, menelaah dan meneliti kegiatan-kegiatan komunikasi manusia yang luas. Ruang lingkup komunikasi meliputi semua aspek yang berkaitan dengan hal-hal yang terdapat di dalam komunikasi, mulai dari komponen komunikasi sampai pada bidang-bidang dalam komunikasi. Hal ini dapat digambarkan dalam bagan (Effendy, 2009: 6-8) sebagai berikut: 12 Bidang Bentuk K 1. komunikasi sosial 2. komunikasi manajemen / organisasional 3. komunikasi perusahaan 4. komunikasi politik 5. komunikasi internasional 6. komunikasi antarbudaya 7. komunikasi pembangunan 8. komunikasi tradisional 1. komunikasi personal a. komunikasi intrapribadi b. komunikasi antar pribadi 2. komunikasi kelompok a. komunikasi kelompok kecil b. komunikasi kelompok besar 3. komunikasi massa 4. komunikasi media O M U Sifat N I K A 1. tatap muka 2. bermedia 3. verbal: a. lisan b. tulisan /cetak 4. nonverbal: a. kial/isyarat badaniah b. bergambar Tujuan 1. perubahan sikap 2. perubahan pendapat 3. perubahan perilaku 4. perubahan sosial Fungsi 1. menginformasikan 2. mendidik 3. menghibur 4. mempengaruhi Teknik 1. komunikasi informatif 2. komunikasi persuasif 3. komunikasi instruktif/koersif 4. hubungan manusiawi S I Metode Gambar 2.2 Skema Komunikasi Sumber: Effendy (2009: 6-8) 1. jurnalistik 2. hubungan masyarakat 3. periklanan 4. pameran 5. publisitas 6. propaganda 7. perang urat syarat 8. penerangan 13 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Bauran Promosi 2.2.1.1 Definisi Bauran Promosi Menurut Stanton dalam Saladin (2006: 172) mengemukakan bahwa bauran promosi ialah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan, publisiti dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan. Dan menurut Kotler (2008: 264) bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Dari dua definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bauran promosi merupakan kombinasi dari periklanan, promosi penjualan, penjualan perseorangan, humas dan publikasi, dan pemasaran langsung yang semuanya direncanakan untuk membantu pencapaian tujuan program penjualan perusahaan. 2.2.1.2 Unsur - Unsur Bauran Promosi Adapun beberapa unsur yang terdapat didalam bauran promosi adalah sebagai berikut (Uyung Sulaksana, 2003: 24-29): 14 1) Periklanan Karena banyaknya bentuk dan penggunaan iklan, cukup sulit membuat generalisasi. Namun tetap ada ciri-ciri dan kelebihan iklan yang dapat dikemukakan: a. Public presentation: sifat publik dari iklan memberi semacam legitimasi pada produk dan mengesankan penawaran yang terstandarisasi. Banyak orang akan menerima pesan yang sama. b. Pervasiveness: pemasar bisa mengulang pesan yang sama melalui iklan. Dengan iklan, pembeli bisa menerima dan membandingkan pesan dari berbagai perusahaan yang bersaing. c. Amplified expresiveness: iklan memberi peluang untuk mendramatisir perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, bunyi dan warna. d. Impersonality: audiens tidak wajib menaruh perhatian atau merespon iklan. Iklan lebih merupakan monolog di depan audiens, bukan sebuah dialog dengan audiens. 2) Promosi Penjualan Alat promosi penjualan seperti kupon, kontes, premi dan lain-lain sangat berbeda, tetapi semua jenis promosi ini sama-sama menawarkan tiga manfaat yang unik, yaitu: 15 a. Komunikasi: promosi biasanya mengundang minat dan umumnya menyajikan informasi agar konsumen terdorong membeli. b. Insentif: mereka menawarkan konsensi, rangsangan atau kontribusi yang bagi konsumen bisa merupakan value tersendiri. c. Undangan: promosi bersifat mengundang agar seketika dapat terjadi transaksi. 3) Humas dan Publikasi Daya tarik humas dan publikasi banyak bertumpu pada tiga keunggulan unik berikut: a. Kredibilitas tinggi: berita dan fitur lebih otentik dan kredibel di mata pembaca ketimbang iklan. b. Mampu menjaring pembeli dalam keadaan sedang lengah: humas mampu menjangkau prospek yang suka menghindari wiraniaga dan iklan. c. Dramatisasi: humas mampu mendramatisir perusahaan atau produk. 4) Penjualan Personal Penjualan personal merupakan alat yang paling efektif pada tahapan lanjut proses pembelian, khususnya untuk membangun preferensi, keyakinan dan mendorong aksi konsumen. Penjualan personal punya tiga kelebihan unik: 16 a. Perjumpaan personal: hubungan tak berjarak dan bersifat interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing dapat mengamati reaksi atau satu sama lain secara dekat. b. Kultivasi: memungkinkan berkembangnya segala jenis hubungan jual-beli hingga persahabatan pribadi. c. Respon: penjualan personal mampu memaksa pembeli merasa wajib mendengarkan wiraniaga. 5) Pemasaran Langsung Walau ada berbagai bentuk direct marketing, seperti direct mail, telemarketing, internet marketing, namun kesemuanya sama-sama memiliki empat ciri-ciri unik: a. Nonpublik: pesan biasanya dialamatkan pada orang tertentu. b. Customized: pesan bisa khusus dibuatkan agar dapat membujuk individu tertentu. c. Up-to-date: pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat. d. Interaktif: pesan dapat diubah-ubah tergantung respon yang diterima. Dari uraian unsur bauran promosi di atas dapat kita ketahui bahwa masing-masing unsur memiliki manfaat yang berbeda. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari unsur 17 tersebut seorang Public Relations harus menyeleksi unsur mana yang cocok untuk digunakan dalam promosi produk perusahaan. 2.2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi Menurut Djaslim Saladin ada beberapa faktor yang mempengaruhi bauran promosi (2006: 129): 1. Jumlah dana yang digunakan untuk promosi Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi bauran promosi. Perusahaan yang memiliki dana lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana lebih terbatas. 2. Sifat pasar Beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi bauran promosi ini meliputi : a) Luas pasar secara geografis Perusahaan yang hanya memiliki pasar lokal sering mengadakan kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki pasar nasional atau internasional. Bagi perusahaan yang memiliki pasar lokal mungkin sudah cukup menggunakan personal selling saja, tetapi bagi perusahaan yang mempunyai pasar nasional paling tidak harus menggunakan periklanan. 18 b) Konsentrasi pasar Konsentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap : jumlah calon pembeli, jumlah pembeli potensial yang macamnya berbeda-beda dan konsentrasi secara nasional. Perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada satu kelompok pembeli saja, maka pengguna alat promosinya akan berbeda pada semua kelompok pembeli. c) Macam pembeli Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengaruhi oleh obyek atau sasaran dalam kampanye penjualannya, apakah pembeli industri, konsumen rumah tangga atau pembeli lainnya. Sering perantara pedagang ikut menentukan atau ambil bagian dalam pelaksanaan program promosi perusahaan. 3. Jenis produk Strategi promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi oleh jenis produknya, apakah barang konsumsi atau industri. Periklanan sangat penting didalam pemasaran barang konsumsi terutama untuk barang konvenien karena memerlukan saluran distribusi yang luas dan kurang penting didalam pemasaran barang industri. Sedangkan personal selling sangat penting didalam pemasaran barang industri 19 terutama barang industri, barang instalasi atau barang yang berharga cukup tinggi dan kurang penting didalam pemasaran barang konsumen. Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa ternyata ada banyak hal yang perlu diperhatikan oleh Public Relations serta perusahaan saat akan mempromosikan suatu produk atau dan jasa. 2.2.2 Promosi Penjualan 2.2.2.1 Definisi Promosi Penjualan Promosi penjualan biasanya digunakan perusahaan produksi barang atau jasa untuk menambah nilai suatu produk tersebut, yang gunanya untuk merangsang konsumen untuk membeli atau memakai produk atau jasa tersebut. Hal ini didukung oleh Terence A. Shimp (2003: 319) yang mendefenisikan promosi penjualan sebagai aktivitas pemasaran yang bertujuan menstimulasikan aksi pembeli cepat dengan menawarkan keuntungan tambahan kepada pelanggan. Dan menurut Djaslim Saladin (2003 : 136) promosi penjualan adalah kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukan untuk mendorong lebih kuat mempercepat respon pasar 20 yang ditargetkan sebagai alat lainnya dengan menggunakan bentuk yang berbeda. Dari definisi di atas penulis menarik kesimpulan bahwa promosi penjualan adalah suatu teknik dalam mencapai tujuan pemasaran, yang gunanya untuk merangsang konsumen cepat membeli atau memakai barang atau jasa yang diproduksi suatu perusahaan. 1.2.2.2 Alat Promosi Penjualan Secara garis besar terdapat tiga macam alat promosi penjualan menurut Kotler dan Amstrong (2010: 503), yaitu: a. Consumer promotions: untuk meningkatkan pembelian pelanggan (jangka pendek) dan keterlibatan atau untuk meningkatkan hubungan pelanggan (jangka panjang). Dapat berupa pemberian sampel, rabat, hadiah, kontes dan sebagainya. b. Trade promotions: untuk membujuk reseller agar mengangkat merek, memberikan ruang pajang, mempromosikannya dalam iklan dan mendorongnya ke pelanggan. Dapat berupa pemberian diskon dalam periode waktu tertentu dan barang iklan perusahaan seperti kalender. 21 c. Business promotions: untuk memimpin bisnis, merangsang pembelian, memberikan pelanggan hadiah dan memotivasi tenaga penjual. Dapat berupa pemberian konvensi dan pameran dagang, serta kontes penjualan. Ketiga alat promosi penjualan di atas digunakan oleh perusahaan spring bed Airland. Namun dalam studi kasus ini, sasaran yang dituju hanyalah konsumen akhir. Dan alat promosi penjualan yang digunakan adalah consumer promotion. 2.2.2.3 Manfaat Promosi Penjualan Adapun manfaat promosi penjualan menurut Uyung Sulaksana (2003: 26) adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi (Communicative) Promosi penjualan mendapatkan perhatian dan biasanya memberikan informasi yang memperkenalkan satu produk kepada konsumen. 2. Rangsangan (Incentive) Promosi penjualan memberikan rangsangan bagi pembeli untuk melakukan pembelian dengan segera. 3. Ajakan Undangan (Invitation) Promosi penjualan mengundang calon konsumen untuk berkunjung dan melakukan pembelian. 22 Sependapat dengan uraian di atas, PT. Dinamika Indonusa Prima juga memperoleh ketiga manfaat tersebut dari melakukan kegiatan promosi penjualan. 2.2.3 Perilaku Konsumen 2.2.3.1 Definisi Perilaku Konsumen Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen dalam hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen. Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2008: 6) adalah cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Dan menurut Kotler dan Amstrong (2008: 158) perilaku konsumen mengacu pada perilaku konsumen akhir – perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. 23 Dari dua pengertian di atas dapat penulis menarik kesimpulan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakantindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. 2.2.3.2 Karakteristik Perilaku Konsumen Budaya Sosial Budaya Kelompok referensi Pribadi Usia & tahap siklus hidup Psikologis Pekerjaan Motivasi Situasi ekonomi Persepsi Gaya hidup Pembelajaran Kepribadian & konsep diri Kepercayaan & sikap Subbudaya Keluarga Kelas Sosial Peran & status pembeli Gambar 2.3 Karakteristik yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Sumber: Kotler dan Amstrong (2008: 160) 1) Faktor Budaya a. Budaya Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih 24 rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari. b. Sub Budaya Sub budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya. c. Kelas Sosial Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat, dimana setiap kelompok cenderung memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama. 2) Faktor Sosial a. Kelompok Kelompok dipengaruhi oleh banyak kelompok-kelompok kecil yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. b. Keluarga Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. c. Peran dan Status Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok memiliki peranan membawa satu status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakatnya. 25 3) Faktor Pribadi a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan berubah-ubah selama hidupnya. Demikian halnya dengan selera seseorang berhubungan dengan usianya. b. Pekerjaan Dengan adanya kelompok-kelompok pekerjaan, perusahaan dapat memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan kelompok pekerjaan tertentu. c. Situasi Ekonomi Situasi ekonomi seseorang dapat dilihat dari tingkat pendapatan yang dapat berpengaruh terhadap pilihan produk. d. Gaya Hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang turut menentukan perilaku pembelian. e. Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan setiap orang sedangkan konsep diri lebih kearah citra diri. 26 4) Faktor Psikologis a. Motivasi Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk mengarah seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan itu. b. Persepsi Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan. Bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu adalah dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya. c. Pembelajaran Menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia diperoleh dengan mempelajarinya. d. Kepercayaan dan Sikap Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap selanjutnya mempengaruhi tingkah laku pembelian. Berdasarkan analisis penulis, karakteristik yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen spring bed Airland adalah kelas sosial, keluarga, usia, pekerjaan, situasi ekonomi, motivasi dan kepercayaan. 27 2.2.3.3 Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pascapembelian Gambar 2.4 Proses Keputusan Pembelian Sumber: Kotler dan Amstrong (2008: 179) a. Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang-rasa lapar, haus, seks-timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi dorongan. Kebutuhan juga bisa dipicu oleh rangsangan eksternal. Contohnya, dari iklan atau diskusi dengan teman. b. Pencarian Informasi Konsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi atau mungkin tidak. Jika dorongan konsumen itu kuat dan produk yang memuaskan ada di dekat konsumen itu, 28 konsumen mungkin akan membelinya kemudian. Jika tidak, konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu dalam ingatannya atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan. c. Evaluasi Alternatif Pemasar harus tahu tentang evaluasi alternatif yaitu bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek. Sayangnya, konsumen tidak menggunakan proses evaluasi yang sederhana dan tunggal dalam semua situasi pembelian. Sebagai gantinya, beberapa proses evaluasi dilaksanakan. d. Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya, keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. 1. Sikap orang lain → jika seseorang yang mempunyai arti penting bagi Anda berpikir bahwa Anda seharusnya membeli mobil yang paling murah, maka peluang Anda untuk membeli mobil yang lebih mahal berkurang. 2. Faktor situasional yang tidak diharapkan → konsumen mungkin membentuk niat pembelian berdasarkan faktor- 29 faktor seperti pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. Namun, kejadian tak terduga bisa mengubah niat pembelian. e. Perilaku Pascapembelian Pekerjaan pemasar tidak berakhir ketika produk telah dibeli. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas terlibat dalam perilaku pascapembelian yang harus diperhatikan oleh pemasar. Yang menentukan kepuasan dan ketidakpuasan pembeli terhadap suatu pembelian terletak pada hubungan antara ekspektasi konsumen dan kinerja anggapan produk. Jika produk tidak memenuhi ekspektasi, konsumen kecewa; jika produk memenuhi ekspektasi, konsumen puas; jika produk melebihi ekspektasi, konsumen sangat puas. Kaitannya tugas seorang Public Relations dalam proses keputusan pembelian konsumen adalah memahami perilaku pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Pendirian diri, faktor situasi tidak dapat diantisipasi, halhal yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian dan tindakan pasca pembelian konsumen. Konsumen yang puas akan melakukan pembelian kembali dan konsumen yang tidak puas akan menghentikan pembelian. 30 2.3 Kerangka Teori Teori Umum Definisi Komunikasi Teori Komunikasi Unsur-unsur Komunikasi Ruang LingkupKomunikasi Teori Khusus Definisi Bauran Promosi Teori Bauran Promosi Unsur – Unsur Bauran Promosi Faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi Teori Promosi Penjualan Definisi Promosi Penjualan Alat Promosi Penjualan Manfaat Promosi Penjualan Teori Perilaku Konsumen Definisi Perilaku Konsumen Karakteristik Perilaku Konsumen Proses Keputusan Pembelian 31 2.4 Kerangka Pemikiran Promosi Penjualan (X) Keputusan Pembelian (Y) 1. Bonus 1. Pengenalan kebutuhan 2. Rabat 2. Pencarian informasi 3. Potongan tunai 3. Evaluasi alternatif 4. Cicilan bunga rendah 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku pascapembelian