kabar jabar 22 bandung > cirebon >sukabumi tasikmalaya > karawang > cianjur > indramayu Halaman >> Senin > 23 Agustus 2010 REPUBLIKA Pemkot Bandung ‘Disclaimer’ Ada lima SKPD yang menjadi pemicu predikat disclaimer. MJ11 PAMERAN KALIGRAFI Seorang anak melihat-lihat lukisan kaligrafi di gedung serba guna Masjid Salman ITB, Bandung, Ahad (22/8). Sebanyak dua puluh kaligrafi ini adalah karya dari Imam Choirul Basri yang dilukis diatas kanvas. Acara ini berlangsung dari tanggal 15-22 Agustus. Adu Kuat Program Jelang Kampanye Berakhir BANDUNG—Mendekati hari-hari terakhir masa kampanye, sejumlah calon bupati dan wakil bupati Bandung makin menonjolkan program-programnya. Salah satunya pasangan Dadang Naser-Deden R Rumadji (DNDR), yang diusung oleh Partai Golkar. Pasangan nomor urut tujuh tersebut kini memprioritaskan pelayanan kesehatan bagi semua warga terutama rakyat miskin. Pasalnya, di lapangan masih ditemui warga miskin yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan dari rumah sakit karenaalasan biaya. “Warga miskin harus bisa dilayani oleh rumah sakit maupun puskesmas,’’ ujar Calon bupati (cabup) Dadang Naser, Ahad (22/8). Jangan sampai pihak rumah sakit membiarkan warga terlantar akibat masalah pendanaan. Dadang berjanji jika terpilih nanti akan memprioritaskan pelayanan kesehatan bagi semua warga. Pasalnya, pemkab harus bertanggung jawab pe- nuh dalam memenuhi hak pelayanan dasar kesehatan warganya. Untuk mendukung program kesehatan, kata Dadang, maka diperlukan keakuratan data penerima jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesda) dan keluarga miskin daerah (Gakinda) / Jamkesda. Selain itu, program Jamkesmas dan Jamkesda harus mampu melayani semua penyakit yang diderita oleh para pasien miskin. Di samping peduli pada program kesehatan, DNDR juga memerhatikan penataan pasar tradisional. Faktanya, dalam setiap kali kampanye, pasangan DNDR pasti menyempatkan diri mengunjungi pasar tradisional yang ada di Kabupaten Bandung. “Pasar tradisional harus ditata lebih baik lagi,’’ujar Dadang. Pencitraan pasar yang kumuh, kotor dan macet harus berangsur-angsur hilang dari bayangan masyarakat. Di tempat terpisah, pasangan cabup dan cawabup dari PKS-PBB, Ridho Budiman Utama-Dadang Rusdiana (Ridho-Darus) makin fokus pada program delapan‘kanyaah’. Ke delapan program itu adalah penyediaan jalan umum (hotmix) hinggake kampungkampung, pendidikan gratis dan berkualitas, asuransi kesehatan gratisbagi semua warga, pembenahan layanan Kabupaten Bandung agar nyaman. Empat program lainnya yakni jaminan status hokum bagi pedagang pasar, subsidi bagi para petani, pengurangan angka pengangguran, dan menciptakan ketentraman bagi warga untuk beribadah. “Semua program te rangkum dalam delapan ‘kanyaah itu’’ terang Ketua Tim Pemenangan RidhoDarus, Arifin Sobari. Selain ke delapan program tersebut, kata Arifin, pihaknya peduli pada sejumlah masalah aktual lainnya. Misalnya penyelesaian masalah tumpukan sampah dan kepedulian pada nasib kaum buruh di Bandung. ■ riga, ed: msudiaman BANDUNG -- Hampir seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerima teguran dari Wali Kota Bandung, Dada Rosada. Ini menyusul opini 'disclaimer' dari Badan Pengawas Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Bandung tahun Anggaran 2009. Wali Kota Bandung, Dada Rosada, menyatakan lima SKPD menjadi sampel atau contoh dari SKPD bermasalah yang menyebabkan hasil penilaian disclaimer dari BPK RI. Kelima SKPD tersebut yaitu Dinas Pendidikan, Perusahaan Daerah Badan Perkreditan Rakyat (PD BPR) Kota Bandung, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung, Kecamatan Gedebage, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) dan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. “Kelima SKPD ini hanya sebagai sampel. Saya menegur mereka untuk segera memperbaiki laporan keuangannya,” tegas Dada usai rapat kerja tertutup pemaparan hasil pemeriksaan BPK RI oleh Inspektorat Kota Bandung, Soekarno, di Auditorium Balaikota Bandung, akhir pekan lalu. Dada memaparkan, teguran tersebut akan bersifat tertulis dan ditandatangani langsung olehnya kepada SKPD tersebut. Pokok masalah opini 'disclaimer' (penolakan) BPK terhadap Kota Bandung, kata Dada, lebih pada pengadministrasian yang belum sesuai standard akuntansi pemerintah. Namun ia menyangkal jika penilaian Disclaimer atau penolakan memberikan pendapat dari BPK, karena adanya dugaan korupsi pada SKPD terkait. Penilaian tersebut, kilahnya, disebabkan karena sistem administrasi yang kurang baik. “Pengadministrasian laporan keuangan saja yang kurang bagus. Tidak ada yang sifatnya merugikan masyarakat, apalagi tindak korupsi,” tegasnya. Ia memberikan tenggat waktu kepada SKPD yang bermasalah selama 60 hari ke depan. Waktu tersebut diberikan, jelasnya, untuk memperbaiki dan mensistematisasi laporan keuangan yang sesuai aturan. Ia berharap, pada penilaian laporan keuangan tahun ini (2010), mendapatkan penilaian wajar tanpa pengecualian (WTP) atau minimal wajar dengan pengecualian (WDP). Sebelumnya, pada 2007 dan 2008, tutur Dada, Kota Bandung mendapat penilaian WDP dari BPK. “Baru pada laporan keuangan 2009 yang mendapat penilaian disclaimer. Untuk 2010 ini, minimal WDP harus dapat diraih,” katanya ambisius. Sekretaris Daerah (Sek- da) Kota Bandung, Edi Siswadi menyatakan pem kot pasti segera menindaklanjuti semua temuan rekomendasi BPK, baik LKPD 2009 maupun temuan hasil pemeriksaan 2004 sampai 2008. Pemkot melalui Inspektorat akan terus memantau dan mendorong SKPD lebih intensif sampai mendapatkan status selesai. Untuk langkah jangka panjang, lanjutnya, Pemkot Bandung melalui tim yang dibantu asisten BPKP, berupaya meningkatkan komitmen terhadap perbaikan tata kelola keuangan secara nyata dan terarah. Komitmen itu meliputi perbaikan posisi kekayaan pemkot, perbaikan sistem dan prosedur, koordinasi dan fasilitasi dengan SKPD terutama yang berkaitan dengan hasil pemeriksaan BPK RI maupun Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). “Dengan upaya ini, Pemkot Bandung juga dapat mengukur kinerja mereka (SK PD terkait). Jika kinerjanya baik akan dipromosikan, tetapi jika tetap buruk akan dimutasi,” ancamnya. Auditor utama Keuangan Negara V BPK RI, Achmad Sjakir Amir, menyatakan penilaian disclaimer diberikan karena ada enam poin pengecualian, yaitu ketidaklengkapan penyajian akun kas, piutang retribusi, persediaan, piutang lainnya, investasi permanen, dan aset tetap. Laporan dari SKPD Kota Bandung, yang tidak dilengkapi daftar investarisasi aset, membuat BPK alami kesulitan melakukan prosedur alternatif. ■ c23/mj09, ed: msudiaman Komunikasi, Apakah itu? Oleh: Dr H Irianto MS Syafiuddin)* alam keseharian, kita sering menggunakan juga kata ‘komunikasi’. Istilah ‘komunikasi’ merupakan kata yang berasal dari proses naturalisasi. Artinya, kata ini, asalnya dari bahasa asing, Latin ‘communicatio’ yang kemudian diserap menjadi bahasa Indonesia baku. Namun penaturalisasian istilah ini ke dalam bahasa Indonesia, tidak langsung dari bahasa Latin melainkan dari bahasa Inggris,communication. Karena sudah melalui proses naturalisasi inilah, kesan kata komunikasi sebagai bahasa asing, terutama dari penulisannya, sudah tidak terasa lagi. Istilah ‘komunikasi’ dalam kehidupan sehari-hari selalu diidentikan dengan percakapan, penyampaian pesan, berbicara, baik secara langsung verbal (lisan) mapun secara tidak langsung melalui surat dan nonverbal. Secara sederhana memang istilah ‘komunikasi’ dapat diidentikan dengan hal-hal tersebut tadi. Namun demikian, dalam kajian lebih mendalam, ternyata istilah ‘komunikasi’ tidak hanya dapat dimaknai sebagai percakapan, penyampaian pesan, berbicara, dan sejenisnya. Untuk memahami apakah sebenarnya ‘komunikasi’ itu, kita dapat mempelajarinya dari buku-buku yang membedah tentang hal tersebut. Misalnya Onong Uchjana Effendi, salah seorang pakar komunikasi dari Unpad. Dalam bukunya yang berjudul Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, Onong Uchjana Effendi selain menjelaskan definisi komunikasi, juga hakikat, dan filsafat. Dalam buku yang dianggap para mahasiswa Ilmu Komunikasi sebagai paririmbon-nya itu, tentu saja Onong menjelaskan pula secara lengkap dan mendalam berbagai hal yang berkaitan dengan komunikasi. Namun, dalam tulisan ringan ini, saya hanya mengutip istilah, makna, atau konsep ketiga hal tersebut (definisi, hakikat, dan filsafat komunikasi). Konsep definisi, hakikat, dan filsafat komunikasi ini, menurut hemat saya, bagai dua sisi mata uang sehingga tidak dapat dipisahkan dalam pembahasannya atau penelaahannya. Terlebih dalam konteks keilmuan yang D harus bersifat mendasar (radix), utuh, menyeluruh atau universal. Karena alasan inilah, saya mengutip ketiga istilah itu dalam kaitan dengan penelusuran definisi komunikasi. Definisi Pengertian atau definisi komunikasi diawali dari kajian etimologis (ilmu yang mempelajari asal-usul kata serta perubahanperubahan dalam bentuk dan makna). Secara etimologis komunikasi berasal dari perkataan dalam bahasa Latin ‘communicatio’. Istilah ini bersumber dari perkataan ‘communis’ yang berarti sama: sama dalam hal ini maksudnya, sama makna atau sama arti. Komunikasi terjadi apabil kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Komunikasi juga diartikan sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikatorkepada komunikan. Sedangkan pesan komunikasi terdiri dari dua aspek yaitu pertama, isi pesan (the content of the message). Kedua, lambang (symbol). Jadi, isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, dan lambang adalah bahasa. Hakikat Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai panyalurnya. Dalam bahasa komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message) dan orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator). Sedangkan orang yang menerima pernyataan disebut komunikan (communicatee). Filsafat Filsafat Komunikasi adalah disiplin ilmu yang menelaah pemahaman secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya, dan metodenya. Dimensi-dimensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, bidang komunikasi; meliputi komunikasi sosial, organisasional, bisnis, politik, internasional, antar budaya, pembangunan, dan tradisional. Kedua, sifat komunikasi; komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Ketiga, tatanan komunikasi; meliputi komunikasi intrapribadi, antarpribadi, kelompok, massa, dan medio. Keempat, tujuan komunikasi; adalah mengubah sikap, opini, dan perilaku masyarakat. Kelima, fungsi komunikasi adalah menginformasikan, mendidik, menghibur, dan memengaruhi. Keenam, teknik komunikasi; meliputi komunikasi informatif, persuasif, pervasif, koersif, instruktif, dan hubungan manusiawi. Dan ketujuh, metode komunikasi; meliputi jurnalistik, hubung- an masyarakat, periklanan, propaganda, perang urat syaraf, dan perpustakan. Menurut Hafied Cangara, dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi, mendefinisikan komunikasi dengan merujuk dari berbagai pendapat pakar, antara lain: Menurut Cassandra L. Book, komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orangorang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama manusia; (2) melalui pertukaran informasi; (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu. Everett M. Roger, seorang pakar psikologi perdesaan Amerika, memaknai komunikasi sebagai proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. D Lawrence Kincaid, mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Sedangkan Harold D Laswel mengatakan, cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan: Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya atau efeknya (Who say what in wich channel to whom with what effect). Lain Hafied lain pula Santoso S Hamijoyo. Santoso yang dikenal sebagai (mbah Ilmu Komunikasi) gurunya para guru Ilmu Komunikasi nasional ini, dalam antologi makalahnya yang diberi judul Landasan Ilmiah Komunikasi memberikan definisi komunikasi yang agak berbeda dari definisi lainnya. Dosen tetap Pascasarjana Universitas Dr Sutomo ini, mendefinisikan komunikasi sebagai berikut: Pertama, komunikasi adalah transpormasi informasi, gagasan, pikiran, emosi, sikap, nilai, terutama melalui lambang (simbol). Kedua, komunikasi terjadi bilamana atau di mana satu sistem sebagai sumber memengaruhi sistem lain sebagai tujuan, melalui saluran yang menghubungkannya. Ketiga, komunikasi adalah interaksi sosial melalui pesan-pesan. Keempat, komunikasi meliputi pengiriman, penerima, pengaruh, konteks dimana komunikasi terjadi dan ada hal-hal lain yang berhubungan dengan pesan. Kelima, komunikasi dapat berupa aksi terhadap orang lain dan atau reaksi terhadap orang lain. Sebagaimana Hafied, Aubrey Fisher dalam bukunya Teori-teori Komunikasi juga memberikan definisi komunikasi dengan cara mengutif pendapat para ahli komunikasi namun dari spesifikasi yang berbeda, seperti psikologi komunikasi, komunikasi pembangunan, komunikasi bisnis, komunikasi politik, dan lain-lain. Misalnya pendapat Berelson dan Steiner, komunikasi adalah penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan, dan seterusnya melalui penggunaan simbol-kata, gambar, angka, grafik, dan lan-lain. Shachter, komunikasi merupakan mekanisme untuk melaksanakan kekuasaan. Komunikasi ditempatkan sebagai unsur kontrol sosial dimana seseorang mempe-ngaruhi atau berusaha mempengaruhi perilaku, keyakinan, sikap orang lain dalam suatu suasana sosial. Dance, komunikasi merupakan pengungkapan respon melalui simbol-simbol verbal dimana simbolsimbol verbal itu bertindak sebagai perangsang (stimuli) bagi respon yang terungkap. Colin Cherry mengatakan, komunikasi merupakan pembentukan satuan sosial yang terdiri dari individu-individu melalui penggunaan bahasa dan tanda. Memiliki kebersamaan dalam peraturan-peraturan untuk berbagai aktivitas pencapaian tujuan. Harnack dan Fest, komunikasi merupakan suatu proses ketika manusia berinteraksi untuk mencapai tujuan pengintegrasian baik antar individu dalam kelompok tadi maupun di luar kelompok tersebut. Sedangkan dalam ensiklopedi Indonesia dijelaskan, komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio = pengumuman. Secara umum komunikasi didefinisikan sebagai perilaku suatu makhluk (baik hewan maupun manusia) untuk mempengaruhi perilaku atau keadaan makhluk lain. Dalam dunia hewan dijumpai berbagai bentuk komunikasi: sikapsikap tubuh tertentu, pelaksanaan berbagai gerakan tertentu, pengeluaran berbagai bunyi dan suara, penyebaran bau tertentu ; kesemuanya merupakan perilaku yang menggambarkan fungsi komunikasi. Perilaku itu ada yang berfungsi menyampaikan suatu tanda tertentu atau lebih luas; misalnya mendorong pihak pengamat untuk berperilaku atau bertin- dak tertentu; seperti melarikan diri, mendekati, menyerang, dan sebagainya. Pada manusia, perilaku itu berupa proses penyampaian pesan (pikiran, kehendak, dan perasaan) kepada orang lain; baik secara lisan maupun tertulis. Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh dan mimik; tetapi perumusan pesan itu lebih dimungkinkan oleh adanya bahasa dan lambang-lambang yang dipahami. Perkembangan komunikasi itu, dimulai dengan kepandaian melukis hewan buruan di gua-gua yang diabadikan secara grafik, kurang lebih 20.000 tahun yang lalu (antara lain di Auriguac, Perancis, Al tamira, Spanyol, Kaukasus, Rusia (Uni Soviet), Maros (Sulawesi). Komunikasi makin berkembang dengan munculnya aksara dan ditemukannya mesin cetak di Cina pada abad ke-10 yang meluas ke Jepang pada abad ke-12. Komunikasi mulai dapat menembus jarak dan waktu, terutama setelah Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak tahun 1440. Perkembangan komunikasi makin sempurna dengan adanya berbagai penemuan baru. Louis Daguerre menemukan fotografi yang dapat mengabaikan rupa dan peristiwa (1822); Samuel Morse menemukan telegrafi jarak jauh pertama (64 km pada tahun 1844); Thomas A. Edison menemukan perekam bunyi (fonograf) pertama yang dapat mengabadikan komunikasi lisan secara praktikal (1877); Alexander Graham Bell menemukan telepon yang dapat mempercepat komunikasi pengganti surat (1876); Guglielmo Marconi menemukan radio telegraf (1898) disusul penemuan radio teleponi oleh Reginald Fressenden (1900). Edison menemukan film bicara (1913). TV dirintis oleh paul Nipkov (1883). Dan teleks muncul di Eropa awal tahun 30an. ● kik/agus )* Penulis adalah Ketua DPD PG Golkar Jabar dan juga Bupati Indramayu.