GINJAL Urin yang dibuat dalam ginjal mengalir melalui ureter ke kandung kemih, tempat urin untuk sementara ditampung, dan kemudian dikeluarkan melalui uretra. Ginjal juga mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dan merupakan tempat pembuatan hormon renin dan eritropoientin. Renin ikut berperan dalam mengatur tekanan darah, dan eritropoietin merangsang produksi dari sel darah merah. Struktur Nefron Setiap nefron terdiri atas bagian yang melebar, korpuskulus renal; tubulus kontortus proksimal; segmen tipis dan tebal ansa (lengkung) Henle; dan tubulus kontortus distal. Sirkulasi darah pada ginjal PARU-PARU Biasanya sistem pernafasan dibagi dalam 2 bagian utama: 1. Bagian kondusksi : rongga hidung, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan bronkiolus terminalis. 2. Bagian respirasi (tempat berlangsungnya pertukaran gas) : bronkiolus respiratoris, duktus alveolaris, dan alveolus. Gambar 12 : Paru: permukaan respirasi (McNaught dan Callander, Illustrated Physiology, edisi ke-3, 1975, atas kebaikan Churchill Livingstone, Edinburg.) Rongga hidung Rongga hidung terdiri atas 2 struktur berbeda: vestibulum ekskreta dan fosa nasal interna. 1. vestibulum: bagian paling interior dan paling lebar dari rongga hidung. Kulit luar hidung memasuki nares (cuping hidung) dan berlanjut ke dalam vestibulum. Pada permukaan dalam nares terdapat banyak kelejar sebasea dan kelenjar keringat, selain rambut tebal pendek atau vibrisa. 2. Fosa nasal : Di dalam tengkorak terletak 2 bilik kavernosa yang dipisahkan oleh septum nasi oseosa. Dari dinding lateral menonjol keluar 3 tonjolan bertulang mirip rak yang dikenal sebagai konka. Dari konka superior, media, dan inferior, hanya konka media dan inferior yang ditutupi oleh epitel respirasi. Sinus Paranasal Sinus paranasal adalah rongga buntu dalam tulang frontal, maksial, etmoid, dan sfenoid. Mereka dilapisi oleh epitel yang lebih tipis yang mengandung sedikit sel goblet. Hubungan dengan rongga hidung terjadi melalui lubanglubang kecil. Mukus yang dihasilkan dalam rongga ini mengalir ke dalam saluran nasal sebagai akibat aktivitas sel-sel epitel bersilia. Nasofaring Nasofaring merupakan bagian pertama faring, yang ke arah kaudal berlanjut sebagai bagian oral organ ini, yaitu orofaring. Ia dilapisi oleh epitel jenis respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole. Laring Laring adalah tabung tak teratur yang menghubungkan faring dengan trakea. Trakea Trakea adalah tabung berdinding tipis, panjang, dan dilapisi mukosa respirasi khas. Kontaksi otot dan penyempitan lumen trakea akibat bekerjanya refleks batuk. Kaliber trakea yang lebih kecil akibat kontraksi meningkatkan kecepatan udara ekspirasi, yang membantu membersihkan jalan nafas. Percabangan bronkus Trakea bercabang menjadi 2 bronkus primer, yang memasuki paru dari hilum. Setelah memasuki paru, bronkus primer berjalan ke bawah dan ke luar, memberi 3 bronki ke dalam paru kanan dan 2 dalam paru kiri masingmasing memasok 2 lobus paru. Bronkus lobar ini bercabang-cabang terus menjadi bronkus yang lebih kecil, di mana bagian ujung cabangnya disebut bronkiolus. Setiap bronkiolus bercabang-cabang menjadi 5-7 bronkiolus terminalis. Bronkus Bronkiolus Bronkiolus respiratoris Alveolus Pembuluh darah dan limfe paru HATI Hati adalah organ tempat nutrien yang diserap dari saluran cerna diolah dan disimpan untuk dipakai oleh bagian tubuh lain. Ia jadi perantara antara sistem pencernaan dan darah. Fungsi Hati Hati mempunyai fungsi antara lain: 1. Sintesis protein 2. Sekresi empedu 3. Penyimpanan metabolit 4. Fungsi metabolik 5. Detoksifikasi dan inaktivasi 6. Regenarasi hati Sintesis protein dan penimbunan karbohidrat Sekresi asam empedu Sekresi bilirubin