BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh suatu kesimpulan bahwa keberadaan objek wisata Kalawa Waterpark sebagai suatu entitas usaha, maka penilaian objek wisata Kalawa Waterpark dilakukan dengan menggunakan pendekatan penilaian usaha dengan mengaplikasikan pendekatan pendapatan menggunakan metoda DCF diperoleh nilai ekonomi Kalawa Waterpark pada tahun 2014 dengan periode proyeksi selama 5 dengan tingkat diskonto (WACC) 8,5 persen yaitu sebesar Rp190.761.308.331. Sedangkan berdasarkan analisis sensitivitas dengan perubahan WACC 0,5 persen menjadi 8 persen diperoleh nilai ekonomi Kalawa Waterpark sebesar Rp205.001.435.238 kemudian dengan perubahan tingkat WACC +0,5 persen menjadi 9 persen diperoleh nilai ekonomi Kalawa Waterpark sebesar Rp178.141.250.259 dan untuk perubahan WACC sebesar +36,8 persen menjadi 45,3 persen yang mana menyebabkan NPV = 0 diperoleh nilai Rp18.508.970.818 yang hampir setara dengan modal awal Rp18.500.000.000 sehingga project ini dapat dikatakan layak selain itu berdasarkan MIRR, project ini juga dinyatakan layak karena MIRR > WACC. Dan dengan base scenario diketahui P(NPV≤0) = 5,7 persen yang berarti probabilitas untuk rugi atau probabilitas bahwa project ini tidak layak yaitu 5,7 persen dengan asumsi pihak manajemen lebih optimis bahwa nanti hasilnya bisa sebesar expected value. 55 56 4.2 Saran 1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan atau sebagai bahan pertimbangan bagi pengelola untuk menjadikan Kalawa Waterpark sebagai agunan atau jaminan dalam hal penambahan modal untuk pengembangan usaha. Selain itu FCF yang diperoleh dapat diinvestasikan kembali atau dapat diambil karena hal tersebut masih dikategorikan layak. 2. Bagi para peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti dengan objek yang sama disarankan untuk melengkapi data-data yang kurang lengkap sehingga dapat mengoreksi dan memperbaiki keterbatasan dalam penelitian ini. 4.3 Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan atau data historis yang diperoleh cukup pendek yaitu hanya dari tahun 2012-2013, sehingga hal ini dapat mempengaruhi keakuratan atau ketepatan dalam melakukan proyeksi/peramalan. Selain itu dalam penelitian ini yang dinilai hanya objek wisata Kalawa Waterpark yang berada di bawah naungan PT. Bersama Satmaka Cipta.