BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi RFID (Radio Frequency Identification) RFID (Radio Frequency Identification) merupakan salah satu bentuk perkembangan dari teknologi nirkabel (wireless) yang digunakan sebagai pengganti teknologi barcode. Teknologi ini bekerja dengan memanfaatkan gelombang frekuensi transmisi radio untuk mengidentifikasi suatu objek berupa sebuah piranti kecil yang disebut tag atau transponder (transmitter + responder). Sistem identifikasi pada RFID merupakan tipe sistem identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh tag RFID dapat dibaca oleh suatu reader RFID yang kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan dari aplikasi yang dibuat. Data yang diterima oleh reader RFID merupakan data yang diperoleh dari proses pentramisian dari data tag. Data tersebut merupakan suatu susunan nomor unik yang berisi informasi identifikasi yang dapat digunakan untuk aplikasi smart card, pencarian lokasi, maupun informasi spesifik yang terdapat pada suatu produk yang memiliki tag. Karena tiap tag memiliki susunan nomor unik yang berbeda, maka RFID digolongkan sebagai suatu teknologi yang sulit dipalsukan. 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 Sehingga, saat ini semakin banyak aplikasi yang dibuat dengan memanfaatkan teknologi RFID untuk dapat meningkatkan keandalan suatu sistem. 2.1.1 RFID MIFARE RC522 RFID reader / writer MIFARE RC522 adalah merupakan produk dari NXP yang menggunakan fully integrated yang bekerja di frekuensi 13.56 Mhz non-contact communication card chip untuk melakukan pembacaan maupun penulisan. MFRC 522 support dengan semua varian MIFARE Ultralight, MIFARE DESFire EV1 dan MIFARE Plus RF Identification protocols. Konfigurasi pin modul RFID reader/writer MIFARE RC522 ditunjukkan dalam Gambar 2.1 Konfigurasi pin Modul MFRC522 Gambar 2.1 Konfigurasi pin modul MFRC522 Spesifikasi dari modul RFID MIFARE RC522 : Chipset : MFRC522 Contactless Reader/Writer IC Frekuensi : 13,56 Mhz Jarak pembacaan kartu : <50mm Protokol akses : SPI (Serial Peripheral Interface) @10Mbps Kecepatan transmisi RF : 424 kbps (dua arah/bi-directional)/848 kbps (undirectional) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 Mendukung kartu MIFARE jenis Classic S50/S70, Ultralight dan DESFire Framing & Error Detection (parity+CRC) dengan 64 byte internal I/O buffer Catu daya : 3,3 Volt Konsumsi Arus : 13-26 mA pada saat operasi baca/tulis, <80πA saat modus siaga Suhu operasional : -20°C s.d +80°C Dimensi : 40 x 50 mm MIFARE RC522 RFID reader modul adalah sebuah modul berbasis IC Philips MFRC522 yang dapat membaca RFID dengan penggunaan yang mudah dan harga yang murah, karena modul ini sudah berisi komponen-komponen yang diperlukan oleh MFRC522 untuk dapat bekerja. 2.1.2 RFID Tag Tag ini bekerja saat antena mendapatkan sinyal dari RFID reader dan sinyal tersebut akan dipantulkan kembali, sinyal pantul ini biasanya sudah ditambahkan dengan data yang dimiliki tag tersebut. RFID tag ukurannya dapat berbeda-beda, pada umumnya kecil. Beberapa jenis tag yang sudah diproduksi terlihat pada Gambar 2.2, yang diantaranya adalah : 1. Tag berbentuk disk atau koin 2. Tag dari bahan kaca 3. Tag dari bahan plastik 4. Tag yang ditanamkan ke dalam metal, kunci, dsb. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 Gambar 2.2 RFID Tag 2.2 Arduino Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroller dengan jenis AVR dari perusahaan ATMEL. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (Integrated Circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik. Mikrokontroler ada pada perangkat elektronik di sekeliling kita. Misalnya Handphone, MP3 Player, DVD, Televisi, AC, dll. Mikrokontroler juga digunakan untuk keperluan mengendalikan robot. Baik robot mainan, maupun robot industri. Komponen utama Arduino adalah mikrokontroler, maka Arduino pun dapat diprogram menggunakan komputer sesuai kebutuhan kita. Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan board mikrokontroler Arduino Mega 2560. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 2.2.1 Arduino Mega 2560 Arduino Mega 2560 adalah piranti mikrokontroler menggunakan ATmega 2560. Modul ini memiliki 54 digital input atau output. Dimana 14 pin digunakan untuk PWM output dan 16 pin digunakan sebagai analog input, 4 pin untuk UART, 16 Mhz osilator kristal, koneksi USB, power jack ICSP header, dan tombol reset. Modul ini memiliki segala yang dibutuhkan untuk memprogram mikrokontroler seperti kabel USB dan catu daya melalui adaptor atau batterai. Semua ini diberikan untuk mendukung pemakaian mikrokontroler Arduino, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau listrik dengan adaptor dari AC ke DC atau batterai untuk memulai pemakaian. Arduino Mega kompatibel dengan shiled yang dirancang untuk Arduino Duemilanove, Decimila maupun UNO. Gambar 2.3 Arduino Mega 2560 Spesifikasi : Mikrokontroler : ATmega 2560 Operating Voltage : 5V Input Voltage (recommended): 7-12V Input Voltage (limits) : 6-20V http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 Digital I/O Pins : 54 (15 PWM output) Analog Input Pins : 16 DC Current for I/O Pin : 40 mA DC Current for 3.3V Pin : 50 mA Flash Memory : 256 KB (8 KB digunakan untuk bootloader) SRAM : 8 KB EEPROM : 4 KB Clock Speed : 16 Mhz 2.2.2 Software Arduino IDE Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari : Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa Processing Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing) menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa Processing. Yang bisa dipahami oleh mikrokontroler adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini. Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory di dalam papan Arduino http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 2.2.3 Program Bahasa C Arduino Program C pada hakekatnya tersusun atas sejumlah blok fungsi. Setiap fungsi terdiri atas satu atau beberapa pernyataan, yang secara keseluruhan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas khusus. Bagian pernyataan fungsi diawali dengan tanda kurung kurawal buka ({) dan diakhiri dengan tanda kurung kurawal tutup (}). Diantara kurung kurawal itu dapat dituliskan statemen-statemen program C. Dalam arduino, struktur dasar C minimal terdiri dari dua fungsi yaitu setup() dan loop(). Fungsi setup() dijalankan sekali setiap board arduino dihidupkan sedangkan fungsi loop() dijalankan terus menerus selama board arduino hidup. Secara garis besar skecth program arduino adalah seperti Gambar 2.4 berikut. Gambar 2.4 Arduino Sketch http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Fungsi setup() ini sama halnya seperti fungsi main() pada bahasa C. Seperti kita ketahui bahasa C dikenal sebagai bahasa pemrograman terstruktur karena strukturnya menggunakan fungsi-fungsi sebagai program-program bagiannya (subroutine). Fungsi-fungsi yang ada selain fungsi utama merupakan program-program bagian. 2.3 Solenoid DC Solenoid adalah aktuator yang mampu melakukan gerakan linier yaitu gerakan lurus menarik atau mendorong. Solenoid DC dapat bekerja secara elektromekanis dengan memberikan sumber tegangan, maka solenoid dapat menghasilkan gaya yang linier. Gambar 2.5 Solenoid DC Gambar 2.6 Bagian Solenoid DC http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 2.3.1 Cara Kerja Solenoid DC Solenoid mempunyai kumparan yang terdapat pada inti besi. Ketika arus listrik melalui kumparan ini, maka terjadi medan magnet yang akan menghasilkan energi sehingga dapat menarik inti besi. Poros dalam solenoid adalah inti besi berbentuk silinder yang disebut plunger. Medan magnet dapat membuat plunger untuk menarik atau repelling. Ketika medan magnet dimatikan, pegas kembali pada keadaan semula. Cara kerja solenoid DC dapat dilihat pada Gambar 2.7 dan 2.8. Gambar 2.7 Cara Kerja Solenoid Gambar 2.8 Pergerakan Solenoid 2.4 Liquid Crystal Display (LCD) Liquid Crystal Display (LCD) adalah komponen yang dapat menampilkan tulisan dengan memanfaatkan kristal cair, salah satu jenisnya adalah LCD 16x2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 yang memiliki dua baris setiap baris terdiri dari enam belas karakter. Gambar LCD 16x2 dapat dilihat pada Gambar 2.9 dan 2.10 Gambar 2.9 LCD 16x2 Gambar 2.10 Skema LCD 16x2 LCD ini memiliki 16 pin dengan fungsi pin masing-masing diperlihatkan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Pin LCD 16x2 No. Pin Nama Pin I/O Keterangan 1 GND Power Catu daya, ground (0V) 2 VCC Power Catu daya positif 3 CONTR Power Pengatur kontras. Menurut data sheet, pin ini perlu dihubungkan dengan pin VSS melalui resistor 5KΩ. Namun, dalam praktek, resistor yang digunakan sekitar 2,2KΩ http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 4 RS Input Register Select RS=HIGH: untuk mengirim data RS=LOW: untuk mengirim instruksi 5 R/W Input Read/Write control bus R/W=HIGH: mode untuk membaca data di LCD R/W=LOW: mode penulisan ke LCD Dihubungkan dengan LOW untuk mengirim data ke layar 2.4.1 6 E Input Data enable untuk mengontrol LCD 7 D0 I/O Data 8 D1 I/O Data 9 D2 I/O Data 10 D3 I/O Data 11 D4 I/O Data 12 D5 I/O Data 13 D6 I/O Data 14 D7 I/O Data 15 NC Power Catu daya layar, positif (backlight) 16 NC Power Catu daya layar, negatif (backlight) Cara Kerja LCD 16x2 LCD 16x2 terdiri dari dua bagian utama yaitu panel LCD sebagai media untuk menampilkan informasi dalam bentuk huruf atau angka dua baris, masingmasing baris dapat menampilkan 16 huruf atau angka dan rangkaian yang terintegrasi dengan panel LCD berfungsi untuk mengatur tampilan informasi serta http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 mengatur komunikasi LCD 16x2 dengan mikrokontroler. Diagram blok pengendali LCD dapat dilihat pada Gambar 2.11 Gambar 2.11 Diagram Blok Pengendali LCD Dari Gambar 2.11 dapat dijelaskan bahwa data input pada LCD yang berupa 8 bit pada pin (D0-D7) diterima lebih dahulu pada mikrokontroler, berfungsi untuk mengatur data input dari mikrokontroler sebelum ditampilkan pada LCD. Selain itu LCD juga dilengkapi dengan pin E, R/W (Read/Write), dan RS (Data Register) yang berfungsi sebagai pengendali mikrokontroler. Pada Proses pengiriman data (R/W=1) dan proses pengambilan data (R/W=0). Pin RS digunakan untuk membedakan jenis data yang dikirim, jika (RS=0) data yang dikirim adalah perintah untuk mengatur kerja modul LCD, sedangkan jika (RS=1) data yang dikirim adalah kode ASCII yang ditampilkan. Demikian pula saat pengambilan data, jika (RS=0) data yang diambil dari modul LCD merupakan data status yang mewakili aktivitas modul LCD, sedangkan jika (RS=1) data yang diambil merupakan kode American Standard Code for Interchange (ASCII) dari data yang ditampilkan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 ASCII merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan unicode, tetapi ASCII lebih universal. ASCII selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menampilkan teks. LCD bekerja dengan memanfaatkan kristal cair yang dapat berubah ketika dialiri listrik, kristal cair tersebut akan mengalami perubahan fisika yang dikendalikan oleh arus listrik. Kristal cair digunakan untuk meneruskan cahaya dari backlight LCD. Kristal cair ini akan berputar 90 derajat ketika dialiri arus listrik dan bersifat sementara; molekul kimia LCD berputar hanya ketika dialiri arus listrik dan kembali kebentuk semula (tampilan menghilang). 2.5 Relai Relai adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu : 1. Electromagnet (Coil) 2. Armature 3. Switch Contact Point (Saklar) 4. Spring http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 Gambar 2.12 Bagian-Bagian Relai Berdasarkan Gambar 2.12, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relai untuk menarik kontak Poin ke posisi close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil. Modul relai beroperasi secara elektrikal yang melakukan switch on maupun off menggunakan tegangan dan/atau arus yang lebih besar dari tegangan maupun arus mikrokontroler. Pada relai, tidak ada sambungan antara tegangan rendah pada rangkaian dari mikrokontroler, dan tegangan tinggi rangkaian. Relai memproteksi setiap rangkaian yang satu dengan yang lain. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Setiap channel pada modul relay memiliki 3 output yaitu Normally close (NC), COM, dan Normally open (NO). Relai akan bekerja berdasarkan sinyal trigger input. Normally close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi close (tertutup) sedangkan Normally open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi open (terbuka). Gambar 2.13 Modul Relay 2 Channel Pada Gambar 2.13 menunjukkan modul relai dengan keterangan pin sebagai berikut: 1. VCC : 5V DC 2. COM : 5V DC 3. IN1 : high/low output 4. IN2 : high/low output 5. GND : ground http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 2.6 Keypad Matriks 4x4 Keypad berfungsi sebagai interface antara perangkat (mesin) elektronik dengan manusia atau dikenal dengan istilah HMI (Human Machine Interface). Bentuk keypad 4x4 bisa dilihat pada Gambar 2.14 berikut. Gambar 2.14 Keypad 4x4 Konstruksi matrik keypad 4x4 untuk mikrokontroler dapat dibuat seperti Gambar 2.15 berikut. Gambar 2.15 Konstruksi Matrik Keypad 4x4 Konstruksi matrik keypad 4x4 diatas cukup sederhana, yaitu terdiri dari 4 baris dan 4 kolom dengan keypad berupa saklar push button yang diletakkan disetiap persilangan kolom dan barisnya. Rangkaian matrik keypad diatas terdiri http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 dari 16 saklar push button dengan konfigurasi 4 baris dan 4 kolom. 8 line yang terdiri dari 4 baris dan 4 kolom tersebut dihubungkan dengan port mikrokontroler 8 bit. Sisi baris dari matrik keypad ditandai dengan nama Row1, Row2, Row3 dan Row4 kemudian sisi kolom ditandai dengan nama Col1, Col2, Col3 dan Col4. Sisi input atau output dari matrik keypad 4x4 ini tidak mengikat, dapat dikonfigurasikan kolom sebagai input dan baris sebagai output atau sebaliknya tergantung dari programnya. 2.7 Magnetic Switch Magnetic Switch adalah saklar yang hubungan kontaknya sensitif terhadap medan magnet. Untuk sistem keamanan, magnetic switch digunakan sebagai sensor yang secara umum diletakkan pada pintu atau jendela. Satu pasang sensor terdiri dari dua buah unit, yaitu satu unit magnet biasa dipasang pada daun pintu / jendela yang bergerak sedangkan satu unit lainnya yang berisi reed kontak yang sensitif terhadap magnet diletakkan pada bagian pintu / jendela yang tidak bergerak. Sehingga jika pintu / jendela tertutup maka kontak akan tertutup dan jika pintu / jendela terbuka maka kontak akan terbuka. Untuk tipe yang demikian dinamakan normally close (NC), sedangkan jika cara kerjanya terbalik dinamakan tipe normally open (NO). Penggunaan tipe normally open atau normally close tergantung pada aplikasi di lapangan. Untuk sistem keamanan umumnya menggunakan tipe normally close. Bentuk dari sensor magnetic switch bermacammacam, antara lain silinder, kotak kecil dan kotak memanjang. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 Gambar 2.16 Magnetic Switch 2.8 Sensor Gerak HCSR501 (Passive Infra Red - PIR) Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Gambar 2.17 Sensor Gerak (PIR) HCSR501 Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian, yaitu : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 - Lensa Fresnel - Penyaring Infra Merah - Sensor Pyroelektrik - Penguat (Amplifier) - Komparator Gambar 2.18 Bagian-bagian sensor PIR 2.9 Light Dependent Resistor (LDR) Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (kondisi terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap. LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan komponen elektronika peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam rangkaian elektronika sebagai sensor pada lampu penerang jalan, lampu kamar tidur, rangkaian anti maling, shutter kamera, alarm dan lain sebagainya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Gambar 2.19 Sensor Cahaya (Light Dependent Resistor) 2.10 DHT 11 Sensor Suhu dan Kelembaban Untuk mendeteksi kelembaban udara dan suhu digunakan sebuah sensor DHT11 yang dapat dikalibrasikan langsung, DHT11 ini difungsikan sebagai basic relative humidity and temperature sensor seperti pada Gambar 2.20 dibawah ini. Gambar 2.20 Sensor DHT 11 DHT 11 adalah sensor suhu dan kelembaban udara, DHT 11 memiliki keluaran sinyal digital yang dikalibrasi dengan sensor suhu dan kelembaban yang kompleks. Teknologi ini memastikan keandalan tinggi dan sangat baik stabilitasnya dalam jangka panjang. Mikrokontroler terhubung pada kinerja tinggi sebesar 8 bit. Sensor ini termasuk elemen resistif. Memiliki kualitas yang sangat baik, respon cepat, kemampuan anti-gangguan dan keuntungan biaya tinggi kinerja. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 2.11 Buzzer Buzzer adalah suatu alat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Pada umumnya buzzer digunakan untuk alarm, karena penggunaannya cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input makan buzzer akan mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang dikeluarkan oleh buzzer yaitu antara 1-5 KHz. Modul buzzer diperlihatkan pada Gambar 2.21 dibawah ini. Gambar 2.21 Buzzer http://digilib.mercubuana.ac.id/