BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam business startup ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif.Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Margono, 2005 : 36) penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati, sedangkan data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angkaangka (Asep Hermawan, 2005). 3.1.2 Sumber Data Didalam penulisan business startup ini terdapat dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder (Asep Hermawan, 2005) adalah: 1. Data Primer adalah data penelitian yang diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang tepat berupa wawancara, observasi maupun penggunaan instrument pengukuran yang khusus dirancang sesuai dengan tujuannya. 2. Data Sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip – arsip resmi. 22 23 3.2 Metode Pengumpulan Data Pada penulisan business startup ini penulisan menggunakan dan menetapkan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku, mencatat, mempelajari dan mengumpulkan teori yang relevan melalui buku –buku literatur dan artikel yang berkaitan dengan pembahasan business startup ini. Penelitian dilakukan untuk mendapatakan dan mengumpulkan informasi yang bersifat teoritis, tentunya mengenai teori dan pembahasan bisnis ini sehingga mempunyai landasan yang kuat sebagai hasil. 2. Penelitian Lapangan/Survey Suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data perusahaan yang sudah ada. Data yang diperoleh secara langsung disebut data primer. Cara untuk memperoleh data primer adalah: a. Melakukan wawancara kepada target pasar sebagai teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. 3.3 Metode Analisis dan Perhitungan Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. 24 3.3.1 Metode Peramalan Dalam penulisan business statrupini yang digunakan adalah peramalan selama tiga tahun. Metode ini menggunakan data minimal satu tahun dan digunakan untuk produk baru sesuai dengan penulisan business startup ini. Setiap skenario penjualan diasumsikan memiiki persentase peningkatan dan penurunan sebesar 8.6% berdasarkan faktor – faktor ekonomi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun berikutnya. 3.4 Aspek-Aspek Business Plan 3.4.1 Marketing a. Analisis Pelanggan Mempelajari dan menilai kebutuhan dan keinginan konsumen. Menganalisis informasi konsumen, menilaistrategi posisi pasar dan mengembangkan gambaran konsumen, dan menentukan strategi segmentasi pasar yang optimal b. Menjual Produk/Jasa Kesuksesan pengimplementasian strategi pada umumnya terletak pada kemampuan organisasi atau perusahaan dalam menjual produk dan jasa.Menjual mencakup banyak kegiatan pemasaran, seperti periklanan, sales promotion, publicity, personal selling, manajemen tenaga penjualan, hubungan pelanggan dan hubungan penjual/pedagang. 25 c. Perencanaan Produk atau Jasa Perencaan produk dan jasa meliputi kegiatan seperti uji pasar; produk dan posisi merek; merancang jaminan atau garansi; menentukan pilihan, keistimewaan, style dan kualitas produk; meniadakan produk lama; dan menyediakan pelayanan pelanggan.Teknis perencanaan yang paling efektif adalah tes pasar karena tes pasar memperkenankan suatu organisasi atau perusahaan untuk melakukan tes perencanaan alternative dan untuk meramalkan penjualan produk baru kedepannya. d. Penetapan Harga Menentukan atau menetapkan harga sebuah produk atau jasa yang akan dipasarkan. Penetapan harga harus dilihat dari dua sisi yaitu short-run dan long-run, karena pesaing bisa saja mengikuti perubahan harga yang relative mudah. e. Distribusi Adalah salah satu aspek dari pemasaran.Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan) 26 f. Riset Pasar Suatu upaya pencarian untuk memperoleh informasi yang relevant. Secara teknis, riset pasar merupakan proses formal dan objektif agar dengan sistematik dapat memperoleh menganalisis, dan menafsirkan data yang ditujukan untuk menyediakan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan dalam pemasaran. Tujuan akhir riset pemasaran adalah agar kita dapat membedakan dan memisahkan antara yang nyata benar dari yang nyata tidak benar. g. Analisis Biaya/Manfaat Dilakukan untuk menentukan apakah sebuah proyek sistem informasi layak atau tidak.Dalam analisa suatu investasi, terdapat dua aliran kas, aliran kas keluar (cash outflow) yang terjadi karena pengeluaranpengeluaran untuk biaya investasi, dan aliran kas masuk (cash inflow) yang terjadi akibat manfaat yang dihasilkan oleh suatu investasi. Aliran kas masuk atau yang sering dikatakan pula sebagai proceed, merupakan keuntungan bersih sesudah pajak ditambah dengan depresiasi (bila depresiasi masuk dalam komponen biaya). h. Pertanyaan Audit Pemasaran Pengujian yang komprehensif, sistematis, independen dan periodic/berkala dari suatu perusahaan/unit usaha, lingkungan pemasaran, tujuan, strategi dan aktivitas dengan maksud untuk menentukan area masalah dan peluang 27 serta merekomendasikan suatu rencana tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. 3.4.2 Keuangan 3.4.2.1 Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini.Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan. Rumus: Keterangan: = Investasi Awal/ Modal awal = Pendapatan setelah pajak = Diskon factor t = waktu 28 3.4.2.2 Profitability Index (PI) Adalah rasio hasil investasi dari proyek yang diusulkan.Ini adalah alat yang berguna untuk proyek-proyek karena memungkinkan Anda untuk mengukur jumlah nilai yang diciptakan per unit investasi. Rumus: Keterangan: ∑PV = Jumlah Present Value Capital Overlays = Investasi Awal 3.4.2.3 Payback Period (PP) Periode “Payback” menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun) suatu investasi akan bisa kembali. Periode “Payback” menunjukkan perbandingan antara “initial investment” dengan aliran kas tahunan. Rumus: Keterangan: 29 Io = Capital Outlays/ Nilai Investasi Proceed = Earning after tax + depresiasi 3.4.2.4 Break Even Point (BEP) Dalam ilmu ekonomi, terutama akuntansi biaya, titik impas (break even point) adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan. Rumus: Keterangan: = Biaya Tetap = Harga jual per unit = Biaya Variabel per unit 3.4.2.5 Internal Rate of Return (IRR) IRR berasal dari bahasa Inggris Internal Rate of Return disingkat IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Rumus: 30 3.5 Analisis Pesaing Menurut Umar dalam bukunya competitive strategy yang dikemukakan oleh Michael E. Porter, dimana konsep tersebut menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing. 1. Persaingan di Antara Perusahaan Sejenis Persaingan antara perusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Perubahan strategi oleh satu perusahaan mungkin akan mendapatkan serangan balasan seperti menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambahkan fitur, menyediakan jasa, memperpanjang garansi, meningkatkan promosi dan pembaharuan kemasan. Menurut Porter yang dikutip Umar (2005, p270), tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Jumlah kompetitor 2. Tingkat pertumbuhan industri 3. Karakteristik produk 4. Biaya tetap yang besar 5. Kapasitas 6. Hambatan keluar 31 2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru Pendatang baru dalam suatu industriakan membawa kapasitas baru, inovasi baru, modal baru, pemasaran yang baru, keinginan mendapatkan pangsa pasar. Akibatnya, harga dapat menjadi turun atau biaya menjadi semakin tinggi sehingga akan mengurangi profitabilitas. Ancaman masuknya pendatang baru bergantung pada rintangan masuk dan reaksi pesaing yang sudah ada dalam mengantisipasi pendatang baru. Jika pendatang baru merasakan kesulitan bersaing terhadap pesaing yang telah ada, maka ancaman dari pendatang baru akan rendah. Menurut Umar (2005, p268) terdapat faktorfaktor yang dapat menghambat masuknya pendatang baru ke dalam industri, sebagai berikut: 3. 1. Skala ekonomi 2. Diferensiasi produk 3. Kecukupan modal 4. Biaya peralihan 5. Akses ke saluran distribusi 6. Ketidakunggulan biaya independen 7. Peraturan pemerintah Potensi Pengembangan Produk Substitusi Persaingan tidak hanya terjadi pada perusahaan yang memproduksi produk yang sejenis, namun perusahaan juga bersaing dengan perusahaan yang memproduksi produk pengganti.Produk pengganti membatasi laba potensial dari industri dengan menetapkan harga maksimum yang dapat diberikan oleh 32 perusahaan dalam industri.Semakin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk pengganti, semakin ketat pembatasan laba industri.Produk pengganti seringkali timbul dengan cepat ketika suatu perkembangan meningkatkan persaingan di industri mereka, dan menyebabkan penurunan harga atau perbaikan kinerja. 4. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawarnya terhadap para pemain dalam industri, dengan menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk yang ditawarkan, hal ini memberikan kekuatan pada pemasok untuk menaikan harga.Namun bila banyak pemasok untuk suatu jenis barang, maka biasanya daya tawar pemasok semakin kecil. Menurut Umar (2005,p272), pemasok akan kuat apabila beberapa kondisi berikut : - Jumlah pemasok sedikit - Produk/pelayanan yang ada adalah untuk dan mampu menciptakan switching cost yang besar. - Tidak tersedia produk subtitusi - Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan. - Perusahaan hanya membeli dalm jumlah yang kecil dari pemasok. 33 5. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli Pembeli bersaing dengan industri dengan meminta penurunan harga, tawar-menawar terhadap mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik, serta berperan sebagai pesaing.Kekuatan dari tiap-tiap pembeli yang penting dalam indsutri tergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya pada kepentingan relatif pembeliannya dari industri yang bersangkutan dibandingkan dengan keseluruhan bisnis pembeli tersebut. Menurut Umar (2005, p272), ada beberapa kondisi yang dapat memperkuat tawar menawar pembeli, yaitu : 1) Pembeli membeli dengan jumlah besar 2) Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan 3) Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok 4) Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehinga sensitif terhadap harga dan diferensiasi servis. 5) Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembel, sehingga pembeli dengan mudah mencari subsitusinya 34 Gambar 3.1 Five Force Porter (sumber : book Michael E. Porter – Competitive Strategy) 3.6Segment, Target, Positioning Menurut Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Targeting adalah membidik target market yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program pemasaran yangdilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju.Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”. Mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu 35 tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.