Askep gg.pembekuan darah

advertisement
PENGERTIAN
penyakit yg ditandai adanya perdarahan
yg tanpa diketahui penyebabnya
Trombosit < 100.000/mm
Akibat : perdarahan spontan bila trombosit
< 20.000/mm yg dapat masuk ke SSP,
otot,
persendian
3
3
TIPE ITP
1. Akut
– Sering tjd pd anak & wanita
– Tjd < 6 bln
– Trombosit kembali normal 6 – 12 bln
– Pyb sering ok/ virus
2. Kronis
– Sering tjd pd dewasa & wanita 20 – 40 th
– Tjd > 6 bulan
ETIOLOGI
• Etiologi tdk diketahui secara pasti
• Diyakini ok/ autoimun
• Kondisi yg dpt menyebabkan ITP :
– Obat2an sulfa
– SLE
– Kehamilan
Adanya infeksi k/ virus memicu reaksi imun yg
ternyata merusak trombosit
PATOFISIOLOGI
• Normal hidup Trombosit : 8 – 10 hr
• Akibat fk ttt, x:autoimun maka tjd
kerusakan trombosit shg masa hidupnya <
1-3 hr
trombositopenia
TANDA & GEJALA
•
•
•
•
•
•
•
•
Tanpa gejala
Petekhie pd ekstremitas & tubuh
Menstruasi banyak
Perdarahan mukosa mulut, hidung, gusi
Muntah darah, batuk darah
Perdarahan GIT
Darah dlm urin & feses
Perdarahan serebral (1-5 % ITP)
TES DIAGNOSTIK
1. DL
a. SDP, SDM normal
b. Trombosit < 100.000/mm
2. Bleeding Time memanjang dg waktu
pembekuan normal
3. BMP (Bone Marrow Pungtion) :
meningkatnya megakariositik
PENATALAKSANAAN
• 7an : meningkatkan jumlah trombosit,
mencegah perdarahan
• Pemberian kortikosteroid, X : prednison
• Pemberian immune globin
• Mengatasi infeksi
• Transfusi trombosit
PENGERTIAN
• DIC merupakan suatu sindrom yg ditandai
dengan aktivasi sistemik dari system
pembekuan darah, yang menyebabkan reaksi
generasi dan deposisi (pengendapan ) dari
fibrin, menimbulkan thrombus microvaskuler
di organ-organ tubuh sehingga menyebabkan
terjadinya multi organ failure. ( Levi, 1999 )
ETIOLOGI
Ada dua penyebab utama
terjadinya DIC yaitu
• Respon inflamasi sistemik,
menyebabkan aktivasi cytokine
menimbulkan aktivasi koagulasi (
sepsis, trauma mayor ).
• Pelepasan atau penyebaran
material (fat, phospolipid )
prokoagulan kedalam pembuluh
darah ( kanker, kasus kehamilan )
Patofisiologi
penyebab utama terjadinya deposisi fibrin adalah
• Faktor jaringan, penyebab terjadinya generasi
trombin
• Kegagalan fisiologis mekanisme antikoagulan, seperti
sistem antithrombin yang menurunkan
keseimbangan generasi thrombin.
• Gagalnya fibrin removal yang menyebabkan
penurunan sistem fibrinolitik, perburukan
thrombolisis endogenous aktifitas fibrinolitic
meningkat dan menyebabkan perdarahan.
Manifestasi klinis
• Gejala DIC sering berhubungan langsung dengan kondisi
penyebabnya, adanya riwayat perdarahan dan hipovolume
seperti perdarahan gastro intestin dan gejala dan tanda
thrombisis pada pembuluh darah yang besar seperti DVT dan
thrombosis mikrovaskuler seperti gagal ginjal, perdarahan dari
setidaknya 3 daerah yang tidak berhubungan langsung dengan
DIC seperti :
- Epistaksis
- Perdarahan gusi
- Perdarahan Mukosal
• - Batuk
• - Dyspnea
• - Bingung, disorientasi
• - Demam
• - Sirkulasi
o Tanda perdarahan spontan atau yang
mengancam jiwa
o Tanda perdarahan subacut
o Tanda thrombosis lokal atau meluas
• - Sistem syaraf Pusat
o Penurunan kesadaran tidak spesifik atau
stupor
o Penurunan focal tapi jarang terjadi/ditemui
• Kardiovaskuler sistem
o Hipotensi
o Tachikardi
o Sirkulasi kolaps
• - Sistem pernafasan
o Ada Pleural Frictio rub
o Tanda ARDS
- Sistem Gastrointestinal
o Hematemesis
• Sistem Genitourinari
o Tanda azotemia dan
gagal ginjal
o Asidosis
o Hematuria
o Oliguria
o Metoragia
o Perdarahan Uterin
• Sistem Dermatology
•
•
•
•
Petechie
Purpura
Bula hemorragie
Nekrosis kulit tungkai
bawah (purpura
fulminan)
• Infark lokal dan
gangren
• Perdarahan luka dan
perdarahan subkutanius
dalam
• thrombosis
PENGOBATAN DAN PERAWATAN
• Langkah awal adalah mengobati penyakit penyebabnya
- Strategi pengobatan tambahan
-Tranfusi platelet dan komponen plasma
-Diindikasikan pada pasien yang mengalami perdarahan dan
yang membutuhkan prosedur tindakan invasive atau pada
yang mengalami komplikasi perdarahan
- Pemberian factor koagulasi konsentrat
- Ulangi pemeriksaan laboratorium
- Transfusi platelet dapat diberikan pada pasien yang
mengalami thrombositopenia berat khususnya pada pasien
yang mengalami perdarahan atau resiko perdarahan
- Therapi antikoagulan
- Pemberian heparin
Trombosis Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis
(DVT)) adalah suatu keadaan yang ditandai
dengan ditemukannya bekuan darah di dalam
vena dalam.
Bekuan yang terbentuk di dalam suatu
pembuluh darah disebut trombus.
Trombus bisa terjadi baik di vena superfisial
(vena permukaan) maupun di vena dalam,
tetapi yang berbahaya adalah yang terbentuk
di vena dalam.
PENYEBAB
• Ditemukan 3 faktor yang berperan dalam terjadinya trombosis vena
dalam:
• Cedera pada lapisan vena
• Meningkatnya kecenderungan pembekuan darah : terjadi pada beberapa
kanker dan pemakaian pil KB (lebih jarang).
Cedera atau pembedahan mayor juga bisa meningkatkan kecenderungan
terbentuknya bekuan darah.
• Melambatnya aliran darah di dalam vena : terjadi pada pasien yang
menjalani tirah baring dalam waktu yang lama karena otot betis tidak
berkontraksi dan memompa darah menuju jantung.
Misalnya trombosis vena dalam bisa terjadi pada penderita serangan
jantung yang berbaring selama beberapa hari dimana tungkai sangat
sedikit digerakkan; atau pada penderita lumpuh yang duduk terus
menerus dan ototnya tidak berfungsi.
• Trombosis juga bisa terjadi pada orang sehat yang duduk
terlalu lama (misalnya ketika menempuh perjalanan atau
penerbangan jauh). Beberapa faktor resiko lainnya adalah
• Riwayat trauma pada tubuh daerah bawah, seperti fraktur
pinggul, tulang paha dan kaki
• Obesitas
• Gagal jantung
• Berada pada ketinggian sekitar diatas 14000 kaki
• Pada pengguna estrogen, seperti pada obat - obatan
kontrasepsi
• Kanker
• Pada pasien dengan DIC (gangguan pembekuan intravaskuler)
yang biasanya disertai infeksi atau gagal organ
• Usia lanjut
Manifestasi klinis
Sekitar 50% penderita tidak menunjukkan gejala
sama sekali.
Jika trombosis menyebabkan peradangan
hebat dan penyumbatan aliran darah, otot
betis akan membengkak dan bisa timbul rasa
nyeri, nyeri tumpul jika disentuh dan teraba
hangat.
Pergelangan kaki, kaki atau paha juga bisa
membengkak, tergantung kepada vena mana
yang terkena
Beberapa trombus mengalami penyembuhan dan
berubah menjadi jaringan parut, yang bisa merusak
katup dalam vena. Sebagai akibatnya terjadi
pengumpulan cairan (edema) yang menyebabkan
pembengkakan pada pergelangan kaki.
Jika penyumbatannya tinggi, edema bisa menjalar ke
tungkai dan bahkan sampai ke paha.
Pagi sampai sore hari edema akan memburuk karena
efek dari gaya gravitasi ketika duduk atau berdiri.
Sepanjang malam edema akan menghilang karena
jika kaki berada dalam posisi mendatar, maka
pengosongan vena akan berlangsung dengan baik.
• Gejala lanjut dari trombosis adalah
pewarnaan coklat pada kulit, biasanya diatas
pergelangan kaki. Hal ini disebabkan oleh
keluarnya sel darah merah dari vena yang
teregang ke dalam kulit.
Kulit yang berubah warnanya ini sangat peka,
cedera ringanpun (misalnya garukan atau
benturan), bisa merobek kulit dan
menyebabkan timbulnya luka terbuka (ulkus,
borok).
Penatalaksanaan
Pembengkakan dapat dikurangi dengan cara
berbaring dan menaikkan tungkai atau dengan
menggunakan perban kompresi.
( dipakai selama beberapa hari. Selama
pemasangan perban, penderita harus tetap
berjalan.
Jika pembengkakan belum seluruhnya hilang,
perban harus kembali digunakan)
Jika timbul ulkus (luka terbuka, borok) di kulit yang terasa
nyeri, gunakan perban kompresi 1-2 kali/minggu karena bisa
memperbaiki aliran darah dalam vena.
Ulkus hampir selalu mengalami infeksi dan mengeluarkan
nanah berbau.
Jika aliran darah di dalam vena sudah membaik, ulkus akan
sembuh dengan sendirinya.
Untuk mencegah kekambuhan, setelah ulkus sembuh,
gunakan stoking elastis setiap hari.
Warfarin adalah obat oral yang diminum untuk
mengencerkan atau anti-darah mengental
Enoxaparin adalah heparin dengan berat molekul
rendah disuntikkan di bawah kulit untuk
mengencerkan darah. Dosis ini biasanya 1milligram
per kilogram berat disuntikkan dua kali sehari atau
1,5 miligram per kilogram disuntikkan sekali sehari.
Pencegahan
• Orang-orang yang beresiko menderita trombosis vena dalam (misalnya
baru saja menjalani pembedahan mayor atau baru saja melakukan
perjalanan panjang), sebaiknya melakukan gerakan menekuk dan
meregangkan pergelangan kakinya sebanyak 10 kali setiap 30 menit.
• Terus menerus menggunakan stoking elastis akan membuat vena sedikit
menyempit dan darah mengalir lebih cepat, sehingga bekuan darah tidak
mudah terbentuk.
• Yang lebih efektif dalam mengurangi pembentukan bekuan darah adalah
pemberian obat antikoagulan sebelum, selama dan kadang setelah
pembedahan.
• Stoking pneumatik merupakan cara lainnya untuk mencegah
pembentukan bekuan darah. Stoking ini terbuat dari plastik, secara
otomatis memompa dan mengosongkan melalui suatu pompa listrik,
karena itu secara berulang-ulang akan meremas betis dan mengosongkan
vena
DEFINISI
 Ggn atau kelainan turunan akibat terjadinya mutasi
atau cacat genetik pada kromosom x. kerusakan
kromosom ini menyebabkan penderita kekurangan
faktor pembeku darah sehingga mengalami gangguan
pembekuan darah (Suriadi dan Rita Yuliani, 2001)
 Kelainan genetik pada kromosom X  defisiensi faktor
pembekuan darah (faktor VIII dan faktor IX)  Ggn
proses pembekuan drh
 Kelainanperdarahan yang diturunkan yang disebabkan
adanya kekurangan faktor pembekuan (Cecily L. Betz
dan Linda A. Sowden,1997)
Klasifikasi
1. Hemofilia A: def faktor VIII, paling umum &
terutama pd pria 80% kasus yg ada
2. Hemofilia B: Def faktor IX, ditemukan
terutama pd pria
3. Penyk Von Willebrand defek pd perlekatan
trombosit & def faktor VIII. Dpt tjd pd pria &
wanita
Manifestasi klinis
Masa bayi
Episode perdarahan
• Perdarahan berkepanjangan
stlh sirkumsisi
• Ekimosis subkutan
• Hematoma bsr setelah infeksi
• Perdarahan dr mukosa oral
• Perdarahan jar lunak
• Gejala awal nyeri
• Stlh nyer bengkak, hangat &
penurunan mobilitas
Lanjutan komplikasi
Sekuela jangka panjang
• Perdarahan berkepanjangan
dlm otot  kompresi saraf &
fibrosis otot
Gejala umum
•
•
•
•
•
•
•
Perdarahan spontan stlh luka ringan
Pembengkakan
Nyeri
Kelainan degeneratif pd sendi
Keterbatasan gerak
Hematuria spontan
Perdarahan GIT
komplikasi
 Atropi progresif,
melumpuhkan
 Kontraktur otot
 Paralisis
 Perdarahan intrakranial
 Hipertensi
 Kerusakan ginjal
 Splenomegali
 Hepatitit
 HIV  terpajan produk
darah terkontaminasi
 Antibodi terbentuk sbg
antagonis thd faktor VIII
dan IX
 Reaksi transfusi
 Anemia hemolitik
 Trombosis dan
tromboembolisme
Pemeriksaan diagnostik
uji skrining untuk koagulasi darah
– jumlah trombosit (normal )
– masa protrombin (normal)
– masa tromboplastin parsial
(meningkat : mengukur keadekuatan
faktor koagulasi intrinsik)
– masa perdarahan (normal : mengkaji
pembentukan sumbatan trombosit
dalam kapiler)
– Assays fungsional terhadap faktopr
pembekuan VIII dan IX
– Masa pembekuan trombin
» biopsi hati (kadang-kadang
dilakukan) digunakan untuk
memperoleh jaringan untuk
pemeriksaaan patologi dan kultur
» uji fungsi hati, digunakan untuk
mendeteksi adanya penyakit hati
(misal, serum glutamic pyrufic
transaminase atau SGPT dan SGOT,
fosfatase alkali dan bilirubin)
penatalaksanaan
• Px RICEdiistirahatkan (rest), dikompres es
(Ice), ditekan/ dibebat(compression), dan
ditinggikan (elevation).
 Obat yanga dapat mengganggu pembekuan
darah, seperti aspirin tidak dibenarkan untuk
hemofilia
• Pengobatan terhadap penderita hemofilia
berupa pemberian rekombinan FVIII dan FIX
PENGKAJIAN
• Riwayat perdarahan
• Pemeriksaan adanya ptekhie, perdarahan
hidung, sal cerna
• Jumlah trombosit menurun
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1.Resiko tinggi injury b.d meningkatnya
resiko perdarahan sekunder menurunnya
jumlah trombosit
7an : pasien terhindar dari perdarahan
Ditandai dg tidak ada tanda2 perdarahan,
TD N, trombosit N
INTERVENSI
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
1. Observasi tanda2 perdarahan (ekimosis,
perdarahan,pervag/rektal)
Deteksi dini perdarahan
2. Berikan es / agen topikal pd daerah yg
memar
Meningkatkan pembekuan darah pd
area memar
3. Hindari penggunaan alat invasif jika
memungkinkan
Mencegah tjd perdarahan
4. Anjurkan px hindari obat2 spt aspirin,
NSAIDs
Aspirin & NSAIDs dpt memicu
perdarahan
5. Anjurkan px u/ menggosok gigi & gunakan
sikat gigi yg lembut
Mencegah perdarahan
6. Jika px menstruasi ukur jumlah (perdarahan Identifikasi perdarahan diluar
dg menimbang pembalut sblm & sesudah
menstruasi
pemasangan)
RENCANA TINDAKAN
7. Berikan obat2an u/ mencegah
perdarahan dg kolaborasi
dokter
8. Jelaskan pd px & kelg tanda &
gx perdarahan berat & akut
9. Monitor nilai lab, x : jumlah
trombosit, hematokrit, faktor
koagulasi
10 .Berikan transfusi darah sesuai
program
RASIONAL
Mencegah perdarahan
Dg px & kelg mengetahui
diharapkan dpt
berpartisipasi dlm
perawatan diri
Membantu menentukn
kebuth terapi darah
Memenuhi kebuth darah,
mencegah perdarahan &
meningkatkan oksigenasi
jaringan
Diagnosa Keperawatan
2. Kerusakan integritas kulit b.d perdarahan
intradermal
Tujuan : kerusakan integritas kulit tdk
meluas / berkurang, deteksi dini &
pengobatan thd perdarahan
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
1. Observasi & catat keadaan
kulit px spt ptekhie, purpura,
memar
Deteksi dini perdarahan &
tindakan lebih awal
2. Berikan es / agen topical pd
daerah memar
Meningkatkan pembekuan
darah pd tempat luka /
memar
3. Hindari penggunaan alat
invasif jika mungkin
Mencegah perdarahan
4. Jelaskan pd px & kelg
tindakan yg mungkin dilak
jika tjd perdarahan
Px & kelg kooperatif dlm
perawatan
Download