Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat i ii Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat iii iv Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat v vi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat vii viii Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat ix x Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat xi xii Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat xiii Berbeda dengan perekonomian Nasional yang melambat, perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan III 2016 mengalami akselerasi. Ekonomi Kalimantan Barat tercatat tumbuh 5,71% (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,41% (yoy). Peningkatan tersebut terutama bersumber dari tajamnya kenaikan eskpor dan perbaikan investasi. Dari sisi sektoral perbaikan terjadi pada seluruh sektor utama, kecuali perdagangan yang cenderung melambat. 2 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat % (yoy) 5.91 6.33 6.04 5.99 5.88 5.58 5.71 5.54 5.02 5.14 4.81 5.03 4.92 4.54 4.72 4.28 Pertumbuhan Nasional 2012 2013 2014 2015 I 5.04 5.01 4.67 4.55 4.06 4.92 5.18 5.02 4.41 4.35 Pertumbuhan Kalimantan Barat II III IV I 2014 II III IV I 2015 II III 2016 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Barat dan Nasional Kalbar Kalteng 14,75% 10,46% Kaltimra 59,92% 14,88% Kalsel Sumber: BPS Kalbar, diolah TW II 2016 KALBAR 4.41 KALSEL 3.79 KALTIMRA -1.02 KALTENG 6.80 NASIONAL 5.19 TW III 2016 5.71 3.80 -1.08 6.96 5.02 ARAH Sumber: BPS Kalbar, diolah Grafik 1.2 Pangsa Ekonomi dalam Kawasan Kalimantan Grafik 1.3 Komparasi Pertumbuhan Ekonomi Antar Provinsi di Kawasan Kalimantan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 3 Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Penggunaan ADHK Tahun 2010 KOMPONEN PENGELUARAN 4.64 4.01 8.29 5.70 -4.27 -3.60 2.74 I 4.64 -3.74 3.13 6.15 24.3 -10.07 -18.70 II 4.73 0.57 7.01 3.00 34.3 6.65 11.99 III 4.32 4.47 10.43 7.17 153.6 -2.18 26.51 IV 4.88 14.90 10.48 6.41 -196 -7.10 -3.88 I 5.80 11.07 4.44 4.05 31.79 -10.26 -14.19 2016 II 6.35 12.18 3.35 (2.64) -53.95 -4.17 -20.53 III 5.36 10.07 -11.53 2.04 -9.63 20.21 -19.12 4.81 6.33 4.06 4.55 4.35 5.99 4.41 5.71 2014 2015 1. Konsumsi Rumah Tangga 2. Konsumsi LNPRT 3. Konsumsi Pemerintah 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan Inventori 6. Ekspor Luar Negeri 7. Impor Luar Negeri 4.02 9.15 6.97 9.44 -25.56 -46.81 -38.76 PDRB 5.02 2015 Triwulan III 2016 Andil Pertumbuhan (%) Pangsa % 53.12 2.86 1.06 0.10 11.05 -1.52 33.02 0.70 1.59 -0.18 8.87 1.58 8.71 -2.18 100.00 Akselerasi Melambat Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah 4 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 5.71 30.00 % Growth 16.00 % Growth 14.00 Ekspor Konsumsi LNPRT 20.00 Konsumsi RT Impor 12.00 % PDRB 10.00 10.00 Konsumsi Pemerintah 0.00 % PDRB 4.00 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 2.00 Impor -20.00 Konsumsi RT 6.00 Konsumsi LNPRT PMTB Konsumsi Pemerintah -10.00 PMTB 8.00 Ekspor 0.00 -30.00 -2.00 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 1.4 Pemetaan Matriks Komponen PDRB Penggunaan Triwulan III 2016 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 1.5 Pemetaan Matriks Komponen PDRB Penggunaan Triwulan III 2015 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 5 Indeks Tedensi Konsumen Pendapatan Rumah Tangga Kini Pengaruh Inflasi Terhadap Total Pengeluaran Rumah Tangga Volume Konsumsi Barang/Jasa Indeks 140 120 100 80 60 114.58 111.47 114.8 110.02 112.27 107.29 100.44 105.05 106.86 104.07 104.15 105.8 103.71 100.03 108.12 20 107.69 40 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV (P) 0 2013 2014 2015 2016 Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Grafik 1.6 Perkembangan Indeks Tendensi Konsumen dan Komponennya 6 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat % - YOY Miliar Rp Nominal Kredit Konsumsi 20,000 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) 30.00 18,000 25.00 16,000 14,000 20.00 12,000 10,000 15.00 8,000 10.00 11,557 11,937 12,149 12,678 13,312 13,647 13,851 14,278 14,721 15,410 15,601 16,017 16,375 16,528 17,036 17,293 17,542 2,000 10,966 4,000 10,296 6,000 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III - 5.00 0.00 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: LBU, diolah Grafik 1.7 Perkembangan Tingkat Penyaluran Kredit Konsumsi Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 7 % 2016 2015 100 2014 13.96 16.62 4000 70 50 40 0.30 5 3000 89.94 1000 44.00 20 0 23.16 10 1.27 - 0 -1000 I I 2000 30 4.15 3.60 6.83 10 II 6000 5000 60 11.51 III Dinas: Biro Keuangan Prov Kalbar, diolah Grafik 1.8 Perbandingan Realisasi Belanja Triwulan III Provinsi Kalimantan Barat 8 % - YoY 80 20 15 Miliar Rp 90 20.28 25 II III 2016 Dinas: Biro Keuangan Prov Kalbar, diolah Grafik 1.9 Perbandingan Realisasi Komponen Belanja Modal Tahun 2016 Provinsi Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Juta USD % - YOY Perkembangan Impor Barang Modal Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) 80.00 400 300 350 60 300 50 250 40 200 30 250 70.00 Ribu Ton Jumlah Pengadaan Semen 70 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) 200 150 100 0 100 10 50 0 IV I II III 2012 2013 2014 2015 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 319.19 27.31 III 275.87 78.51 II 335.33 55.42 I 350.87 73.99 IV 282.91 14.13 III 291.89 20.12 II 320 29.87 I 301.62 40.06 IV 246 27.69 III 286 57.48 II 255 30.35 I 267 35.06 IV 0.00 -100 213 69.78 III 23.17 51.54 II 22.15 66.48 I 10.24 25.66 -50 20 12.82 239 20.00 150 256 30.00 50 262 40.00 223 50.00 239 60.00 10.00 % - YOY 350 270 90.00 II III 0 -150 -10 2012 2013 2014 2015 2016 2016 Sumber: Bea Cukai, diolah Sumber: Bea Cukai, diolah Grafik 1.10 Impor Barang Modal Grafik 1.11 Jumlah Pengadaan Semen Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 9 90 600 80 500 70 2014 2015 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 % - YOY Juta 600.0 350.0 PMA (US$ Juta) 300.0 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) 250.0 500.0 Q1 Q2 Q3 -50 2013 Sumber: BPMPTSP Provinsi Kalbar, diolah 700.0 Q4 - 2016 Grafik 1.12 Perkembangan Investasi PMDN Q3 90 2013 66 2012 0 10 45 -200 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 50 20 30 -100 100 30 36 3,298.41 2,261.77 873.54 1,143.11 942.07 1,589.59 2,468.80 1,419.12 944.41 1,570.40 386.91 1,970.00 177.20 172.27 202.66 589.16 564.02 754.42 903.4 0 0 150 40 53 100 1000 500 200 2014 2015 2016 Sumber: BPMPTSP Provinsi Kalbar, diolah Grafik 1.13 Perkembangan Jumlah Proyek Investasi PMDN 250 Jumlah Proyek PMA 200 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) % - YOY 150.0 300.0 100.0 50.0 200.0 120 100 63.56 200.0 400.0 200 50 40 188.55 60 28 1500 250 200.0 31 300 300 17 2000 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) 18 400 350 % - YOY Jumlah Proyek PMDN 25 2500 100 700 8 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) 800 8 PMDN (Miliar Rp) 3000 13 % - YOY Rp 3500 62.96 150 80 60 40 100 20 118 89 107 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 2013 2014 2015 2016 Sumber: BPMPTSP Provinsi Kalbar, diolah Grafik 1.15 Perkembangan Jumlah Proyek Investasi PMA 10 -20 -40 Sumber: BPMPTSP Provinsi Kalbar, diolah Grafik 1.14 Perkembangan Investasi PMA 193 81 Q1 132 113 2016 110 2015 59 2014 71 2013 70 2012 57 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 0 50 -100.0 43 -50.0 44 - 33 193.37 67.08 141.30 188.74 577.73 142.03 427.20 312.67 142.03 274.11 237.30 267.70 131.10 134.69 116.81 106.01 78.68 92.11 120.7 100.0 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 11 Sumber: BPMPTSP Provinsi Kalimantan Barat, diolah Sumber: BPMPTSP Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 1.16 Pemetaan Investasi PMDN Grafik 1.17 Pemetaan Investasi PMA SEKTOR TERSIER, 0.8% SEKTOR SEKUNDER, 8.8% SEKTOR PRIMER, 73.25 SEKTOR PRIMER, 90.4% SEKTOR TERSIER, 2.57 Sumber: BPMPTSP Provinsi Kalimantan Barat, diolah Sumber: BPMPTSP Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 1.19 Komposisi Investasi PMA Grafik 1.18 Komposisi Investasi PMDN 35,000 Miliar Rp % - YOY Nominal Kredit Investasi 60.00 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) 30,000 50.00 25,000 40.00 40.04 20,000 31.64 30.00 25.76 23.12 20.26 15,000 10,000 20.00 11,609 12,511 13,682 14,266 15,500 15,185 15,657 16,386 17,347 17,576 18,828 20,173 21,816 23,138 II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 28,827 9,943 I 26,367 9,025 15.74 8,355 5,000 II III - 10.00 0.00 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: LBU, diolah Grafik 1.20 Perkembangan Kredit Investasi 12 SEKTOR SEKUNDER, 24.18 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat II - 2016 50.78% 5.38% 28.41% 0.20% 13.60% III - 2016 38.70% 27.39% 14.91% 6.65% 9.92% KARET (SITC 231) ALUMINA VENEERS (SITC 634) (SITC 285+522) CPO (SITC 422) LAINNYA Sumber: Bea Cukai, diolah Grafik 1.21 Perbandingan Proporsi Komoditas Ekspor Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 13 500 % YoY % YoY 18000 20000 Juta USD % YoY Alumina (SITC 285+522) 16000 400 14000 140 120 10000 Crumb Raubber (SITC 231) Veneers&Olahan Kayu Lapis (SITC 634) CPO (SITC 422) 100 0 -100 I II III IV I 2014 II III 2015 IV I II 10000 100 8000 6000 80 5000 1812.41 4000 0 -5000 -2000 II III IV 2013 2016 Sumber: Bea Cukai, diolah I II III 2014 IV I II III 2015 IV I II III 2016 Sumber: Bea Cukai, diolah Grafik 1.22 Pertumbuhan Tahunan Komoditas Utama Kalimantan Barat LAINNYA, 14.07 MALAYSIA, 7.81 Grafik 1.23 Perkembangan Ekspor Komoditas Alumina (SITC 285 + 522) TIONGKOK, 34.27 INDIA, 9.43 KOREA SELATAN, 17.14 20 I III 60 201.37 40 0 2000 47.41 Buah, Kacang&Buah Kering (SITC 057) 200 180 160 15000 12000 300 JEPANG, 17.29 Sumber: Bea Cukai, diolah Grafik 1.24 Distribusi Ekspor Kalimantan Barat 14 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 15 II - 2016 5.31% 42.68% 29.67% 12.05% 10.29% III - 2016 59.08% 15.48% 14.63% 4.11% 3.34% AMERIKA SERIKAT TIONGKOK MALAYSIA LAINNYA INDIA Sumber: Bea Cukai, diolah Grafik 1.25 Perbandingan Komposisi Negara Asal Impor Kalimantan Barat 900 % - YoY % - YoY 5000 800 Amerika 800 700 4000 700 600 3000 500 600 500 % - YoY Capital Goods (BEC 410) Food Beverages (BEC 111) Capital Goods Parts and Accessories (BEC 420) Transport Equipment (BEC 530)- Skala Kanan % - YoY 10,844.4 689.8 12,000 10,000 8,000 6,000 400 400 2000 300 Malaysia 100 I II III IV I 2014 -200 II III 2015 IV I II 2016 III 2,000 1000 100 India 0 0 Jepang Tiongkok 20.5 0 -100 -1000 Sumber: Bea Cukai, diolah Grafik 1.26 Pergerakan Pertumbuhan Negara Asal Impor 16 4,000 200 200 -100 301.6 300 0 -2,000 TW I 2016 TW II 2016 TW III 2016 Sumber: Bea Cukai, diolah Grafik 1.27 Pergerakan Pertumbuhan Komoditas Impor Asal Amerika Serikat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 180 Juta % - YOY 160 250 200 140 150 120 100 100 80 50 60 0 20 32.02 43.68 60.24 96.31 46.70 79.70 64.60 122.89 53.60 62.71 58.11 47.26 82.70 81.25 91.14 50.38 133.56 74.06 90.65 65.46 101.21 49.60 122.77 65.24 122.20 118.67 117.25 145.84 119.23 162.15 55.96 69.30 72.92 59.67 59.38 33.95 77.49 126.43 40 0 -50 -100 I II III IV I II 2012 III IV I II 2013 III IV I II 2014 III IV I II 2015 Impor Volume (Ton) Pertumbuhan Tahunan Volume III 2016 Impor Value (USD) Pertumbuhan Tahunan Value Sumber: Bea Cukai, diolah Grafik 1.28 Perkembangan Impor Kalimantan Barat Volume dan Nilai Barang Modal, 18.33% Barang Konsumsi, 1.69% % - YOY 350 % - YOY Barang Modal Bahan Baku Barang Konsumsi (Skala Kanan) 300 250 290.27 200 800 184.86 100 Bahan Baku, 79.98% 1000 153.12 150 600 85.57 50 400 311.87 22.06 0 169.98 95.93 -50 -70.49 -100 -150 200 0 -200 I II III IV I II 2013 III IV I II 2014 III 2015 IV I II III 2016 Sumber: Bea Cukai, diolah Sumber: Bea Cukai, diolah Grafik 1.30 Pergerakan Pertumbuhan Komponen Impor Grafik 1.29 Komposisi Komponen Impor 500 1200 Juta USD Ekspor Impor Net Ekspor 400 300 200 100 46.70 (100) (200) I II III IV I 2012 II III 2013 IV I II III 2014 IV I II III IV 2015 I II III 2016 Sumber: Bea Cukai, diolah Grafik 1.31 Neraca Perdagangan Luar Negeri Kalbar Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 17 18 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Tabel 1.2 Pertubuhan PDRB Sisi Sektoral ADHK Tahun 2010 LAPANGAN USAHA 2014 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyedia Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Lainnya Jasa Lainnya PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 45.00 2.27 3.00 0.10 0.60 4.24 3.47 16.71 3.25 4.26 4.90 10.79 7.35 4.46 6.24 6.20 5.59 5.81 5.90 12.03 11.19 7.31 5.33 6.13 3.55 5.81 7.45 5.79 7.24 5.39 3.07 4.43 3.91 5.44 3.84 5.03 4.81 I 2.70 6.62 3.08 34.67 3.01 8.73 6.77 9.56 4.46 18.21 7.68 12.28 8.45 14.82 11.86 3.26 0.99 6.33 2015 II III 2.77 4.48 4.74 -0.50 3.63 3.93 -6.43 -8.61 4.59 4.78 0.36 4.77 6.19 5.13 9.11 2.56 5.29 6.34 8.45 9.19 1.60 6.25 2.01 2.30 4.50 11.75 7.31 6.86 4.43 4.09 5.70 4.08 2.78 3.14 4.06 4.55 IV 2.15 -7.66 3.25 -2.18 7.16 15.17 6.96 2.22 7.41 9.91 6.10 -1.19 5.52 2.19 -3.87 2.82 8.31 4.35 I 5.18 8.15 3.98 3.97 7.48 5.45 6.49 8.25 4.58 13.26 7.18 3.54 7.45 9.40 5.19 3.76 8.44 5.99 2016 II 3.90 6.47 2.80 41.21 5.96 -3.54 5.34 6.01 4.72 12.07 5.50 1.54 2.82 18.64 3.06 5.05 6.48 4.41 Triwulan III-2016 III Pangsa % SOG 4.74 21.91 1.05 36.70 5.72 1.62 6.35 16.63 1.05 38.68 0.09 0.03 3.03 0.14 0.00 3.69 10.39 0.39 0.90 15.16 0.14 8.45 4.41 0.36 3.42 2.28 0.08 9.54 4.66 0.43 11.12 3.79 0.40 1.67 2.86 0.05 3.14 0.49 0.02 0.63 4.83 0.03 0.54 4.24 0.02 0.99 1.38 0.01 1.68 1.04 0.02 5.71 100.00 5.71 Akselerasi Melambat % GROWTH 40.00 35.00 2015 Pertambangan dan Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas 30.00 25.00 20.00 15.00 Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 10.00 Transportasi dan Industri Pengolahan Pergudangan Pengadaan Air 5.00 Penyedia Akomodasi dan Makan Minum Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil danPertanian, Kehutanan, dan Perikanan Sepeda Motor Real Estate Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan… 0.00 0.00 Jasa Pendidikan 5.00 % SHARE PDRB 10.00 15.00 20.00 25.00 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 1.32 Pemetaan Matriks Komponen PDRB Sisi Sektoral Triwulan III 2016 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 19 % Growth 20.00 15.00 Jasa Perusahaan Informasi dan Komunikasi 10.00 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Lainnya 0.00 Jasa Lainnya % Share PDRB Konstruksi 5.00 Penyedia Akomodasi dan Makan Minum Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Administrasi Pemerintah Jasa Keuangan dan Asuransi Transportasi dan Pergudangan Industri Pengolahan Jasa Pendidikan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Pengolahan -5.00 Pengadaan Listrik dan Gas -10.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 1.33 Pemetaan Matriks Komponen PDRB Sisi Sektoral Triwulan III 2015 20 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 25.00 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 21 % - YoY % - YoY Luas Lahan (Ha) 180 600 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) 500 160 400 140 300 100 200 80 60 100 20.89 40 60 160 40 120 13.4 20 100 80 - 60 (20) (40) 20 - (100) I II III IV I II 2013 III IV I 2014 II III IV I II 2015 2016 Hektar III II I IV 2500 2000 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) III III II I IV 2016 2015 2014 2013 % - YoY II I IV III Sumber: Dinas Pertanian Kalbar, diolah Grafik 1.35 Perkembangan Luas Lahan Panen Kalimantan Barat Luas Lahan Puso 8,000 II I Grafik 1.34 Perkembangan Luas Lahan Tanam Sawah Kalimantan Barat 9,000 (60) - III Sumber: Dinas Pertanian Kalbar, diolah 100,000 % - YoY Hektar 80 80,000 60 40 II III 2012 IV I II III 2013 IV I II III IV I 2014 II III 2015 IV I II III 2016 Sumber: Dinas Pertanian Kalbar, diolah Grafik 1.36 Perkembangan Luas Lahan Puso Kalimantan Barat III IV I II 82,343 II - I 103 IV 87,667 III - II 333 IV 175 III 87,667 II 195 I III IV I II III - -500 I 10,000 333 0 514 617 -48.35 706 715 53 1,366 70 8,824 207 2,460 265 553 380 92 204 1,686 422 2,183 203 -74.40 -60 20,000 26,112 -91.90 2,000 -40 30,000 175 500 3,000 71,332 781.43 4,000 -20 40,000 1,029 1000 50,000 32,643 5,000 20 60,000 62,053 6,000 593 1500 100 90,000 70,000 7,000 22 180 40 - 20 1,000 80 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) Luas Lahan (Ha) 140 120 10,000 % - YoY % - YoY 200 252 200 -80 -100 -120 2013 I 2014 Lahan Tanam Padi Ladang 2015 2015 2016 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) Sumber: Dinas Pertanian Kalbar, diolah Grafik 1.37 Perkembangan Luas Lahan Ladang Provinsi Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Sumber: Dinas Pertanian Kalbar, diolah Sumber: Dinas Pertanian Kalbar, diolah Grafik 1.38 Perkembangan Luas Tanam Padi Sawah Kabupaten/Kota Kalimantan Barat Grafik 1.39 Perkembangan Luas Panen Padi Sawah Kabupaten/Kota Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 23 25.0 % - YOY Triliun Rp 60 52.54 50 20.0 40 15.0 30 10.0 20 7.2 7.8 9.5 9.7 10.0 10.5 11.7 11.5 11.6 11.9 12.8 12.28 13.89 15.48 16.70 17.97 20.96 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II 0.0 23.62 6.5 5.0 10 0 2012 2013 Kredit Sektor Pertanian 2014 2015 2016 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) Sumber: LBU, diolah Grafik 1.40 Perkembangan Kredit Sektor Pertanian Provinsi Kalimantan Barat 24 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 2,500 Ribu Ton % -YOY 80.00 2,500 Rp/Kg Produksi TBS (Ribu Ton) Pertumbuhan Tahunan (YoY) 60.00 2,000 2,000 40.28 41.97 40.00 1,500 1,500 17.32 20.68 20.00 1,000 1,000 9.18 0.00 1,342.077 1,647.861 1,441.55 1,991 1,451 1,161 1,420 1,229 962 1,329 885 1,035 823 810 1,168 926 914 1,062 500 950.627 -7.49 - Tren Harga TBS Kalimantan Barat - -40.00 I II III IV I 2012 II III IV I II 2013 III IV I II 2014 III IV I II 2015 Rata-rata Harga TBS Kalimantan Barat 500 -20.00 -34.06 III 1 Volume (Ton) 50.00 40.00 60,000 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 2014 7 9 11 1 3 2015 5 7 9 11 2016 Grafik 1.42 Perkembangan Harga TBS USD Cent/Kg Rp % (yoy) Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) 7 Sumber: Dinas Perkebunan Kalimantan Barat, diolah Grafik 1.41 Perkembangan Produksi TBS Kalimantan Barat Produksi Karet 5 2013 Sumber: Dinas Perkebunan Kalimantan Barat, diolah 70,000 3 2016 30,000 400 350 25,000 30.00 50,000 20.00 250 10.00 200 150 10,000 Haga Karet Slab Kalbar Harga Karet Internasional (Skala Kanan) Tren Harga Karet Slab Tren Harga Internasional Karet -20.00 -40.00 2012 2013 2014 2015 III 2016 Sumber: Dinas Perkebunan Kalimantan Barat, diolah Grafik 1.43 Perkembangan Produksi Karet Kalimantan Barat 0 2013 2014 2015 Jul II Sep I May IV Jan III Mar II Nov I Jul IV Sep III 50 May II Jan I Mar IV Nop III Jul II Sep I Mei IV Jan III Jul II 100 - May -50.00 I 5,000 Jan - -30.00 Mar 50,372 46,489 42,360 49,633 53,789 52,121 44,451 48,195 44,370 45,889 59,900 65,313 53,537 50,061 53,275 50,924 45,064 64,418 48,892 20,000 Mar -10.00 15,000 Nov -6.35 30,000 0.00 Sep 40,000 10,000 300 20,000 2016 Sumber: Dinas Perkebunan Kalimantan Barat, diolah Grafik 1.44 Perkembangan Harga Karet Slab dan Internasional Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 25 20000 Juta USD % YoY Alumina (SITC 285+522) Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) 180 160 15000 140 120 10000 100 80 5000 1812.41 201.37 40 47.41 0 -5000 20 I II III 2013 IV I II III 2014 IV I II III 2015 IV I II 2016 Grafik 1.45 ≥ ≥ 26 60 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat III 250 % - YoY %-YoY Value Impor Bahan Baku (Skala Kanan) 200 1200 Volume Impor Bahan Baku 1000 150 800 100 600 50 400 22.06 0 200 -50 0 -100 -200 I II III IV I 2013 II III IV I II 2014 III IV I 2015 II III 2016 Sumber: Bea dan Cukai, diolah Grafik 1.46 Perkembangan Volume dan Nilai Impor Komponen Bahan Baku Kalimantan Barat Juta USD 10 % YoY 160 140 0 120 -10 100 -20 80 -30 60 -40 40 -50 20 -60 I II III 2013 IV I II III 2014 Natural Rubber (SITC 231) IV I II III IV I 2015 II III 2016 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) Sumber: Bea dan Cukai, diolah Grafik 1.47 Nilai Ekspor Karet Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 27 500,000 % - YOY TON 450,000 60 400,000 50 43.69 350,000 40 37.83 300,000 30 19.42 250,000 10 149,202 295,408 297,742 360,712 435,025 0 320,090 251,035 315,625 268,042 294,200 215,909 229,869 190,599 178,513 185,585 256,573 230,150 205,037 196,972 309,185 5.09 150,000 50,000 20 16.… 200,000 100,000 - -10 -20 -30 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4* 2012 2013 Produksi CPO 2014 2015 2016 10,000 Rp/Kg USD/Kg 1000 9,000 900 8,000 800 7,000 700 6,000 600 5,000 500 4,000 400 3,000 300 2,000 Rata-rata Harga CPO Kalbar 200 1,000 Harga Internasional CPO (Skala Kanan) 100 - 0 1 3 5 7 2013 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) Grafik 1.48 Produksi CPO Kalimantan Barat 28 70 9 11 1 3 5 7 2014 9 11 1 3 5 7 2015 9 11 1 3 5 7 9 2016 Grafik 1.49 Rata-rata Harga CPO Kalimantan Barat dan Harga Internasional CPO Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 60 % - YoY Juta USD 15 10 50 5 40 0 -5 30 -10 20 -15 -20 10 -25 0 -30 I II III 2013 IV I II III 2014 Nilai Ekspor Komoditas Kayu IV I II III 2015 IV I II III 2016 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) Sumber: Bea Cukai, diolah Grafik 1.50 Perkembangan Ekspor Komoditas Kayu Olahan Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 29 Miliar Rp % - YoY 6000.0 Kredit Industri Pengolahan 70.00 Pertumbuhan (yoy)-Skala Kanan 60.00 5000.0 50.00 40.00 32.23 4000.0 27.71 20.99 17.59 3000.0 20.00 14.33 0.00 1261.9 1431.9 1471.0 1745.5 2065.1 2520.0 2495.6 2583.7 3042.1 3546.8 3781.5 3764.8 4022.6 3825.4 4323.6 4427.0 4866.9 4885.4 -10.00 1269.9 1000.0 10.00 7.86 2000.0 30.00 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III 0.0 -20.00 -30.00 2012 2013 2014 2015 2016 Grafik 1.51 Perkembangan Penyaluran Kredit Industri Pengolahan 30 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat %, yoy Miliar Rp Nominal Kredit Konstruksi Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) 400 60 350 60 50 300 50 250 40 200 30 1200 1000 % - YOY Ribu Ton 70 40 Jumlah Pengadaan Semen 70 Pertumbuhan Tahunan (Skala Kanan) 30 20 924.95 1042.00 1128.04 928.35 1022.83 1174.96 I II III IV I II III -30 2012 2013 2014 2015 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 319.19 848.85 IV 275.87 886.92 III 335.33 1092 II 350.87 1052 I 282.91 1057 IV 291.89 1093 III 320 955 II 301.62 820 I 246 674 IV 286 731 III 0 255 782 II 0 -20 267 702 I 200 10 50 213 681 -10 239 400 20 12.82 100 256 0 262 10 150 223 12.76 600 239 800 270 1400 II III 0 -10 2012 2013 2014 2015 2016 2016 Sumber: LBU, diolah Sumber: Asosiasi Semen Indonesia, diolah Grafik 1.52 Perkembangan Kredit Konstruksi Grafik 1.53 Perkembangan Pengadaan Semen di Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 31 32 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat ONLINE SHOPPING, SIAPA HENDAK TURUT? (Menilik Potensi E-Commerce di Kalimantan Barat) Konsumsi merupakan salah satu faktor yang juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Sebelumnya, aktivitas pemenuhan barang konsumsi hanya dilakukan melalui pertemuan antara penjual dan pembeli di satu tempat tertentu. Namun, dengan perkembangan waktu dan teknologi, yang seakan menghapus batas wilayah dan waktu, aktivitas pemenuhan barang konsumsi dapat dilakukan melalui konsep digital. Dalam konsep ini, penjual dan pembeli tidak perlu bertemu di satu tempat tertentu, melainkan melalui media digital yang disebut dengan e-commerce. Walaupun e-commerce di Indonesia tumbuh tinggi selama beberapa tahun terakhir di Indonesia, potensi yang di Kalimantan-Barat terlihat belum sepenuhnya dioptimalkan. Tulisan ini mencoba untuk melihat seberapa jauh potensi e-commerce yang dapat dimanfaatkan oleh wilayah Kalimantan-Barat. Konsep E-Commerce E-commerce itu sendiri, menurut wikipedia, dapat didefinisikan sebagai penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet, televisi atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Ecommerce merupakan bagian dari e-business, yang selain memerlukan teknologi jaringan internet, ecommerce juga memerlukan teknologi database, email (surat elektronis), dan bentuk teknologi non komputer lainnya seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini Perkembangan Sektor Perdagangan dan E-Commerce di Kalimantan-Barat Sejak tahun 2011, rata-rata pertumbuhan sektor perdagangan tercatat hanya 5,95% per tahun. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan ekonomi senilai 5,46% per tahun. Sumber: BPS, diolah Grafik 1. Pertumbuhan dan Pangsa Sektor Perdagangan Sumber: BPS, Worldbank, BI Statistik, diolah Gambar 2. Rasio e-commerce terhadap PDRB di Beberapa Negara, Nasional dan Kalbar Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 33 Rendahnya pertumbuhan sektor perdagangan tidak lepas dari masih terikatnya sektor ini pada jenis perdagangan konvensional. Di sisi lain, perdagangan secara online (e-commerce) masih sangat rendah pangsanya. Apabila dilihat berdasarkan pangsanya dalam PDRB, e-commerce di Kalbar masih sangat rendah, yakni 0,56%. Angka tersebut berada di bawah nasional yang tercatat 0,65%, bahkan jauh di bawah negara-negara lain yang sudah dapat mencapai di atas 1%, bahkan Tiongkok mencapai 3,3%. Rendahnya pangsa e-commerce di Kalimantan Barat memberikan potensi tersendiri bagi perekonomian kedepannya. Tingginya potensi e-commerce juga didukung oleh rata-rata pertumbuhan informasi dan komunikasi selama 5 tahun terakhir yang tergolong tinggi danmencapai 11,57% (yoy).Tingginya dukungan informasi dan komunikasi seperti teknologi internet kecepatan tinggi semakin membuka lebar optimalisasi e-commerce di Kalimantan barat. Berdasarkan perhitungan dengan pola pada Diagram 1 ditunjukkan bahwa apabila e-commercedapat dioptimalkan dengan benchmark Tiongkok, maka terdapat potensi tambahan aktivitas perekonomian senilai Rp4 triliun di Kalimantan Barat kedepannya10. Pemerintah Kalimantan-Barat, khususnya pemerintah Pontianak, sudah mulai menggalakkan UMKM untuk menyentuh pasar online atau e-commerce. Tidak mengherankan bila mulai bermunculan situs-situs semacam oleh-olehpontianak.com dan pontienak.com yang memusatkan diri kepada penjualan oleh-oleh secara online, didukung dengan jasa kurir online seperti Kapten Kurir, JekPot dan Bujang Kurir. Melalui aplikasi-aplikasi trading online seperti ini, kemunculan ide-ide brilian milik pengusaha dengan semangat muda cukup membawa angin segar dalam dunia bisnis di Kalimantan Barat, khususnya di Pontianak. Dan, berkecimpung dalam dunia bisnis online atau ecommerce nyatanya merupakan sebuah lingkaran antara penjual, jasa kurir, dan pembeli di dunia bisnis digital. Hal ini sesuai dengan pola sosialisasi dan ekonomi masyarakat yang semakin terpengaruh oleh perkembangan media digital. Agar Sukses dalam Melakukan E-Commerce Patricia Seyboald, peneliti dan konsultan terkemuka di Amerika, yang melakukan riset terhadap lebih dari 40 perusahaan e-commerce memberikan 5 (lima) tips agar mendulang sukses dari bisnis e-commerce yang mereka jalankan (Seybold, 1998): 1. Langkah 1: Setting the strategy Hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menyusun suatu strategi dengan berpegang pada suatu prinsip, yaitu bagaimana memudahkan konsumen dalam melakukan bisnis dengan perusahaan. Perlu diperhatikan, bahwa konsumenlah yang akan menjadi sumber pendapatan perusahaan karena merekalah yang akan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Perhitungan potensi e-commerce dilakukan berdasarkan publikasi MasterCard Advisors’ Cashless Journey: Spotlight on Indonesia. 34 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 2. 3. 4. 5. Langkah 2: Focus on the End-Customer Setiap proses bisnis pasti memiliki konsumen yang secara langsung maupun tidak langsung ‘mengkonsumsi’ produk atau jasa yang ditawarkan. Pada tahapan ini, adalah penting bagi perusahaan untuk mengkaji dan mendefinisikan siapa sebenarnya konsumen langsung (end-customer) dari produk atau jasa yang ditawarkan. Langkah 3: Redesigning Customer-Focus Business Process Ketika konsep Business Process Reengineering (BPR) diperkenalkan sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, banyak perusahaan yang mulai melakukan rancang ulang terhadap proses dan aktivitas internalnya agar tercipta suatu alur yang efisien (cheaper, better, and faster). Proses perancangan ulang yang benar adalah dengan memulainya dari aktivitas terluar, yaitu yang menghubungkan perusahaan dengan konsumennya (customer focus business process). Langkah 4: Wire Company for Profit Setelah proses bisnis selesai dirancang ulang untuk menyesuaikan dengan karakteristik bertransaksi di dunia maya, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan infrastruktur perusahaan untuk memungkinkan terjadinya mekanisme bisnis yang diinginkan. Yang paling penting untuk dikathui di sini adalah bagaimana mentransformasikan kebutuhan bisnis dengan spesifikasi teknologi informasi yang ada (business and information technology alignment). Langkah 5: Foster Customer Loyalty Langkah yang terakhir adalah berusaha untuk membuat konsumen loyal terhadap perusahaan e-commerce yang ada, hanya karena dengan loyalitas mereka sajalah maka profitabilitas usaha dapat tercapai. Prinsip-prinsip profitabilitas yang dapat dicapai dengan cara memelihara loyalitas konsumen adalah Base Revenue: perusahaan harus memiliki model bisnis (business model) yang menjamin adanya pemasukan (cash-in) bagi perusahaan, Growth: saatnya perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya sehingga dapat tumbuh menjadi lebih besar, Referral: jika konsumen atau pelanggan tetap merasa puas dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, maka mereka akan memberitahukannya dengan calon konsumen lain, Price Premium: teknik terakhir yang dapat dipakai untuk meningkatkan pendapatan adalah dengan menerapkan sistem penerapan harga yang berbeda untuk masingmasing konsumen (price discrimination). (Dikutip dari Berbagai Sumber) Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 35 Realisasi pendapatan APBD Provinsi Kalimantan Barat sampai dengan triwulan III 2016 tercatat sebesar 65,82%. Realisasi PAD dan Dana Perimbangan Provinsi Kalimantan Barat sampai dengan triwulan III 2016 sebesar 59,55% dan 67,77%. Realisasi belanja APBD Provinsi Kalimantan Barat hingga triwulan III 2016 mencapai 52,08%. Realisasi Belanja Langsung dan Tidak Langsung Provinsi Kalimantan Barat sampai dengan triwulan III 2016 sebesar 34,22% dan 63,27%. 36 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Sumber: BPKAD Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 2.1 APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tabel 2.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015 dan 2016 Dalam Rp miliar Sumber: BPKAD Provinsi Kalimantan Barat, diolah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 37 38 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Sumber: BPKAD Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 2.2 Rasio Kemandirian Fiskal Daerah Posisi Triwulan III 2016 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 39 Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015 dan 2016 Dalam Rp miliar Sumber: BPKAD Provinsi Kalimantan Barat, diolah 40 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Sumber: BPKAD Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 2.3 Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja Provinsi Kalimantan Barat Posisi Triwulan III 2016 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 41 Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 2.4 Anggaran dan Realiasi Pendapatan Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Posisi Triwulan III 2016 42 Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 2.5 Rasio Kemandirian Fiskal Daerah Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Posisi Triwulan III 2016 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat, diolah Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 2.6 Anggaran dan Realiasi Belanja Per Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Posisi Triwulan III 2016 Grafik 2.7 Proporsi Belanja Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Posisi Triwulan III 2016 Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 2.8 Rincian Belanja Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Per Jenis Belanja Posisi Triwulan III 2016 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 43 Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 2.9 Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja Provinsi Kalimantan Barat Per Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Posisi Triwulan III 2016 44 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Tabel 2.3 Anggaran dan Realisasi Alokasi Belanja APBN di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015 dan 2016 Dalam Rp miliar Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat, diolah Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 2.10 Proporsi Belanja APBN di Kalimantan Barat Berdasarkan Fungsi Posisi Triwulan III 2016 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 45 46 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Penurunan laju inflasi tersebut bersumber dari penurunan harga sejumlah komoditas pangan strategis, dan tiket pesawat udara yang banyak terjadi pada triwulan II 2016. Berdasarkan komoditasnya, sumber utama penurunan inflasi triwulan III 2016 adalah tarif angkutan udara, wortel, sawi hijau, dan kembung/gembung. Secara triwulanan, inflasi Kalimantan Barat tercatat 0,31% (qtq) lebih rendah daripada triwulan yang sama di tahun sebelumnya sebesar 2,12 % (qtq). Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 47 Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Grafik 3.1 Laju Inflasi Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional 48 Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Grafik 3.2 Laju Inflasi Antarprovinsi di Kalimantan dan Nasional Triwulan III 2016 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Grafik 3.3 Perkembangan Inflasi Kota Sampel Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 49 Tabel 3.1 Perkembangan Inflasi Bulanan Kalimantan Barat (mtm) Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Grafik 3.4 Disagregasi Inflasi Kalimantan Barat (mtm) 50 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Tabel 3.2 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Bulanan Kalimantan Barat (mtm) Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 51 Tabel 3.3 Perkembangan Inflasi Triwulanan Kalimantan Barat (qtq) Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah 52 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Grafik 3.5 Inflasi Triwulanan Kelompok Bahan Makanan (mtm) Grafik 3.6 Inflasi Triwulanan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Grafik 3.7 Inflasi Triwulanan Subkelompok Sayur-Sayuran Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 53 Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Grafik 3.8 Inflasi Triwulanan Subkelompok Transpor 54 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Tabel 3.4 Perkembangan Inflasi Triwulanan Kalimantan Barat (yoy) Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Tabel 3.5 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kalimantan Barat Triwulan III 2016 (yoy) Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 55 Tabel 3.6 Perkembangan Inflasi Kota dan Provinsi Kalimantan Barat (qtq dan yoy) Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Tabel 3.7 Perkembangan Inflasi Kota dan Provinsi Kalimantan Barat (yoy) Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah 56 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Grafik 3.9 Perbandingan Disagregasi Inflasi Kalbar Grafik 3.10 Perkembangan Disagregasi Inflasi Kalbar Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 57 Tabel 3.8 Komoditas Penyumbang Inflasi Kelompok Core Inflation Triwulan III 2016 (yoy) Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah 58 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Tabel 3.9 Komoditas Penyumbang Inflasi Kelompok Volatile Foods Triwulan III 2016 (yoy) Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Tabel 3.10 Komoditas Penyumbang Inflasi Kelompok Administered Prices Triwulan III 2016 (yoy) *) Mobil dan Sepeda Motor merupakan komoditas di subkelompok transpor yang masuk ke dalam perhitungan disagregasi kelompok administered price Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 59 60 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat APA KABAR TPID KALIMANTAN BARAT? (Ulasan Terkini Perkembangan TPID di Kalimantan-Barat) Keterjangkauan harga merupakan salah satu aspek penting untuk menjaga daya beli masyarakat, begitu pun komitmen Bank Indonesia dalam kerangka forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 027/1696/SJ, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dibentuk sebagai wadah koordinasi guna menjaga kestabilan dan keterjangkauan harga di seluruh wilayah Indonesia. Sampai dengan tahun 2016, di Kalimantan Barat telah terbentuk 15 TPID. Menyadari pentingnya koordinasi antar TPID Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan Barat, Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat baru-baru ini melakukan road show dengan mengunjungi beberapa kabupaten, diantaranya Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sanggau. Koordinasi dilakukan untuk meredam gejolak harga barang dan jasa di tingkat konsumen, baik pada momen hari raya maupun pada momen penting lainnya. TPID Kab. Bengkayang TPID Kab. Landak (Tahun 2015) (Tahun 2015) TPID Kab. Sambas TPID Kab. Sanggau (Tahun 2014) (Tahun 2014) TPID Kota Singkawang TPID Kab. Kapuas Hulu (Tahun 2011) (Tahun 2014) TPID Kab. Mempawah TPID Kab. Sintang (Tahun 2013) (Tahun 2014) TPID Kota Pontianak TPID Kab. Sekadau (Tahun 2012) (Tahun 2015) TPID Kab. Melawi TPID Kab. Kubu Raya (Tahun 2014) (Tahun 2014) TPID Kab. Kayong Utara TPID Kab. Ketapang (Tahun 2014) (Tahun 2014) Diagram 1. TPID Provinsi Kalimantan Barat Kabar TPID Kabupaten Sintang Berdasarkan hasil diskusi internal TPID Sintang, permasalahan yang masih dihadapi dalam usaha pengendalian harga berasal dari sisi produksi, permintaan maupun distribusi, antara lain: Produksi: Kemarau dan curah hujan yang sulit di prediksi yang berpengaruh pada tingkat produksi tanaman lokal. Permintaan: Harga kebutuhan pokok umumnya naik menjelang hari-hari besar keagamaan yaitu bulan suci Ramadhan, Hari Raya Idul fitri, Hari Natal, tahun baru dan Imlek; Distribusi: Kondisi infrastruktur jalan dari Pontianak ke Sintang yang rusak pada wilayah tertentu sehingga biaya angkutmeningkat. Selain itu pada musim debit air sungai rendah sehingga berdampak pada kelangkaan BBMdan suplai bahan pokoknya. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 61 Gambar 1. Pertemuan TPID Kabupaten Sintang Menghadapi tantangan tersebut, berbagai langkah dan inovasi telah ditempuh TPID Kabupaten Sintang, antara lain: Mendorong Produksi: Dinas Pertanian dan Peternakan bekerjasama dengan TNI membuka lahan padi baru seluas 1.300ha dari target 1.700ha serta mengoptimalkan pengairan yang ada karena sebagian besar lahan pertanian merupakan lahan tadah hujan. Selain itu, produksi juga didorong dengan membuat Kawasan Perkarangan Lestari (KPL), yaitu mengajak para ibu rumah tangga menanam bahan makanan (cabai, bawang, dll) di lahan perkarangan rumah untuk konsumsi sendiri. Menjaga ekspektasi: Melakukan operasi pasar untuk komoditi strategis menjelang hari raya keagamaan maupun pada kondisi penting lainnya. Selain itu, Bulog bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi membuat program Rumah Pangan Kita (RPK), yakni Bulog langsung menjual beras premium ke masyarakat dengan harga Rp98.000,-/karung ukuran 10 kg. Ekspektasi masyarakat juga dijaga dengan pembuatan roadmap pengendali inflasi ke depan yang dapat di terapkan di daerah, yaitu dengan Rantai Nilai Pengendali Inflasi dari HuluHilir, dengan berfokus pada keterlibatan UMKM. Menjaga Distribusi: Memberikan subsidi biaya angkut untuk mendatangkan 10 ton telur ayam dari Kalimantan Selatan menjelang momenhari raya Idul Fitri, yang kemudian dijual di bazar dengan harga normal. Kabar TPID Kabupaten Melawi Berbeda dengan kabupaten Sintang, permasalahan yang dihadapi kabupaten Melawi lebih disebabkan oleh aspek produksi yang cenderung hanya cukup untuk kebutuhan penduduknya saja. Dengan demikian, apabila ada permintaan dari Kalimantan Tengah, akan terjadi deficit stok pangan di Melawi. Menghadapi hal tersebut, langkah yang telah ditempuh antara lain: Mengubah pola produksi dari lahan tetap dan ladang berpindah menjadi sawah beririgasi. Mengalokasikan APBD untuk subsidi biaya transportasi penyaluran Beras Miskin (Raskin), agar harga yang diterima konsumen sesuai dengan harga tetap Pemerintah, yaitu Rp6.300,-/kg. Melakukan operasi pasar dengan untuk komoditi strategis menjelang hari raya keagamaan dan pada momen penting lainnya. 62 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Gambar 2. Pertemuan TPID Kabupaten Melawi Kabar TPID Kabupaten Sekadau Permasalahan yang dihadapi Kabupaten Sekadau cenderung spesifik, yakni belum adanya rumah potong dan pembekuan daging sapi sehingga harganya cenderung persisten tinggi. Sama dengan daerah lainnya, gejolak inflasi Sekadau juga cenderung tinggi pada momen hari raya keagamaan. Oleh karena itu, berbagai langkah telah ditempuh, antara lain: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi bekerjasama dengan Bulog untuk mendirikan gudang di Kab. Sekadau untuk menjaga ketersediaan barang. Program Rumah Pangan Kita (RPK) antara Bulog dan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Program ini dilakukan dengan cara Bulog langsung menjual beras premium ke masyarakat dengan harga Rp98.000,-/karung ukuran 10 kg; Membuat agen baru gas elpiji yang berasal dari masyarakat setempat, untuk menghindari monopoli karena selama ini hanya terdapat 1 agen gas elpiji. Mendirikan pasar rakyat di setiap kecamatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Pada tahun 2016 telah dibuka 2 pasar rakyat di 2 kecamatan. Rencana roadmap pengendali inflasi ke depan akan berfokus pada peningkatan produksi dan produktivitas pangan. Kabar TPID Kabupaten Sanggau Gambar 3. Rapat TPID Kabupaten Sanggau Secara spesifik, permasalahan yang dihadapi dalam pengendalian inflasi di Sanggau lebih disebabkan oleh aspek infrastruktur distribusi yang belum memadai. Adapun upaya pengendalian inflasi oleh Pemerintah Daerah di kabupaten Sanggau berfokus pada 4K, yaitu: Kelancaran Distribusi: Program Sarana Transportasi Pedesaan dari Pemerintah Pusat, yakni berupa bantuan 40 buah truk yang telah dimodifikasi untuk dapat mengangkut dan mendistribusikan orang dan barang di pedesaan. Bantuan ini dikelola langsung oleh koperasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 63 desa agar memudahkan pengangkutan oleh warganya. Ketersediaan Pasokan: Menjaga ketersediaan beras Bulog, penyaluran raskin dengan efektif, penambahan kuota LPG, monitoring stok oleh Dinas terkait, dan operasi pasar pada hari raya. Keterjangkauan Harga: mensubsidi bibit padi, pupuk dan alat-alat produksi sehingga biaya produksi turun. Dengan turunnya biaya produksi, harga jual padi juga diharapkan tidak setinggi pada kondisi normalnya. Komunikasi Efektif: Pemantauan harga rutin dengan diseminasi memanfaatkan portal Videotron Pemkab Sanggaudan Web TPID Kalbar (PIHPS) yang telah dibangun Bank Indonesia. Untuk menjaga ekspektasi, telah dilakukan juga pengawasan terpadu terhadap komoditas yang akan mengalami lonjakan konsumsi pada momen hari raya. (Sumber: KPwBI Kalimantan-Barat) 64 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Di tengah perlambatan pertumbuhan DPK oleh sektor korporasi (dari 9,52% menjadi 7,71% secara tahunan), penyaluran kredit ke sektor korporasi terus meningkat (dari 27,91% menjadi 30,44% secara tahunan). Rasio NPL sektor korporasi tetap berada di atas batas aman 5% namun sedikit menurun menjadi 6,40%. Sementara itu DPK dan Kredit kepada perseorangan mengalami perlambatan secara tahunan dari sebelumnya masing-masing sebesar 12,70% dan 14,43% menjadi masing-masing sebesar 10,65% dan 13,18%. Walaupun begitu, rasio NPL-nya tetap berada di bawah batas aman yakni sebesar 2,75%. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 65 Aset DPK Kredit Rasio NPL 25% 21.43% 20% 5.0% 4.37% 4.0% 4.63% 3.35% g (yoy) 2.95% 15% 3.0% 10.82% 10% 2.0% 5% 1.0% 1.71% 1.06% 1.04% 1.08% 1.14% 2.01% 1.37% 5.16% 0% 0.0% I II III 2014 IV I II III 2015 IV I II III Grafik 4.1 Pertumbuhan Perbankan di Kalbar 66 I 2016 II III 2014 IV I II III 2015 IV I II III 2016 Grafik 4.2 Rasio NPL Perbankan di Kalbar Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Nominal Pertumbuhan 9.0 25% 6.46 6.46 20% 6.0 15% 5.0 9.52% 4.0 10% g (yoy) Rp Triliun 7.0 BUMD 2.10% 3.0 2.0 7.71% - LKNB 21.30% BUKAN LEMBAGA KEUANGAN 63.80% 5% 1.0 0% I II III IV I II 2014 III IV I II 2015 III 2016 Grafik 4.3 Perkembangan DPK Sektor Korporasi pada KC/KCP berlokasi di Kalbar 35 Grafik 4.4 Pangsa DPK Sektor Korporasi pada KC/KCP berlokasi di Kalbar 32.80 35% Korporasi 30.00 30 30% 50% 30.44% 27.91% 25% 45% 25 20 20% 15 15% 10 10% 5 5% Industri Pengolahan Bangunan 43.61% 40% g (yoy) Rp Triliun BUMN 12.26% SWASTA LAINNYA 0.54% 8.0 35% 30% 25% 20% 15% 6.40% 10% 5% 0 0% I II III 2014 IV I II III 2015 IV I II III 2016 5.28% 0% I II III 2014 Grafik 4.5 Penyaluran Kredit ke Sektor Korporasi IV I II III 2015 IV I II III 2016 Grafik 4.6 NPL Kredit ke Sektor Korpasi di Kalbar Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 67 ROA ROE CR (skala kanan) ROA 35% 2.00 30% 30% 1.80 25% 1.60 25% 1.40 CR (skala kanan) 7.00 6.00 20% 5.00 15% 20% 1.20 15% 1.00 10% 4.00 10% 0.80 5% 3.00 0.60 0% 0.40 -5% 5% 0% -5% I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 2011 2012 2013 2014 2015 II 2016 0.20 - Grafik 4.7 Perkembangan Perusahaan Berbasis Kelapa Sawit dengan Area Operasi di Kalbar 68 ROE -10% I II 2.00 2016 1.00 II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 2011 2012 2013 2014 2015 -15% - Grafik 4.8 Perkembangan Perusahaan Berbasis Produk Logam dengan Area Operasi di Kalbar Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Total Perseorangan Non Perseorangan DPK 25% 20% g (yoy) 78.68% 10.65% 40% 30% 5.16% I II -5% III IV I II 2014 III IV I 2015 II III 13.45% 20% 10% 0% 2016 -10% I II Modal Kerja Investasi III IV I II 2014 -8.47% Grafik 4.9 Tingkat Pertumbuhan DPK di Kalbar III IV I 2015 II III 2016 Grafik 4.10 Pangsa DPK Perseorangan terhadap Total DPK di Kalbar Total Konsumsi 35 7.0% 30 6.0% Modal Kerja Investasi Konsumsi 6.14% 5.0% 25 5 75.00% 50% 0% Rp Triliun 91.40% 90% 60% 5% 10 Deposito 70% 10% 15 Tabungan 80% 15% 20 Giro 100% 15.98 16.33 14.65 15.32 15.56 13.82 14.21 16.49 16.71 17.26 17.51 3.81% 4.0% 2.75% 3.0% 2.98 3.09 3.13 3.23 3.20 3.25 4.63 4.73 5.39 5.44 2.89 6.73 7.11 7.28 7.62 7.51 7.74 7.84 7.87 7.80 8.15 8.09 I II III IV I II III IV I II III 2.0% 1.22% 1.0% 0.0% 0 2014 2015 2016 Grafik 4.11 Perkembangan Kredit Perseorangan di Kalbar I II III 2014 IV I II III 2015 IV I II 2016 Grafik 4.12 Tingkat NPL Kredit Perseorangan di Kalbar Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 69 Multiguna Perumahan Kendaraan Nominal 12 40% 10 30% Pertumbuhan Nominal (yoy ) - rhs 70% 60% 20% 8.59% 14.56% 10% 7.50% 4 Rp Triliun Rp Triliun 6 16.61% g (yoy) 200 8 -11.54% 150 III IV I II 2014 III IV I 2015 II 190 199 50% 40% 162 30% 11.97% 20% 118 10% 3.17% 50 I III II III IV I II 2014 2016 Grafik 4.13 Perkembangan Kredit Rumah Tangga di Kalbar IKE 191 -10% -20% II 183 212 206 143 0% -10.48% 0 I 211 187 100 2 NPL - rhs 250 III IV I II 2015 0% III 2016 Grafik 4.14 Perkembangan Kartu Kredit di Kalbar DSR IEK 18 150 125.8 125 107.2 15.3 16 13.8 14 12 10.9 12.0 11.9 9.3 10 100 15.9 9.8 9.3 8 6.5 5.3 6 75 4 2 0 50 I II III 2014 IV I II III 2015 IV I II 2016 Grafik 4.15 Perkembangan IKE dan IEK 70 II I II III 2014 IV I II III 2015 IV I II 2016 Grafik 4.16 Perkembangan DSR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat II Mikro Kecil 4.5% Menengah 18.0 16.0 6.76 14.0 12.0 4.0% 80% 3.5% 3.06% 60% 10.0 40% 8.0 6.16 6.0 g (yoy) Rp Triliun 3.98% 4.00% 100% 20% 4.0 2.0 3.87% 3.17% 3.22% 3.0% 2.58% 2.30% 2.5% 0% 2.0% -20% 1.5% 2.57% 2.26% 1.90% 2.96 0.0 I II III 2014 IV I II III 2015 IV I II III I 2016 II III 2014 Grafik 4.17 Perkembangan Kredit UMKM di Kalbar IV I II III 2015 IV I II III 2016 Grafik 4.18 Perkembangan NPL Kredit UMKM di Kalbar Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 71 Gambar 4.1 Skema Layanan Keuangan Digital 72 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Pada akhir tahun 2014, pemerintah Indonesia menargetkan kenaikan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia hingga 20 juta dalam kurun lima tahun. Untuk mencapai target tersebut, Presiden Jokowi telah menetapkan tahun 2016 sebagai tahun percepatan akselerasi sektor pariwisata. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menyelenggarakan event sail (pelayaran) Selat Karimata pada tahun 2016. Acara tersebut akan dilaksanakan secara berurutan di Kepulauan Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Bangka Belitong, Kalimantan-Barat serta Kabupaten Kayong-Utara. Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 17 Agustus-15 Oktober 2016. Sail Karimata merupakan gabungan dari kegiatan pelayaran, riset, seminar kemaritiman, pelayanan kesehatan, bakti sosial, festival seni dan budaya, festival kuliner serta kompetisi bahari. Puncak Sail Karimata di Kalimantan-Barat Sail Selat Karimata 2016 merupakan kegiatan lanjutan dari sail sebelumnya yaitu Sail Tomini 2015, Sail Raja Ampat 2014, Sail Komodo 2013, Sail Morotai 2012, Sail Wakatobi-Belitong 2011, Sail Banda 2010, dan Sail Bunaken 2009. Deretan kegiatan sail tersebut merupakan program Pemerintah dalam rangka mempercepat pembangunan dan promosi potensi wisata daerah kepada dunia internasional yang dibalut dengan kegiatan yacht rally. Bagaimana Pemerintah tidak sedemikian optimis kegiatan sail akan mendatangkan manfaat bagi ekonomi daerah, setidaknya ada 100 yacht dari berbagai negara yang berpartisipasi di setiap kegiatan sail. Meskipun Selat Karimata berada di antara 4 provinsi tetapi acara puncak dan kegiatan pameran diselenggarakan di Pantai Pulau Datok, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Sumber: ppid.bandung.go.id diakses tanggal 21 November 2016 pukul 08.15 WIB Gambar 1. Kegiatan Sail dari Masa ke Masa Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 73 Keterlibatan KPwBI Kalimantan Barat dalam Sail Karimata Melihat besarnya potensi promosi usaha, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Barat mengambil tempat di kegiatan pameranSail Selat Karimata 2016. Berbagai produk unggulan UMKM binaan seperti kain tenun khas Sambas, tikar kayu Kalimantan, tikar Bidai khas Suku Dayak, dan aneka makanan olahan ikan diboyong menuju Kayong. Dengan booth pameran berukuran 27m2, KPwBI juga menghadirkan alat tenun khas Sambas lengkap dengan penenunnya. Hal itu adalah bukti keseriusan Bank Indonesia dalam mempromosikan warisan budaya Suku Melayu Sambas itu. Dari kegiatan pameran, 8 potong kain tenun Sambas berhasil terjual. Terlebih, pascapameran, kelompok pengrajin mendapat pesanan 8 potong kain dari Jakarta dan Surabaya. Selain itu, selama kegiatan pameran tak sedikit pula wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke booth untuk sekedar praktik menenun dengan alat yang disediakan. Gambar 2. Wisman Mencoba Alat Tenun Sambas Gambar 3. Booth KPwBI Kalimantan Barat Sebagai lokasi acara puncak dan pameran Sail Selat Karimata 2016, seketika Pantai Pulau Datok menjadi pusataktivitas ekonomi. Fakta itu ditanggapi Bank Indonesia dengan operasi penukaran uang guna memenuhi kebutuhan masyakarat dengan nominal yang cukup, pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar. Tercatat dari total modal kerja yang dibawa sebesar Rp1 milyar, sebesar 97,1%atau setara dengan Rp971.270.000 terpakai dalam operasi penukaran uang selama 4 hari. Berdasarkan data Unit Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) KPwBI Kalimantan Barat, pecahan yang paling banyak diminati adalah Rp100.000 dengan nilai penukaran hingga Rp563.500.000. Selain untuk memenuhi kebutuhan uang masyakarat, keberadaan Bank Indonesia di Sail Selat Karimata 2016 juga untuk memastikan bahwa Rupiah adalah satu-satunya alat transaksi dalam kegiatan sail di tengah banyaknya peserta dan wisatawan mancanegara. Gambar 4. Pegawai KPwBI Kalimantan Barat Melayani Penukaran Uang dari Masyarakat Gambar 5. Unit Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) KPwBI Kalimantan Barat (Sumber: KPwBI Kalimantan-Barat) 74 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Pada triwulan III 2016, transaksi kliring mencapai Rp8,51 triliun sedangkan transaksi RTGS mencapai Rp10,09 triliun. Lebih lanjut, KPw BI Prov. Kalbar mengalami net inflow sebesar Rp966 miliar, yang biasa terjadi ketika pasca momen Lebaran. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 75 Volume Nilai (rhs) 300 12 Ribu Lembar 200 8.51 8 6 100 4 50 2 - I II III 2014 IV I II III 2015 IV I II 800 10 150 III 12,500 8,431 600 400 861 7,954 7,635 7,276 10,000 801 7,500 601 505 474 390 444 505 4,682 5,000 3,459 418 1,954 200 - 2,500 - Jan 2016 Grafik 5.1 Perkembangan Transaksi Kliring 76 Nilai (rhs) 11,196 10,860 Lembar 239 250 1,000 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep 2016 Grafik 5.2 Perkembangan Transaksi RTGS Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Rp Miliar 14 Rp Triliun Volume 350 Outflow Inflow Net Inflow/Outflow Inflow 4,000 1,862 2,070 2,029 1,232 0 -1,000 -2,000 -3,000 -630 I -303 II -401 III 2014 -1,499 -2,471 IV -1,214 -2,045 I -968 II 1,137 1,062 971 831 -168 III IV -9762015 -1,947 -2,404 -1,976 -3,038 I -961 II 2016 966 III -1,722 -2,490 -3,627 30% 25% 20.30% 1,500 1,000 Grafik 5.3 Perkembangan Inflow-Outflow di KPw. BI Prov. Kalbar 20% 16.49% 12.41% 11.47% 9.15% 500 15% 10% 8.52% 5% - 0% I II III 2014 -4,000 40% 35% 29.79% 2,000 1,473 1,061 1,196 2,688 2,434 2,236 37.92% 36.80% 33.84% 2,500 Rp Miliar Rp Miliar 1,000 Rasio (skala kanan) 36.95% 3,000 2,000 PTTB 3,000 IV I II III 2015 IV I II III 2016 Grafik 5.4 Pemusnahan UTLE di KPw. BI Prov. Kalbar Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 77 Tabel 5.1 Uang Rupiah Yang Diragukan Keasliannya Yang Ditemukan dan Dilaporkan ke KPw BI Provinsi Kalbar 78 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Kondisi Kondisi ketenagakerjaan Kalimantan Barat sampai dengan Agustus 2016, menunjukkan perbaikan seiring dengan peningkatan pada pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat. Hal ini terindikasi dari penurunan tingkat pengangguran dan meningkatnya jumlah partisipasi angkatan kerja. Kenaikan ini utamanya merupakan kontribusi sektor industri serta sektor jasajasa. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 79 80 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Tabel 6.1 Indikator Ketenagakerjaan Kalimantan Barat (Ribu Jiwa) Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah Sumber: Kalimantan Barat Dalam Angka 2016a Grafik 3 Piramida Penduduk Kalimantan Barat 2015 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 81 73.00 (%) (%) 72.74 5.14 72.21 72.00 4.04 4.03 4.23 70.73 71.00 70.00 4.59 4.78 70.75 3.09 69.75 69.00 68.00 69.93 69.67 2.53 69.33 5.50 16 5.00 14 Penduduk Usia Kerja 4.50 12 Bekerja Pencari Kerja (Skala Kanan) 4.00 10 3.50 8 3.00 6 2.50 4 2.00 1.50 TPAK (Skala Kiri) 1.00 TPT (Skala Kanan) 0.50 67.00 - Feb Ags 2013 Feb Ags 2014 Feb Ags 2015 Feb 80 60 40 20 3.02 2.33 0 1.86 2 0 -20 -2 -4 -40 Ags 2016 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 6.4 Perbandingan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kalimantan Barat 82 100 Bukan Angkatan Kerja Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 6.5 Perbandingan Tingkat Pertumbuhan Indikator Ketenagakerjaan Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Tabel 6.2 Persentase Penduduk Bekerja Berdasarkan Lapangan Usaha Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 83 Tabel 6.3 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Status Utama Pekerja (Ribu Jiwa) Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah AGS '16 FEB '16 AGS '15 35.4% 37% 35.4% INFORMAL FORMAL 64.6% 63% 61.8% Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 6.6 Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Formal dan Informal 84 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 7.00 % TPT Kalimantan Barat TPT Nasional 2.50 % % 6.00 5.00 2.00 5.00 1.76 4.00 1.50 4.00 1.49 3.00 1.19 3.00 1.00 2.00 0.50 0.99 2.00 0.69 0.41 4.23 5.61 4.59 5.50 5.14 6.18 4.78 5.81 4.04 5.94 2.53 5.7 4.03 6.25 3.09 5.92 0.33 1.00 6.00 2.12 Feb Ags 2013 Feb Ags 2014 Feb Ags 2015 Feb 2016 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah 0.13 0.08 0.00 Ags '10 Ags '11 Ags '12 TPT Kalimantan Barat (Skala Kanan) SMP Sederajat Diploma Ags '13 Ags '14 1.00 0.00 Ags '15 SD Ke Bawah SMA Sederajat Universitas Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah Grafik 6.7 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kalimantan Barat dan Nasional Grafik 6.8 Perkembangan Tingkat Pengangguran Berdasarkan Jenjang Pendidikan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 85 Indeks Indeks 120.00 98.00 97.00 100.00 96.30 80.00 94.82 94.73 102.29 96.00 96.02 96.03 60.00 40.00 95.00 94.00 95.39 93.00 91.23 20.00 101.08 104.44 100.44 104.88 102.00 107.15 103.99 108.02 105.83 109.78 107.91 107.91 108.72 112.47 111.72 116.36 113.61 116.53 114.88 118.82 115.44 119.87 115.08 119.83 115.23 121.64 117.61 122.48 117.07 123.46 92.00 0.00 91.00 90.00 I II III IV I 2013 II III IV I 2014 II III IV 2015 Indeks Harga Yang Diterima Petani Nilai Tukar Petani (Skala Kanan) I II III 2016 Indeks Harga Yang Dibayar Petani Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Grafik 6.10 Perkembangan NTP Provinsi Kalimantan Barat Berdasarkan Klasifikasi Subsektor Grafik 6.9 Perkembangan NTP Kalimantan Barat Tabel 6.4 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Barat No Uraian 1. Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) 1.1. Padi Palawija 1.2. Hortikultura 1.3. Perkebunan Rakyat 1.4. Peternakan 1.5. Perikanan 1.5.1. Perikanan Tangkap 1.5.2. Perikanan Budidaya 2. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) 2.1. Padi Palawija 2.2. Hortikultura 2.3. Perkebunan Rakyat 2.4. Peternakan 2.5. Perikanan 2.5.1. Perikanan Tangkap 2.5.2. Perikanan Budidaya 3. Nilai Tukar Petani 3.1. Padi Palawija (NTPP) 3.2. Hortikultura (NTPH) 3.3. Perkebunan Rakyat (NTPR) 3.4. Peternakan (NTPT) 3.5. Perikanan (NTPN) 3.5.1. Perikanan Tangkap 3.5.2. Perikanan Budidaya Jan Feb Mar Apr 112.51 113.12 113.61 114.10 118.97 118.98 118.09 115.94 117.90 120.79 121.11 119.97 106.71 107.57 109.32 112.70 108.35 108.15 108.42 108.44 116.21 116.32 117.20 116.94 118.37 118.57 119.69 118.50 112.98 112.96 113.48 114.60 116.24 116.04 116.53 117.45 117.39 117.11 117.64 118.63 117.26 116.70 117.36 118.40 115.64 115.65 116.04 116.91 113.85 113.74 114.31 115.07 118.29 117.35 117.75 118.81 120.40 119.01 119.57 121.03 115.10 114.89 115.05 115.50 96.79 97.48 97.50 97.14 101.34 101.60 100.38 97.73 100.55 103.50 103.20 101.33 92.28 93.01 94.21 96.4 95.17 95.08 94.85 94.24 98.26 99.12 99.53 98.42 98.32 99.63 100.11 97.91 98.16 98.32 98.64 99.23 May 113.81 115.72 119.14 110.91 108.58 118.35 119.85 116.12 117.81 119.10 118.85 117.15 115.40 119.20 121.40 115.97 96.18 97.16 100.25 94.67 94.09 99.27 98.72 100.12 2015 Jun Jul 114.88 116.25 116.23 116.93 121.28 123.89 113.07 114.77 110.53 111.63 120.06 121.78 122.06 124.91 116.92 117.12 118.82 119.56 120.23 121.57 119.94 120.56 118.14 118.92 116.17 116.75 120.08 120.81 122.24 122.95 116.87 117.62 96.88 97.23 96.67 96.63 101.12 102.68 95.72 96.51 95.15 95.61 99.98 100.8 99.94 101.59 100.04 99.58 Ags 115.73 118.16 125.72 111.82 112.01 121.18 124.64 116.03 119.84 121.33 120.76 119.24 117.06 120.72 122.85 117.55 96.57 97.38 104.11 93.78 95.68 100.38 101.45 98.71 Sep 115.44 118.88 128.74 109.01 113.53 122.45 126.49 116.41 119.87 121.30 120.91 119.21 117.20 121.07 123.17 117.94 96.30 98.00 106.47 91.44 96.86 101.13 102.69 98.70 Okt 115.67 119.17 128.59 109.72 112.78 121.61 124.99 116.57 119.55 120.95 120.68 118.91 116.84 120.76 122.88 117.59 96.75 98.53 106.55 92.27 96.53 100.71 101.72 99.14 Nov 115.07 119.44 127.66 108.34 112.26 122.10 125.78 116.60 119.72 121.15 120.83 119.07 116.95 120.87 123.05 117.62 96.12 98.59 105.65 90.98 95.99 101.01 102.23 99.13 Des 115.08 121.60 126.18 106.55 113.04 122.86 126.32 117.69 119.83 121.20 120.97 119.26 117.00 120.97 123.16 117.71 96.03 100.33 104.31 89.34 96.61 101.56 102.57 99.98 Jan 115.02 121.48 126.26 106.48 113.00 123.11 126.11 118.56 120.54 122.11 121.58 120.07 117.36 120.32 121.55 118.50 95.43 99.49 103.85 88.68 96.29 102.32 103.79 100.05 Feb 115.12 122.22 125.93 106.18 113.04 123.11 126.74 117.69 120.97 122.57 121.85 120.53 117.88 120.34 121.43 118.71 95.17 99.72 103.35 88.09 95.90 102.30 104.37 99.14 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah 86 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Mar 115.23 120.23 125.89 108.15 113.14 122.82 126.08 117.97 121.64 123.38 122.49 121.18 118.42 120.73 121.79 119.15 94.73 97.45 102.77 89.25 95.54 101.74 103.52 99.02 Apr 115.99 119.65 124.55 111.16 112.59 122.78 125.54 118.65 121.28 123.09 121.89 120.89 118.06 119.70 120.26 118.85 95.64 97.21 102.18 91.95 95.37 102.57 104.39 99.83 2016 May Jun 117.50 117.61 120.08 120.66 127.40 129.69 113.92 112.40 112.44 113.95 123.31 125.11 126.47 129.12 118.58 119.14 121.49 122.48 123.29 124.42 122.11 123.15 121.14 122.13 118.13 118.82 119.91 120.74 120.51 121.41 119.01 119.74 96.72 96.02 97.40 96.98 104.33 105.32 94.04 92.03 95.18 95.90 102.83 103.62 104.95 106.35 99.64 99.50 Jul 117.26 121.49 127.63 111.16 114.39 125.19 129.38 118.93 123.15 125.09 123.86 122.81 119.45 121.30 121.98 120.29 95.21 97.12 103.04 90.52 95.76 103.21 106.07 98.87 Ags 116.31 120.86 125.57 109.94 114.14 124.63 128.55 118.77 123.40 125.39 123.79 123.06 119.85 121.24 121.94 120.19 94.25 96.39 101.44 89.33 95.23 102.80 105.43 98.82 Sep 117.07 120.19 126.20 112.26 114.40 124.10 127.65 118.80 123.46 125.52 123.95 123.05 119.93 121.32 122.04 120.26 94.82 95.76 101.82 91.23 95.39 102.29 104.60 98.79 Pertumbuhan thd Okt Jun 2016 (qtq) Sep 2015 (yoy) 117.05 -0.46% 1.41% 120.20 -0.39% 1.10% 126.77 -2.69% -1.97% 112.28 -0.12% 2.98% 113.70 0.39% 0.77% 124.27 -0.81% 1.35% 127.77 -1.14% 0.92% 119.06 -0.29% 2.05% 123.11 0.80% 2.99% 125.13 0.88% 3.48% 123.65 0.65% 2.51% 122.65 0.75% 3.22% 119.72 0.93% 2.33% 121.20 0.48% 0.21% 121.90 0.52% -0.92% 120.16 0.43% 1.97% 95.07 -1.25% -1.54% 96.07 -1.26% -2.29% 102.53 -3.32% -4.37% 91.54 -0.87% -0.23% 94.97 -0.53% -1.52% 102.53 -1.28% 1.15% 104.82 -1.65% 1.86% 99.08 -0.71% 0.09% INDEKS 106 104 Indeks 104 102 102 100 98.64 97.67 96.86 98 96 100 99.60 98 98.12 96 96.98 94 95.63 92 94.82 94 90 101.86 101.98 102.36 101.32 101.53 100.52 102.33 102.83 101.32 101.47 102.02 88 92 I II III IV I II III IV I II III 86 Jan Feb Mar Apr May Jun 90 2014 2015 Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr May Jun 2015 Kalimantan Barat Kalimantan Tengah 2016 Kalimantan Selatan Kalimantan Timur 2016 Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Sumber: BPS Prov Kalbar, diolah Grafik 6.11 Pergerakan NTP Provinsi Kalimantan Grafik 6.12 Perbandingan NTP Subsektor Padi dan Palawija antar Provinsi Kalimantan Tabel 6.5 Perbandingan NTP dengan Provinsi Lain di Kalimantan dan Nasional Sumber: BPS Kalimantan Barat, diolah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 87 Tabel 6.6 Perkembangan Inflasi Pedesaan Kalimantan Barat September 2016 Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar April Mei Juni Jul Ags Sep Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, diolah 2014 2015 2016 Sumber: BPS Kalimantan Barat, diolah Grafik 6.13 Perbandingan Inflasi Pedesaan Kalimantan Barat dan Nasional (mtm) 88 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Akselerasi perekonomian Kalbar diprediski terjadi pada 2017 dengan kisaran pertumbuhan 5,40%-5,90% (yoy). Perekonomian didorong oleh ekspor komoditas yang kemudian mendorong investasi dan penciptaan ruang fiskal. Di tengah akselerasi perekonomian, inflasi Kalbar tahun 2017 diperkirakan sedikit meningkat didorong oleh kenaikan inflasi administered price pada range 4,39%-4,89% (yoy). Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 89 Tabel 7.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalbar ADHK Tahun 2010 menurut Penggunaan dan Proyeksi Tahun 2017 (% yoy) 2015 I II III IV 2015 2016 I II Penggunaan Konsumsi RT 4.64 4.73 4.32 4.88 4.64 5.80 6.35 Konsumsi LNPRT -3.74 0.57 4.47 14.90 4.01 11.07 12.18 Konsumsi Pemerintah 3.13 7.01 10.43 10.48 8.29 4.44 3.35 PMTDB 6.15 3.00 7.17 6.41 5.70 4.05 -2.64 Ekspor* -10.07 6.65 -2.18 -7.10 -3.60 -10.26 -4.17 Impor* -18.70 11.99 26.51 -3.88 2.74 -14.19 -20.53 Lapangan Usaha Pertanian 2.70 2.77 4.48 2.15 3.00 5.18 3.90 Pertambangan 6.62 4.74 -0.50 -7.66 0.60 8.15 6.47 Industri Pengolahan 3.08 3.63 3.93 3.25 3.47 3.98 2.80 Konstruksi 8.73 0.36 4.77 15.17 7.35 5.45 -3.54 Perdagangan 6.77 6.19 5.13 6.96 6.24 6.49 5.34 PDRB 6.33 4.06 4.55 4.35 4.81 5.99 4.41 (P): Proyeksi Bank Indonesia Sumber: BPS Provinsi Kalbar & Proyeksi Bank Indonesia 90 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat III IV P 2016 P 5.36 5.47 5.74 10.07 9.33 10.61 -11.53 -3.69 -2.65 2.04 2.96 1.64 20.21 16.13 4.84 -19.12 5.56 -11.37 2017 P 5.52-6.02 (0.48)-0.02 4.87-5.37 5.75-6.25 7.23-7.73 4.89-5.39 4.74 3.06 4.24 4.11-4.61 36.70 29.22 20.28 10.93-11.43 6.35 6.43 4.89 5.05-5.55 3.69 4.81 2.71 5.47-5.97 0.90 3.27 3.91 5.57-6.07 5.71 5.56 5.43 5.4-5.9 Global Negara Maju - Amerika Serikat - Uni Eropa - Jepang Negara Berkembang - Tiongkok - India 2015 R 2016 P 2017 P 3.1 3.1 3.2 1.9 1.7 1.8 2.5 2.0 2.2 1.5 1.5 1.4 0.6 0.5 0.1 4.0 4.1 4.3 6.9 6.5 6.2 7.3 7.5 7.4 Sumber: IMF commodity price Sumber: IMF, Consensuf Forcast, Bank Indonesia Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 91 1.60 likert scale 1.40 1.20 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 0.00 -0.20 2014 2015 -0.40 Sumber: Liaison Bank Indonesia 92 Sumber: Liaison Bank Indonesia Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 2016 2017 Sumber: Liaison Bank Indonesia Sumber: Liaison Bank Indonesia 147/PMK.010/2016 yang mengatur kenaikan tarif cukai tembakau per 1 Januari 2017. Selain Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 93 itu, rencana pemerintah untuk menghapus subsidi listrik untuk golongan 900 VA secara bertahap pada semester I 2017 yang dimulai pada bulan Januari 2017 akan mendorong inflasi pada Januari 2017. Tekanan inflasi pada bulan Februari 2017 diperkirakan akan didorong oleh Grafik 7.7 Proyeksi Inflasi Provinsi Kalimantan Barat 94 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 95 96 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | Triwulan II 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 97 98 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional | November 2016 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat