Memberikan Uraian Secara Terperinci Tentang Proses Translasi pada Bakteri dan Eukaryotes, dengan Menekakan Peran Berbagai Faktor Translasi, Uraian ini Mencakup Suatu Penjelasan Bagaimana Translasi Diatur dan Secara Garis Besar Peristiwa yang Luar Biasa, Seperti Frameshifting, yang Dapat Terjadi Sepanjang Tahap Perpanjangan. TEGUH SUKMA B.S. (BIJ006112) GALUH SETIAWAN (BIJ006120) NUR EKOWATI (BIJ006146) KELAS : B1 K49-SPP-05 RINGKASAN Perbedaan utama inisiasi translasi pada bakteri dan pada eukariot adalah bahwa pada bakteri memiliki inisiasi yang kompleks dan secara langsung di inisiasi pada codon yang merupakan titik dimana sintesis protein dimulai, sedangkan pada eukariot menggunakan proses tak langsung untuk menempatkan titik inisiasi ketika kita akan melihat proses berikutnya. Fungsi factor translasi pada bakteri. faktor Fungsi Faktor inisiasi IF-1 Berfungsi untuk mencegah masuknya premature tRNA kedalam tempat tertentu. IF-2 Inisiasi tRNAiMet secara langsung menempatkan posisi pada kompleks inisiasi. IF-3 Mencegah asosiasi kembali pada subunit besar dan kecil pada ribosom. Factor perpanjangan/elongasi EF-Tu Secara langsung mengarahkan tRNA berikutnya pada posisi yang benar dalam ribosom. EF-Ts Memperbaharui EF-Tu yang belakangan menghasilkan energi pada molekul GTP. EF-G Sebagai mediator proses translasi. Factor pelepasan RF-1 Mengenal terminasi codon 5′-UAA-3′ dan 5′-UAG-3′ RF-2 Mengenal 5’-UAA-3’ dan 5’-UGA-3’ RF-3 Menstimulasi pemisahan RF1 dan RF2 dari ribosom setelah terminasi. Mendaur ulang factor ribosom RRF Bertanggung jawab dalam pemisahan subunit kecil pada ribosom setelah berakhirnya proses translasi. Gb. Inisiasi translasi E. coli Factor translasi pada eukariot faktor Fungsi Inisiasi faktor elF-1 Komponen kompleks pre-inisiasi elF-1A Komponen kompleks pre-inisiasi elF-2 Terikat di dalam tRNAmet. elF-3 Komponen kompleks pre-inisiasi, membuat kontaks secara langsung dengan elF-4G . elF-4A Komponen kopian kompleks binding, suatu helikase yang membantu membaca urutan pasangan basa intramolekuler pada mRNA. elF-4B Membantu membaca pasangan basa intramolekuler pada mRNA. elF-4E Komponen pada kopian kompleks binding. elF-4F Pada kopian kompleks binding, berisikan elF-4A, elF-4E, dan elF-4G. elF-4G Komponen kopian kompleks binding, merupakan jembatan diantara kopian kompleks binding dan elF-3 pada kompleks pre-inisiasi. elF-5 Membantu pelepasan factor inisiasi lain dalam menyelesaikan proses inisiasai. elF-6 mencegah subunit besar dari pemasangan subunit kecil pada sitoplasma. Factor elongasi/perpanjangan eEF-1 Terdiri dari 4 subunit (eEF-1a, eEF-1b, eEF-1d dan eEF-1g). eEF-2 Mediator translasi Factor pelepasan eRF-1 Mengenal terminasi codon eRF-3 Dimungkinkan menstimulasi pemisahan eRF-1 dari ribosom setelah terminasi. Gb. Inisiasi translasi eukariot. Inisiasi translasi merupakan control yang sangat penting pada sintesis protein, yang memilki dua perbedaan tipe peraturan , yaitu Regulasi Global, yang melibatkan perubahan umum sewaktu terjadi sintesis protein, dengan semua terjemahan mRNA oleh mekanisme kopian yang dipengaruhi oleh luas yang sama. Pada eukariot keadaan ini dicapai oleh phosphorilasi elF-2. Regulasi Transcript-specific melibatkan mekanisme yang berlaku pada catatan tunggal atau suatu kelompok kecil pada protein terkait. Contohnya tentang regulasi transcript-specific yang melibatkan operons pada gen protein pada ribosom dalam E. coli. Gambar 11.17. regulasi transcript-spesifik pada inisiasi translasi. (A). peraturan sentesis ribosom pada bakteri. (B) Peraturan sintesis ferritin protein pada mamalia. Codon-By-Codon yang secara langsung ditranslasi dari suatu mRNA yang telah diketahui dimana protein disintesis. Tetapi ditemukan suatu peningkatan jumlah peristiwa elongasi yang luar biasa. Salah satu dari frameshifting, yang terjadi ketika suatu ribosome berhenti ditengah-tengah mRNA, menyebabkan satu nucleotide kembali dan nukleotida lain melanjutkan proses translasi. Gambar 11.20. tiga peristiwa pemanjangan translasi pada E. coli. (A). Program Frameshifting sepanjang translasi dnaX mRNA. (B) Kemungkinan gen lacZ dan lacY berada lactose operon mRNA. (C) bypassing sewaktu translasi pada gen T4 60 mRNA melibatkan suatu loncatan antara dua codons glycine. Daftar Pustaka Brown, T.A (2002) DNA in Genomes, 2nd ed. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=genomes.figgrp.6026 diakses tanggal 21 November 2008. Situs Terkait http://www.pnas.org/content/95/1/224.full.pdf. http://ecoserver.imbb.forth.gr/microbiologr/s-e-paper/e-paper/kyrpidis_1998_pnas.pdf http://www.cdfd.org.in/patents/gowr/10Hari_Rloop_microreview_MolMicro2004.pdf http://www.asa3.org/asa/PSCF/2007/PSCF9-07Buratovich.pdf