BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan konsep manajemen produksi program acara televisi Bincang-Bincang Sore mengenai proses produksi televisi swasta lokal yang berjaringan K ompas TV dari segi pengambilan narasumber, host dan kualitas gambar yang dihasilkan. Objek penelitian ini dilakukan pada program acara talkshow Bincang-Bincang Sore di RBTV. Bincang-Bincang Sore merupakan salah satu program acara talkshow yang tayang di RBTV setiap Senin-Jum‟at pukul 15.30 WIB namun pada bulan ramadhan Bincang-Bincang Sore tayang pukul 13.00 WIB. Acara yang berdurasi 60 menit ini hadir memberikan informasi bersifat nonnew syang dikemas dalam bentuk sebuah program talkshow yang bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi dan inspirasi bagi penontonya. Pelaksanaan program ini dilator belakangi, penonton talkshow yang mengedukasi serta memberikan inspirasi bagi penonton sehingga talkshow Bincang-Bincang Sore hadir dengan gaya lokal dari talkshow-talkshow yang sudah ada di televisi lokal Yogyakarta. M aka dari peluang inilah Bincang-Bincang Sore hadir memberikan warna baru ditengah-tengah program talkshow yang ada di Y ogyakarta. Bersama para host, yang hadir menyuguhkan perbincangan santai namun berisi mengenai bisnis, pemerintahan dan kesehatan. Bincang-Bincang Sore hadir bertujuan memberikan informasi menarik, mendidik serta menginspirasi bagi penontonnya. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti berhasil menarik beberapa kesimpulan. Program talkshow Bincang-Bincang Sore yang berbasis vox-popdi televisi memiliki proses manajemen produksi yang sudah sesuai sebagaimana mestinya sebuah manajemen produksi. Secara keseluruhan kiat-kiat yang dijalankan dalam 178 produksi talkshow Bincang-Bincang Sore sesuai dengan empat fungsi manajemen serta sejalan dengan implementasi proses manajemen produksi program acaranya. Namun yang membedakan dan menjadi keunikan dari program talkshow Bincang-Bincang Sore adalah informasi kelokalan seperti pemerintahan, bisnis, dan kesehatan yang dikemas secara menarik dalam bentuk sebuah program talkshow yang bertujuan sebagai salah program acara alternatif untuk men yampaikan informasi di televisi yang berjaringan membuat talkshow Bincang -Bincang Sore mengadirkan konten-konten lokal untuk narasumber dan topiknya dengan mengusung kesehatan umum/alternatif yang dihadirkan setiap bulannya yang banyak waktunya . M elalui program acara talkshow tersebut, RBTV berusaha menyampaikan informasi dan hiburan dengan pengemasan yang berbeda yaitu adanya perbincangan yang mengangkat sisi berkonten lokal dari seseorang yang pengemasannya berbeda dengan talkshow pada umumnya. Berdasarkan kemasannya talkshow Bincang-Bincang Sore termasuk dalam kategori relaxs discussion, dimana talkshow pada kategori ini menggunakan yaituterdapat pendekatannya dalam pengelolaan materinya . Selain itu materi yang diangkat termasuk dalam kategori the confessional/issueorientedtalkshow . Karena materi dari talkshow ini adalah pengakuan dari seseorang yang dihadirkan sebagai bintang tamunya. Namun yang membedakan dan menjadi keunikan dari talkshow BincangBincang Sorea dalah informasi dan hiburanyang dihadirkan dalam sebuah program acara berformat talkshow. Sehingga program talkshow bisa digunakan sebagai program alternatif untuk penyampaian informasi dan hibur an yang dikemas secara menarik dengan konsep manajemen produksi berjaringan. Jenis vox-pop yang digunakan pada program talkshow Bincang-Bincang Sore merupakan suatu program yang mengetengahkan pendapat umum tentang suatu masalah. Tujuan dari program ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu vox -pop sebagai program dan vox-pop dalam rangka penelitian. Pada penelitian ini termasuk 179 dalam jenis vox-pop sebagai program . Vox-pop program mengetengahkan pendapat umum suatu permasalahan yang sedang hangat dibahas dalam program kepada penonton kepada penonton. Bertujuan penonton dapat mengetahui bermacam -macam program yang terbagi tiga topik Bincang-Bincang Sore. Peneliti dengan publik/pemerintahan, dan mengetahui kesehatan), ketiga penonton topik diajak tersebut untuk (bisnis, berpikir dan mempertimbangkan atau memilih topik mana yang sesuai dengan kebutuhan penonton dan topik yang sedang hangat diperbincangkan. Dari kebutuhan dan informasi yang didapat dari penonton produser dapat menarik kesimpulan mengenai tanggapan yang sebenarnya dari masyarakat terhadap topik yang dibahas yang telah dibagi dalam program talkshow Bincang-Bincang Sore. Selain itu, yang membuat tayangan ini semakin menarik dan berbeda dengan program talkshow lainnya yaitu di Bincang-Bincang Sore terdapat mixer switcher audio video digital yang berfungsi merekam syuting talkshow berlangsung dan bisa digunakan sebagai transfer data ke televisi berjaringannya Mixer switcher audio video digital digital didalam talkshow Bincang-Bincang Sore memiliki fungsi yang dapat merekam kemudian langsung dapat diedit saat syuting berlangsung, penggalian informasinya lebih mendalam layaknya talkshow vox-pop melekat pada profil narasumber. Jenis vox-pop yang diusung adalah jenis vox-pop sebagai program acara. Selain itu, program talkshow Bincang-Bincang Sore dibekali dengan tim yang professional yang ikut turun langsung mencari informasi langsung ke narasumber. Sehingga inform asi informasinya sangat yang didapatkan mendalam/indepth. dari tontonan Bila dilihat program dari talkshow proses ini produksi manajemennya, walaupun secara keseluruhan tahapan manajemen produksi talkshow Bincang-Bincang Sore berjalan sesuai dengan sebagaimana mestinya, namun hal ini tidak pernah terlepas dari sentuhan-sentuhan yang diberikan host di program Bincang-Bincang Sore. 180 Dalam hal ini secara struktur organisasi, tanggung jawab dari proses produksi talkshow Bincang-Bincang Sore urutan tertingginya dipegang oleh seorang produser yang bertugas pada penentuan topik setiap episodenya, namun dalam prakteknya host memiliki peran penting dalam setiap kebijakan dan keputusan pada produksi program talkshow Bincang-Bincang Sore. Tim Bincang-Bincang Sore bertugas sebagaimana mestinya mulai dari wawancara narasumber, kemudian ditahap perencanaan hingga proses editing, proses produksi dari hasil liv edandi tahapan pasca produksi. Ini membuktikan bahwa Tim Bincang-Bincang Sore sangatlah solid, termasuk tidak bisa terpisahkan dengan sosok host. Bisa kita lihat dari data yang sudah dipaparkan diatas, host selalu memberikan sentuhan-sentuhan disetiap tahapan proses manjemen produksinya. Dibalik semua hal positif tersebut, peneliti melihat adanya kelemahan dalam tim Bincang-Bincang Sore. Pembaruan dari penelitian BincangBincang Sore ini adalah bincang-bincang sore saat ini memiliki keunikan ala Kompas TV yang sangat sopan dan mementingkan manfaat apa yang dapat diberikan narasumber yaitu menginsipiratif. Kelemahan tersebut dapat terlihat jika host tidak mampu memberikan dalam bentuk informasi perbincangan yang santai serta tidak hadirnya narasumber dokter sehingga diganti Bincang-Bincang Sore rerurn. Peneliti melihat meskipun para tim Bincang-Bincang Sore ini merangkap pekerjaannya namun para tim Bincang-Bincang Sore telah menjalankan tugasnya dengan baik. M eskipun peneliti juga melihat kurangnya rapat keputusan tema dan narasumber, keputusan tema dan narasumber menjadi tugas produser, dan dikarenakan sudah menjadi bagian program regular . Paling diadakan rapat bulanan oleh semua crew RBTV. Pernah juga suatu ketika karena salah seorang tim Bincang-Bincang Sore lupa membuka email sehingga antara produser dan salah seorang tim Bincang-Bincang Sore pernah terjadi kesalahpahaman adanya pemindahan jam tayang saat bulan ramadhan, ketika hendak dikonfirmasi ternyata live sudah lewat jam tayangnya dan acaranya terpaksa siaran ulang. Walau seorang produser mengaku, bahwa baik produser, host, dan tim 181 Bincang-Bincang Sore selalu menghargai hasil yang ditetapkan, dan selalu mencari informasi terlebih dahulu saat pemberitahuan tema atau topik apa yang digunakan sebulan kedepan. B. Saran Setelah penulis melakukan penelitian, dan menarik kesimpulan pene litian yang telah penulis lakukan ingin menyampaikan saran yang mungkin akan berguna untuk program ini seperti: 1) Untuk memberikan kesegaran baru pada tayangan talkshow BincangBincang Sore, seminggu sekali program acara Bincang-Bincang Sore tidak hanya topik kesehatan alternatif yang lebih disering disajikan, juga mengadakan pengambilan gambar versi live di luar studio dalam beberapa epsisode seperti yang pernah dihadirkan Bincang-Bincang Sore 2006. Hal ini bertujuan untuk menambah kreativitas dari tim Bincang-Bincang Sore khususnya dalam hal manajemen produskinya, karena proses produksi di studio luar studio dengan versi live tentunya memiliki usaha dan kreativitas yang tidak sama dibanding dengan syuting di dalam studio dengan versi live juga. Selain itu memberikan gambaran kepada para penonton tentang program talkshow yang lokal namun memberikan wawasan yang cukup bagi penonton. 2) M eskipun secara manajemen produksi talkshow sudah memenuhi standar manajemen produksi yang cukup baik, akan tetapi tim Bincang-Bincang Sore harus memiliki strategi atau alternatif lain bila minimnya rapat harian dan minim sumber daya manusia di tim Bincang-Bincang Sore. Tim Bincang-Bincang Sore harus membiasakan diri tetap mengadakan rapat harian meski Bincang-Bincang Sore program acara regular dan tetap mempertahankan kesolidan dengan minimnya sumber daya manusia yang ada di tim Bincang-Bincang Sore, agar tetap kondusif menghasilkan keputusan terbaik, sehingga proses produksi talkshow menjadi semakin produktif. 182