BAB I PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN I.1 Latar

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Stres adalah jumlah reaksi biologis untuk setiap stimulus, fisik, mental,
emosional, internal atau eksternal, yang cenderung untuk mengganggu organisme [1].
Ketika stres terjadi pada seseorang, maka tubuh akan memberikan respon. Respon
tersebut diistilahkan sebagai biofeedback. Parameter biofeedback stres perlu diukur
untuk menentukan tingkatan stres dari seseorang. Stresmeter merupakan sebuah alat
ukur yang dapat mengukur parameter biofeedback stres dari seseorang. Saat ini Unit
Production House, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada telah memiliki alat
stresmeter yang dapat mengukur tingkat stres seseorang dengan menggunakan sensor
Galvanic Skin Response (GSR). Hasil pengukuran nilai konduktifitas kulit tersebut
dapat menjadi salah satu alat bantu dalam menentukan tingkat stres seseorang.
Stresmeter yang telah ada menggunakan sensor GSR yang mengukur nilai
konduktifitas kulit. Sensor yang dipakai adalah dua plat alumunium yang dapat
dilekatkan ke jari pasien, yaitu jari tengah dan jari telunjuk seseorang. Alat pemroses
yang yang digunakan adalah AT-Mega 16. Hasil dari pembacaan nilai konduktifitas
kulit tersebut dapat ditampilkan di layar LCD pada alat stresmeter dan komputer
pribadi dalam bentuk persentase.
Parameter biofeedback stres selain konduktifitas kulit antara lain : pusing, otot
menjadi tegang di bagian leher dan rahang, gangguan pencernaan, gangguan seksual,
hati berdebar-debar, tremor, pernafasan lebih cepat, berkeringat, mulut kering, tekanan
darah dan denyut jantung meningkat, kontraksi otot perut dan kantung kemih,
ketidaksiagaan mental, penggumpalan darah meningkat [2]. Saat ini belum
dikembangkan sistem sensor stresmeter dengan mengukur parameter biofeedback stres
meliputi: konduktifitas permukaan kulit, suhu telapak tangan, dan tegangan otot bahu
pasien menggunakan Programmable System-on-Chip (PSoC). Data dari nilai
parameter tersebut akan ditampilkan di komputer pribadi secara real time.
I.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada BAB 1.1, maka diperlukan desain sistem sensor yang
dapat mengukur parameter biofeedback stres meliputi: konduktifitas permukaan kulit
jari telunjuk dan jari tengah, suhu telapak tangan, dan tegangan otot bahu yang dapat
ditampilkan di komputer pribadi secara real time.
I.3
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil rancang bangun alat
pengukur parameter biofeedback stres berbasis PSoC meliputi: konduktifitas
permukaan kulit jari telunjuk dan jari tengah, suhu telapak tangan, dan tegangan otot
bahu yang dapat ditampilkan di komputer pribadi secara real time. Alat tersebut
diharapkan dapat dipakai sebagai alat bantu diagnosis stres.
I.4
Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai penelitian lanjutan alat pengukur
parameter biofeedback stres dengan parameter yang diukur adalah: konduktifitas
permukaan kulit jari telunjuk dan jari tengah, suhu telapak tangan, dan tegangan otot
bahu. Kelebihan penelitian ini terletak pada parameter biofeedback yang diukur serta
jumlah komponen elektronik yang digunakan. Sistem alat ukur parameter biofeedback
stres yang sudah jadi memberikan kontribusi dalam aplikasi di dunia kedokteran.
I.5
Batasan Masalah
Berikut adalah batasan masalah dalam penelitian ini, yakni :
1.
Penelitian ini difokuskan pada perancangan dan pembuatan perangkat keras sistem
sensor serta akuisisi datanya.
2.
Parameter yang diukur adalah konduktivitas kulit (Siemens atau Mho), suhu (°C),
dan tegangan otot (µV).
3.
Sensor yang digunakan adalah sensor GSR,sensor temperatur buatan Exacon, dan
sensor otot buatan Advance Technology.
4.
Pemroses yang digunakan adalah PSoC dan perangkat lunak Matlab R2011a.
5.
Pengiriman data ke komputer pribadi mengunakan protokol UART.
6.
Data dari sensor ditampilkan pada komputer pribadi/ laptop.
Download