laporan tugas akhir - Institut Teknologi Bandung

advertisement
No. Unit : 1099/0304/P
LAPORAN TUGAS AKHIR
(TL - 40ZO)
PENELITIAN
KAJIAN INTEGRASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH
WILAYAH SARBAGITA
(DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN)
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
SARJANA TEKNIK
pada Departemen Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Bandung
Disusun oleh:
IMade Wahyu Widyarsana
NIM.153 99 026
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2004
ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi dengan segala dinamikanya di Propinsi Bali,
khususnya di wilayah Kotamadya Denpasar dan diiringi oleh perkembangan yang sangat pesat di segala sektor
pembangunan pada daerah penyangganya, yaitu Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan,
telah mengakibatkan terjadinya peningkatan volume timbulan sampah. Salah satu permasalahan yang dihadapi yaitu
semakin sulitnya mencari lokasi untuk tempat pembuangan akhir (TPA) sampah khususnya untuk Wilayah Denpasar,
Badung, dan Gianyar untuk masa yang akan sistem (setelah TPA eksisting penuh). Dengan adanya konsep
perencanaan integrasi sistem pengelolaan sampah di Wilayah Sarbagita, maka perlu dikaji lebih lanjut mengenai sub
sistem pembuangan akhir untuk melayani Wilayah Sarbagita, apakah dapat dilakukan dalam satu TPA terintegrasi
atau dengan beberapa TPA individual.
Pola yang akan dikembangkan dalam pengelolaan persampahan di Wilayah Sarbagita adalah dengan
memasukkan kegiatan pengolahan sampah sehingga menjadi °pengumpulan—pengolahan—pengangkutan-pengolahan-pemusnahan/pengurugan°. Pengukuran timbulan dan pengambilan sampel untuk analisis komposisi dan
karakteristik sampah dilakukan selama 8 (delapan) hari berturut-turut secara paralel di TPA masing-masing
kabupaten/kotamadya di Wilayah Sarbagita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah yang terangkut ke
masing-masing TPA eksisting dari Kota Denpasar sebesar 1.289,63 m 3lhari, Kabupaten Badung 513,56 m 3lhari,
Kabupaten Gianyar 323,63 m 3/hai, dan Kabupaten Tabanan 162,19 m 3/hari. Sedangkan, komposisi sampah yang
terangkut ke TPA di Wilayah Sarbagita didominasi oleh sampah organik (70,16%) dan hasil pemenksaan karakteristik
sampel sampah tersebut di laboratorium menunjukkan nilai rerata densitas sampah di box sampling sebesar 123,51
kg/m3, kadar air (43,69%), abu (18,60%), kadar C (27,44%), N (0,98%), P (0,73%), K (0,79%), dan rasio C/N (28,64).
Data hasil penelitian didukung dengan data sekunder lainnya digunakan sebagai dasar dalam menyusun
skenario pengelolaan sampah di Wilayah Sarbagita dalam 15 tahun perencanaan (tahun 2006-2020). Berdasarkan
skenario pengelolaan sampah tersebut dapat dikaji mengenai kebutuhan lahan yang diperlukan sebagai lokasi
pembuangan akhir sampah untuk melayani Wilayah Sarbagita selama tahun perencanaan tersebut Kebutuhan lahan
TPA individual untuk melayani Kota Denpasar sebesar 24,97 ha, Kabupaten Badung 20,65 ha, Kabupaten Gianyar
16,75 ha, dan Kabupaten Tabanan 12,62 ha, sedangkan untuk alternatif TPA terintegrasi membutuhkan lahan seluas
74,99 ha.
Berdasarkan kebutuhan lahan tersebut kemudian dilakukan kajian mengenai rencana konsep integrasi
pengelolaan sampah di Wilayah Sarbagita dan dilanjutkan dengan pemilihan alternatif rencana sistem pembuangan
akhir sampah, yaitu alternatif TPA terintegrasi (terpusat) atau TPA individual. Analisis pemilihan dilakukan
berdasarkan beberapa parameter teknis, ekonomi, maupun sosial budaya dan akhirnya cenderung terpilih TPA
terintegrasi (terpusat) sebagai rencana sistem pembuangan akhir sampah pada tahun perencanaan. Setelah itu,
diajukan 3 (tiga) calon lokasi sebagai rencana TPA terintegrasi untuk kemudian dikaji dan diniiai berdasarkan Kriteria
BUIP Propinsi Bali dan berdasarkan metode Le Grand. Namun, calon lokasi di Kawasan Suwung (Denpasar) tidak
dinilai lebih lanjut pada laporan ini karena merupakan kawasan konservasi yang dilindungi peraturan perundangundangan. Dan hasil penilaian berdasarkan Kriteria BUIP dan Metode Le Grand diperoleh bahwa calon lokasi TPA di
Desa Sembung Gede cenderung lebih balk dibandingkan dengan calon lokasi di Desa Tamesi. Namun, pengkajian
calon lokasi ini belum tentu dapat dijadikan alternatif terpilih karena masih diperlukan kajian lebih lanjut mengenai
aspek teknis operasional (terutama efisiensi biaya pengangkutan), kondisi lingkungan, analisis dampak terhadap
lingkungan (fisik, kimia, biologi, sosial, budaya, dan ekonomi), sosialisasi kepada masyarakat, dan lain-lain (termasuk
kebijakan instansi berwenang).
Kata Kunci : timbulan, sampah, skenario, lahan, kajian, konsep, integrasi, pembuangan akhir.
ABSTRACT
Population growth and economic development with all the dynamics in Bali Province, especially in
Denpasar, and with all the rapid progress in all development sectors at the buffer areas, which are Badung Regency,
Gianyar Regency, and Tabanan Regency, have brought the increasing number of waste generation volume. One of
the problems arise is finding the location for the final disposal area (TPA) of the waste especially for Denpasar,
Badung, and Gianyar region in the future (after the existing TPA is filled). With the integrated planning concept of
waste management system in Sarbagita Region, further study on final disposal sub system to serve Sarbagita Region
is required, whether it can be performed
in one integrated TPA or through some individual TPA.
i
The pattern which is go ng
to be expanded in Sarbagita Region waste management is by integrating waste
treatment activities so it becomes collection-treatment-transport-treatment-disposal/filling° Generation measurement
and collection of samples to analyze the waste characteristic and composition are carried out in 8 consecutive days in
parallel at final disposal area in Sarbagita Region. The research shows
that waste generation that is collected and
3
transported to each of the existing
TPA
is
as
much
as
1,289.63
m
/day
from Denpasar City, 513.56 m3/day from
3
3
Badung Regency, 323.63 m /day from Gianyar Regency, and 162.19 m /day from Tabanan Regency. Meanwhile, the
composition of waste that are transported to TPA at Sarbagita Region is dominated by organic waste (70.16%) and
waste characteristic analysis result shows average density value in sampling box as much as 123.51 kg/m 3, moisture
content (43.69%), ash (1&60%), C (27.44%), N (0.98%), P (0.73%), K (0.79%), and C/N ratio (28.64).
These results, and also supported by other secondary datas, are used as the primary in plotting the waste
management scenario at sarbagita Region in 15 years (2006-2020). From the waste management scenario, the area
requirement for waste final disposal area to serve Sarbagita Region during the time designed can be further
discussed. The requirement for individual TPA to serve Denpasar City is 24.97ha, Badung Regency 20.65 ha, Gianyar
Regency 16.75 ha, and Tabanan Regency 12.62 ha. In result, the alternative integrated TPA requires an area of 74.99
ha.
Pursuant to the area requirement, then done a study concerning with concept plan integrate waste
management in Sarbagita Region and continued with the selection of the alternative waste final disposal system,
which is integrated alternative TPA (individual or integrated). The selection analysis done by pursuant to some
technical parameter, economic, and also cultural social and finally tend to chosen Integrated TPA as final diposal
system plan of waste in the year planning. Afterwards, raised 3 (three) of location candidates as integrated plan TPA
to be studied and assessed pursuant to Criterion of BUIP of Bali Province and pursuant to method of Le Grand. But,
location candidate in Suwung Area (Denpasar) is not assessed furthermore at this report because representing
conservation area protected by law and regulation. From assessment result, pursuant to Criterion of BUIP and Method
of Le Grand obtained that location candidate of TPA in Countryside of Sembung Cede tend to compared to better
location candidate in Countryside Temesi. But, this location candidate study is not for sure to be made as a alternative
chosen because still be needed furthennore study hit the technical aspect of operational (especially transportation fee
efficiency), environmental condition, analyse the impact to environment (physical, chemical, biological, social, cultural,
and economics), socialization to society, and others ( inclusive of authoritative institution policy stipulating).
Keywords
: generate, waste, scenario, area, study, concept, integration, final disposal.
Download