RADANG / INFLAMASI (Reaksi lokal jaringan hidup terhadap jejas dengan cara memobilisasi semua bentuk pertahanan tubuh berupa reaksi vaskular, neurologik, humoral, dan selular) dr. Harijadi, Sp.PA Blok Biomedis, 2 Maret 2009 [9] 1 RADANG / INFLAMASI (Reaksi lokal jaringan hidup terhadap jejas dengan cara memobilisasi semua bentuk pertahanan tubuh berupa reaksi vaskular, neurologik, humoral, dan selular) Tanda kardinal radang Kalor Dolor Rubor Tumor Fungsiolesa 2 Makroskopik radang akut 3 Radang Etiologi: Tujuan: • • • • • • Untuk menahan dan memisahkan jejas • Menghancurkan mikroorganisme • Menginaktifkan toksin • Mencapai penyembuhan dan perbaikan Infeksi mikroba Agen kimia Agen fisik Jaringan nekrotik Reaksi imunologik 4 Radang hal hal--hal yang merugikan • Menyebabkan reaksi hipersensitivitas • Mengancam jiwa • Kerusakan organ progresif • Pembentukan jaringan parut 5 RADANG (kejadian sesudah jejas) 1. Siapnya berbagai bentuk fagosit: lekosit pmn, netrofil, histiosit/makrofag, di lokasi radang 2. Terbentuknya berbagai antibodi 3. Edema menetralkan & mencairkan iritan 4. Membatasi perluasan radang: dengan membentuk fibrin, jar.granulasi, fibrosis 5. penyembuhan 6 Jaringan dan sel yang terlibat pada proses inflamasi 7 PERUBAHAN VASKULAR & HEMODINAMIK 1. Dilatasi arteriolae (sesudah didahului vasokonstriksi sesaat) 2. Arteriolae yang melebar aliran darah meningkat membuka ujung kapilar 3. Permeabilitas vaskular meningkat cairan plasma dan protein keluar 4. Marginasi, pavementing lekosit keluar aksi 8 RADANG : peristiwa penting / utama • Perubahan aliran & kaliber vasa darah Vasokonstriksi arteriola sementara vasodilatasi aliran darah meningkat (merah & hangat) Sirkulasi melambat dan permeabilitas vaskular meningkat stasis marginasi lekosit dan cairan keluar edema. • Peningkatan permeabilitas vaskular Berakibat kebocoran endotel, peningkatan tekanan hidrostatik, dan penurunan tekanan koloid osmotik protein 9 Mekanisme peningkatan permeabilitas vaskular 10 ACUTE INFLAMMATION : SKIN 11 ACUTE INFLAMMATION : drug allergy 12 Acute inflammtion : skin with blisters 13 Mediator kimiawi pada radang 14 15 16 17 MEDIATOR OF ACUTE INFLAMMATION MEDIATOR VASODILATATION INCREASED PERMEABILITY CHEMOTAXIS OPSONIN PAIN --------------------------------------------IMMEDIATE SUSTAINED -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------HISTAMINE + +++ _ _ _ _ SEROTONIN(5-HT) + + _ _ _ _ BRADYKININ + + _ _ _ +++ COMPLEMENT 3a COMPLEMENT 3b COMPLEMENT 5a _ _ _ + _ ++ _ _ _ _ _ +++ _ +++ _ PROSTAGLANDINS LEUKOTRIENES +++ _ +++ +++ +? +? +++ +++ _ _ ++ _ LYSOSOMAL PROTEASES _ _ ++ _ _ _ _ _ _ OXYGEN RADICALS _ _ ++ _ _ _ -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 18 EKSUDASI LEKOSIT • • • • • • MARGINASI ROLLING DAN SELEKSI ADHESI EMIGRASI / TRANSMIGRASI KHEMOTAKSIS FAGOSITOSIS: -mengenal, melekat, memakan (fagolisosom) dan menghancurkan/lisiskan sel / mikroba dan debris sel yg difagositosis. 19 DEFEK FUNGSI LEKOSIT • Ini mengganggu peradangan dan meningkatkan kerentanan thd infeksi • 1. Defisiensi jumlah sel dlm sirkulasi (netropenia) • 2. Defek perlekatan misd defisiensi adhesi lekosit kelainan autosomal resesif ok defisiensi protein adhesi lekosit pd kompleks CD 11/18 • 3. Defek pd migrasi dan kemotaksissindroma Chediak-Higashi penyakit genetik • 4. Defek pd fagositosisdiabetes mellitus 20 (DM) SEKWEN RADANG (1) Jejas ringan sesaat vasokonstriksi sesaat Vasodilatasi - eksudasi lokal - permeabilitas vaskular Kembali normal 21 SEKWEN RADANG (2) JEJAS >BERAT & LAMA VASOKONSTRIKSI SESAAT VASODILATASI & STAGNASI EKSUDASI (bengkak) MARGINASI LEKOSIT EMIGRASI LEKOSIT 22 Aliran darah intravaskular 23 Sekwen Emigrasi Lekosit 24 Scanning electron micrograph of moving leucocyte 25 Biokimiawi aktivasi lekosit 26 FAGOSITOSIS NADPH • Nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (bentuk reduksi) NADP+ • Nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (bentuk oksidasi) 27 MPO RADANG AKUT Tanda klasik tanda kardinal • Eksudat Cairan peradangan ekstravaskular, protein tinggi, debris selular banyak, BJ > 1,020 • Transudat protein rendah, BJ < 1,012, akibat kerusakan endotel vaskular • Edema Kelebihan cairan dalam jar.interstisial/rongga serosa • Pus / nanah Eksudat radang purulen, kaya lekosit dan debris sel 28 RADANG AKUT • R.SEROSA tingkat radang awal, eksudat encer, sedikit R.SER lekosit • R.FIBRINOSA eksudat kaya fibrinogen kontak dengan permukaan membentuk kerangka fibrin • R.KATARAL mukosa produksi musin berlebihan bercampur dengan eksudat protein dan fibrin • R.SUPURATIF eksudat purulen lekosit, debris sel, kuman • R.MEMBRANOSA radang kataral kaya fibrin pseudomembran melekat di permukaan mukosa • R.HEMORAGiK radang eksudatif dengan perdarahan 29 Radang supuratitif abses cellulitis 30 PUS PADA GINGIVITIS 31 carbuncle 32 Radang serosa 33 Radang membranosa/pseudomembranosa 34 RADANG DENGAN ULSERASI PADA COLON 35 ULCUS PEPTICUM PADA LAMBUNG 36 Pola histologik radang akut 37 Pola Morfologik Radang Peradangan Serosa • luka bakar, pleuritis tbc Peradangan Fibrinosa • Perikarditis fibrinosa pada rheuma Peradangan Supuratif • Abses stafilikokus piogenik Ulkus • Permukaan mukosa/kulit jaringan nekrotik mengelupas 38 RADANG AKUT Sub akut Sub kronis ►►► EKSUDATIF lekosit pmn RADANG KRONIK►►►PROLIFERATIF Limfosit Makrofag 39 Jenis makrofag 40 RADANG KRONIS RADANG KRONIS SEROSA • Eksudat serosa menetap dalam tubuh, jumlah limfosit bervariasi RADANG KRONIS FIBROTIK • Penyembuhan fibrosis, limfosit bervariasi RADANG KRONIS SUPURATIF • Resolusi & drainase gagal pus tertimbun enkapsulasi fibrotik RADANG GRANULOMATOSA • Lesi proliferatif kelompok sel epiteloid di-kelilingi limfosit kadang dengan sel raksasa 41 Interaksi makrofagmakrofag-limfosit dalam radang kronis 42 Radang kronis (paru) 43 Limfadenitis tuberkulosa 44 Radang granulomatosa 45 Penyembuhan luka • PRIMER luka operasi, luka kecil tanpa infeksi jaringan parut minimal • SEKUNDER nekrosis luas, infark, ulkus besar, abses, dsb. jaringan parut luas mengkerut gangguan fungsi Faktor penting dalam mekanisme penyembuhan Faktor pertumbuhan (GF) Interaksi sel dengan matriks Sintesis matriks ekstraselular & kolagen 46 PENYEMBUHAN (REGENERASI & REPAIR) REGENERASI • Penggantian sel rusak/mati akibat jejas dengan jenis sel yang sama REPAIR • Penyembuhan dengan cara penggantian dengan jaringan ikat • Tiga kelompok sel berdaya regenerasi berbeda (bertingkat): sel labil (epitel, hemopoetik), sel stabil (hati, jaringan ikat), sel permanen (syaraf, otot skelet, otot jantung) 47 JENIS SEL • SEL LABIL Bila rusak / mati selalu diganti oleh sel sejenis, mis. sel permukaan, sumsum tulang, limpa • SEL STABIL Kemampuan regenerasi terbatas, perlu keutuhan kerangka jaringan: rusak regenerasi sulit Contoh: sel-sel parenkim dan sel mesenkim • SEL PERMANEN Daya pulih praktis tidak ada, misalnya pada: otot jantung, otot lurik, jaringan syaraf, glomerulus 48 Perbaikan jaringan ikat Jaringan rusak jaringan granulasi (fibroblas + neovaskularisasi) 4 langkah neovaskularisasi (mediator: basic fibroblast growth factor/BFGF): • Degradasi enzimatik pembuluh darah induk • Migrasi sel endotel • Proliferasi sel endotel • Maturasi dan organisasi kapilar Fibroblas kolagen dan matriks ekstraslular Miofibroblas kontraksi luka 49 Resolusi radang 50 Mechanism regulating cell populations 51 Cell Cycle and Proliferative Potential 1. Labile cells 2. Stable cells 3. Permanent cells 52 Cell surface receptors and principal signal transduction pathways 53 General Patterns of Intracellular Signaling 54 55 ECM & GF cell growth, motility, differentiation, protein synthesis 56 57 Steps in Collagen Synthesis 58 Adhesive Glycoproteins & Integrins 59 Integrin--mediated signaling complex Integrin 60 Proteoglycan 61 Repair by Connective Tissue 1. Formation of new blood vessels (angiogenesis 2. Migration and proliferation of fibroblast 3. Deposition of ECM 4. Maturation and organization of the fibrous tissue remodeling 62 Granulation tissue 63 Angiogenesis 64 Regulation of vascular morphogenesis by receptor tyrosine kinases and their ligands 65 Tissue Remodeling: MMP regulation 66 Wound Healing: a complex but orderly phenomenon involving a number of processes • Induction of an acute inflammatory process by the initial injury • Regeneration of parenchymal cells • Migration and proliferation of both parenchymal and connective tissue cells • Synthesis of ECM proteins • Remodeling of connective tissue and parenchymal components • Collagenization and acquisition of wound strength 67 Wound Healing 68 Orderly Phases of Wound Healing 69 Systemic factors influence healing • Nutrition (deficiency vitamine C) • Metabolic status (DM) • Circulatory status • Hormones (glucocorticoid inhibit collagen synthesis) 70 Local factors influence healing • Infection • Mechanical factors • Foreign bodies • Size: location, and type of wound 71 Jaringan parut yang luas 72 Penyembuhan stomatitis gangrenosa 73 Keloid 74 KELOID BEKAS TATTOO 75