32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Untuk

advertisement
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian
Untuk menyesuaikan permasalahan di dalam penelitian ini terhadap fokus
permasalahan yang telah dibuat, maka peneliti menggunakan desain penelitian untuk
menguji lebih dalam penelitian yang dilakukan.
Adapun tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah desain evaluative.
Desain evaluatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menilai baik penelitian
tersebut melalui pengujian maupun melalui analisis hubungan yang terjadi pada antar
variabel.
3.2
Metode Penelitian
Metode
penelitian
yang
digunakan
adalah
metodelogi
deskriptif
kuantitatif.Tujuan penelitian kuantitatif ini adalah untuk menggambarkan atau
melukiskan secara cermat dan sistematis fakta, gejala, fenomena, opini atau pendapat,
sikap, menggambarkan (to describe) suatu kejadian dan sebagainya.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian
kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teoriteori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
32
33
Menurut Elvinaro metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat
dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. 24 Dalam
analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu
statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial (yang menggunakan rumus
statistik non-parametik). Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan
yang bersifat penggambaran atau jalinan variabel.
Penelitian kuantitatif memiliki karakteristik, yakni ilmu-ilmu keras,
fokus”ringkas” dan sempit, reduksionistik.Objektif, penalaran logis dan deduktif,
basis pengetahuan, hubungan sebab-akibat, menguji teori, kontrol atas variabel,
instrument, elemen dasar analisis angka, analisis statistik atas data, generalisasi. 25
Penelitian Kuantitatif menurut Benny Kurniawan adalah penelitian ilmiah
yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya
atau ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data,
analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna
penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan. 26
Desain survey dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi sebagai
subyek penelitian.Desain ini memiliki ciri khas yaitu data yang dikumpulkan dari
responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner.Dalam metode
survey, biasanya jumlah populasi penelitiannya besar sehingga peneliti perlu
24
Elvinaro Ardianto. Metodelogi Penelitian.Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2010. Hal.
47
25
Ibid. hal. 47
26
Benny Kurniawan. Metodelogi Penelitian. Tangerang. 2012. Hal. 21
34
menentukan sampel penelitian dengan menggunakan teknik-teknik penentuan sampel
yang tersedia. 27
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi
Definisi populasi menurut Sugiyono adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
28
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari tetapi
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek
tersebut.
Sedangkan populasi menurut Arikunto adalah keseluruhan subjek penelitian.
Apabila sesorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,
maka penelitianya merupakan penelitian populasi. Studi penelitiannya disebut juga
dengan studi populasi atau sensus.
Secara sederhana, Bailey dalam Bambang Prasetyo, populasi dapat
didefinisikan sebagai keseluruhan gejala atau satuan yang ingin diteliti. Sementara
itu, sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu,
27
Elvinaro Ardianto. Metodelogi Penelitian. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2010. Hal. 51-52
Sugiyono.Statistika untuk Penelitian.Bandung: CV. Alfabeta. 2006. Hal. 55
28
35
sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi
itu sendiri.
Populasi tidak harus terdiri dari unsur manusia, apa saja yang dapat menjadi
sumber informasi atau data dapat dijadikan populasi, seperti hewan, tumbuhan,
benda-benda, peristiwa dan lain-lain, semuanya dapat dijadikan sebagai populasi
penelitian. 29
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pasien rawat inap
yang berkunjung di rumah sakit Permata Pamulang Tangerang Selatan yang sudah
dinyatakan sembuh oleh tim dokter dan dinyatakan boleh pulang, sebanyak 275
responden dalam periode November 2013 – Januari 2014. Data jumlah pasien yang
digunakan oleh peneliti ini diperoleh dari Staff Medical Record Rumah Sakit Permata
Pamulang. 30
Tabel 3.1
Rekapitulasi jumlah Pasien Rawat Inap yang dinyatakan sembuh dan boleh
pulang Periode November2013 –Februari 2014
NO
Kelas Perawatan
Jumlah
1
VIP +
7
2
VIP
40
3
Kelas 1
64
29
Benny Kurniawan. Metodologi Penelitian.Tangerang. 2012. Hal. 60
Staff Medical Record. Rumah Sakit Permata Pamulang. 2014
30
Keterangan
36
4
Kelas 2
93
5
Kelas 3
71
Total
275
Staff Medical Record : Data Karyawan RS. Permata Pamulang. Tangerang Selatan.
2014
3.3.2
Sampel
Sampel dapat di definisikan sebagai himpunan sebagian dari unsur-unsur
populasi yang memiliki ciri-ciri sama.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. 31
Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil harus representative ( mawakili ).
Untuk mendapatkan sampel yang representatif, maka peneliti akan
menggunakan rumus untuk mencari data yang lebih akurat.
Dalam hal ini peneliti menggunakan rumus Taro Yamane, sebagai berikut :
N
n =
. (d)2 N.
d2+ 1
Keterangan :
31
Sugiyono.Statistika untuk Penelitian.Bandung: CV. Alfabeta. 2006. Hal. 56
37
n = Banyaknya unit sampel
N = Banyaknya populasi
d2 = Presisi atau tingkat kesalahan (presisi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 10% , dengan perhitungan 10 : 100 = 0,1)
1 = Bilangan konstan
Pengaplikasian dalam rumus, yaitu :
N
n =
. (d)2 N.
d2+ 1
275
n =
. (d)2 275 . (0,1)2 + 1
275
n =
. (d)2 275 (0,01) + 1
275
n =
. (d)12,7 2,75 + 1
275
n =
. (d)2 3,75
n =
73,33 di bulatkan menjadi 74
Dari perhitungan diatas, populasi yang diteliti sebanyak 275 pasien rawat inap
yang dinyatakan sembuh dan boleh pulang oleh Dokter dengan tingkat presisi 10%,
sehingga sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini berjumlah 74 pasien /
responden.
38
Teknik sampling ini merupakan penelitian yang tidak meneliti seluruh subyek
yang ada dalam populasi, melainkan hanya sebagian saja yang diperlukan oleh
peneliti dalam penelitian yang disebut sampel.
3.3.3
Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non
Probability Sampling yakni teknik sampling yang tidak memberikan peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur ( anggota ) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
Sampling Purposive.Menurut Sugiyono dalam buku statistika untuk penelitian
mengatakan bahwa purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu, yaitu dengan kriteria pasien yang dinyatakan sembuh oleh
dokter dan dinyatakan boleh pulang.Alasan peneliti memilih Sampling Purposive
dikarenakan untuk mempermudah peneliti dalam menemukan data, data yang
diperoleh dari populasi sebanyak 275 dengan pertimbangan waktu dan biaya sehingga
peneliti menggunakan teknik penarikan sampel purposive sampling. 32
Pada teknik penarikan sampling ini kerangka sampling yang baik harus
meliputi sampel, tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali, sampel harus update,
batas-batasnya harus dapat dilacak di lapangan.
32
Sugiyono.Statistika Untuk Penelitian.Bandung: CV. Alfabeta. 2006. Hal. 60
39
3.4
Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep
3.4.1
Definisi Konsep
Dalam sebuah penelitian ilmiah, seorang peneliti dituntut untuk mampu
memberikan analisis yang tajam dan tepat dalam penelitiannya, dimana salah satu
kunci keberhasilannya adalah ketepatan dalam menentukan definisi konsep yang akan
digunakan dalam memahami fenomena sosial yang terjadi. Definisi konsep yang
digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1.
Pelayanan Prima
Menurut Phillip Kotler Pelayanan prima merupakan pelayanan terbaik atau
sangat baik.Karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki
instansi pemberi pelayanan seperti Rumah Sakit Permata Pamulang.
Pelayanan Prima sebagaimana tuntutan pelayanan yang memuaskan
pelanggan atau masyarakat memerlukan persyaratan bahwa setiap pemberi layanan
yang memiki kualitas kompetensi yang professional, dengan demikian kualitas
kompetensi yang profesionalisme menjadi sesuatu aspek penting dan wajar dalam
setiap transaksi.
Tujuan Pelayanan prima adalah memberika pelayanan yang dapat memenuhi
dan memuaskan kebutuhan serta berfokus kepada pelanggan atau masyarakat secara
sangat baik atau terbaik.
40
Menurut
Phillip
Kotler
dalam
buku
nya
Manajemen
Pemasaranmengemukakan lima dimensi penting yaitu sebagai berikut :
1.
Reability (Reabilitas) berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk
menyampaikan layanan yang dijanjikan secara akurat sejak pertama kali.
2.
Responsiveness (Kecepatan reaksi)berkenaan dengan kesediaan dan kemapuan
penyedia layanan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan
mereka dengan segera.
3.
Assurance (Jaminan) berkenaan dengan pengetahuan dan kesopanan karyawan
serta kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya dan keyakinan
pelanggan.
4.
Empathy(Empati)bahwa perusahaan memahami masalah para pelanggannya
dan bertindak dami kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian
personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
5.
Tangibles(Bukti Fisik) berkenaan dengan penampilan fisik fasiltas layanan,
peralatan/perlengkapan, sumber daya manusia, dan materi komunikasi
perusahaan.
41
3.4.2
Operasionalisasi Konsep
Tabel 3.2
Operasionalisasi Konsep
Variabel, Dimensi, Indikator, dan Skala
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala Likert
SP
1. Reability(
reabilitas )
1. Ketepatan pelayanan
2. Kesesuaian
dijanjikan
informasi
dalam
yang
pelayanan
yang diberikan.
3. Kemudahan informasi
4. Kejelasan informasi
5. Kelengkapan informasi
Pelayanan 2. Responsive
Prima
ness
(Kecepatan
reaksi )
6. Kecepatan karyawan
dalam
menerima pasien baru
7. Kecepatan karyawan
dalam
menangani pasien
8. Kecepatan karyawan
dalam
menerima keluhan
3. Assurance(
9. Pengetahuan karyawan dalam
KP
TP
P
STP
42
jaminan )
berkomunikasi
10. Ketrampilan karyawan dalam
memberikan masukan untuk
menyelesaikan masalah.
11. Reputasi rumah sakit
4. Empathy(e
mpati )
12. Sopan
santun
karyawan
kepada pasien
13. Karyawan
yang
mau
mendengarkan keluhan pasien
14. Karyawan
yang
sabar
menghadapi pasien
5. Tangibles(b
ukti fisik)
15. Kelengkapan
prasarana
yang
sarana
dan
mendukung
pelayanan.
16. Penampilan fasilitas fisik
17. Peralatan Medis
3.5
Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data melalui
langkah-langkah yang dilakukan peneliti dengan berbagai cara. Tanpa mengetahui
43
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standart data yang ditetapkan.
Menurut sumber daya dalam teknik pengumpulan data sangatdiperlukan
beberapa data pendukung dalam melakukan penelitian. Data yang di dapat diolah dan
dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Data tersebut terdiri dari :
3.5.1
Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh di sumber data pertama di
lokasi penelitian (objek penelitian). 33Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
data ini adalah dengan menyebarkan angket berupa kuesioner kepada pasien Rawat
Inap Rumah Sakit Permata Pamulang yang dinyatakan sembuh dan boleh pulang,
untuk memperoleh data primer mengenai Efektifitas Pelayanan Rawat Inap di
RS.Permata Pamulang tersebut.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
sekunder dari data yang dibutuhkan. 34
Peneliti mengumpulkan data sekunder melalui berbagai referensi buku untuk
memperkaya informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.Peneliti melakukan
studi literature yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang relevan
33
Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Hal.
122
34
Ibid. hal. 122
44
dengan subjek penelitian.Selain buku, peneliti juga menggunakan internet sebagai
bahan referensi.
3.6
Teknik Analisis Data
Analisis data adalah interpretasi atau penafsiran terhadap data yang sudah
diperoleh di lapangan dengan menggunakan instrument penelitian yang sudah teruji
kesahihannya. 35Pada penelitian ini, yang dipakai adalah analisis data kuantitatif yang
diperlukan adanya perhitungan matematis atau teknik statistik sebagai alat bantu
analisis data.
Sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data,
peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari pola tema, hubungan persamaan,
dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk kesimpulan yang masih bersifat tentatif.
1.
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana
hubungan alat ukur tersebut dengan variabel terkait. Apabila hubungannya rendah
maka alat ukur tersebut tidak bisa digunakan. Sedangkan Uji reliabilitas bertujuan
untuk melihat apakah alat ukur itu akan menghasilkan jawaban yang sama apabila di
lakukan berulang-ulang di waktu yang berbeda. Pada penelitian ini penulis
menggunakan kuesioner yang terdiri dari 34 (tiga puluh empat) butir pertanyaan
mengenai Efektifitas Pelayanan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Permata Pamulang
Tangerang Selatan.
35
Ardianto, Elvinaro. Metodologi Untuk Publik Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010.
Hal 199
45
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala
Likert.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi sesorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat
berupa pertanyaan maupun pernyataan.
Indikator yang disusun melalui item – item dalam bentuk pertanyaan atau
pernyataan diberikan jawaban setiap item instrumennya. Jawaban setiap item
diberikan skor, seperti berikut ini :
Tabel 3.3
Skor dalam Penelitian
Jawaban
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Ragu-ragu (R)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen ditujukan kepada 30 orang
responden Rumah Sakit Permata Pamulang untuk melihat apakah setiap butir
instrument tersebut valid dan reliabel dan bisa digunakan untuk keseluruhan total
46
responden.Pengujian validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan
bantuan program SPSS 17 dimana pada uji validitas yang dilihat adalah nilai
Corrected Item-Total Correlation, sedangkan untuk uji reliabilitas yang dilihat adalah
nilai Cronbach’s Alpha.
Untuk mengetahui apakah setiap butir dalam instrument yang telah dibuat itu
valid atau tidak dapat diketahui dengan cara mengkorelasi antara skor butir dengan
skor total. Dengan ,menggunakan rumus Product Moment sebagai berikut :
n∑xy – (∑x)( ∑y)
rxy=
Keterangan :
r
= koefisien korelasi product moment
∑x
= jumlah skor dalam selebaran X
∑y
= jumlah skor dalam selebaran Y
∑xy = jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan
∑x2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam selebaran X
∑y2 = jumlah skor yang akan dikuadratkan dalam selebaran Y
n
= jumlah sampel
47
Tabel 3.4
Uji Validitas
Item-Total Statistics
Ques
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Rea1
.695
.945
Rea2
.508
.947
Rea3
.139
.950
Rea4
.513
.947
Rea5
.385
.949
Rea6
.459
.947
Rea7
.412
.948
Rea8
.654
.946
Res1
.699
.945
Res2
.416
.948
Res3
.765
.944
Res4
.445
.947
Res5
.689
.945
Res6
.444
.947
Res7
.797
.944
As1
.548
.946
48
As2
.537
.947
As3
.493
.947
As4
.621
.946
Emp1
.780
.944
Emp2
.478
.947
Emp3
.659
.946
Emp4
.432
.947
Emp5
.721
.945
Emp6
.585
.946
Tan1
.642
.946
Tan2
.777
.944
Tan3
.692
.945
Tan4
.586
.946
Tan5
.689
.945
Tan6
.768
.945
Tan7
.791
.944
Tan8
.375
.947
Tan9
.655
.945
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
49
Butir pertanyaan dikatakan valid jika r hitung > r tabel , jika r hitung < r tabel maka butir
pertanyaan tersebut tidak valid. Berdasarkan output pada Tabel 3.4 di atas, dapat
dilihat pada Corrected Item – Total Correlation, adalah nilai korelasi atau rhitung
yang didapat. Nilai ini kemudian di bandingkan dengan nilai rtabel, rtabel dicari pada
signifikasi atau tingkat kesalahan 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 30.
rtabel(df) = n-2 = 30 – 2 = 28. Jadi nilai rtabel nya adalah (0,025 ; 28) maka didapat
rtabel sebesar 0,361. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa butir pertanyaan ketiga
(Rea 3) memiliki nilai r hitung lebih kecil dari 0,361 yaitu 0,139 < 0,361 maka dapat
ditarik kesimpukan jika pertanyaan ketiga tidak valid. Sedangkan, butir pertanyaan
lainnya memiliki nilai rhitung lebih besar dari 0,361 sehingga dapat disimpulkan
bahwa semua butir pertanyaan selain pertanyaan ketiga tersebut valid.
Setelah butir pertanyaan nomor tiga pada dimensi reability dihilangkan, maka
diperoleh hasil untuk semua butir pertanyaan valid.
Tabel 3.5
Instrumen Variabel yang Valid
Item-Total Statistics
Ques
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Rea1
.691
.947
Rea2
.519
.949
50
Rea4
.505
.949
Rea5
.370
.951
Rea6
.466
.949
Rea7
.406
.950
Rea8
.648
.948
Res1
.691
.948
Res2
.414
.950
Res3
.759
.947
Res4
.431
.950
Res5
.684
.948
Res6
.451
.949
Res7
.805
.946
As1
.550
.949
As2
.554
.949
As3
.493
.949
As4
.638
.948
Emp1
.774
.947
Emp2
.472
.949
Emp3
.666
.948
Emp4
.435
.949
51
Emp5
.730
.947
Emp6
.581
.948
Tan1
.644
.948
Tan2
.779
.947
Tan3
.685
.947
Tan4
.591
.948
Tan5
.696
.948
Tan6
.781
.947
Tan7
.801
.947
Tan8
.381
.950
Tan9
.666
.948
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa hanya 33 item
dalam instrument saja yang dapat digunakan dalam penelitian ini dan dapat diolah
dalam analisis berikutnya.
Selanjutnya untuk menetapkan apakah instrument yang dalam hal ini adalah
kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama
maka, digunakan rumus uji reliabilitas. Menurut Sugiyono untuk mencari reliabilitas
semua item yang valid dengan menggunakan metode Cronbach Alfasebagai berikut :
52
∑Si2
k
ri =
St2
( k– 1 )
Keterangan :
ri
= Reliability Instrument
k
= Banyaknya Butir Pertanyaan
∑S i
= Jumlah Varian butir
St
= Varian Total
Tabel 3.6
Uji Reliabilitas Instrumen Variabel
Reability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.950
33
Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 3.3 diatas, didapat nilai alpha sebesar
0,950. Dari output diatas dapat dilihat bahwa nilainya diatas 0,6 maka dapat
disimpulkan bahwa alat ukur variabel dalam penelitian ini reliabilitas.
Setelah reliabilitas dikonsultasikan dengan criteria Guilford sehingga
diperoleh informasi tentang reliabilitasnya.
< 0,20
= tidak ada korelasi
53
0,20 - < 0,40 = korelasi rendah
0,40 - < 0,80 = korelasi sedang
0,80 - < 0,90 = korelasi tinggi
0,90 - <1,00
= korelasi tinggi sekali
1,00
= korelasi sempurna
Dari perhitungan diatas di dapat hasil sebesar 0,950 dan berada diantara
0,90 - <1,00 sehinga nilai reliabilitas dari korelasi tersebut adalah korelasi sangat
tinggi sekalai.
2.
Pengujian Diskriptif ( Mean, Median, modus dan Quartil )
Selanjutnya untuk menentukan instrument yang dalam hal ini adalah
kuesioner efektif atau tidak efektif maka, peneliti menggunakan Rumus analisis
statistik deskriptif yang disebut Modus, Mean, Median dan Quartil.
Peneliti menggunakan analisa statistik deskriptif ini untuk menjelaskan
kelompok, yang didasarkan atas gejala pusat dari kelompok tersebut, namun dari
teknik tersebut yang menjadi ukuran gejala pusatnya berbeda-beda.
a.
Modus
Menurut Sugiyono, modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang
didasarkan nilai yang sedang popular (yang sedang menjadi mode) atau yang sering
muncul dalam kelompok tersebut.
54
(
Mo =
b+p
b1)
b1 + b2
Dimana :
Mo
: Modus
b
: Batas klas interval dengan frekuensi terbanyak
p
: Panjang klas interval dengan frekuensi terbanyak
b1
: Frekuensi pada kls modus (frekuensi pada klas interval yang terbanyak)
dikurangi frekuensi klas interval terdekat sebelumnya
b2
: Frekuensi klas modus dikurangi frekuensi klas interval berikutnya
b.
Mean
Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-
rata dari kelompok tersebut.
M =
Σ fiXi
f1
Dimana :
Me
: Mean (rata-rata)
Σ
: Epsilon (baca jumlah)
Xi
:
N
: Jumlah Individu
c.
Median
Nilai X ke I sampai ke n
55
Median merupakan nilai sentral dari sebuah distribusi frekuensi setelah
diurutkan, dengan demikian median membagi seluruh jumlah observasi / pengukuran
kedalam 2 bagian yang sama.
Mo =
b+p
Pengaplikasian dalam rumus, menurut Sugiyono : 36
Me =
Dimana :
Me
: Mean untuk data bergolong
Fi
: Jumlah data / sampel
fiXi : Produk perkalian antara fi pada tiap interval data dengan tanda klas
(Xi). Tanda klas Xi adalah rata-rata dari batas bawah dan batas atas pada setiap
interval data.
d.
Quartil
Quartil antara lain teknik distribusi data yang dianggap representatif dan
sering digunakan dalam analisis penelitian sosial. Quartil adalah skor atau nilai yang
membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam empat bagian yang sama besar.
Quartil dilambangkan dengan Q1, Q2, Q3, yaitu titik yang membagi keseluruhan data
menjadi empat bagian yang sama besarnya. Persoalannya bagaimana mencari deviasi
36
Sugiyono.Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2006. Hal. 43
56
setiap rentangan atau antar quartil (quartil deviations) dari frekuensi terendah sampai
frekuensi tertinggi. Untuk mencari rentangan tersebut dapat menggunakan rumus : 37
Total Skor jika semua responden menjawab :
Batas bawah (min)
B = jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah pertanyaan
Batas atas (max)
A = jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah pertanyaan
Maka,
Range (n) = (A – B)
Quartil I (Q 1 ) = B +
n
4
Quartil II (Q 2 ) = B +
n
2
Quartil III (Q 3 ) = B +
n.3
4
Apabila total skor dari data lapangan (responden) berada antara :
B s/d Q1
=
maka Sikap sangat negatif
> Q1s / d <Q2
=
maka Sikap negatif
> Q2s / d <Q3
=
maka Sikap positif
> Q3
37
=
maka Sikap sangat positif
Statistika21.wordpress.com/center-learning-2/tutorial-3/
Download