perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Persaingan secara global menuntut banyak perusahaan di negara
berkembang untuk menunjukan performa yang lebih baik. Seperti halnya
Indonesia, yang harus dapat mencapai nilai maksimum perusahaan dan
mendapatkan keunggulan kompetitif di antara para pesaing. Wahyudi dan
Prawestri (2006) menyatakan bahwa dalam waktu jangka panjang, tujuan
perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Sehingga semakin tinggi
nilai perusahaan maka akan menggambarkan tingkat kesejahteraan pemiliknya.
Dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang, yaitu tidak
hanya nilai rasio ekuitas, melainkan saham, para manajer dituntut untuk membuat
keputusan yang dapat memperhitungkan kepentingan stakeholder, sehingga
manajer akan dinilai kinerjanya dari kemampuannya mencapai tujuan perusahaan
atau kemampuan mengimplementasikan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Shleifer dan Vishny (1986) menyatakan bahwa sebagian besar pengendali
pemegang saham dimiliki oleh keluarga pendiri dan para ahli warisnya. Dimana
saham perusahaan yang dikuasai oleh keluarga akan menjaga aset yang dimiliki
sebagai investor jangka panjang. Hal ini membuat keluarga menempatkan salah
satu anggota keluarga ke dalam struktur manajemen yang secara langsung dapat
mengawasi kinerja perusahaan. Pada dasarnya perusahaan merupakan suatu
lembaga ekonomi yang didirikan untuk mendapatkan keuntungan, yang mana
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
salah satu kepentingan pokok pemegang saham (shareholder) adalah perusahaan
harus
dapat
meningkatkan
keuntungan
(profit
motive)
sehingga
dapat
meningkatkan nilai perusahaan bagi keuntungan pemegang saham, baik pemegang
saham yang sekaligus menjadi dewan komisaris maupun tidak.
Penelitian yang dilakukan oleh Carney & Child (2013) membuktikan
bahwa pengendalian keluarga masih menjadi bentuk kepemilikan yang dominan
di Asia Timur. Peng dan Jiang (2010) mendefinisikan perusahaan keluarga
sebagai suatu perusahaan dimana keluarga berperan sebagai pemegang saham
pengendali perusahaan. Pengendalian pihak keluarga yang diperoleh melalui
mekanisme kepemilikan langsung akan memberikan dampak positif yang lebih
besar ketika pimpinan utama perusahaan tersebut adalah anggota dari keluarga
pengendali. Hal ini dikarenakan pihak keluarga yang mengendalikan perusahaan
secara langsung memiliki socioemotional wealth yang lebih tinggi dan akan
berusaha untuk mempertahankan hal tersebut dengan menjamin kesinambungan
usaha perusahaan (Gómez-Mejía et al., 2007).
Anderson et al. (2003) menyatakan bahwa pemilik keluarga dapat
mengurangi konflik manajer dengan menempatkan salah satu anggota keluarga
mereka di dalam posisi manajer. Dengan adanya wakil mereka dalam struktur
manajerial, pemilik keluarga dapat mengawasi manajer dan perilaku oportunistik
manajer kontrol dari pemegang saham lainnya. Selain itu keluarga juga sebagai
investor jangka panjang ingin meneruskan perusahaan pada generasi selanjutnya.
Oleh karena itu, kepemilikan keluarga lebih stabil dan lebih mampu
mempertahankan kinerja perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan.
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perusahaan di Indonesia rata-rata memiliki masalah keagenan antara
pemegang saham pengendali dengan pemegang saham non pengendali. Hal ini
didukung dengan penelitian Siregar (2008) dan Sanjaya (2010) yang
membuktikan bahwa masalah keagenan terjadi antara pemegang saham
pengendali dan pemegang saham non pengendali di Indonesia. Kepemilikan
mayoritas oleh pihak keluarga pada suatu perusahaan dapat menimbulkan suatu
konflik keagenan yang berbeda dengan perusahaan yang dimana kepemilikannya
tersebar. Pada perusahaan yang kepemilikannya tersebar, konflik keagenan yang
sering ditemui adalah antara manajer dengan para pemegang saham karena akibat
tindakan yang diambil oleh manajer sebagai agen yang tidak sesuai dengan
kepentingan para pemegang saham (Eisenhardt, 1989).
Sedangkan suatu perusahaan yang kepemilikannya terkonsentrasi, konflik
keagenan yang sering terjadi adalah antara pemegang saham mayoritas dengan
pemegang saham minoritas (Claessens et al., 1999). Hal ini terjadi karena
pemegang saham mayoritas mampu mengendalikan manajemen perusahaan
sehingga dalam keadaan ini pemegang saham minoritas yang paling mungkin
dirugikan atas kebijakan yang diambil oleh manajemen.
Peneliti mengambil paham berdasarkan teori agensi dalam melakukan
penelitian ini. Teori agensi (agency theory) merupakan suatu konsep yang
menjelaskan hubungan kontraktual antara principals dan agents. Pihak principals
adalah pihak yang memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu agent, untuk
melakukan semua kegiatan atas nama principals dalam kapasitasnya sebagai
pengambil keputusan (Jensen dan Smith, 1984). Peng et al. (2003) berpendapat
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahwa asumsi yang mendasari teori agensi telah diklaim sebagai yang berlaku
secara universal dan karena itu keuntungan dan kerugian dari direktur independen
yang relevan dengan semua negara.
Bebchuk et al. (2000) mengemukakan bahwa kepemilikan terkonsentrasi
dapat menciptakan sebuah masalah baru, seperti dimana kepentingan keluarga
sebagai pemegang saham mayoritas perusahaan dengan pemegang saham
minoritas menjadi tidak sepenuhnya selaras. Adanya pemegang saham pengendali
menimbulkan suatu masalah yang terjadi ketika pemegang saham pengendali
mengambil alih aset perusahaan dengan mengorbankan pemegang saham
minoritas (La Porta et al., 2000).
Anderson dan Reeb (2003) menemukan bahwa perusahaan yang dimiliki
keluarga memiliki kinerja perusahaan yang lebih baik daripada perusahaan non
keluarga. Hal ini menunjukan jika kepemilikan keluarga memiliki insentif yang
kuat untuk memonitori manajer dan cenderung memiliki informasi yang lebih
baik dari perusahaan.
Mukhyar dan Diyanty (2015) menguji pengaruh kontrol keluarga pada
kinerja perusahaan dan bagaimana kepemimpinan dengan anggota keluarga dan
peran pengawasan Dewan dapat moderat efek tersebut. Dalam penelitian ini dapat
dikemukakan bahwa kontrol keluarga baik oleh kepemilikan langsung atau
piramida berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
Oleh karena itu, berdasarkan dengan apa yang tertulis di atas serta
beberapa penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepemilikan keluarga maka
commit
to userlebih lanjut mengenai pengaruh
peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kepemilikan keluarga yang menjabat sebagai dewan. Untuk itu peneliti
mengambil judul Pengaruh Kepemilikan Keluarga sebagai Dewan Direksi
atau Dewan Komisaris terhadap Kinerja Perusahaan.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka terdapat rumusan masalah yang diambil
sebagai kajian dalam penelitian yang akan dilakukan. Yang menjadi pokok
permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah
1. Apakah keluarga sebagai dewan direksi atau dewan komisaris
berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan?
2. Apakah kepemilikan keluarga berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka tujuan
dari penelitian ini adalah menganalisis adanya pengaruh keluarga yang menjadi
dewan direksi atau dewan komisaris, serta kepemilikan keluarga berupa
persentase total saham yang berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4
Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka
manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menjadikan masukan dalam
commit to user
memahami akan pengaruh keluarga sebagai dewan direksi atau dewan
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
komisaris, serta kepemilikan keluarga berupa persentase total saham
terhadap kinerja perusahaan.
2. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi manfaat kepada para
akademisi berupa perkembangan ilmu ekonomi, terutama dalam
bidang akuntansi.
3. Bagi para pengguna laporan keuangan, hasil penelitian ini dapat
dimanfaatkan dalam mengambil suatu keputusan investasi.
1.5
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini antara lain adalah sebagai
berikut:
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas landasan teori yang diantaranya berupa tinjauan
pustaka, kerangka pemikiran, dan dilanjutkan dengan penelitian
terdahulu serta hipotesis yang dikembangkan.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel, sumber
dan teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukurannya,
commit to user
serta teknik analisis data.
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai data yang digunakan, pengolahan data
tersebut dengan alat analisis yang diperlukan dan hasil dari analisis
data.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data yang
telah dilakukan, keterbatasan, dan saran-saran yang diajukan untuk
penelitian selanjutnya.
commit to user
7
Download