LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2 - 6 Juli 2012 IHSG: 4,055.2 (2.5%, mingguan) USD/IDR: 9,405 (-0.30%, mingguan) Harga Minyak Dunia: USD 99.94/barel KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Untuk mengatasi krisis keuangan Eropa dan perlambatan ekonomi global yang berkepanjangan, 3 bank sentral negara utama secara serempak menjalankan sejumlah instrumen pelonggaran moneter. Bank Sentral Eropa (ECB) meluncurkan kebijakan klasik melalui penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, sehingga suku bunga pinjaman menjadi 0.75% dan suku bunga deposito menjadi 0%. Serupa dengan ECB, Bank Sentral Cina kembali menurunkan suku bunga acuan setelah melakukan kebijakan yang sama pada bulan lalu. Suku bunga acuan pinjaman 1 tahun diturunkan sebesar 31 basis poin menjadi 6% dan suku bunga deposito 1 tahun diturunkan 25 basis poin menjadi 3%. Kebijakan ini dilaksanakan untuk mendorong perekonomian Cina yang diperkirakan pada kuartal II 2012 akan mengalami pertumbuhan terlemah dalam 13 tahun terakhir sebesar 8%. Sedangkan Bank Sentral Inggris melakukan kebijakan moneter klasik lainnya dengan menjalankan program quantitative easing (QE) dengan mengucurkan dana sebesar £50 miliar untuk pembelian aset swasta dan pemerintah. Program QE adalah suatu kebijakan yang dijalankan bank sentral dengan mencetak uang baru untuk pembelian obligasi pemerintah dan obligasi swasta. Tujuan dari QE adalah untuk mendorong penyaluran kredit perbankan yang diharapkan mampu memacu pertumbuhan ekonomi. Rilis data tenaga kerja terbaru Amerika Serikat (AS) memberikan sinyal buruk mengenai prospek pemulihan ekonomi AS. Pada Juni 2012, ekonomi hanya mampu menghasilkan 80 ribu pekerjaan baru, sehingga rata-rata pertumbuhan lapangan kerja untuk kuartal II 2012 hanya 75 ribu per bulan. Kinerja ini tidak cukup untuk menyerap angkatan kerja yang tumbuh rata-rata 150 ribu per bulan. HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Ditengah ketidakpastian perekonomian internasional, Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester II 2012 berkisar 6.3%-6.6%. Dengan demikian, target pertumbuhan ekonomi pada APBN-P 2012 sebesar 6.5% diperkirakan akan tercapai. Proyeksi ini didukung oleh tidak adanya tanda-tanda perlambatan ekonomi nasional, antara lain ditunjukkan melalui pertumbuhan kredit konsumsi diatas 20% untuk periode semester II 2012. Terdapat 2 hal terkait yang dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, yaitu potensi konsumsi masyarakat dan produktivitas pendukung pertumbuhan ekonomi. Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri [email protected] Martha Safitri [email protected] Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani [email protected] PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Pasar saham di beberapa negara utama, yaitu Amerika Serikat (AS), Eropa dan Cina mengalami pelemahan selama sepekan terakhir (Lihat Tabel 1). Penurunan ini dipicu oleh memburuknya rilis data tenaga kerja terbaru AS dan reaksi negatif pasar atas tindakan bank sentral di 3 negara tersebut yang melakukan kebijakan pelonggaran moneter yang ditafsirkan bahwa bank-bank sentral tersebut sudah kehabisan alat kebijakan dan ide untuk menyelamatkan ekonomi global. Sedangkan bursa saham Asia pada awal pekan meningkat, bahkan IHSG menembus level 4.000, didorong oleh penguatan saham energi setelah ketegangan geopolitik terbaru mengenai Iran memicu kenaikan harga minyak mentah. Namun sebagian besar saham Asia kembali melemah di akhir pekan mengikuti sentimen negatif akibat perkembangan ekonomi internasional. PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada akhir minggu di posisi Rp 9,405 per dolar AS atau menguat sebesar 0.30% dari posisi minggu lalu (Lihat Tabel 2). Penguatan ini terjadi karena intervensi Bank Indonesia (BI) untuk menjaga volatilitas rupiah, yang sempat menggerus cadangan devisa. Selain itu, sentimen positif dari keputusan KTT Eropa yang lalu juga masih membawa pengaruh positif terhadap penguatan rupiah. Walaupun sempat ditutup menguat pada akhir bulan Juni yang lalu, namun nilai tukar Euro terhadap dolar AS kembali melemah pada akhir minggu di posisi 0. 81 euro per dolar AS (Lihat Tabel 2). Hal ini dikarenakan sentimen pasar yang kembali melemah setelah ECB menyatakan bahwa perkiraan ekonomi ke depan menghadapi resiko penurunan. Tampaknya keputusan ECB menurunkan suku bunga acuan belum memberi pengaruh positif terhadap penguatan euro pada periode minggu ini. Sementara itu, yen Jepang menguat terhadap dolar AS (Lihat Tabel 2) yang dikarenakan perilaku investor yang menjadikan yen sebagai alternatif safe haven. PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Harga mingguan minyak mentah di pasar internasional mengalami kenaikan pada periode laporan sebesar 2.19% ke posisi 99.94 Dollar As per barel setelah sepanjang bulan Mei dan Juni mengalami penurunan (Lihat Tabel 3). Kenaikan ini disebabkan oleh sentimen positif pasar setelah adanya kebijakan Bank Sentral Eropa dan China dalam memangkas tingkat suku bunga dan kebijakan moneter Bank Sentral Inggris melalui Quantitave Easing (QE). Kebijakan-kebijakan tersebut memberikan sentimen positif ke pasar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Komoditas pangan utama dunia, seperti gandum, jagung, kacang kedelai dan beras, kembali mengalami kenaikan harga pada pekan ini (Lihat Tabel 3). Sementara itu, harga komoditas emas dan perak mengalami penurunan harga pada periode laporan masing-masing sebesar 0.09% dan 0.33%(lihat tabel 3). Tampaknya, para investor masih memilih untuk menanamkan asetnya dalam Dollar AS yang masih dinilai lebih aman. LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2 - 6 Juli 2012 IHSG: 4,055.2 (2.5%, mingguan) USD/IDR: 9,405 (-0.30%, mingguan) Harga Minyak Dunia: USD 99.94/barel KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS Tabel 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara BRIC Brasil (BVSP) Rusia (RTS) India (BSE) Cina (SSEA) ASEAN-4 Indonesia (JSX) Malaysia (KLSE) Singapura (STI) Thailand (SET) Negara maju Hong Kong (Hang Seng) Jepang (Nikkei 225) Korea Selatan (KOSPI) Amerika Serikat (DJIA) Amerika Serikat (S&P 500) Uni Eropa (STOXX 50) Terakhir (6 Juli '12) Minggu lalu (29 Juni '12) % perubahan mingguan ytd Tahunan 55,394.0 1,357.7 17,521.1 2,328.6 54,355.0 1,350.5 17,430.0 2,330.5 1.9 0.5 0.5 (0.1) (2.4) (1.7) 13.4 1.1 (11.5) (30.0) (6.4) (20.9) 4,055.2 1,620.6 2,978.6 1,200.1 3,955.6 1,599.2 2,878.5 1,172.1 2.5 1.3 3.5 2.4 6.1 5.9 12.6 17.0 3.7 1.8 (4.4) 11.9 19,800.6 9,020.8 1,858.2 12,772.5 1,354.7 2,235.5 19,441.5 9,006.8 1,854.0 12,880.1 1,362.2 2,264.7 1.8 0.2 0.2 (0.8) (0.5) (1.3) 7.4 6.7 1.8 4.5 7.7 (3.5) (12.1) (10.5) (14.4) 1.2 1.2 (21.1) Sumber: Bloomberg Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100) Sumber: Bloomberg IHSG: 4,055.2 (2.5%, mingguan) USD/IDR: 9,405 (-0.30%, mingguan) Harga Minyak Dunia: USD 99.94/barel LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2 - 6 Juli 2012 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS Tabel 2. Perkembangan Nilai Tukar Nilai Tukar USD-JPY USD-EUR USD-GBP USD-CNY USD-IDR USD-MYR USD-SGD USD-THB Terakhir (6 Juli '12) 79.66 0.814 0.65 6.36 9,405 3.17 1.27 31.75 Minggu lalu (29 Juni '12) 79.79 0.790 0.64 6.35 9,433 3.18 1.27 31.56 mingguan (0.16) 3.04 1.38 0.17 (0.30) (0.10) 0.56 0.60 % perubahan ytd 3.58 5.51 0.31 1.11 3.70 0.19 (1.88) 0.63 tahunan (1.54) 16.55 3.30 (1.58) 10.08 5.41 5.41 4.27 Sumber: Bloomberg Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Sumber: Bloomberg LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2 - 6 Juli 2012 IHSG: 4,055.2 (2.5%, mingguan) USD/IDR: 9,405 (-0.30%, mingguan) Harga Minyak Dunia: USD 99.94/barel KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS Tabel 3. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Komoditas Beras Gula Gandum Kacang Kedelai Jagung Cokelat Minyak Mentah (Brent Oil) Gas Alam Emas Tembaga Perak Terakhir (6 Juli '12) 14.86 22.09 804.5 1618 700.75 2306 99.94 2.978 1602.8 348.5 27.6 Minggu Lalu (29 Juni '12) 14.19 21.81 739 1618 634.75 2291 97.8 2.824 1604.2 349.65 27.612 % perubahan mingguan ytd Tahunan 4.72 1.28 8.86 6.96 10.40 0.65 2.19 5.45 (0.09) (0.33) (0.04) 1.75 (5.19) 23.25 35.00 19.53 6.66 (6.93) (9.10) 1.84 0.72 (1.52) 0.95 (20.20) 31.62 21.56 16.50 (28.94) (12.04) (36.79) 4.23 (19.88) (23.13) Sumber: Bloomberg Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia Sumber: Bloomberg