ANALISA HUBUNGAN PERSENTASE KANDUNGAN LEMPUNG DENGAN NILAI DAN POLA RESPON ESPEKTRAL TANAH PADA CITRA HYPERION SEBAGIAN DAERAH D.I YOGYAKARTA Oleh Alfiatun Nur Khasanah 08/267701/GE/6508 INTISARI Fraksi lempung memiliki diameter kurang dari 2 mikron dan merupakan fraksi yang paling kecil dalam tanah. Fraksi ini memiliki peran penting dalam perkembangan tanah, walaupun komposisinya lebih kecil dibandingkan dengan keseluruhan komposisi dalam tanah. Pemetaan fraksi tanah ini sangat penting untuk perencanaan dan monitoring lingkungan. Pemetaan secara tradisonal dinilai kurang efisien, oleh karenanya digunakanlah data penginderaan jauh. Informasi spektral yang tinggi pada citra hiperspektral dapat digunakan untuk mengidentifikasi respon spektral tanah secara lebih detil. Walaupun begitu, nilai pantulan pada citra bergantung pada karakteristik material tanah, kondisi tutupan lahan, serta kondisi atmosfer. Disisi lain, pengolahan citra hiperspektral lebih kompleks daripada citra multispektral. Hal ini disebabkan oleh dimensionalitas data yang besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan antara persentase kandungan fraksi lempung dengan nilai dan respon spektral tanah serta mengetahui akurasi dari pemetaan sebaran fraksi lempung pada citra. Citra yang digunakan adalah citra Hyperion perekaman 29 Oktober 2009 dengan daerah liputan di sebagian wilayah D.I Yogyakarta. Dari 242 saluran, hanya 118 saluran yang digunakan dalam penelitian ini. Citra dikoreksi atmosferik dengan metode FLAASH dan dikoreksi geometri dengan metode nearest neighbor resampling. Metode PCA juga dilakukan untuk mengurangi dimensionalitas data. Sebanyak 30 sampel tanah dikumpulkan pada lahan terbuka dengan lima jenis bentuklahan yang berbeda. Penentuan lahan terbuka dilakukan dengan analisa piksel murni, interpretasi visual serta menggunakan transformasi NDVI. 17 sampel digunakan sebagai masukan dalam regresi linier dan sisanya digunakan untuk menguji akurasi. Respon spektral tanah memiliki pola yang sama di semua sampel yaitu mulai menaik dari spektrum tampak hingga inframerah dekat, kemudian menurun pada spektrum inframerah tengah. Kandungan fraksi lempung yang tinggi menyebabkan tingginya kandungan air yang kemudian secara tidak langsung menurunkan intensitas pantulan pada seluruh panjang gelombang, terutama pada rentang spektral 2,1-2,3 µm. Saluran yang memiliki korelasi paling tinggi ditunjukkan oleh band 217 (2,324 µm) dengan koefisien regresi sebesar 0,67. Namun, akurasi tertinggi pada pemetaan dengan regresi linier sederhana ditunjukkan oleh band 214.dengan Standard Error 14,78 dan akurasi maksimum 52,33 %. Penggunaan regresi berganda terbukti mampu meningkatkan akurasi. Akurasi terbesar pada model ini ditunjukkan oleh model 4, dengan masukan band 13 dan 214, dengan Standard Error 13,66 dan akurasi maksimum 55,93%. Kata Kunci: Hyperion, Fraksi Lempung, Pola spektral, Regresi. iv RELATIONSHIP ANALYSIS BETWEEN PERCENTAGE CONTENT OF CLAY WITH SPECTRAL VALUES AND SPECTRAL PATTERNS OF SOIL IN HYPERION IMAGE ON PART AREA OF YOGYAKARTA By Alfiatun Nur Khasanah 08/267701/GE/6508 ABSTRACT Clay fraction diameter has diameters less than 2 micron and it is the smallest fraction in soil. It takes an important role in the development of soil, even though the composition is smaller if it is compared to the overall composition of the soil. Soil fraction mapping is extremely important for environment planning and monitoring. Traditional mapping is less efficiently, thus remote sensing data are needed. High spectral information of hyperspectral data can be used to identify the spectral response of land detailly. Nevertheless, the image reflectance value depends on the characteristics of soil material, land cover condition, as well as atmospheric condition. On the other hand, hyperspectral image processing is more complex than multispektral image. This is caused by its large data dimensionality. The objective of this research is to analyze relationship between content of clay fraction percentage with spectral response and spectral values and also to map the distribution of clay fraction based on the image. This research used Hyperion image with date of record 29 October 2009, covering parts of D.I Yogyakarta. Hyperion has 242 channels, but only 118 channels are used in this study. Atmospheric correction is done by FLAASH method and geometric correction is done by nearest neighbor resampling method. PCA also carried out to reduce dimensionality of data. 30 soil samples were collected from open land with five different landform of type. An open land is determined by pure pixel analysis, visual interpretation and NDVI transformation. 17 samples were used as input to the linear regression and its rests were use on map accuracy testing. Spectral patterns of soil has the same pattern in all samples, which starts increasing in visible to infrared spectrum, then decreases in middle infrared spectrum. A high content of clay fraction causes a high moisture content, then it indirectly decreases reflectance intensity in all spectral range, particularly on the 2.1-2.3 πm. Channels that have the highest correlation is indicated by the bands 217 (2,324 m), with coefficient regression value 0.67. But the highest accuracy in mapping with linear regression model is indicated by band 214 that has Standard Error 14.78% and the maximum accuracy value 52,33%. The using of multiple regression is proven to be able to increase the accuracy. The highest accuracy on this model is showed by the model 4, with input band 13 and 214, which has standard error 13.66% and maximum accuracy 55,93%. Keyword: Hyperion, Clay Fraction, Spectral Pattern, Regression iii