BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Golden proportion merupakan satu proporsi yang tetap dan digunakan untuk menilai kecantikan secara matematis. Rasio golden proportion adalah 1 : 1.618 dan selalu ditemukan pada orang-orang yang memiliki senyum yang menarik, wajah yang cantik atau tampan dan tubuh yang ideal.1 Perawatan ortodonti dilakukan untuk mendapatkan oklusi gigi yang baik untuk meraih estetika wajah struktur kranial yang harmonis dan hasil perawatan yang stabil.2 Selain itu perawatan ortodontik komperhensif adalah mendapatkan hasil oklusi yang optimal , overbite , overjet yang ideal dan disertai keindahan wajah .1,2,10 Ada beberapa standarisasi estetis yang telah dipakai dalam ortodonti misalnya smile arc, buccal corridor, sudut nasolabial , estetic line dan sebagainya. Pada abad ke-12 Fibonacci seorang ahli matematika menemukan nilai golden proportion (phi) sama dengan 1.618 . Nilai golden proportion ini selalu ditemukan pada hal yang terlihat harmonis dan sempurna seperti pada wajah yang cantik, bangunan yang indah morfologi bunga , kulit kerang dan sebagainya.3.8 Ricketts merupakan ortodontis yang pertama menyatakan analisis dari kecantikan wajah secara fisik seharusnya melalui pendekatan matematis dan penggunaan golden porportion. Ricketts (1987) meneliti lusinan foto dari model majalah untuk menentukan variabel proporsi yang mewakili golden proportion pada Universitas Sumatera Utara wajah-wajah cantik tersebut . Ricketts juga meneliti proporsi wajah orang Peru dari gambaran sefalometri dan menemukan rasio golden proportion dari beberapa variabel dalam sefalometri . Salah satu variabel yang diteliti Ricketts adalah proporsi tinggi wajah anterior bawah yang memiliki rasio golden proportion. Artikel Ricketts telah menjadi pedoman dalam ortodonti dan bedah mulut untuk menentukan estetika wajah.1.21 Arezoo Jahanbin (2008) menyatakan golden proportion adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembagian satu garis dimana bagian yang paling kecil dibandingkan yang paling besar rasionya sama dengan bagian yang paling besar terhadap keseluruhan menjadi menarik dipandang. Sedangkan Mahshid dkk ( 2004 ) menyatakan golden proportion tidak berhubungan antara lebar gigi anterior dalam individu yang memiliki senyum yang esthetis.13Lombardi dan Levin (1978) : divine proportion (golden proportion) merupakan satu pedoman untuk ukuran ideal gigi .12 Baker dan Woods (2001) meneliti perubahan dari proporsi wajah sebagai kombinasi perawatan ortodonti / bedah ortognatik , hasilnya tidak ada hubungan antara perubahan estetik dan pengukuran golden proportion15. Medici Filho et al ( 2007 ) menemukan nilai golden proportion estetik wajah yang diukur dari foto frontal , berbeda dengan Moss et al, menggunakan teknik 3 dimensi untuk mengevaluasi estetika wajah , pengukuran berbagai lebar wajah dan tidak menemukan nilai golden proportion pada penelitiannya.12 Proporsi wajah terutama anterior bawah dari analisis sefalometri dipengaruhi oleh pola pertumbuhan wajah. Pola pertumbuhan wajah ditentukan dari analisa Universitas Sumatera Utara hubungan basis kranium anterior terhadap rotasi mandibula. Pola pertumbuhan wajah dapat dibedakan menjadi 3 tipe yaitu pola wajah normal , horizontal dan vertikal.25 Masyarakat Sumatera Utara , terdiri dari banyak suku. Salah satunya adalah suku Batak. Suku Batak termasuk ras Proto Melayu yaitu Melayu Tua yang datang sejak 2000 tahun sebelum Masehi. Banyak penelitian tentang bentuk kepala , wajah juga bentuk kraniofasial dari analisa sefalometri dari suku Batak . Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah proporsi tinggi wajah anterior bawah suku Batak dari berbagai pola pertumbuhan memiliki proporsi ideal seperti proporsi tinggi wajah pada ras Peru yang diteliti Ricketts telah memenuhi nilai golden proportion ? 1.2.Rumusan Masalah 1. Apakah ditemui nilai golden proportion 1 : 1.618 menurut Ricketts sesuai juga dengan proporsi tinggi wajah anterior bawah suku Batak Klas I skeletal ? 2. Apakah golden proportion ditemui pada proporsi tinggi wajah anterior bawah suku Batak dengan pola pertumbuhan wajah normal, horizontal dan vertikal Klas I skeletal ? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui proporsi tinggi wajah anterior bawah suku Batak Klas I skeletal sama dengan nilai golden proportion 2. Untuk mengetahui nilai proporsi tinggi wajah anterior bawah suku Batak pada tipe pola pertumbuhan wajah normal , horizontal dan vertikal Klas I skeletal sesuai dengan nilai golden proportion. Universitas Sumatera Utara 1.4 Hipotesis 1. Nilai proporsi tinggi wajah anterior bawah suku Batak Klas I skeletal tidak berbeda secara signifikan dengan nilai golden proportion 2. Nilai proporsi tinggi wajah anterior bawah suku Batak dari pola pertumbuhan wajah normal , horizontal dan vertikal tidak berbeda secara signifikan dengan nilai golden proportion. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi ortodontis , golden proportion dipakai sebagai bahan evaluasi dalam menilai estetika hasil perawatan ortodonti 2. Menjadi bahan informasi untuk penelitian perawatan ortodonti selanjutnya. Universitas Sumatera Utara