PHYLUM PROTOZOA RANI YUWANITA • Pengertian • Morfologi dan Anatomi • Fisiologis • Klasifikasi Protozoa:(protos = pertama, zoon = hewan). Hewan eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis. Dapat hidup pada air tawar, air laut, air payau dan ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme multiseluler. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organelorganel (nukleus, membran plasma, sitoplasma dan mitokondria). Ciri-ciri Protozoa Organisme uniseluler (bersel satu) Eukariotik (memiliki membran nukleus Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni Umumnya tidak dapat membuat makananya sendiri (heterotof) Hidup bebas, saprofit dan parasit Dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif) Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup Alat gerak berupa pseudopia, silia atau flagela Klasifikasi Protozoa 1. RHIZOPODA Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Perkembangbiakan secara tidak kawin melalui pembelahan biner dan pembentukkan kista. Makananya dapat berupa ganggang, bacteri atau sisa-sisa organik. Organisme Rhizopoda Amoeba proteus Memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil. o Entamoeba histolityca Menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae) o Entamoeba gingivalis Menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang gusi (Gingivitis) o Foraminifera sp. fosilnya dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina. o Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan penggosok. AMOEBA Pergerakkan Amoeba menggunakan kaki semu terjadi karena adanya rangsangan makanan. Struktur tubuh Amoeba: o Sel dilindungi oleh membrane sel. o Didalam selnya terdapat organel – organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan. Sistem Pencernaan Sistem Reproduksi (a) Foraminifera (b) Radiolaria 2. CILLIATA 1. 2. 3. 4. 5. Kebanyakan ciliata berbentuk simetris kecuali ciliate primitif, simetrinya radial. Tubuhnya diperkuat oleh perikel, yaitu lapisan luar yang disusun oleh sitoplasma padat Tubuhnya diselimuti oleh silia , yang menyelubungi seluruh tubuh utama disebut silia somatic Mempunyai dua tipe inti sel (nukleus), yaitu makronukleus dengan mikronukleus. Cara reproduksi, aseksual: membelah diri, seksual: konjugasi. Contoh Organisme Paramaecium caudatum disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator). Balantidium coli : menyebabkan penyakit diare. Cilliata Struktur Tubuh Paramecium Reproduksi Aseksual Paramecium berkembang biak dengan pembelahan biner dari satu sel membelah menjadi 2, kemudian menjadi 4, 8, dan seterusnya. Pembelahan ini diawali dengan mikronukleus yang membelah dan diikuti oleh pembelahan makronukleus, Kemudian akan terbentuk 2 sel anak Sistem Reproduksi Seksual Dua Paramecium saling berdekatan dan menempel.kemudian membran sel melebar dan terbentuk suatu saluran. Pada bagian masing-masing sel terdapat mikronukleus diploid (2n) yang membelah secara meiosis menjadi 4 mikronukleus haploid (n), sedangkan makronukleusnya tidak mengalami perubahan. Masing-masing 4 mikronukleus haploid (n), di setiap sel membelah secara mitosis menjadi 8 mikronukleus (n). Dari 8 mikronukleus (n) yang terbentuk, 7 mikronukleus hancur, sehingga setiap sel hanya memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus. Mikronukleus membelah secara mitosis menjadi 2 mikronukleus, sedangkan makronukleus lenyap, Terjadi saling tukar-menukar mikronukleus, yaitu mikronukleus pindah ke sel lain dan sebaliknya. Mikronukleus yang saling tukar-menukar tersebut melebur dengan mikronukleus yang tidak pindah. Jadi, setelah hasil peleburan itu, setiap sel memiliki mikronukleus diploid. Setiap sel yang telah memiliki mikronukleus diploid (2n), selnya pisah dan konjugasi berakhir. Kemudian 1 mikronukleus membelah secara mitosis menghasilkan 2 mikronukleus. Salah satu dari 2 mikronukleus itu tumbuh menjadi makronukleus, sehingga setiap sel memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus. 3. FLAGELLATA Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Flagellata autotrofik (berkloroplas) , dapat berfotosintesis (Fitoflagellata). 2. Flagellata heterotrofik (tidak berkloroplas), tidak dapat berfotosintesis (Zooflagellata). Sebagian besar hidup bebas dan ada pula yang sebagai parasit pada manusia dan hewan, atau saprofit pada organisme mati. Fitoflagellata Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang) Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang) Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik) Zooflagellata Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa) lalat Tsetse (Glossina sp.) Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis Þ tsetse sungai Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans tsetse semak Trypanosoma cruzl: penyakit chagas Trypanosoma evansi : penyakit surra, pada hewan ternak (sapi). Leishmaniadonovani : penyakit kalanzar Trichomonas vaginalis: penyakit keputihan Organisme flagellata (a). Euglena (b). Trypanosoma Sistem Reproduksi 4. SPOROZOA Bersifat endoparasit. Tubuhnya berbentuk bulat atau bulat panjang dan tidak memiliki alat gerak menghasilkan spora (Sporozoid) sebagai cara perkembangbiakannya. Makanannya langsung diperoleh dari inang tempat hidupnya. Cara bergerak: mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual):Skizogoni dan secara generatif (seksual) :Sporogoni. Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusiaToxopinsma dan Plasmodium. Contoh Organisme o o o Plasmodium falciparum Plasmodium malariae Plasmodium vivax Plasmodium vivax PERANAN PROTOZOA Pada Rantai makanan (food chain), Protozoa yang hidup sebagai fitoplankton (fotosintetik) dan zooplankton dijadikan sebagai makanan bagi hewan-hewan yang lebih besar (ikan). Protozoa yang hidup di lingkungan daratan yang basah atau akuatik, mereka sebagai pemakan bakteri atau cendawan (menjaga keseimbangan ekologis) PHYLUM PROTOZOA TERIMA KASIH