analisis perbandingan kondisi kesehatan perusahaan dengan

advertisement
ANALISIS PERBANDINGAN KONDISI
KESEHATAN PERUSAHAAN DENGAN
METODE ALTMAN Z-SCORE UNTUK
MEMPREDIKSI POTENSI
KEBANGKRUTAN PADA DUA
PERUSAHAAN SEJENIS (PT.MUSTIKA
RATU Tbk DENGAN PT.MARTINA BERTO
Tbk).
Nama
NPM
Kelas
Jenjang/Jurusan
: Siti Maryam
: 28213567
: 3EB24
: S1/Akuntansi
Latar Belakang Masalah
Persaingan
PERBANDINGAN
KONDISI KESEHATAN
PERUSAHAAN DAN
POTENSI
KEBANGKRUTAN
Metode Altman Z-Score, yang
dipadukan dengan suatu rumusan
matematis yang akurat dengan
menghubungkan 5 rasio sekaligus.
Penurunan
kinerja
perusahaan
Rumusan, Tujuan, dan Batasan Masalah

1.
2.
3.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah kondisi kesehatan dan potensi kebangkrutan dari PT. Mustika Ratu Tbk?
Bagaimanakah kondisi kesehatan dan potensi kebangkrutan dari PT.Martina Berto Tbk?
Bagaimanakah analisa perbandingan kondisi kesehatan dan potensi kebangkrutan antara PT.
Mustika Ratu Tbk dengan PT. Martina Berto Tbk?

1.
2.
3.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui kondisi kesehatan dan potensi kebangkrutan dari PT. Mustika Ratu Tbk.
Untuk mengetahui kondisi kesehatan dan potensi kebangkrutan dari PT.Martina Berto Tbk.
Untuk mengetahui analisa perbandingan kondisi kesehatan dan potensi kebangkrutan antara PT.
Mustika Ratu Tbk dengan PT. Martina Berto Tbk.
 BATASAN MASALAH
Pada kondisi kesehatan perusahaan dan prediksi potensi kebangkrutan pada PT. Mustika
Ratu Tbk dan PT. Martina Berto Tbk dengan menggunakan perhitungan Altman Z-score. Data yang
digunakan adalah Laporan Keuangan berupa Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dan Laporan L/R
periode 2011-2014.
Metodologi Penelitian
 OBJEK PENELITIAN
1. PT. MUSTIKA RATU, Tbk dengan kode Perusahaan (MRAT) yang berada di Jl. Gatot
Subroto Kav.74-75, Jakarta 12870 Telp (021) 830675459 Fax (021) 8306753.
2. PT. MARTINA BERTO, Tbk dengan kode Perusahaan (MBTO) yang berada di Jl. Pulo
Kambing II No.1 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 13930 Telp (021) 4603717 Fax
(021) 46826316.
 JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, berupa laporan keuangan PT. MUSTIKA RATU
Tbk dan PT. MARTINA BERTO Tbk, yaitu laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan laba
rugi, serta nilai harga pasar per lembar saham pada periode 2011-2014.
 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Metode Studi Pustaka dan Media Internet.
Metodologi Penelitian lanjutan..
 TEKNIK ANALISIS
1. Analisis Deskriptif
Analisis yang dilakukan penulis adalah analisis deskriptif, karena penulis menggunakan
tabel dan grafik untuk memperjelas pembahasan pada penelitian ilmiah ini.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif yang digunakan pada penulisan ilmiah ini adalah analisis Altman ZScore.
Dengan Formula :
Z = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0X5
Keterangan :
Z
: Overall Indeks (Indeks Keseluruhan/Kebangkrutan)
X1
: Working Capital to Total Assets (Modal Kerja / Total Aktiva)
X2
: Retained Earning to Total Assets(Laba yang Ditahan / Total Aktiva)
X3
: Earning Before Interest and Taxes to Total Assets
(Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva)
X4
: Book Value of Equity to Book Value of Liabilities
(Nilai Pasar Modal Sendiri / Nilai Buku Hutang)
X5
: Sales to Total Assets (Penjualan / Total Aktiva).
Pembahasan
Perbandingan Rasio Modal Kerja terhadap Total Aktiva (Working Capital to Total Assets) :
Tahun
Rasio WCTA (X1)
PT.MRAT
Rasio WCTA (X1)
PT.MBTO
2011
0,650
0,641
2012
0,646
0,611
2013
0,596
0,556
2014
0,546
0,533
0.7
0.6
0,65
0,641
0.5
Jika nilai rasio modal kerja terhadap total aktiva bernilai
positif maka Rp.1 aktiva dapat dijamin oleh modal kerja
yang berarti setiap aset dapat dilakukkan untuk kegiatan
operasional perusahaan karena modal kerja yang
dihasilkan tidak defisit. Begitupun sebaliknya jika nilai
modal kerja bernilai negatif maka Rp. 1 aktiva tidak
dapat dijamin oleh modal kerja yang berarti modal kerja
yang dihasilkan untuk satu rupiah aktiva tidak dapat
melakukan kegiatan operasional.
0,646
0,596
0,611
0,546
0,556
0.533
0.4
PT.MRAT
0.3
PT.MBTO
0.2
0.1
0
2011
2012
2013
2014
Pembahasan lanjutan..
Perbandingan Rasio Laba Ditahan terhadap Total Aktiva (Retained Earning to Total Assets) :
Tahun
Rasio RETA (X2)
PT.MRAT
Rasio RETA (X2)
PT.MBTO
2011
0,528
0,143
2012
0,542
0,184
2013
0,530
0,210
2014
0,482
0,212
0.6
0.528
Jika nilai rasio laba ditahan terhadap total aktiva
bernilai positif maka dapat menjamin Rp.1 aktiva dari
laba yang ditahan sehingga perusahaan dapat
memberikan deviden kepada para pemegang saham,
namun jika nilainya negatif maka perusahaan tidak
akan mampu menjamin untuk memberikan deviden
kepada para pemegang saham.
0.542
0.53
0.5
0.482
0.4
PT.MRAT
0.3
0.2
0.143
0.184
0.21
0.212
0.1
0
2011
2012
2013
2014
PT.MBTO
Pembahasan lanjutan...
Perbandingan Rasio EBIT terhadap Total Aktiva (Earning Before Interest and Taxes to Total Assets ) :
Tahun
Rasio EBIT (X3)
PT.MRAT
Rasio EBIT (X3)
PT.MBTO
2011
0,085
0,100
2012
0,093
0,098
2013
-0,023
0,038
2014
0,016
0,009
0.12
0.1
0.08
Jika nilai rasio EBIT terhadap total aktiva bernilai positif
maka EBIT dapat dijamin oleh Rp.1 aktiva yang
dikeluarkan oleh perusahaan bagi semua investor baik
itu pemegang saham dan obligasi sehingga EBIT tidak
akan defisit. Namun jika nilai rasio EBIT negatif maka
tidak dapat dijamin oleh Rp.1 aktiva yang dikeluarkan
oleh perusahaan bisa berakibat EBIT nya defisit atau
rugi.
0.1
0.098
0.093
0.085
0.06
PT.MRAT
0.038
0.04
0.02
0.016
0.009
0
-0.02
-0.023
-0.04
2011
2012
2013
2014
PT.MBTO
Pembahasan lanjutan ....
Perbandingan Rasio Nilai Pasar Modal Sendiri terhadap Nilai Buku Hutang (Earning Before Interest
and Taxes to Total Assets) :
Tahun
Rasio MVEBVL (X4) Rasio MVEBVL (X4)
PT.MRAT
PT.MBTO
2011
3,340
3,108
2012
3,014
2,324
2013
3,221
2,034
2014
1,304
1,292
Jika nilai pasar modal terhadap nilai buku
hutang bernilai positif maka bisa dipastikan
bahwa sebuah perusahaan dapat mendanai
modal nya sendiri. Namun jika sebaliknya maka
perusahaan tidak dapat mendanai modal nya
sendiri.
4
3.34
3.5
3
3.108
2.5
3.014
3.221
2.324
PT.MRAT
2.034
2
1.5
1.304
1.292
1
0.5
0
2011
2012
2013
2014
PT.MBTO
Pembahasan lanjutan.....
Perbandingan Rasio Penjualan terhadap Total Aktiva (Sales to Total Assets) :
Tahun
Rasio STA (X5)
PT.MRAT
Rasio RETA (X5)
PT.MBTO
2011
0,962
1,197
2012
1,006
1,178
2013
0,815
1,048
2014
0,589
1,084
Jika nilai rasio penjualan terhadap total aktiva berniai
positif maka setiap Rp.1 aktiva perusahaan dapat
dijamin oleh penjualan sehingga penjualan dapat
meningkatkan total aktiva dan aktiva perusahaan masih
aman. Namun jika rasio nya negatif menunjukkan bahwa
aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan
kemampuan untuk menjual, sehingga perusahaan tidak
berhasil dalam melakukan penjualan dan akan
mengalami kebangkrutan.
1.4
1.2
1
1.197
0.962
1.178
1.006
1.084
1.048
0.815
0.8
PT.MRAT
0.6
0.589
0.4
0.2
0
2011
2012
2013
2014
PT.MBTO
Pembahasan lanjutan......
Analisis Z-Score untuk Memprediksi Potensi Kebangkrutan Perusahaan:
Z = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X 4+ 1,0 X 5
Nilai cut-off
Keterangan
Menunjukkan perusahaan dalam kondisi keuangan yang
sehat dan tidak mempunyai permasalahan dengan keuangan
Z > 2,99
(non-bankrupt company).
Menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi
1,81 < Z < 2,99
rawan. Dalam kondisi ini manajemen harus hati-hati dalam
mengelola
aset-aset
perusahaan
agar
tidak
terjadi
kebangkrutan (Grey Area).
Menunjukkan indikasi perusahaan menghadapi ancaman
kebangkrutan yang serius, hal ini perlu ditindaklanjuti oleh
Z < 1,81
manajemen perusahaan agar tidak terjadi kebangkrutan.
Rangkuman Pembahasan
Rasio Lima Variabel PT.Mustika Ratu Tbk (MRAT)
Periode 2011-2014
Potensi Kebangkrutan dan Rating
PT.Mustika Ratu Tbk
Tahun
Rasio X1
Rasio X2
Rasio X3
Rasio X4
Rasio X5
Tahun
Z-Score
Rating
2011
0,650
0,528
0,085
3,340
0,962
2011
4,766
BB-
2012
0,646
0,542
0,093
3,014
1,006
2012
4,655
B+
2013
0,596
0,530
-0,023
3,221
0,815
2013
4,129
B
2014
0,546
0,482
0,016
1,304
0,589
2014
2,754
CCC
Rasio Lima Variabel PT.Martina Berto Tbk (MBTO)
Periode 2011-2013
Tahun
Rasio X1
Rasio X2
Rasio X3
Rasio X4
Rasio X5
2011
0,641
0,143
0,100
3,108
1,197
2012
0,611
0,184
0,098
2,324
1,178
2013
0,556
0,210
0,038
2,034
2014
0,533
0,212
0,009
1,292
Potensi Kebangkrutan dan Rating
PT.Martina Berto Tbk
Tahun
Z-Score
Rating
2011
4,361
B
2012
3,886
B-
1,048
2013
3,354
CCC+
1,084
2014
2,826
CCC
Kesimpulan
1.
Nilai indeks Z-Score yang dikembangkan oleh Altman dalam memprediksi kondisi perusahaan dan potensi
kebangkrutan pada PT.Mustika Ratu Tbk periode 2011-2013 menunjukkan kondisi perusahaan yang sehat dan tidak
memiliki potensi kebangkrutan, akan tetapi pada tahun 2014 nilai Z-Score berada dibawah titik aman Cutt-Off
Altman Z-Score yaitu 2,99 dan berada di zona rawan kebangkrutan (Grey Area) yang menunjukkan perusahaan
berada pada kondisi perusahaan yang tidak sehat dan mempunyai masalah keuangan.
2.
Nilai indeks Z-Score yang dikembangkan oleh Altman dalam memprediksi kondisi perusahaan dan potensi
kebangkrutan pada PT.Martina Berto Tbk periode 2011-2013 menunjukkan kondisi perusahaan yang sehat dan tidak
memiliki potensi kebangkrutan, akan tetapi pada tahun 2014 nilai Z-Score berada dibawah titik aman Cutt-Off
Altman Z-Score yaitu 2,99 dan berada di zona rawan kebangkrutan (Grey Area) yang menunjukkan perusahaan
berada pada kondisi perusahaan yang tidak sehat dan mempunyai masalah keuangan.
3.
Secara keseluruhan jika dilihat dari perbandingan nilai Indeks Z-Score antara PT.Mustika Ratu Tbk dengan PT.Martina
Berto Tbk mulai dari tahun 2011-2014 keduanya sama-sama mengalami penurunan nilai Z-Score setiap tahunnya.
Nilai Z-Score tertinggi dari kedua perusahaan sama-sama berada pada tahun 2011, dan PT.Mustika Ratu Tbk
memiliki nilai Z-Score yang lebih besar yaitu 4,766 dengan rating BB- jika dibandingkan dengan PT.Martina Berto Tbk
yang memiliki nilai Z-Score 4,361 dengan rating B. Pada tahun penelitian terakhir, masing-masing perusahaan samasama memiliki nilai Z-Score yang terendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dan PT.Martina Berto Tbk
memiliki nilai Z-Score yang lebih besar yaitu 2,826 jika dibandingkan dengan PT.Mustika Ratu Tbk dengan nilai ZScore 2,754, yang menunjukkan pada tahun 2014 kedua perusahaan sama-sama memiliki nilai Z-Score dibawah titik
Cutt-Off Altman yaitu 2,99 yang menyebabkan pada tahun penelitian teraktir kedua perusahaan sama-sama dalam
kondisi perusahaan yang tidak sehat dan mempunyai masalah keuangan serta berada dalam kategori yang sama
yaitu Kondisi Rawan Kebangkrutan (Grey Area), dengan perolehan rating yang sama yaitu CCC.
Saran
•
Memperhatikan likuiditas perusahaan dan proporsi hutang, dapat dilakukan dengan
meningkatkan aktiva lancar, mengurangi hutang lancar, serta menekan biaya-biaya operasional
agar pendapatan perusahaan mengalami peningkatan, sehingga akan meningkatkan nilai rasio
modal kerja terhadap total aktiva.
•
Sebaiknya perusahaan melakukan inovasi baik dalam produk maupun pemasarannya agar dapat
meningkatkan penjualan, dan memenangkan persaingan pasar, sehingga akan menaikkan nilai
modal kerja guna meningkatkan laba yang akan berdampak pada kenaikan harga saham, yang
menyebabkan nilai rasio EBIT akan meningkat
•
Perusahaan harus dapat meningkatkan harga sahamnya seperti dengan meningkatkan jumlah laba
perusahaan, meningkatkan laba per lembar sahamnya dan meningkatkan jumlah kas deviden,
yang akan meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham sehingga akan mendorong investor
untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham perusahaan akan
meningktat.
TERIMAKASIH
Download