PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Pada Customer Service Bengkel AUTO2000 Puri Kembangan/PT. Astra International Tbk. Periode February 2014 – Mei 2014) Vicky Kurniawan Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ilmu Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480. Telp. (62-21) 5345830 Email Penulis : 1 Dr. Drs. Dominikus Tulasi, MM ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN: untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara kualitas pelayanan (SERVQUAL) terhadap loyalitas pelangan bengkel AUTO2000 cabang Puri Kembangan, Jakarta. METODE PENELITIAN: menggunaka metode kuantitatif asosiatif kausal. Pengambilan sampel dengan nonprobability dimana metode pengumpulan menggunakan alat bantu kuesioner yang disebarkan kepada 86 responden. ANALISIS: menggunakan analisis regresi linear sederhana yang diolahmenggunakan program IBM SPSS 20. HASIL YANG DIPEROLEH: menunjukan bahwa kualitas pelayanan (SERVQUAL) memiliki hubungan dengan loyalitas pelanggan dimana hubungan yang berlangsung adalah sedang, searah, dan signifikan. Melalui uji t (t-test) juga diketahui bahwa terdapat pengaruh yang bersifat positif yang signifikan dari kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan. SIMPULAN: bahwa Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) memiliki pengaruh sebesar 31,5% terhadap loyalitas pelangan pada bengkel AUTO2000 cabang Puri Kembangan, Jakarta, Indonesia. (VK) Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Loyalitas Pelanggan ABSTRACT STUDY OBJECTIVE: To determine the relationship and influence between service quality (SERVQUAL) to the customer loyalty Puri Kembangan branch AUTO2000 workshop, Jakarta. METHODS: Quantitative methods make use of causal associative. Nonprobability sampling in which the method of collecting use tool questionnaire distributed to 86 respondents. ANALYSIS: using simple linear regression analysis were processed using IBM SPSS program 20. RESULTS OBTAINED: indicates that service quality (SERVQUAL) has a relationship with customer loyalty which is currently ongoing relationships, the direction, and significant. Through t-test (t-test) is also known that there is a positive effect of a significant nature of service quality on customer loyalty. CONCLUSION: that the Quality of Service (SERVQUAL) has the effect of 31.5% to the loyalty of the customer at the service station branch AUTO2000 Puri Kembangan, Jakarta, Indonesia. (VK) Keyword : Service Quality, Customer Loyalty PENDAHULUAN Usaha untuk mempertahankan dan menciptakan pelanggan yang loyal dewasa ini telah dipandang menjadi sesuatu yang penting bagi sebuah perusahaan. Pelanggan yang loyal dipandang sebagai sebuah aset berharga yang mendatangkan banyak keuntungan dan manfaat bagi sebuah perusahaan. (Tjiptono, 2012, p. 80) menggambarkan Pelanggan yang loyal sebagai seseorang yang memiliki keterikatan kepada sebuah merek dan bakal membeli produk yang sama lagi sekalipun tersedia alternatif lain. Loyalitas pelanggan juga didefinisikan sebagai kesediaan pelanggan agar senantiasa mengemukakan produk perusahaan dalam jangka panjang, apalagi jika menggunakannya secara eksklusif, dan merekomendasikan produk-produk perusahaan kepada teman dan rekannya (Lovelock, et al., 2011: p. 76). Dari penuturan tersebut dapat dimaknai bahwa loyalitas pelanggan merupakan sesuatu yang mendatangkan keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang bagi perusahaan. Loyalitas bukanlah sesuatu yang instan tetapi loyalitas adalah sesuatu yang perlu dibangun. Berbagai strategi dan upaya dilakukan oleh perusahaan untuk membangun loyalitas dari para pelanggannya, salah satunya adalah dengan memberikan layanan pelanggan (customer service) yang berkualitas prima (excelent service) kepada pelanggannya. Kualitas pelayanan (SERVQUAL) dinilai sebagai salah satu aspek penting dalam usaha membangun loyalitas pelanggan. Kualitas, apabila dikelola dengan tepat, berkontribusi positif terhadap terwujudnya kepuasan dan loyalitas pelanggan (Tjiptono, 2008). Kualitas prima diartikan sebagai sebuah totalitas fitur dan karakteristik-karasteristik dariprodukatau jasa yang mengacu pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang dinyatakan atau disiratkan (Kotler&Keller, 2009). lebih lanjut kualitas pelayanan didefinisikan sebagai upaya penyampaian jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan (Tjiptono, 2007). Hal senada juga dikemukakan oleh Lewis & Booms dalam (Tjiptono & Chandra, 2005) yang berpendapat bahwa kualitas pelayanan merupakan sebuah ukuran seberapa baik tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan harapan pelanggan. Adapun kualitas pelayanan (SERVQUAL) memiliki beberapa dimensi yaitu reliability, responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), empathy, dan tangibles (bukti fisik) (Parasuraman, et al., 1994). Hal ini terbukti dengan Banyaknya perusahaan yang dewasa ini berlomba-lomba untuk memberikan kualitas prima (excelent service) dalam setiap pelayanan pelanggan (customer service) yang mereka lakukan. Hal inilah yang juga terjadi pada AUTO2000. AUTO2000 sendiri adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan, dan penyediaan suku cadang kendaraan Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT. Astra International Tbk. Saat ini AUTO2000 adalah main dealer Toyota terbesar di Indonesia, yang menguasai antara 70-80 % dari total penjualan Toyota. AUTO2000 sendiri mengalami perkembangan pesat karena memberikan berbagai layanan yang sangat memudahkan bagi calon pembeli maupun pengguna Toyota. Dengan slogan “Urusan Toyota jadi mudah!” AUTO2000 selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam pelayanan. Produk-produk AUTO2000 yang inovatif seperti THS (Toyota Home Service), Express Maintenance (servis berkala hanya dalam satu jam) dan Express Body Paint (perbaikan body 3 panel dalam 8 jam saja) Booking Service mencerminkan perhatian AUTO2000 yang tinggi kepada pelanggannya. Salah satunya adalah AUTO2000 Puri Kembangan yang merupan jaringan outlet dari AUTO2000 yang berlokasi di Jalan Lingkar Luar, Puri Kembangan, Jakarta Barat. AUTO2000 Puri Kembangan sendiri telah menjalankan kegiatannya sejak tahun 1997 dan tak kurang memberikan jasa perawatan dan perbaikannya kepada 2000 kendaraan Toyota setiap bulannya. Munculnya berbagai kompetitor atau pesaing baru yang turut terjun dalam bidang yang sama dalam memberikan jasa perawatan dan perbaikan kendaraan Toyota tentunya juga menjadi sebuah pemicu yang mendorong AUTO2000 Puri Kembangan untuk terus melakukan peningkatan pada kualitas pelayanan yang mereka berikan kepada pelanggannya. Hal ini tentunya dilakukan oleh perusahaan sebagai upaya untuk membangun loyalitas dari para pelanggan. Pemilihan objek penelitian yaitu AUTO2000 Puri Kembangan dikarenakan AUTO2000 Puri Kembangan adalah salah cabang AUTO2000 yang sudah beroperasi cukup lama dan memiliki reputasi yang baik di wilayah jakarta barat. Ada pun penelitian ini membahas tentang tingkat loyalitas pelanggan dan kualitas pelayanan di mana pengamatan akan difokuskan untuk melihat hubungan dan pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada bengkel AUTO2000 cabang Puri Kembangna, Jakarta, Indonesia. KAJIAN PUSTAKA Kualitas Pelayanan Kotler dan Keller mendefinisikan kualitas sebagai the totality of features and characateristics of product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs. Artinya kualitas adalah sebuah totalitas fitur dan karakteristik – karasteristik dari produk atau jasa yang mengacu pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang dinyatakan atau disiratkan (Kotler & Keller, 2009: p. 169). Goethsch dan Davis dalam (Tjiptono, 2011: p. 164) mendefinisikan kualitas sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Lebih lagi Lewis dan Booms dalam (Tjiptono, 2008, p. 85) mengemukan, kualitas pelayanan juga dipandang sebagai ukuran seberapa baik tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan harapan pelanggan. Parasuraman, et al. dalam (Tjiptono, 2008: p. 85) menambahkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan adalah layanan yang diharapkan pelanggan (expected service) dan persepsi terhadap layanan (perceived service), apabila perceived servicesesuai dengan expected service, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik atau positif. Jika perceived service melebihi expected service, maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Sebaliknya apabila perceived service lebih jelek dibandingkan expected service, maka kualitas layanan dipersepsikan negatif atau buruk. Dengan kata lain melalui penuturan Parasuraman, et al., di atas dapat diartikan bahwa kualitas layanan merupakan kemampuan perusahaan atau penyedia layanan untuk memberikan pelayanan atau services yang dapat mengimbangi atau bahkan dapat melebihi harapan dari pelangan atau customer expectation. Dimensi Kualitas Pelayanan Dalam riset awalnya, Parasuraman, Zeithaml, dan Berry pada tahun 1985 meneliti sejumlah industri jasa (seperti perbankan, jasa kartu kredit, reparasi dan pemeliharaan, serta jasa telepon interlokal) dan berhasil mengidentifikasi sepuluh dimensi pokok kualitas layanan: reliabilitas, responsivitas atau daya tanggap, kompetensi, akses, kesopanan (courtesy), komunikasi, kredibilitasm keamanan, kemampuan memahami pelanggan, dan bukti fisik (tangibles). Dalam riset berikutnya di tahun 1988 mereka menemukan adanya overlapping di antara beberapa dimensi di atas. Oleh sebab itu, mereka menyederhanakan sepuluh dimensi tersebut menjadi lima dimensi pokok. Kompetensi, kesopantan, kredibilitas, dan keamanan disatukan menjadi jaminan (assurance). Sedangkan akses, komunikasi, dan kemampuan memahami pelanggan diintergrasikan menjadi empati (empathy). Dengan demikian terdapat lima dimensi utama yang disusun sesuai urutan tingkat kepentingan relatifnya sebagai berikut (Tjiptono, 2008: p. 95), lima dimensi tersebut di antaranya adalah., 1. Reliabilitas (reliability), berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menyampaikan layanan yang dijanjikan secara akurat sejak pertama kali. 2. Daya tanggap (responsiveness), berkernaan dengan kesediaan dan kemampuan penyedia layanan untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka dengan segera. 3. Jaminan (assurance), berkenaan dengan pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya (trust) dan keyakinan pelanggan (confidence). 4. Empati (empathy), berarti bahwa perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasional yang nyaman. 5. Bukti fisik (tangibles), berkenaan dengan fasilitas fisik fasilitas layanan, peralatan/ perlengkapan, sumber daya manusia, dan materi komunikasi perusahaan. Loyalitas Pelanggan Loyalitas merupakan satu kata lama yang biasanya digunakan untuk menggambarkan kesetiaan dan kepatuhan terhadap negara, gerakan, atau individu. Dalam konteks bisnis Lovelock, Wirtz, dan Mussry di buku Pemasaran Jasa-Perspektif Indonesia menggambarkan loyalitas pelanggan sebagai kesediaan pelanggan agar senantiasa menggunakan produk perusahaan dalam jangka panjang, apalagi jika menggunakannya secara eksklusif, dan merekomendasikan produk-produk perusahaan kepada teman dan rekannya. Loyalitas pelanggan melampaui perilaku dan mencakup preferensi, kesukaan, dan itikad di masa mendatang (Lovelock, et al., 2011: p. 76). Lebih lanjut (Levy & Weitz, 2012: p. 276) juga mendefinisikan loyalitas pelanggan sebagai Customer loyalty means that customers are commited to purchasing merchadise and services from the retailer and will resist the activities of competitors attempting to attract their patronage Artinya loyalitas pelanggan merupakan sebuah komitmen dari pelanggan untuk tetap menjatuhkan pilihan pembelian kepada produk dan jasa dari perusahaan serta akan mengabaikan berbagai persuasi dari perusahaan kompetitor. Pelanggan yang loyal digambarkan sebagai seseorang yang memiliki keterikatan kepada sebuah merek dan bakal membeli produk yang sama lagi sekalipun tersedia alternatif lainnya (Tjiptono & Chandra, 2012, p. 80). Dari beberapa penuturan di atas dapat dipahami bahwa loyalitas pelanggan bukanlah hanya sebatas sampai pada level pembelian ulang semata (Pembelian ulang bisa disebabkan karena merek yang bersangkutan merupakan satu-satunya penyedia produk dan jasa sehingga konsumen atau pelanggan tidak mempunyai pilihan lain dan juga bisa saja dikarenakan oleh karena promosi penjualan yang menyebabkan pelanggan kembali lagi untuk membeli namun pada saat perusahaan menghentikan promosi penjualan tersebut, maka dengan mudah pelanggan akan beralih kepada penyedia produk dan jasa lainnya.) namun lebih dari itu loyalitas merupakan sebuah sikap dan komitmen dari pelanggan untuk terus menggunakan produk dan jasa dari penyedia atau merek yang sama walaupun ada penawaran lain yang dilakukan oleh penyedia-penyedia atau merek-merek lain. Karakteristik Loyalitas Pelanggan Banyak perusahaan mengandalkan kepuasan pelanggan sebagai jaminan keberhasilan dikemukakan hari tetapi kecewa mendapati bahwa para pelanggannya yang merasa puas dapat produk atau jasa pesaing tanpa ragu-ragu. Sebaliknya, loyalitas pelanggan tampaknya merupakan ukuran yang lebih dapat diandalkan untuk memprediksi pertumbuhan penjualan dan keuangan, berbeda dari kepuasan, yang merupakan sikap, loyalitas dapat didefinisikan berdasarkan perilaku pembeli. Pelanggan yang loyal (Griffin, 2005: p. 31) adalah aset penting bagi perusahaan, hal ini dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, sebagaimana diungkapkan pelanggan yang loyal memiliki karakteristik: 1. Melakukan pembelian secara teratur atau pembelian ulang. Artinya pembelian berulang secara regular kontinuitas pelanggan dalam melakukan pembelian atau konsumsi atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Pelanggan yang telah melakukan pembelian suatu produk sebanyak dua kali atau lebih dinyatakan telah melakukan pembelian secara teratur. 2. Membeli di luar lini produk atau jasa (pembelian antar lini produk). Maksudnya membeli semua barang atau jasa yang ditawarkan dan pelanggan butuhkan. Mereka membeli secara teratur, hubungan dengan jenis pelanggan ini sudah kuat dan berlangsung lama, yang membuat mereka tidak terpengaruh produk pesaing. 3. Merekomendasikan produk atau jasa kepada orang lain. Artinya kesediaan pelanggan dalam memberikan referensi atau rekomendasi kepada pihak lain untuk mengkonsumsi produk atau jasa perusahaan. Selain membeli barang atau jasa yang ditawarkan dan yang mereka butuhkan, serta melakukan pembelian secara teratur, mereka mendorong orang lain agar membeli barang atau menggunakan jasa perusahaan serta merekomendasikan perusahaan tersebut kepada orang lain, dengan begitu secara tidak langsung mereka telah melakukan pemasaran bagi perusahaan dan membawa konsumen bagi perusahaan. 4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk atau jasa sejenis dari pesaing perusahaan. terhadap bujukanatau tawaran dari pesaingartinya kekebalan atau tidak terdapatnya ketertarikan pelanggan terhadap produk atau pelayanan sejenis dan bentuk-bentuk promosi pesaing. Hal ini berhubungan dengan perhatian pelanggan tentang apa yang dilakukan oleh perusahaan berkaitan dengan layanan produk atau jasa yang diberikan yang dirasamemuaskan. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan paradigma atau pendekatan kuantitatif yang menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan data dan melakukan analisis data melalui prosedur statistik. Penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam jenis penelitian asosiatif dalam bentuk hubungan kausal. penelitian Asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Siregar, 2013: p. 7). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling yaitu simple random sampling dengan alasan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Siregar, 2013: p. 31) dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 86 responden yang menjadi perwakilan sampel dari populasi. POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: p. 80). Selanjutnya Nazir dalam (Nasehudin & Gozali, 2012: p. 120) mendifinisikan populasi sebagai kumpulan individu beserta ciri-ciri yang telah ditetapkan. hal ini juga di tambahkan oleh Putrawan (Nasehudin & Gozali, 2012: p. 120) yang mengemukakan bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam ruang dan waktu yang telah ditentukan. Populasi didalam penelitian adalah pelanggan yang melakukan perawatan/perbaikan kendaraan di bengkel AUTO2000 cabang Puri Kembangan yang minimal sudah pernah dua kali menggunakan jasa perawatan kendaraan di bengkel AUTO2000 cabang Puri Kembangan di mana Bengkel AUTO2000 cabang puri kembangan menerima rata-rata sebanyak 625 kendaraan setiap minggunya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013: p. 81), lebih lanjut Siregar (2013: p. 30) mengatakan bahwa sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. Peneliti menggunakan cara penghitungan ukuran sample dari populasi yang diketahui jumlahnya dengan menggunakan rumus slovin (Siregar, 2013: p. 34) dengan perkiraan tingkat kesalahan atau kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan sampel sebesar 10% dalam menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan di dalam penelitian, adapun rumus dan cara penghitungan sampel sebagai berikut: 86,20 dan dibulatkan menjadi 86 sampel Keterangan: e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang tidak dapat di tolerir, misalnya 10%. Dari hasil perhitungan diatas didapatkan responden (sampel) sebanyak 86 orang (hasil pembulatan). OPERSIONALISASI KONSEP Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel kualitas pelayanan (service quality) yang merupakan variabel bebas atau independent (x) dan variabel loyalitas pelanggan (customer loyalty) yang merupakan variabel terikat atau dependent (y) yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini: Variabel Dimensi Reliability Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) (X) (Tjiptono, 2008) Responsiveness Assurance Empathy Tangibles Tabel Operasionalisasi Konsep Variabel X Definisi Indikator Instrument Pengukuran Kemampuan 1. dapat diandalkan Kuesioner perusahaan dalam menyampaikan menangani layanan yang masalah dijanjikan pelanggan. sacara akurat 2. menyampaikan sejak pertama jasa secara benar kali. semenjak pertama kali. 3. sesuai dengan waktu yang di janjikan. Kesediaan dan 1. Menginformasi Kuesioner kemampuan kan pelanggan penyedia tentang layanan untuk kepastian waktu membantu pelanggan dan penyampaian jasa. merepons permintaan 2. Layanan yang mereka dengan cepat. 3. kesediaan segera membantu Pengetahuan 1. Menumbuhkan Kuesioner dan kesopanan rasa kepercayaan karyawan serta kemampuan bagi mereka dalam pelanggan. menumbuhkan 2. Karyawan rasa percaya Secara (trust) dan konsisten Bersikap sopan keyakinan . pelanggan (confidence) 3. Karyawan mampu menjawab pertanyaan pelanggan. Perusahaan 1. Memberikan Kuesioner memahami perhatian masalah para kepada pelanggannya pelanggan. dan bertindak 2. memahami demi kebutuhan kepentingan pelanggan. pelanggan, 3. waktu serta beroperasi memberikan (jam kerja) perhatian yang sesuai. personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman. Penampilan 1. Peralatan yang Kuesioner fisik fasilitas modern. Skala Ordinal Model Pengukuran Likert, yang diurutkan dari angka 5-1 , dimana nilai 1= sangat buruk dan 5 = sangat baik Ordinal Likert, yang diurutkan dari angka 5-1 , dimana nilai 1= sangat buruk dan 5 = sangat baik Ordinal Likert, yang diurutkan dari angka 5-1 , dimana nilai 1= sangat buruk dan 5 = sangat baik Ordinal Likert, yang diurutkan dari angka 5-1 , dimana nilai 1= sangat buruk dan 5 = sangat baik Ordinal Likert, yang diurutkan dari Variabel Dimensi Definisi Indikator layanan, peralatan/ perlengkapan, sumber daya manusia, dan materi-materi komunikasi perusahaan 2. 3. Instrument Pengukuran Skala Penampilan karyawan. Fasilitas yang menarik. Model Pengukuran angka 5-1 , dimana nilai 1= sangat buruk dan 5 = sangat baik Tabel Operasionalisasi Konsep Variabel Y Variabel Dimensi Loyalitas Pelanggan (Y) Melakukan pembelian ulang secara teratur (Griffin, 2005) Membeli antar lini produk atau jasa Merefrensikan kepada orang lain kekebalan terhadap tawaran jasa pesaing Definisi pembelian berulang secara regular kontinuitas pelanggan dalam melakukan pembelian atau konsumsi atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan. membeli semua barang atau jasa yang ditawarkan dan pelanggan butuhkan kesediaan pelanggan dalam memberikan rekomendasi/ referensi kepada orang lain Kekebalan atau daya tahan dari daya tarik produk atau jasa sejenis dan penawaran dari pesaing perusahaan. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. Indikator Instrument Pengukuran Skala Model Pengukuran Kembali membeli. Membeli secara rutin. Kuesioner Ordinal Likert, yang diurutkan dari angka 5-1 , dimana nilai 1= sangat tidak setuju dan 5 = sangat setuju Purchase additional service Test New Services Kuesioner Ordinal Merekomendasikan kepada orang lain Menceritakan informasi Kuesioner Ordinal Likert, yang diurutkan dari angka 5-1 , dimana nilai 1= sangat tidak setuju dan 5 = sangat setuju Likert, yang diurutkan dari angka 5-1 , dimana nilai 1= sangat tidak setuju dan 5 = sangat setuju Tidak tertarik terhadap jasa pesaing. Tidak tertarik dengan penawaran pesaing. Kuesioner Ordinal Likert, yang diurutkan dari angka 5-1 , dimana nilai 1= sangat tidak setuju dan 5 = sangat setuju HIPOTESIS Hipotesis merupakan penyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya, hipotesis juga merupakan dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih (Siregar, 2013: p. 38) jadi hipotesis dapat dikatakan sebagai jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk T-1 Ho1 : Tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan. Ha1 : Terdapat hubungan antara kualitas pelayan dengan loyalitas pelanggan Untuk T-2 Ho2 : Kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Ha2 : Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. TEKNIK ANALISIS DATA Data yang diperoleh dianalisa menggunakan program IBM SPSS 20.00 Version for Windows. Metode analisis data diawali dengan uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas, uji t, uji linear berganda, dan uji determinasi. Uji Validitas: digunakan untuk mengukur ketepatan atau kecermatan suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur (Priyatno, 2013 : p. 19). Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan metode Corrected Item-Total Correlation dengan cara mekorelasikan masing-masing indikator dengan dengan skor total indikator. Uji Reliabilitas: Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukan hasil yang sama sehingga uji reliabilitas dirasa perlu dilakukan. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberikan hasil ukur yang sama (Priyatno, 2013: p. 30). Metode uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Cronbach’s Alpha. Uji Normalitas: bertujuan untuk mengetahui apakah residual data dari model regresi linear memiliki distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah yang residual datanya berdistribusi normal. Jika residual data tidak terdistribusi normal maka kesimpulan statistik menjadi tidak valid atau bias. Uji normalitas dilakukan menggunakan dua cara yaitu dengan metode one sample – kolmogorov smirnov dan normal probability plot. Analisis Korelasi Pearson: digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu valiabel dengan variabel lain secara linier. Data yang digunakan berskala interval atau rasio. Nilai korelasi (r) adalah 0 sampai 1 atau 0 sampai -1 (untuk hubungan negatif), semakin mendekati 1 / -1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat. Uji t (t-test): digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (Priyatno, 2013: p. 114). Hal serupa juga diungkapkan oleh (Latan & Temaliagi, 2013: p. 81) yang mengemukakan bahwa pada dasarnya uji t (t-test) bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi linear sederhana: digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini juga untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif (Priyatno, 2013: p. 110). HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Hasil uji validitas dari 23 butir pertanyaan yang diberikan kepada responden, di mana semua butir pertanyaan memperoleh nilai rhitung> rtabel (rtabel = 0,2120) yang artinya semua butir pertanyaan di dalam kuesioner dinyatakan valid dan dapat dipakai lebih lanjut untuk penelitian ini. hasil pengujian validitas dapat dilihat melalui tabel berikut ini: Tabel Uji Validitas Variabel X (Kualitas Pelayanan) Variabel (X) KUALITAS PELAYANAN (X) Item-Total Statistics n = 86; r tabel = 0,2120 (Lampiran) Butir Pertanyaan Corrected ItemTotal Corelation x1 0,585 x2 0,543 x3 0,568 x4 0,471 x5 0,547 x6 0,528 x7 0,499 x8 0,620 x9 0,472 x10 0,569 x11 0,429 x12 0,305 x13 0,292 x14 0,342 x15 0,375 Sumber: Pengolahan Data SPSS 20 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tabel Uji Validitas Variabel Y (Loyalitas Pelanggan) Item-Total Statistics n = 86; r tabel = 0,2120 (Lampiran) Variabel LOYALITAS PELANGGAN (Y) Butir Pertanyaan Corrected ItemTotal Corelation Keterangan y1 0,573 Valid y2 0,597 y3 0,295 y4 0,306 y5 0,501 y6 0,455 y7 0,467 y8 0,405 Sumber: Pengolahan Data SPSS 20 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas dari 23 butir pertanyaan menyatakan bahwa semua butir yang terdapat di dalam kuesioner dinyakan reliabel serta berada pada tingkatan reliabilitas yang baik karena seluruhnya memperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,882 > 0,600 (standarisasi nilai reliabilitas). Yang artinya alat ukur akan secara konsisten memberikan hasil yang sama jika pengukuran tersebut diulang. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat melalui tabel berikut ini: Table Uji Realibilitas Cronbach Alpha Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,882 Sumber: Pengolahan Data SPSS 20 23 Tabel Uji Reliabilitas Variabel X (SERVQUAL) Variabel (SERVQUAL) (X) KUALITAS PELAYANAN (X) Item-Total Statistics Reliabel > 0,600 Butir Pertanyaan Cronbach’s Alpha x1 0,874 x2 0,875 x3 0,874 x4 0,877 x5 0,875 x6 0,875 x7 0,876 x8 0,872 x9 0,877 x10 0,874 x11 0,878 x12 0,882 x13 0,882 x14 0,880 x15 0,879 Sumber: Pengolahan Data SPSS 20 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Tabel Uji Reliabilitas Variabel Y (Loyalitas Pelanggan) Variabel Loyalitas Pelangan (Y) Item-Total Statistics n = 86; r tabel = 0,2120 (Lampiran) Butir Pertanyaan Cronbach’s Alpha y1 0,874 y2 0,873 y3 0,883 y4 0,882 y5 0,876 y6 0,877 y7 0,877 y8 0,879 Sumber: Pengolahan Data SPSS 20 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Uji Normalitas Hasil uji normalitas yang diperoleh adalah 0,711. Artinya nilai sig. > 0,05 (standarisasi normalitas) dan dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan berdistribusi normal. Berikut adalah hasil uji normalitas: Tabel Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 86 Mean 0E-7 a,b Normal Parameters Std. Deviation ,31404827 Absolute ,076 Most Extreme Differences Positive ,076 Negative -,064 Kolmogorov-Smirnov Z ,700 Asymp. Sig. (2-tailed) ,711 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber Pengolahan data SPSS 20 Gambar Uji Grafik Normal P-Plot Sumber: Pengolahan Data SPSS 20 Uji Korelasi Pearson Hasil uji korelasi pearson yang dilakukan adalah sebesar 0,561 , maka dapat dinyatakan hubungan korelasi antara variabel independent (X) dan variabel dependent (Y) masuk dalam kategori sedang. Artinya korelasai antara variabel independent (X) dan variabel dependent (Y) adalah sedang, searah dan signifikan. Berikut adalah hasil Uji korelasi pearson yang dapat dilihat dibawah ini: Tabel 4.44 Uji Korelasi Pearson Correlations X Pearson Correlation X Y 1 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation 86 ** ,561 ** ,561 ,000 86 1 Y Sig. (2-tailed) ,000 N 86 86 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Pengolahan SPSS 20 Uji t (t-test) Hasil uji t (t-test) adalah sebesar 6,218. Dimana angkat thitung> ttabel (1,6632), serta nilai sig. Adalah 0,00 < 0,05 (Standarisasi uji t). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel X terhadap variabel Y. Berikut adalah hasil uji t yang dapat dilihat dibawah ini: Tabel 4.45 Uji t a Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 1,279 ,409 1 X ,621 ,100 ,561 a. Dependent Variable: AverageY Sumber: Pengolahan data SPSS 20 t 3,127 6,218 Sig. ,002 ,000 Analisis Regresi Linear Sederhana Hasil uji regresi linear sederhana adalah 0,621 (besar pengaruh dari kualitas pelayanan). Maka dapat disimpulkan bahwa besarnya varibel Y adalah 1,900 dengan persamaan regresi adalah Y = 1,279 + 0,621X. Tabel 4.46 Analisis Regresi Linear Sederhana a Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 1,279 ,409 1 AverageX ,621 ,100 ,561 a. Dependent Variable: AverageY Sumber: Pengolahan data SPSS 20 t 3,127 6,218 Sig. ,002 ,000 Rumus persamaan regresi linear : Y’ = a + bX Keterangan : Y = Variabel dependent yang diprediksi (Loyalitas Pelanggan) X = Variabel independent (Kualitas Pelayanan ) a = Nilai konstanta b = koefisien regresi Y = 1,279 + 0,621X Koefisien Determinasi Hasil koefisien determinasi yang diperoleh adalah 0,315 yang diperoleh dari nilai R square. Maka dapat diartikan bahwa pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 31,5% sedangkan 68,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini. hasil koefisien determinasi dapat dilihat melalui tabel R-square berikut ini: b Model Summary Model R R Square Adjusted R Square a 1 ,561 ,315 ,307 a. Predictors: (Constant), AverageX b. Dependent Variable: AverageY Std. Error of the Estimate .31591 Sumber: Pengolahan data SPSS 20 SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah melakukan pengujian statistics mengguna program SPSS 20, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji validitas dari 23 butir pertanyaan yang diberikan kepada responden, di mana semua butir pertanyaan memperoleh nilai rhitung> rtabel (rtabel = 0,2120) yang artinya semua butir pertanyaan di dalam kuesiner dinyatakan valid dan dapat dipakai lebih lanjut untuk penelitian ini. 2. Hasil uji reliabilitas dari 23 butir pertanyaan menyatakan bahwa semua butir yang terdapat di dalam kuesioner dinyakan reliabel serta berada pada tingkatan reliabilitas yang baik karena seluruhnya memperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,882 > 0,600 3. 4. 5. 6. 7. (standarisasi nilai reliabilitas). Yang artinya alat ukur akan secara konsisten memberikan hasil yang sama jika pengukuran tersebut diulang. Hasil uji normalitas yang diperoleh adalah 0,711. Artinya nilai sig. > 0,05 (standarisasi normalitas) dan dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan berdistribusi normal. Hasil uji korelasi pearson yang dilakukan adalah sebesar 0,561 , maka dapat dinyatakan hubungan korelasi antara variabel independent (X) dan variabel dependent (Y) masuk dalam kategori sedang. Artinya korelasai antara variabel independent (X) dan variabel dependent (Y) adalah sedang, searah dan signifikan. Hasil uji t (t-test) adalah sebesar 6,218. Dimana angkat thitung> ttabel (1,6632), serta nilai sig. Adalah 0,00 < 0,05 (Standarisasi uji t). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel X terhadap variabel Y. Hasil uji regresi linear sederhana adalah 0,621 (besar pengaruh dari kualitas pelayanan). Maka dapat disimpulkan bahwa besarnya varibel Y adalah 1,900 dengan persamaan regresi adalah Y = 1,279 + 0,621X. Hasil koefisien determinasi yang diperoleh adalah 0,315 yang diperoleh dari nilai R square. Maka dapat diartikan bahwa pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 31,5% sedangkan 68,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini. Dari hasil pengujian statistik yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang adalah sebagai berikut: 1. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan pada bengkel AUTO2000 cabang Puri Kembangan. Hubungan antara variabel X dan variabel Y adalah sedang, searah, dan signifikan. Terdapat pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada bengke AUTO2000 cabang Puri Kembangan. Pengaruhnya adalah sebesar 31,5% dan sisanya sebesar 68,5% diperngaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini. Saran Akademis Setelah memberikan kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh, beriku ini adalah beberapa saran positif yang ditujukan untuk bidang akademis yang diharapkan dapat memberikan perbaikan serta peningkatan dimasa yang akan datang, berikut uraiannya: 1. 2. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya apabila membahas tentang topik kualitas pelayanan yang dilakukan AUTO2000 dapat meneliti faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi loyalitas pelanggan, dimana terdapat 68,5% faktor-faktor lain yang turut membeirikan pengaruh terhadap terbentuknya loyalitas pelanggan. Peneliti juga menyarankan bagi penelitian selanjutnya untuk dapat meneliti variabelvariabel lain seperti strategi penetapan harga, promosi penjualan, customer relationship managemen (CRM), Experience marketing dan juga penelitian di masa yang akan datang dapat meneliti kualitas pelayanan dengan lebih spesifik dengan menggunakan analisis multivariate yang melihat lebih detail mengenai besarnya pengaruh yang diberikan oleh setiap dimensi dari kualitas pelayanan yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles secara parsial dan simultan, serta dapat pula menggunakan analisis kualitas pelayanan menggunakan metode analisis SEM. Saran Praktis Berikut ini adalah saran praktis yang diberikan oleh peneliti dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan serta loyatilas pelanggan, dan berikut adalah masukan – masukan yang ditujukan oleh peneliti kepada perusahaan: 1. 2. Pelayanan yang diberikan oleh perusahaan disarankan untuk lebih inovatif dengan terus mengembangkan program – program baru yang dapat menjawab kebutuhan serta memberikan kemudahan bagi para pelanggan. Peneliti juga menyarankan untuk melakukan berbagai Peningkatan pada aspek kualitas pelayanan, seperti dalam hal ketepatan waktu pengerjaan kendaraan, memberikan kepastian kepada pelanggan mengenai pengerjaan yang harus dilakukan serta penambahan fasilitas fisik dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat merangsang terciptanya loyalitas dari para pelanggan. Saran Umum Berikut ini adalah saran prakti yang diberikan oleh peneliti dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan serta loyalitas pelanggan, dan berikut adalah masukan – masukan yang ditujukan oleh peneliti kepada masyarakat umum: 1. Masyarakat khususnya para pelanggan (konsumen) yang menjadi user (pengguna) dari produk dan jasa perlu turut aktif untuk memberikan masukan kepada penyedia produk dan jasa (perusahaan) sehingga masukan tersebut bisa menjadi sesuatu bahan perbaikan bagi perusahaan dimasa yang akan datang. 2. Masyarakat juga perlu memandang secara luas faktor kualitas pelayanan dan loyalitas pelanggan dari berbagai sudut pandang, karena kedua hal tersebut adalah sesuatu yang terus menerus berkembang dan perlu semakin relevan terhadap perkembangan jaman yang sedang terjadi. REFERENSI Kotler, P., & Keller, K. L. (2007). Manajemen Pemasaran.( jilid 2).New Jersey: INDEKS. Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Marketing Management. New Jersey: Pearson Prentice Hall Levy, M., & Weitz, B. A. (2012). Retailing management.(International edition). New York: McGrawhill International. Lovelock, C., Wirtz, J., & Mussry, J. (2011). Pemasaran Jasa-Persektif Indonesia.(7th-edition) New Jersey: Erlangga. Machfoedz, M. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Rizqita Printing. Mulyana, D. (2008). Ilmu Komunikasi . Bandung: Rosda. Tjiptono, F. (2008). Service Management Mewujudkan Layanan Prima.Yogyakarta: ANDI. Tjiptono, F., & Chandra, G. (2011). Service, Quality & Satisfaction. (edisi: 3). Yogyakarta: ANDI Tjiptono, F., & Chandra, G. (2012). Pemasaran Strategik. Yogyakarta: ANDI. Griffin, J. (2005). Customer Loyalty: Menumbuhkan & Mempertahanankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga. Setiawan, S. (2011). Loyalitas Pelanggan Jasa. Bogor: IPB Press. Majid, S. A. (2013). Customer Service Dalam Bisnis Jasa Transportasi. Depok: Rajawali Pers. Kasmir, MM. (2004). Etika Customer Service. Jakarta: Raja Grafindo. Ekhlassi, A., Maghsoodi, V., & Mehrmanesh, S. (2012). Determining the Integrated Marketing Communication Tools for Different Stage of Customer Relationship in Digital Era. International Journal of Information adn Electronics Engineering, 2(5), 761-765. Lee, M. S., Hsiao, H. D., & Yang, M. F. (2010). The Study of the Relationship among Experientas Marketing, Service Quality, Customer Satisfaction adn Customer Loyalty. International Journal of Organizational Innovation (Online), 3(2), 352-378. Lo, L. K., Mahamad, O., Ramayah, T., & Mosahab, R. (2010). The Impact of Service Quality on Customer Loyalty: A Study of Banks in Penang, Malaysia. International Journal of Marketing Studies, 2(2), 56-57. Hadiyati, E. (2010). Analisis Kualitas Pelayanan Dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Lawang). JurnalPemasaran Modern, 2(2), 81-90. Setyorini, W. (2011) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Hotel Mahkota Di Pangkalan Bun. Jurnal Socioscientia Kopertis Wilayah XI Kalimantan, 3(1), 167-178. Iskandar, D. A., & Selaksa, I. N. (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Loyalitas Pelanggan (Studi Pada B-Square - Hall Of Residence).Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 10(1), 55-70. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (5 ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Latan, H., & Temalagi, S. (2013). Analisis Multivariate Teknik Dan Aplikasi Menggunakan Program IBM SPSS 20.0. Bandung: Alfabeta. Herlistyani, L., Winoto, Y., & Rohman, A. S. (2012). Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Informasi Telkom Terhadap Loyalitas Pelanggan Telkom Speedy Kepada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. eJurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran, 1(1), 1-14. Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif . Jakarta: Kencana. Nasehudin, T. S., & Gozali, N. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Pustaka Setia. BIBLIOGRAPHY Priyatno, D. (2013). Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom. REFRENSI WEBSITE auto2000.co.id RIWAYAT PENULIS Vicky Kurniawan lahir di kota jakarta pada 2 februari 1991. penulis merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara. penulis menyelesaikan pendidikan stratas satu (S1) di Universitas Bina