interaksi obat beta blocker dengan beta agonis pada

advertisement
INTERAKSI OBAT FARMAKODINAMIK
YANG BERSIFAT ANTAGONISME
BETA BLOCKER DENGAN BETA2 AGONIS PADA PASIEN ASMA
PARTNER 1
• Vebriani Zebua
•Delviana
•Siti Irmayani
•Mawarni Hanafiah
•Febia Sari
•Dessy Oktavia
•Saprida
•Hariani Damanik
•Dara Sukma Ratmelya
•Muhammad Nasarah
(121524008)
(121524016)
(121524028)
(121524029)
(121524036)
(121524013)
(121524017)
(121524020)
(121524027)
(121524078)
Beta Blocker
Beta
bloker
adalah
obat-obat
yang
menghalangi norepinephrine dan epinephrine
(adrenalin) dari pengikatan reseptor-reseptor
beta pada syaraf.
Digunakan untuk pengobatan antihipertensi,
gagal jantung, dan gagal ginjal.
mekanisme: memblok adrenoseptor Beta yaitu
beta1 dan beta 2 di berbagai organ dan
jaringan didalam tubuh.
Beta2 – Agonis
Beta2 agonis adalah obat yang digunakan sebagai
stimulan pada adrenoseptor beta2.
Digunakan
pada
penderita
asma
untuk
merelaksasikan otot bronkus sehingga membuka
saluran udara dan gejala asma dapat diatasi.
Mekanisme : mengaktifkan adrenoseptor Beta2
pada
syaraf
sehingga
memberikan
efek
bronkodilator yang merelaksasi otot polos saluran
nafas.
INTERAKSI OBAT BETA BLOCKER DENGAN BETA2 AGONIS PADA
PASIEN ASMA
Onset : Rapid (dalam 24 jam)
Severity : Moderate (Penurunan/perubahan
status klinis pasien)
Documentation : probable ( Sangat sering,
tapi tidak terbukti secara klinis)
Efek:
Beta-bloker menghilangkan efek bronkodilatasi
aktivator beta2-adrenoseptor yang digunakan
untuk pasien asma.
Mekanisme Interaksi Obat:
Farmakodinamik antagonis. Beta blocker dapat
mereduksi Beta2 agonis (teofilin) sehingga
meniadakan efek bronkodilatasi aktivator beta2adrenoseptor yang digunakan untuk pasien
asma.
Adrenoseptor
Beta
Beta 1
Beta blocker
non selektif
Obat-obat
Beta2 agonis
Beta 2
Bronkus
Bronkus
Bronkodilatasi
Bronkokonstriksi
Mekanisme Interaksi Obat Beta Blocker dengan Beta2 Agonis terhadap Pasien Asma
Menajemen Klinis :
• Monitor perubahan klinis pasien
• Monitor kadar obat beta2 agonis dalam
plasma ketika obat beta blocker digunakan
ataupun dihentikan
• Ganti obat Beta blocker non selektif menjadi
beta blocker selektif.
Jurnal online
Judul : beta-blokers use in patients with chronic
obstructive pulmonary disease and concomitant
cardiovascular conditions
Pengarang : Khaled Albouaini, Mohammed
Andron, Albert Alahmar, and Mohaned Egred
Tahun : 2007
Statement yang diambil :
Many patients with COPD have concomitant conditions,
mostly coronary artery disease (CAD), that require the
use of beta-blockers (BBs). However, despite the clear
evidence of BBs effectiveness, there is a general
reluctance to use them in patients with COPD due to a
perceived contraindication and fear of inducing adverse
reactions and bronchspasm .
TERIMA KASIH
Download