EDISI 110 – 2 Desember 2010

advertisement
EDISI 110 – 2 Desember 2010
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
1
Penasihat:
- Pdt. Moldy Mambu
- Pdt. Noldy Sakul
- Pdt. Sammy Lee
Pemred:
Handry Sigar
Wapemred:
Willy Wuisan
Bendahara:
Yoshen Danun
Sekretaris
Meilien Langi-M
General Controller:
Yance Pua
HRD:
Osvald Taroreh
Koordinator Produksi
Pdtm. Dale Sompotan
Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi
Handry Suwu, Pdtm. Davy Politon, Yoshen Danun,
Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu,
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal,
Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan.
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon
Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,
Pdt. Raymond Lohonauman
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung,
dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung,
dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau
Pdt. Allan Pasuhuk, Pdtm. Roy Pitoy,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Robert Walean,
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw,
Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung,
Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Tommy Manawan, Debby Langitan,
Jimi Pinangkaan, Ellen Mangkey
Rubrik Kesaksian Fredy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin,
Pdt. Swineys Tandidio
Motivational Words Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Ronell Mamarimbing
Catatan Kami Denny Kalangi
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan,
Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou,
Samuel Rorimpandey, Herold Heydemans, Alma Kumaat,
Belly Wungkana, Pdtm. Dave Tielung, Jimy Moedjahedy,
Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe
Web Master Nielson Assa
Distribution Janette Sepang, Herschel Najoan
EDISI 110 – 2 Desember 2010
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
Dartar Isi
Hal
[1] COVER
1
[2] DAFTAR ISI
2
[3] EDITORIAL
3
[4] RENUNGAN
4
[5] OPINI
6
[6] INSPIRATIOANL STORY
8
[7] KELUARGA
9
[9] PROFIL
10
[10] BIBLICAL & THEOLOGICAL
11
[11] ARTIKEL ROHANI
13
[12] PATHFINDER
15
[12] KILAS BERITA AFRIKA
16
[12] PALAKAT
17
[12] CATATAN KAMI
28
Biro: Philipina David Bindosano Manado Jeiner Rawung
Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey
Papua Govert Waramori,
Noldy Abraham Maluku Utara Erwin Wuisan
Sulawesi Tengah Christian Siwy,
SulSelBar & Tenggara Pdt. Steven Salainti,
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit
Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng
Ambon Mario Lekatompessy
Ratahan Refli Ompi
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
2
EDISI 110 – 2 Desember 2010
HARI DEMI HARI LEBIH DEKAT KEPADANYA
”Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah” – Yosua 24:15
K
ehidupan orang Kristen merupakan suatu pertempuran dalam sebuah perjalanan. Dalam peperangan ini tidak ada
kelepasan; usaha harus diadakan secara terus menerus dan tetap dipertahankan. Seorang yang memiliki hubungan yang
tetap dengan Allah, yaitu persahabatan dan ikatan yang didasarkan kepada kesetiaan dari hari ke hari, ia akan membiarkan
Allah menuntun hidupnya kepada kehidupan yang lebih tinggi, kita berada dalam keadaan antara kita bergantung sepenuhnya
kepada diri sendiri.
Setan terus menerus berusaha untuk menarik perhatian kita agar kita jangan tetap bersandar sepenuhnya kepada kuasa
Allah. Pada saat kita mulai bergumul melawan Setan dengan kekuatan sendiri, saat kita mulai memperhatikan bagaimanakah
tingkah laku perbuatan kita, perhatian kita dialihkan dari Yesus, dan putuslah ketergantungan kita kepada kuasaNya.
Bila kita memilih untuk memiliki hubungan yang tetap dengan Yesus, arah hidup kita menuju keatas. Tuhan yang
mengendalikan hidup kita, menuntun kita sedapat mungkin untuk tinggal dan bersandar kepada kuasaNya setiap waktu. Tetapi,
sementara kita bertumbuh, ada saatnya di mana kita memandang kepada Yesus, dan ada saat di mana kita berpaling dari Yesus dan
memandang kepada diri kita sendiri atau kepada orang-orang di sekeliling kita, boleh jadi situasi ini terjadi di dalam satu hari yang
sama.
Namun, Tuhan tidak menghakimi kita berdasarkan perbuatan baik atau salah yang sekali-sekali kita lakukan. Ia melihat
arah perjalanan hidup kita. Jika dengan senang hati kita memilih untuk menempatkan diri di bawah pengendalianNya dengan
mengembangkan hubungan dengan Dia dari hari ke hari, Ia akan memimpin kita agar berserah sepenuhnya kepada KuasaNya
setiap waktu. Pertumbuhan di dalam kehidupan Kristiani pada dasarnya adalah belajar untuk tetap bersandar kepada Yesus secara
lebih konstan dari hari ke hari.
Sebagaimana banyak pilihan-pilihan dalan hidup ini, dihadapan kita juga terbentang pilihan, kepada siapakah kita akan
beribadah serta menyerahkan hidup kita untuk dikendalikan.
Pada hari Sabat ini adalah merupakan Sabat pertama dalam bulan Desember atau kalau tidak salah adalah Sabat yang ke
49 di dalam tahun 2010, jadi sisa 3 Sabat lagi untuk mengakhiri tahun 2010. Apakah kita semua sudah menyadari bahwa hidup
kita hari demi hari lebih dekat kepada kedatangan Tuhan yang kedua kali?. Biarlah kita hidup seperti Yosua yang menyatakan:
”Tetapi aku dan seisi rumahku memilih untuk beribadah kepada Tuhan”
Willy U. Wuisan
Redaksi BAIT
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
3
EDISI 110 – 2 Desember 2010
YESUS KRISTUS, RAJA DAMAI
Oleh: Pdt. Drs. Reinhold Kesaulya, MPH
Yesaya 9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan
ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
D
amai adalah hal yang banyak dicari namun juga sukar
dimengerti, Kebutuhan terbesar dunia ialah kedamaian.
Para pemimpin, politikus dan diplomat mencurahkan
seluruh usaha mereka untuk kedamaian. Tetapi sejarah
membuktikan kesia-siaan mereka. Seorang ahli sejarah Perancis
memperkirakan bahwa 15 abad sebelum Kristus sampai AD telah
terjadi 3.130 tahun peperangan sedangkan tahun-tahun damai
hanya 227 tahun. Berarti dunia mengalami 13 tahun perang
berbanding 1 tahun damai.
Saat ini kehancuran
oleh senjata nuklir menjadi
momok
bagi
manusia.
Peperangan
berikut
akan
membuat perhitungan bahwa
mereka yang mati dihitung
secara unit dengan jutaan mayat.
Senjata
pembunuh
diperkenalkan USA di perang
Afganistan yaitu: bom dengan
daya bunuh menghabiskan
oxigin. Manusia bukan saja mati
dikoyak bom dan senjata nuklir,
tetapi juga mati terkoyak
watak/tabiat.
Rasa
takut
menghantui semua orang. Rasa
takut di jaman kelahiran Yesus
belum sehebat sekarang. Orang
tidak bisa tidur memikirkan
masa depan. Takut jatuh miskin, takut apa yang akan di makan, di
pakai esok, takut ditinggal kekasih/sahabat, takut tua, takut gaji
dipotong, dll. Ada berbagai phobia: Claustro (tertutup); zoo
(binatang); hydro (air); acro (tinggi). Takut kedatangan Yesus.
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
Lukas 2:13,14 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama
dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji
Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi
dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya." Amos 5:18 Celakalah mereka yang menginginkan
hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari itu
kegelapan, bukan terang! 5:19 Seperti seseorang yang lari terhadap
singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika ia sampai ke
rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular
memagut dia! 5:20 Bukankah hari
TUHAN itu kegelapan dan bukan
terang, kelam kabut dan tidak
bercahaya?
”The heart of the problem
is the problem of the heart”.
Inti/hati masalah adalah masalah
hati. Jadi kedamaian itu bukan
sesuatu yang terdapat di luar tetapi
di dalam hati. “When the going gets
tough, the tough gets going” (Bila
keadaan menjadi semakin sukar,
maka yang ulet/kuat tetap maju).
Mengapa? Yohanes 14:27 Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu.
Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu, dan apa yang Kuberikan
tidak seperti yang diberikan oleh
dunia kepadamu. Janganlah gelisah
dan gentar hatimu.
Sebagai Raja Damai, Yesus menanamkan kedamaianNya
dalam 3 hubungan utama.
4
EDISI 110 – 2 Desember 2010
(1) Berdamai dengan Tuhan melalui pengantaraan Yesus. Dosa
adalah penyebqb perpecahan dan memisahkan kita dari
Tuhan.
Yesaya 59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang
untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam
untuk mendengar; 59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara
kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat
Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak
mendengar, ialah segala dosamu.
(2) Yesus memampukan kita memiliki kedamaian dalam hati.
Yesaya 26:3 Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera,
sebab kepada-Mulah ia percaya.
Roma 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup
dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus
Kristus.
Roma 7:21-25 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku
menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.
Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di
dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang
berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi
tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.
Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari
tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan
kita.
(3) Berdamai dengan semua
orang.
Markus 9:50 Garam memang
baik, tetapi jika garam menjadi
hambar, dengan apakah kamu
mengasinkannya?
Hendaklah
kamu selalu mempunyai garam
dalam dirimu dan selalu hidup
berdamai yang seorang dengan
yang lain."
Damai
menghasilkan
sukacita. (1) Pilipi 1:3,4 Aku
mengucap syukur kepada Allahku
setiap kali aku mengingat kamu.
Dan setiap kali aku berdoa untuk
kamu semua, aku selalu berdoa
dengan sukacita. (2) Pilipi 1:18
Tetapi tidak mengapa, sebab
bagaimanapun
juga,
Kristus
diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur.
Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,
(3) Pilipi 1:25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan
tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya
kamu makin maju dan bersukacita dalam iman, 5T 745 (1889)
”Kalau sekarang kita tidak mendapatkan kesenangan di dalam
merenungkan perkara2 semawi; jika kita tidak menaruh minat
untuk mencari pengetahuan akan Allah, tidak merasa senang
memandang tabiat Kristus; kalau kekudusan tidak mempunyai
penarikan bagi kita – maka kita merasa pasti bahwa pengharapan
kita akan surga adalah sia-sia. Penyesuaian yang sempurna dengan
kehendak Allah merupakan tujuan luhur yang harus tetap ada di
hadapan orang Kristen. Dia akan senang berbicara tentang Allah,
tentang Yesus, dan tentang rumah kebahagiaan dan kemurnian
yang Kristus telah sediakan bagi mereka yang mengasihiNya.
Merenungkan perkara2 ini, bilamana jiwa bersukaria akan jaminan
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
Allah yang membahagiakan itu, yang rasul itu lukiskan sebagai
menikmati ”kuasa dunia yang akan datang.”
Lukas 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka:
"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 2:11 Hari ini telah lahir
bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai
seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam
palungan." 2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan
malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah,
katanya: 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi
dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya." 2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan
mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang
kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat
apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada
kita."
Ketika Yesus lahir, Ia lahir di kandang binatang, Ia tidak
tinggalkan tanggal kelahiranNya, Ia tidak punya rumah, tidak
menulis sebuah buku pun, mati untuk dosa kita, dikuburkan di
kubur Yusuf dari Arimatea Yesus pada umur 12 tahun dalam bait
Allah. Lukas 2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan
bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh
Allah dan manusia.
Yesus dibaptis, berpuasa dan dicobai, ditolak di
Nazareth,
menyembuhkan,
memberi
makan,
membangkitkan anak Yairus,
anak perempuan janda di Nain,
dan Lazarus. Yesus mengajar
dan memberitakan Injil. Lukas
4:43 Tetapi Ia berkata kepada
mereka: "Juga di kota-kota lain
Aku harus memberitakan Injil
Kerajaan Allah sebab untuk
itulah Aku diutus."
Yesus
meredakan
angin ribut, mengusir roh jahat
dari manusia, mengampuni
perempuan yang berbuat jahat,
mengutus 12 murid & 70
muridNya, mengajarkan dan
menghidupkan kerendahan hati
seorang pemimpin, memberi
teladan berdoa, menyucikan
Bait
Allah,
mengajarkan
tentang membayar pajak, menasihatkan supaya berhaga-jaga,
menetapkan dan mengikuti Perjamuan Kudus, di taman Getsemane,
dikhianati dan ditangkap, diadili, dijatuhi hukuman mati,
disalibkan, dikuburkan, bangkit dengan jaya dan naik ke Surga.
”Pilipi 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,
menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus
Yesus, 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya
sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama
dengan manusia. 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di
kayu salib.” Dialah Yesus sang Raja Damai, Yesus yang
merendahkan diriNYA menjadi manusia dan membawa damai dan
keselamatan bagi kita manusia. ***
5
EDISI 110 – 2 Desember 2010
APOKRIPA
Oleh : Herschel Najoan
Disadur dari berbagai sumber
S
ampai saat ini, masih saja ada orang Kristen yang
mempertanyakan, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan
Aprokripa, ada pula yang bertanya kenapa banyaknya kitab
pada Alkitab yang digunakan oleh gereja Katolik berbeda
jumlahnya dengan Alkitab yang dipegang oleh non Katolik. Ada
pula yang bertanya kenapa ada tambahan kitab-kitab pada kanon
Katolik ?.
Kitab-kitab Apokripa yang tebalnya lebih kurang dua per
tiga Perjanjian Baru ini, disebut juga dengan istilah Deutrokanonika
(= kanon yang kedua). Istilah Apokripa dipakai untuk sebutan
sebuah koleksi tulisan-tulisan kuno yang diperkirakan ditulis antara
tahun 250 Sebelum Kristus dan abad-abad permulaan dari tahun
Masehi. Buku-buku Apokripa ini telah dipandang sebagai tulisan
wahyu Allah dalam theologi dari Gereja Katolik Romawi, tetapi
dalam pandangan kelompok Protestan dan Yahudi, buku-buku
tersebut tidak memberikan inspirasi yang nyata.
Kebanyakan para ahli agama merasa bahwa buku-buku
Apokripa mewakili buku-buku yang tingkatannya lebih rendah
dibanding dengan tulisan-tulisan yang murni Alkitabiah. Bukubuku Apokripa tersebut jelas mengandung banyak ketidak tepatan
dan ketidak sesuaian yang bersifat sejarah dan geografis, dan tidak
bernafaskan roh nubuatan.
Buku-buku Apokripa tak pernah dinyatakan sebagai
tulisan yang mempunyai kuasa otoritas sebelumnya, dan baru
diakui oleh Badan Musyawarah Umat Katolik (tahun 1546 Tarikh
Masehi). Pada saat itu buku-buku Apokripa yang dinyatakan murni
adalah : Tobit, Yudit, Kebesaran Salomo, Pengkhotbah, Barukh
(termasuk surat dari Yeremia), I dan II Makabe, tambahan pada
Kitab Esther dan tambahan pada Kitab Daniel (yaitu: Susana,
nyanyian dari tiga orang pemuda dan Bel dan Naga).
Alasan-alasan lain gereja Protestan dan Yahudi menolak
Apokripa di antaranya :
•
Dalam Perjanjian Baru, ada kira-kira 260 kutipan
langsung dari Perjanjian Lama, dan juga ada kira-kira
370 penggunaan bagian-bagian Perjanjian Lama yang
tidak merupakan kutipan langsung. Ini menunjukkan
bahwa baik Yesus maupun rasul-rasul mengakui otoritas
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
•
•
•
Perjanjian Lama sebagai Firman Allah, dan
menggunakannya sebagai dasar hidup, iman dan ajaran
mereka. Tetapi baik Yesus maupun rasul-rasul tidak
pernah mengutip dari kitab-kitab Apocrypha sebagai
dasar ajaran mereka, padahal kitab-kitab Apokripa itu
sudah ada / beredar pada zaman Yesus hidup di dunia ini.
Ini menunjukkan bahwa mereka tidak mengakui kitabkitab Apokripa sebagai Firman Allah.
Penulis kitab-kitab Apocrypha itu sendiri tidak
menunjukkan dirinya sebagai penulis Firman Tuhan yang
diberikan Allah kepada manusia.
Coba itu
perhatikan 2 Makabe 15:37b-38 yang
berbunyi:
"Maka aku sendiripun mau mengakhiri kisah ini. Jika
susunannya baik lagi tepat, maka itulah yang
kukehendaki. Tetapi jika susunannya hanya sedangsedang dan setengah-setengah saja, maka hanya itulah
yang mungkin bagiku".
Ini sama sekali tidak menunjukkan orang yang
menuliskan Firman Tuhan di bawah pengilhaman Roh
Kudus! Perhatikan kata-kata 'kukehendaki' dan 'bagiku'.
Bagaimana kita bisa mempercayai otoritas tulisan seperti
ini, sedangkan penulisnya sendiripun tidak yakin akan
kebenaran tulisannya!
Penulis kitab Apokripa tidak mengerti sejarah,
contohnya:
o Yudit 1:1,7 menyebut Nebukadnezar sebagai
raja Asyur di Niniwe, sedangkan kita tahu
bahwa sebetulnya Nebukadnezar adalah raja
Babilonia (Daniel 4:4-6,30).
Dalam kitab-kitab Apocrypha ada doktrin sesat 'salvation
by works' (= keselamatan karena perbuatan baik), seperti:
o Tobit 12:9 berbunyi: "Memang sedekah
melepaskan dari maut dan menghapus setiap
dosa".
6
EDISI 110 – 2 Desember 2010
Tobit 4:10 berbunyi: "Memang sedekah
melepaskan dari maut dan tidak membiarkan
orang masuk ke dalam kegelapan".
o Tobit 14:10-11a berbunyi: "Nak, ingatlah
kepada apa yang telah diperbuat Nadab kepada
bapa pengasuhnya, yaitu Ahikar. Bukankah
Ahikar hidup-hidup diturunkan ke bagian
bawah bumi? Tetapi Allah telah membalas
kelaliman Nadab ke atas kepalanya sendiri.
Ahikar keluar menuju cahaya, sedangkan
Nadab turun ke kegelapan kekal, oleh karena ia
telah berusaha membunuh Ahikar. Karena
melakukan kebajikan maka Ahikar luput dari
jerat maut yang dipasang baginya oleh Nadab.
Sedangkan Nadab jatuh ke dalam jerat maut
yang juga membinasakannya. Makanya anakanakku, camkanlah apa yang dihasilkan oleh
sedekah dan apa yang dihasilkan oleh
kelaliman".
o Sirakh
3:3a
berbunyi:
"Barangsiapa
menghormati bapanya memulihkan dosa".
Doktrin sesat ini jelas bertentangan dengan Gal
2:16,21 dan Ef 2:8-9.
Walaupun Apocripa diterima Katolik sebagai bagian
Firman yang diilhamkan namun lucunya, ada Paus yang menentang
kitab-kitab Apocrypha, dan dengan demikian mereka bertentangan
dengan Council of Trent yang memasukkan kitab-kitab itu ke
dalam Alkitab. Loraine Boettner mengutip kata-kata Dr. Harris
yang dalam bukunya yang berjudul 'Fundamental Protestant
Doctrines', I, hal 4, berkata:
"Pope Gregory the Great declared that First Maccabees, an
Apocryphal book, is not canonical. Cardinal Zomenes, in his
polygot Bible just before the Council of Trent, excluded the
Apocrypha and his work was approved by pope Leo X. Could
these popes have been mistaken or not? If they were correct,
the decision of the Council of Trent was wrong. If they were
wrong where is a pope's infallibility as a teacher of
doctrine?" (= Paus Gregory yang Agung menyatakan bahwa
kitab Makabe yang pertama, suatu kitab Apocrypha, tidak
termasuk kanon. Kardinal Zomenes, dalam Alkitab polygotnya
o
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
persis sebelum Council of Trent, mengeluarkan / membuang
Apocrypha dan pekerjaannya disetujui oleh Paus Leo X.
Apakah Paus-paus ini bisa salah atau tidak? Jika mereka
benar, keputusan Council of Trent salah. Jika mereka salah,
dimana ketidak bersalahan Paus sebagai seorang pengajar
doktrin?) - Loraine Boettner, 'Roman Catholicism', hal 83.
Pada tahun 1545, sidang gereja di Trent menyatakan
bahwa tradisi mempunyai otoritas yang sama dengan Kitab Suci,
tapi harus ditafsirkan oleh gereja. Ini menyebabkan ajaran mereka
tidak bisa berubah. Jadi, kalaupun suatu waktu mereka menyadari
bahwa ada keputusan sidang gereja atau keputusan Paus yang
ternyata salah, mereka tidak bisa mengubahnya. Bagaimana
mungkin menyatakan sesuatu, yang setingkat otoritasnya dengan
Kitab Suci, sebagai sesuatu yang salah dan harus diralat ?
Tahun 1546, sidang gereja di Trent memasukkan 12
kitab-kitab Apocrypha itu ke dalam Kitab Suci (karena itu maka
disebut Deutrokanonika (= kanon yang kedua). Hal ini dilakukan
untuk mempertahankan ajaran-ajaran mereka yang tidak selaras
dengan Kitab Suci (misalnya: api pencucian, keperawanan yang
abadi dari Maria, kesucian Maria, kenaikan Maria ke sorga dengan
tubuh jasmaninya, dsb). 'Tradisi' ini justru jauh lebih berperan
sebagai dasar dari ajaran-ajaran Roma Katolik, bahkan sebagian
besar ajaran / dogma Roma Katolik tidak didasarkan pada Kitab
Suci, tetapi pada tradisi! Ini menyebabkan sekalipun Roma Katolik
dan Kristen Protestan sama-sama menggunakan Kitab Suci, tetapi
ajarannya bisa sangat berbeda / bertentangan.
Pengakuan Westminster (Westminster Confession 1643)
yang ditulis oleh kalangan pemimpin-pemimpin Protestan
menyatakan bahwa "buku-buku yang umumnya disebut Apokripa
yang tidak terjadi oleh inspirasi yang ilahi, tidak termasuk buku
yang murni Alkitabiah, dan karena itu tak mempunyai kuasa
otoritas dari Gereja Allah ataupun yang dapat diterima ataupun
dipakai sebagai buku yang absah murni dari Allah; kecuali hanya
sebagai buku-buku biasa yang ditulis oleh seorang manusia".
Semoga penjelasan ini akan menambah pengetahuan kita
sehubungan dengan perbedaan jumlah kitab yang digunakan oleh
gereja Katolik dan gereja lain termasuk oleh kita gereja Advent.
.
7
EDISI 110 – 2 Desember 2010
Inspiratioanl Story
BERKAT YANG TAK TERDUGA
Oleh : Bredly Sampouw
B
eberapa minggu setelah diberhentikan dari pekerjaan ketika
Robert yang bertahan hingga enam tahun, Robert berdiri di
depan kompor sembari memanggang Hamburger,
sementara istri Robert bekerja di ruang kerjanya.
Robert
melangkah menjauhi kompor sejenak untuk memeriksa tagihantagihan. Sebelum sempat kembali ke posisi semula, Nan telah
menyelamatkan Hamburger Robert yang terbakar, itu adalah
bungkus terakhir daging sapi giling mereka. Dalam upaya
membantu menyiapkan makan malam, Robert malah menciptakan
malapetaka.
Diberhentikan setelah mengabdi selama 26 tahun pada
sebuah perusahaan merupakan hal yang buruk, tetapi yang lebih
buruk lagi adalah dua pemberhentian pekerjaan berikutnya dan
kehilangan gaji untuk selamanya. Robert bertanya-tanya dalam
hati bagaimana kehidupan mereka selanjutnya.
Selama pemberhentian yang pertama, Robert merasa
putus asa. Robert sudah bekerja keras dalam bidang manajemen.
Selama bekerja disana, jumlah hari robert tidak masuk karena sakit
kurang dari sepuluh dan selama ini Robert telah menjadi karyawan
yang setia. Namun, Robert mendapati bahwa setiap orang dapat
disingkirkan untuk digantikan posisinya.
Suatu hari Nan menyela rutinitas harian Robert dalam
mengirimkan surat lamaran pekerjaan yang disertai daftar riwayat
hidup. ”Jim,” Katanya.
”Aku baru melihat di Televisi bahwa angin topan Mitch
menghancurkan Honduras.”
Memangnya saya harus peduli? Honduras berjarak
ribuan kilometer jauhnya dari pikiran Robert saat ini yang sedang
sibuk dan bingung memikirkan cara untuk mendapatkan pekerjaan.
Nan melanjutkan, ”Orang-orang disana betul-betul sudah
tidak punya apa-apa lagi. Mereka hanya punya pakaian yang
melekat pada tubuh mereka.”
Robert harus mendapatkan pekerjaan, dan Nan malah
mengganggu Robert.
“Rober berpikir mereka harus membagikan makanan
makanan kepada orang-orang Honduras,” Nan memulai lagi, “Dan
mereka mempunyai beberapa pakaian pantas pakai yang bisa
mereka kirim juga.”
Robert bisa merasakan wajahnya kian lama kian
memanas. Apa? Membagikan makan kepada orang lain? Kita saja
nyaris tidak mampu memberi makan diri kita sendiri !!
Robert mulai membantah, tetapi mereka berhenti
berdebat ketika Nan mengatakan bahwa Nan merasa seakan-akan
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
Allah-lah yang mendorongnya untuk melakukan hal itu.
Selanjutnya pada hari itu, mereka membawa barang-barang yang
hendak disumbangkan ke gereja terdekat. Sewaktu berdiri di ruang
bawah tanah sembari berbincang-bincang dengn sang pendeta, Nan
berbisik bahwa mereka seharusnya menyumbang lebih banyak lagi.
Robert mengangguk tanda setuju. Robert mengeluakran buku cek
mereka dan dalam waktu singkat Robert telah menulis cek senilai
100 dolar, uang yang mereka hasilkan dengan susah payah.
Robert menanti dengan murung minggu-minggu
berikutnya yang tampak susah. Namun, yang mengejutkan dan
membawa sukacita bagi Robert, karena ketaatan mereka, pintu
lowongan pekerjaan dibukakan lebar-lebar. Dengan meninggalkan
ego diri sendiri dan mempersembahkan dengan penuh pengorbanan
yang paling sedikit dari milik mereka, maka Allah akan
mencurahkan berkat-Nya dan memang Robert segera mendapatkan
pekerjaan.
Walaupun masa menganggur mereka tidak berakhir
sampai di situ, mereka tetap merasakan bahwa Allah itu lebih dari
sekedar setia. Mereka memiliki sebuah kekhawatiran, yakni
tentang gangguan kesehatan yang bisa saja muncul sebelum
waktunya, mereka perlu mengasuransikan diri atau kehilangan
kesempataqn untuk dapat diasuransikan. Asuransi yang bersifat
sementara memakan biaya mahal, tetapi mereka harus memilikinya.
Suatu hari dengan semangat yang mengendur, Robert membuka
kotak surat dan mendapatkan surat dari gereja mereka. ”Kami telah
menerima sebuah donasi tanpa nama donatur untuk anda.
Penderma itu mendoakan Anda dan merasa diperintahkan oleh
Allah untuk membantu anda.” Air mata menggenang di pelupuk
mata Robert. Cek dari donatur itulah yang akan membayar
asuransi mereka.
Robert tidak layak mendapatkan pemenuhan Allah atas
kebutuhan mereka. Selama ini Robert sudah menjadi anak manja
keras kepala yang tidak mau berpisah dengan uangnya, hartanya.
Namun, Allah dengan anugerah-Nya yang tak terbatas dan luar
biasa itu telah memenuhi kebutuhan mereka di setiap tahapnya.
Selain itu, dalam dua minggu sejak mendapatkan cek yang tak
terduga itu, Robert mendapatkan pekerjaan yang dia kerjakan
sampai hari ini. Berkat lainnya uang dengan murah hati Allah
berikan tatkala mereka mau bermurah hati kepada sesama.
Inspirasi
Pernahkan saudara diimbau oleh orang lain atau gereja
untuk memberikan bantuan kepada mereka yang papah, terkena
8
EDISI 110 – 2 Desember 2010
bencana, orang miskin? Seperti yang baru-baru ini terjadi di
Indonesia dimana bencana alam berturut-turut telah melanda negeri
kita seperti di Wasior, Mentawai dan Merapi.
Imbauan
menggunakan bermacam-macam media, ada yang melalui media
elektronik, cetak bahkan secara langsung. Memang tidak dapat
disangkal ketika kita dimintakan untuk membantu sesama, kita
berpikir untuk diri sendiri lebih dahulu. Dalam arti kita
mengadakan perhitungan lebih dahulu, serta bertanya untuk diri
sendiri juga, ”Diri sendiri tidak mampu! Malahan perlu juga
dibantu.! Saudara cobalah cara yang dibuat oleh Robert dan
temannya dalam cerita diatas, bagaimana mereka menyishkan
sebagian dari ketidakmampuan mereka untuk sesama, dan mereka
menyadari akhirnya Allah yang penuh kasih dan anugerahlah yang
membalaskan perbuatan baik mereka dengan mendapatkan uang
dan pekerjaan diluar dugaan mereka.
Hidup kita ini dibawah kendali Tuhan, apa saja yang kita
berikan tanpa melihat berapa besar kepada sesama dan diberikan
dengan tulus, pasti ada jawabannya. Mari saudara memberi kepada
sesama dengan tulus, ikhlas dengan demikian Tuhan memberi
berkat yang kita tak duga-duga melalui orang lain juga entah
saudara, keluarga, teman bahkan orang yang tidak kita kenal.
Karena kita percaya kepada Allah yang sanggup memenuhi
keperluan kita. Dalam 2 Korintus 9 : 8 dikatakan : ”Allah sanggup
melimpah segala Anugerah kepada kamu, sypaya kamu senantiasa
berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di
dalam berbagai perbuatan baik.” Ralph Waldo Emerson berkata :
”Salah satu upah terindah dalam kehidupan ini adalah orang yang
dengan sungguh-sungguh berusaha membantu orang lain otomatis
akan membantu dirinya sendiri.”
MENDOAKAN ANAK-ANAK KITA
Oleh : Yance Pua
Ayub 1:5 “Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi,
bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: “Mungkin anak-anakku sudah
berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati.” Demikian dilakukan Ayub senantiasa.
A
yub
sangat
memperhatikan
dan
mencintai
keluarganya. Itulah sebabnya buku Ayub merupakan
buku yang paling menyenangkan, baik bahasanya,
bentuk pembicaraan, dan buah pikirannya. Buku Ayub
benar-benar mengagumkan. Dalam buku Education hal 59,
Ellen White memberikan komentarnya: “Allah berbicara
kepada Ayub dengan kata-kata dalam keagungan yang
tiada taranya, tak terdekati oleh karya tertinggi dari
kecerdasan pikiran manusia.”
Tema dari buku Ayub merupakan satu pertanyaan
yang berhubungan dengan iman. Setiap orang yang
menghadapi pencobaan yang sulit dan melampaui kekuatan
sehingga dapat meragukan kasih Allah, perlu untuk
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
membaca dan mempelajari buku ini dengan lebih teliti
dengan pengertian yang dalam atas masalah-masalah yang
dihadapi. Ayub sangat kaya pada masa itu, mempunyai
sepuluh anak dan banyak hamba. Mungkin kalau zaman ini
Ayub adalah seorang millioner. Ia telah memperoleh
kekayaannya dengnan jujur sehingga Ayub di sebut tak
bercela dan saleh. Penyerahan dirinya sebagai hambah
Allah tetap teguh yang dinyatakan bahwa ia takut akan
Tuhan dan menjauhkan diri dari kejahatan. Ke tujuh
anaknya bergiliran mengadakan pesta untuk seluruh
keluarga. Jika setiap anak mengadakan pesta sekali
setahun, itu berarti setiap anak mengadakan pesta setiap
tujuh minggu. Setelah selesai bergiliran mengadakan
9
EDISI 110 – 2 Desember 2010
pesta, bapanya akan bangun pagi-pagi dan memotong
sepuluh hewan dan mempersembahkan korban bakaran
bagi ketujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuannya.
Ayub mengungkapkan perhatiannya demi keselamatan
anak-anaknya. Pada ayat 5 ayub berkata, “Mungkin anakanakku telah berdosa dan menghujat Allah dalam hatinya.”
Acara persembahan korban secara teratur bagi
anak-anaknya
tidak
memberikan
sesuatu
untuk
keselamatan mereka. Tidak ada korban atau apa saja untuk
membeli keselamatan. Akan tetapi perhatian Ayub sebagai
bapa kepada anak-anaknya atas kerohanian mereka sudah
seharusnya memberi kesan kepada mereka. Anak-anak
yang suka melawan boleh jadi tidak menyukainya akan
tetapi roh kekristenan yang teguh dari seorang bapa yang
baik dan mengasihi akan membuat suatu kesan yang dalam
bagi mereka. Lebih jauh, doa yang tak putus-putusnya bagi
anaknya akan menambah kasih dari orang tua.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena kita juga tidak
memandang tingkat kerohanian anak-anak kita. Seluruh
anggota keluarga adalah berharga dimata Tuhan. Marilah
kita mendoakan anak-anak kita setiap saat.
PROFILE
PDT. TOMMY MAMBU
Lahir dari keluarga Pionir Advent di Wawalintouan Tondano, Tommy Mambu
57 Tahun sudah akrab dengan evangelisasi sejak kecil. Orang tuanya Andries Mambu adalah Alkitab berjalan yang terkenal di
Minahasa sebagai pengarang lagu dan piawai dalam penginjilan perorangan.
Kegemaran membawakan firman juga menurun dari Oma Noni Mandolang, salah satu baptisan awal di Tondano oleh Pdt. Samuel
Rantung pada 1923. Itu sebabnya Tommy yang pemimpin pemuda ketika itu di Tondano membukukan rekor penarikan jiwa
melalui KKR orang muda yang tertinggi di tahun 1970an.
Pendeta yang gemar melukis ini menyelesaikan pendidikan sarjana Teologia di Universitas Klabat pada 1974 yang langsung
ditugaskan sebagai pengerja Intern di Minahasa utara melayani berbagai jemaat di Manado. Kemudian melayani sebagai chaplain
dan direktur di English School Manado serta Ujungpandang lalu mengikuti program upgrading.
Pendidikan tertingginya diraih di AIIAS Philippines, doktor Theologia-Old Testament.
Menikah dengan Ance Nona Dimpudus kel. Tommy MambuDimpudus dikaruniai dua orang anak,. Pertama, Heidi
Mambu yang menikah dengan Jimmy Mailangkay berdomisili
di Manado. Anak kedua Donny Mambu yang menikah
dengan Happy Tobing bekerja di Tembagapura.
Di Universitas Klabat Pdt. Tommy Mambu menyambung
karirnya sebagai kepala asrama, tenaga pengajar, professor,
Vice President bidang kemahasiswaan dan terakhir mencapai
posisi puncak sebagai Rektor.
Pembawaan yang tenang, kebapakan dan gembira membuat
beliau mudah akrab dengan seluruh mahasiswa dan rekan
pengerja.
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
10
Article Biblical &
Theological
DOKTRIN PERSEPULUHAN
Oleh : Arthur L. White
BADAN PERWALIAN TULISAN-TULISAN ELLEN G. WHITE, BIBLICAL RESEARCH INSTITUTE
(History of Tithe)
Diterjemahkan oleh : Tim redaksi
Pernyataan Ellen White di Akhir tahun 1879
Di akhir tahun 1879 Ellen White menuliskan artikel berjudul “Kesakralan Sumpah”di dalam Testimonies, vol. 4, hlm. 462- 476.
Di dalamnya ia membuat beberapa rujukkan kepada “persepuluhan dan persembahan sukarela sebagai sebuah dana-dana yang
menyokong berbagai segi dan pekerjaan gereja.
1. Lembaga—Lembaga
“Roh mementingan diridan kesombongan yang didewakan telah diprkatekkan jemaat didalam menahan dari Allah yang Ia
tuntut, sehingga merampok-Nya dan berlawanan dengan pangaturan-pengaturan-Nya untuk menyebarkan terang dan pengetahuan
kebenaran menyeluruh secara panjang dan lebar suatu negeri.
“Allah di dalam rencana-rencana-Nya yang bijaksana sudah membuat kemajuan maksud-Nya yang bergantung atas usahausaha pribadi umat-Nya dan atas perembahan-persembahan sukarela mereka. Ia menerima kerjasama manusia didalam rencana
agung penebusan, Ia sudah menepatkan satu tanda kehormatan ke atasnya. Pendeta tidak dapat berkhotbah kecuali ia diutus.
Pekerjaan menyalurkan terang tidak hanya berhenti pada pendeta. Setiap orang yang sudah menjadi anggota jemaat, berjanji pada
dirinya sendiri untuk menjadi seorang yang mewakili Kristus oleh menghidupkan kebenaran yang ia miliki. Para pengikut Kristus
harus mengedepankan pekerjaan yangYesus telah tinggalkan bagi meka untukdilakukan sesaat sebelum Ia naik ke sorga.
“Lembaga-lembaga adalah perkakas-perkakas Allah untuk mengedepankan pekerjaan-Nya di atas bumi yang harus tetap
ditopang. Gereja-gereja harus didirikan, sekolah-sekolah harus dibangun, dan rumah-rumah percetakan harus diperlengkapi
dengan fasilitas-fasilitas untuk melakukan pekerjaan di bidang penerbitan akan kebenaran untuk dikirimkan ke segala penjuru
dunia. Lembaga-lembaga ini ditahbiskan Allah dan seharusnya disokong oleh persepuluhan dan persembahan-persembahan
sukarela. Pada saat pekerjaan membesar, dana-dana harus diperlukan untuk mengedepankan pekerjaan itu di dalam cabangcabangnya. Mereka yang sudah mengambil bagian dari anugereah-Nya boleh menjadi rekan sekerja dengan Kirsuts oleh
mengadakan pengorbanan dan persembahan sukarela bagi Dia. Dan ketika anggota-anggota gereja rindu didalam hati mereka
bahwa tidak ada lagi panggilan untuk harta benda mereka, maka secara bijaksana mereka berkata bahwa tiu berisikan maksud
Allah yang tidak akan maju.”—4T 464.
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
11
“REncana kedermwanan sistematis adalah pengaturan milik Allah, tetapi kesetiaan membayar tuntutan-tuntutan Allah
seringkali ditolak atau ditunda walaupun janji-janji hikmat tidak lagibermakna. Itu disebabkan anggota-anggota jemaat melalaikan
untuk membayar persepuluhan-persepuluhan mereka dan memenuhi janji-janji mereka sehigga lembaga-lembaga kita tidak
terbebas dari perasaan malu. Jikalau semua, baik kaya maupun miskin, hendak membawa persepuluhan ke dalam rumah
perbendaharaan Tuhan, akan ada persediaan yang cukup untuk membebaskan mkasud keuangan dari rasa malu dan denganmulia
mengedepankan pekerjaan missioari di dalam berbagai departemen. Allah memanggil mereka yang percaya kekebenaran untuk
menyerahkan kepada Dia benada-benada yang ia miliki.”—4T 475, 476.
2. Pelayanan Injil dan Percetakan
“Di dalam perintah Injil-murid-murid- Nya untuk pergi ke seluruh bagian dunia, dan mengkhotbahkan Injil ke segala
makhluk,’ Kristus menugaskan manusia untuk pekerjaan penyebaran Injil. Tetapi sementara beberapa pergi mengkhotbahkannya,
ia memanggil yang lainnya untuk menjawab tuntutan-tuntutannya ke atas mereka untuk persepuluhandan persembahan khusus
dengan mana itu akan menyokong pelayanan dan menyebarkan kebenaran dicetak ke segala penjuru negeri. Inilah maksud Allah
untuk mengaggungkan manusia. Inilah pekerjan yang ia butuhkan, karena itu akan mendorong simpati-simpati paling dalam dari
hatiya serta panggilan kepada latihan akan keanggupan-kesanggupan tertinggi dari pikiran. —4T 472.
Apakah Pendapatan dan Harta Milik?
Di dalam artikel yang sama, berkaitan dengan tuntutan-tuntutan ke atas Israel untuk kedermawanan, Ellen White menulis:
“Menurut jumlah yang dicurahkan akan dituntut. Semakin besar modal yang dipercayakan, maka semakin besar nilai yang adalah
anugerah yang Allah tuntut untuk dikembalikan kepada Dia. Jikalau orang Kristen memiliki 10 atau 20 dollar, tuntutan-tuntutan
Allah yang bersifat perintah kepadanya, bukan hanya untuk memberikan menuruta porsinya terhadap sistem persepuluhan, tetapi
untuk memaparkan persembahan penebus dosa-dosanya dan ucapan syukur kepada Allah. Dsipensasi orang-orang Lewi
dibedakan di dalam cara yang luar biasa oleh pengudusan properti. Ketika kita berbicara tentang persepuluhan sebagai standar
kontribusi-kontribusi orang Yahudi untuk maksud-maksud keagamaan, kita tidak berbicara dengan pengertian. Tuhan tetap pada
tuntutan-tuntutan yang yang paling tinggi, dan di hampir setiap artikel mereka diingatkan oleh si Pemberi apa yang dituntut untuk
dikembalikan kepada Dia. Mereka dituntut untuk membayar sebuah uang tebusan bagi anak sulung mereka, untuk hasil-hasil
pertama dari ternak-ternak mereka, dan hulu hasil atau tuaian pertama dari hasil ladang mereka. Mereka dituntut untuk
meninggalkan sudut-sudut ladang penuaian untuk menolong mereka yang miskin. Apa saya tuaian yang berasal dari tangan
mereka harus disisikan untuk orang-orang miskin, dan sekali di dalam setiap tujuh tahun, tangan mereka diajak untuk
menghasilkan secara spontan untuk memberi kepada mereka yang berkekurangan. Lalu ada perembahan korban-korban, korban
persembahan karena pelanggaran, korban penebus salah, dan korban untuk penghapusan hutang-hutang setiap tahun ke-tujuh. Ada
juga sejumlah biaya untuk keramahtamahan dan pemberian-pemberian bagi orang miskin, dan ada ujian-ujian terhadap properti
mereka. “Seperti yang dinyatakan di periode-periode, agar supaya memelihara integritas hukum, umat Allah diwawancarai
apapakh mereka sudah dengan setia menyelenggarakan sumpah mereka atau tidak. Beberapa orang dengan teliti mengembalikan
kepada Allah jumlah kira-kira satu per tiga dari semua pendapatan mereka untuk keuntungan masud-maksud keagamaan dan
untuk orang-orang miskin. Ketelitian-ketelitian ini tidak berasal dari kelas tertentu umat Allah, tetapi dari semuanya, tuntutan
yang dibuat secara proporsional terhadap jumlah yang dimiliki. Di samping itu sumsbangan-sumbangan sistematis dan teratur ini
sedang terdapat tujuan-tujuan tertentu untuk persembahan-persembahan sukarela, seperti untuk pembangunan tabernakel (kaabah)
di padang gurun dan kaabah yang didirikan di Yerusalem. Naskah-naskah ini dibuat oleh Allah ke atas umat Allah demi kebaikan
mereka, sebaik untuk menopang pelayanan-Nya.”—4T 467, 468.
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
12
Komitmen Paulus Dalam
Penginjilan &
Penggembalaan
Oleh: Pdt. Kalvein Mongkau - Gembala Jemaat Ongkau,
Konference Minahasa Selatan
Sambungan.......
Analisa Teks. 1 Petrus 3:18-22 didahului dan
diikuti oleh satu paragraf berkaitan dengan penderitaan. Oleh
karena itu, adalah amat wajar bahwa Yesus diperkenalkan sebagai
Oknum pribadi yang juga menderita dan dihukum mati “sehingga
Ia boleh membawa kita kepada Allah.” Yesus sebagai teladan
menderita secara tidak adil. Namun ia juga sebagai Juruselamat
dan Raja, yang sudah dimuliakan, sebagai para pengikut-Nya
suatu hari nanti. (Paragraf ini kami muat kembali setelah minggu
lalu ada kekeliruan penulisan, Harusnya 1 Petrus 3 : 18 – 22
bukan 1 Petrus 1 : 18-22)
1). Struktur Penggalan Uraian
“Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita,
Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia
membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam
keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan
menurut Roh… yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia
naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan
ditaklukkan kepada-Nya” (3:18, 22). Ayat 18 merujuk kepada
penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus. Ayat 21b sekali
lagi menyebutkan kebangkitan.
Ayat 22 melanjutkan dan
melaporkan tentang kenaikan Yesus dan pemerintahann-Nya.
Jadi ayat 18, 21b, dan 22 membentuk parenthesis di dalam mana
bagian lain disisipkan. Sementara ayat 18 menekankan secara
lebih kuat bagian kehidupan Yesus di bumi, ayat 21ba dan 22
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
berkaitan dengan aspek kehidupan surgawi-Nya. Sisipan yang
menyebut pemberitaan Yesus (ayat 19-20) dan keselamatan
melalui baptisan (ayat 21).
Konsep-konsep ini berkaitan
terhubung melalui istilah-istilah “Nuh” dan “air.” Penggalan
uraian secara keseluruhan menceritakan orang-orang percaya:
Karena Yesus sudah banyak melakukan bagi kita-Ia sudah
menyelamatkan kita dan Ia sekarang memerintah-janganlah
menjadi kecewa atau putus asa jika anda harus menderita. Di
dalam Kristus kita adalah milik dari pihak yang sudah mencapai
kemenangan.
2). Bagian Pertama Parenthesis: Yesus
di Bumi (ayat 18)1
Ayat 18 beisikan 2 pasang yang kontras “kebenaran”
melawan “ketidakbenaran” dan “dihukum mati di dalam daging”
melawan “dihidupkan di dalam roh.” Istilah “untuk” di ayat ini
berkaitan dengan penggalan uraian ini kepada ayat-ayat
sebelumnya dan memperlengkapi satu alasan mengapa orangorang Kristen harus mengatur atau memerintah diri mereka
sebagaimana yang disarankan di pasal 3.
Ayat 18
mempertahankan bahwa di dalam Yesus Allah sudah mengambil
inisiatif bagi keselamatan manusia. Ia sudah memecahkan
persoalan dosa. Yesus sudah menderita2 untuk dosa-dosa; selaku
Orang Benar yang sudah mati bagi orang tak benar. Ia sudah
menjadi pengganti bagi manusia namun Ia sendiri tidak bersalah.
Yesus sudah menderita satu kali untuk dosa-dosa. Penderitaan
dan kematian-Nya adalah unik dan tidak dapat diulangi.
Ia sudah “dijatuhi hukuman mati di dalam daging dan
dijadikan hidup di dalam roh.” Apakah yang dimaksudkan
“daging” dan “roh” ini maksudkan? Itu mengingatkan para
1
Komentar-komentar yang dapat dikonsultasi mencakup Paul
J. Achemeier, Hermeneia (Mineapolis: Fortress Press, 1996), 239274; dan J. Ramsay, Michels, 1 Peter. Word Biblical Commentary
49 (Waco” Wotd Books, Publisher,, 1988), 194-222., dikutip dalam
catatan kaki akhir (ending notes) no. 1 dari artikel Ekkehardt
Mueller, 1 Peter 3:18-22.
2
Bacaan “menderita” lebih disukai bacaan “yang mati,”
walaupun itu mencakup kematian. Lihat catatan kaki no. 2 dalam
artikel artikel Ekkehardt Mueller, 1 Peter 3:18-22.
13
pelajar Alkitab 1 Petrus 4:6; Roma 1:4-4; 9:5; 1 Timotius 3:16:
Yesus dilahirkan sebagai keturunan Daud menurut daging. Ayatayat itu membawa kepada pikiran 1 Korintus 15:44-45: “Yang
ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh
rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.
Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk
yang hidup,” tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang
menghidupkan.” Ungkapan “daging” membicarakan keberadaan
Yesus di bumi. Sementara ungkapan di dalam “roh” merujuk
kepada dimensi surgawi-Nya. 3 Yesus mati menurut eksistensi
bumi-Nya. Tetapi dia dibangkitkan menurut eksistensi rohaniNya. Baik kasus “daging” maupun “roh” menggambarkan secara
utuh Kristus dilihat dari perspektif-perspektif berbeda. Yesus
sudah menderita agar menuntun kita kepada Allah.
3). Sisipan Ayat 19-21
a. Penginjilan Kepada Roh-Roh Di dalam
Penjara (19-20)
Ayat 19 mulai dengan en hō yang sering
diterjemahkan “di mana” atau “melalui/oleh siapa.”
Ada empat kemungkinan untuk menafsirkan frase ini.
(1) Itu merujuk kepada “roh” di dalam ayat yang
mendahuluinya (“di dalam mana”); (2) itu merujuk
kepada keseluruhan ayat 18; (“di bawah lingkunganlingkungan ini”); (3) itu memiliki arti yang sementara
(“pada kesempatan mana”); dan (4) itu adalah satu kata
penghubung relatif sebab (“untuk alasan mana”).
Sebab en hō mengikuti secara langsung “dihidupkan di
dalam roh” kemungkinan pertama lebih disukai.
Siapakah roh-roh yang tidak menurut ini yang
sudah hidup di zaman Nuh? Penafsiran-penafsiran
terhadap hal ini bervariasi. Beberapa menyarankan
bahwa roh-roh itu merujuk kepada mereka yang mati
pada air bah atau bahwa mereka adalah jiwa-jiwa
manusia tanpa tubuh. Beberapa yang lain berpikir
bahwa itu adalah malaikat-malaikat yang sudah jatuh
dalam dosa atau orang-orang percaya di jaman
Perjanjian Lama. Istilah “roh-roh” di dalam bentuk
jamak muncul 34 kali di Perjanjian Baru. Kira-kira 20
dari 34 kemunculan ini merujuk kepada iblis, dua atau
tiga kali merujuk kepada malaikat-malaikat (semuanya
di dalam bahasa Ibrani). Empat hingga tujuh merujuk
kepada roh-roh Allah (semua di dalam Wahyu), kirakira lima merujuk kepada roh-roh manusia, dan satu
merujuk kepada karunia-karunia rohani (di dalam 1
Korintus). Menurut ayat 20 roh-roh ini tidak menurut.
Oleh karena itu mereka tidak dapat menjadi roh-roh
Allah, malaikat-malaikat dan karunia rohani. Hanya
dua pandangan yang tersisa. Mereka bisa menjadi roh
jahat atau manusia. Oleh karena ungkapan digunakan
3
Bandingkan 1 Pet. 4:6 di mana satu pernyataan yang serupa
dibuat tentang manusia-manusia lain merujuk kepada eksistensi
bumi mereka dan kebangkitan tubuh yang baka mereka., lihat
catatan kaki no. 3 dalam artikel Ekkehardt Mueller, 1 Peter 3:18-22.
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
secara utama untuk roh jahat dan jarang untuk manusia
maka, seseorang dapat berasumsi bahwa roh-roh itu
adalah roh-roh jahat. Ada satu parallel yang menarik di
dalam 2 Petrus 2:4-5.
Penggalan uraian ini
membicarakan mengenai malaikat-malaikat yang sudah
jatuh dalam dosa, yakni roh-roh jahat, tempat tinggal
mereka, Nuh, dan keselamatan melalui bahtera. Secara
jelas, roh-roh tersebut adalah malaikat-malaikat yang
sudah jatuh.
1 Petrus 3:19 menyatakan bahwa “Yesus pergi.”
Beberapa orang beroleh sesuatu dari istilah ini bahwa
Yesus pergi ke neraka kepada roh-roh jahat, tetapi
istilah Yunani poreuomai (pergi) tidak mengindikasikan
bahwa Yesus bahwa Yesus turun ke neraka bahkan itu
bukanlah konsep neraka yang dijumpai dalam 1 Petrus
3. Istilah yang paling sama poreuomai digunakan di
ayat 22: Jesus pergi ke sorga. Di sini-di dalam
penggalan uraian yang sama—itu berarti kenaikan-Nya.
Oleh karena itu seseorang tidak harus membicarakan
turunnya Yesus ke neraka. Selama kenaikan-Nya Ia
mengumandangkan pekabaran-Nya.
Apakah penjara itu? “Penjara” di dalam Alkitab
bukan hanya digunakan secara literal tetapi juga secara
simbolis. Babilon menjadi penjara dari masing-masing
roh yang haram (najis)—Wahyu 18:2. Menurut Wahyu
20, selama Millenium , iblis berada di penjara.
Mungkin itu digunakan juga di dalam arti simbolis di
sini. Secara simbolis, malaikat-malaikat jahat itu
ditawan dan harus menantikan penghakiman.
Kepada malaikat-malaikat jahat ini Tuhan
berbicara. Istilah kērussō secara normal merujuk
kepada pengumandangan atau proklamasi pemberitaan
Yesus (Kisah 4:17), Injil (Mat. 9:35), kerajaan Allah
(Kisah 28:31), dan panggilan untuk bertobat (Mat.
4:17).
Kombinasi “pergi” dan “berkhotbah” tidak
hanya dijumpai di dalam 1 Petrus 3:19, tetapi juga di
dalam Injil Markus—amanat kepada 12 murid dalam
Matius 10:7 dan Amanat Agung dalam Markus 16:15—
dan di dalam Yunus 1:2 dan 3:2 di mana Yunus
dipanggil pergi untuk berkhotbah ke Ninewe satu
pekabaran penghakiman. Yesus bangkit dari kubur.
Pada jalan ke sorga ini Ia mengalamatkan kepada
malaikat-malaikat jatuh, kepada roh-roh jahat, dan
memproklamasikan apa itu kabar baik kepada para
pengikut-Nya tetap penghakiman kepada roh-roh jahat:
“Akulah, Yesus Krisus, sang penakluk. Aku sudah
memperoleh kemenangan” (lihat Kolose 2:15). Kuasakuasa jahat dikalahkan. Yesus mengumandangkan
kemenangan-Nya. Ia yang menderita secara tidak
berdosa adalah Tuhan dari segala sesuatu dan setiap
orang.
Bersambung …..
14
KEGIATAN-KEGIATAN
DI ALAM
Dikirimkan oleh: Pdt. Jacky Runtu
(Direktur PA Konferens DKI Jakarta)
Sumber: PEDOMAN ADMINISTRATIVE, PA REMAJA/PATHFINDER
BERSEPEDA GUNUNG
Perjalanan mendaki dengan bersepeda yang baik termasuk
satu latihan yang akan menghasilkan perkembangan
kebugaran fisik, percaya diri, inisiatif pribadi, kerjasama
hidup di luar ruangan, kesadaran rohani dan attribute yang
lain yang menghasilkan karakter yang seimbang.
Dalam merencanakan aktifitas ini, pemimpin harus
menyakinkan bahwa seluruh detail telah diperhatikan,
seperti --- tempat berkumpul dan pemberhentian, rute yang
dijalani, hal-hal yang menarik untuk dikunjungi; jarak yang
akan ditempuh sepeda gunung, rencana cadangan,
lingkungan, dsb. Mereka harus menyediakan masingmasing anggota klub remaja/pathfinder atau anggota staf
dengan daftar check pakaian, peralatan, milik pribadi, dan
kebutuhan makanan.
Aturan-Aturan Keamanan:
1. Ikuti aturan rambu lalu lintas dan peraturan-peraturan
termasuk:
a. Lampu pemberhentian dan tanda-tanda
b. Jalan satu arah
2. Mengendarai di arah yang berlawanan dari arah
jalannya kendaraan
3. Berkeliling sendiri
4. Mengunakan standar signal tangan jika berhenti atau
berbalik
5. Tidak berparade di jalan
6. Tidak menyimpang dari sisi ke sisi lain
7. Tidak berlaku sok jago
8. Tidak mengendarai berdua
Inspeksi Sepeda:
Semua sepeda harus dalam kondisi mekanikal yang baik
dan mempunyai keseluruhan standar keamanan, seperti
lampu di depan dan atau reflector di buritan, rem yang baik
dan klakson.
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
Anggota
klub harus
dapat
mengatasi
perbaikan
dasar dan
perbaikan
atas sepeda
masingmasing.
Daftar
Perbaikan
1. Ban bocor dan pengantian pipa
2. Pemindahan ban belakang dan penyesuaiannya
3. Penyesuaian rem
4. Pengantian cable rem
5. Penyesuaian rel
6. Pengantian cable gigi roda
7. Menangani ruji dan penyesuaian penyangga depan
8. Pelor roda
9. Penyesuaian pedal
10. Penyesuaian tempat duduk yang benar
Pengepakan:
Bungkusan-bungkusan atau tas bawaan harus yang
seringan mungkin, dan harus aman untuk sepeda daripada
dibawa di atas punggung pengendara.
Jika diikatkan di keranjang, bungkusan itu tidak boleh
menganggu pemandangan atau membahayakan pengendara.
15
DABU DABU ROA HADIR DI RWANDA
Oleh : Stanny Nangoy
Suatu hal yang menggembirakan bisa berkumpul dengan sesama warga Indonesia di negeri orang dan menikmati
hidangan asli Indonesia. Dalam kunjungan April lalu di Rwanda saya di undang untuk makan siang bersama warga Indonesia di
rumah Willy Wahyudi dan Fransisca Limas warga Bandung yang sekarang bekerja sebagai teknisi Sony Ericson di Kigali,
Rwanda.
Ternyata ada 12 warga Indonesia yang hadir dalam acara ini. Beberapa mereka adalah insinyur muda yang bekerja
sebagai teknisi perusahaan telekomunikasi terkemuka, sedang para ibu adalah istri diplomat atau expatriate. Hadir juga dalam
acara ini dokter Tommy Wuysang dan ibu Jenny Wuysang.
Potluck dengan hidangan ayam goreng, ikan woku, risoles, mie goreng, buncis cah, kerupuk, dibuka dengan ubi goreng
yang menjadi seru karena dihidangkan dengan dabu dabu roa racikan ibu Jenny Wuysang. Hari itu betul betul terobati kerinduan
kami untuk makan makanan Indonesia, khususnya masakan Manado. Expatriate Bolivia yang beristrikan asal Pematang Siantar
ternyata penggemar utama makanan Indonesia. Acara ditutup dengan es kacang brenebon, puding gelatin dan foto bersama.
Dokter Tommy Wuysang sekarang menjadi kepala Klinik Advent Kigali, sedang ibu Jenny Wuysang Phd adalah dosen
di Adventist University of Central Africa. Selesai acara semua mengakui bahwa dabu dabu roa adalah primadona yang bukan
saja harus dibagi untuk dibawa pulang, tapi juga harus diajari cara meraciknya oleh ibu Wuysang.
Bersambung ke Part 2
Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry
16
Download