EDISI 110 – 2 Desember 2010 Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry 1 Penasihat: - Pdt. Moldy Mambu - Pdt. Noldy Sakul - Pdt. Sammy Lee Pemred: Handry Sigar Wapemred: Willy Wuisan Bendahara: Yoshen Danun Sekretaris Meilien Langi-M General Controller: Yance Pua HRD: Osvald Taroreh Koordinator Produksi Pdtm. Dale Sompotan Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi Handry Suwu, Pdtm. Davy Politon, Yoshen Danun, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu, Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan. Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan, Pdt. Raymond Lohonauman Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau Pdt. Allan Pasuhuk, Pdtm. Roy Pitoy, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Robert Walean, Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Tommy Manawan, Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Mangkey Rubrik Kesaksian Fredy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Ronell Mamarimbing Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Samuel Rorimpandey, Herold Heydemans, Alma Kumaat, Belly Wungkana, Pdtm. Dave Tielung, Jimy Moedjahedy, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe Web Master Nielson Assa Distribution Janette Sepang, Herschel Najoan EDISI 110 – 2 Desember 2010 BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan Dartar Isi Hal [1] COVER 1 [2] DAFTAR ISI 2 [3] EDITORIAL 3 [4] RENUNGAN 4 [5] OPINI 6 [6] INSPIRATIOANL STORY 8 [7] KELUARGA 9 [9] PROFIL 10 [10] BIBLICAL & THEOLOGICAL 11 [11] ARTIKEL ROHANI 13 [12] PATHFINDER 15 [12] KILAS BERITA AFRIKA 16 [12] PALAKAT 17 [12] CATATAN KAMI 28 Biro: Philipina David Bindosano Manado Jeiner Rawung Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey Papua Govert Waramori, Noldy Abraham Maluku Utara Erwin Wuisan Sulawesi Tengah Christian Siwy, SulSelBar & Tenggara Pdt. Steven Salainti, Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Ratahan Refli Ompi Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry 2 EDISI 110 – 2 Desember 2010 HARI DEMI HARI LEBIH DEKAT KEPADANYA ”Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah” – Yosua 24:15 K ehidupan orang Kristen merupakan suatu pertempuran dalam sebuah perjalanan. Dalam peperangan ini tidak ada kelepasan; usaha harus diadakan secara terus menerus dan tetap dipertahankan. Seorang yang memiliki hubungan yang tetap dengan Allah, yaitu persahabatan dan ikatan yang didasarkan kepada kesetiaan dari hari ke hari, ia akan membiarkan Allah menuntun hidupnya kepada kehidupan yang lebih tinggi, kita berada dalam keadaan antara kita bergantung sepenuhnya kepada diri sendiri. Setan terus menerus berusaha untuk menarik perhatian kita agar kita jangan tetap bersandar sepenuhnya kepada kuasa Allah. Pada saat kita mulai bergumul melawan Setan dengan kekuatan sendiri, saat kita mulai memperhatikan bagaimanakah tingkah laku perbuatan kita, perhatian kita dialihkan dari Yesus, dan putuslah ketergantungan kita kepada kuasaNya. Bila kita memilih untuk memiliki hubungan yang tetap dengan Yesus, arah hidup kita menuju keatas. Tuhan yang mengendalikan hidup kita, menuntun kita sedapat mungkin untuk tinggal dan bersandar kepada kuasaNya setiap waktu. Tetapi, sementara kita bertumbuh, ada saatnya di mana kita memandang kepada Yesus, dan ada saat di mana kita berpaling dari Yesus dan memandang kepada diri kita sendiri atau kepada orang-orang di sekeliling kita, boleh jadi situasi ini terjadi di dalam satu hari yang sama. Namun, Tuhan tidak menghakimi kita berdasarkan perbuatan baik atau salah yang sekali-sekali kita lakukan. Ia melihat arah perjalanan hidup kita. Jika dengan senang hati kita memilih untuk menempatkan diri di bawah pengendalianNya dengan mengembangkan hubungan dengan Dia dari hari ke hari, Ia akan memimpin kita agar berserah sepenuhnya kepada KuasaNya setiap waktu. Pertumbuhan di dalam kehidupan Kristiani pada dasarnya adalah belajar untuk tetap bersandar kepada Yesus secara lebih konstan dari hari ke hari. Sebagaimana banyak pilihan-pilihan dalan hidup ini, dihadapan kita juga terbentang pilihan, kepada siapakah kita akan beribadah serta menyerahkan hidup kita untuk dikendalikan. Pada hari Sabat ini adalah merupakan Sabat pertama dalam bulan Desember atau kalau tidak salah adalah Sabat yang ke 49 di dalam tahun 2010, jadi sisa 3 Sabat lagi untuk mengakhiri tahun 2010. Apakah kita semua sudah menyadari bahwa hidup kita hari demi hari lebih dekat kepada kedatangan Tuhan yang kedua kali?. Biarlah kita hidup seperti Yosua yang menyatakan: ”Tetapi aku dan seisi rumahku memilih untuk beribadah kepada Tuhan” Willy U. Wuisan Redaksi BAIT Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry 3 EDISI 110 – 2 Desember 2010 YESUS KRISTUS, RAJA DAMAI Oleh: Pdt. Drs. Reinhold Kesaulya, MPH Yesaya 9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. D amai adalah hal yang banyak dicari namun juga sukar dimengerti, Kebutuhan terbesar dunia ialah kedamaian. Para pemimpin, politikus dan diplomat mencurahkan seluruh usaha mereka untuk kedamaian. Tetapi sejarah membuktikan kesia-siaan mereka. Seorang ahli sejarah Perancis memperkirakan bahwa 15 abad sebelum Kristus sampai AD telah terjadi 3.130 tahun peperangan sedangkan tahun-tahun damai hanya 227 tahun. Berarti dunia mengalami 13 tahun perang berbanding 1 tahun damai. Saat ini kehancuran oleh senjata nuklir menjadi momok bagi manusia. Peperangan berikut akan membuat perhitungan bahwa mereka yang mati dihitung secara unit dengan jutaan mayat. Senjata pembunuh diperkenalkan USA di perang Afganistan yaitu: bom dengan daya bunuh menghabiskan oxigin. Manusia bukan saja mati dikoyak bom dan senjata nuklir, tetapi juga mati terkoyak watak/tabiat. Rasa takut menghantui semua orang. Rasa takut di jaman kelahiran Yesus belum sehebat sekarang. Orang tidak bisa tidur memikirkan masa depan. Takut jatuh miskin, takut apa yang akan di makan, di pakai esok, takut ditinggal kekasih/sahabat, takut tua, takut gaji dipotong, dll. Ada berbagai phobia: Claustro (tertutup); zoo (binatang); hydro (air); acro (tinggi). Takut kedatangan Yesus. Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry Lukas 2:13,14 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Amos 5:18 Celakalah mereka yang menginginkan hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari itu kegelapan, bukan terang! 5:19 Seperti seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut dia! 5:20 Bukankah hari TUHAN itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya? ”The heart of the problem is the problem of the heart”. Inti/hati masalah adalah masalah hati. Jadi kedamaian itu bukan sesuatu yang terdapat di luar tetapi di dalam hati. “When the going gets tough, the tough gets going” (Bila keadaan menjadi semakin sukar, maka yang ulet/kuat tetap maju). Mengapa? Yohanes 14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Sebagai Raja Damai, Yesus menanamkan kedamaianNya dalam 3 hubungan utama. 4 EDISI 110 – 2 Desember 2010 (1) Berdamai dengan Tuhan melalui pengantaraan Yesus. Dosa adalah penyebqb perpecahan dan memisahkan kita dari Tuhan. Yesaya 59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; 59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. (2) Yesus memampukan kita memiliki kedamaian dalam hati. Yesaya 26:3 Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. Roma 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Roma 7:21-25 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (3) Berdamai dengan semua orang. Markus 9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain." Damai menghasilkan sukacita. (1) Pilipi 1:3,4 Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. (2) Pilipi 1:18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, (3) Pilipi 1:25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman, 5T 745 (1889) ”Kalau sekarang kita tidak mendapatkan kesenangan di dalam merenungkan perkara2 semawi; jika kita tidak menaruh minat untuk mencari pengetahuan akan Allah, tidak merasa senang memandang tabiat Kristus; kalau kekudusan tidak mempunyai penarikan bagi kita – maka kita merasa pasti bahwa pengharapan kita akan surga adalah sia-sia. Penyesuaian yang sempurna dengan kehendak Allah merupakan tujuan luhur yang harus tetap ada di hadapan orang Kristen. Dia akan senang berbicara tentang Allah, tentang Yesus, dan tentang rumah kebahagiaan dan kemurnian yang Kristus telah sediakan bagi mereka yang mengasihiNya. Merenungkan perkara2 ini, bilamana jiwa bersukaria akan jaminan Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry Allah yang membahagiakan itu, yang rasul itu lukiskan sebagai menikmati ”kuasa dunia yang akan datang.” Lukas 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." 2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." 2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Ketika Yesus lahir, Ia lahir di kandang binatang, Ia tidak tinggalkan tanggal kelahiranNya, Ia tidak punya rumah, tidak menulis sebuah buku pun, mati untuk dosa kita, dikuburkan di kubur Yusuf dari Arimatea Yesus pada umur 12 tahun dalam bait Allah. Lukas 2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. Yesus dibaptis, berpuasa dan dicobai, ditolak di Nazareth, menyembuhkan, memberi makan, membangkitkan anak Yairus, anak perempuan janda di Nain, dan Lazarus. Yesus mengajar dan memberitakan Injil. Lukas 4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Yesus meredakan angin ribut, mengusir roh jahat dari manusia, mengampuni perempuan yang berbuat jahat, mengutus 12 murid & 70 muridNya, mengajarkan dan menghidupkan kerendahan hati seorang pemimpin, memberi teladan berdoa, menyucikan Bait Allah, mengajarkan tentang membayar pajak, menasihatkan supaya berhaga-jaga, menetapkan dan mengikuti Perjamuan Kudus, di taman Getsemane, dikhianati dan ditangkap, diadili, dijatuhi hukuman mati, disalibkan, dikuburkan, bangkit dengan jaya dan naik ke Surga. ”Pilipi 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” Dialah Yesus sang Raja Damai, Yesus yang merendahkan diriNYA menjadi manusia dan membawa damai dan keselamatan bagi kita manusia. *** 5 EDISI 110 – 2 Desember 2010 APOKRIPA Oleh : Herschel Najoan Disadur dari berbagai sumber S ampai saat ini, masih saja ada orang Kristen yang mempertanyakan, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan Aprokripa, ada pula yang bertanya kenapa banyaknya kitab pada Alkitab yang digunakan oleh gereja Katolik berbeda jumlahnya dengan Alkitab yang dipegang oleh non Katolik. Ada pula yang bertanya kenapa ada tambahan kitab-kitab pada kanon Katolik ?. Kitab-kitab Apokripa yang tebalnya lebih kurang dua per tiga Perjanjian Baru ini, disebut juga dengan istilah Deutrokanonika (= kanon yang kedua). Istilah Apokripa dipakai untuk sebutan sebuah koleksi tulisan-tulisan kuno yang diperkirakan ditulis antara tahun 250 Sebelum Kristus dan abad-abad permulaan dari tahun Masehi. Buku-buku Apokripa ini telah dipandang sebagai tulisan wahyu Allah dalam theologi dari Gereja Katolik Romawi, tetapi dalam pandangan kelompok Protestan dan Yahudi, buku-buku tersebut tidak memberikan inspirasi yang nyata. Kebanyakan para ahli agama merasa bahwa buku-buku Apokripa mewakili buku-buku yang tingkatannya lebih rendah dibanding dengan tulisan-tulisan yang murni Alkitabiah. Bukubuku Apokripa tersebut jelas mengandung banyak ketidak tepatan dan ketidak sesuaian yang bersifat sejarah dan geografis, dan tidak bernafaskan roh nubuatan. Buku-buku Apokripa tak pernah dinyatakan sebagai tulisan yang mempunyai kuasa otoritas sebelumnya, dan baru diakui oleh Badan Musyawarah Umat Katolik (tahun 1546 Tarikh Masehi). Pada saat itu buku-buku Apokripa yang dinyatakan murni adalah : Tobit, Yudit, Kebesaran Salomo, Pengkhotbah, Barukh (termasuk surat dari Yeremia), I dan II Makabe, tambahan pada Kitab Esther dan tambahan pada Kitab Daniel (yaitu: Susana, nyanyian dari tiga orang pemuda dan Bel dan Naga). Alasan-alasan lain gereja Protestan dan Yahudi menolak Apokripa di antaranya : • Dalam Perjanjian Baru, ada kira-kira 260 kutipan langsung dari Perjanjian Lama, dan juga ada kira-kira 370 penggunaan bagian-bagian Perjanjian Lama yang tidak merupakan kutipan langsung. Ini menunjukkan bahwa baik Yesus maupun rasul-rasul mengakui otoritas Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry • • • Perjanjian Lama sebagai Firman Allah, dan menggunakannya sebagai dasar hidup, iman dan ajaran mereka. Tetapi baik Yesus maupun rasul-rasul tidak pernah mengutip dari kitab-kitab Apocrypha sebagai dasar ajaran mereka, padahal kitab-kitab Apokripa itu sudah ada / beredar pada zaman Yesus hidup di dunia ini. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak mengakui kitabkitab Apokripa sebagai Firman Allah. Penulis kitab-kitab Apocrypha itu sendiri tidak menunjukkan dirinya sebagai penulis Firman Tuhan yang diberikan Allah kepada manusia. Coba itu perhatikan 2 Makabe 15:37b-38 yang berbunyi: "Maka aku sendiripun mau mengakhiri kisah ini. Jika susunannya baik lagi tepat, maka itulah yang kukehendaki. Tetapi jika susunannya hanya sedangsedang dan setengah-setengah saja, maka hanya itulah yang mungkin bagiku". Ini sama sekali tidak menunjukkan orang yang menuliskan Firman Tuhan di bawah pengilhaman Roh Kudus! Perhatikan kata-kata 'kukehendaki' dan 'bagiku'. Bagaimana kita bisa mempercayai otoritas tulisan seperti ini, sedangkan penulisnya sendiripun tidak yakin akan kebenaran tulisannya! Penulis kitab Apokripa tidak mengerti sejarah, contohnya: o Yudit 1:1,7 menyebut Nebukadnezar sebagai raja Asyur di Niniwe, sedangkan kita tahu bahwa sebetulnya Nebukadnezar adalah raja Babilonia (Daniel 4:4-6,30). Dalam kitab-kitab Apocrypha ada doktrin sesat 'salvation by works' (= keselamatan karena perbuatan baik), seperti: o Tobit 12:9 berbunyi: "Memang sedekah melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa". 6 EDISI 110 – 2 Desember 2010 Tobit 4:10 berbunyi: "Memang sedekah melepaskan dari maut dan tidak membiarkan orang masuk ke dalam kegelapan". o Tobit 14:10-11a berbunyi: "Nak, ingatlah kepada apa yang telah diperbuat Nadab kepada bapa pengasuhnya, yaitu Ahikar. Bukankah Ahikar hidup-hidup diturunkan ke bagian bawah bumi? Tetapi Allah telah membalas kelaliman Nadab ke atas kepalanya sendiri. Ahikar keluar menuju cahaya, sedangkan Nadab turun ke kegelapan kekal, oleh karena ia telah berusaha membunuh Ahikar. Karena melakukan kebajikan maka Ahikar luput dari jerat maut yang dipasang baginya oleh Nadab. Sedangkan Nadab jatuh ke dalam jerat maut yang juga membinasakannya. Makanya anakanakku, camkanlah apa yang dihasilkan oleh sedekah dan apa yang dihasilkan oleh kelaliman". o Sirakh 3:3a berbunyi: "Barangsiapa menghormati bapanya memulihkan dosa". Doktrin sesat ini jelas bertentangan dengan Gal 2:16,21 dan Ef 2:8-9. Walaupun Apocripa diterima Katolik sebagai bagian Firman yang diilhamkan namun lucunya, ada Paus yang menentang kitab-kitab Apocrypha, dan dengan demikian mereka bertentangan dengan Council of Trent yang memasukkan kitab-kitab itu ke dalam Alkitab. Loraine Boettner mengutip kata-kata Dr. Harris yang dalam bukunya yang berjudul 'Fundamental Protestant Doctrines', I, hal 4, berkata: "Pope Gregory the Great declared that First Maccabees, an Apocryphal book, is not canonical. Cardinal Zomenes, in his polygot Bible just before the Council of Trent, excluded the Apocrypha and his work was approved by pope Leo X. Could these popes have been mistaken or not? If they were correct, the decision of the Council of Trent was wrong. If they were wrong where is a pope's infallibility as a teacher of doctrine?" (= Paus Gregory yang Agung menyatakan bahwa kitab Makabe yang pertama, suatu kitab Apocrypha, tidak termasuk kanon. Kardinal Zomenes, dalam Alkitab polygotnya o Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry persis sebelum Council of Trent, mengeluarkan / membuang Apocrypha dan pekerjaannya disetujui oleh Paus Leo X. Apakah Paus-paus ini bisa salah atau tidak? Jika mereka benar, keputusan Council of Trent salah. Jika mereka salah, dimana ketidak bersalahan Paus sebagai seorang pengajar doktrin?) - Loraine Boettner, 'Roman Catholicism', hal 83. Pada tahun 1545, sidang gereja di Trent menyatakan bahwa tradisi mempunyai otoritas yang sama dengan Kitab Suci, tapi harus ditafsirkan oleh gereja. Ini menyebabkan ajaran mereka tidak bisa berubah. Jadi, kalaupun suatu waktu mereka menyadari bahwa ada keputusan sidang gereja atau keputusan Paus yang ternyata salah, mereka tidak bisa mengubahnya. Bagaimana mungkin menyatakan sesuatu, yang setingkat otoritasnya dengan Kitab Suci, sebagai sesuatu yang salah dan harus diralat ? Tahun 1546, sidang gereja di Trent memasukkan 12 kitab-kitab Apocrypha itu ke dalam Kitab Suci (karena itu maka disebut Deutrokanonika (= kanon yang kedua). Hal ini dilakukan untuk mempertahankan ajaran-ajaran mereka yang tidak selaras dengan Kitab Suci (misalnya: api pencucian, keperawanan yang abadi dari Maria, kesucian Maria, kenaikan Maria ke sorga dengan tubuh jasmaninya, dsb). 'Tradisi' ini justru jauh lebih berperan sebagai dasar dari ajaran-ajaran Roma Katolik, bahkan sebagian besar ajaran / dogma Roma Katolik tidak didasarkan pada Kitab Suci, tetapi pada tradisi! Ini menyebabkan sekalipun Roma Katolik dan Kristen Protestan sama-sama menggunakan Kitab Suci, tetapi ajarannya bisa sangat berbeda / bertentangan. Pengakuan Westminster (Westminster Confession 1643) yang ditulis oleh kalangan pemimpin-pemimpin Protestan menyatakan bahwa "buku-buku yang umumnya disebut Apokripa yang tidak terjadi oleh inspirasi yang ilahi, tidak termasuk buku yang murni Alkitabiah, dan karena itu tak mempunyai kuasa otoritas dari Gereja Allah ataupun yang dapat diterima ataupun dipakai sebagai buku yang absah murni dari Allah; kecuali hanya sebagai buku-buku biasa yang ditulis oleh seorang manusia". Semoga penjelasan ini akan menambah pengetahuan kita sehubungan dengan perbedaan jumlah kitab yang digunakan oleh gereja Katolik dan gereja lain termasuk oleh kita gereja Advent. . 7 EDISI 110 – 2 Desember 2010 Inspiratioanl Story BERKAT YANG TAK TERDUGA Oleh : Bredly Sampouw B eberapa minggu setelah diberhentikan dari pekerjaan ketika Robert yang bertahan hingga enam tahun, Robert berdiri di depan kompor sembari memanggang Hamburger, sementara istri Robert bekerja di ruang kerjanya. Robert melangkah menjauhi kompor sejenak untuk memeriksa tagihantagihan. Sebelum sempat kembali ke posisi semula, Nan telah menyelamatkan Hamburger Robert yang terbakar, itu adalah bungkus terakhir daging sapi giling mereka. Dalam upaya membantu menyiapkan makan malam, Robert malah menciptakan malapetaka. Diberhentikan setelah mengabdi selama 26 tahun pada sebuah perusahaan merupakan hal yang buruk, tetapi yang lebih buruk lagi adalah dua pemberhentian pekerjaan berikutnya dan kehilangan gaji untuk selamanya. Robert bertanya-tanya dalam hati bagaimana kehidupan mereka selanjutnya. Selama pemberhentian yang pertama, Robert merasa putus asa. Robert sudah bekerja keras dalam bidang manajemen. Selama bekerja disana, jumlah hari robert tidak masuk karena sakit kurang dari sepuluh dan selama ini Robert telah menjadi karyawan yang setia. Namun, Robert mendapati bahwa setiap orang dapat disingkirkan untuk digantikan posisinya. Suatu hari Nan menyela rutinitas harian Robert dalam mengirimkan surat lamaran pekerjaan yang disertai daftar riwayat hidup. ”Jim,” Katanya. ”Aku baru melihat di Televisi bahwa angin topan Mitch menghancurkan Honduras.” Memangnya saya harus peduli? Honduras berjarak ribuan kilometer jauhnya dari pikiran Robert saat ini yang sedang sibuk dan bingung memikirkan cara untuk mendapatkan pekerjaan. Nan melanjutkan, ”Orang-orang disana betul-betul sudah tidak punya apa-apa lagi. Mereka hanya punya pakaian yang melekat pada tubuh mereka.” Robert harus mendapatkan pekerjaan, dan Nan malah mengganggu Robert. “Rober berpikir mereka harus membagikan makanan makanan kepada orang-orang Honduras,” Nan memulai lagi, “Dan mereka mempunyai beberapa pakaian pantas pakai yang bisa mereka kirim juga.” Robert bisa merasakan wajahnya kian lama kian memanas. Apa? Membagikan makan kepada orang lain? Kita saja nyaris tidak mampu memberi makan diri kita sendiri !! Robert mulai membantah, tetapi mereka berhenti berdebat ketika Nan mengatakan bahwa Nan merasa seakan-akan Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry Allah-lah yang mendorongnya untuk melakukan hal itu. Selanjutnya pada hari itu, mereka membawa barang-barang yang hendak disumbangkan ke gereja terdekat. Sewaktu berdiri di ruang bawah tanah sembari berbincang-bincang dengn sang pendeta, Nan berbisik bahwa mereka seharusnya menyumbang lebih banyak lagi. Robert mengangguk tanda setuju. Robert mengeluakran buku cek mereka dan dalam waktu singkat Robert telah menulis cek senilai 100 dolar, uang yang mereka hasilkan dengan susah payah. Robert menanti dengan murung minggu-minggu berikutnya yang tampak susah. Namun, yang mengejutkan dan membawa sukacita bagi Robert, karena ketaatan mereka, pintu lowongan pekerjaan dibukakan lebar-lebar. Dengan meninggalkan ego diri sendiri dan mempersembahkan dengan penuh pengorbanan yang paling sedikit dari milik mereka, maka Allah akan mencurahkan berkat-Nya dan memang Robert segera mendapatkan pekerjaan. Walaupun masa menganggur mereka tidak berakhir sampai di situ, mereka tetap merasakan bahwa Allah itu lebih dari sekedar setia. Mereka memiliki sebuah kekhawatiran, yakni tentang gangguan kesehatan yang bisa saja muncul sebelum waktunya, mereka perlu mengasuransikan diri atau kehilangan kesempataqn untuk dapat diasuransikan. Asuransi yang bersifat sementara memakan biaya mahal, tetapi mereka harus memilikinya. Suatu hari dengan semangat yang mengendur, Robert membuka kotak surat dan mendapatkan surat dari gereja mereka. ”Kami telah menerima sebuah donasi tanpa nama donatur untuk anda. Penderma itu mendoakan Anda dan merasa diperintahkan oleh Allah untuk membantu anda.” Air mata menggenang di pelupuk mata Robert. Cek dari donatur itulah yang akan membayar asuransi mereka. Robert tidak layak mendapatkan pemenuhan Allah atas kebutuhan mereka. Selama ini Robert sudah menjadi anak manja keras kepala yang tidak mau berpisah dengan uangnya, hartanya. Namun, Allah dengan anugerah-Nya yang tak terbatas dan luar biasa itu telah memenuhi kebutuhan mereka di setiap tahapnya. Selain itu, dalam dua minggu sejak mendapatkan cek yang tak terduga itu, Robert mendapatkan pekerjaan yang dia kerjakan sampai hari ini. Berkat lainnya uang dengan murah hati Allah berikan tatkala mereka mau bermurah hati kepada sesama. Inspirasi Pernahkan saudara diimbau oleh orang lain atau gereja untuk memberikan bantuan kepada mereka yang papah, terkena 8 EDISI 110 – 2 Desember 2010 bencana, orang miskin? Seperti yang baru-baru ini terjadi di Indonesia dimana bencana alam berturut-turut telah melanda negeri kita seperti di Wasior, Mentawai dan Merapi. Imbauan menggunakan bermacam-macam media, ada yang melalui media elektronik, cetak bahkan secara langsung. Memang tidak dapat disangkal ketika kita dimintakan untuk membantu sesama, kita berpikir untuk diri sendiri lebih dahulu. Dalam arti kita mengadakan perhitungan lebih dahulu, serta bertanya untuk diri sendiri juga, ”Diri sendiri tidak mampu! Malahan perlu juga dibantu.! Saudara cobalah cara yang dibuat oleh Robert dan temannya dalam cerita diatas, bagaimana mereka menyishkan sebagian dari ketidakmampuan mereka untuk sesama, dan mereka menyadari akhirnya Allah yang penuh kasih dan anugerahlah yang membalaskan perbuatan baik mereka dengan mendapatkan uang dan pekerjaan diluar dugaan mereka. Hidup kita ini dibawah kendali Tuhan, apa saja yang kita berikan tanpa melihat berapa besar kepada sesama dan diberikan dengan tulus, pasti ada jawabannya. Mari saudara memberi kepada sesama dengan tulus, ikhlas dengan demikian Tuhan memberi berkat yang kita tak duga-duga melalui orang lain juga entah saudara, keluarga, teman bahkan orang yang tidak kita kenal. Karena kita percaya kepada Allah yang sanggup memenuhi keperluan kita. Dalam 2 Korintus 9 : 8 dikatakan : ”Allah sanggup melimpah segala Anugerah kepada kamu, sypaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam berbagai perbuatan baik.” Ralph Waldo Emerson berkata : ”Salah satu upah terindah dalam kehidupan ini adalah orang yang dengan sungguh-sungguh berusaha membantu orang lain otomatis akan membantu dirinya sendiri.” MENDOAKAN ANAK-ANAK KITA Oleh : Yance Pua Ayub 1:5 “Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: “Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati.” Demikian dilakukan Ayub senantiasa. A yub sangat memperhatikan dan mencintai keluarganya. Itulah sebabnya buku Ayub merupakan buku yang paling menyenangkan, baik bahasanya, bentuk pembicaraan, dan buah pikirannya. Buku Ayub benar-benar mengagumkan. Dalam buku Education hal 59, Ellen White memberikan komentarnya: “Allah berbicara kepada Ayub dengan kata-kata dalam keagungan yang tiada taranya, tak terdekati oleh karya tertinggi dari kecerdasan pikiran manusia.” Tema dari buku Ayub merupakan satu pertanyaan yang berhubungan dengan iman. Setiap orang yang menghadapi pencobaan yang sulit dan melampaui kekuatan sehingga dapat meragukan kasih Allah, perlu untuk Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry membaca dan mempelajari buku ini dengan lebih teliti dengan pengertian yang dalam atas masalah-masalah yang dihadapi. Ayub sangat kaya pada masa itu, mempunyai sepuluh anak dan banyak hamba. Mungkin kalau zaman ini Ayub adalah seorang millioner. Ia telah memperoleh kekayaannya dengnan jujur sehingga Ayub di sebut tak bercela dan saleh. Penyerahan dirinya sebagai hambah Allah tetap teguh yang dinyatakan bahwa ia takut akan Tuhan dan menjauhkan diri dari kejahatan. Ke tujuh anaknya bergiliran mengadakan pesta untuk seluruh keluarga. Jika setiap anak mengadakan pesta sekali setahun, itu berarti setiap anak mengadakan pesta setiap tujuh minggu. Setelah selesai bergiliran mengadakan 9 EDISI 110 – 2 Desember 2010 pesta, bapanya akan bangun pagi-pagi dan memotong sepuluh hewan dan mempersembahkan korban bakaran bagi ketujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuannya. Ayub mengungkapkan perhatiannya demi keselamatan anak-anaknya. Pada ayat 5 ayub berkata, “Mungkin anakanakku telah berdosa dan menghujat Allah dalam hatinya.” Acara persembahan korban secara teratur bagi anak-anaknya tidak memberikan sesuatu untuk keselamatan mereka. Tidak ada korban atau apa saja untuk membeli keselamatan. Akan tetapi perhatian Ayub sebagai bapa kepada anak-anaknya atas kerohanian mereka sudah seharusnya memberi kesan kepada mereka. Anak-anak yang suka melawan boleh jadi tidak menyukainya akan tetapi roh kekristenan yang teguh dari seorang bapa yang baik dan mengasihi akan membuat suatu kesan yang dalam bagi mereka. Lebih jauh, doa yang tak putus-putusnya bagi anaknya akan menambah kasih dari orang tua. Bersyukurlah kepada Tuhan karena kita juga tidak memandang tingkat kerohanian anak-anak kita. Seluruh anggota keluarga adalah berharga dimata Tuhan. Marilah kita mendoakan anak-anak kita setiap saat. PROFILE PDT. TOMMY MAMBU Lahir dari keluarga Pionir Advent di Wawalintouan Tondano, Tommy Mambu 57 Tahun sudah akrab dengan evangelisasi sejak kecil. Orang tuanya Andries Mambu adalah Alkitab berjalan yang terkenal di Minahasa sebagai pengarang lagu dan piawai dalam penginjilan perorangan. Kegemaran membawakan firman juga menurun dari Oma Noni Mandolang, salah satu baptisan awal di Tondano oleh Pdt. Samuel Rantung pada 1923. Itu sebabnya Tommy yang pemimpin pemuda ketika itu di Tondano membukukan rekor penarikan jiwa melalui KKR orang muda yang tertinggi di tahun 1970an. Pendeta yang gemar melukis ini menyelesaikan pendidikan sarjana Teologia di Universitas Klabat pada 1974 yang langsung ditugaskan sebagai pengerja Intern di Minahasa utara melayani berbagai jemaat di Manado. Kemudian melayani sebagai chaplain dan direktur di English School Manado serta Ujungpandang lalu mengikuti program upgrading. Pendidikan tertingginya diraih di AIIAS Philippines, doktor Theologia-Old Testament. Menikah dengan Ance Nona Dimpudus kel. Tommy MambuDimpudus dikaruniai dua orang anak,. Pertama, Heidi Mambu yang menikah dengan Jimmy Mailangkay berdomisili di Manado. Anak kedua Donny Mambu yang menikah dengan Happy Tobing bekerja di Tembagapura. Di Universitas Klabat Pdt. Tommy Mambu menyambung karirnya sebagai kepala asrama, tenaga pengajar, professor, Vice President bidang kemahasiswaan dan terakhir mencapai posisi puncak sebagai Rektor. Pembawaan yang tenang, kebapakan dan gembira membuat beliau mudah akrab dengan seluruh mahasiswa dan rekan pengerja. Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry 10 Article Biblical & Theological DOKTRIN PERSEPULUHAN Oleh : Arthur L. White BADAN PERWALIAN TULISAN-TULISAN ELLEN G. WHITE, BIBLICAL RESEARCH INSTITUTE (History of Tithe) Diterjemahkan oleh : Tim redaksi Pernyataan Ellen White di Akhir tahun 1879 Di akhir tahun 1879 Ellen White menuliskan artikel berjudul “Kesakralan Sumpah”di dalam Testimonies, vol. 4, hlm. 462- 476. Di dalamnya ia membuat beberapa rujukkan kepada “persepuluhan dan persembahan sukarela sebagai sebuah dana-dana yang menyokong berbagai segi dan pekerjaan gereja. 1. Lembaga—Lembaga “Roh mementingan diridan kesombongan yang didewakan telah diprkatekkan jemaat didalam menahan dari Allah yang Ia tuntut, sehingga merampok-Nya dan berlawanan dengan pangaturan-pengaturan-Nya untuk menyebarkan terang dan pengetahuan kebenaran menyeluruh secara panjang dan lebar suatu negeri. “Allah di dalam rencana-rencana-Nya yang bijaksana sudah membuat kemajuan maksud-Nya yang bergantung atas usahausaha pribadi umat-Nya dan atas perembahan-persembahan sukarela mereka. Ia menerima kerjasama manusia didalam rencana agung penebusan, Ia sudah menepatkan satu tanda kehormatan ke atasnya. Pendeta tidak dapat berkhotbah kecuali ia diutus. Pekerjaan menyalurkan terang tidak hanya berhenti pada pendeta. Setiap orang yang sudah menjadi anggota jemaat, berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi seorang yang mewakili Kristus oleh menghidupkan kebenaran yang ia miliki. Para pengikut Kristus harus mengedepankan pekerjaan yangYesus telah tinggalkan bagi meka untukdilakukan sesaat sebelum Ia naik ke sorga. “Lembaga-lembaga adalah perkakas-perkakas Allah untuk mengedepankan pekerjaan-Nya di atas bumi yang harus tetap ditopang. Gereja-gereja harus didirikan, sekolah-sekolah harus dibangun, dan rumah-rumah percetakan harus diperlengkapi dengan fasilitas-fasilitas untuk melakukan pekerjaan di bidang penerbitan akan kebenaran untuk dikirimkan ke segala penjuru dunia. Lembaga-lembaga ini ditahbiskan Allah dan seharusnya disokong oleh persepuluhan dan persembahan-persembahan sukarela. Pada saat pekerjaan membesar, dana-dana harus diperlukan untuk mengedepankan pekerjaan itu di dalam cabangcabangnya. Mereka yang sudah mengambil bagian dari anugereah-Nya boleh menjadi rekan sekerja dengan Kirsuts oleh mengadakan pengorbanan dan persembahan sukarela bagi Dia. Dan ketika anggota-anggota gereja rindu didalam hati mereka bahwa tidak ada lagi panggilan untuk harta benda mereka, maka secara bijaksana mereka berkata bahwa tiu berisikan maksud Allah yang tidak akan maju.”—4T 464. Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry 11 “REncana kedermwanan sistematis adalah pengaturan milik Allah, tetapi kesetiaan membayar tuntutan-tuntutan Allah seringkali ditolak atau ditunda walaupun janji-janji hikmat tidak lagibermakna. Itu disebabkan anggota-anggota jemaat melalaikan untuk membayar persepuluhan-persepuluhan mereka dan memenuhi janji-janji mereka sehigga lembaga-lembaga kita tidak terbebas dari perasaan malu. Jikalau semua, baik kaya maupun miskin, hendak membawa persepuluhan ke dalam rumah perbendaharaan Tuhan, akan ada persediaan yang cukup untuk membebaskan mkasud keuangan dari rasa malu dan denganmulia mengedepankan pekerjaan missioari di dalam berbagai departemen. Allah memanggil mereka yang percaya kekebenaran untuk menyerahkan kepada Dia benada-benada yang ia miliki.”—4T 475, 476. 2. Pelayanan Injil dan Percetakan “Di dalam perintah Injil-murid-murid- Nya untuk pergi ke seluruh bagian dunia, dan mengkhotbahkan Injil ke segala makhluk,’ Kristus menugaskan manusia untuk pekerjaan penyebaran Injil. Tetapi sementara beberapa pergi mengkhotbahkannya, ia memanggil yang lainnya untuk menjawab tuntutan-tuntutannya ke atas mereka untuk persepuluhandan persembahan khusus dengan mana itu akan menyokong pelayanan dan menyebarkan kebenaran dicetak ke segala penjuru negeri. Inilah maksud Allah untuk mengaggungkan manusia. Inilah pekerjan yang ia butuhkan, karena itu akan mendorong simpati-simpati paling dalam dari hatiya serta panggilan kepada latihan akan keanggupan-kesanggupan tertinggi dari pikiran. —4T 472. Apakah Pendapatan dan Harta Milik? Di dalam artikel yang sama, berkaitan dengan tuntutan-tuntutan ke atas Israel untuk kedermawanan, Ellen White menulis: “Menurut jumlah yang dicurahkan akan dituntut. Semakin besar modal yang dipercayakan, maka semakin besar nilai yang adalah anugerah yang Allah tuntut untuk dikembalikan kepada Dia. Jikalau orang Kristen memiliki 10 atau 20 dollar, tuntutan-tuntutan Allah yang bersifat perintah kepadanya, bukan hanya untuk memberikan menuruta porsinya terhadap sistem persepuluhan, tetapi untuk memaparkan persembahan penebus dosa-dosanya dan ucapan syukur kepada Allah. Dsipensasi orang-orang Lewi dibedakan di dalam cara yang luar biasa oleh pengudusan properti. Ketika kita berbicara tentang persepuluhan sebagai standar kontribusi-kontribusi orang Yahudi untuk maksud-maksud keagamaan, kita tidak berbicara dengan pengertian. Tuhan tetap pada tuntutan-tuntutan yang yang paling tinggi, dan di hampir setiap artikel mereka diingatkan oleh si Pemberi apa yang dituntut untuk dikembalikan kepada Dia. Mereka dituntut untuk membayar sebuah uang tebusan bagi anak sulung mereka, untuk hasil-hasil pertama dari ternak-ternak mereka, dan hulu hasil atau tuaian pertama dari hasil ladang mereka. Mereka dituntut untuk meninggalkan sudut-sudut ladang penuaian untuk menolong mereka yang miskin. Apa saya tuaian yang berasal dari tangan mereka harus disisikan untuk orang-orang miskin, dan sekali di dalam setiap tujuh tahun, tangan mereka diajak untuk menghasilkan secara spontan untuk memberi kepada mereka yang berkekurangan. Lalu ada perembahan korban-korban, korban persembahan karena pelanggaran, korban penebus salah, dan korban untuk penghapusan hutang-hutang setiap tahun ke-tujuh. Ada juga sejumlah biaya untuk keramahtamahan dan pemberian-pemberian bagi orang miskin, dan ada ujian-ujian terhadap properti mereka. “Seperti yang dinyatakan di periode-periode, agar supaya memelihara integritas hukum, umat Allah diwawancarai apapakh mereka sudah dengan setia menyelenggarakan sumpah mereka atau tidak. Beberapa orang dengan teliti mengembalikan kepada Allah jumlah kira-kira satu per tiga dari semua pendapatan mereka untuk keuntungan masud-maksud keagamaan dan untuk orang-orang miskin. Ketelitian-ketelitian ini tidak berasal dari kelas tertentu umat Allah, tetapi dari semuanya, tuntutan yang dibuat secara proporsional terhadap jumlah yang dimiliki. Di samping itu sumsbangan-sumbangan sistematis dan teratur ini sedang terdapat tujuan-tujuan tertentu untuk persembahan-persembahan sukarela, seperti untuk pembangunan tabernakel (kaabah) di padang gurun dan kaabah yang didirikan di Yerusalem. Naskah-naskah ini dibuat oleh Allah ke atas umat Allah demi kebaikan mereka, sebaik untuk menopang pelayanan-Nya.”—4T 467, 468. Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry 12 Komitmen Paulus Dalam Penginjilan & Penggembalaan Oleh: Pdt. Kalvein Mongkau - Gembala Jemaat Ongkau, Konference Minahasa Selatan Sambungan....... Analisa Teks. 1 Petrus 3:18-22 didahului dan diikuti oleh satu paragraf berkaitan dengan penderitaan. Oleh karena itu, adalah amat wajar bahwa Yesus diperkenalkan sebagai Oknum pribadi yang juga menderita dan dihukum mati “sehingga Ia boleh membawa kita kepada Allah.” Yesus sebagai teladan menderita secara tidak adil. Namun ia juga sebagai Juruselamat dan Raja, yang sudah dimuliakan, sebagai para pengikut-Nya suatu hari nanti. (Paragraf ini kami muat kembali setelah minggu lalu ada kekeliruan penulisan, Harusnya 1 Petrus 3 : 18 – 22 bukan 1 Petrus 1 : 18-22) 1). Struktur Penggalan Uraian “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh… yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya” (3:18, 22). Ayat 18 merujuk kepada penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus. Ayat 21b sekali lagi menyebutkan kebangkitan. Ayat 22 melanjutkan dan melaporkan tentang kenaikan Yesus dan pemerintahann-Nya. Jadi ayat 18, 21b, dan 22 membentuk parenthesis di dalam mana bagian lain disisipkan. Sementara ayat 18 menekankan secara lebih kuat bagian kehidupan Yesus di bumi, ayat 21ba dan 22 Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry berkaitan dengan aspek kehidupan surgawi-Nya. Sisipan yang menyebut pemberitaan Yesus (ayat 19-20) dan keselamatan melalui baptisan (ayat 21). Konsep-konsep ini berkaitan terhubung melalui istilah-istilah “Nuh” dan “air.” Penggalan uraian secara keseluruhan menceritakan orang-orang percaya: Karena Yesus sudah banyak melakukan bagi kita-Ia sudah menyelamatkan kita dan Ia sekarang memerintah-janganlah menjadi kecewa atau putus asa jika anda harus menderita. Di dalam Kristus kita adalah milik dari pihak yang sudah mencapai kemenangan. 2). Bagian Pertama Parenthesis: Yesus di Bumi (ayat 18)1 Ayat 18 beisikan 2 pasang yang kontras “kebenaran” melawan “ketidakbenaran” dan “dihukum mati di dalam daging” melawan “dihidupkan di dalam roh.” Istilah “untuk” di ayat ini berkaitan dengan penggalan uraian ini kepada ayat-ayat sebelumnya dan memperlengkapi satu alasan mengapa orangorang Kristen harus mengatur atau memerintah diri mereka sebagaimana yang disarankan di pasal 3. Ayat 18 mempertahankan bahwa di dalam Yesus Allah sudah mengambil inisiatif bagi keselamatan manusia. Ia sudah memecahkan persoalan dosa. Yesus sudah menderita2 untuk dosa-dosa; selaku Orang Benar yang sudah mati bagi orang tak benar. Ia sudah menjadi pengganti bagi manusia namun Ia sendiri tidak bersalah. Yesus sudah menderita satu kali untuk dosa-dosa. Penderitaan dan kematian-Nya adalah unik dan tidak dapat diulangi. Ia sudah “dijatuhi hukuman mati di dalam daging dan dijadikan hidup di dalam roh.” Apakah yang dimaksudkan “daging” dan “roh” ini maksudkan? Itu mengingatkan para 1 Komentar-komentar yang dapat dikonsultasi mencakup Paul J. Achemeier, Hermeneia (Mineapolis: Fortress Press, 1996), 239274; dan J. Ramsay, Michels, 1 Peter. Word Biblical Commentary 49 (Waco” Wotd Books, Publisher,, 1988), 194-222., dikutip dalam catatan kaki akhir (ending notes) no. 1 dari artikel Ekkehardt Mueller, 1 Peter 3:18-22. 2 Bacaan “menderita” lebih disukai bacaan “yang mati,” walaupun itu mencakup kematian. Lihat catatan kaki no. 2 dalam artikel artikel Ekkehardt Mueller, 1 Peter 3:18-22. 13 pelajar Alkitab 1 Petrus 4:6; Roma 1:4-4; 9:5; 1 Timotius 3:16: Yesus dilahirkan sebagai keturunan Daud menurut daging. Ayatayat itu membawa kepada pikiran 1 Korintus 15:44-45: “Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup,” tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.” Ungkapan “daging” membicarakan keberadaan Yesus di bumi. Sementara ungkapan di dalam “roh” merujuk kepada dimensi surgawi-Nya. 3 Yesus mati menurut eksistensi bumi-Nya. Tetapi dia dibangkitkan menurut eksistensi rohaniNya. Baik kasus “daging” maupun “roh” menggambarkan secara utuh Kristus dilihat dari perspektif-perspektif berbeda. Yesus sudah menderita agar menuntun kita kepada Allah. 3). Sisipan Ayat 19-21 a. Penginjilan Kepada Roh-Roh Di dalam Penjara (19-20) Ayat 19 mulai dengan en hō yang sering diterjemahkan “di mana” atau “melalui/oleh siapa.” Ada empat kemungkinan untuk menafsirkan frase ini. (1) Itu merujuk kepada “roh” di dalam ayat yang mendahuluinya (“di dalam mana”); (2) itu merujuk kepada keseluruhan ayat 18; (“di bawah lingkunganlingkungan ini”); (3) itu memiliki arti yang sementara (“pada kesempatan mana”); dan (4) itu adalah satu kata penghubung relatif sebab (“untuk alasan mana”). Sebab en hō mengikuti secara langsung “dihidupkan di dalam roh” kemungkinan pertama lebih disukai. Siapakah roh-roh yang tidak menurut ini yang sudah hidup di zaman Nuh? Penafsiran-penafsiran terhadap hal ini bervariasi. Beberapa menyarankan bahwa roh-roh itu merujuk kepada mereka yang mati pada air bah atau bahwa mereka adalah jiwa-jiwa manusia tanpa tubuh. Beberapa yang lain berpikir bahwa itu adalah malaikat-malaikat yang sudah jatuh dalam dosa atau orang-orang percaya di jaman Perjanjian Lama. Istilah “roh-roh” di dalam bentuk jamak muncul 34 kali di Perjanjian Baru. Kira-kira 20 dari 34 kemunculan ini merujuk kepada iblis, dua atau tiga kali merujuk kepada malaikat-malaikat (semuanya di dalam bahasa Ibrani). Empat hingga tujuh merujuk kepada roh-roh Allah (semua di dalam Wahyu), kirakira lima merujuk kepada roh-roh manusia, dan satu merujuk kepada karunia-karunia rohani (di dalam 1 Korintus). Menurut ayat 20 roh-roh ini tidak menurut. Oleh karena itu mereka tidak dapat menjadi roh-roh Allah, malaikat-malaikat dan karunia rohani. Hanya dua pandangan yang tersisa. Mereka bisa menjadi roh jahat atau manusia. Oleh karena ungkapan digunakan 3 Bandingkan 1 Pet. 4:6 di mana satu pernyataan yang serupa dibuat tentang manusia-manusia lain merujuk kepada eksistensi bumi mereka dan kebangkitan tubuh yang baka mereka., lihat catatan kaki no. 3 dalam artikel Ekkehardt Mueller, 1 Peter 3:18-22. Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry secara utama untuk roh jahat dan jarang untuk manusia maka, seseorang dapat berasumsi bahwa roh-roh itu adalah roh-roh jahat. Ada satu parallel yang menarik di dalam 2 Petrus 2:4-5. Penggalan uraian ini membicarakan mengenai malaikat-malaikat yang sudah jatuh dalam dosa, yakni roh-roh jahat, tempat tinggal mereka, Nuh, dan keselamatan melalui bahtera. Secara jelas, roh-roh tersebut adalah malaikat-malaikat yang sudah jatuh. 1 Petrus 3:19 menyatakan bahwa “Yesus pergi.” Beberapa orang beroleh sesuatu dari istilah ini bahwa Yesus pergi ke neraka kepada roh-roh jahat, tetapi istilah Yunani poreuomai (pergi) tidak mengindikasikan bahwa Yesus bahwa Yesus turun ke neraka bahkan itu bukanlah konsep neraka yang dijumpai dalam 1 Petrus 3. Istilah yang paling sama poreuomai digunakan di ayat 22: Jesus pergi ke sorga. Di sini-di dalam penggalan uraian yang sama—itu berarti kenaikan-Nya. Oleh karena itu seseorang tidak harus membicarakan turunnya Yesus ke neraka. Selama kenaikan-Nya Ia mengumandangkan pekabaran-Nya. Apakah penjara itu? “Penjara” di dalam Alkitab bukan hanya digunakan secara literal tetapi juga secara simbolis. Babilon menjadi penjara dari masing-masing roh yang haram (najis)—Wahyu 18:2. Menurut Wahyu 20, selama Millenium , iblis berada di penjara. Mungkin itu digunakan juga di dalam arti simbolis di sini. Secara simbolis, malaikat-malaikat jahat itu ditawan dan harus menantikan penghakiman. Kepada malaikat-malaikat jahat ini Tuhan berbicara. Istilah kērussō secara normal merujuk kepada pengumandangan atau proklamasi pemberitaan Yesus (Kisah 4:17), Injil (Mat. 9:35), kerajaan Allah (Kisah 28:31), dan panggilan untuk bertobat (Mat. 4:17). Kombinasi “pergi” dan “berkhotbah” tidak hanya dijumpai di dalam 1 Petrus 3:19, tetapi juga di dalam Injil Markus—amanat kepada 12 murid dalam Matius 10:7 dan Amanat Agung dalam Markus 16:15— dan di dalam Yunus 1:2 dan 3:2 di mana Yunus dipanggil pergi untuk berkhotbah ke Ninewe satu pekabaran penghakiman. Yesus bangkit dari kubur. Pada jalan ke sorga ini Ia mengalamatkan kepada malaikat-malaikat jatuh, kepada roh-roh jahat, dan memproklamasikan apa itu kabar baik kepada para pengikut-Nya tetap penghakiman kepada roh-roh jahat: “Akulah, Yesus Krisus, sang penakluk. Aku sudah memperoleh kemenangan” (lihat Kolose 2:15). Kuasakuasa jahat dikalahkan. Yesus mengumandangkan kemenangan-Nya. Ia yang menderita secara tidak berdosa adalah Tuhan dari segala sesuatu dan setiap orang. Bersambung ….. 14 KEGIATAN-KEGIATAN DI ALAM Dikirimkan oleh: Pdt. Jacky Runtu (Direktur PA Konferens DKI Jakarta) Sumber: PEDOMAN ADMINISTRATIVE, PA REMAJA/PATHFINDER BERSEPEDA GUNUNG Perjalanan mendaki dengan bersepeda yang baik termasuk satu latihan yang akan menghasilkan perkembangan kebugaran fisik, percaya diri, inisiatif pribadi, kerjasama hidup di luar ruangan, kesadaran rohani dan attribute yang lain yang menghasilkan karakter yang seimbang. Dalam merencanakan aktifitas ini, pemimpin harus menyakinkan bahwa seluruh detail telah diperhatikan, seperti --- tempat berkumpul dan pemberhentian, rute yang dijalani, hal-hal yang menarik untuk dikunjungi; jarak yang akan ditempuh sepeda gunung, rencana cadangan, lingkungan, dsb. Mereka harus menyediakan masingmasing anggota klub remaja/pathfinder atau anggota staf dengan daftar check pakaian, peralatan, milik pribadi, dan kebutuhan makanan. Aturan-Aturan Keamanan: 1. Ikuti aturan rambu lalu lintas dan peraturan-peraturan termasuk: a. Lampu pemberhentian dan tanda-tanda b. Jalan satu arah 2. Mengendarai di arah yang berlawanan dari arah jalannya kendaraan 3. Berkeliling sendiri 4. Mengunakan standar signal tangan jika berhenti atau berbalik 5. Tidak berparade di jalan 6. Tidak menyimpang dari sisi ke sisi lain 7. Tidak berlaku sok jago 8. Tidak mengendarai berdua Inspeksi Sepeda: Semua sepeda harus dalam kondisi mekanikal yang baik dan mempunyai keseluruhan standar keamanan, seperti lampu di depan dan atau reflector di buritan, rem yang baik dan klakson. Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry Anggota klub harus dapat mengatasi perbaikan dasar dan perbaikan atas sepeda masingmasing. Daftar Perbaikan 1. Ban bocor dan pengantian pipa 2. Pemindahan ban belakang dan penyesuaiannya 3. Penyesuaian rem 4. Pengantian cable rem 5. Penyesuaian rel 6. Pengantian cable gigi roda 7. Menangani ruji dan penyesuaian penyangga depan 8. Pelor roda 9. Penyesuaian pedal 10. Penyesuaian tempat duduk yang benar Pengepakan: Bungkusan-bungkusan atau tas bawaan harus yang seringan mungkin, dan harus aman untuk sepeda daripada dibawa di atas punggung pengendara. Jika diikatkan di keranjang, bungkusan itu tidak boleh menganggu pemandangan atau membahayakan pengendara. 15 DABU DABU ROA HADIR DI RWANDA Oleh : Stanny Nangoy Suatu hal yang menggembirakan bisa berkumpul dengan sesama warga Indonesia di negeri orang dan menikmati hidangan asli Indonesia. Dalam kunjungan April lalu di Rwanda saya di undang untuk makan siang bersama warga Indonesia di rumah Willy Wahyudi dan Fransisca Limas warga Bandung yang sekarang bekerja sebagai teknisi Sony Ericson di Kigali, Rwanda. Ternyata ada 12 warga Indonesia yang hadir dalam acara ini. Beberapa mereka adalah insinyur muda yang bekerja sebagai teknisi perusahaan telekomunikasi terkemuka, sedang para ibu adalah istri diplomat atau expatriate. Hadir juga dalam acara ini dokter Tommy Wuysang dan ibu Jenny Wuysang. Potluck dengan hidangan ayam goreng, ikan woku, risoles, mie goreng, buncis cah, kerupuk, dibuka dengan ubi goreng yang menjadi seru karena dihidangkan dengan dabu dabu roa racikan ibu Jenny Wuysang. Hari itu betul betul terobati kerinduan kami untuk makan makanan Indonesia, khususnya masakan Manado. Expatriate Bolivia yang beristrikan asal Pematang Siantar ternyata penggemar utama makanan Indonesia. Acara ditutup dengan es kacang brenebon, puding gelatin dan foto bersama. Dokter Tommy Wuysang sekarang menjadi kepala Klinik Advent Kigali, sedang ibu Jenny Wuysang Phd adalah dosen di Adventist University of Central Africa. Selesai acara semua mengakui bahwa dabu dabu roa adalah primadona yang bukan saja harus dibagi untuk dibawa pulang, tapi juga harus diajari cara meraciknya oleh ibu Wuysang. Bersambung ke Part 2 Terbit Mingguan oleh BAIT Ministry 16