KAJIAN AWAL KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA HEAT EXCHANGER DENGAN PIPA SPIRAL Disusun Oleh : Nama : Richardo Malau NPM : 28410019 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : 1. Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. 2. Prof. Dr-Eng, Ir. Yanuar, Msc., M.Eng. Latar Belakang Heat exchanger adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin Biasanya, media yang dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct contact) Tujuan Penelitian • Merancang dan membuat sebuah alat konduktifitas kalor berupa heat exchanger. • Dapat memahami fenomena yang terjadi pada alat konduktifitas kalor sebagai alat yang digunakan untuk mendinginkan air panas yang dialirkan pada suatu pipa spiral dengan media air pendingin yang berada pada dinding luar pipa air panas tersebut. • Menganalisa alat konduktifitas kalor dengan suatu rumus perhitungan dari pengambilan data sehingga dapat mengetahui performa pendinginan air panas dengan media air pendingin. Gambar rancangan alat penukar kalor Alat penukar kalor Peralatan pendukung • • • • • • Heat exchanger tipe spiral 2 Pompa sentrifugal 2 tangki air Valve Pipa penyalur Pressure tap Instrumen ukur • • • • Termometer alkohol Gelas ukur Stopwatch Timbangan digital Heat exchanger Tipe pipa Spiral Heat exchanger pipa spiral merupakan alat yang digunakan sebagai media untuk memindahkan panas dari fluida yang bertemperatur lebih tinggi menuju fluida yang bertemperatur lebih rendah. Heat exchanger dengan pipa spiral ialah dimana air panas yang mengalir melalui pipa spiral berdiameter 1.27 cm dengan panjang 15 meter yang berada pada air pendingin dalam keadaan diam dan tidak mengalami perubahan massa dan volume di dalam sebuah wadah. Rumus-rumus yang digunakan untuk mendapatkan koefisien perpindahan panas 1. 2. 3. 4. Diagram alir pengambilan data Grafik hubungan Th-Hi Th : temperatur air panas hi : koefisien konveksi pada aliran air panas Grafik hubungan T-Ho T : temperatur air pendingin ho : koefisien konveksi pada aliran air pendingin Grafik hubungan Th-U T h: temperatur air panas U : Total koefisien konveksi pada aliran air panas Grafik hubungan T-U T : temperatur air pendingin U : Total koefisien konveksi pada aliran air pendingin kesimpulan • Nilai koefisien perpindahan panas dipengaruhi oleh perubahan temperature dan debit aliran. • Berdasarkan kenaikan temperatur maka akan terjadi perubahan juga pada nilai reynold number, nusselt number, bilangan prandt/l. • TERIMA KASIH