UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER DI SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR JL. MATRAMAN RAYA NO.218 PERIODE 1 – 19 SEPTEMBER 2014 LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER SITI ZAMILATUL AZKIYAH, S.Far. 1306502863 ANGKATAN LXXIX FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER DEPOK DESEMBER 2014 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER DI SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR JL. MATRAMAN RAYA NO. 218 PERIODE 1 – 19 SEPTEMBER 2014 LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar apoteker SITI ZAMILATUL AZKIYAH, S.Far. 1306502863 ANGKATAN LXXIX FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER DEPOK DESEMBER 2014 ii Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 iii Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 iv Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna menyelesaikan pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Pada penulisan laporan ini, penulis tidak terlepas dari bimbingan, arahan, bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang kepada : 1. Dra. Dyan Sulistyorini, Apt., selaku pembimbing PKPA dan Koordinator Farmasi, Makanan dan Minuman, Seksi Sumber Daya Kesehatan yang telah membimbing dan memberikan bantuan kepada penulis selama PKPA berlangsung. 2. Anton Bahtiar M. Biomed., Ph. D., Apt. selaku pembimbing PKPA dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia yang telah membantu dan memberikan bimbingan, serta arahan selama PKPA berlangsung dan dalam penyusunan laporan ini. 3. Dr. Mahdi Jufri, M.Si., Apt., selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. 4. Dr. Hayun, M.Si., Apt., selaku ketua program profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. 5. Drg. Yudhita Endah Primaningtias, M.Kes.,selaku Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan PKPA. 6. Seluruh staf Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur yang telah menerima dan membantu penulis selama melaksanakan kegiatan PKPA. 7. Seluruh staf pengajar dan tata usaha Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. 8. Orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan doa, serta dukungan moral dan material kepada penulis. v Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 9. Seluruh teman-teman mahasiswa Apoteker angkatan 79 yang telah berjuang bersama dalam menyelesaikan studi di Program Profesi Apoteker Universitas Indonesia. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu secara langsung ataupun tidak langsung dalam penulisan laporan ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berharap semoga pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama menjalani PKPA ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Penulis 2014 vi Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 vi Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 ABSTRAK Nama : Siti Zamilatul Azkiyah, S. Far NPM : 1306502863 Program Studi : Profesi Apoteker Judul : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Jalan Matraman Raya Nomor 218 Periode 1-19 September 2014 Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan perizinan, perencanaan, pengendalian, dan penilaian efektivitas pelayanan kesehatan. Selain itu, Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi juga memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap sarana pelayanan kesehatan. Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan dapat memegang peranan dalam pelayanan kesehatan di institusi Suku Dinas Kesehatan, terutama di Seksi Sumber Daya Kesehatan. Oleh karena itu, sudah seharusnya seorang Apoteker memiliki pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi tentang cara perizinan serta pembinaan, pengawasan, dan pengendalian dari pelayanan kesehatan tersebut termasuk sarana dan tenaga kesehatannya. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan mampu menerapkan tugas pokok dan fungsi Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. Praktek kerja ini juga bertujuan untuk mengetahui tata cara perizinan, pembinaan, pengawasan serta pengendalian tenaga kesehatan, khususnya tenaga kefarmasian serta sarana farmasi, makanan dan minuman Kata Kunci Tugas Umum Tugas Khusus Daftar Acuan Tugas Umum Daftar Acuan Tugas Khusus :.Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Pemerintah, Seksi Sumber Daya Kesehatan : xiv + 58 halaman ; 13 lampiran : v + 79 halaman : 9 (1978-2014) : 7 (1990-2009) vii Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 ABSTRACT Name NPM Study Program Title : Siti Zamilatul Akiyah, S. Far : 1306502863 : Apothecary Profession : Pharrmacist Internship Report at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Jalan Matraman Raya Nomor 218 Periods of September 1st-19th 2014 Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi has the task to provide licensing services, planning, controlling, and assessing the effectiveness of health care. In addition, the SubDepartment of Health Administration also provide guidance and supervision of healthcare facilities. Pharmacists as one of the health workers can play a role in health care institutions in the Sub-Department of Health, particularly in the Health Resources Section. Therefore, it should be a pharmacist has knowledge, understanding, and application of licensing and training, supervision, and control of the health services, including health facilities and personel. Pharmacist internship at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur aims to know, understand, and be able to apply the basic task and the function of Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. This Internship also has an objective, make a future pharmacist understand about licensing procedures, guidences and supervisions of health professionals, especially The Pharmacist. Key Words General Assigment Particular Assigment Bibliography of General Assigment Bibliography of Special Assigment : Health Agency of East Jakarta, Government, Health Resources Section : ix + 58 pages ; 13 appendices : v + 79 pages : 9 (1978-2014) : 7 (1990-2009) DAFTAR ISI viii Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i HALAMAN JUDUL................................................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... vi KATA PENGANTAR ..............................................................................................v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vii ABSTRAK ............................................................................................................ viii ABSTRACT ..............................................................................................................x DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii 1. PENDAHULUAN ................................................................................................1 1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1 1.2 Tujuan .............................................................................................................2 2. TINJAUAN UMUM ............................................................................................3 2.1 Instansi Kesehatan ..........................................................................................3 2.2 Suku Dinas Kesehatan Kota Administratif Jakarta Timur .............................4 2.2.1 Visi dan Misi ........................................................................................6 2.2.2 Sasaran Mutu ........................................................................................6 2.2.3 Struktur Organisasi ..............................................................................7 3. TINJAUAN KHUSUS.......................................................................................14 3.1 Seksi Sumber Daya Kesehatan .....................................................................14 3.1.1 Dasar Hukum ......................................................................................14 3.1.2 Ruang Lingkup ...................................................................................17 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................................35 4.1 Bagian Farmasi Makanan, dan Minuman.....................................................35 4.1.1 Perizinan ............................................................................................. 35 4.1.2. Pemutakhiran Data Sarana Farmasi Makanan dan Minuman ........... 39 5. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 40 5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 40 5.2 Saran ............................................................................................................. 41 DAFTAR ACUAN ................................................................................................. 42 LAMPIRAN ........................................................................................................... 43 ix Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Jumlah perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yangdikeluarkanSuku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode Januari – Agustus 2014 ................................................................ Tabel 4.2.Persentase pencapaian waktu perizinan sarana farmasi makanan danminumandi wilayah Jakarta Timur bulan Januari - Agustus 2014 ............................................................................................... Tabel 4.3.Hasil pemutakhiran sarana farmasi makanan dan minuman diwilayah Jakarta Timur sampai dengan Agustus 2014 ................ x Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 35 37 39 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran1. Lampiran2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Lampiran 10. Lampiran 11. Lampiran 12. Lampiran 13. Bagan Struktur Organisasi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur ..................................................................................................44 Alur Perizinan Sarana Farmasi, Makanan, dan Minuman Di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur.................................................45 Form Persyaratan Izin Apotek yang Bekerjasama dengan Pihak Lain .....................................................................................................46 Form Persyaratan Izin Apotek Praktek Profesi ..................................48 Form Persyaratan Izin Depo Obat/Farmasi ........................................49 Form Persyaratan Izin Pedagang Toko Obat .....................................50 Form Persyaratan Usaha Mikro Obat Tradisional ..............................51 Form Persyaratan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga ................................................................................................52 Form PermohonanSurat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK) .....................................................................53 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan ......................................55 Form Persyaratan / Lembar Administrasi Izin Apotek Rakyat ..........56 Formulir Permohonan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)/Surat Izin Kerja (SIK)* .........................................................57 Formulir Permohonan Surat Izin Praktik (Sip) .................................58 xi Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan perlu dilakukan untukmeningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis (Undang-Undang No. 36, 2009). Untuk melindungi masyarakat dari pelayanan kesehatan yang tidak memenuhi syarat dan merugikan, maka pemerintah membuat kebijakan, pedoman dan persyaratan-persyaratan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Hal tersebut dimulai dari pelayanan perizinan, pembinaan, pengawasan serta pengendalian dari penyelenggaraan sarana pelayanan kesehatan. Pemerintah DKI Jakarta melalui Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009 mendirikan Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) di setiap Kota Administrasi yang berada di DKI Jakarta, yaitu: Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Sudinkes mempunyai tugas antara lain melaksanakan pelayanan perizinan, perencanaan, pengendalian dan penilaian efektivitas pelayanan kesehatan. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta untuk mempermudah tugas dan tanggung jawabnya dalam pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian (binwasdal)upaya-upaya kesehatan di Jakarta Timur. Sebagai sumber daya manusia yang berperan dalam pelayanan kesehatan, apoteker memiliki peran dan fungsi di Suku Dinas Kesehatan. Peran dan fungsi tersebut berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman dan aplikasi cara perizinan, serta pembinaan, pengawasan dan pengendalian dari pelayanan kesehatan, termasuk sarana dan tenaga kesehatan. Untuk mengetahui peran dan fungsi tersebut secara langsung, maka penulis melaksanakan Praktik Kerja Profesi 1 Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 2 Apoteker (PKPA) di bidang pemerintahan tepatnya di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timurpada tanggal 1 – 19 September 2014. 1.2 Tujuan Penulisan laporan ini bertujuan untuk: a. Mengevaluasi dan menilai pencapaian sasaran mutu waktu perizinan sarana farmasi, makanan dan minuman di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur periode Januari – Agustus 2014. b. Mengetahui jumlah perizinan sarana farmasi,makanan dan minuman yang diterbitkan oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur periode Januari - Agustus 2014. c. Melakukan pemutakhiran sarana farmasi, makanan dan minuman di wilayah Jakarta Timur sampai dengan Agustus 2014. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 BAB 2 TINJAUAN UMUM 2.1. Instansi Kesehatan Ada beberapa instansi pemerintah yang khusus menangani bidang kesehatan. Secara hirarki instansi tersebut dapat dibagi menjadi: a. Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan (dahulu Departemen Kesehatan) merupakan badan pelaksana pemerintah di bidang kesehatan, dipimpin oleh Menteri Kesehatan. Kementerian kesehatan berada di bawah Presiden, bertanggung jawab kepada Presiden, bertugas membantu Presiden dan menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan yang berfungsi sebagai regulator di tingkat nasional. b. Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah sebagai unsur pelaksana otonomi daerah di bidang kesehatan. Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan. Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah yang berfungsi sebagai regulator di tingkat daerah DKI Jakarta.(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2009) c. Suku Dinas Kesehatan Suku Dinas Kesehatan adalah Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi/Dinas Kesehatan Kabupaten Administrasi sebagai perangkat pada tingkat kota administrasi/kabupaten administrasi di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Suku Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Suku Dinas yang diangkat dari pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, kepala Suku Dinas bertanggung jawab secara teknis administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan dan secara teknis operasional kepada Walikota Administrasi yang berfungsi sebagai auditor di wilayahnya. (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2009) 3 Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 4 d. Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Fungsi Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu dengan tujuan untuk meningkatkan hidup sehat dan derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Jumlah Puskesmas yang tercatat sampai saat ini sekitar 7.277 unit Puskesmas Kecamatan dengan 1.818 unit diantaranya mempunyai fasilitas ruang rawat inap, 21.587 unit Puskesmas kelurahan, dan 5.084 unit Puskesmas keliling untuk wilayah Jakarta Timur terdapat 10 Puskesmas Kecamatan dan 76 Puskesmas Kelurahan. 2.2. Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Adanya perubahan sistem pemerintahan tahun 1999 dari sistem sentralisasi menjadi otonomi daerah mengakibatkan sebagian wewenang pemerintah pusat dilimpahkan kepada pemerintah daerah, sehingga pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 58 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang mengawali berdirinya Suku Dinas Pelayanan Kesehatan dan Suku Dinas Kesehatan Masyarakat di tingkat Kotamadya,dan pada tahun 2009 dengan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Perubahan Organisasi Suku Dinas Kesehatan pasca restrukturisasi perihal peningkatan efisiensi dimana Suku Dinas Pelayanan Kesehatan dengan Suku Dinas Kesehatan Masyarakat dilebur menjadi satu yaitu Suku Dinas Kesehatan Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi merupakan Unit Kerja Dinas Kesehatan pada Kota Administrasi dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan kesehatan masyarakat. Suku Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Suku Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 5 Dinas yang secara teknis dan administrasi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan serta secara operasional berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota. Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan kesehatan masyarakat. Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi mempunyai fungsi (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2009): a. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas b. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas c. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan perorangan, rujukan, khusus, tradisional dan keahlian d. Pengendalian penanggulangan kegawatdaruratan, bencana dan Kejadian Luar Biasa (KLB) e. Pengendalian, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular atau tidak menular f. Pengawasan dan pengendalian ketersediaan kefarmasian g. Pelaksanaan surveilans kesehatan h. Pelaksanaan monitoring penerapan sistem manajemen mutu kesehatan i. Pengendalian pencapaian standarisasi prasarana dan sarana pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta j. Pelaksanaan pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan dan pertanggungjawaban penerimaan retribusi kesehatan yang diterima Suku Dinas k. Pemberian, pengawasan, pengendalian dan evaluasi perizinan atau rekomendasi atau sertifikasi di bidang kesehatan l. Penegakan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan pada lingkup Kota Administrasi m. Pelaksanaan pengembangan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat n. Penghimpunan, pengolahan, pemeliharaan, penyajian, pengembangan dan pemanfaatan data dan informasi mengenai kesehatan masyarakat, kesehatan Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 6 lingkungan, prasarana dan sarana pelayanan kesehatan perseorangan, rujukan khusus, tradisional dan keahlian pada lingkup Kota Administrasi o. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja Suku Dinas p. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang q. Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggan dan ketatausahaan r. Pelaksanaan kegiatan publikasi dan pengaturan acara Suku Dinas s. Penyiapan bahan laporan ke Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas dan fungsi Suku Dinas t. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas 2.2.1 Visi dan Misi Visi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur yaitu Jakarta Timur Sehat, Mandiri dan Bermutu untuk semua. Misi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur adalah(Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur, 2009) : a. Meningkatkan kemampuan manajerial dan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) b. Meningkatkan kinerja organisasi dengan pendekatan tim c. Mengembangkan sistem informasi kesehatan sesuai dengan perkembangan teknologi d. Menggalang kemitraan dengan lintas program, lintas sektor, Lembaga Swadaya Masyarakat dan organisasi terkait e. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat 2.2.2. Sasaran Mutu Sasaran mutu yang ingin dicapai oleh Suku Dinas Kesehatan JakartaTimur adalah (Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur, 2009): a. Binwasdal (Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian) SDM Sudinkes 100% terlaksana dengan baik, benar, dan tepat waktu b. Binwasdal Program 100 % terlaksana dengan baik, benar dan tepat waktu c. Pelayanan perizinan tenaga kesehatan 10 hari kerja Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 7 d. Keluhan pelanggan 100 % ditindaklanjuti e. Kepuasan pelanggan nilai IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) minimal 2,51 atau dalam kategori Baik 2.2.3. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 150 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, organisasi Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur terdiri dari (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2009b): a. Kepala Suku Dinas b. Subbagian Tata Usaha c. Seksi Kesehatan Masyarakat d. Seksi Pelayanan Kesehatan e. Seksi Sumber Daya Kesehatan f. Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan g. Subkelompok Jabatan Fungsional 2.2.3.1 Kepala Suku Dinas Kepala Suku Dinas mempunyai tugas : a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian, Seksi dan Subkelompok Jabatan Fungsional c. Melaksanakan kerjasama dan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan atau Instansi pemerintah atau swasta terkait, dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas d. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas 2.2.3.2 Subbagian Tata Usaha Subbagian Tata Usaha merupakan Satuan Kerja staf Suku Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan administrasi umum Suku Dinas Kesehatan. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 8 Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Suku Dinas. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas : a. Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya c. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas d. Melakasanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas e. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang Suku Dinas f. Pelaksanaan kegiatan surat menyurat dan kearsipan Suku Dinas g. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja Suku Dinas h. Memelihara kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kantor i. Melaksanakan pengelolaan ruang rapat atau pertemuan Suku Dinas j. Melaksanakan publikasi kegiatan, upacara dan pengaturan acara Suku Dinas k. Menerima, mencatat, membukukan, menyetorkan dan melaporkan penerimaan retribusi Suku Dinas Kesehatan l. Menyiapkan bahan laporan Suku Dinas yang terkait dengan tugas Subbagian Tata Usaha m. Mengkoordinasikan penyusunan laporan (kegiatan, keuangan, kinerja dan akuntabilitas) Suku Dinas n. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha 2.2.3.3 Seksi Kesehatan Masyarakat Seksi Kesehatan Masyarakat merupakan Satuan Kerja lini Suku Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan kesehatan masyarakat. Seksi Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Suku Dinas. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 9 Seksi Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas: a. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya b. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya c. Pelaksanaan pengendalian mutu kegiatan pelayanan kesehatan keluarga termasuk kesehatan ibu, bayi, anak balita, kesehatan anak prasekolah, usia sekolah, remaja, kesehatan reproduksi, usia lanjut, keluarga berencana, pekerja wanita dan asuhan keperawatan d. Pengkoordinasian sektor terkait dan masyarakat profesi untuk pencegahan dan pengendalian program kesehatan masyarakat e. Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dan informasi f. Pelaksanaan bimbingan teknis tenaga kesehatan di bidang kesehatan masyarakat g. Pelaksanaan kajian perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat tingkat Kota Administrasi h. Pelaksanaan manajemen database kesehatan melalui sistem informasi manajemen kesehatan yang terintegrasi i. Pelaksanaan pengendalian pelaksanaan program gizi dan PPSM j. Penerapan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) k. Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas Seksi Kesehatan Masyarakat l. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Masyarakat 2.2.3.4 Seksi Pelayanan Kesehatan Seksi Pelayanan Kesehatan merupakan Satuan Kerja lini Suku Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Seksi Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku Dinas. Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas: a. Penyusunan bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 10 b. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya c. Pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian tata laksana pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan d. Penghimpunan, pengolahan, penyajian, pemeliharaan, pengembangan, pemanfaatan data dan informasi upaya pelayanan kesehatan e. Pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian penerapan standar pelayanan kesehatan f. Pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan akreditasi sarana pelayanan kesehatan g. Pemberian rekomendasi atau perizinan sarana pelayanan kesehatan h. Pemberian tanda daftar kepada pengobat tradisional i. Pelaksanaan siaga 24 jam atau Pusat Pengendali Dukungan Kesehatan (Pusdaldukkes) j. Pengawasan terhadap pelaksanaan standar pelayanan minimal pelayanan kesehatan k. Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas Seksi Pelayanan Kesehatan l. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan Kesehatan 2.2.3.5 Seksi Sumber Daya Kesehatan Seksi Sumber Daya Kesehatan merupakan Satuan Kerja lini Suku Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan Sumber Daya Kesehatan. Seksi Sumber Daya Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Sumber Daya Kesehatan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku Dinas. Seksi Sumber Daya Kesehatan terbagi menjadi 3 bidang yaitu farmasi makanan minuman, tenaga kesehatan dan mutu yang mempunyai tugas: a. Penyusunan bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya b. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 11 c. Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas Seksi Sumber Daya Kesehatan d. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas seksi Sumber Daya Kesehatan Untuk tugas farmasi makanan minuman, yaitu : a. Pelaksanaan sarana farmasi, makanan dan minuman b. Pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelayanan sarana pelayanan kefarmasian meliputi industri kecil obat tradisional, cabang penyalur alat kesehatan, apotek, toko obat, depo farmasi, dan industri makanan minuman rumah tangga c. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengendalian harga obat dan persediaan cadangan obat esensial d. Pelaksanaan pengelolaan persediaan obat dan perbekalan kesehatan pada lingkup Kota Administrasi Untuk tugas tenaga kesehatan, yaitu : a. Pelaksanaan pemberian perizinan tenaga kesehatan b. Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis tenaga kesehatan c. Penyusunan peta kebutuhan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan berdasarkan analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan d. Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi tingkat kepatuhan petugas kesehatan terhadap standar pelayanan Untuk tugas bagian mutu, yaitu : a. Pelaksanaan kegiatan audit internal dan audit eksternal penerapan sistem manajemen mutu b. Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan kesehatan c. Pelaksanaan kegiatan bimbingan, konsultasi dan pendampingan penetapan sistem manajemen mutu kepada Puskesmas d. Pelaksanaan kegiatan pengembangan mutu melalui forum dan fasilitator e. Pelaksanaan fasilitasi peningkatan kemampuan tenaga fasilitator, instruktur, assessor dan auditor mutu pelayanan kesehatan f. Pelaksanaan monitoring dan pemetaan Sumber Daya Kesehatan Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 12 2.2.3.6 Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan merupakan Satuan Kerja lini Suku Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian masalah kesehatan. Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Suku Dinas. Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas: a. Penyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya b. Pelaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya c. Pelaksanaan pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular, kesehatan jiwa masyarakat, surveilans epidemiologi, penanggulangan wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dan kesehatan lingkungan d. Pelaksanaan kegiatan pembinan pelaksanaan kesehatan haji e. Penyiapan materi sosialisasi kesehatan tentang pengendalian penyakit menular atau tidak menular serta kesehatan jiwa masyarakat f. Pelaksanaan kegiatan bimbingan, konsultasi dan pendampingan teknis peningkatan kompetensi surveilans epidemiologi, tenaga kesehatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kesehatan jiwa masyarakat g. Pelaksanaan kegiatan koordinasi, kerja sama dan kemitraan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kesehatan jiwa masyarakat dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan atau instansi pemerintah/swasta/masyarakat h. Pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan imunisasi i. Penghimpunan, pengolahan, penyajian, pemeliharaan, pengembangan dan pemanfaatan data dan informasi surveilans epidemiologi sebagai Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) pada lingkup Kota Administrasi Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 13 j. Pelaksanaan kegiatan investigasi penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) dan dugaan wabah serta keracunan makanan k. Peningkatan sistem jaringan informasi wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dan surveilans l. Pelaksanaan kegiatan pengendalian surveilans kematian m. Pelaksanaan kegiatan monitoring dan pemetaan kegiatan penanggulangan wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dan surveilans n. Pelaksanaan kegiatan pengendalian pelaksanaan program kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air minum/air bersih, penyehatan makanan dan minuman, pengamanan limbah, pengendalian vektor, pengendalian radiasi, penyehatan pemukiman kumuh, penyehatan di tempat-tempat umum, tempat kerja, tempat pengelolaan pestisida termasuk pemberian rekomendasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), upaya pengelolaan lingkungan/upaya pemantauan lingkungan o. Pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian sarana penunjang kesehatan lingkungan p. Penyiapan materi pelatihan teknis dalam Bidang Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja q. Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan r. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 BAB 3 TINJAUAN KHUSUS 3.1 Seksi Sumber Daya Kesehatan Seksi Sumber Daya Kesehatan merupakan satuan kerja lini Suku Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan sumber daya kesehatan. Seksi Sumber Daya Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku Dinas.(Undang-undang No. 25 Tahun 2009, 2009). 3.1.1 Dasar Hukum 3.1.1.1 Dasar Hukum Perizinan Sarana Kesehatan Dasar hukum yang mengatur perizinan sarana kesehatan farmasi makanan dan minuman adalah sebagai berikut(Undang-undang No. 25 Tahun 2009, 2009): a. Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan b. Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika c. Undang-undang RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika d. Undang-undang RI No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah e. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian f. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan g. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom h. Peraturan Pemerintah No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan i. Kepmenkes No.1331/MenKes/SK/X/2002 tentang Pedagang Eceran Obat j. Kepmenkes No. 246/MenKes/Per/V/1990 tentang Izin Usaha Industri Kecil Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional k. Permenkes No. 1191/MenKes/Per/VIII/2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan l. Kepmenkes No. 1332/MenKes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek m. Kepmenkes No.184/MenKes/Per/II/1995 Pelaksanaan Masa Bakti dan Ijin Kerja Apoteker 14 tentang Penyempurnaan Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 15 n. Kepmenkes No. PerMenKes 149/MenKes/Per/II/1998 tentang No.184/MenKes/Per/II/1995 Perubahan Tentang Atas Penyempurnaan Pelaksanaan Masa Bakti dan Ijin Kerja Apoteker o. Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.970 tahun 1990 tentang Ketentuan Penyelenggaraan Usaha Pedagang Eceran Obat di wilayah DKI Jakarta. 3.1.1.2 Dasar Hukum Perizinan Tenaga Kesehatan Dasar hukum yang mengatur perizinan tenaga kesehatan adalah sebagai berikut(Undang-undang No. 25 Tahun 2009, 2009): a. Permenkes No. 1796/Menkes/Per/ VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan b. Kepmenkes No.889/MenKes/ Per/V/2011 tentang Izin Praktik dan izin Kerja Tenaga Kefarmasian c. Kepmenkes No.2052/Menkes/Per/X/2011 Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran d. Kepmenkes No.H.K 02.02/Menkes/148/ I/2001 Tentang Registrasi dan Praktik Perawat e. Kepmenkes No.1392/Menkes/SK/XII/2001 Tentang Registrasi dan Izin Kerja Perawat Gigi f. Kepmenkes No.H.K 02.02/Menkes/149/ I/2001 Tentang Registrasi dan Praktik Bidan g. Kepmenkes No.357/Menkes/Per/2006 Tentang Registrasi dan Izin Radiografer h. Kepmenkes No.544/Menkes/VI/2002 Tentang Registrasi dan Izin Kerja Refraksionis Optisien i. Kepmenkes No.1363/Menkes/SK/XII/2001 Tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis j. Kepmenkes No.867/Menkes/Per/VIII/2004 Tentang Registrasi dan Praktik Terapis Wicara Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 16 3.1.1.3 Dasar Hukum Mengenai Standarisasi Mutu Kesehatan Dasar hukum mengenai Standarisasi Mutu Kesehatan menyangkut Undang-Undang Pelayanan Publik. Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mengatur tentang penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan di Negara ini sehingga menjamin kepastian hukum dalam hubungan antara masyarakat dan penyelenggara dalam pelayanan publik. Menurut UndangUndang tersebut, yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Penyelenggara pelayanan publik tersebut adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen, yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Pelayanan administratif yang dimaksud oleh undang-undang ini meliputi: a. Tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda warga negara. b. Tindakan administratif oleh instansi non pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan, serta diterapkan berdasarkan perjanjian dengan penerima pelayanan. Undang-undang ini mengatur segala aspek penyelenggaraan pelayanan publik, termasuk yang paling utama ialah kewajiban bagi setiap penyelenggara pelayanan publik untuk menetapkan standar pelayanan mengenai standar pelayanan publik yang diberikan dan hal ini diatur lagi oleh peraturan pemerintah. Dengan demikian, undang-undang ini menjamin adanya diberikannya pelayanan publik yang berkulaitas bagi seluruh masyarakat. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 17 3.1.2 Ruang Lingkup 3.1.2.1 Koordinator Farmasi, Makanan, dan Minuman Tugas dan tanggung jawab bagian farmasi makanan dan minuman, antara lain: a. Penyusunan bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya. b. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya. c. Pelaksanaan pemberian perizinan sarana farmasi, makanan dan minuman. d. Pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelayanan sarana pelayanan kefarmasian meliputi industri kecil obat tradisional, cabang penyalur alat kesehatan, apotek, toko obat, depo farmasi, dan industri makanan minuman rumah tangga. e. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengendalian harga obat dan persediaan cadangan obat esensial. f. Pelaksanaan pengelolaan persediaan obat dan perbekalan kesehatan pada lingkup Kota Administrasi. g. Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas Seksi Sumber Daya Kesehatan. h. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas seksi Sumber Daya Kesehatan. Ruang lingkup perizinan sarana kesehatan farmasi makanan dan minuman di wilayah DKI Jakarta yang proses perizinannya telah didelegasikan ke Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi adalah: a. Apotek Berdasarkan Permenkes No. 1332/MenKes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian maka nantinya semua persyaratan untuk melakukan pekerjaan kefarmasiaan pada sarana farmasi akan mengacu pada Peraturan Pemerintah tersebut. Akan tetapi, fungsi Peraturan Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 18 Pemerintah tersebut belum dapat digunakan karena masih menunggu aturan dari Menteri Kesehatan RI yang hingga kini belum diterbitkan. Khusus di DKI Jakarta perizinan apotek dibagi menjadi 4, yaitu: a. Apotek Kerjasama, adalah apotek dimana apoteker hanya sebagai apoteker pengelola apotek (APA), sedangkan pemilik sarana apotek (PSA) adalah dari pihak lain (bisa perorangan, PT, dan lain-lain). b. Apotek Profesi, adalah apotek yang apoteker pengelola apotek (APA) juga sebagai pemilik sarana apoteknya (PSA). c. Depo Farmasi/Depo Obat, adalah apotek yang berada di klinik, dan hanya boleh menerima resep dari klinik tersebut. d. Apotek Rakyat (apotek sederhana) adalah sarana kesehatan tempat dilaksanakannya pelayanan kefarmasian di mana dilakukan penyerahan obat dan perbekalan kesehatan, dan tidak melakukan peracikan, serta tidak menjual obat golongan narkotika dan psikotropika, di mana terhitung sejak ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 284/MenKes/PER/III/2007, seluruh izin dan status apotek yang berasal dari apotek sederhana akan disesuaikan menjadi apotek rakyat. Standar penanggung jawab teknis apotek adalah apoteker. Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker. Sebelum melaksanakan kegiatannya, APA wajib memiliki Surat Izin Kerja (SIK)/Surat Penugasan (SP) dan Surat Izin Apotek (SIA). SIA berlaku seterusnya selama apotek yang bersangkutan masih aktif melakukan kegiatan dan tidak ada perubahan fisik dan non fisik. SIA harus diperbaharui bila terjadi perubahan fisik dan non fisik dari sarana apotek. Kriteria perubahan non fisik yakni apabila terjadi pergantian apoteker pengelola saranaapotek (baik karena meninggal dunia maupun hal lainnya), terjadi pergantian pemilik sarana kesehatan apotek (baik karena meninggal dunia maupun hal lainnya), terjadi pergantian nama sarana kesehatan apotek, terjadi perubahan alamat sarana kesehatan apotek tanpa pemindahan lokasi,dan/atau terjadi karena surat izin sarana kesehatan apotek hilang atau rusak. Sedangkan perubahan fisik, Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 19 yakni apabila terjadi perubahan denah sarana kesehatan apotek dan terjadi perubahan pindah lokasi apotek. Untuk mendapatkan SIA, APA harus menyiapkan tempat (lokasi dan bangunan) dan perlengkapannya termasuk obat dan perbekalan farmasi lain yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain. Bangunan apotek harus mempunyai luas yang memadai, sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi apotek, serta memelihara mutu perbekalan kesehatan di bidang farmasi. Bangunan apotek minimal terdiri dari ruang tunggu, ruang peracikan dan penyerahan obat, ruang administrasi dan ruang kerja apoteker, tempat pencucian alat dan toilet/WC. Bangunan apotek harus dilengkapi sumber air yang memenuhi syarat kesehatan, penerangan yang cukup, alat pemadam kebakaran yang berfungsi dengan baik, serta ventilasi dan sistem sanitasi yang baik. Apotek harus mempunyai papan nama apotek berukuran minimal 40x60 cm dengan tulisan berwarna hitam (ukuran 5 cm) di atas dasar berwarna putih yang memuat nama apotek, nama APA, nomor SIA dan alamat apotek. Apotek harus memiliki perlengkapan yang memadai seperti timbangan, mortir, wadah dan etiket, tempat penyimpanan obat, termasuk lemari khusus narkotika dan psikotropika, kartu stok, dan sebagainya. Apotek harus melaporkan pemakaian narkotika setiap bulan kepada Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta setempat dengan tembusan kepada Balai Besar POM di DKI Jakarta, sedangkan pemakaian psikotropika harus dilaporkan maksimal setahun sekali. SIA dapat dicabut jika terdapat pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan pencabutan SIA tersebut yang diatur menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/MenKes/SK/X/2002 Pasal 25 adalah : a. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai Apoteker Pengelola Apotek (APA). b. Apoteker tidak lagi memenuhi kewajiban dalam pelayanan kefarmasian. c. APA berhalangan melakukan tugasnya lebih dari 2 tahun secara terusmenerus. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 20 d. Terjadi pelanggaran terhadap UU tentang narkotika, psikotropika, kesehatan, dan ketentuan perundang-undangan yang lain. e. Surat izin kerja APA dicabut. f. Pemilik sarana apotek terbukti terlibat dalam pelanggaran perundangundangan di bidang obat. Secara umum persyaratan izin apotek yang bekerja sama dengan pihak lain, izin apotek praktek profesi izin depo obat/farmasi dapat dilihat pada Lampiran1,2, dan 3. Apabila apotek memberikan pelayanan 24 jam, maka apotek tersebut harus memiliki apoteker pendamping, dan apabila APA dan apoteker pendamping berhalangan melakukan tugasnya, APA dapat menunjuk apoteker pengganti. Penunjukan tersebut harus dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dalam hal ini kepada Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi setempat untuk daerah DKI Jakarta dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi setempat. APA bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh apoteker pendamping maupun apoteker pengganti/supervisor, dalam pengelolaan apotek. Apabila APA berhalangan melakukan tugasnya lebih dari dua tahun secara terus-menerus, maka harus menunjuk apoteker pengganti, sedangkan jika APA berhalangan melakukan tugasnya dalam waktu 1 – 3 bulan, maka harus menunjuk apoteker supervisor.(Peraturan Menteri Kesehatan No. 1332/MenKes/SK/X/2002, 2002). Pada setiap pengalihan tanggung jawab kefarmasian yang disebabkan karena penggantian APA oleh apoteker pengganti, harus diikuti dengan serah terima resep, narkotika dan perbekalan farmasi lainnya serta kunci tempat penyimpanan narkotika dan psikotropika. Serah terima ini harus diikuti dengan pembuatan berita acara. Apabila apotek melakukan pelanggaran, maka dapat diberikan teguran secara lisan untuk segera dilakukan perbaikan. Apabila tidak ada perbaikan dari apotek tersebut, maka diberikan peringatan tertulis kepada APA. Pelaksanaan pencabutan SIA dapat dilakukan setelah dikeluarkan peringatan secara tertulis kepada APA sebanyak tiga kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing dua bulan atau pembekuan izin apotek untuk jangka waktu selama-lamanya 6 bulan. Akan tetapi, pembekuan izin ini dapat Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 21 dicairkan kembali apabila apotek telah membuktikan memenuhi seluruh persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Peraturan Menteri Kesehatan No. 1332/MenKes/SK/X/2002, 2002). b. Apotek Rakyat Apotek rakyat adalah sarana kesehatan tempat dilaksanakannya pelayanan kefarmasian, dimana dilakukan penyerahan obat dan perbekalan kesehatan, dan tidak melakukan peracikan dan pelayanan resep narkotik dan psikotropik. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 284/MenKes/PER/III/2007, ketentuan yang harus dipenuhi oleh Apotek rakyat adalah: a. Apotek rakyat dalam pelayanan kefarmasian harus mengutamakan obat generik b. Apotek rakyat dapat menyimpan dan menyerahkan obat-obatan yang termasuk golongan obat keras, obat bebas terbatas, obat bebas, dan perbekalan kesehatan rumah tangga c. Apotek rakyat dilarang menyediakan narkotika dan psikotropika, meracik obat dan menyerahkan obat dalam jumlah besar d. Setiap apotek rakyat harus memiliki satu orang apoteker sebagai penanggung jawab, dan dapat dibantu oleh asisten apoteker e. Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, apotek rakyat yang melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan dapat dikenakan tindakan administratif berupa teguran lisan, tertulis, sampai dengan pencabutan izin f. Pedagang eceran yang statusnya sudah berubah menjadi apotek sederhana dianggap telah menjadi apotek rakyat Secara umum persyaratan izin apotek yang berasal dari toko obat/apotek sederhana (apotek rakyat) dapat dilihat pada Lampiran4. c. Toko Obat Pedagang eceran obat didefinisikan sebagai orang/badan hukum di Indonesia yang mempunyai izin untuk menyimpan obat-obat bebas (label hijau) dan obat-obat bebas terbatas (label biru) untuk dijual secara eceran di tempat tertentu sebagai tercantum dalam surat izin. Pedagang eceran obat harus menjaga agar obat-obat yang dijual bermutu baik dan berasal dari pabrik-pabrik farmasi Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 22 atau pedagang besar farmasi yang mendapat izin dari Menteri Kesehatan RI. Surat izin pendirian suatu toko obat dapat diperoleh dengan mengajukan surat permohonan Izin Usaha kepada Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi setempat yaitu di Seksi Sumber Daya Kesehatan bagian Farmasi, Makanan, dan Minuman. Izin toko obat berlaku selama 2 tahun dan dapat diperpanjang kembali dengan penanggung jawab teknis adalah seorang Asisten Apoteker. Adapun persyaratan yang harus dilengkapi untuk memperoleh izin usaha toko obat dapat dilihat pada Lampiran5.(Dinkes Provinsi DKI Jakarta, 2002) Setiap perubahan fisik maupun non fisik yang terjadi, pihak toko obat harus mengajukan permohonan tertulis kepada Seksi Sumber Daya Kesehatan yang membawahi bagian Farmasi Makanan dan Minuman Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi setempat. Perubahan non fisik meliputi: a. Terjadi pergantian asisten apoteker penanggung jawab teknis sarana kesehatan toko obat (baik karena meninggal dunia maupun hal lainnya). b. Terjadi pergantian nama sarana kesehatan toko obat. c. Terjadi perubahan alamat sarana kesehatan toko obat tanpa pemindahan lokasi. d. Terjadi pergantian pemilik sarana kesehatan toko obat (baik karena meninggal dunia maupun hal lainnya). e. Terjadi karena surat izin sarana kesehatan toko obat hilang atau rusak. Perubahan fisik meliputi: a. Terjadi pemindahan lokasi sarana kesehatan toko obat. b. Terjadi perpanjangan izin sarana kesehatan toko obat. Toko obat harus menjalankan usahanya sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Oleh karena itu, apabila toko obat melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi baik berupa sanksi administratif maupun sanksi pidana. Sanksi administratif yaitu mulai dari pemberian surat peringatan, penghentian sementara kegiatan toko obat sampai pencabutan surat izin, sedangkan untuk sanksi pidana pemilik toko obat dapat diajukan ke pengadilan. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 23 d. Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) Menurut Permenkes No.006 tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional menjelaskan Usaha Mikro Obat Tradisional yang selanjutnya disebut UMOT adalah usaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan obat luar dan rajangan. UMOT hanya dapat diselenggarakan oleh badan usaha perorangan yang memiliki izin usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Setiap industri dan usaha di bidang obat tradisional wajib memiliki izin dari Menteri Kesehatan, kecuali untuk usaha jamu gendong dan usaha jamu racikan. Dalam memberikan izin obat tradisional, Menteri Kesehatan mendelegasikan kewenangan pemberian izin UMOT kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Selain wajib memiliki izin, industri dan usaha obat tradisional juga wajib memenuhi ketentuan peraturan perundangundangan di bidang penanaman modal. Adapun persyaratan yang harus dilengkapi untuk memperoleh izin UMOT dapat dilihat pada Lampiran6.(Permenkes No.006 Tahun 2012). Permohonan izin UMOT diajukan oleh pemohon kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak menerima permohonan untuk izin UMOT, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menunjuk tim untuk melakukan pemeriksaan setempat. Paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah menerima penugasan, tim melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan administrasi dan teknis, dan menyampaikan hasil pemeriksaan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah menerima hasil pemeriksaan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyetujui, menunda, atau menolak permohonan izin UMOT dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai setempat. Apabila dalam 30 (tiga puluh) hari kerja setelah surat permohonan diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, tidak dilakukan pemeriksaan/verifikasi, pemohon dapat membuat surat pernyataan siap berproduksi Kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota. (Permenkes No.006 Tahun 2012) Izin UMOT diberikan kepada pemohon yang telah memenuhi persyaratan. Permohonan izin UMOT ditunda atau ditolak apabila ternyata belum memenuhi persyaratan. Dalam hal pemberian izin UMOT ditunda, kepada pemohon diberi Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 24 kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi paling lama 6 (enam) bulan sejak diterimanya Surat Penundaan.(Permenkes No.006 Tahun 2012) Setiap industri dan usaha obat tradisional berkewajiban: a. Menjamin keamanan, khasiat/manfaat dan mutu produk obat tradisional yang dihasilkan; b. Melakukan penarikan produk obat tradisional yang tidak memenuhi ketentuan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu dari peredaran; dan c. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Industri dan usaha obat tradisional yang akan melakukan perubahan bermakna terhadap pemenuhan CPOTB wajib melapor dan mendapat persetujuan dari Kepala Badan. Setiap industri dan usaha obat tradisional dilarang membuat: a. Segala jenis obat tradisional yang mengandung bahan kimia hasil isolasi atau sintetik yang berkhasiat obat; b. Obat tradisional dalam bentuk intravaginal, tetes mata, sediaan parenteral, supositoria kecuali untuk wasir; dan/atau c. Obat tradisional dalam bentuk cairan obat dalam yang mengandung etanol dengan kadar lebih dari 1% (satu persen). d. UMOT yang telah mendapat izin, yang melakukan perubahan nama, alamat, atau Tenaga Teknis Kefarmasian penanggung jawab wajib melaporkan secara tertulis kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Kepala Balai setempat. Industri dan usaha obat tradisional yang akan melakukan perubahan kapasitas dan/atau fasilitas produksi wajib melapor dan mendapat persetujuan sesuai ketentuan. UMOT wajib menyampaikan laporan secara berkala setiap 6 (enam) bulan meliputi jenis dan jumlah bahan baku yang digunakan serta jenis, jumlah, dan nilai hasil produksi. Laporan UMOT disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota dengan tembusan kepada Kepala Balai setempat. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 25 e. Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) Berdasarkan UU No. 28 tahun 2004 pasal 1 disebutkan bahwa perusahaan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis. Menurut Keputusan Kepala Badan Pengawasan Obat Makanan (BPOM) RI Nomor HK.00.05.5.1640 tanggal 30 April 2003 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), maka SPP-IRT bertujuan untuk: a. Meningkatkan pengetahuan produsen dan karyawan tentang pengolahan pangan dan peraturan perundang-undangan di bidang keamanan pangan. b. Menumbuhkan kesadaran dan motivasi produsen dan karyawan tentang pentingnya pengolahan pangan yang higienis dan tanggung jawab terhadap keselamatan konsumen. c. Meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan PIRT Syarat-syarat Sertifikasi Penyuluhan Keamanan Pangan, yaitu: a. Permohonan di atas materai Rp. 6000,00. b. Fotokopi KTP. c. Pasfoto berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak dua lembar. Tata cara penyelenggaraan SPP-IRT yaitupengajuan permohonan, penyelenggaraan dan penyuluhan keamanan pangan dan pemeriksaan sarana produksi. Tata cara dalam pengajuan permohonan, yaitu : a. Permohonan untuk mendapatkan SPP-IRT ditujukan kepada Pemerintah Daerah atau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. b. Permohonan tidak dapat dipenuhi apabila pangan yang diproduksi berupa susu dan hasil olahan, daging, ikan, unggas dan hasil olahannya yang memerlukan proses dan atau penyimpanan beku, pangan kaleng, pangan bayi, minuman beralkohol, air minum dalam kemasan, pangan lain yang wajib memenuhi persyaratan SNI (contoh : SL, coklat bubuk, garam yodium, AMDK, dan tepung), pangan lain yang ditetapkan oleh BPOM. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 26 c. Pemohon diwajibkan mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) dan telah melewati tahap pemeriksaan sarana produksinya oleh Sudinkes Kotamadya. Penyelenggaraan dan penyuluhan keamanan pangan dalam rangka SPPIRT dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau Suku Dinas Kesehatan di DKI Jakarta. Pelaksanaannya dapat dilaksanakan secara bersamasama oleh beberapa Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Materi penyuluhan keamanan pangan yang diberikan, meliputi: a. Berbagai jenis bahaya biologis, kimia, fisik, cara menghindari dan memusnahkannya serta pengawetan pangan. b. Higienis dan sanitasi sarana perusahaan pangan industri rumah tangga. c. Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB). d. Peraturan perundangan tentang keamanan pangan, penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP), label dan iklan pangan. Materi pelengkap dapat dikembangkan sesuai kebutuhan perusahaan pangan industri rumah tangga, misalnya: a. Pengemasan dan penyimpanan produk pangan industri rumah tangga. b. Pengembangan usaha perusahaan pangan industri rumah tangga termasuk etika bisnis. Setelah melaksanakan Penyuluhan Keamanan Pangan, petugas Suku Dinas Kesehatan Kotamadya melakukan pemeriksaan ke sarana produksi PIRT. Petugas yang melakukan pemeriksaan tersebut harus memiliki Sertifikasi Inspektur Pangan. Laporan pemeriksaan sarana produksi IRTP dengan hasil minimal cukup merupakan salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan SPP-IRT. f. Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) Alat kesehatan adalah instrument, apparatus, mesin, alat untuk ditanamkan, reagen/produk diagnostik in vitro atau barang lain yang sejenis atau barang lain yang terkait komponen, bagian dan perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendiagnosis penyakit, menyembuhkan, merawat, memulihkan atau mencegah penyakit pada manusia. CPAK adalah badan hukum, badan usaha yang telah memperoleh izin usaha untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran alat Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 27 kesehatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. CPAK merupakan sarana legal yang menyalurkan alkes berdasarkan penunjukkan dari Penyalur Alkes (PAK) yang telah mendapat izin dari Kementrian Kesehatan RI. Izin CPAK berlaku sesuai dengan penunjukan yang diberikan oleh PAK pusat dan paling lama adalah tiga tahun. Sebagai penanggung jawab teknis CPAK adalah tenaga kerja yang sesuai dengan kompetensi alkes yang disalurkan, antara lain asisten apoteker, apoteker atau akademi farmasi. Persyaratan yang harus dilengkapi untuk memperoleh izin CPAK antara lain : a. Surat permohonan dari direktur/ Pimpinan Usaha Penyalur Alat Kesehatan (UPAK) bukan dari CPAK yang ditujukan kepada Sudinkes setempat sebanyak tiga rangkap dan satu rangkap di atas materai Rp. 6000,00. b. Surat penunjukkan dari UPAK sebagai SPAK di atas materai Rp. 6000,00. c. Fotokopi izin UPAK. d. Akte perusahaan CPAK bila bentuk PT dan terdaftar pada Menteri Kehakiman dan HAM. e. Denah bangunan/ ruangan dari CPAK. f. Peta lokasi CPAK. g. SIUP CPAK. h. NPWP CPAK. i. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB/ IPB) dan UUG. j. Domisili perusahaan. Status bangunan. Bila milik sendiri, lampirkan sertifikat dan bila sewa minimal 2 tahun dengan melampirkan surat sewa serta fotokopi KTP pemilik (Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2002; Permenkes No. 142, 1991). 3.1.2.2 Koordinator Tenaga Kesehatan Tugas dan tanggung jawab bagian tenaga kesehatan (NAKES) adalah: a. Penyusunan bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya. b. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 28 c. Pelaksanaan pemberian perizinan tenaga kesehatan. d. Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis tenaga kesehatan. e. Penyusunan peta kebutuhan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan berdasarkan analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan. f. Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi tingkat kepatuhan petugas kesehatan terhadap standar pelayanan. g. Pelaksanaan monitoring dan pemetaan Sumber Daya Kesehatan. h. Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas Seksi Sumber Daya Kesehatan. i. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas seksi Sumber Daya Kesehatan. Ruang lingkup perizinan tenaga kesehatan di wilayah DKI Jakarta yang proses perizinannya telah didelegasikan ke Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi adalah, antara lain: a. Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Tenaga Teknis Kefarmasian dapat berupa Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi atau Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker. Setiap tenaga kefarmasian yang menjalankan pekerjaan kefarmasian harus telah terdaftar dan memiliki izin kerja/praktik. Sebelumnya, Apoteker dan Asisten Apoteker yang melakukan pekerjaan kefarmasian harus memiliki surat izin berupa Surat Penugasan atau Surat Izin Kerja bagi Apoteker atau SIAA dan SIKAA bagi Asisten Apoteker. Namun sejak tanggal 1 juni 2011, diberlakukan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 889/Menkes/PerV/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian. Berdasarkan Permenkes ini, setiap Tenaga Kefarmasian wajib memiliki surat tanda registrasi. Surat Tanda Registrasi tersebut berupa STRA bagi Apoteker dan STRTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian. Setelah memiliki STRA atau STRTTK, Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian wajib memiliki surat izin sesuai tempat tenaga kefarmasian bekerja. Surat izin tersebut dapat berupa SIPA atau SIKA bagi Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 29 Apoteker dan SIKTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian (Keputusan Menteri Kesehatan No. 889/Menkes/Per/V/2011, 2011). Apoteker yang telah memiliki SP atau SIK wajib mengganti SP atau SIK dengan STRA dan SIPA/SIKA dengan cara mendaftar melalui website KFN (Komite Farmasi Nasional). Setelah mendapatkan STRA, Apoteker wajib mengurus SIPA dan SIKA di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tempat pekerjaan kefarmasian dilakukan. Sementara bagi Asisten Apoteker yang telah memiliki SIAA dan/atau SIKAA harus menggantinya dengan STRTTK dengan caramendaftar melalui Dinas Kesehatan Provinsi. Setelah mendapat STRTTK, Tenaga Teknis Kefarmasian wajib mengurus SIKTTK di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Keputusan Menteri Kesehatan No. 889/Menkes/Per/V/2011, 2011). STRA dan STRTTK dikeluarkan oleh Menteri, dimana Menteri akan mendelegasikan pemberian STRA kepada Komite Farmasi Nasional dan STRTTK kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. STRA dan STRTTK berlaku selama lima tahun dan dapat diregistrasi ulang selama memenuhi persyaratan. Untuk memperoleh STRTTK, Tenaga Teknis Kefarmasian harus mengajukan permohonan kepada kepala dinas kesehatan provinsi. Adapun syarat permohonan STRTTK dapat dilihat pada Lampiran8(Keputusan Menteri Kesehatan No. 889/Menkes/Per/V/2011, 2011). Setiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib memiliki surat izin sesuai tempat tenaga kefarmasian bekerja. Surat izin tersebut berupa SIPA bagi Apoteker penanggung jawab atau Apoteker pendamping di fasilitas pelayanan kefarmasian, SIKA bagi Apoteker yang melakukan pekerjaan kefarmasian di fasilitas produksi atau fasilitas distribusi/penyaluran, atau SIKTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian yang melakukan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas kefarmasian (Keputusan Menteri Kesehatan No. 889/Menkes/Per/V/2011, 2011). SIPA bagi apoteker penanggung jawab di fasilitas pelayanan kefarmasian atau SIKA hanya diberikan untuk satu tempat fasilitas kefarmasian sementara SIPA bagi apoteker pendamping dapat diberikan untuk paling banyak tiga tempat fasilitas pelayanan kefarmasian. SIKTTK dapat diberikan untuk paling banyak Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 30 tiga tempat fasilitas kefarmasian. SIPA, SIKA, atau SIKTTK dikeluarkan oleh Kepala DinKes Kabupaten/Kota tempat pekerjaan kefarmasian dilakukan (Keputusan Menteri Kesehatan No. 889/Menkes/Per/V/2011, 2011). Untuk memperoleh SIPA atau SIKA, Apoteker mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tempat pekerjaan kefarmasian dilaksanakan. Adapun syarat permohonan SIPA atau SIKA dapat dilihat pada Lampiran9(Keputusan Menteri Kesehatan No. 889/Menkes/Per/V/2011, 2011). Dalam mengajukan permohonan SIPA sebagai Apoteker pendamping harus dinyatakan permintaan SIPA untuk tempat pekerjaan kefarmasian pertama, kedua, atau ketiga. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus menerbitkan SIPA atau SIKA paling lama dua puluh hari kerja sejak surat permohonan diterima dan dinyatakan lengkap. Permohonan SIKTTK harus melampirkan: a. Fotokopi STRTTK; b. Surat pernyataan Apoteker atau pimpinan tempat pemohon melaksanakan pekerjaan kefarmasian; c. Surat rekomendasi dari organisasi yang menghimpun Tenaga Teknis Kefarmasian; dan d. Pas foto berwarna berukuran 4 x 6 cm sebanyak dua lembar dan 3 x 4 cm sebanyak dua lembar. Dalam mengajukan permohonan SIKTTK harus dinyatakan permintaan SIKTTK untuk tempat pekerjaan kefarmasian pertama, kedua, atau ketiga. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus menerbitkan SIKTTK paling lama dua puluh hari sejak surat permohonan diterima dan dinyatakan lengkap. b. Izin Praktik Dokter Praktek kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan. Dokter dan dokter gigi yang dimaksud meliputi dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis. Setiap dokter dan dokter gigi yang akan melakukan praktik kedokteran wajib memiliki Surat Izin Praktik (SIP). SIP adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada dokter dan dokter gigi yang telah memenuhi persyaratan untuk menjalankan praktik kedokteran. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam memberikan SIP harus Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 31 mempertimbangkan keseimbangan antara jumlah dokter dan dokter gigi dengan kebutuhan pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2011). Dokter atau dokter gigi mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tempat praktik kedokteran dilaksanakan untuk memperoleh SIP. Adapun persyaratan dokumen yang harus terlampir dalam permohonan SIP tersebut dapat dilihat pada Lampiran10(Kemenkes RI, 2011). Fotokopi KTP ditambahkan untuk menghindari kesalahan penulisan nama pada SIP karena terkadang tulisan dari para dokter sulit untuk dibaca oleh petugas. Fotokopi SIP yang telah dimiliki dan surat keterangan aktif bekerja dari atasan langsung ditambahkan sebagai tambahan pertimbangan bagi Suku Dinas Administrasi Kota Administrasi Jakarta Timur dalam pengambilan keputusan apakah izin akan dibuatkan atau tidak(Kemenkes RI, 2011). Dokter atau dokter gigi yang telah memenuhi persyaratan tersebut diberikan SIP untuk satu tempat praktik. SIP dokter atau dokter gigi diberikan paling banyak untuk tiga tempat praktik, baik pada sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah, swasta maupun praktik perorangan. Oleh karena itu, dalam pengajuan permohonan SIP harus dinyatakan permintaan SIP tersebut untuk tempat praktik pertama, kedua, atau ketiga. SIP yang diberikan berlaku selama lima tahun sepanjang STR masih berlaku dan tempat praktik masih sesuai dengan yang tercantum dalam SIP.(Kemenkes RI, 2011). 3.1.2.3 Koordinator Standardisasi Mutu Kesehatan Tugas dan tanggung jawab bagian standardisasi manajemen kesehatan adalah: a. Penyusunan bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya. b. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya. c. Pelaksanaan kegiatan audit internal dan audit eksternal penerapan sistem manajemen mutu. d. Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan kesehatan. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 32 e. Pelaksanaan kegiatan bimbingan, konsultasi dan pendampingan penetapan sistem manajemen mutu kepada Puskesmas. f. Pelaksanaan kegiatan pengembangan mutu melalui forum dan fasilitator. g. Pelaksanaan fasilitasi peningkatan kemampuan tenaga fasilitator, instruktur, assessor dan auditor mutu pelayanan kesehatan. h. Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas Seksi Sumber Daya Kesehatan. i. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas seksi Sumber Daya Kesehatan. Ruang lingkup kebijakan mutu Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur adalah sebagai berikut: a. Orientasi pada kepuasan pelanggan. b. Perbaikan/peningkatan terus menerus dan berkesinambungan (continous and sustainable improvement). c. Mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. d. Memberikan jasa pelayanan dan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian (Binwasdal) bidang kesehatan yang profesional dan responsif. Adapun sasaran mutu yang ingin dicapai dalam jasa pelayanan dan Binwasdal yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur adalah sebagai berikut. a. Binwasdal (Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian) SDM Sudinkes 100 % terlaksana dengan baik, benar, dan tepat waktu. b. Binwasdal Program 100 % terlaksana dengan baik, benar dan tepatwaktu. c. Pelayanan perizinan tenaga kesehatan dan sarana kesehatan 12 hari kerja,kecuali sarana kesehatan lingkungan 25 hari kerja. d. Keluhan pelanggan 100 % ditindaklanjuti. e. Kepuasan pelanggan dengan nilai IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) minimal 2,51 atau dalam kategori baik. Dokumen mutu merupakan dokumen yang ditetapkan oleh Sudinkes Jakarta Timur sebagai bentuk penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 33 9001:2008. Ada beberapa level dokumen mutu, berdasarkan tingkatan penggunaannya di lingkungan Sudinkes Jakarta Timur. a. Dokumen level pertama (I), yaitu manual mutu (quality manual) yang merupakan dokumen mutu induk yang menjadi dasar dan rujukan bagi semua dokumen mutu lainnya dan berlaku bagi seluruh bagian Sudinkes Jaktim. b. Dokumen level kedua (II), yaitu prosedur mutu (quality procedure) yang merupakan penjelasan lebih rinci mengenai hal-hal tertentu yang disebutkan dalam manual mutu serta terbagi atas prosedur yang berlaku bersama untuk seluruh bagian Sudinkes Jaktim dan prosedur yang hanya berlaku untuk satu seksi/subbagian saja. c. Dokumen level ketiga (III), yaitu instruksi kerja merupakan penjelasan mendetail mengenai hal-hal tertentu dalam prosedur mutu yang perlu dijelaskan lebih lanjut. d. Dokumen level keempat (IV), yaitu format Gambar dan dokumen pendukung lainnya yang dipakai dalam sistem manajemen mutu dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan kendali mutu. Manual mutu Suku Dinas Kota Administrasi Jakarta Timur merupakan suatu dokumen mutu yang menjadi pedoman dan acuan dasar pelaksanaan sistem manajemen mutu di lingkungan Sudinkes Jaktim. Hal-hal pokok yang tercantum dalam Manual Mutu Sudinkes Jaktim adalah sebagai berikut. a. Pengantar Sistem Manajemen Mutu Sudinkes Jaktim b. Profil Organisasi Sudin c. Sistem Manajemen Mutu Sudin d. Persyaratan Umum Sistem Manajemen Mutu e. Komitmen Mutu f. Manjemen Sumber Daya g. Realisasi Pelayanan h. Pengukuran, Analisa, dan Implementasi Sistem Manajemen Mutu Beberapa kegiatan implementasi sistem manajemen mutu di Sudinkes Jakarta Timur adalah sebagai berikut(Kemenkes RI, 2011): a. Audit Mutu Internal, yaitu suatu kegiatan pemeriksaan/audit yang dilakukan oleh bagian Standarisasi Mutu Kesehatan dari Seksi Sumber Daya Kesehatan Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 34 untuk memastikan tercapainya sasaran mutu yang telah ditetapkan untuk dicapai oleh Sudinkes Jaktim. Audit ini dilakukan minimal dua kali dalam setahun. b. Audit Surveilans, yaitu suatu kegiatan pemeriksaaan/audit yang dilakukan oleh pihak luar, yakni badan sertifikasi independen yang memberikan sertifikat terhadap implementasi Sistem Manajemen Mutu berdasarkan ISO 9001:2008 kepada Sudinkes Jaktim, untuk memastikan terpeliharanya implementasi Sistem Manajemen Mutu tersebut. Audit ini dilakukan minimal satu kali dalam setahun. c. Tinjauan Manajemen, yaitu suatu kegiatan rapat seluruh bagian Sudinkes Jaktim guna membahas hasil evaluasi pemeliharaan implementasi sistem manajemen mutu di Sudinkes Jaktim sehingga dapat dilakukan langkahlangkah yang diperlukan untuk memperbaiki hal tersebut sehingga implementasi sistem manajemen mutu di Sudinkes Jaktim dapat lebih baik lagi. Tinjauan manajemen dilakukan minimal 1 tahun sekali. d. Survei Kepuasan Pelanggan, yaitu survei untuk menilai terpenuhinya kepuasan pelanggan Sudinkes terhadap pelayanan yang diberikan oleh semua bagian (Seksi dan Subbagian) Sudinkes Jaktim. Survei ini dilaksanakan melalui pengisian angket oleh pelanggan yang datang dan menerima pelayanan Sudinkes, misalnya pihak yang mengurus sarana perizinan seperti apotek dan toko obat. Selanjutnya, hasil pengisian angket ini dianalisis sehingga nilai pemenuhan kepuasan pelanggan dapat diperoleh dan dapat ditingkatkan lagi apabila hasil analisis menunjukkan kekurangan. e. Pelatihan-pelatihan, misalnya pelatihan auditor pemimpin (lead auditor) dan pelatihan kepuasan pelanggan, yang berguna untuk membantu implementasi sistem manajemen mutu oleh segenap karyawan Sudinkes Jaktim. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Bagian Farmasi, Makanan dan Minuman 4.1.1. Perizinan Dalam pelayanan perizinan farmasi, makanan dan minuman, kegiatan monitoring dan evaluasi tingkat kepatuhan petugas kesehatan terhadap standar pelayanan merupakan salah satu tugas Seksi Sumber Daya Kesehatan (SDK), Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Kota Administrasi. Hal ini tercantum dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 150 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan. Kebijakan sistem perizinan dari Kota Administrasi Jakarta Timur adalah melalui sistem satu pintu, yaitu seluruh berkas permohonan dari pemohon harus masuk melalui customer service yang berada di walikota. Setelah itu, dilanjutkan ke Seksi Sumber Daya Kesehatan Koordinator Farmasi, Makanan dan Minuman di Suku Dinas Kesehatan. Koordinator Farmakmin akan memeriksa kelengkapan berkas sesuai dengan persyaratan kelengkapan berkas. Jika berkas yang ada belum lengkap, staf Koordinator Farmakmin mengembalikan berkas pemohon ke customer service dan disertai dengan surat pemberitahuan untuk melengkapi berkas seusai dengan persyaratan. Jika berkas lengkap, staf Koordinator Farmakmin melakukan proses berkas tersebut untuk diteliti dan ditelaah, lalu membuat ringkasan hasil telaah dan menyerahkannya ke Kepala Seksi SDK. Apabila persyaratan perizinan dinyatakan lengkap, maka Kepala Seksi SDK membuat surat tugas yang telah ditandatangani oleh Kepala Sudinkes untuk melakukan peninjauan lokasi. Hasil peninjauan lokasi dilaporkan ke Kepala Sudinkes untuk diteliti dan dinilai, lalu diserahkan kembali ke Kepala Seksi SDK untuk dibuatkan Surat Keputusan tentang Izin Sarana Kesehatan Farmasi Makanan Minuman sesuai dengan permohonan. Setelah sertifikat perizinan ditandatangani oleh Kepala Sudinkes, berkas tersebut diserahkan ke customer service kantor walikota kemudian diberikan kepada pemohon. Alur lengkap perizinan mulai dari berkas masuk di customer service sampai surat izin diterbitkan dapat dilihat pada Lampiran 2. 35 Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 36 Agar proses perizinan dapat dikontrol, maka harus ditulis dalam buku kendali perizinan. Di dalam buku ini harus tertera tanggal terima berkas pemohon dari customer service di walikota dan tanggal diterimanya berkas permohonan oleh Seksi SDK di Sudinkes, kemudian tanggal diterbitkan surat izin dan keteranganketerangan lain yang dibutuhkan. Apabila terjadi keterlambatan dalam proses pengeluaran surat izin, maka dapat ditelusuri melalui buku kendali perizinan tersebut. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, pencatatan pada buku kendali perizinan tidak berlangsung dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa perizinan sarana Farmakmin yang datanya tidak tertulis lengkap di buku kendali, seperti tidak ada pencatatan tanggal surat izin keluar. Sehingga pada proses rekapitulasi data, harus melihat kembali berkas perizinan sarana Farmakmin yang bersangkutan atau menanyakan langsung kepada petugas yang bertanggung jawab, baru kemudian data di buku kendali tersebut dilengkapi sebagaimana mestinya. Berdasarkan hasil rekapitulasi data yang diperoleh selama periode Januari – Agustus 2014, Seksi Sumber Daya Kesehatan Koordinator Farmasi, Makanan, dan Minuman Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur telah menerbitkan 118perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman. Jumlah masing-masing sarana tersebut dapatdilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1.Jumlah perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yangdikeluarkan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode Januari – Agustus 2014 Nama Sarana Jumlah Apotek 63 Apotek Rakyat 29 Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) 19 Toko Obat Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) 6 1 Total 118 Sasaran mutu untuk waktu pemberian izin sarana farmasi, makanan, dan minuman di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur adalah 100% perizinan terlaksana tepat waktu setelah berkas lengkap. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 37 Tabel 4.2Persentase pencapaian waktu perizinan sarana farmasi makanan dan minuman di wilayah Jakarta Timur bulan Januari - Agustus 2014 Persentase Pencapaian Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari adanya penundaan penlok Persentase Pencapaian Nama Sarana Jumlah Perizinan Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari berkas lengkap Apotek 63 52 83% 62 97% Apotek Rakyat 29 27 93% 28 96% Toko Obat 6 3 50% 6 100% IRTP 19 15 79% 19 100% CPAK 1 0 0% 1 100% Total perizinan Apotek bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 63 perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 52 perizinan, dengan persentase pencapaian yang dihitung setelah berkas lengkap yaitu 83%. Pada Bulan Januari waktu perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada Bulan Februari hingga Agustus terdapat izin yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh permintaan penundaan peninjauan lokasi oleh pemilik sarana karena saat akan dilakukan peninjauan lokasi pemilik sarana belum siap. Namun bila waktu pelayanan dihitung dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi, maka waktu pelayanan tetap memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan. Persentase pencapaian yang dihitung setelah penundaan penlok yaitu 97%. Total perizinan Apotek Rakyat bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 29 perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 27 perizinan, dengan persentase pencapaian yaitu 93%. Pada Bulan Februari, Maret, Mei dan Juli waktu perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada Bulan Juni dan Agustus terdapat izin yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh masalah kelengkapan administrasi, dan belum adanya rekomendasi dari BPOM. Namun bila waktu pelayanan dihitung dari setelah berkas dilengkapi, maka waktu pelayanan tetap memenuhi syarat sesuai yang Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 38 ditetapkan.Persentase pencapaian yang dihitung setelah penundaan peninjauan lokasi yaitu 96%. Total perizinan Toko Obat pada Bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 6 perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 3 perizinan, dengan persentase pencapaian yaitu 50%. Pada Bulan Januari dan Februari waktu perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada Bulan Maret dan Juli terdapat izin yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh penundaan peninjauan lokasi akibat kekurangan berkas dan karena sarana yang akan ditinjau belum siap. Namun bila waktu pelayanan dihitung dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi, maka waktu pelayanan tetap memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan. Persentase pencapaian yang dihitung setelah penundaan peninjauan lokasi yaitu 100%. Total perizinan PIRT pada Bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 19 perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 15 perizinan, dengan persentase pencapaian yaitu 79%. Pada Bulan Februari, April, Juni waktu perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada Bulan Januari, Juli dan Agustus terdapat izin yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh permintaan penundaan peninjauan lokasi oleh pemilik sarana karena saat akan dilakukan peninjauan lokasi pemilik sarana belum siap dan ada tambahan produk yang diajukan izinnya. Namun bila waktu pelayanan dihitung dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi, maka waktu pelayanan tetap memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan. Persentase pencapaian yang dihitung setelah penundaan peninjauan lokasi yaitu 100%. Total perizinan CPAK pada Bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 1 perizinan. Perizinan tersebut tidak memenuhi target sasaran mutu, dengan persentase pencapaian yaitu 0%. Izin CPAK pada bulan Februari mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh permintaan penundaan peninjauan lokasi oleh pemilik sarana karena saat akan dilakukan peninjauan lokasi pemilik sarana belum siap. Namun bila waktu pelayanan dihitung dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi, maka waktu pelayanan perizinan tetap memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan. Persentase pencapaian yang dihitung setelah penundaan peninjauan lokasi yaitu 100%. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 39 Tidak terdapat perizinan usaha mikro obat tradisional ( UMOT) pada Bulan Januari – Agustus 2014 4.1.2. Pemutakhiran Data Sarana Farmasi Makanan dan Minuman Satu dari beberapa tugas koordinator farmasi makanan dan minuman adalah melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian sarana pelayanan kefarmasian yang meliputi: apotek, toko obat, CPAK, UMOT serta sarana industri makanan minuman rumah tangga. Pemutakhiran data bertujuan untuk meningkatkan peran Kabupaten/Kota dalam pengumpulan data sehingga dapat terwujud pengawasan secara keseluruhan mengenai ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan serta terjaminnya sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan yang beredar. Tabel 4.3. Hasil pemutakhiran sarana farmasi makanan dan minuman di wilayah Jakarta Timur sampai dengan Agustus 2014 No. Nama Sarana Aktif Tutup 1. 2. 3. 4. Apotek Apotek Rakyat Toko Obat Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) dan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) 422 177 161 152 52 15 13 - 32 - 259 - 5. 6. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 40 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 1 Kesimpulan Jumlah perizinan sarana farmasi, makanan dan minuman yang diterbitkan oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur periode JanuariAgustus 2014 adalah sebanyak63 perizinan apotek, 26 perizinan apotek rakyat, 6perizinan toko obat, 19 perizinan sarana PIRTdan 1perizinan CPAK. 2 Sasaran mutu waktu pelayanan perizinan 12 hari kerja untuk sarana Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan 10 hari kerja untuk sarana apotek, apotek rakyat, toko obat, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), dan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. Persentase pencapaian waktu pelayanan perizinan pada bulan Januari – Agustus 2014 yaitu a. Apotek dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas lengkap adalah 83% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan lokasi yaitu 97%. b. Apotek Rakyat dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas lengkap adalah 93% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan lokasi yaitu 96%. c. Toko Obat dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas lengkap adalah 50% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan lokasi yaitu 100%. d. PIRT dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas lengkap adalah 79% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan lokasi yaitu 100%. e. CPAK dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas lengkap adalah 83% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan lokasi yaitu 97%. 3 Hasil pemutakhiran sarana farmasi makanan dan minuman di wilayah Jakarta Timur sampai dengan Agustus 2014 terdiri dari: 422 apotek aktif dan 52 apotek tutup, 177 apotek rakyat aktif dan 15 apotek rakyat tutup, 161 toko Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 41 obat aktif dan 13 toko obat tutup, 152 CPAK aktif, 32 IKOT dan UMOT serta 259 sarana IRTP aktif. 5.2 Saran 1 Perlu adanya sistem komputerisasi yang baik dalam pengarsipan dan dokumentasiuntukmemudahkanpenelusuran dokumen. 2 Pencatatan pada buku kendali perizinan sebaiknya ditulis dengan lengkap, sehingga pada proses rekapitulasi data tidak perlu melihat kembali berkas perizinan sarana Farmakmin yang bersangkutan atau menanyakan langsung kepada petugas yang bertanggung jawab. 3 Perlu dilakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian secara berkala untuk sarana Apotek, Apotek Rakyat, Toko Obat dan sarana Indusri Rumah Tangga Pangan agar hasil pemutakhiran data yang diperoleh valid dan akurat. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 DAFTAR ACUAN Presiden Republik Indonesia. (2009). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009. (2009). Tugas Pokok dan Fungsi Suku Dinas Kesehatan. Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2006). Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2007). Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Daerah Kepulauan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2010). Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. 2009. Dokumen Sistem Manajemen Mutu Sudinkes Kodya Jakarta Timur Tahun 2009; Deskripsi Kerja Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. Jakarta : Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. Siswandono dan Soekardjo. (1995). Kimia Medisinal. Surabaya: Penerbit Airlangga University Press. Halaman 544. Tjay, dan Rahardja. (1978). Obat-obat Penting edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 231, 244. World Health Organization. (2010). Medicines: Rational use of medicines. World Health Organization Media Centre. Oktober 10, 2014. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs338/en/ 42 UniversitasIndonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 LAMPIRAN Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 44 Lampiran1. Bagan Struktur Organisasi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Kasudinkes Jakarta Timur Subbagian TU Subbag Umum Manajemen Representatif Subbag Kepegawaian Subbag Program dan Anggaran Subbag Keuangan Seksi Kesehatan Masyarakat Seksi Pelayanan Kesehatan Seksi Daya Kesehatan Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan Koord Kesehatan Keluarga Koord YanKesSar& Komunitas Koord Farmamin Koord PM-PTM Koord Prokes & SIB Koord Yankes Spesialis & Batra Koord Nakes Koord Wabah & Surveilans Koord Gizi dan PPSM Koord Gadar Bencana Koord Mutu Koord Kesehatan Lingkungan Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 45 Lampiran2.Alur perizinan sarana Farmasi, Makanan, dan Minuman di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. Pemohon menyerahkan berkas permohonan ke CS di kantor walikota Berkas dikirim ke Sie.Sub.bag TU Sudinkes Jaktim Berkas dikirim ke Sie.SDKes bagian Farmakmin TIDAK LENGKAP Pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan berkas LENGKAP Pembuatan surat tugas untuk Peninjauan Lokasi (Penlok) Pengesahan Surat TugasPenlok oleh Kepala Sudinkes Jaktim Pengesahan Surat TugasPenlok oleh Kepala Sudinkes Jaktim Tindak lanjut BAP DITUNDA DITOLAK DISETUJUI Pemohon harus memperbaiki/ melengkapi kekurangan Pembuatan Surat Izin/Sertifikat + SKRD Verifikasi Surat Izin/Sertifikat + SKRD Pengesahan Surat Izin/Seritifikat+SKRD oleh Ka.Sudinkes Jaktim Pencatatan Nomor Surat Izin/Seritifikat+SKRD dan pengarsipan Penyerahan Surat Izin/Sertifikat+SKRD ke CS Kantor Walikota Penyerahan Surat Izin/Sertifikat+SKRD ke CS Kantor Walikota Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 46 Lampiran3. Form Persyaratan Izin Apotek yang Bekerjasama dengan Pihak Lain Nama Perusahaan Tanggal Terima Berkas Berkas (Adm) diperiksa oleh : : : NO KELENGKAPAN DATA 1. Surat permohonan Apoteker Pengelola Apotek ditujukan kepada kepala Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kodya Jakarta Timur (diatas materai Rp.6.000,-) 2. Fotocopy Akte Notaris Badan Hukum dan fotocopy pengesahan badan hukum dari Dep.Kehakiman dan Ham bila dalam bentuk PT. Yang disahkan / terdaftar pada DepKeh dan Ham RI 3. Fotocopy KTP DKI dari Apoteker Pengelola Apotek 4. Foto copy Surat Izin Kerja / Surat Penugasan Apoteker (SIK/SP), dengan Lampiran surat keterangan selesai masa bakti Apoteker bagi non pegawai negeri 5. Surat pernyataan pemohon yang menyatakan akan tunduk serta patuh kepada peraturan yang berlaku (diatas materai Rp.6.000,-) 6. Surat pernyataan Apoteker Pengelola Apotek bahwa YBS tidak bekerja sebagai Apoteker Pengelola Apotek lain dan tidak bekerja pada bidang farmasi lain (diatas materai Rp.6.000,-) 7. Surat pernyataan APA tidak akan melakukan penjualan narkotika, OKT tanpa R/ dokter (diatas materai Rp.6.000,-) 8. Surat pernyataan dari pemilik sarana Apotek tidak pernah terlibat dan tidak akan terlibat dalam pelanggaran peraturan dibidang farmasi/obat dan tidak ikut campur dalam hal pengelolaan obat (diatas materai Rp.6.000,-) 9. Fotocopy surat status kepemilikan tanah : - Foto copy Sertifikat, bila gedung milik sendiri - Foto copy Surat perjanjian kontrak bangunan minimal 2 (dua) tahun dan KTP pemilik bangunan yang masih berlaku, bila kontrak/sewa 10. Peta lokasi dan Denah bangunan 11. Foto copy UUG 12. Foto copy IMB 13. Surat keterangan domisili dari kelurahan setempat 14. Struktur organisasi dan tata kerja/tata laksana (dalam bentuk organogram) 15. Daftar ketenagaan berdasarkan pendidikan 16. Surat izin kerja AA/D3 Farmasi 17. Rencana jadwal buka Apotek 18. Daftar peralatan peracikan obat 19. Buku wajib peraturan per UU dibidang Farmasi 20. Form laporan narkotik, psikotropik 21. Akte Notaris perjanjian kerjasama APA dan PSA (Asli/Legalisir) KET Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 47 22. Surat izin dari atasan bagi Apoteker pegawai negeri sipil 23. NPWP Status Berkas Surat Kekurangan Data Berkas dilengkapi Survey Sarana Proses Izin Izin Selesai : Lengkap / Tidak Lengkap : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal Mengetahui Kepala Seksi SDK/Koord FMM Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 48 Lampiran4. Form Persyaratan Izin Apotek Praktek Profesi Nama Perusahaan Tanggal Terima Berkas Berkas (Adm) diperiksa oleh : : : NO KELENGKAPAN DATA 1. Surat permohonan apoteker praktek profesi ditujukan kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) rangkap di atas materai Rp.6000,00. 2. Surat rekomendasi dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) DKI Jakarta yang menyatakan bahwa yang bersangkutan layak untuk melakukan apotek profesi yang diterbitkan setiap tahun sekali. 3. Fotokopi KTP DKI apoteker apotek praktek profesi. 4. Status kepemilikan bangunan, IMB dan surat sewa menyewa minimal 2 tahun. 5. Denah bangunan beserta peta lokasi. 6. Daftar peralatan peracikan, etiket, dll. 7. Fotokopi NPWP apoteker. 8. SIK/SP apoteker dan pas foto 2x3 sebanyak 2 lembar dengan melampirkan surat selesai masa bakti apoteker. 9. Surat pernyataan dari apotek bahwa selama buka apotek harus ada apotekernya (bila tidak ada apotekernya maka harus tutup). 10. Jadwal buka apotek bersama dengan petugas/apoteker yang lain yang ikut melakukan praktek profesi dengan melampirkan SIK dan KTP DKI Jakarta. Status Berkas Surat Kekurangan Data Berkas dilengkapi Survey Sarana Proses Izin Izin Selesai KET : Lengkap / Tidak Lengkap : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal Mengetahui Kepala Seksi SDK/Koord FMM Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 49 Lampiran5. Form Persyaratan Izin Depo Obat/Farmasi: Nama Perusahaan Tanggal Terima Berkas Berkas (Adm) diperiksa oleh : : : NO KELENGKAPAN DATA 1. Surat permohonan apoteker penanggung jawab depo ditujukan kepada Suku Dinas Kesehatan setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) rangkap diatas materai Rp.6000,00. 2. Fotokopi izin klinik yang masih berlaku. 3. Fotokopiakte notaris badan hukum dan fotokopi pengesahan badan hukum dari Departemen Kehakiman dan HAM bila dalam bentuk badan hukum. 4. Fotokopi KTP DKI APA. 5. Ijasah/SIK/SP Apotekerdengan melampirkan surat selesai masa bakti apoteker. 6. Surat pengangkatan apoteker sebagai karyawan/penanggung jawab depo obat/farmasi. 7. Proposal untuk mendirikan depo obat/farmasi. 8. Ijazah/SIK asisten apoteker. 9. Peta lokasi dan denah bangunan seatap/sepekarangan dengan klinik serta denah bangunan tertutup. 10. NPWP perusahaan. 11. UUG. 12. Status gedung/sertifikat gedung sewa minimal dua tahun. 13. Surat pernyataan apoteker hanya melayani resep dari klinik perusahaannya (bukan dari resep umum), kecuali atas nama pasien perusahaan. Status Berkas Surat Kekurangan Data Berkas dilengkapi Survey Sarana Proses Izin Izin Selesai KET : Lengkap / Tidak Lengkap : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal Mengetahui Kepala Seksi SDK/Koord FMM Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 50 Lampiran6.Form Persyaratan Izin Pedagang Toko Obat (Toko Obat Berizin) Nama Perusahaan : Tanggal Terima Berkas : Berkas (Adm) diperiksa oleh : NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kelengkapan Data Surat permohonan Izin Toko Obat dari pemilik kepada Kepala Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kodya Jakarta Timur di atas materai Rp.6.000,Fotocopy KTP DKI dari pemilik Toko Obat Fotocopy akte pendirian perusahaan bila dalam bentuk badan hukum yang disahkan / terdaftar pada Depkeh dan HAM RI Fotocopy ijazah dan surat izin kerja AA/D3 Farmasi, Serta oas foto 2x3 sebanyak 2 lembar Surat pernyataan kesedian bekerja sebagai asisten apoteker penangguang jawab teknis pada Toko Obatr di atas materai Rp.6.000,Gambar denah lokasi tempat usaha dan denah ruangan Surat izin usaha perdagangan NPWP Fotocopy surat status kepemilikan tanah : - Sertifikat, bila gedung milik sendiri - Surat perjanjian kontrak bangunan minimal 2 (dua) tahun dan KTP pemilik bangunan yang masih berlaku, bila sewa IMB / Usaha Status Berkas Surat Kekurangan Data Berkas dilengkapi Survey Sarana Proses Izin / Sertifikat Izin / Sertifikat Selesai Ket : Lengkap / Tidak Lengkap : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal Mengetahui Kepala Seksi SDK/Koord FMM Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 51 Lampiran7.Form Persyaratan Usaha Mikro Obat Tradisional Nama Perusahaan : Tanggal Terima Berkas : Berkas (Adm) diperiksa oleh : NO KELENGKAPAN DATA 1. Surat Permohonan; 2. Fotokopi akta pendirian badan usaha perorangan yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 3. Susunan Direksi/Pengurus dan Komisaris/Badan Pengawas dalam hal permohonan bukan perseorangan; 4. Fotokopi KTP/identitas pemohon dan/atau Direksi/Pengurus dan Komisaris/Badan Pengawas; 5. Pernyataan pemohon dan/atau Direksi/Pengurus dan Komisaris/Badan Pengawas tidak pernah terlibat pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang farmasi; 6. Fotokopi bukti penguasaan tanah dan bangunan; 7. Surat Tanda Daftar Perusahaan dalam hal permohonan bukan perseorangan; 8. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan dalam hal permohonan bukan perseorangan; 9. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak; dan 10. Fotokopi Surat Keterangan Domisili Status Berkas Surat Kekurangan Data Berkas dilengkapi Survey Sarana Proses Izin Izin Selesai KET : Lengkap / Tidak Lengkap : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal Mengetahui Kepala Seksi SDK/Koord FMM Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 52 Lampiran8.Form Persyaratan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga Nama Perusahaan : Tanggal Terima Berkas : Berkas (Adm) diperiksa oleh : NO KELENGKAPAN DATA 1. Surat permohonan P-IRT dari pemilik ditujukan kepada Ka. Sudin Kesehatan Kota Jakarta Timur diatas materai Rp.6.000,2. Data perusahaan bila dalam bentuk CV. Lampirkan Akte Notaris. 3. Peta lokasi 4. Denah ruangan 5. Rancangan etiket 6. Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) 7. Foto copy KTP Pemilik 8. Pas foto pemilik ukuran 3x4 3 lembar 9. Tanda Daftar Industri (TDI) dari Sudin Perindustrian Kota Jakarta Timur 10. Data produk makanan yang akan diproduksi 11. Khusus untuk Reapack harus ada surat keterangan dari asal produk 12. Status bangunan bila milik sendiri lampirkan Sertifikat, bila sewa minimal (2 tahun) dengan lampirkan surat sewa serta lampirkan fotocopy KTP pemilik 13. Produk minuman harus ada hasil laboratorium - Air putih : logam berat, mikroorganisme - Minuman : pengawet, pemanis, pewarna 14. IMB Status Berkas Surat Kekurangan Data Berkas dilengkapi Survey Sarana Proses Izin / Sertifikat Izin / Sertifikat Selesai KET : Lengkap / Tidak Lengkap : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal Mengetahui Kepala Seksi SDK/Koord FMM Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 53 Lampiran 9. Formulir Permohonan Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)* Jakarta,…………….2014 Kepada Yth, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur Di Jakarta Dengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama lengkap :……………………………………………………... No.STRTTK :……………………………………………………... Tempat Tanggal Lahir :……………………………………………………... Pendidikan terakhir :……………………………………………………... Tempat Praktik / Kerja :……………………………………………………... Tempat Praktik lain : 1…………………………………………………… 2…………………………………………………… Alamat Rumah :……………………………………………………... : Telp ………………………………………………. Nomor Hp :……………………………………………………... E-mail :……………………………………………………... No.Sertifikasi Kompetensi :……………………………………………………... Tgl.Sertifikasi Kompetensi :……………………………………………………... Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)* sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan : a. Fotokopi ijazah Sarjana Farmasi atau Ahli Madya Farmasi atau Analis Farmasi atan b. c. d. e. Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker; Surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki SIP; Surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika kefarmasian; Surat rekomendasi tentang kemampuan dari Apoteker yang telah memiliki STRA, atau pimpinan institusi pendidikan lulusan, atau organisasi yang menghimpun Tenaga Teknis Kefarmasian; dan Pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm dua lembar dan ukuran 2 x 3 cm dua lembar. Pemohon, Tembusan : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ï‚· Diisi sesuai permohonan (SIPA / SIK) ï‚· Untuk SIPA Sebagai Apoteker Pendamping (……………………) Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 54 Lampiran 10. Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 55 Lampiran 11. Form Persyaratan / Lembar Administrasi Izin Apotek Rakyat Nama Perusahaan Tanggal Terima Berkas Berkas (Adm) diperiksa oleh : : : NO KELENGKAPAN DATA KET 1. Surat permohonan Apoteker Pengelola Apotek ditujukan kepada kepala Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kodya Jakarta Timur di atas materai Rp.6.000,2. Fotocopy Akte Notaris Badan Hukum dan fotocopy pengesahan badan hokum dari Dep.Kehakiman dan Ham bila dalam bentuk PT. yang disahkan/terdaftar pada Depkeh dan HAM RI. 3. Fotocopy KTP DKI dari Apoteker Pengelola Apotek 4. Fotocopy izin Domisili dari Lurah 5. Status Gedung milik sendiri lampirkan sertifikat bila sewa fotocopy perjanjian kontrak bangunan yang masih berlaku minimal 2 (dua) tahun 6. Pernyataan pemilik sarana lokasi hanya untuk pada sentra pasar tempat toko obat dan tidak pindah di luar pasar diatas materai Rp.6.000,7. Surat pernyataan kepala pasar yang menyatakan pihaknya ikut mengawasi kegiatan apotek terhadap ketentuan per UU farmasi yang berlaku diatas materai Rp.6.000,8. Surat pernyataan pemohon dan pemilik yang menyatakan akan tunduk serta patuh kepada peraturan yang berlaku diatas materai Rp.6.000,9. Peta lokasi dan denah bangunan 10. Surat pernyataan dari pemilik sarana Apotek tidak akan terlibat lagi dalam pelanggaran peraturan dibidang farmasi / obat diatas materai Rp.6.000,11. Surat pernyataan Apoteker Pengelola Apotek (APA) sanggup mengelola apotek / toko obat diatas materai Rp.6.000,12. Surat pernyataan APA tidak akan melakukan penjualan narkotika, OKT tanpa R/ diatas materai Rp.6.000,13. Struktur Organisasi Apotek dan Tata Kerja / Tata Laksana 14. Daftar ketenagaan berdasarkan pendidikan dilampiri dengan SK penganglatan dan daftar gaji yang disetujui oleh apoteker, pemilik dan tenaga kerja tersebut diatas materai Rp.6.000,15. Surat izin kerja AA/D3 Farmasi 16. Rencana jadwal buka Apotek 17. Buku wajib peraturan per UU dibidang farmasi 18. Surat izin kerja / surat penugasan apoteker 19. Surat pernyataan dari Apoteker dan pemilik bersedia bila diperiksa ke Apotek oleh petugas kesehatan yang berwenang diatas materai Rp.6.000 20. UUG, bila lokasi apotek tidak terletak pada sentra pasar 21. IMB untuk Usaha, bila lokasi apotek tidak terletak pada sentra pasar Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 56 Lampiran 11.(Lanjutan) Status Berkas Surat Kekurangan Data Berkas dilengkapi Survey Sarana Proses Izin Izin Selesai : Lengkap / Tidak Lengkap : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal : Tanggal Mengetahui Kepala Seksi SDK/Koord FMM Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 57 Lampiran 12. Formulir Permohonan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)/Surat Izin Kerja (SIK)* Jakarta,…………….2014 Kepada Yth, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur Di Jakarta Dengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama lengkap :……………………………………………………... No.STRA :……………………………………………………... Tempat Tanggal Lahir :……………………………………………………... Pendidikan terakhir :……………………………………………………... Tempat Praktik / Kerja :……………………………………………………... Tempat Praktik lain : 1…………………………………………………… 2…………………………………………………… Alamat Rumah :……………………………………………………... : Telp ………………………………………………. Nomor Hp :……………………………………………………... E-mail :……………………………………………………... No.Sertifikasi Kompetensi :……………………………………………………... Tgl.Sertifikasi Kompetensi :……………………………………………………... Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)/Surat Izin Kerja (SIK)* sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan : . Fotokopi Surat Tanda Registraasi Apoteker (STRA) yang dilegalisir oleh Komite Farmasi Nasional (KFN) a. Surat pernyataan mempunyai tempat praktek profesi atau surat keterangan dari pimpinaan fasilitas pelayanan kefarmasian atau dari pimpinan fasilitas produksi atau distribusi / penyaluran. b. Surat rekomendasi dari organisasi profesi c. Pasfoto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar dan 3 x 4 sebanyak 2 (dua) lembar. d. Fotocopy KTP e. Fotocopy ijazah Apoteker Pemohon, Tembusan : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ï‚· Diisi sesuai permohonan (SIPA / SIK) ï‚· Untuk SIPA Sebagai Apoteker Pendamping (……………………) Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 58 Lampiran 13. Formulir Permohonan Surat Izin Praktik (SIP) Kepada Yth Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur diJakarta Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama Lengkap :…………………………………………………………. AlamatRumah :…………………………………………No………….... Rt/Rw…………..Kelurahan……………………………. Kecamatan………….Kodya………….Telepon :…........ Tempat/Tanggal Lahir :…………………………………………………………. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan (*) Lulusan / Tahun :…………………………………………………………. Status Kepegawaian : PNS / PTT / Swasta / TNI – Polri / Pensiunan (*) Nomor Surat Tanda Registrasi : …………………………………………………… Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Praktik (SIP) Ke 1 (satu) 2 (dua) / 3 (tiga) (*) Di lokasi ………………………………..(terlampir Formulir B) Sebagai bahan pertimbangan bersama ini dilampirjab : . Fotocopy Surat Tanda Registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia yang masih berlaku (Legalisir Konsil) a. Fotocopy surat keputusan penempatan dalam rangka masa bakti atau surat bukti telah selesai menjalankan masa bakti atau surat keterangan menunda masa bakti yang telah dilegalisisr oleh pejabat yang berwenang atau SK pensiun b. Surat pernyataan memiliki tempat praktik (Formlir B) c. Surat Rekomendasi dari Organisasi Profesi di wilayah tempat praktik d. Pas foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar dan 3 x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar e. Foto copy SIP yang sudah dimiliki f. Surat keterangan aktif bekerja dari atasan langsung g. Foto copy Kartu Tanda Penduduk Demikian atas perhatian Bapak / Ibu kami ucapkan terima kasih Jakarta,............................................ Pemohon (*) Coret yang tidak perlu ................................................. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 UNIVERSITAS INDONESIA TUGAS KHUSUS PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR JL. MATRAMAN RAYA NO. 218 PERIODE 1 – 19 SEPTEMBER 2014 EVALUASI WAKTU PERIZINAN SARANA FARMASI, MAKANAN, DAN MINUMAN DI SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR PERIODE JANUARI - AGUSTUS 2014 SITI ZAMILATUL AZKIYAH S.Far. 1306502863 ANGKATAN LXXIX FAKULTAS FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER DEPOK DESEMBER 2014 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................... DAFTAR ISI ...................................................................................................... DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... DAFTAR TABEL .............................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... i ii iii iv v BAB 1.PENDAHULUAN ................................................................................ 1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1.2 Tujuan .................................................................................................. 1 1 2 BAB 2. 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.6 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... Pelayanan Perizinan ............................................................................. Sasaran Mutu ....................................................................................... Apotek .................................................................................................. Apotek Rakyat ..................................................................................... Toko Obat (Pedagang Eceran Obat) .................................................... Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) ............................................. Cabang Penyalur Alat Kesehatan......................................................... Pangan Industri Rumah Tangga ........................................................... 3 3 6 6 12 15 18 19 20 BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................ 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .......................................................... 3.2 Prosedur Pelaksanaan........................................................................... 23 23 23 BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 4.1 Perizinan Sarana Farmasi, Makanan, dan Minuman ........................... 4.2 Pelayanan Perizinan ............................................................................. 25 25 27 BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 5.2 Saran .................................................................................................... 34 34 35 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... LAMPIRAN ...................................................................................................... 36 37 ii Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Alur perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman ............ Gambar 4.1. Diagram persentase perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yang diterbitkan oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur tiap bulannya pada periode januari – Agustus 2014 ...... iii 5 27 Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 4.7. Tabel 4.8. Jumlah perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yang dikeluarkan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode Januari – Agustus 2014 .............................................. Perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yang diterbitkan oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur tiap bulannya pada periode Januari - Agustus 2014 ....................... Persentase pencapaian waktu perizinan Apotek bulan Januari - Agustus 2014 ......................................................................... Persentase pencapaian waktu perizinan Apotek bulan Januari - Agustus 2014 ............................................................ Persentase waktu perizinan Toko Obat bulan Januari Agustus 2014 ............................................................................ Persentase waktu perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) bulan Januari - Agustus 2014.................................... Persentase waktu perizinan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) bulan Januari - Agustus 2014 ................................... Persentase waktu perizinan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) bulan Januari - Agustus 2014 .................................... iv 25 26 28 29 30 31 32 32 Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Sarana Apotek di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan Januari – Agustus 2014 ............................................................................ Lampiran 2. Daftar Sarana Apotek Rakyat di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan Januari – Agustus 2014 ........................................................... Lampiran 3. Daftar Sarana Toko Obat di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan Januari – Agustus 2014 ........................................................................ Lampiran 4. Daftar Sarana Sarana Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan Januari – Agustus 2014 ... Lampiran 5. Daftar Sarana Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan Januari – Agustus 2014 .......................... Lampiran 6. Data Waktu Pelayanan Perizinan Apotek di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Pada Periode Bulan Januari - Agustus 2014 .................................... Lampiran 7. Data Waktu Pelayanan Perizinan Apotek Rakyat di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Pada Periode Bulan Januari - Agustus 2014............................ Lampiran 8. Data Waktu Pelayanan Perizinan Toko Obat di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Pada Periode Bulan Januari - Agustus 2014 .................................... Lampiran 9. Data Waktu Pelayanan Perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Pada Periode Bulan Januari Agustus 2014 ............................................................................ Lampiran 10. Data Waktu Pelayanan Perizinan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Pada Periode Bulan Januari Agustus 2014 ............................................................................ v 38 47 51 52 53 61 69 72 74 77 Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan sarana kesehatan, makanan dan minuman terus berkembang dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat. Perkembangan ini juga harus diikuti dengan kesiapan pelayanan publik agar tercapainya tujuan tersebut dengan baik. Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009 tentang organisasi dan tata kerja dinas kesehatan, proses perizinan sarana kesehatan, makanan, dan minuman merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi yang dikoordinasi oleh Seksi Sumber Daya Kesehatan. Peningkatan kualitas pelayanan terkait perizinan sarana kesehatan (farmasi), makanan, dan minuman menjadi sangat penting seiring dengan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang diperolehnya. Tuntutan tersebut semakin berkembang seiring dengan tumbuhnya kesadaran bahwa warga negara memiliki hak untuk dilayani dan kewajiban pemerintah untuk memberikan pelayanan. Pelayanan dengan prosedur yang rumit, berbelit-belit dan sulit diakses membuat masyarakat menjadi malas dan enggan dalam mengurus perizinan. Oleh karena itu, sebagai penyelenggara pelayanan publik, Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur berupaya meningkatkan pelayanan untuk memenuhi harapan dan tuntutan masyarakat Jakarta Timur. Melalui kebijakan mutu Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur yang ditetapkan dalam pedoman mutu, dijelaskan mengenai komitmen Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur menetapkan salah satu sasaran mutu yaitu waktu pelayanan perizinan sarana kesehatan meliputi apotek, apotek rakyat, toko obat, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), dan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) dalam 10 hari kerja serta perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) maksimal dalam 12 hari kerja. Berkaitan dengan pentingnya pemenuhan standar mutu pelayanan perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman, maka pada laporan Praktek 1 Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 2 Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini, penulis melakukan evaluasi mengenai waktu perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yang meliputi apotek, apotek rakyat, toko obat, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK), dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode Januari - Agustus 2014. Hasil evaluasi ini diharapkan dapat membantu dalam melakukan penilaian kinerja dari pelayanan publik yang diberikan oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. 1.2 1. Tujuan Mengetahui jumlah perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yang diterbitkan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode Januari - Agustus 2014. 2. Mengevaluasi dan menilai pencapaian sasaran mutu waktu perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode Januari - Agustus 2014. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Perizinan Ruang lingkup perizinan sarana kesehatan farmasi makanan dan minuman di wilayah DKI Jakarta yang proses perizinannya telah didelegasikan ke Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi adalah: a. Apotek (apotek kerjasama, apotek profesi, apotek rakyat dari toko obat dan depo obat / farmasi) b. Toko Obat c. Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) d. Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) e. Sertifikasi kelayakan olahan/ produksi makanan minuman rumah tangga/ Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) (Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta, 2002). Adapun prosedur pelayanan perizinan dan sertifikasi sarana kesehatan yang diselenggarakan oleh Seksi Sumber Daya Kesehatan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur melalui Bagian Farmasi, Makanan dan Minuman mengikuti alur sebagai berikut (Sudinkes Jaktim, 2013) : 1. Pemohon melakukan proses pendaftaran pada loket pendaftaran dan menyerahkan berkas kepada customer service unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Kantor Walikota. 2. Petugas memeriksa kelengkapan berkas sesuai syarat-syarat yang sudah ditetapkan, jika memenuhi maka petugas merekam permohonan dan menerbitkan tanda terima berkas/ bukti pengajuan pembuatan izin untuk diserahkan kepada pemohon. Selanjutnya tanda terima tersebut digunakan untuk proses pengambilan surat izin atau sertifikat bila sudah selesai diproses. 3. Selanjutnya, berkas permohonan izin diserahkan kepada Sie. Sub Bag. TU Sudinkes Jaktim disertai dengan berita acara serah terima berkas untuk perizinan sarana kesehatan, kemudian berkas tersebut diteruskan ke Bagian Farmasi, Makanan dan Minuman untuk menyeleksi kelengkapan dan memproses berkas. Jika berkas tidak memenuhi syarat, maka berkas akan dikembalikan ke customer service di Kantor Walikota. 3 Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 4 4. Jika berkas di atas telah memenuhi syarat, maka Bagian Farmasi, Makanan dan Minuman akan membuat Surat Tugas untuk melakukan peninjauan lokasi (Penlok). 5. Setelah Penlok dilakukan, Bagian Farmasi, Makanan dan Minuman membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Peninjauan Lokasi. Berdasarkan BAP Peninjauan Lokasi, dapat diputuskan bahwa permohonan izin “Disetujui” jika kondisi di lokasi sarana pelayanan telah memenuhi persyaratan, “Ditunda” jika belum memenuhi persyaratan tetapi dapat dipenuhi oleh pemohon dalam waktu kurang dari 12 hari kerja, dan “Ditolak" bila pemohon tidak dapat memenuhi kekurangan persyaratan di lokasi sarana pelayanan, dan berkas akan dikembalikan ke customer service Kantor Walikota. 6. Bagian Farmasi, Makanan dan Minuman memroses surat izin dan SKRD jika pelayanan/sarana yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan. 7. Surat Izin/Sertifikat dan SKRD yang belum disahkan selanjutnya diserahkan oleh Sie. Sub Bag. TU ke sekretaris untuk proses pengesahan Kepala Sudinkes Jaktim. 8. Surat izin/ Sertifikat dan SKRD yang telah disahkan, diserahkan kembali kepada petugas customer service Kantor Walikota melalui Sie. Sub Bag. TU Sudinkes Jaktim. 9. Nomor Surat Izin sarana kesehatan serta SKRD dicatat di buku register dan komputer, selanjutnya berkas diarsipkan oleh Bagian Farmasi, Makanan dan Minuman. 10. Pemohon melakukan pembayaran retribusi berdasarkan SKRD di Kantor Walikota dan dapat mengambil Surat Izin dengan menunjukkan bukti bayar retribusi (SKRD). Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 5 Penanggung Jawab Customer Service (SC) Unit PSP di Kantor Walikota Jakarta Timur Alur Keterangan - Pemohon menerima Tanda Terima Berkas/bukti Pemohon menyerahkan berkas permohonan ke CS Kantor Walikota Sub. Bag TU Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Berkas dikirim ke Sub. Bag TU Sudinkes Jaktim Koord/ Pelaksana Farmasi, Makanan, dan Minuman (FMM) Berkas dikirim ke Sie. SDKes bag. FMM - Tanda Terima dan pencatatan - Lembar disposisi - Lembar Kendali - Bukti Tanda Terima Berkas - Pencatatan surat masuk Pemeriksaan kelengkapan & keabsahan berkas LENGKAP TIDAK LENGKAP - Berkas persyaratan sesuai dengan jenis Sarana Pembuatan Surat tugas Peninjauan Lokasi (Penlok) Ka. Sudin Kesehatan Jakarta Timur Koord/ Pelaksana FMM - Surat Tugas Peninjauan Lokasi/ Sarana Pengesahan Surat Tugas Penlok oleh Ka. Sudinkes Jaktim - Surat tugas diberi paraf oleh: 1.Koor.FMM 2. Kasi.SDKes 3. Ka.Sub.Bag TU Peninjauan Lokasi/ Sarana dan Pembuatan BAP DITOLAK DITUNDA Tindak Lanjut BAP Pemohon harus memperbaiki/ melengkapi kekurangan Pembuatan Surat Izin/ Sertifikat + SKRD DISETUJUI Verifikasi surat Izin/ sertifikat + SKRD Ka. Sudin Kesehatan Jakarta Timur Koord/ Pelaksana FMM Sub. Bag TU Suku Dinas Kesehatan Jaktim - Lembar Check List Penlok - BAP Penlok - Surat Izin (SI) /Sertifikat - Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) - SI diberi paraf oleh : 1.Koor.FMM 2. Kasi.SDKes 3.Ka.Sub.Bag TU Pengesahan Surat Izin/ Seritifikat + SKRD oleh Ka. Sudinkes Jaktim - SI/Sertifikat+SKRD ditandatangani oleh Ka. Sudinkes Jaktim Pencatatan no. surat izin/ Seritikat + SKRD dan pengarsipan berkas - Pencatatan di buku register dan data base komputer - Pengarsipan di Bag.FMM Penyerahan Surat Izin/ Sertifikat + SKRD ke CS Kantor Walikota - Surat Izin/Sertifikat + SKRD yang telah disahkan Customer Service (SC) Unit PTSP Kantor Walikota Jaktim CS menyerahkan Surat Izin/ Sertifikat ke pemohon setelah pemohon melunasi SKRD -Bukti pembayaran SKRD ditukarkan dengan Surat Izin /Sertifikat Universitas Indonesia Gambar 2.1. Alur perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 6 2.2 Sasaran Mutu Sasaran mutu yang ingin dicapai dalam jasa pelayanan dan kegiatan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian (binwasdal) yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur adalah sebagai berikut: a. Binwasdal SDM 100% terlaksana dengan baik, benar, dan tepat waktu b. Binwasdal program 100% terlaksana dengan baik, benar, dan tepat waktu c. Pelayanan perizinan tenaga kesehatan dan sarana kesehatan 10 hari kerja, kecuali Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) 12 hari kerja d. Keluhan pelanggan 100% ditindaklanjuti e. Kepuasan pelanggan nilai IKM (Indeks Kepuasan masyarakat) minimal 2,51 atau dalam kategori Baik. 2.3 Apotek Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Fungsi apotek adalah sebagai tempat pengabdian apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan, dan sebagai sarana farmasi untuk melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat dan sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1332/MenKes/SK/X/2002). Berdasarkan pedoman perizinan sarana farmasi makanan dan minuman provinsi DKI Jakarta (Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta, 2002), maka perizinan apotek dibagi menjadi 4, yaitu: a. Apotek Kerjasama, adalah apotek dimana apoteker hanya sebagai apoteker pengelola apotek (APA), sedangkan pemilik sarana apotek (PSA) adalah dari pihak lain (bisa perorangan, PT, dan lain-lain). b. Apotek Profesi, adalah apotek yang apoteker pengelola apotek (APA) juga sebagai pemilik sarana apoteknya (PSA). c. Depo Farmasi/ Depo Obat, adalah apotek yang berada di klinik, dan hanya boleh menerima resep dari klinik tersebut. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 7 d. Apotek Rakyat (apotek sederhana) adalah sarana kesehatan tempat dilaksanakannya pelayanan kefarmasian di mana dilakukan penyerahan obat dan perbekalan kesehatan, dan tidak melakukan peracikan, serta tidak menjual obat golongan narkotika dan psikotropika, di mana terhitung sejak ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 284/MenKes/PER/III/2007, seluruh izin dan status apotek yang berasal dari apotek sederhana akan disesuaikan menjadi apotek. Sebelum melaksanakan kegiatannya, Apoteker Pengelola Apotek (APA) wajib memiliki Surat Izin Apotek (SIA). Izin apotek berlaku untuk seterusnya selama apotek yang bersangkutan masih aktif melakukan kegiatan dan APA dapat melaksanakan pekerjaannya dan masih memenuhi persyaratan. Untuk memperoleh izin apotek tidak dipungut biaya dalam bentuk apapun (Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 922/MENKES/PER/X/1993). Untuk mendapatkan SIA, APA harus menyiapkan tempat (lokasi dan bangunan) dan perlengkapannya termasuk obat dan perbekalan farmasi lain yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain. Bangunan apotek harus mempunyai luas yang memadai, sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi apotek, serta memelihara mutu perbekalan kesehatan di bidang farmasi. Bangunan apotek minimal terdiri dari ruang tunggu, ruang peracikan dan penyerahan obat, ruang administrasi dan ruang kerja apoteker, tempat pencucian alat, dan toilet/ WC. Bangunan apotek harus dilengkapi sumber air yang memenuhi syarat kesehatan, penerangan yang cukup, alat pemadam kebakaran yang berfungsi dengan baik, serta ventilasi dan sistem sanitasi yang baik. Apotek harus mempunyai papan nama apotek berukuran minimal 40x60 cm dengan tulisan berwarna hitam (ukuran 5 cm) di atas dasar berwarna putih yang memuat nama apotek, nama APA, nomor SIA dan alamat apotek. SIA berlaku seterusnya selama apotek yang bersangkutan masih aktif melakukan kegiatan dan tidak ada perubahan fisik dan non fisik. SIA harus diperbaharui bila terjadi perubahan fisik dan non fisik dari sarana apotek. Kriteria perubahan non fisik yakni apabila terjadi pergantian apoteker pengelola sarana Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 8 apotek (baik karena meninggal dunia maupun hal lainnya), terjadi pergantian pemilik sarana kesehatan apotek (baik karena meninggal dunia maupun hal lainnya), terjadi pergantian nama sarana kesehatan apotek, terjadi perubahan alamat sarana kesehatan apotek tanpa pemindahan lokasi, dan/atau terjadi karena surat izin sarana kesehatan apotek hilang atau rusak. Sedangkan perubahan fisik, yakni apabila terjadi perubahan denah sarana kesehatan apotek dan terjadi perubahan pindah lokasi apotek (Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta, 2002). Permohonan perubahan izin karena pergantian APA harus disertai dengan lampiran sebagai berikut: SIA lama, fotokopi KTP APA baru, surat perjanjian kerjasama antara APA baru dengan PSA yang disahkan oleh notaris, surat serah terima apotek dari apoteker lama kepada apoteker baru, surat pernyataan apoteker baru tidak merangkap pada sarana farmasi makanan minuman lainnya, SIK/SP APA baru, surat kematian apoteker lama (bila meninggal), surat pernyataan APA lama tidak keberatan atas pergantian APA baru serta berita acara serah terima dalam rangka peralihan tanggung jawab pelayanan kefarmasian dari APA lama ke APA baru disertai dengan saksi dan juga menerangkan bahwa telah melakukan penyerahan kunci tempat penyimpanan narkotika, kunci penyimpanan obat keras dan bahan berbahaya lainnya, resep-resep, obat narkotik dan psikotropik. Sedangkan permohonan perubahan izin karena pergantian PSA harus disertai dengan: SIA lama, surat perjanjian kerja sama antara apoteker dengan pemilik sarana yang baru disahkan oleh notaris, surat pernyataan pemilik sarana apotek yang baru tidak pernah terlibat dalam pelanggaran dibidang farmasi, surat kematian dari pemilik lama (jika meninggal dunia), dan bukti pengalihan dari PSA lama ke PSA yang baru. Data tersebut diarsipkan oleh Sudinkes untuk selanjutnya dibuat rekapitulasi dan pemutakhiran data. Permohonan perubahan izin karena perubahan nama apotek harus disertai dengan SIA apotek yang lama, surat perjanjian kerjasama antara apoteker dengan pemilik sarana apotek dengan nama apotek yang baru disahkan notaris, NPWP yang baru, dan alasan perubahan tanpa pindah lokasi nama. Sedangkan permohonan perubahan izin apotek karena perubahan alamat harus disertai dengan SIA apotek yang lama, surat perjanjian kerja sama apoteker dengan pemilik sarana apotek dengan alamat apotek yang baru disahkan notaris, serta surat Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 9 keterangan telah terjadi perubahan/nama jalan. Namun, jika perubahan alamat karena pindah lokasi maka permohonan perubahan izin disertai dengan pengembalian SIA lama, UUG yang baru, peta lokasi yang baru, denah ruangan apotek yang baru, contoh etiker. kopi resep, kop surat dengan alamat yang baru serta status gedung yang baru. Data tersebut diarsipkan oleh Sudinkes untuk selanjutnya dibuat rekapitulasi dan pemutakhiran data. Apotek harus memiliki perlengkapan yang memadai seperti timbangan, mortir, wadah dan etiket, tempat penyimpanan obat, termasuk lemari khusus narkotika dan psikotropika, kartu stok, dan sebagainya. Apotek harus melaporkan pemakaian narkotika setiap bulan kepada Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta setempat dengan tembusan kepada Balai Besar POM di DKI Jakarta, sedangkan pemakaian psikotropika harus dilaporkan maksimal setahun sekali. SIA dapat dicabut jika terdapat pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan pencabutan SIA tersebut yang diatur menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/MenKes/SK/X/2002 Pasal 25 adalah : a. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai Apoteker Pengelola Apotek (APA). b. Apoteker tidak lagi memenuhi kewajiban dalam pelayanan kefarmasian. c. APA berhalangan melakukan tugasnya lebih dari 2 tahun secara terusmenerus. d. Terjadi pelanggaran terhadap UU tentang narkotika, psikotropika, kesehatan, dan ketentuan perundang-undangan yang lain. e. Surat izin kerja APA dicabut. f. Pemilik sarana apotek terbukti terlibat dalam pelanggaran perundangundangan di bidang obat. Secara umum persyaratan izin apotek yang bekerja sama dengan pihak lain adalah: a. Surat permohonan APA yang ditujukan kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) rangkap di atas materai Rp.6000,00. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 10 b. Fotokopi akte notaris badan hukum dan fotokopi pengesahan badan hukum dari Departemen Kehakiman dan HAM bila dalam bentuk PT yang disahkan/terdaftar pada Departemen Kehakiman dan HAM RI. c. Fotokopi KTP DKI dari APA. d. Fotokopi Surat Izin Kerja (SIK)/ Surat Penugasan (SP) apoteker, dengan lampiran surat keterangan selesai masa bakti apoteker bagi non pegawai negeri. e. Fotokopi surat status kepemilikan tanah: Fotokopi sertifikat, bila gedung milik sendiri; fotokopi surat perjanjian kontrak bangunan minimal 2 (dua) tahun dan KTP pemilik bangunan yang masih berlaku minimal dua tahun, bila kontrak/sewa. f. Fotokopi Undang-Undang Gangguan (UUG). g. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB). h. Surat keterangan domisili dari kelurahan setempat. i. Surat pernyataan pemohon yang menyatakan akan tunduk serta patuh kepada peraturan perundangan yang berlaku di atas materai Rp. 6000,00. j. Peta lokasi dan denah ruangan. k. Surat pernyataan dari pemilik sarana apotek tidak pernah terlibat dan tidak akan terlibat dalam pelanggaran peraturan di bidang farmasi/ obat dan tidak akan ikut campur dalam pengelolaan obat di atas materai Rp. 6000,00. l. Surat pernyataan APA bahwa yang bersangkutan tidak bekerja pada bidang farmasi lain di atas materai Rp. 6000,00. m. Surat pernyataan tidak melakukan penjualan narkotika, obat keras tertentu tanpa resep di atas materai Rp.6000,00. n. Struktur organisasi dan tata kerja/ tata laksana (dalam bentuk Organogram). o. Daftar ketenagaan berdasarkan pendidikan. p. SIK Asisten Apoteker/D3 farmasi. q. Rencana jadwal buka apotek. r. Daftar peralatan peracikan obat. s. Buku wajib peraturan perundangan di bidang farmasi. t. Formulir pelaporan narkotika dan psikotropika. u. Akte notaris perjanjian kerjasama APA dan PSA (asli/legalisir). Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 11 v. Surat izin atasan bagi apoteker Pegawai Negeri Sipil. Secara umum persyaratan izin apotek praktek profesi: a. Surat permohonan apoteker praktek profesi ditujukan kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) rangkap di atas materai Rp.6000,00. b. Surat rekomendasi dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) DKI Jakarta yang menyatakan bahwa yang bersangkutan layak untuk melakukan apotek profesi yang diterbitkan setiap tahun sekali. c. Fotokopi KTP DKI apoteker apotek praktek profesi. d. Status kepemilikan bangunan, IMB dan surat sewa menyewa minimal 2 tahun. e. Denah bangunan beserta peta lokasi. f. Daftar peralatan peracikan, etiket, dll. g. Fotokopi NPWP apoteker. h. SIK/SP apoteker dan pas foto 2x3 sebanyak 2 lembar dengan melampirkan surat selesai masa bakti apoteker. i. Surat pernyataan dari apotek bahwa selama buka apotek harus ada apotekernya (bila tidak ada apotekernya maka harus tutup). j. Jadwal buka apotek bersama dengan petugas/apoteker yang lain yang ikut melakukan praktek profesi dengan melampirkan SIK dan KTP DKI Jakarta. Secara umum persyaratan Izin depo obat/farmasi: a. Surat permohonan apoteker penanggung jawab depo ditujukan kepada Suku Dinas Kesehatan setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) rangkap di atas materai Rp.6000,00. b. Fotokopi izin klinik yang masih berlaku. c. Fotokopi akte notaris badan hukum dan fotokopi pengesahan badan hukum dari Departemen Kehakiman dan HAM bila dalam bentuk badan hukum. d. Fotokopi KTP DKI APA. e. Ijasah/SIK/SP Apoteker dengan melampirkan surat selesai masa bakti apoteker. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 12 f. Surat pengangkatan apoteker sebagai karyawan/penanggung jawab depo obat/farmasi. g. Proposal untuk mendirikan depo obat/farmasi. h. Ijazah/SIK asisten apoteker. i. Peta lokasi dan denah bangunan seatap/sepekarangan dengan klinik serta denah bangunan tertutup. j. NPWP perusahaan. k. UUG. l. Status gedung/sertifikat gedung sewa minimal dua tahun. m. Surat pernyataan apoteker hanya melayani resep dari klinik perusahaannya (bukan dari resep umum), kecuali atas nama pasien perusahaan. Pada setiap pengalihan tanggung jawab kefarmasian yang disebabkan karena penggantian APA oleh apoteker pengganti, harus diikuti dengan serah terima resep, narkotika dan perbekalan farmasi lainnya serta kunci tempat penyimpanan narkotika dan psikotropika. Serah terima ini harus diikuti dengan pembuatan berita acara. Apabila apotek melakukan pelanggaran, maka dapat diberikan teguran secara lisan untuk segera dilakukan perbaikan. Apabila tidak ada perbaikan dari apotek tersebut, maka diberikan peringatan tertulis kepada APA. Pelaksanaan pencabutan SIA dapat dilakukan setelah dikeluarkan peringatan secara tertulis kepada APA sebanyak tiga kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing dua bulan atau pembekuan izin apotek untuk jangka waktu selama-lamanya 6 bulan. Akan tetapi, pembekuan izin ini dapat dicairkan kembali apabila apotek telah membuktikan memenuhi seluruh persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (Peraturan Menteri Kesehatan No. 1332/MenKes/SK/X/2002, 2002). 2.4 Apotek Rakyat (Dinkes Provinsi, 2002 ; Peraturan Menteri Kesehatan No 284/MenKes/PER/III/2007, 2007) Apotek rakyat adalah sarana kesehatan tempat dilaksanakannya pelayanan kefarmasian, dimana dilakukan penyerahan obat dan perbekalan kesehatan, dan tidak melakukan peracikan dan pelayanan resep narkotik dan psikotropik. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 13 Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 284/MenKes/PER/III/2007, ketentuan yang harus dipenuhi oleh Apotek rakyat adalah: a. Apotek rakyat dalam pelayanan kefarmasian harus mengutamakan obat generik b. Apotek rakyat dapat menyimpan dan menyerahkan obat-obatan yang termasuk golongan obat keras, obat bebas terbatas, obat bebas, dan perbekalan kesehatan rumah tangga c. Apotek rakyat dilarang menyediakan narkotika dan psikotropika, meracik obat dan menyerahkan obat dalam jumlah besar. d. Setiap apotek rakyat harus memiliki satu orang apoteker sebagai penanggung jawab, dan dapat dibantu oleh asisten apoteker e. Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, apotek rakyat yang melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan dapat dikenakan tindakan administratif berupa teguran lisan, tertulis, sampai dengan pencabutan izin f. Pedagang eceran yang statusnya sudah berubah menjadi apotek sederhana dianggap telah menjadi apotek rakyat. Secara umum persyaratan izin apotek yang berasal dari toko obat/apotek sederhana (apotek rakyat) : a. Surat permohonan APA ditujukan kepada kepala Suku Dinas Kesehatan setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) rangkap di atas materai Rp.6.000,00. b. Fotokopi akte notaris badan hukum dan fotokopi pengesahan badan hukum dari Departemen Kehakiman dan HAM bila bentuk PT. c. Salinan/fotokopi KTP DKI dari APA. d. Fotokopi izin domisili dari lurah. e. Status bangunan milik sendiri lampirkan sertifikat, bila sewa, fotokopi perjanjian kontrak bangunan dan KTP pemilik bangunan yang masih berlaku minimal 2 (dua) tahun. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 14 f. Pernyataan pemilik sarana lokasi hanya untuk pada sentra pasar tempat toko obat dan tidak pindah diluar pasar diatas materai Rp.6000,00. g. Surat pernyataan kepala pasar yang menyatakan pihaknya ikut mengawasi kegiatan apotek terhadap ketentuan per UU Farmasi yang berlaku di atas materai Rp. 6000,00. h. Surat keterangan domisili dari lurah atau kepala pasar. i. Surat pernyataan pemohon dan pemilik yang menyatakan akan tunduk serta patuh kepada peraturan yang berlaku di atas materai Rp.6000,00. j. Peta lokasi dan denah bangunan. k. Surat pernyataan pemilik sarana apotek tidak terlibat lagi dalam pelanggaran peraturan di bidang Farmasi/obat di atas materai Rp.6000,00. l. Surat pernyataan APA sanggup mengelola apotek/toko obat diatas materai Rp.6000,00. m. Surat pernyataan dari APA dan PSA tidak melakukan peracikan dan penjualan obat Narkotik, OKT baik dengan resep dokter maupun tanpa resep dari pemilik dan apoteker diatas materai Rp.6000,00. n. Struktur organisasi apotek dan tata kerja/ tata laksana. o. Daftar ketenagaan berdasarkan pendidikan dilampiri sengan SK pengangkatan dan daftar gaji yang disetujui oleh apoteker, pemilik dan tenaga kerja tersebut diatas materai Rp.6000,00. p. Surat izin kerja/surat penugasan apoteker. q. Surat izin kerja AA/D3 Farmasi. r. Rencana jadwal buka apotek. s. Daftar peralatan lainnya. t. Daftar buku wajib peraturan per UU di bidang Farmasi. u. Surat peryataan APA dan pemilik bersedia bila diperiksa ke apotek oleh petugas kesehatan yang berwenang di atas materai Rp.6000,00. Tata cara memperoleh izin apotek rakyat: a. Permohonan Izin Apotek Rakyat diajukan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 15 b. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja setelah menerima permohonan dapat meminta bantuan teknis kepada Kepala Balai POM untuk melalukan pemeriksaan setempat terhadap kesiapan Apotek untuk melakukan kegiatan. c. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Balai POM selambat lambatnya 6 (enam) hari kerja setelah permintaan bantuan teknis dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan hasil pemeriksaan setempat. d. Dalam hal pemeriksaan tidak dilaksanakan, Apoteker Pemohon dapat membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dengan tembusan kepada Kepala Dinas Propinsi e. Dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja setelah diterima laporan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud angka 3, atau pernyataan dimaksud angka 4, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat mengeluarkan Surat Izin Apotek f. Dalam hal hasil pemeriksaan Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Balai POM dimaksud poin c masih belum memenuhi syarat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dalam waktu 12 (dua belas) hari kerja mengeluarkan Surat Penundaan g. Terhadap Surat Penundaan, apoteker diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat Penundaan. h. Terhadap permohonan izin Apotek Rakyat yang ternyata tidak memenuhi persyaratan, atau lokasi Apotek tidak sesuai dengan permohonan, maka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dalam jangka waktu selambat-lambatnya 12 (dua belas) hari kerja wajib mengeluarkan Surat Penolakan disertai dengan alasan-alasannya. 2.5 Toko Obat (Pedagang Eceran Obat) Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1331/Menkes/SK/X/2002, pedagang eceran obat didefinisikan sebagai orang atau badan hukum di Indonesia yang mempunyai izin untuk menyimpan obat-obat bebas dan obat-obat terbatas Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 16 (daftar W) serta untuk dijual secara eceran di tempat tertentu sesuai dengan yang tercantum dalam surat izin. Ketentuan yang harus dipenuhi oleh pedagang eceran obat adalah sebagai berikut : a. Pedagang eceran obat dipimpin oleh seorang Asisten Apoteker sebagai penanggung jawab teknis farmasi. b. Harus memasang papan nama di depan toko yang mudah dilihat oleh umum dengan tulisan “Toko Obat Berizin” beserta nama toko obat, tulisan “Tidak Menerima Resep Dokter” di bagian sudut kanan atas, mencantumkan nomor surat izin. c. Tidak diperkenankan membuat atau meracik obat, membungkus atau membungkus kembali obat (hanya menjual obat dalam bentuk kemasan asli pabrik). d. Tidak diperkenankan menerima atau melayani resep dokter. e. Tidak diperkenankan bertindak sebagai pedagang besar farmasi. f. Tidak diperkenankan menjual obat keras, narkotika, dan obat-obat berbahaya dan bersedia menyerahkan obat-obat tersebut kepada petugas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur bila ditemukan pada saat pemeriksaan. g. Harus membeli obat obat-obat dari pedagang besar farmasi yang resmi, yang memiliki izin dari Departemen Kesehatan RI. h. Tidak diperkenankan menjual obat-obat yang rusak atau kadaluarsa dan bersedia dimusnahkan oleh petugas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur bila ditemukan pada saat pemeriksaan. i. Diwajibkan menaati peraturan-peraturan yang berlaku dan yang akan berlaku. Khusus untuk toko obat di Provinsi DKI Jakarta, surat izin pendirian suatu toko obat dapat diperoleh dengan mengajukan surat permohonan Izin Usaha kepada Suku Dinas Kesehatan setempat yaitu di Seksi Farmasi Makanan dan Minuman. Berbeda dengan surat izin apotek, surat izin untuk toko obat hanya berlaku selama 2 tahun terhitung mulai tanggal ditetapkan kecuali jika ada perubahan baik fisik maupun non fisik. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 17 Perubahan secara fisik antara lain perubahan alamat/ pindah lokasi toko obat dan perpanjangan izin toko obat, sedangkan perubahan non fisik antara lain pergantian nama penanggung jawab toko obat, pergantian nama toko obat, pergantian pemilik toko obat serta hilang atau rusaknya surat izin toko obat. Jika perubahan fisik maupun non fisik, pengusaha toko obat harus mengajukan permohonan tertulis kepada Suku Dinas Kesehatan setempat, setelah itu Seksi Farmasi Makanan dan Minuman akan menindaklanjuti permohonan tersebut dengan melakukan peninjauan atau pemeriksaan lapangan terhadap toko obat yang mengalami perubahan secara fisik sedangkan toko obat yang mengalami perubahan non fisik hanya dilakukan pemeriksaan secara administrasi. Adapun persyaratan perizinan toko obat antara lain : a. Surat permohonan izin toko obat dari pemilik toko obat ditujukan kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan setempat sebanyak 3 rangkap, 1 rangkap diatas materai Rp6000,00. b. Fotokopi KTP DKI Jakarta dari pemilik toko obat c. Akte pendirian perusahaan bila bentuk badan hukum yang sah/ terdaftar pada Menteri Kehakiman. d. Gambar denah lokasi tempat usaha dan denah ruangan. e. Fotokopi Ijazah Surat Izin Kerja Asisten Apoteker (SIKAA) dan pas foto 2x3 sebanyak 2 lembar. f. Surat pernyataan kesediaaan bekerja Asisten Apoteker penanggung jawab teknis kepada toko obat diatas materai Rp6000,00. g. Surat yang menyatakan status bangunan tempat usaha berupa sertifikat hak kepemilikan atau surat sewa minimal 2 tahun dengan melampirkan fotokopi KTP pemilik. h. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak. i. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Toko obat harus menjalankan usahanya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Oleh karena itu, apabila toko obat melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi baik nerupa sanksi administratif maupun sanksi pidana. Sanksi administratif berupa pemberian surat peringatan, Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 18 penghentian sementara kegiatan toko obat sampai pencabutan surat izin. Sedangkan untuk sanksi pidana, pemilik toko obat dapat diajukan ke pengadilan (Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2002). 2.6 Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) adalah usaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan obat luar, dan rajangan. Persyaratan izin UMOT terdiri dari : a. Surat permohonan b. Fotokopi akta pendirian badan usaha perorangan yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan c. Susunan Direksi/ Pengurus dan Komisaris/ Badan Pengawas dalam hal permohonan bukan perseorangan d. Fotokopi KTP/ identitas pemohon dan/atau Direksi/ Pengurus dan Komisaris/ Badan Pengawas e. Pernyataan pemohon dan/ atau Direksi/ Pengurus dan Komisaris/ Badan Pengawas tidak pernah terlibat pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi f. Fotokopi bukti penguasaan tanah dan bangunan g. Surat Tanda Daftar Perusahaan dalam hal permohonan bukan perseorangan h. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan dalam hal permohonan bukan perseorangan i. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak j. Fotokopi Surat Keterangan Domisili Setiap industri dan usaha obat tardisional dilarang membuat : a. Segala jenis obat tradisional yang mengandung bahan kimia hasil isolasi atau sintetik yang berkhasiat obat b. Obat tradisional dalam bentuk intravaginal, tetes mata, sediaan parenteral, supositoria kecuali untuk wasir dan atau Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 19 c. Obat tradisional dalam bentuk cairan obat dalam yang mengandung etanol dengan kadar lebih dari 1% (satu persen). 2.7 Cabang Penyalur Alat Kesehatan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) adalah badan hukum, badan usaha yang telah memperoleh izin usaha untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran alat kesehatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) adalah sarana yang legal yang menyalurkan alkes berdasarkan penunjukkan dari Penyalur Alkes (PAK) yang telah mendapat izin dari Kementrian Kesehatan RI. Izin CPAK berlaku sesuai dengan penunjukan yang diberikan oleh PAK pusat dan paling lama adalah tiga tahun. Alat kesehatan adalah instrument, apparatus, mesin, alat untuk ditanamkan, reagen/ produk diagnostik in vitro atau barang lain yang sejenis atau barang lain yang terkait komponen, bagian dan perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendiagnosis penyakit, menyembuhkan, merawat, memulihkan atau mencegah penyakit pada manusia. Sebagai penanggung jawab teknis CPAK adalah tenaga kerja yang sesuai dengan kompetensi alkes yang disalurkan, antara lain asisten apoteker, apoteker atau akademi farmasi. Persyaratan yang harus dilengkapi untuk memperoleh izin CPAK antara lain : a. Surat permohonan dari direktur/ Pimpinan Usaha Penyalur Alat Kesehatan (UPAK) bukan dari CPAK yang ditujukan kepada Sudinkes setempat sebanyak tiga rangkap dan satu rangkap di atas materai Rp. 6000,00. b. Surat penunjukkan dari UPAK sebagai SPAK di atas materai Rp. 6000,00. c. Fotokopi izin UPAK. d. Akte perusahaan CPAK bila bentuk PT dan terdaftar pada Menteri Kehakiman dan HAM. e. Denah bangunan/ ruangan dari CPAK. f. Peta lokasi CPAK. g. SIUP CPAK. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 20 h. NPWP CPAK. i. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB/ IPB) dan UUG. j. Domisili perusahaan. k. Status bangunan. Bila milik sendiri, lampirkan sertifikat dan bila sewa minimal 2 tahun dengan melampirkan surat sewa serta fotokopi KTP pemilik (Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2002; Permenkes No. 142, 1991). 2.8 Pangan Industri Rumah Tangga Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di lokasi pemukiman dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis sesuai dengan UU No.28 Tahun 2004. Dalam menjalankan PIRT ini, harus mempunyai Sertifikasi Produksi Pangan untuk Perusahaan Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). SPP-IRT ini bertujuan untuk : a. Meningkatkan pengetahuan produsen dan karyawan tentang pengolahan pangan dan peraturan perundang-undangan di bidang keamanan pangan. b. Menumbuhkan kesadaran dan motivasi produsen dan karyawan tentang pentingnya pengelolaan pangan yang higienis dan tanggung jawab terhadap keselamatan konsumen. c. Meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan PIRT. Berikut adalah tata cara penyelenggaraan SPP-IRT : a. Pengajuan permohonan Permohonan untuk mendapatkan SPP-IRT ditujukan kepada Pemerintah Daerah atau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut: 1) Surat permohonan dari direktur/ pimpinan perusahaan/ perorangan ditujukan kepada Sudinkes setempat rangkap 2 dan 1 rangkap diatas materai Rp.6000,00. 2) Data perusahaan bila dalam bentuk CV lampirkan akte notarisnya. 3) Peta lokasi 4) Denah ruangan produksi Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 21 5) Rancangan etiket 6) Fotokopi KTP pemilik 7) Pasfoto pemilik 3x4 cm dua lembar 8) Surat izin perindustrian dari Dinas/ Sudin Perindustrian. 9) Data produk makanan yang akan diproduksi. 10) Khusus untuk repack harus ada surat keterangan dari asal produk. 11) Status gedung (sewa/ milik sendiri), lampirkan fotokopi serifikat, bila sewa lampirkan surat sewa minimal 2 tahun beserta fotokopi KTP pemilik. Permohonan SPP-IRT tidak dapat dipenuhi apabila pangan yang diproduksi berupa susu dan hasil olahan, daging, ikan, unggas dan hasil olahannya yang memerlukan proses dan atau penyimpanan beku; pangan kaleng; pangan bayi; minuman beralkohol; air minum dalam kemasan; pangan lain yang wajib memenuhi persyaratan SNI (contoh: Sl, coklat bubuk, garam yodium, AMDK dan tepung); pangan lain yang ditetapkan oleh BPOM. Sebelum mendapatkan SPPIRT pihak pemohon diwajibkan untuk mengikuti Penyuluhan Kemanan Pangan (PKP) dan bersedia untuk diperiksa sarana produksinya oleh Sudinkes Kotamadya. b. Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Penyuluhan Kemanan Pangan Penyelenggaraan dan penyuluhan keamanan pangan dalam rangka SPP-IRT dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota atau Suku Dinas Kesehatan di DKI Jakarta. Pelaksanaannya dapat dilaksanakan secara bersama-sama oleh beberapa Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Materi penyuluhan keamanan pangan yang diberikan meliputi : berbagai jenis bahaya biologis, kimia, fisik, cara menghindari dan memusnahkannya serta pengawetan makanan; higienis dan sanitasi sarana perusahaan PIRT; Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB); peraturan perundangan tentang keamanan pangan, penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP), label dan iklan pangan. Materi pelengkap dapat dikembangkan sesuai kebutuhan perusahaan PIRT, misalnya pengemasan dan penyimpanan produk pangan PIRT; dan pengembangan usaha perusahaan PIRT hingga termasuk etika bisnis. Untuk mengikuti penyuluhan keamanan pangan, pihak pemohon harus melampirkan persyaratan sebagai berikut : Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 22 1) Permohonan diatas materai Rp. 6000,00. 2) Fotokopi KTP 3) Pasfoto berwarna ukuran 3x4 cm sebanyak 2 lembar c. Pemeriksaan Sarana Produksi Setelah melaksanakan Penyuluhan Keamanan Pangan, petugas Suku Dinas Kesehatan Kotamadya melakukan pemeriksaan ke sarana produksi PIRT. Petugas yang melakukan pemeriksaan tersebut harus memiliki Sertifikasi Inspektur Pangan. Laporan pemeriksaan sarana produksi PIRT dengan hasil minimal cukup merupakan salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan SPP-IRT. d. Sertifikasi Produksi Pangan IRT Sertifikasi yang diterbitkan dari kegiatan ini terdiri dari dua jenis, yaitu sertifikasi penyuluhan keamanan pangan dan sertifikasi produksi pangan. Sertifikasi penyuluhan keamanan pangan, dimana semua PIRT harus mempunyai minimal satu orang tenaga yang telah memiliki sertifikat penyuluhan keamanan pangan. Apabila PIRT tidak mempunyai tenaga yang telah memiliki sertifikat yang dimaksud, maka perusahaan tersebut harus menunjuk tenaga yang sesuai dengan tugasnya untuk mengikuti penyuluhan keamanan pangan. Sertifikasi produksi pangan diberikan kepada PIRT yang mempunyai tenaga yang lulus Penyuluhan Keamanan Pangan dan telah diperiksa sarana produksinya dengan hasil minimal cukup, dimana sertifikat ini diterbitkan untuk satu jenis pangan produk PIRT. PIRT berlaku untuk selama PIRT tersebut masih tetap beroperasi. e. Sistem Pendataan dan Pelaporan Penyelenggaraan SPP-IRT di Sudinkes Kota Administrasi setempat melaporkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Badan POM setempat dengan melampirkan Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan dan Sertifikat Produksi PIRT yang selambat-lambatnya satu bulan setelah penyelenggaraan. Balai besar POM melaporkan rekapitulasi penerbitan SPP-IRT kepada Badan POM. Sistem pendataan dan pelaporan SPP-IRT dilakukan oleh Sudinkes Kota Administrasi setempat (Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2002). Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 BAB 3 METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pengambilan data dan penulisan laporan dilaksanakan pada tanggal 1 - 19 September 2014 di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Seksi Sumber Daya Kesehatan Koordinator Farmasi, Makanan,dan Minuman. 3.2 Prosedur Pelaksanaan 3.2.1 Pengambilan Data Data diperoleh dari buku kendali perizinan dan berkas perizinan sarana pelayanan Farmasi, Makanan, dan Minuman (Farmakmin) di wilayah Jakarta Timur periode Januari - Agustus 2014. Sarana pelayanan farmasi, makanan, dan minuman yang dikaji meliputi apotek, apotek rakyat, toko obat, UsahaMikro Obat Tradisional (UMOT), Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK), dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). 3.2.2 Pengolahan Data Data lamanya waktu perizinan apotek dapat diketahui dari buku kendali yang berisi informasi mengenai waktu berkas permohonan diterima oleh Kantor Walikota dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, waktu surat izin dicetak, dan keterangan yang memuat lamanya waktu (jika ada). Berkas perizinan periode Januari - Agustus 2014 dari tiap sarana pelayanan farmakmin digunakan untuk memeriksa kebenaran dan atau untuk melengkapi data yang belum tercatat dalam buku kendali. Data yang diperoleh kemudian direkapitulasi dalam bentuk tabel yang berisi nama sarana farmakmin, tanggal berkas masuk customer service kantor walikota dan suku dinas kesehatan, tanggal surat izin dicetak, tanggal berkas lengkap, lama perizinan sesuai dengan hari kerja (hari senin sampai jumat pada tiap minggu, dikurangi dengan hari-hari libur nasional dan cuti bersama), kriteria memenuhi atautidak memenuhi sesuai dengan standar pelayanan maksimal 10 (sepuluh) hari kerja untuk apotek, apotek rakyat, toko obat, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) dan 12 (dua 23 Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 24 belas) hari kerja untuk perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) serta penelusuran alasan keterlambatan (jika ada). Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tugas khusus ini, dilakukan rekapitulasi data perizinan dan evaluasi pelayanan perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada periode Januari - Agustus 2014. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kesesuaian antara lamanya proses perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman dengan standar mutu yang telah ditetapkan. 4.1 Perizinan Sarana Farmasi, Makanan, dan Minuman Pemberian izin terhadap sarana farmasi, makanan, dan minuman merupakan salah satu bentuk pelayanan Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarata Timur dan juga merupakan tugas pokok dari Suku Dinas Kesehatan sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan. Berdasarkan hasil rekapitulasi data yang diperoleh selama periode Januari - Agustus 2014, Seksi Sumber Daya Kesehatan Koordinator Farmasi, Makanan, dan Minuman Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur telah menerbitkan 118 perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman. Sarana ini terdiri atas 63 apotek, 29 apotek rakyat, 6 toko obat, 19 Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), 1 Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) dan tidak terdapat izin Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT). Tabel 4.1. Jumlah perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yang dikeluarkan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode Januari – Agustus 2014 Persentase Nama Sarana Jumlah Apotek 63 53% Apotek Rakyat 29 24% Pangan Industri Rumah 19 16% Tangga (PIRT) Toko Obat 6 5% Usaha Mikro Obat 0 0% Tradisional (UMOT) Cabang Penyalur Alat 1 1% Kesehatan (CPAK) Total 118 25 Universitas indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 26 Data persentase perizinan sarana Farmasi, Makanan, dan Minuman yang dikeluarkan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode Januari – Agustus 2014 menunjukkan bahwa perizinan yang paling banyak dikeluarkan yaitu untuk sarana apotek yaitu sebesar 53%, selanjutnya persentase jumlah perizinan untuk sarana apotek rakyat sebesar 24%, Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) sebesar 16%, perizinan sarana toko obat 5%, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) sebesar 0%, dan perizinan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) sebesar 1 %. Tabel 4.2 Perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yang diterbitkan oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur tiap bulannya pada periode Januari - Agustus 2014 SARANA FARMASI, MAKANAN DAN MINUMAN BULAN APOTEK APOTEK RAKYAT TOKO OBAT PIRT UMOT Jumlah Total Tiap Bulan 8 14 15 13 9 15 20 24 CPAK JANUARI 5 1 2 FEBRUARI 8 2 1 2 1 MARET 13 1 1 APRIL 8 5 0 MEI 8 1 JUNI 4 8 3 JULI 8 8 2 2 0 0 AGUSTUS 9 9 1 5 0 0 Jumlah Total 63 29 6 19 1 1 Tiap Sarana JUMLAH TOTAL PERIZINAN BULAN JANUARI – AGUSTUS 2014 APOTEK APOTEK RAKYAT TOKO OBAT P-IRT UMOT 118 CPAK 13 8 8 8 5 8 5 0 1 2 0 0 2 2 1 1 0 JANUARI FEBRUARI 11 000 MARET 00 4 1 APRIL 1 0000 MEI 99 88 5 3 22 0 00 JUNI 00 JULI 1 00 AGUSTUS Gambar 4.1. Diagram batang jumlah perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yang diterbitkan oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur tiap bulannya pada periode Januari - Agustus 2014 Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 27 4.2 Pelayanan Perizinan Berdasarkan Quality Procedure Pelayanan Perizinan dan Sertifikasi No.Dokumen QP/SDK-JT/SDKes/13 Revisi 02 dinyatakan bahwa Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) adalah kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat melalui satu pintu. Pada pelayanan perizinan sarana farmasi, makanan dan minuman, koordinator Farmakmin Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur menetapkan instruksi kerja berupa alur yang disesuaikan dengan sistem tersebut, yaitu proses perizinan dapat dihentikan sementara karena ada dokumen perizinan yang tidak lengkap. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur masih menerapkan sistem manual dalam penerimaan dan penyimpanan data. Sistem komputerisasi hendaknya dilakukan sejak awal berkas masuk hingga surat izin diberikan. Hal ini akan memudahkan dalam penyimpanan data dan penelusuran kembali jika dibutuhkan. Berdasarkan evaluasi waktu pelayanan perizinan di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode Januari - Agustus 2014 terdapat beberapa sarana yang proses perizinannya mengalami keterlambatan dan menyebabkan waktu pelayanan menjadi lebih lama. Berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut mengenai penyebab keterlambatan tersebut, diketahui bahwa keterlambatan yang terjadi bukan disebabkan oleh kinerja Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, namun dari pemohon yang mengajukan perizinan. Penyebab utama keterlambatan adalah karena permintaan pemilik sarana untuk menunda peninjauan lokasi. Selain itu, keterlambatan juga disebabkan karena berkas yang belum lengkap seperti ijazah yang belum dilegalisir, belum adanya STRTTK dari asisten apoteker dan SIUP belum difotokopi dan cuti bersama lebaran. Jika waktu pelayanan perizinan dihitung dari setelah berkas lengkap, maka sarana farmasi, makanan, dan minuman yang mengalami keterlambatan adalah Apotek Century Pharma Cito, Apotek Generik Cibubur 2, Apotek Generik Delima Raya, dan Apotek Generik Olahraga Kramatjati, Generik Delima Raya, Generik Cibubur 2, Generik Gempol Raya, Generik Rawa Kuning , RK, Generik Bulak Rantai, Fatahillah Medisal Centre, Century gading icon, Generik Kalisari 8 (Lampiran 6). Apotek Rakyat yang mengalami keterlambatan yaitu Hidayat Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 28 (Lampiran 7). PIRT yang mengalami keterlambatan diantaranya adalah PIRT CV Gemilang karya bersama selama 13 hari, Ratu Aneka Rasa selama 36 hari, Kumin selama 25 hari, Rattu Aneka rasa (izin SK 2 Agustus 2014) selama 14 hari (Lampiran 9). Toko obat yang mengalami keterlambatan yaitu Konimex store dengan lama perizinan selama 13 hari, Keni dengan lama perizinan selama 13 hari, Cahaya Baru II dengan lama perizinan selama 18 hari (Lampiran 8). Sasaran mutu untuk waktu pemberian izin sarana farmasi, makanan, dan minuman di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur adalah 100% perizinan terlaksana tepat waktu setelah berkas lengkap. Tabel 4.3. Persentase pencapaian waktu perizinan Apotek bulan Januari - Agustus 2014 Bulan Jumlah Perizina n JANUARI 5 Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari berkas lengkap) 5 Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari setelah berkas lengkap dan penundaan penlok) Persentase Pencapaian 100% 5 100% FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI 8 13 8 8 4 8 7 11 7 4 3 7 88% 85% 88% 50% 75% 88% 8 13 8 8 3 8 100% 100% 100% 100% AGUSTUS Jumlah Total 9 8 89% 9 100% 63 52 83% 62 97% Persentase Pencapaia n 75% 100% Total perizinan Apotek bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 63 perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 52 perizinan, dengan persentase pencapaian yang dihitung setelah berkas lengkap yaitu 83%. Pada Bulan Januari waktu perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada Bulan Februari hingga Agustus terdapat izin yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh permintaan penundaan peninjauan lokasi oleh pemilik sarana .Saat akan dilakukan peninjauan lokasi pemilik sarana belum siap. Namun bila waktu pelayanan dihitung dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi, maka waktu pelayanan tetap memenuhi syarat Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 29 sesuai yang ditetapkan. Persentase pencapaian yang dihitung jika tidak adanya penundaan penilok oleh pemilik sarana yaitu 97%. Tabel 4.4 Persentase waktu perizinan Apotek Rakyat bulan Januari - Agustus 2014 Persentase Pencapaian Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari setelah berkas lengkap dan penundaan penlok) Bulan Jumlah Perizinan Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari berkas lengkap) JANUARI 0 - - - FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS 2 1 0 1 8 8 9 2 1 1 7 8 8 100% 100% 100% 88% 100% 89% 2 100% 1 1 7 8 8 100% 100% Jumlah Total 29 27 93% 28 93% Persentase Pencapaian - 88% 100% 89% Total perizinan Apotek Rakyat bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 29 perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 27 perizinan, dengan persentase pencapaian yaitu 93%. Pada Bulan Februari, Maret, Mei dan Juli waktu perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada Bulan Juni dan Agustus terdapat izin yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh masalah kelengkapan administrasi, dan belum adanya rekomendasi dari BPOM. Pada perizinan apotek rakyat sampai bulan agustus ini tidak terdapat permintaan penundaan lokasi oleh pemilik sarana. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 30 Tabel 4.5 Persentase waktu perizinan Toko Obat bulan Januari - Agustus 2014 Bulan Jumlah Perizinan Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari berkas lengkap) Persentase Pencapaian Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari setelah berkas lengkap dan penundaan penlok) Persentase Pencapaian JANUARI 1 1 100% 1 100% FEBRUARI 1 1 100% 1 100% MARET 1 0 0% 1 100% APRIL 0 MEI 0 JUNI 0 JULI 2 0 0% 2 100% AGUSTUS 1 1 100% 1 100% Jumlah Total 6 3 50% 6 100% Total perizinan Toko Obat pada Bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 6 perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu (dihitung dari berkas lengkap) sebanyak 3 perizinan, dengan persentase pencapaian yaitu 50%. Pada Bulan Januari dan Februari waktu perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada Bulan Maret dan Juli terdapat izin yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh penundaan peninjauan lokasi akibat kekurangan berkas dan karena sarana yang akan ditinjau belum siap. Namun bila waktu pelayanan dihitung dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi, maka waktu pelayanan tetap memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan. Persentase pencapaian yang dihitung setelah penundaan penlok yaitu 100%. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 31 Tabel 4.6. Persentase waktu perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) bulan Januari - Agustus 2014 Bulan JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS Jumlah Total Tiap Sarana Jumlah Perizinan Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari berkas lengkap) Persentase Pencapaian 2 2 0 5 0 3 2 5 0 2 5 3 1 4 0% 100% 100% 100% 50% 80% 19 15 79% Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari setelah berkas lengkap dan penundaan penlok) Persentase Pencapaian 2 100% 2 100% 3 2 5 100% 100% 19 100% - - 5 100% 100% Total perizinan PIRT pada Bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 19 perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 15 perizinan, dengan persentase pencapaian yaitu 79%. Pada Bulan Februari, April, Juni waktu perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada Bulan Januari, Juli dan Agustus terdapat izin yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh permintaan penundaan peninjauan lokasi oleh pemilik sarana karena saat akan dilakukan peninjauan lokasi pemilik sarana belum siap dan ada tambahan produk yang diajukan izinnya. Namun bila waktu pelayanan dihitung dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi, maka waktu pelayanan tetap memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan. Persentase pencapaian yang dihitung setelah penundaan penlok yaitu 100%. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 32 Tabel 4.7. Persentase waktu perizinan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) bulan Januari - Agustus 2014 Jumlah Perizinan Bulan JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS Jumlah Total Tiap Sarana Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari berkas lengkap) - Persentase Pencapaian Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari setelah berkas lengkap dan penundaan penlok) Persentase Pencapaian - - - 0 0 0 0 0 0 0 0 - Tidak terdapat perizinan usaha mikro obat tradisional ( UMOT) pada Bulan Januari – Agustus 2014. Sudinkes Jakarta Timur hanya memberi surat rekomendasi. Peninjauan lokasi Namun, suku dinas kesehatan Jakarta Timur melayani rekomendasi perizinan usaha kecil obat tradisional (UKOT) yaitu C.V. Bintang Utama. Dalam hal rekomendasi perizinan UKOT ini, surat izin dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, sedangkan sarana juga dilakukan Sudinkes Jakarta Timur. Tabel 4.8. Persentase waktu perizinan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) bulan Januari - Agustus 2014 BULAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS Jumlah Total Tiap Sarana Jumlah Perizinan 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari berkas lengkap Persentase Pencapaian Jumlah Perizinan yang memenuhi target mutu (dihitung dari adanya penundaan penlok Persentase Pencapaian 0 0% 1 100% 0 0% 1 100% Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 33 Total perizinan CPAK pada Bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 1 perizinan. Perizinan tersebut tidak memenuhi target sasaran mutu, dengan persentase pencapaian yaitu 0%. Izin CPAK pada bulan Februari mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh permintaan penundaan peninjauan lokasi oleh pemilik sarana karena saat akan dilakukan peninjauan lokasi pemilik sarana belum siap. Namun bila waktu pelayanan dihitung dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi, maka waktu pelayanan perizinan tetap memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan. Persentase pencapaian yang dihitung setelah penundaan penlok yaitu 100%. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil rekapitulasi berkas perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman periode Januari – Agustus 2014, jumlah perizinan yang diterbitkan oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Admnistrasi Jakarta Timur adalah sebanyak 118 perizinan, terdiri dari 63, 29 apotek rakyat, 6 toko obat dengan tujuan perizinan sarana baru, 1 Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK), 16 Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan tidak terdapat perizinan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) . 2. Sasaran mutu waktu pelayanan perizinan 12 hari kerja untuk sarana Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan 10 hari kerja untuk sarana apotek, apotek rakyat, toko obat, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), dan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. 3. Persentase pencapaian waktu pelayanan perizinan pada bulan Januari – Agustus 2014 yaitu: a. Apotek dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas lengkap adalah 83% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan lokasi yaitu 97%. b. Apotek Rakyat dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas lengkap adalah 93% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan lokasi yaitu 96%. c. Toko Obat dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas lengkap adalah 50% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan lokasi yaitu 100%. d. PIRT dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas lengkap adalah 79% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan lokasi yaitu 100%. e. CPAK dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas lengkap adalah 83% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan lokasi yaitu 97%. 34 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 35 f. Tidak terdapat izin UMOT yang dikeluarkan oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur pada Januari hingga Agustus 2014 5.2 1. Saran Pencapaian sasaran mutu waktu pelayanan perizinan sebaiknya tidak hanya dilihat dari setelah kelengkapan berkas, namun sebaiknya juga dihitung dari setelah adanya penundaan lokasi. 2. Perlu adanya sistem komputerisasi yang tersentralisasi mulai dari proses registrasi hingga profil tiap sarana untuk memudahkan komunikasi antar bidang. 3. Pencatatan pada buku kendali perizinan sebaiknya ditulis dengan lengkap, sehingga pada proses rekapitulasi data tidak perlu melihat kembali berkas perizinan sarana Farmakmin yang bersangkutan atau menanyakan langsung kepada petugas yang bertanggung jawab. Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Kesehatan No 284/Menkes/Per/III/2007 tentang Apotek Rakyat. (2007). Peraturan Menteri KesehatanNo284/MenKes/PER/III/2007, tentang Apotek Rakyat. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Peraturan Menteri Kesehatan No. 142/Menkes/Per/III/1991/ tentang Penyalur Alat Kesehatan. (1991). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Peraturan Menteri Kesehatan No. 246/Menkes/Per/V/1990 tentang Izin Usaha Industri kecil Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional. (1990). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Keputusan Menteri Kesehatan No. 1331/Menkes/SK/X/2002 tentang Pedagang Eceran Obat. (2002). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Keputusan Menteri Kesehatan No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. (2002). Peraturan MenteriKesehatan No. 1332/MenKes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Suku Dinas Kesehatan. (2009). Peraturan GubernurProvinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok danFungsi Suku Dinas Kesehatan. Jakarta : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. (2002). Pedoman Perizinan Sarana Farmasi Makanan dan Minuman Provinsi DKI Jakarta. Jakarta : SukuDinas Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 36 Universitas Indonesia Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 LAMPIRAN Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 38 Lampiran 1. Daftar Sarana Apotek di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan Januari – Agustus 2014 No. Nama Apotek No. Izin Apotek Alamat Nama Pemilik Sarana APA Jenis Kelamin APA (P/L) Nomor Surat Izin Kerja/ SP Apoteker 1 Amanah 0528/05/0000000/S UDINKES/01/2014 Jl. Raya Cililitan Besar No.5A Kec. Kramat Jati Emilia Setyawati Dra. Dhanya Rosa, Apt P 19621009/STRAUNAND/1987/219219 2 Kimia Farma Pondok Kopi PT. Kimia Farma Nyoman Ayuk Lastriani, S.Farm, Apt P 19851023/STRAUNAIR/2010/210227 3 BSM Umat 0530/05/0000000/S UDINKES/01/2014 P 19871121/STRAUNAIR/2011/23994 Century Pharma Cito 19840430/STRAUP/2008/216160 Fauzi Farma Fauzi Wirman P 19730922/STRAUP/1999/23158 6 Victory KJI 0533/05/0100000/S UDINKES/02/2014 dr.Hartono setiady P 19630921/STRAUI/2006/21438 7 Generik Raya Condet 0534/05/0000000/S UDINKES/02/2014 Jl. Pramuka No. 16 C, Kel. Palmeriam, Kec. Matraman Lantai Dasar No.15-16 LIPPO Kramat Jati, Kel.Kramat Jati, Kel.Kramat Jati Jl. Raya Condet No.69 Rt 013/004 Kel. Batu ampar, Kec. Kr Jati Nuke Alfiyanti, S.Farm, Apt Fenty Suswanti B, S.Si., Apt Maryani,S.Far m,Apt P 5 0531/05/0000000/ SUDINKES/02/20 14 0532/05/0000000/S UDINKES/02/2014 Tjaturadi Walujo Badrudin Hendra Jaya Phoa Aulia Azizah, S.Farm., Apt 4 Jl. Delima Raya No.12 Kel. Malaka Sari, Kec Duren Sawit Jl. Bekasi I/21 A-B Jatinegara PT.Perintis Generik Indonesia Abdul Aziz Setiawan, S.Si., Apt L 19870425/STRAUHAMKA/2010/18668 0529/05/0000000/S Jl. Teratai Putih Blok 28 9 UDINKES/01/2013 L Kecamatan duren sawit 38 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 39 8 Erha 21 0535/05/1000010/ SUDINKES/02/20 14 Jl. Cipinang Indah Raya No.1 RT 007/016 Kel. Cipinang Muara, Kec. Jatinegara PT.Erha Pharmacy Indonesia Mieke Hartadi Limas, S.Si., Apt P SP.KP.01.01.V.5.2.1563 9 Cibubur 0536/05/0000000/S UDINKES/02/2014 Jl. Raya Lapangan Tembak No. 1 Kel. Cibubur, Kec. Ciracas Mutiara Herawati Citra Purnamasatie, S.Farm., Apt P 19880820/STRAUHAMKA/2013/234430 10 K-24 Pondok Kelapa 0537/05/0000000/S UDINKES/02/2014 Jl. Raya Pondok Kelapa Blok G/ No.7 Rt 001/011 Chitra Satyawati Shintia Nirmala Sari Ayuningrum, S.Farm., Apt P 19831028/STRAUI/2008/26758 11 KSC 24 0538/05/1000001/ SUDINKES/02/20 14 Jl. Raya Ciracas No. 38 Rt 016/002 Kel. Ciracas, Kec. Ciracas Dr.Rino Alvani Gani, SpPD KGEH Thesa Sagita Nuryanti, S.Farm, APt P 19851221/STRAUP/2011/225036 12 Rahman Farma 0539/05/0000000/S UDINKES/03/2014 Jl. Rawa Kuning No.1 RT.008/07 Kec Cakung Lilis suryani Nur Eki Meirissanti, S.Farm, apt P 19870516/STRAUP/2011/28026 13 Cijantung 0540/05/0000000/S UDINKES/03/2014 Jl. Pertengahan RT 004/07 No. 8 Kel. Cijantung, Kec. Pasar Rebo Mutiara Herawati Drs. Meriah Meliala., Apt P 19601210/STRAUSU/1993/17469 39 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 40 14 Kimia Farma RS Pengayoman 0541/05/0000000/S UDINKES/03/2014 Jl. Raya Bekasi Timur No.170 B kel. Cipinang Besar Utama, Kec. Jatinegara Kimia Farma Ahmad Jauzi Fadillah S.Farm., Apt L 19851109/STRAUNPAD/2009/10261 15 Tjawang 0542/05/1000001/ SUDINKES/03/20 14 Jl. Dewi Sartika No.353 Kec. Kramatjati Edwin Muljadi Hermawan Fitri Sari Oetami, S.Farm, Apt P 19860608/STRAUNTAG/2012/229950 16 Golden Libra 2 0543/05/1000001/ SUDINKES/03/20 14 Jl. Pondasi No. 27 A Kec. Pulo Gadung Hendry Chandra Sri Mulyani, S. Farm., Apt P 19851225/STRAUHAMKA/ 2012/230263 17 K-24 Wisma Kentjana 0544/05/1000001/S UDINKES/03/2014 Jl. Kalisari Raya II, No.5/6 RT. 013/001 Kec. Pasar Rebo I Gusti Ayu Kartika Mutrofin Rakhmawati, S.Farm., Apt P 19790807/STRAUGM/2003/25725 18 Generik Amalia Cakung 0545/05/0000000/ SUDINKES/03/20 14 PT. Perintis Generik Indonesia Pramulani Mulya Lestari, S.Si., Apt P 1981101/STRAUHAMKA/2008/224567 19 Generik Permata Penggilingan 0546/05/0000000/ SUDINKES/03/20 14 Kompleks Taman Buaran Indah IV/62 Jl. Amalia Raya RT.003/006 Kecamatan Cakung Jl. Raya Penggilingan Permata Blok A.1 No.14 PT. Perintis Generik Indonesia Dwitiyanti, S. Farm., Apt P 19820505/STRAUHAMKA/2007/20837 20 Generik Olahraga Kramatjati 0547/05/0000000/S UDINKES/03/2014 Jl. Olahraga I Blok DII/634 Kec. Kramatjati PT. Perintis Generik Indonesia Adinda Ariyanti, S.Farm., Apt P 19890929/STRAUP/2012/229747 40 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 41 21 Generik Bulak 0548/05/0000000/S Ringin UDINKES/03/2014 Jl. Bulak Ringin No.09 Kec. Ciracas PT.Perintis Generik Indonesia Liliana saragih sidauruk, S.Farm., Apt P 19840601/STRAUI/2010/220565 22 Generik Ceger 0549/05/0000000/S UDINKES/03/2014 Jl. Raya Ceger No.23 Kec. Cipayung PT. Perintis Generik Indonesia Lia Kartika Sari, S.Farm, Apt P 19891126/STRAUP/2013/231926 23 Generik Delima Raya 0550/05/0000000/ SUDINKES/03/20 14 Jl. Delima Raya No.75 Kec. Duren Sawit PT. Perintis Generik Indonesia Ari Widayanti, S.Si, Apt P 19760128/STRAUHAMKA/2004/20817 24 Family Sehat 0551/05/0000000/S UDINKES/03/2014 Jl. Raya Penggilingan No.13A RT.005/011 Kec. Cakung Ahmad Fauji Perdana Muis Ananda, S. Farm, Apt L 19880323/STRAUP/2011/12145 25 Regina 0552/05/1000001/ SUDINKES/04/20 14 Jl. Otista III/45 Jatinegara Nur Indrawati Drs. Rachmat Zulfirman Maun, Apt P 19360221/STRALMSNI/1965/16812 26 Mitra Sehat 0553/05/1000001/ SUDINKES/04/20 14 Jl. Teratai Putih Raya No.9 B Kec. Duren sawit Sukardi Muhammad Rachma Aulia S.Farm, Apt P 19880516/STRAUP/2012/229754 27 Generik Kapin Raya Kalimalang 0554/05/0000000/ SUDINKES/04/20 14 Jl. Kapin No.41 RT.009/008 Kec. Duren sawit PT.Perintis Generik Indonesia Harmin, S.Farm., Apt L 19840782/STRAUHAMKA/2012/230233 28 Generik Cibubur 2 0555/05/0000000/S UDINKES/04/2014 Jl. Amber IX Blok CC9, No.1, RT 005/022, Kel Mekarsari, Kec. Cimanggis, Depok PT. Perintis Generik Indonesia Melisa Adriani, S.Farm., Apt P 19900216/STRAUP/2013/231931 41 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 42 29 KF Dewi Sartika 0556/05/1000001/ SUDINKES/04/20 14 Jl. Dewi Sartika No.2 Kec. Kramatjati Sani Martana Julina Siagian, S.Farm., Apt P 19851212/STRAUNTAG/2013/234561 30 Albiruni 0557/05/0000000/S UDINKES/04/2014 Jl. Raya Cilangkap Baru No.20 A, RT. 004/001 Kec. Cipayung Rita, S.Farm, Apt Rita, S.Farm, Apt P 19790603/STRAUHAMKA/2012/230275 31 Bayu 0558/05/0000000/S UDINKES/04/2014 Ruko Cibubur Indah Blok A No.6, Jl.Lapangan Tembak, Cibubur Dra.Dewi Marthawati,Apt Dra.Dewi Marthawati,Ap t P 19520104/STRAUGM/1978/26102 32 Mitra Diani 0559/05/1000001/S UDINKES/04/2014 Jln Rayan PKP RT.013/RW.08 Kelapa Dua Wetan , Kel.Kelapa Dua Wetan, Kec.Ciracas dr.Dian permana Widya kresnasari , S.Farm,Apt P 19810815/STRAUP/2006/28308 Generik Gempol Raya 0560/05/0000000/ SUDINKES/05/20 14 0561/05/0000000/ SUDINKES/05/20 14 Jl.Raya Gempol No.IIKel.Ceger, Kec.Cipayung Jl.Albaidho Raya 2A, Kel.Cipayung, Kec.Lubang Buaya PT.Perintis Generik Indonesia Afina Attamimi,Apt P 19890526/STRAUP/2013/231962 Yenny Rahmadani,S.S i,Apt P 19830612/STRAISTN/2006/210735 0562/05/0000000/ SUDINKES/05/20 14 Jl.Rawakuning 104 B Pulogebang Cakung Jaktim PT.Perintis Generik Indonesia Farhana, S.Si, Apt P 19790419/STRAUHAMKA/2007/20841 33 34 Asshomadiyah 35 Generik Rawa Kuning 3 42 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 43 36 Generik Cipinang Pulo 0563/05/0000000/ SUDINKES/05/20 14 37 Pondok Bambu 0564/05/1000001/ SUDINKES/05/20 14 Jl.Cipinang Pulo 4 RT 007/014 Kel.Cipinang Besar Utara, Kec.Jatinegara Jl.Kejaksaan Blok H 210211, Kav.Pondok Bambu Kec.Duren Sawit PT.Perintis Generik Indonesia Nur Layli,S.Farm, Apt P 19801120/STRAUP/2006/23261 Prof Dr.Sakura Hatamarrasyid Dra.Duma Marisi,Apt P 19651208/STRAUNPAD/1993/219287 38 RK 39 Generik Bulak Rantai 0565/05/0000000/ SUDINKES/05/20 14 0566/05/0000000/ SUDINKES/05/20 14 Jl.Raya Pondok Gede No.29 ,Kel.Lubang Buaya, Kec.Cipayung Jl. Bulak Rantai No.46 RT 009/RW 01 , Kel. Tengah, Kec.Kramat Jati Dra.Kartini,M. Si Imelda,S.Si,Ap t P 19770228/STRAUNAND/2002/225364 PT.Perintis Generik Indonesia Yanti susilawati, S.Farm, Apt P 19901127/STRAUP/2013/233339 40 K-24 Kalimalang (Ganti APA) 0567/05/1000001/ SUDINKES/05/20 14 Jl.Raya Kalimalang KAV.23 Duren Sawit, Kec.Makasar, Binsar sitorus Yuliana, S.Si, Apt P 19840709/STRAISTN/2009/2644 41 Medisal 2 0568/05/0000000/ SUDINKES/06/20 14 Elvi susanti, Apt Wiharjo , S.Si, Apt L 19840602/STRAUHAMKA/2013/19290 42 Fatahillah Medisal Centre 0569/05/0000000/ SUDINKES/06/20 14 Dr.Moh. Attamimi Sp.PA Dra. Sri Murni, Apt P 19541204/STRAUP/1994/210665 43 Generik Kalisari Pasar Rebo 0570/05/0000000/ SUDINKES/06/20 14 Jl. Perumanis Raya 38 Malaka Sari, Kel.Malakajaya, Kec. Duren Sawit Jl. Pedati Raya No.12 A, Kel.Rawabunga, Kec.Jatinegara Jaktim Jl.Kalisari Raya III No.1C, RT 011/RW 01 Jaktim PT.Perintis Generik Indonesia Agustina simatupang, S.Si, Apt P 19750625/STRAUNTAG/2010/23101 43 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 44 44. Kimia Farma Cipinang Jaya 0571/05/0000000/ SUDINKES/06/20 14 45. IFRS RS. Sam Marie Bassra 156/-1.778.15 46. IFRS RS GMAU 131/1.773.5 Jl. Puntodewa 1 Komp. Dirgantara II Lanud Halim RS GMAU 47. Dharma Vita 0572/05/0000000/S UDINKES/07/2014 Jl. Cipinang Muara Raya Kec. Duren sawit Jl. Lapangan Tembak Raya No. 26A Kel. Malaka Jaya Kec.Ciracas Jl. Raya Kalimalang Inspeksi Saluran No. I Kel. Cipinang Muara Kel. Jatinegara Apartement Gading Icon City Unit Tower B No.D17 Kec. Pulo Gadung 48. Cibubur 0573/05/1000001/S UDINKES/07/2014 49. Guardian GIANT SPM Kalimalang 0574/05/1000001/S UDINKES/07/2014 50. Century gading icon 0575/05/0000000/S UDINKES/07/2014 51. Generik Bambu Wulung Cipayung 0576/05/0000000/S UDINKES/07/2014 Jl. Cipinang Jaya Blok D Kav.No.74, Kel.Cipinang Besar Selatan, Kec.Jatinegara Jl. Basuki Rahmat No.31 Jakarta Timur Jl. Bambu Wulung No. 36-C RT 007/005, Kel. Bambu Apus Kec. Cipayung PT.Kimia Farma Astri fajriani, S.Farm, Apt P 19860825/STRAISTN/2012/227907 RS. Sam Marie Bassra Khiristiana Ratnawati, S.Si, Apt Deby Nataliana Mayasari, S.Farm., Apt P 19721204/STRAUGM/2003/230401 P 19821223/STRAUSB/2005/231882 Siswati Dharma Dra. Siswati. S., Apt P 19350525/STRAITB/1965/20009 Mutiara Herawati Agus Saputra., Apt L 19890803/STRAUHAMKA/2013/19905 PT. Hero Supermarket. TBK Rohaniah Munir., S.Si. Apt P 19860402/STRAISTN/2011/24746 PT. Century Franchisindo Utama Sukma Marthia Rahani., S.Farm, Apt P 19810329/STRAUP/2006/224429 PT. Perintis Generik Indonesia Retno Mulyoningsih., S.Farm, Apt P 19880309/STRAUHAMKA/2013/234454 44 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 45 52. Century casablanca east residence 0577/05/0000000/S Jl. Pahlawan Revolusi UDINKES/07/201 No. 2,Kel. Pondok Labu Kec. Duren Sawit Budhi Pratama Jl. Raya Tengah No. 26 RT. 06/01 Kec. Kramadjati 0578/05/0000000/S UDINKES/07/2014 53. 54. Century M.T. Haryono Residence 55. Delima Farma 56. Millenium Sehat 57. Generik Sawah Barat Dalam 58. 0579/05/0000000/S Apartemen M.T. Haryono UDINKES/07/2014 Residence Utid TDO, Jl. Otista No. 60 kec. Jatinegara 0580/05/1000010/S Jl. Delima Raya Blok VII UDINKES/08/2014 No. 05 RT. 001/005 Klender Kel. Duren Sawit Kec. Pondok Baru 0581/05/0000000/S Jl. Pulo Gebang 43 H UDINKES/08/2014 Kel. Pulo Gebang Kec. Cakung 0582/05/0000000/S UDINKES/08/2014 Generik 0583/05/0000000/S Mandor Hasan UDINKES/08/2014 Jl. Sawah Barat Dalam II No. 12 RT. 001/006 Kel. Pondok Baru Kec. Ciracas Jl. Mandor Hasan No. 24 RT. 005/004 Kel. Ceger Kec. Cipayung PT.CenturyFran chisindoUtama Rayati Butarbutar., S.Si, Apt P 19760715/STRAUI/2002/21395 Dr. Prasetyo Widhi Buwono., Sp. PD Ipuk Cempaka Sari., S.Si, Apt P 19850316/STRAISTN/2011/26816 PT. Century Franchisindo Utama Ellsa Maria., S.Farm, Apt P 19850907/STRAUP/2008/23303 Nurul., S.Si, Apt Nurul., S.Si, Apt P 19771027/STRAUI/2002/21398 dr. Hadi Purnomo Halim Dra. Ratna D., Apt P 19580323/SIKA3172/1993/2019 PT. Perintis Generik Indonesia Rify Yulia Trisna., S.Farm, Apt P 19880708/STRAUI/2012/226019 PT. Perintis Generik Indonesia Elitha Kusumaningru m., S.Farm, Apt P 19901220/STRAUP/2013/233421 45 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 46 59. Generik Kalisari 8 0584/05/0000000/S UDINKES/082014 60. Yeka Farma 21 0585/05/0000000/S UDINKES/08/2014 61. Century menara cawang 0586/05/0000000/S UDINKES/08/2014 62. Dita Farma 0578/05/0000000/S UDINKES/08/2014 63. K-24 Pondok Gede 0588/05/1000011/S UDINKES/08/2014 Jl. Kalisari II (Raya Kalisari 8) No. 58 Kec. Kalisari Kel. Pasar Rebo Jl. Komodor Udara No. 32 RT. 001/007 Kel. Halim Kec. Makasar Apartement Menara Cawang Lantai Dasar Blok AD No. 8 Kel. Cawang Kec. Jatinegara Gedung Linggar Jati Jl. Kayu Putih II No. 7 Kel. Pulo Gadung Kec. Pulo Gadung Jl. Raya Pondok Gede No. 69 Kel. Lubang Buaya Kec. Cipayung PT. Perintis Generik Indonesia Endah Widyastuti., S.Farm, Apt P 19850927/STRAUP/2009/220959 Kriana Efendi., M. Farm, Apt Kriana Efendi., M. Farm, Apt P 19800821/STRAUHAMKA/2007/10240 PT. Century Franchisindo Utama Cynthia Angeline Tambayong., S.Farm, Apt. P 19790329/STRAUI/2004/225370 Darmadi Retno Palupi., S.Farm, Apt P 19870416/STRAUP/2011/280032 Nurdi Galliyana., S.Farm, Apt Inge Santoso P 19900719/STRAUP/2014/235893 46 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 47 Lampiran 2. Daftar Sarana Apotek Rakyat di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan Januari –Agustus 2014 No Nama Apotek Rakyat No izin Apotek Rakyat Alamat 1 Kami 226.R/05/0000000/ SUDINKES/02/2014 PD.Pasar pramuka lantai dasar AKS 148 Siti Wardah Fitri, S.Farm., Apt P 2 Alya Farma 227.R/05/0000000/ SUDINKES/02/2014 PD.Pasar pramuka lantai 1 No. AKS 143 Nasrul Ardian Syah Yuyun Enggriani S.Si., Apt P 3 Amalia 2 227.R/05/0000000/ SUDINKES/03/2014 228.R/05/0000000/ SUDINKES/05/2014 PD.Pasar pramuka lantai 1 Kios AKS 116,117 PD.Pasar Pramuka Lantai I AKS 11 Kel.Palmeriam Kec.Matraman Pranata Nurfani Sari, S.Si., Apt P 6 Djati Sumber Sari Martin 230.R/05/0000000/ SUDINKES/06/2014 231.R/05/0000000/ SUDINKES/06/2014 Jl.Pasar Kramat Jati Blok B LOI 0187 dan 0188 Jl.Pasar Kramat Jati Blok B LOI 0193 7 Keluarga 232.R/05/0000000/ SUDINKES/06/2014 PD.Pasar Jaya Kramat Jati Jl.Pasar Kramat Jati Blok B LOI AKS 0224 0225Kel.Kramat Jati Anugerah 4 5 Nama pemilik sarana APA Jenis Kelamin APA (P/L) SIK/SIPA 19891004/STRAUP/2012/229741 19800505/STRAUHAMKA/2006/2 6733 19750804/STRAUP/2001/28541 Yurnalis Dewi gusnita, S.Far,Apt P 19840806/STRAUP/2009/27481 Mutiara herawati Soti purnama Lukas adi putra,S.Farm,Apt Netty herawati, S.Farm,Apt L 19891025/STRAUWM/2013/19782 19851109/STRAUP/2009/227784 Jonetri Diana nadilla mega putri, S.Farm,Apt P P 19890916/STRAUNAND/2013/233 157 47 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 48 8 Maranatha 233.R/05/0000000/ SUDINKES/06/2014 9 Nasya Farma 234.R/05/0000000/ SUDINKES/06/2014 10 Rita 235.R/05/0000000/ SUDINKES/06/2014 11 Sehat Sejahtera 236.R/05/0000000/ SUDINKES/06/2014 12 Fajar Baru 237.R/05/0000000/ SUDINKES/06/2014 13 Srend Farma 238.R/05/0000000/SU DINKES/07/2014 14 Rafy Farma 239.K/05/0000000/SU DINKES/07/2014 PD.Pasar Jaya Kramat Jati Jl.Pasar Kramat Jati, Blok B LOI AKS 0224-0225 Kel.Kramat Jati Jakarta Gems Center Ps.Rawa Bening Blok.BKS No.098 Kel.Rawa Bunga Kec.Jatinegara Jakarta Gems Center Ps.Rawa Bening Blok.BKS No.058 , Lt.2 Kel.Rawa Bunga Kec.Jatinegara Hotma uli Yunitawati ,S.Farm,Apt p 19850601/STRAUBAYA/2008/227 729 Benni basri Yulia,S.Si,Apt P 19861210/STRAISTN/2013/232318 Rudi Ikha widyastuti,Apt P 19830315/STRAUSB/2010/220482 Jakarta Gems Center Ps.Rawa Bening Blok.BKS No.061-062 , Lt.2 Kel.Rawa Bunga Kec.Jatinegara Hendra yusri I Gusti arya asmarantara, S.Farm,Apt L 19880525/STRAUSD/2011/17885 PD.Pasar Jaya Kramat Jati Jl.Pasar Kramat Jati , Blok B LOI BKS 178 Kel.Kramat Jati Ps. Pramuka A L00 AKS 66,67,73 Kec. Mattraman Jakarta Gems Center Area Timur I No. A L01 AKS 088,089 Kec. Jatinegara Dedi sugandi Francisca betty kurnia widari ,S.Farm,Apt P 19810114/STRAUSD/2005/25728 Yopi Irawan Amelia Septy, S.Farm., Apt P 19790915/STRAUP/2005/216089 Sahrul Rika Taurina, S.Si., Apt P 19830820/STRAISTN/2007/20132 48 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 49 15 Berkah Jaya 240.R/05/0000000/SU DINKES/07/2014 Ps. Pramuka AKS 123 Pramuka Kec. Matraman H. Damid Mekka Miqdadia, S.Farm., Apt P 19860612/STRAUNPAD/2009/263 98 16 Bunda Farma 32 241.R/05/0000000/SU DINKES/07/2014 Irwan Taufiq Hidayat, Apt L 19730414/STRAUI/1999/12016 17 Tulus Jaya 242.R/05/0000000/SU DINKES/07/2014 Purwadi Berkah Pelangi 32 243.R/05/0000000/SU DINKES/07/2014 Victor Budi Mulyono, S.Farm., Apt Ari Puspita Wardhani, S.Farm., Apt L 18 Ps. Kramat Jati Blok B L01 BKS 046,047 Batu Ampat Kramat Jati Kec. Kramat jati Ps. Kramat Jati Blok B L01 BKS 96,97,118,119 Kec. Kramat Jati Ps. Kramat Jati Blok B L01 BKS 0144,0145,0146,0152,0153 Kec. Kramat Jati 19830116/STRASTIFARYPS/2005/14608 19861020/STRAUNPAD/2010/223 176 19 Armani Farma 1244.R/05/0000000/S UDINKES/07/2014 P. Judika Manik Eva Eka Prasetyawati, Apt P 19811107/STRAUI/2011/23905 20 Tirta 245.R/05/0000000/SU DINKES/07/2014 Adiyawarman Yiyip Ika Yasmitasari, S.Farm., Apt P 19860608/STRAUP/2011/28057 21 Jereca 246.R/05/0000000/SU DINKES/08/2014 Hioe Hendra Bagus Tri Widodo, S.Farm., Apt. L 19770613/STRAUGM/2004/10199 22 Mekar Jaya 247.R/05/0000000/SU DINKES/08/2014 Gempos Wowo Prahoro Rudy Kurniawan, S.Farm., Apt L 19881025/STRAUI/2013/18873 Ps. Rawa Bening Area Timur I No. a L02 BKS 0046 Kel. Rawa Bunga Kec. Jatinegara Ps. Kramat Jati Blok B L01 BKS 0190,0191,0192 Kel. Batu Ampar Kec. Kramat Jati Jl. Mayjen Sutoyo Gedung PGC No. 310-311 Kel. Cicilitan Kec. Kramat jati Ps. Kramat Jati Blok A L01 AKS 030 Kel. Cililitan Hermanto P 49 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 50 Kec. Kramat Jati 23 Bintang Jaya 248.R/05/0000000/SU DINKES/08/2014 24 Hendra Sikumbang 249.R/05/0000000/SU DINKES/08/2014 25 Buana Farma 250.R/05/0000000/SU DINKES/08/2014 26 Ibnu Sina 251.R/05/0000000/SU DINKES/08/2014 27 Dua sekawan 252.R/05/0000000/SU DINKES/08/2014 28 Hidayat 253.R/05/0000000/SU DINKES/08/2014 29 Anugrah 254.R/05/0000000/SU DINKES/08/2014 PGC Lt. L6 No. 325 Kel. Cililitan Kec. Kramat Jati Gems Center Rawa Bening AKS 097, 098 Kel. Cawang Kec. Jati Negara Gems Center AKS Blok A L02 AKS 0086, 0091 Kel. Cawang Kec. Jati Negara Ps. Kramat Jati Blok BL01 BKS No.049,050,051,066Kel. Cililitan Kec. Kramat Jati Ps. Kramat Jati Blok B AKS 160,161,164,165 Kel. Cililitan Kec. Kramat Jati Ps. Kramat Jati Blok B L01 BKS 032,033 Kel. Cililitan Kec. Kramat Jati Ps. Kramat Jati Blok E BKS 112,113,136 Kel. Cililitan Kec. Kramat Jati Teddy Haryanto. H Tri Widiastuty, S.Si., Apt P 19770827/STRAISTN/2002/214107 Hendra Jaya Sdr. Pask Purnama, Apt L 19780324/STRA/2 003/27381 Wandi, SE Nina Febriany, S.Farm., Apt P 19820208/STRAUHAMKA/2007/2 13142 Bayu Larsito, AMD Habibul Faathir, S.Farm., Apt L 19860922/STRAUNAND/2010/110 299 Armia Yeni Puspita Tanjung, S.Si., Apt P 19850104/STRAUNPAD/2008/221 970 M. Zainul Fitra Monica Prida, S.Si., Apt P 198204/STRAUNPAD/2006/223 736 Periahken Br. Ginting Yeni Astina, S.Farm., Apt P 19900724/STRAUP/2013/233338 50 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 51 Lampiran 3. Daftar Sarana Toko Obatdi Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan Januari –Agustus 2014 Jenis AA/ Kelamin Penanggung APA Jawab (P/L) No. Nama Toko Obat No. Izin Toko Obat Alamat Nama Pemilik Sarana 1 Sehat Cijantung 0047/05/1000000 /Sudinkes/12/09 Jl. Pendidikan I Graha Cijantung Lt.1 n0.30 Kel. Cijantung, Kec. Ciracas Budi Janto Sudijanto P 934/pend/AA 2 Food Mart Klender 0089/05/1000001 /SUDINKES/03/ 2014 Jl.Teratai Putih Raya No.10 Kel. Malaka sari, Kec. Duren sawit PT. Matahari Putra Prima Tbk Hartono (AA) L 19700927/STRTTK31/1991/1297 3 Konimex Store 0090/05/000000/ Jl.Pulo Kambing Kav II E No.9 SUDINKES/03/2 Kawasan Industri Pulo Gadung 014 Kel. Jatinegara, Kec.Cakung Rachmadi Joesoef Abdul Muhsin (AA) L 19870512/STRTTK31/1987/12933 Tiurlan Tampubolon Edi Basrianto L 19630315/STRTTK31/1984/1300 4 Keni 5 Cahaya Baru II 6 Lotte Shopping Indonesia 7 Kayu Manis 0091/05/0000000 Ps. Kramat Jati Blok B L01 /SUDINKES/07/ BKS 206 Kec. Kramat Jati 2014 0092/05/0000000 Ps. Pramuka Blok A L00 L05 /SUDINKES/07/ AKS 171, Kec. Matraman 2014 093/05/00000/S Jl. Lingkar luar selatan kav. 5UDINKES/08/20 6 Kel. Susukan, Kec. Ciracas 14 0094/05/0000000 Jl. Kayu Manis Timur No.60 /Sudinkes/09/201 Kel. Utan Kayu Utara 4 Kec. Matraman Susan Virany Wong Boy Iskandar Alfian Yuaprino Sesri Tuti Handayani Deria Ladita Nomor Surat Izin Kerja/ SP Asisten Apoteker P 19700111/STRTTK31/1988/21606 L 19720413/STRTTK31/1991/15905 P 19931204/STRTTK – 36/2011/2010 51 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 52 Lampiran 4. Daftar Sarana Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan Januari –Agustus 2014 No. 1 Nama CPAK PT. ERO SEJATI PHARMINDO No. Izin Rekomendasi CPAK Alamat Nama Pemilik Sarana No. 04.CPAK/077.7 Jl. Rukun Eksklusive Raden Intan No.80 Rt 002/007 Kel. Duren Sawit, Jakarta Timur Bambang Gunawan APA Jenis Kelamin APA (P/L) Nomor Surat Izin Kerja/ SP Apoteker Mega Rubiyah Tila P 19871206/STRAISTN/2012/227892 52 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 53 Lampiran 5. Daftar Sarana Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Pada Periode Bulan Januari – Agustus 2014 No. Nama P-IRT No. Izin P-IRT P-IRT No. 3103172010264-19 1 CV. Gemilang Karya Bersama P-IRT No. 3103172010264-19 P-IRT No. 3103172030264-19 P-IRT No. 3103172040264-19 P-IRT No. 5093172010264-19 2 Ratu Aneka Rasa P-IRT No. 5093172020264-19 P-IRT No. 5093172030264-19 P-IRT No. 2153172020265-19 3 CV. Parahyangan P-IRT No. 2003172010265-19 P-IRT No. 2063172020266-19 4 Gelora P-IRT No. 2063172010266-19 Nama Produk Repack Kopi MD. Gemilang Repack Gula Merah MD. Gemilang Repack Gula Pasir MD. Gemilang Repack Merica MD. Gemilang Coklat Blended Cream Frappe Mix MD Rattu Beverage Green Tea Blended Cream Frappe Mix MD Rattu Beverage Vanilla Blended Cream Frappe Mix MD Rattu Beverage Biji-Bijian, Umbi dan Hasil Olahannya Alamat Nama Pemilik Sarana Pondok Baru VII, Cijantung, Pasar Rebo H.Supriono,S.H Komp. PTB Blok 1-K No.10 RT.008/005 Kecamatan Ciracas Timur Denny Charles Lowied Rattu Jl. Albezia IV D-6 Rt.004/012 Kel. Cipinang, Kec. Pulo Gadung Tepung & Hasil Olahannya. Biskuit dan Hasil Olahannya Roti dan hasil olahannya Jl. Belakang pasar Jatinegara No.83 A Rt.010/05 Kel. Bali Master, Kec. Jatinegara Susy Indrawati Ridwan Wiryadinata 53 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 54 P-IRT No. 2103172020267-19 Tea Bunga Rosella Ungu Tea Daun Jati Cina P-IRT No. 2103172030267-19 Tea Kulit Manggis P-IRT No. 2103172040267-19 Tea Daun Sirsak P-IRT No. 2103172010267-19 5 Lina Emas P-IRT No. 2103172050267-19 P-IRT No. 206372010268-19 P-IRT No. 206372020268-19 6 Kwany's Cookies P-IRT No. 206372030268-19 P-IRT No. 206372040268-19 P-IRT No. 206372040268-19 7 8 9 Serasa Spesial Bu Noni Bin Ali Tea Sarang Ssemut Nastar MD Kwany’s cookies Lidah Kucing Jl. Pulo Gebang Permai H. 16 No.31 Kacang Almond RT.001/013 Kec Kastengel Cakung Sagu Keju P-IRT No. 206372040268-19 Cookies Gandum P-IRT No. 2123172010269-19 Bawang Goreng P-IRT No. 20263172020269-19 Instan P-IRT No. 2113172010270-19 Bumbu Karedok P-IRT No. 2113172020270-19 Sambal Terasi Widodo Kwaniwati Suwatno Jl. Glodiol 3 Blok G4 No.2 Kec. Cakung Yuszak Mahya JL. Kav Kowilham Blok A6 No.8 RT.007/05 Kec. Cipayung Noni Siti Aisyah Cibubur 3 Jl.Remaja No.8, Cibubur, Ciracas Lutfiah Goreng P-IRT No. 2033172030270-19 Abon Ayam P-IRT No. 2113172040270-19 Bawang Goreng P-IRT No. 2033172050270-19 Kremes P-IRT No.3143172020271-19 Jl. Delima II Gang 10 No. 143 Kec. Duren Sawit Coklat Isi (Rapackaaging) 54 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 55 P-IRT No5103172020271-19 P-IRT No.5143172020271-19 10 11 12 13 P-IRT. No 1093172010272-19 Madu Tongkur Bima P-IRT. No 1093172020272-19 Madu Sari Rapet Manjakani P-IRT. No 2123172030273-19 Rempah-rempah MD P-IRT. No 2123172040273-19 Rempah-rempah MD Giant CV. Laras Rejo Abadi Angelina E. Cantiko Raffayarra House Kurma (Repackaging) Buah Kurma isi Kacang almond celup coklat (Repackaging) P-IRT. No 2133172010274-19 Bir Pletok MD. Jawara P-IRT. No 2123172010275-19 Bumbu Sop Iga MD. Samara P-IRT. No 2123172020275-19 Bumbu Kuah Bakso MD. Samara P-IRT. No 2123172030275-19 Bumbu Sayur Asem MD. Samara P-IRT. No 2123172040275-19 Bumbu Sayur Lodeh MD. Samara CV. Bumi Rempah Jl Blok Duku No.49 RT 012.10 Kel Cibubur Kec. Ciracas Yeni Ritasari Jl Ara bika II blok w5 No.7 RT 09/06 Kel Pondok Kopi Kec Duren Sawit Angelina E Cantiko Jl Arabika III Blok 2 RT 3/12 Kel Pondok Kopi Kec Duren Sawit Jl Buni Gg Duren RT 001 RW 08 No 58 Kel Munjul, Kec Cipayung Rachmat Taufiq Siregar Endang Kurniawan 55 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 56 P-IRT. No 2123172050275-19 Bumbu Nasi Goreng P-IRT. No 2123172060275-19 Kare Seasoning MD. Samara P-IRT. No 2123172070275-19 Bumbu Sayur Sop MD. Samara P-IRT. No 2123172080275-19 Wijen MD.Samara P-IRT. No 2123172090275-19 Kelabat MD. Samara P-IRT. No 2123172100275-19 Jinten MD. Samara P-IRT. No 2123172110275-19 Cabe Jawa MD. Samara P-IRT. No 2123172120275-19 AdasMD. Samara P-IRT. No 2123172130275-19 Bawang Bombay MD. Samara P-IRT. No 2123172140275-19 Bawang Putih MD. Samara P-IRT. No 2123172150275-19 Cabe Merah MD. Samara P-IRT. No 2123172160275-19 Daun Sereh MD. Samara 56 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 57 P-IRT. No 2123172170275-19 Daun Bawang MD. Samara P-IRT. No 2123172180275-19 Rosemary MD. Samara P-IRT. No 2123172190275-19 Lengkuas MD. Samara P-IRT. No 2123172200275-19 Jahe MD.Samara P-IRT. No 2123172210275-19 Kencur MD. Samara P-IRT. No 2123172220275-19 Cabe Rawit MD. Samara P-IRT. No 2123172230275-19 Bawang Merah MD.Samara P-IRT. No 2123172240275-19 Kunyit MD.Samara P-IRT. No 2123172250275-19 Lada Putih MD. Samara P-IRT. No 2123172260275-19 Lada Hitam MD. Samara P-IRT. No 2123172270275-19 Cengkeh MD. Samara P-IRT. No 2123172280275-19 Pala Bulat MD. Samara 57 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 58 P-IRT. No 2123172290275-19 Ketumbar MD. Samara P-IRT. No 2123172300275-19 Selasih MD. Samara P-IRT. No 2123172310275-19 Kayu Manis 10 cm MD. Samara P-IRT. No 2123172320275-19 Kemiri MD. Samara P-IRT. No 2123173310275-19 Daun Jeruk MD. Samara P-IRT. No 2123172340275-19 Daun Salam MD. Samara P-IRT. No 2123172350275-19 Parsley MD. Samara P-IRT. No 2123172360275-19 Oregano MD. Samara P-IRT. No 2123172370275-19 Pekat MD. Samara P-IRT. No 2123172380275-19 Kapulaga MD. Samara P-IRT. No 2123172390275-19 Basil MD. Samara P-IRT. No 2123172400275-19 Bumbu Pengempuk Daging MD. Samara 58 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 59 14 15 16 17 Kumin UD. Dani Mahkota Rumah Kentang 1. P-IRT No. 206317201279-19 2. P-IRT No. 206317202279-19 3. P-IRT No. 206317203279-19 4. P-IRT No. 206317204279-19 P-IRT No. 2123172010276-19 1. P-IRT No. 2023172010277-19 2. P-IRT No. 2023172020277-19 3. P-IRT No. 2023172020277-19 Rattu aneka Rasa P-IRT No. 5193172010278-19 1. Ketupat beras murni 2. Ketupat beras merah 3. Ketupat beras ketan 4. Ketupat beras organik Rempah-rempah dan hasil olahannya Jl. Pekayon RT 03/09 Kel. Pekayon Kec. Ps. Rebo Ps. Induk Kramat Jati Ii. Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur 1. Kering singkong 2. Kering kentang 3. Kering telur Jl. Alu-alu 21 Rawamangun Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur 1. Coklat blended cream frappe 2. Green tea blended cream frappe Komp. PTB I-K No. 10 3. Vanilla cream RT 08/05 Kel. Kelapa frappe dua wetan 4. Mangga blended Kecamatan Ciracas cream frappe Jakarta Timur 5. Avocado blended cream frappe 6. Avocado coffee blended cream Lutfi Namini Dani Hamdani Zuniar Nasfhi Denny Charles 59 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 60 18 M. Chiphika food 19 PT. Rafid Kintang Gemilang 1. P-IRT No. 206317201279-19 2. P-IRT No. 206317202279-19 P-IRT No. 2133172012181-19 frappe 7. Talas blended cream frappe 8. Permen karet blended cream frappe 1. Keripik bawang 2. Kembang goyang Aneka jenis minuman jus Jl. AMD 12 No. 21 RT 002/02 Kel. Makasar Kartini Jl. Rawa Babon No. 52 kel. Kelapa dua wetan Kec. Ciracas Fauzi Hikmah 60 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 Lampiran 6. Data Waktu Pelayanan Perizinan Apotek di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Pada Periode Bulan Januari - Agustus 2014 Tanggal Berkas Masuk Lama Perizinan (hari kerja) No. 1 2 3 4 Nama Apotek Amanah Kimia Farma Pondok Kopi BSM Umat Century Pharma Cito Cost. Service Cetak SK/SI/FMM SDK Sudinkes Jaktim Tanggal Berkas Lengkap Setelah setelah berkas Penundaaan lengkap penlok (hari) Kriteria dari segi waktu (dihitung dari berkas lengkap dan setelah penundaan penlok) Penyebab Perpanjangan Waktu 05/12/2013 09/12/2013 03/01/2014 02/01/2014 1 - Memenuhi - 12/12/2013 17/12/2013 16/01/2014 06/01/2014 7 - Memenuhi - 30/12/2013 03/01/2014 30/01/2014 13/01/2014 10 - Memenuhi Penundaan Penlok oleh 27/12/2013 31/12/2013 06/02/2014 13/01/2014 16 1 Memenuhi PSA karena banjir (0502-2014) 5 Fauzi Farma 21/01/2014 29/01/2014 12/02/2014 03/02/2014 7 - Memenuhi - 6 Victory KJI 30/01/2014 04/02/2014 14/02/2014 12/02/2014 2 - Memenuhi - 29/01/2014 04/02/2014 17/02/2014 06/02/2014 7 - Memenuhi - 7 Generik Raya Condet 61 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 8 Erha 21 04/02/2014 10/02/2014 19/02/2014 06/02/2014 8 - Memenuhi - 9 Cibubur 10/02/2014 13/02/2014 25/02/2014 14/02/2014 7 - Memenuhi - 11/02/2014 17/02/2014 26/02/2014 17/02/2014 7 - Memenuhi - 28/01/2014 04/02/2014 27/02/2014 13/02/2014 10 - Memenuhi - 12/02/2014 19/02/2014 03/03/2014 20/02/2014 7 - Memenuhi - 10/02/2014 13/02/2014 04/03/2014 23/02/2014 7 - Memenuhi - 12/02/2014 14/02/2014 10/03/2014 04/03/2014 4 - Memenuhi - 06/01/2014 16/01/2014 04/03/2014 24/02/2014 6 - Memenuhi - 18/02/2014 26/02/2014 20/03/2014 7 - Memenuhi - 26/02/2014 04/03/2020 20/03/2014 10 - Memenuhi - 10 11 12 13 K-24 Pondok Kelapa KSC 24 Rahman Farma Cijantung Kimia Farma 14 RS Pengayoman 15 16 17 Tjawang Golden Libra 2 K-24 Wisma Kentjana 11-0320114 06/03/2014 62 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 Generik 18 Amalia 12/02/2014 20/02/2014 18/03/2014 05/03/2014 9 - Memenuhi - 12/02/2014 20/02/2014 18/03/2014 04/03/2014 10 - Memenuhi - Cakung Generik 19 Permata Penggilingan Penundaan Penlok karena permintaan PSA (24-03-2014) Berkas yang lengkap Olahraga fotocopy ijazah S1, Apt, ijazah Generik 20 : belum 29/01/2014 04/02/2014 25/03/2014 20/02/2014 17 1 Kramat Jati Memenuhi AA dan akte notaris perjanjian kerjasama APA dan PSA belum dilegalisir, belum ada surat pernyataan apotekr sanggup hadir, belum ada fotocopy NPWP PSA 63 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 21 22 23 Generik Bulak 03/03/2014 06/03/2014 25/03/2014 11/03/2014 10 - Memenuhi - Generik Ceger 03/03/2014 05/03/2014 25/03/2014 14/03/2014 7 - Memenuhi - Ringin Generik Delima Raya 12/02/2014 25/02/2014 28/03/2014 04/03/2014 18 3 Memenuhi Penundaan Penlok karena belum lokasi siap (25/03/2014) 24 Family Sehat 19/02/2014 27/02/2014 28/03/2014 21/03/2014 5 - Memenuhi - 25 Regina 05/03/2014 07/03/2014 03/04/2014 24/03/2014 7 - Memenuhi - 26 Mitra Sehat 10/03/2014 17/03/2014 22/04/2014 07/04/2014 10 - Memenuhi - 20/03/2014 27/03/2014 11/04/2014 27/03/2014 10 - Memenuhi - 14/03/2014 19/03/2014 11/04/2014 24/03/2014 13 1 Memenuhi 03/04/2014 11/04/2014 17/04/2014 11/04/2014 4 - Memenuhi Generik Kapin 27 Raya Kalimalang 28 29 Generik Cibubur 2 KF Sartika Dewi Penlok diundur 10/04/2014 - 64 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 30 Albiruni 01/04/2014 08/04/2014 17/04/2014 10/04/2014 5 - Memenuhi - 31 Bayu 18/03/2014 20/03/2014 23/04/2014 10/04/2014 8 - Memenuhi - 32 Mitra Diani 15/04/2014 16/04/2014 30/04/2014 28/04/2014 2 - Memenuhi Penundaan 33 Generik Gempol Raya 08/04/2014 15/04/2014 05/05/2014 15/04/2014 12 3 Memenuhi karena berhalangan Penlok Apoteker hadir (02/05/2014) 34 Asshomadiyah 18/03/2014 20/30/2014 07/05/2014 28/04/2014 6 - Memenuhi Penundaan 35 Generik Rawa Kuning 3 11/04/2014 15/04/2014 07/05/2014 17/04/2014 12 5 Memenuhi karena berhalangan Penlok Apoteker hadir (02/05/2014) 36 37 38 Generik Cipinang Pulo Pondok Bambu RK 30/04/2014 06/05/2014 13/05/2014 06/05/2014 5 - Memenuhi - 29/04/2014 05/05/2014 19/05/2014 06/05/2014 8 - Memenuhi - 11/04/2014 06/04/2014 20/05/2014 30/04/2014 12 1 Memenuhi Penundaan Penlok 65 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 karena lokasi belum siap (19/05/2014) 39 40 41 Generik Bulak Rantai 30/04/2014 05/05/2014 30/05/2014 06/05/2014 15 2 Penlok karena belum lokasi siap (28/05/2014) K-24 09/05/2014 13/05/2014 30/05/2014 20/05/2014 6 - Memenuhi - 14/05/2014 22/05/2014 12/06/2014 30/05/2014 9 - Memenuhi - 24/04/2014 29/04/2014 17/06/2014 30/05/2014 12 - Kalisari Pasar 10/06/2014 16/06/2014 25/06/2014 19/06/2014 4 05/06/2014 13/06/2014 30/06/2014 27/06/2014 Sam 11/12/2013 16/12/2013 10/01/2014 30/12/2013 Kalimalang Medisal 2 Fatahillah 42 Memenuhi Penundaan Medisal Tidak Terdapat masalah UUG Memenuhi Klinik - Memenuhi - 1 - Memenuhi - 10 - Memenuhi - Centre Generik 43 Rebo 44 45 Kimia Farma Cipinang Jaya RS. 66 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 Marie Bassra 46 RS GMAU 18/12/2013 19/12/2013 09/01/2014 24/12/2014 9 - Memenuhi 47 Dharma Vita 23/06/2014 26/06/2014 08/07/2014 27/06/2014 7 - Memenuhi 48 Cibubur 11/06/2014 17/06/2014 08/07/2014 02/07/2014 4 - Memenuhi GIANT SPM 25/06/2014 30/06/2014 18/07/2014 07/07/2014 7 - Memenuhi - Guardian 49 Kalimalang Sarana siap dikunjungi baru 50 Century gading icon 09/06/2014 16/06/2014 15/07/2014 16/06/2014 21 1 Memenuhi pada tanggal 10/7/2014, dilakukan lokasi sehingga peninjauan pada tanggal 14/7/2014 Generik 51 Bambu Wulung 30/06/2014 07/07/2014 18/07/2014 07/07/2014 7 - Memenuhi Cipayung 67 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 Century 52 casablanca 30/06/2014 07/07/2014 21/07/2014 10/07/2014 7 - Memenuhi 24/06/2014 30/06/2014 23/07/2014 16/07/2014 5 - Memenuhi 08/07/2014 17/07/2014 24/07/2014 17/07/2014 5 - Memenuhi east residence 53 Budhi Pratama Century M.T. 54 Haryono Residence 55 Delima Farma 18/07/2014 23/07/2014 06/08/2014 24/07/2014 4 - Memenuhi libur lebaran 28/07/2014 sampai dengan 4/8/2014 56 Millenium 18/07/2014 22/07/2014 15/08/2014 05/08/2014 8 - Memenuhi barat 05/08/2014 07/08/2014 15/08/2014 08/08/2014 5 - Memenuhi 05/08/2014 07/08/2014 15/08/2014 12/08/2014 3 - Memenuhi Sehat Generik 57 Sawah dalam 58 Generik Mandor Hasan 68 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 59 Generik Kalisari 8 17/06/2014 23/06/2014 18/08/2014 07/07/2014 24 - Tidak Memenuhi 1.libur lebaran 28/07/2014 sampai dengan 4/8/2014, 2.Kepala sudin sakit, sehingga dilakukan terlambat pencetakan SK 60 Yeka Farma 21 22/07/2014 04/08/2014 21/08/2014 08/08/2014 9 - Memenuhi 08/08/2014 12/08/2014 22/08/2014 14/08/2014 6 - Memenuhi 14/07/2014 17/07/2014 22/08/2014 11/08/2014 9 - Memenuhi 25/07/2014 07/08/2014 25/08/2014 13/08/2014 8 Century 61 menara cawang 62 63 Dita Farma K-24 Pondok Gede Memenuhi 69 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 Lampiran 7. Data Waktu Pelayanan Perizinan Apotek Rakyat di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Pada Periode Bulan Januari - Agustus 2014 Lama Perizinan (hari kerja) Tanggal Berkas Masuk No. Nama Apotek Rakyat 1 Tanggal Berkas Lengkap Setelah setelah berkas Penundaaan lengkap penlok (hari) Kriteria dari segi waktu (dihitung dari berkas lengkap dan setelah penundaan penlok) Penyebab Perpanjangan Waktu Cost. Service SDK Sudinkes Jaktim Cetak SK/SI/FMM Kami 09/01/2014 16/01/2014 25/02/2014 18/02/2014 5 Memenuhi - 2 Alya Farma 3/02/2014 05/02/2014 26/02/2014 25/02/2014 1 Memenuhi - 3 Amalia 2 24/01/2014 30/01/2014 10/03/2014 25/02//2014 9 Memenuhi - 4 Anugerah 08/04/2014 11/04/2014 07/05/2014 24/04/2014 8 Memenuhi - - Djati Sumber 5 Sari 23/05/2014 28/05/2014 03/06/2014 30/05/2014 2 Memenuhi 6 Martin 14/05/2014 26/05/2014 03/06/2014 30/05/2014 2 Memenuhi Masalah Kelengkapan 7 Keluarga 8 Maranatha 28/05/2014 02/06/2014 18/06/2014 02/06/2014 12 Tidak Memenuhi Administrasi 17/06/2014 05/06/2014 8 Memenuhi - 70 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 9 Nasya Farma 14/05/2014 22/05/2014 18/06/2014 06/06/2014 8 Memenuhi - 10 Rita 09/05/2014 13/05/2014 19/06/2014 12/06/2014 5 Memenuhi - 20/06/2014 12/06/2014 6 - Memenuhi - 25/06/2014 18/06/2014 5 - Memenuhi - Sehat 11 Sejahtera 12 Fajar Baru 13 Srend Farma 25/06/2014 30/06/2014 10/07/2014 02/07/2014 7 - Memenuhi 14 Rafy Farma 13/06/2014 17/06/2014 11/07/2014 07/07/2014 4 - Memenuhi 15 Berkah Jaya 24/06/2014 30/06/2014 15/07/2014 02/07/2014 9 - Memenuhi 30/05/2014 Bunda Farma 16 32 12/05/2014 16/05/2014 15/07/2014 07/07/2014 6 - Memenuhi 17 Tulus Jaya 25/06/2014 30/06/2014 15/07/2014 02/07/2014 9 - Memenuhi 25/06/2014 30/06/2014 15/07/2014 02/07/2014 9 - Memenuhi Berkah 18 Pelangi 32 Armani 19 Farma 24/06/2014 26/06/2014 16/07/2014 11/07/2014 3 - Memenuhi 20 Tirta 25/06/2014 30/06/2014 16/07/2014 02/07/2014 10 - Memenuhi 71 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 libur lebaran 28/07/2014 sampai 21 Jereca 30/06/2014 04/07/2014 05/08/2014 14/07/2014 10 - Memenuhi dengan 4/8/2014 libur lebaran 28/07/2014 sampai 22 Mekar Jaya 15/07/2014 22/07/2014 06/08/2014 23/07/2014 4 - Memenuhi dengan 4/8/2014 libur lebaran 28/07/2014 sampai 23 Bintang Jaya 17/07/2014 23/07/2014 08/08/2014 25/07/2014 3 - Memenuhi 24/07/2014 04/08/2014 12/08/2014 05/08/2014 5 - Memenuhi dengan 4/8/2014 Hendra 24 Sikumbang libur lebaran 28/07/2014 sampai 25 Buana Farma 11/07/2014 17/07/2014 12/08/2014 21/07/2014 10 - Memenuhi dengan 4/8/2014 libur lebaran 28/07/2014 sampai 26 Ibnu Sina 15/07/2014 22/07/2014 14/08/2014 25/07/2014 8 - Memenuhi 27 Dua sekawan 17/07/2014 24/07/2014 21/08/2014 12/08/2014 7 - Memenuhi dengan 4/8/2014 72 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 1.libur lebaran 28/07/2014 sampai 28 Hidayat 15/07/2014 22/07/2014 21/08/2014 22/07/2014 16 - Tidak Memenuhi dengan 4/8/2014 2.Menunggu rekomendasi BPOM 29 Anugrah 25/07/2014 04/08/2014 21/08/2014 18/08/2014 3 - Memenuhi 73 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 Lampiran 8. Data Waktu Pelayanan Perizinan Toko Obat di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Pada Periode Bulan Januari - Agustus 2014 Tanggal Berkas Masuk Lama Perizinan (hari kerja) No. 1 2 Nama Toko Obat sehat cijantung Food Mart Klender Cost. Service SDK Sudinkes Jaktim Cetak SK/SI/FMM Tanggal Berkas Lengkap Setelah berkas lengkap (hari) setelah Penundaaan penlok Kriteria dari segi waktu (dihitung dari berkas lengkap dan setelah penundaan penlok) 21/11/2013 22/11/2013 02/01/2014 27/12/2013 3 - memenuhi 11/02/2014 26/02/2014 12/02/2014 10 - Memenuhi 11/02/2014 Penyebab Perpanjangan Waktu - Ditunda karena harus ijin PBF Kekurangan berkas : 3 Konimex Store ijazah AA yang dilegalisir, 28/01/2014 05/02/2014 10/03/2014 19/02/2014 13 10 Memenuhi pas poto AA 2x3 2 lembar, STRTTK dari AA, fotocopy SIUP (penlok 24/02/2014) 74 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 1.libur lebaran 28/07/2014 sampai 4 Keni 12/06/2014 17/06/2014 07/07/2014 18/06/2014 13 1 Memenuhi dengan 4/8/2014 2. Ketika akan dilakukan peninjauan lokasi, pemilik sarana belum siap (Penlok 04/07/2014) Ketika 5 Cahaya Baru II 06/06/2014 16/06/2014 10/07/2014 16/06/2014 18 2 Memenuhi akan dilakukan peninjauan lokasi, pemilik sarana belum siap (Penlok 08/07/2014) Lotte 6 Shopping 03/07/2014 07/07/2014 05/08/2014 17/07/2014 7 Memenuhi Indonesia 75 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 Lampiran 9. Data Waktu Pelayanan Perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta TimurPada Periode Bulan Januari - Agustus 2014 Lama Perizinan (hari kerja) Tanggal Berkas Masuk No. 1 2 3 4 Nama PIRT CV. Gemilang Karya Bersama Ratu Aneka Rasa CV. Parahyangan Gelora Cost. Service SDK Sudinkes Jaktim Cetak SK/SI/FMM Tanggal Berkas Lengkap Setelah berkas lengkap (hari) setelah Penun daaan penlok Kriteria dari segi waktu (dihitung dari berkas lengkap dan setelah penundaan penlok) Penyebab Perpanjangan Waktu Penundaan Penlok oleh 06/01/2014 09/01/2014 30/01/2014 10/01/2014 13 Tidak Memenuhi pemohon (Penlok 11 Januari) Penundaan Penlok oleh 28/11/2013 05/12/2013 30/01/2014 28/11/2013 36 1 Tidak Memenuhi pemohon (Penlok 29 Januari) 06/02/2014 13/02/2014 27/02/2014 17/02/2014 7 - Memenuhi - 03/02/2014 10/02/2014 27/02/2014 24/02/2014 3 - Memenuhi Penundaan penlok oleh 5 Lina Emas 10/03/2014 17/03/2014 03/04/2014 18/03/2014 10 - Memenuhi pemohon (Penlok 25 Maret) 6 Kwany's 26/03/2014 01/04/2014 15/04/2014 04/04/2014 7 - Memenuhi - 76 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 Cookies 7 Serasa 22/04/2014 29/04/2014 15/04/2014 02/04/2014 9 - Memenuhi - 8 Spesial Bu Noni 25/03/2014 01/04/2014 17/04/2014 02/04/2014 11 - Memenuhi - 9 Bin Ali 08/04/2014 15/04/2014 25/04/2014 16/04/2014 6 - Memenuhi - 14/05/2014 21/05/2014 09/06/2014 28/05/2014 7 - Memenuhi - 21/05/2014 22/05/2014 10/06/2014 28/05/2014 8 - Memenuhi - 06/06/2014 11/06/2014 20/06/2014 11/06/2014 7 - Memenuhi - 17/06/2014 20/06/2014 03/07/2014 24/06/2014 7 - Memenuhi - 10 11 12 13 CV. Laras Rejo Abadi Angelina E. Cantiko Raffayarra House CV. Bumi Rempah Ada 14 Kumin 13/06/2014 17/06/2014 23/07/2014 18/06/2014 25 3 Memenuhi tambahan produk yang diusulkan , baru ditambahkan pada tanggal 18/07/2014 15 16 UD. Dani Mahkota 02/07/2014 07/07/2014 04/08/2014 11/07/2014 Rumah Kentang 08/07/1917 17/07/2014 04/08/2014 18/07/2014 11 - Memenuhi 6 - Memenuhi libur lebaran 28/07/2014 sampai dengan 4/8/2014 libur lebaran 28/07/2014 77 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 sampai dengan 4/8/2014 17 Rattu aneka Rasa 1.libur lebaran 28/07/2014 sampai dengan 04/07/2014 07/07/2014 04/08/2014 08/07/2014 14 3 Tidak Memenuhi 2. 4/8/2014 Peninjauan ditunda lokasi karena sarana belum siap. (Penlok 23/07/2014) 18 M. Chiphika food 21/07/2014 04/08/2014 11/08/2014 05/08/2014 3 - Memenuhi 8 - Memenuhi PT. Rafid 19 Kintang Gemilang 08/07/2014 17/07/2014 19/08/2014 07/08/2014 78 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014 Lampiran 10. Data Waktu Pelayanan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Pada Periode Bulan Januari – Agustus 2014 Tanggal Berkas Masuk No. Nama CPAK Cost. Service SDK Sudinkes Jaktim Lama Perizinan (hari kerja) Cetak SK/SI/FMM Tanggal Berkas Lengkap Setelah berkas lengkap (hari) setelah Penundaaan penlok Kriteria dari segi waktu (dihitung dari berkas lengkap dan setelah penundaan penlok) Penyebab Perpanjangan Waktu Penundaan 1 Ero Sejati Pharmindo 24/12/2013 31/12/2013 14/02/2014 02/01/2014 29 7 Memenuhi penlok oleh pemohon (Penlok 5 Feb) 79 Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014