universitas indonesia laporan praktik kerja profesi apoteker di suku

advertisement
UNIVERSITAS INDONESIA
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER
DI SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI
JAKARTA TIMUR
JL. MATRAMAN RAYA NO.218
PERIODE 1 – 19 SEPTEMBER 2014
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER
SITI ZAMILATUL AZKIYAH, S.Far.
1306502863
ANGKATAN LXXIX
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
DEPOK
DESEMBER 2014
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER
DI SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI
JAKARTA TIMUR
JL. MATRAMAN RAYA NO. 218
PERIODE 1 – 19 SEPTEMBER 2014
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar apoteker
SITI ZAMILATUL AZKIYAH, S.Far.
1306502863
ANGKATAN LXXIX
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
DEPOK
DESEMBER 2014
ii
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
iii
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
iv
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Profesi Apoteker (PKPA) di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta
Timur. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna
menyelesaikan pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas
Indonesia.
Pada penulisan laporan ini, penulis tidak terlepas dari bimbingan, arahan,
bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang kepada :
1.
Dra. Dyan Sulistyorini, Apt., selaku pembimbing PKPA dan Koordinator
Farmasi, Makanan dan Minuman, Seksi Sumber Daya Kesehatan yang telah
membimbing dan memberikan bantuan kepada penulis selama PKPA
berlangsung.
2.
Anton Bahtiar M. Biomed., Ph. D., Apt. selaku pembimbing PKPA dari
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia yang telah membantu dan
memberikan bimbingan, serta arahan selama PKPA berlangsung dan dalam
penyusunan laporan ini.
3.
Dr. Mahdi Jufri, M.Si., Apt., selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas
Indonesia.
4.
Dr. Hayun, M.Si., Apt., selaku ketua program profesi Apoteker Fakultas
Farmasi Universitas Indonesia.
5.
Drg. Yudhita Endah Primaningtias, M.Kes.,selaku Kepala Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan PKPA.
6.
Seluruh staf Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur yang
telah menerima dan membantu penulis selama melaksanakan kegiatan
PKPA.
7.
Seluruh staf pengajar dan tata usaha Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.
8.
Orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan doa, serta
dukungan moral dan material kepada penulis.
v
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
9.
Seluruh teman-teman mahasiswa Apoteker angkatan 79 yang telah berjuang
bersama dalam menyelesaikan studi di Program Profesi Apoteker
Universitas Indonesia.
10.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
secara langsung ataupun tidak langsung dalam penulisan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, namun penulis berharap semoga pengetahuan dan pengalaman yang
diperoleh selama menjalani PKPA ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang memerlukan.
Penulis
2014
vi
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
vi
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
ABSTRAK
Nama
: Siti Zamilatul Azkiyah, S. Far
NPM
: 1306502863
Program Studi : Profesi Apoteker
Judul
: Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi Jakarta Timur Jalan Matraman Raya Nomor 218
Periode 1-19 September 2014
Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan
perizinan, perencanaan, pengendalian, dan penilaian efektivitas pelayanan kesehatan.
Selain itu, Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi juga memberikan pembinaan dan
pengawasan terhadap sarana pelayanan kesehatan. Apoteker sebagai salah satu tenaga
kesehatan dapat memegang peranan dalam pelayanan kesehatan di institusi Suku Dinas
Kesehatan, terutama di Seksi Sumber Daya Kesehatan. Oleh karena itu, sudah seharusnya
seorang Apoteker memiliki pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi tentang cara perizinan
serta pembinaan, pengawasan, dan pengendalian dari pelayanan kesehatan tersebut
termasuk sarana dan tenaga kesehatannya. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan
mampu menerapkan tugas pokok dan fungsi Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi
Jakarta Timur. Praktek kerja ini juga bertujuan untuk mengetahui tata cara perizinan,
pembinaan, pengawasan serta pengendalian tenaga kesehatan, khususnya tenaga
kefarmasian serta sarana farmasi, makanan dan minuman
Kata Kunci
Tugas Umum
Tugas Khusus
Daftar Acuan Tugas Umum
Daftar Acuan Tugas Khusus
:.Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Pemerintah,
Seksi Sumber Daya Kesehatan
: xiv + 58 halaman ; 13 lampiran
: v + 79 halaman
: 9 (1978-2014)
: 7 (1990-2009)
vii
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
ABSTRACT
Name
NPM
Study Program
Title
: Siti Zamilatul Akiyah, S. Far
: 1306502863
: Apothecary Profession
: Pharrmacist Internship Report at Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Timur Jalan Matraman Raya Nomor
218 Periods of September 1st-19th 2014
Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi has the task to provide licensing services,
planning, controlling, and assessing the effectiveness of health care. In addition, the SubDepartment of Health Administration also provide guidance and supervision of healthcare facilities. Pharmacists as one of the health workers can play a role in health care
institutions in the Sub-Department of Health, particularly in the Health Resources
Section. Therefore, it should be a pharmacist has knowledge, understanding, and
application of licensing and training, supervision, and control of the health services,
including health facilities and personel. Pharmacist internship at Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi Jakarta Timur aims to know, understand, and be able to apply the basic
task and the function of Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. This
Internship also has an objective, make a future pharmacist understand about licensing
procedures, guidences and supervisions of health professionals, especially The
Pharmacist.
Key Words
General Assigment
Particular Assigment
Bibliography of General Assigment
Bibliography of Special Assigment
: Health Agency of East Jakarta, Government,
Health Resources Section
: ix + 58 pages ; 13 appendices
: v + 79 pages
: 9 (1978-2014)
: 7 (1990-2009)
DAFTAR ISI
viii
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL................................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... vi
KATA PENGANTAR ..............................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
ABSTRACT ..............................................................................................................x
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii
1. PENDAHULUAN ................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2 Tujuan .............................................................................................................2
2. TINJAUAN UMUM ............................................................................................3
2.1 Instansi Kesehatan ..........................................................................................3
2.2 Suku Dinas Kesehatan Kota Administratif Jakarta Timur .............................4
2.2.1 Visi dan Misi ........................................................................................6
2.2.2 Sasaran Mutu ........................................................................................6
2.2.3 Struktur Organisasi ..............................................................................7
3. TINJAUAN KHUSUS.......................................................................................14
3.1 Seksi Sumber Daya Kesehatan .....................................................................14
3.1.1 Dasar Hukum ......................................................................................14
3.1.2 Ruang Lingkup ...................................................................................17
4. HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................................35
4.1 Bagian Farmasi Makanan, dan Minuman.....................................................35
4.1.1 Perizinan ............................................................................................. 35
4.1.2. Pemutakhiran Data Sarana Farmasi Makanan dan Minuman ........... 39
5. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 40
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 40
5.2 Saran ............................................................................................................. 41
DAFTAR ACUAN ................................................................................................. 42
LAMPIRAN ........................................................................................................... 43
ix
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Jumlah perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman
yangdikeluarkanSuku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode
Januari – Agustus 2014 ................................................................
Tabel 4.2.Persentase pencapaian waktu perizinan sarana farmasi makanan
danminumandi wilayah Jakarta Timur bulan Januari - Agustus
2014 ...............................................................................................
Tabel 4.3.Hasil pemutakhiran sarana farmasi makanan dan minuman
diwilayah Jakarta Timur sampai dengan Agustus 2014 ................
x
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
35
37
39
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1.
Lampiran2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Bagan Struktur Organisasi Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Timur ..................................................................................................44
Alur Perizinan Sarana Farmasi, Makanan, dan Minuman Di
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur.................................................45
Form Persyaratan Izin Apotek yang Bekerjasama dengan Pihak
Lain .....................................................................................................46
Form Persyaratan Izin Apotek Praktek Profesi ..................................48
Form Persyaratan Izin Depo Obat/Farmasi ........................................49
Form Persyaratan Izin Pedagang Toko Obat .....................................50
Form Persyaratan Usaha Mikro Obat Tradisional ..............................51
Form Persyaratan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga ................................................................................................52
Form PermohonanSurat Tanda Registrasi Tenaga Teknis
Kefarmasian (STRTTK) .....................................................................53
Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan ......................................55
Form Persyaratan / Lembar Administrasi Izin Apotek Rakyat ..........56
Formulir Permohonan Surat Izin Praktik Apoteker
(SIPA)/Surat Izin Kerja (SIK)* .........................................................57
Formulir Permohonan Surat Izin Praktik (Sip) .................................58
xi
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial
dan
ekonomis.
Pembangunan
kesehatan
perlu
dilakukan
untukmeningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis (Undang-Undang No. 36, 2009).
Untuk melindungi masyarakat dari pelayanan kesehatan yang tidak
memenuhi syarat dan merugikan, maka pemerintah membuat kebijakan, pedoman
dan persyaratan-persyaratan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Hal tersebut
dimulai dari pelayanan perizinan, pembinaan, pengawasan serta pengendalian dari
penyelenggaraan sarana pelayanan kesehatan.
Pemerintah DKI Jakarta melalui Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No. 150 Tahun 2009 mendirikan Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) di
setiap Kota Administrasi yang berada di DKI Jakarta, yaitu: Jakarta Pusat, Jakarta
Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Sudinkes mempunyai
tugas antara lain melaksanakan pelayanan perizinan, perencanaan, pengendalian
dan penilaian efektivitas pelayanan kesehatan. Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Timur merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan Propinsi DKI
Jakarta untuk mempermudah tugas dan tanggung jawabnya dalam pelaksanaan
pembinaan, pengawasan dan pengendalian (binwasdal)upaya-upaya kesehatan di
Jakarta Timur.
Sebagai sumber daya manusia yang berperan dalam pelayanan kesehatan,
apoteker memiliki peran dan fungsi di Suku Dinas Kesehatan. Peran dan fungsi
tersebut berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman dan aplikasi cara perizinan,
serta pembinaan, pengawasan dan pengendalian dari pelayanan kesehatan,
termasuk sarana dan tenaga kesehatan. Untuk mengetahui peran dan fungsi
tersebut secara langsung, maka penulis melaksanakan Praktik Kerja Profesi
1
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
2
Apoteker (PKPA) di bidang pemerintahan tepatnya di Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Timurpada tanggal 1 – 19 September 2014.
1.2
Tujuan
Penulisan laporan ini bertujuan untuk:
a. Mengevaluasi dan menilai pencapaian sasaran mutu waktu perizinan sarana
farmasi, makanan dan minuman di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi
Jakarta Timur periode Januari – Agustus 2014.
b. Mengetahui jumlah perizinan sarana farmasi,makanan dan minuman yang
diterbitkan oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur
periode Januari - Agustus 2014.
c. Melakukan pemutakhiran sarana farmasi, makanan dan minuman di wilayah
Jakarta Timur sampai dengan Agustus 2014.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
BAB 2
TINJAUAN UMUM
2.1.
Instansi Kesehatan
Ada beberapa instansi pemerintah yang khusus menangani bidang
kesehatan. Secara hirarki instansi tersebut dapat dibagi menjadi:
a.
Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan (dahulu Departemen Kesehatan) merupakan
badan pelaksana pemerintah di bidang kesehatan, dipimpin oleh Menteri
Kesehatan. Kementerian kesehatan berada di bawah Presiden, bertanggung jawab
kepada Presiden, bertugas membantu Presiden dan menyelenggarakan sebagian
urusan pemerintahan di bidang kesehatan yang berfungsi sebagai regulator di
tingkat nasional.
b.
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan adalah sebagai unsur pelaksana otonomi daerah di bidang
kesehatan. Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang diangkat
dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan. Kepala Dinas dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur
melalui Sekretaris Daerah yang berfungsi sebagai regulator di tingkat daerah DKI
Jakarta.(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2009)
c.
Suku Dinas Kesehatan
Suku
Dinas
Kesehatan
adalah
Suku
Dinas
Kesehatan
Kota
Administrasi/Dinas Kesehatan Kabupaten Administrasi sebagai perangkat pada
tingkat kota administrasi/kabupaten administrasi di Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta. Suku Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Suku Dinas
yang diangkat dari pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, kepala Suku Dinas bertanggung jawab secara
teknis administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan dan secara teknis operasional
kepada Walikota Administrasi yang berfungsi sebagai auditor di wilayahnya.
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2009)
3
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
4
d.
Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas merupakan
organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,
dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat. Fungsi Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan
yang menyeluruh dan terpadu dengan tujuan untuk meningkatkan hidup sehat dan
derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan. Jumlah Puskesmas yang tercatat sampai saat ini sekitar 7.277 unit
Puskesmas Kecamatan dengan 1.818 unit diantaranya mempunyai fasilitas ruang
rawat inap, 21.587 unit Puskesmas kelurahan, dan 5.084 unit Puskesmas keliling
untuk wilayah Jakarta Timur terdapat 10 Puskesmas Kecamatan dan 76
Puskesmas Kelurahan.
2.2.
Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur
Adanya perubahan sistem pemerintahan tahun 1999 dari sistem sentralisasi
menjadi otonomi daerah mengakibatkan sebagian wewenang pemerintah pusat
dilimpahkan kepada pemerintah daerah, sehingga pemerintah Provinsi DKI
Jakarta mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 58 Tahun
2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang
mengawali berdirinya Suku Dinas Pelayanan Kesehatan dan Suku Dinas
Kesehatan Masyarakat di tingkat Kotamadya,dan pada tahun 2009 dengan
Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Perubahan
Organisasi Suku Dinas Kesehatan pasca restrukturisasi perihal peningkatan
efisiensi dimana Suku Dinas Pelayanan Kesehatan dengan Suku Dinas Kesehatan
Masyarakat dilebur menjadi satu yaitu Suku Dinas Kesehatan Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi merupakan Unit Kerja Dinas Kesehatan pada Kota
Administrasi dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan
kesehatan masyarakat. Suku Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Suku
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
5
Dinas yang secara teknis dan administrasi berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan serta secara operasional
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota. Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pembinaan dan pengembangan kesehatan masyarakat. Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi mempunyai fungsi (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2009):
a.
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Suku Dinas
b.
Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas
c.
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kesehatan
lingkungan, kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan perorangan, rujukan,
khusus, tradisional dan keahlian
d.
Pengendalian penanggulangan kegawatdaruratan, bencana dan Kejadian Luar
Biasa (KLB)
e.
Pengendalian, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular atau tidak
menular
f.
Pengawasan dan pengendalian ketersediaan kefarmasian
g.
Pelaksanaan surveilans kesehatan
h.
Pelaksanaan monitoring penerapan sistem manajemen mutu kesehatan
i.
Pengendalian pencapaian standarisasi prasarana dan sarana pelayanan
kesehatan baik pemerintah maupun swasta
j.
Pelaksanaan pemungutan, penatausahaan,
penyetoran, pelaporan dan
pertanggungjawaban penerimaan retribusi kesehatan yang diterima Suku
Dinas
k.
Pemberian,
pengawasan,
pengendalian
dan
evaluasi
perizinan
atau
rekomendasi atau sertifikasi di bidang kesehatan
l.
Penegakan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan pada lingkup
Kota Administrasi
m. Pelaksanaan pengembangan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan
gizi dan kesehatan masyarakat
n.
Penghimpunan, pengolahan, pemeliharaan, penyajian, pengembangan dan
pemanfaatan data dan informasi mengenai kesehatan masyarakat, kesehatan
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
6
lingkungan, prasarana dan sarana pelayanan kesehatan perseorangan, rujukan
khusus, tradisional dan keahlian pada lingkup Kota Administrasi
o.
Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan
prasarana dan sarana kerja Suku Dinas
p.
Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang
q.
Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggan dan ketatausahaan
r.
Pelaksanaan kegiatan publikasi dan pengaturan acara Suku Dinas
s.
Penyiapan bahan laporan ke Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas dan
fungsi Suku Dinas
t.
Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas
2.2.1
Visi dan Misi
Visi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur yaitu Jakarta Timur Sehat,
Mandiri dan Bermutu untuk semua. Misi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur
adalah(Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur, 2009) :
a.
Meningkatkan kemampuan manajerial dan profesionalisme Sumber Daya
Manusia (SDM)
b.
Meningkatkan kinerja organisasi dengan pendekatan tim
c.
Mengembangkan sistem informasi kesehatan sesuai dengan perkembangan
teknologi
d.
Menggalang kemitraan dengan lintas program, lintas sektor, Lembaga
Swadaya Masyarakat dan organisasi terkait
e.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat
2.2.2. Sasaran Mutu
Sasaran mutu yang ingin dicapai oleh Suku Dinas Kesehatan
JakartaTimur adalah (Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur,
2009):
a.
Binwasdal (Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian) SDM Sudinkes 100%
terlaksana dengan baik, benar, dan tepat waktu
b.
Binwasdal Program 100 % terlaksana dengan baik, benar dan tepat waktu
c.
Pelayanan perizinan tenaga kesehatan 10 hari kerja
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
7
d.
Keluhan pelanggan 100 % ditindaklanjuti
e.
Kepuasan pelanggan nilai IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) minimal 2,51
atau dalam kategori Baik
2.2.3. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 150 Tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, organisasi Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur terdiri dari (Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta, 2009b):
a.
Kepala Suku Dinas
b.
Subbagian Tata Usaha
c.
Seksi Kesehatan Masyarakat
d.
Seksi Pelayanan Kesehatan
e.
Seksi Sumber Daya Kesehatan
f.
Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan
g.
Subkelompok Jabatan Fungsional
2.2.3.1 Kepala Suku Dinas
Kepala Suku Dinas mempunyai tugas :
a.
Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
b.
Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian, Seksi dan Subkelompok
Jabatan Fungsional
c.
Melaksanakan kerjasama dan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan atau Instansi
pemerintah atau swasta terkait, dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi
Suku Dinas
d.
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi
Suku Dinas
2.2.3.2 Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha merupakan Satuan Kerja staf Suku Dinas
Kesehatan dalam pelaksanaan administrasi umum Suku Dinas Kesehatan.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
8
Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Suku Dinas.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
a.
Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya
b.
Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya
c.
Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas
d.
Melakasanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas
e.
Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang Suku Dinas
f.
Pelaksanaan kegiatan surat menyurat dan kearsipan Suku Dinas
g.
Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan
prasarana dan sarana kerja Suku Dinas
h.
Memelihara kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kantor
i.
Melaksanakan pengelolaan ruang rapat atau pertemuan Suku Dinas
j.
Melaksanakan publikasi kegiatan, upacara dan pengaturan acara Suku Dinas
k.
Menerima,
mencatat,
membukukan,
menyetorkan
dan
melaporkan
penerimaan retribusi Suku Dinas Kesehatan
l.
Menyiapkan bahan laporan Suku Dinas yang terkait dengan tugas Subbagian
Tata Usaha
m. Mengkoordinasikan penyusunan laporan (kegiatan, keuangan, kinerja dan
akuntabilitas) Suku Dinas
n.
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian
Tata Usaha
2.2.3.3 Seksi Kesehatan Masyarakat
Seksi Kesehatan Masyarakat merupakan Satuan Kerja lini Suku Dinas
Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan kesehatan
masyarakat. Seksi Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Suku Dinas.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
9
Seksi Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas:
a.
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya
b.
Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya
c.
Pelaksanaan pengendalian mutu kegiatan pelayanan kesehatan keluarga
termasuk kesehatan ibu, bayi, anak balita, kesehatan anak prasekolah, usia
sekolah, remaja, kesehatan reproduksi, usia lanjut, keluarga berencana,
pekerja wanita dan asuhan keperawatan
d.
Pengkoordinasian sektor terkait dan masyarakat profesi untuk pencegahan
dan pengendalian program kesehatan masyarakat
e.
Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dan informasi
f.
Pelaksanaan bimbingan teknis tenaga kesehatan di bidang kesehatan
masyarakat
g.
Pelaksanaan kajian perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat tingkat
Kota Administrasi
h.
Pelaksanaan manajemen database kesehatan melalui sistem informasi
manajemen kesehatan yang terintegrasi
i.
Pelaksanaan pengendalian pelaksanaan program gizi dan PPSM
j.
Penerapan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
k.
Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas
Seksi Kesehatan Masyarakat
l.
Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan
Masyarakat
2.2.3.4 Seksi Pelayanan Kesehatan
Seksi Pelayanan Kesehatan merupakan Satuan Kerja lini Suku Dinas
Kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Seksi Pelayanan Kesehatan
dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku Dinas.
Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas:
a.
Penyusunan bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
10
b.
Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya
c.
Pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian tata laksana
pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan
d.
Penghimpunan,
pengolahan,
penyajian,
pemeliharaan,
pengembangan,
pemanfaatan data dan informasi upaya pelayanan kesehatan
e.
Pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian penerapan standar
pelayanan kesehatan
f.
Pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan akreditasi sarana pelayanan
kesehatan
g.
Pemberian rekomendasi atau perizinan sarana pelayanan kesehatan
h.
Pemberian tanda daftar kepada pengobat tradisional
i.
Pelaksanaan siaga 24 jam atau Pusat Pengendali Dukungan Kesehatan
(Pusdaldukkes)
j.
Pengawasan terhadap pelaksanaan standar pelayanan minimal pelayanan
kesehatan
k.
Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas
Seksi Pelayanan Kesehatan
l.
Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan
Kesehatan
2.2.3.5 Seksi Sumber Daya Kesehatan
Seksi Sumber Daya Kesehatan merupakan Satuan Kerja lini Suku Dinas
Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan Sumber Daya Kesehatan.
Seksi Sumber Daya Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Sumber Daya
Kesehatan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Suku Dinas. Seksi Sumber Daya Kesehatan terbagi menjadi 3 bidang yaitu
farmasi makanan minuman, tenaga kesehatan dan mutu yang mempunyai tugas:
a.
Penyusunan bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya
b.
Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
11
c.
Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas
Seksi Sumber Daya Kesehatan
d.
Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas seksi Sumber Daya
Kesehatan
Untuk tugas farmasi makanan minuman, yaitu :
a.
Pelaksanaan sarana farmasi, makanan dan minuman
b.
Pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelayanan
sarana pelayanan kefarmasian meliputi industri kecil obat tradisional, cabang
penyalur alat kesehatan, apotek, toko obat, depo farmasi, dan industri
makanan minuman rumah tangga
c.
Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengendalian harga obat dan
persediaan cadangan obat esensial
d.
Pelaksanaan pengelolaan persediaan obat dan perbekalan kesehatan pada
lingkup Kota Administrasi
Untuk tugas tenaga kesehatan, yaitu :
a.
Pelaksanaan pemberian perizinan tenaga kesehatan
b.
Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis tenaga kesehatan
c.
Penyusunan peta kebutuhan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
berdasarkan analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan
d.
Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi tingkat kepatuhan petugas
kesehatan terhadap standar pelayanan
Untuk tugas bagian mutu, yaitu :
a. Pelaksanaan kegiatan audit internal dan audit eksternal penerapan sistem
manajemen mutu
b. Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan kesehatan
c. Pelaksanaan kegiatan bimbingan, konsultasi dan pendampingan penetapan
sistem manajemen mutu kepada Puskesmas
d. Pelaksanaan kegiatan pengembangan mutu melalui forum dan fasilitator
e. Pelaksanaan fasilitasi peningkatan kemampuan tenaga fasilitator, instruktur,
assessor dan auditor mutu pelayanan kesehatan
f. Pelaksanaan monitoring dan pemetaan Sumber Daya Kesehatan
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
12
2.2.3.6 Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan
Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan merupakan Satuan Kerja lini Suku
Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian masalah kesehatan.
Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
Pengendalian
Masalah
Kesehatan
yang
berkedudukan
di
bawah
dan
bertanggungjawab kepada Kepala Suku Dinas. Seksi Pengendalian Masalah
Kesehatan mempunyai tugas:
a.
Penyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya
b.
Pelaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya
c.
Pelaksanaan pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular,
kesehatan jiwa masyarakat, surveilans epidemiologi, penanggulangan wabah
atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dan kesehatan lingkungan
d.
Pelaksanaan kegiatan pembinan pelaksanaan kesehatan haji
e.
Penyiapan materi sosialisasi kesehatan tentang pengendalian penyakit
menular atau tidak menular serta kesehatan jiwa masyarakat
f.
Pelaksanaan kegiatan bimbingan, konsultasi dan pendampingan teknis
peningkatan
kompetensi
surveilans
epidemiologi,
tenaga
kesehatan
pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kesehatan jiwa
masyarakat
g.
Pelaksanaan kegiatan koordinasi, kerja sama dan kemitraan pengendalian
penyakit menular dan tidak menular serta kesehatan jiwa masyarakat dengan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah
(UKPD) dan atau instansi pemerintah/swasta/masyarakat
h.
Pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan
imunisasi
i.
Penghimpunan, pengolahan, penyajian, pemeliharaan, pengembangan dan
pemanfaatan data dan informasi surveilans epidemiologi sebagai Sistem
Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) pada lingkup Kota
Administrasi
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
13
j.
Pelaksanaan kegiatan investigasi penyakit potensial Kejadian Luar Biasa
(KLB) dan dugaan wabah serta keracunan makanan
k.
Peningkatan sistem jaringan informasi wabah atau Kejadian Luar Biasa
(KLB) dan surveilans
l.
Pelaksanaan kegiatan pengendalian surveilans kematian
m. Pelaksanaan kegiatan monitoring dan pemetaan kegiatan penanggulangan
wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dan surveilans
n.
Pelaksanaan
kegiatan
pengendalian
pelaksanaan
program
kesehatan
lingkungan meliputi penyehatan air minum/air bersih, penyehatan makanan
dan minuman, pengamanan limbah, pengendalian vektor, pengendalian
radiasi, penyehatan pemukiman kumuh, penyehatan di tempat-tempat umum,
tempat kerja, tempat pengelolaan pestisida termasuk pemberian rekomendasi
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), upaya pengelolaan
lingkungan/upaya pemantauan lingkungan
o.
Pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian sarana penunjang
kesehatan lingkungan
p.
Penyiapan materi pelatihan teknis dalam Bidang Kesehatan Lingkungan dan
Kesehatan Kerja
q.
Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas
Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan
r.
Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Seksi Pengendalian
Masalah Kesehatan
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
BAB 3
TINJAUAN KHUSUS
3.1
Seksi Sumber Daya Kesehatan
Seksi Sumber Daya Kesehatan merupakan satuan kerja lini Suku Dinas
Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan sumber daya kesehatan. Seksi
Sumber Daya Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku Dinas.(Undang-undang No.
25 Tahun 2009, 2009).
3.1.1
Dasar Hukum
3.1.1.1 Dasar Hukum Perizinan Sarana Kesehatan
Dasar hukum yang mengatur perizinan sarana kesehatan farmasi makanan
dan minuman adalah sebagai berikut(Undang-undang No. 25 Tahun 2009, 2009):
a.
Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b.
Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
c.
Undang-undang RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
d.
Undang-undang RI No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
e.
Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
f.
Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
g.
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom
h.
Peraturan Pemerintah No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi
Pangan
i.
Kepmenkes No.1331/MenKes/SK/X/2002 tentang Pedagang Eceran Obat
j.
Kepmenkes No. 246/MenKes/Per/V/1990 tentang Izin Usaha Industri Kecil
Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional
k.
Permenkes No. 1191/MenKes/Per/VIII/2010 tentang Penyaluran Alat
Kesehatan
l.
Kepmenkes No. 1332/MenKes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek
m. Kepmenkes
No.184/MenKes/Per/II/1995
Pelaksanaan Masa Bakti dan Ijin Kerja Apoteker
14
tentang
Penyempurnaan
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
15
n.
Kepmenkes
No.
PerMenKes
149/MenKes/Per/II/1998
tentang
No.184/MenKes/Per/II/1995
Perubahan
Tentang
Atas
Penyempurnaan
Pelaksanaan Masa Bakti dan Ijin Kerja Apoteker
o.
Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.970 tahun 1990 tentang Ketentuan
Penyelenggaraan Usaha Pedagang Eceran Obat di wilayah DKI Jakarta.
3.1.1.2 Dasar Hukum Perizinan Tenaga Kesehatan
Dasar hukum yang mengatur perizinan tenaga kesehatan adalah sebagai
berikut(Undang-undang No. 25 Tahun 2009, 2009):
a.
Permenkes No. 1796/Menkes/Per/ VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan
b.
Kepmenkes No.889/MenKes/ Per/V/2011 tentang Izin Praktik dan izin Kerja
Tenaga Kefarmasian
c.
Kepmenkes
No.2052/Menkes/Per/X/2011
Tentang
Izin
Praktik
dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran
d.
Kepmenkes No.H.K 02.02/Menkes/148/ I/2001 Tentang Registrasi dan
Praktik Perawat
e.
Kepmenkes No.1392/Menkes/SK/XII/2001 Tentang Registrasi dan Izin Kerja
Perawat Gigi
f.
Kepmenkes No.H.K 02.02/Menkes/149/ I/2001 Tentang Registrasi dan
Praktik Bidan
g.
Kepmenkes
No.357/Menkes/Per/2006
Tentang
Registrasi
dan
Izin
Radiografer
h.
Kepmenkes No.544/Menkes/VI/2002 Tentang Registrasi dan Izin Kerja
Refraksionis Optisien
i.
Kepmenkes No.1363/Menkes/SK/XII/2001 Tentang Registrasi dan Izin
Praktik Fisioterapis
j.
Kepmenkes No.867/Menkes/Per/VIII/2004 Tentang Registrasi dan Praktik
Terapis Wicara
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
16
3.1.1.3 Dasar Hukum Mengenai Standarisasi Mutu Kesehatan
Dasar hukum mengenai Standarisasi Mutu Kesehatan menyangkut
Undang-Undang Pelayanan Publik. Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik mengatur tentang penyelenggaraan pelayanan publik yang
dilaksanakan di Negara ini sehingga menjamin kepastian hukum dalam hubungan
antara masyarakat dan penyelenggara dalam pelayanan publik. Menurut UndangUndang tersebut, yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang,
jasa,
dan/atau
pelayanan
administratif
yang
disediakan
oleh
penyelenggara pelayanan publik. Penyelenggara pelayanan publik tersebut adalah
setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen, yang
dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Pelayanan administratif yang dimaksud oleh undang-undang ini meliputi:
a.
Tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur
dalam
peraturan
perundang-undangan
dalam
rangka
mewujudkan
perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda warga
negara.
b.
Tindakan administratif oleh instansi non pemerintah yang diwajibkan oleh
negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan, serta diterapkan
berdasarkan perjanjian dengan penerima pelayanan.
Undang-undang ini mengatur segala aspek penyelenggaraan pelayanan
publik, termasuk yang paling utama ialah kewajiban bagi setiap penyelenggara
pelayanan publik untuk menetapkan standar pelayanan mengenai standar
pelayanan publik yang diberikan dan hal ini diatur lagi oleh peraturan pemerintah.
Dengan demikian, undang-undang ini menjamin adanya diberikannya pelayanan
publik yang berkulaitas bagi seluruh masyarakat.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
17
3.1.2
Ruang Lingkup
3.1.2.1 Koordinator Farmasi, Makanan, dan Minuman
Tugas dan tanggung jawab bagian farmasi makanan dan minuman, antara
lain:
a. Penyusunan bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya.
b. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya.
c. Pelaksanaan pemberian perizinan sarana farmasi, makanan dan minuman.
d. Pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelayanan
sarana pelayanan kefarmasian meliputi industri kecil obat tradisional, cabang
penyalur alat kesehatan, apotek, toko obat, depo farmasi, dan industri
makanan minuman rumah tangga.
e. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengendalian harga obat dan
persediaan cadangan obat esensial.
f. Pelaksanaan pengelolaan persediaan obat dan perbekalan kesehatan pada
lingkup Kota Administrasi.
g. Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas
Seksi Sumber Daya Kesehatan.
h. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas seksi Sumber Daya
Kesehatan.
Ruang lingkup perizinan sarana kesehatan farmasi makanan dan minuman
di wilayah DKI Jakarta yang proses perizinannya telah didelegasikan ke Suku
Dinas Kesehatan Kota Administrasi adalah:
a.
Apotek
Berdasarkan Permenkes No. 1332/MenKes/SK/X/2002 tentang Ketentuan
dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat
dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan
kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dengan telah diterbitkannya Peraturan
Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian maka nantinya
semua persyaratan untuk melakukan pekerjaan kefarmasiaan pada sarana farmasi
akan mengacu pada Peraturan Pemerintah tersebut. Akan tetapi, fungsi Peraturan
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
18
Pemerintah tersebut belum dapat digunakan karena masih menunggu aturan dari
Menteri Kesehatan RI yang hingga kini belum diterbitkan.
Khusus di DKI Jakarta perizinan apotek dibagi menjadi 4, yaitu:
a.
Apotek Kerjasama, adalah apotek dimana apoteker hanya sebagai apoteker
pengelola apotek (APA), sedangkan pemilik sarana apotek (PSA) adalah dari
pihak lain (bisa perorangan, PT, dan lain-lain).
b.
Apotek Profesi, adalah apotek yang apoteker pengelola apotek (APA) juga
sebagai pemilik sarana apoteknya (PSA).
c.
Depo Farmasi/Depo Obat, adalah apotek yang berada di klinik, dan hanya
boleh menerima resep dari klinik tersebut.
d.
Apotek Rakyat (apotek sederhana) adalah sarana kesehatan tempat
dilaksanakannya pelayanan kefarmasian di mana dilakukan penyerahan obat
dan perbekalan kesehatan, dan tidak melakukan peracikan, serta tidak
menjual obat golongan narkotika dan psikotropika, di mana terhitung sejak
ditetapkannya
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
284/MenKes/PER/III/2007, seluruh izin dan status apotek yang berasal dari
apotek sederhana akan disesuaikan menjadi apotek rakyat.
Standar penanggung jawab teknis apotek adalah apoteker. Apoteker adalah
mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak
melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker. Sebelum
melaksanakan kegiatannya, APA wajib memiliki Surat Izin Kerja (SIK)/Surat
Penugasan (SP) dan Surat Izin Apotek (SIA).
SIA berlaku seterusnya selama apotek yang bersangkutan masih aktif
melakukan kegiatan dan tidak ada perubahan fisik dan non fisik. SIA harus
diperbaharui bila terjadi perubahan fisik dan non fisik dari sarana apotek. Kriteria
perubahan non fisik yakni apabila terjadi pergantian apoteker pengelola
saranaapotek (baik karena meninggal dunia maupun hal lainnya), terjadi
pergantian pemilik sarana kesehatan apotek (baik karena meninggal dunia maupun
hal lainnya), terjadi pergantian nama sarana kesehatan apotek, terjadi perubahan
alamat sarana kesehatan apotek tanpa pemindahan lokasi,dan/atau terjadi karena
surat izin sarana kesehatan apotek hilang atau rusak. Sedangkan perubahan fisik,
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
19
yakni apabila terjadi perubahan denah sarana kesehatan apotek dan terjadi
perubahan pindah lokasi apotek.
Untuk mendapatkan SIA, APA harus menyiapkan tempat (lokasi dan
bangunan) dan perlengkapannya termasuk obat dan perbekalan farmasi lain yang
merupakan milik sendiri atau milik pihak lain. Bangunan apotek harus
mempunyai luas yang memadai, sehingga dapat menjamin kelancaran
pelaksanaan tugas dan fungsi apotek, serta memelihara mutu perbekalan
kesehatan di bidang farmasi. Bangunan apotek minimal terdiri dari ruang tunggu,
ruang peracikan dan penyerahan obat, ruang administrasi dan ruang kerja
apoteker, tempat pencucian alat dan toilet/WC. Bangunan apotek harus dilengkapi
sumber air yang memenuhi syarat kesehatan, penerangan yang cukup, alat
pemadam kebakaran yang berfungsi dengan baik, serta ventilasi dan sistem
sanitasi yang baik. Apotek harus mempunyai papan nama apotek berukuran
minimal 40x60 cm dengan tulisan berwarna hitam (ukuran 5 cm) di atas dasar
berwarna putih yang memuat nama apotek, nama APA, nomor SIA dan alamat
apotek.
Apotek harus memiliki perlengkapan yang memadai seperti timbangan,
mortir, wadah dan etiket, tempat penyimpanan obat, termasuk lemari khusus
narkotika dan psikotropika, kartu stok, dan sebagainya. Apotek harus melaporkan
pemakaian narkotika setiap bulan kepada Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta setempat dengan tembusan kepada Balai Besar POM di DKI
Jakarta, sedangkan pemakaian psikotropika harus dilaporkan maksimal setahun
sekali.
SIA
dapat
dicabut
jika
terdapat
pelanggaran-pelanggaran
yang
menyebabkan pencabutan SIA tersebut yang diatur menurut Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 1332/MenKes/SK/X/2002 Pasal 25 adalah :
a.
Apoteker sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai Apoteker Pengelola
Apotek (APA).
b.
Apoteker tidak lagi memenuhi kewajiban dalam pelayanan kefarmasian.
c.
APA berhalangan melakukan tugasnya lebih dari 2 tahun secara terusmenerus.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
20
d.
Terjadi pelanggaran terhadap UU tentang narkotika, psikotropika,
kesehatan, dan ketentuan perundang-undangan yang lain.
e.
Surat izin kerja APA dicabut.
f.
Pemilik sarana apotek terbukti terlibat dalam pelanggaran perundangundangan di bidang obat.
Secara umum persyaratan izin apotek yang bekerja sama dengan pihak
lain, izin apotek praktek profesi izin depo obat/farmasi dapat dilihat pada
Lampiran1,2, dan 3.
Apabila apotek memberikan pelayanan 24 jam, maka apotek tersebut harus
memiliki apoteker pendamping, dan apabila APA dan apoteker pendamping
berhalangan melakukan tugasnya, APA dapat menunjuk apoteker pengganti.
Penunjukan tersebut harus dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dalam hal ini kepada Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi
setempat untuk daerah DKI Jakarta dengan tembusan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi setempat. APA bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh apoteker pendamping maupun apoteker pengganti/supervisor,
dalam pengelolaan apotek. Apabila APA berhalangan melakukan tugasnya lebih
dari dua tahun secara terus-menerus, maka harus menunjuk apoteker pengganti,
sedangkan jika APA berhalangan melakukan tugasnya dalam waktu 1 – 3 bulan,
maka harus menunjuk apoteker supervisor.(Peraturan Menteri Kesehatan No.
1332/MenKes/SK/X/2002, 2002).
Pada setiap pengalihan tanggung jawab kefarmasian yang disebabkan
karena penggantian APA oleh apoteker pengganti, harus diikuti dengan serah
terima resep, narkotika dan perbekalan farmasi lainnya serta kunci tempat
penyimpanan narkotika dan psikotropika. Serah terima ini harus diikuti dengan
pembuatan berita acara. Apabila apotek melakukan pelanggaran, maka dapat
diberikan teguran secara lisan untuk segera dilakukan perbaikan. Apabila tidak
ada perbaikan dari apotek tersebut, maka diberikan peringatan tertulis kepada
APA. Pelaksanaan pencabutan SIA dapat dilakukan setelah dikeluarkan
peringatan secara tertulis kepada APA sebanyak tiga kali berturut-turut dengan
tenggang waktu masing-masing dua bulan atau pembekuan izin apotek untuk
jangka waktu selama-lamanya 6 bulan. Akan tetapi, pembekuan izin ini dapat
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
21
dicairkan kembali apabila apotek telah membuktikan memenuhi seluruh
persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Peraturan Menteri Kesehatan
No. 1332/MenKes/SK/X/2002, 2002).
b.
Apotek Rakyat
Apotek rakyat adalah sarana kesehatan tempat dilaksanakannya pelayanan
kefarmasian, dimana dilakukan penyerahan obat dan perbekalan kesehatan, dan
tidak melakukan peracikan dan pelayanan resep narkotik dan psikotropik.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 284/MenKes/PER/III/2007,
ketentuan yang harus dipenuhi oleh Apotek rakyat adalah:
a.
Apotek rakyat dalam pelayanan kefarmasian harus mengutamakan obat
generik
b.
Apotek rakyat dapat menyimpan dan menyerahkan obat-obatan yang
termasuk golongan obat keras, obat bebas terbatas, obat bebas, dan
perbekalan kesehatan rumah tangga
c.
Apotek rakyat dilarang menyediakan narkotika dan psikotropika, meracik
obat dan menyerahkan obat dalam jumlah besar
d.
Setiap apotek rakyat harus memiliki satu orang apoteker sebagai penanggung
jawab, dan dapat dibantu oleh asisten apoteker
e.
Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, apotek rakyat yang melanggar
ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan dapat
dikenakan tindakan administratif berupa teguran lisan, tertulis, sampai dengan
pencabutan izin
f.
Pedagang eceran yang statusnya sudah berubah menjadi apotek sederhana
dianggap telah menjadi apotek rakyat
Secara umum persyaratan izin apotek yang berasal dari toko obat/apotek
sederhana (apotek rakyat) dapat dilihat pada Lampiran4.
c.
Toko Obat
Pedagang eceran obat didefinisikan sebagai orang/badan hukum di
Indonesia yang mempunyai izin untuk menyimpan obat-obat bebas (label hijau)
dan obat-obat bebas terbatas (label biru) untuk dijual secara eceran di tempat
tertentu sebagai tercantum dalam surat izin. Pedagang eceran obat harus menjaga
agar obat-obat yang dijual bermutu baik dan berasal dari pabrik-pabrik farmasi
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
22
atau pedagang besar farmasi yang mendapat izin dari Menteri Kesehatan RI. Surat
izin pendirian suatu toko obat dapat diperoleh dengan mengajukan surat
permohonan Izin Usaha kepada Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi
setempat yaitu di Seksi Sumber Daya Kesehatan bagian Farmasi, Makanan, dan
Minuman. Izin toko obat berlaku selama 2 tahun dan dapat diperpanjang kembali
dengan penanggung jawab teknis adalah seorang Asisten Apoteker. Adapun
persyaratan yang harus dilengkapi untuk memperoleh izin usaha toko obat dapat
dilihat pada Lampiran5.(Dinkes Provinsi DKI Jakarta, 2002)
Setiap perubahan fisik maupun non fisik yang terjadi, pihak toko obat
harus mengajukan permohonan tertulis kepada Seksi Sumber Daya Kesehatan
yang membawahi bagian Farmasi Makanan dan Minuman Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi setempat.
Perubahan non fisik meliputi:
a.
Terjadi pergantian asisten apoteker penanggung jawab teknis sarana
kesehatan toko obat (baik karena meninggal dunia maupun hal lainnya).
b.
Terjadi pergantian nama sarana kesehatan toko obat.
c.
Terjadi perubahan alamat sarana kesehatan toko obat tanpa pemindahan
lokasi.
d.
Terjadi pergantian pemilik sarana kesehatan toko obat (baik karena
meninggal dunia maupun hal lainnya).
e.
Terjadi karena surat izin sarana kesehatan toko obat hilang atau rusak.
Perubahan fisik meliputi:
a.
Terjadi pemindahan lokasi sarana kesehatan toko obat.
b.
Terjadi perpanjangan izin sarana kesehatan toko obat.
Toko obat harus menjalankan usahanya sesuai ketentuan dan peraturan
perundangan yang berlaku. Oleh karena itu, apabila toko obat melakukan
pelanggaran akan dikenakan sanksi baik berupa sanksi administratif maupun
sanksi pidana. Sanksi administratif yaitu mulai dari pemberian surat peringatan,
penghentian sementara kegiatan toko obat sampai pencabutan surat izin,
sedangkan untuk sanksi pidana pemilik toko obat dapat diajukan ke pengadilan.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
23
d.
Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
Menurut Permenkes No.006 tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat
Tradisional menjelaskan Usaha Mikro Obat Tradisional yang selanjutnya disebut
UMOT adalah usaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk
param, tapel, pilis, cairan obat luar dan rajangan. UMOT hanya dapat
diselenggarakan oleh badan usaha perorangan yang memiliki izin usaha sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. Setiap industri dan usaha di bidang
obat tradisional wajib memiliki izin dari Menteri Kesehatan, kecuali untuk usaha
jamu gendong dan usaha jamu racikan. Dalam memberikan izin obat tradisional,
Menteri Kesehatan mendelegasikan kewenangan pemberian izin UMOT kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Selain wajib memiliki izin, industri dan
usaha obat tradisional juga wajib memenuhi ketentuan peraturan perundangundangan di bidang penanaman modal. Adapun persyaratan yang harus dilengkapi
untuk memperoleh izin UMOT dapat dilihat pada Lampiran6.(Permenkes No.006
Tahun 2012).
Permohonan izin UMOT diajukan oleh pemohon kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak menerima
permohonan untuk izin UMOT, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
menunjuk tim untuk melakukan pemeriksaan setempat. Paling lama 7 (tujuh) hari
kerja setelah menerima penugasan, tim melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan
administrasi dan teknis, dan menyampaikan hasil pemeriksaan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah
menerima hasil
pemeriksaan, Kepala Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
menyetujui, menunda, atau menolak permohonan izin UMOT dengan tembusan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai setempat. Apabila
dalam 30 (tiga puluh) hari kerja setelah surat permohonan diterima oleh Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, tidak dilakukan pemeriksaan/verifikasi,
pemohon dapat membuat surat pernyataan siap berproduksi Kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota. (Permenkes No.006 Tahun 2012)
Izin UMOT diberikan kepada pemohon yang telah memenuhi persyaratan.
Permohonan izin UMOT ditunda atau ditolak apabila ternyata belum memenuhi
persyaratan. Dalam hal pemberian izin UMOT ditunda, kepada pemohon diberi
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
24
kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi paling lama 6
(enam) bulan sejak diterimanya Surat Penundaan.(Permenkes No.006 Tahun
2012)
Setiap industri dan usaha obat tradisional berkewajiban:
a.
Menjamin keamanan, khasiat/manfaat dan mutu produk obat tradisional
yang dihasilkan;
b.
Melakukan penarikan produk obat tradisional yang tidak memenuhi
ketentuan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu dari peredaran; dan
c.
Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.
Industri dan usaha obat tradisional yang akan melakukan perubahan
bermakna terhadap pemenuhan CPOTB wajib melapor dan mendapat persetujuan
dari Kepala Badan.
Setiap industri dan usaha obat tradisional dilarang membuat:
a.
Segala jenis obat tradisional yang mengandung bahan kimia hasil isolasi
atau sintetik yang berkhasiat obat;
b.
Obat tradisional dalam bentuk intravaginal, tetes mata, sediaan parenteral,
supositoria kecuali untuk wasir; dan/atau
c.
Obat tradisional dalam bentuk cairan obat dalam yang mengandung etanol
dengan kadar lebih dari 1% (satu persen).
d.
UMOT yang telah mendapat izin, yang melakukan perubahan nama, alamat,
atau Tenaga Teknis Kefarmasian penanggung jawab wajib melaporkan
secara tertulis kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
tembusan kepada Kepala Balai setempat. Industri dan usaha obat tradisional
yang akan melakukan perubahan kapasitas dan/atau fasilitas produksi wajib
melapor dan mendapat persetujuan sesuai ketentuan. UMOT wajib
menyampaikan laporan secara berkala setiap 6 (enam) bulan meliputi jenis
dan jumlah bahan baku yang digunakan serta jenis, jumlah, dan nilai hasil
produksi. Laporan UMOT disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota dengan tembusan kepada Kepala Balai setempat.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
25
e.
Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)
Berdasarkan UU No. 28 tahun 2004 pasal 1 disebutkan bahwa perusahaan
Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) adalah perusahaan pangan yang memiliki
tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual
hingga semi otomatis. Menurut Keputusan Kepala Badan Pengawasan Obat
Makanan (BPOM) RI Nomor HK.00.05.5.1640 tanggal 30 April 2003 tentang
Tata Cara Penyelenggaraan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
(SPP-IRT), maka SPP-IRT bertujuan untuk:
a. Meningkatkan pengetahuan produsen dan karyawan tentang pengolahan
pangan dan peraturan perundang-undangan di bidang keamanan pangan.
b. Menumbuhkan kesadaran dan motivasi produsen dan karyawan tentang
pentingnya pengolahan pangan yang higienis dan tanggung jawab terhadap
keselamatan konsumen.
c. Meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen terhadap produk yang
dihasilkan PIRT
Syarat-syarat Sertifikasi Penyuluhan Keamanan Pangan, yaitu:
a. Permohonan di atas materai Rp. 6000,00.
b. Fotokopi KTP.
c. Pasfoto berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak dua lembar.
Tata cara penyelenggaraan SPP-IRT yaitupengajuan permohonan,
penyelenggaraan dan penyuluhan keamanan pangan dan pemeriksaan sarana
produksi.
Tata cara dalam pengajuan permohonan, yaitu :
a. Permohonan untuk mendapatkan SPP-IRT ditujukan kepada Pemerintah
Daerah atau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
b. Permohonan tidak dapat dipenuhi apabila pangan yang diproduksi berupa susu
dan hasil olahan, daging, ikan, unggas dan hasil olahannya yang memerlukan
proses dan atau penyimpanan beku, pangan kaleng, pangan bayi, minuman
beralkohol, air minum dalam kemasan, pangan lain yang wajib memenuhi
persyaratan SNI (contoh : SL, coklat bubuk, garam yodium, AMDK, dan
tepung), pangan lain yang ditetapkan oleh BPOM.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
26
c. Pemohon diwajibkan mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) dan
telah melewati tahap pemeriksaan sarana produksinya oleh Sudinkes
Kotamadya.
Penyelenggaraan dan penyuluhan keamanan pangan dalam rangka SPPIRT dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau Suku Dinas
Kesehatan di DKI Jakarta. Pelaksanaannya dapat dilaksanakan secara bersamasama oleh beberapa Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Materi penyuluhan
keamanan pangan yang diberikan, meliputi:
a. Berbagai jenis bahaya biologis, kimia, fisik, cara menghindari dan
memusnahkannya serta pengawetan pangan.
b. Higienis dan sanitasi sarana perusahaan pangan industri rumah tangga.
c. Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB).
d. Peraturan perundangan tentang keamanan pangan, penggunaan Bahan
Tambahan Pangan (BTP), label dan iklan pangan.
Materi pelengkap dapat dikembangkan sesuai kebutuhan perusahaan
pangan industri rumah tangga, misalnya:
a. Pengemasan dan penyimpanan produk pangan industri rumah tangga.
b. Pengembangan usaha perusahaan pangan industri rumah tangga termasuk
etika bisnis.
Setelah melaksanakan Penyuluhan Keamanan Pangan, petugas Suku Dinas
Kesehatan Kotamadya melakukan pemeriksaan ke sarana produksi PIRT. Petugas
yang melakukan pemeriksaan tersebut harus memiliki Sertifikasi Inspektur
Pangan. Laporan pemeriksaan sarana produksi IRTP dengan hasil minimal cukup
merupakan salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan SPP-IRT.
f.
Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK)
Alat kesehatan adalah instrument, apparatus, mesin, alat untuk
ditanamkan, reagen/produk diagnostik in vitro atau barang lain yang sejenis atau
barang lain yang terkait komponen, bagian dan perlengkapan yang dimaksudkan
untuk mendiagnosis penyakit, menyembuhkan, merawat, memulihkan atau
mencegah penyakit pada manusia. CPAK adalah badan hukum, badan usaha yang
telah memperoleh izin usaha untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran alat
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
27
kesehatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. CPAK
merupakan sarana legal yang menyalurkan alkes berdasarkan penunjukkan dari
Penyalur Alkes (PAK) yang telah mendapat izin dari Kementrian Kesehatan RI.
Izin CPAK berlaku sesuai dengan penunjukan yang diberikan oleh PAK pusat dan
paling lama adalah tiga tahun.
Sebagai penanggung jawab teknis CPAK adalah tenaga kerja yang sesuai
dengan kompetensi alkes yang disalurkan, antara lain asisten apoteker, apoteker
atau akademi farmasi. Persyaratan yang harus dilengkapi untuk memperoleh izin
CPAK antara lain :
a.
Surat permohonan dari direktur/ Pimpinan Usaha Penyalur Alat Kesehatan
(UPAK) bukan dari CPAK yang ditujukan kepada Sudinkes setempat
sebanyak tiga rangkap dan satu rangkap di atas materai Rp. 6000,00.
b.
Surat penunjukkan dari UPAK sebagai SPAK di atas materai Rp. 6000,00.
c.
Fotokopi izin UPAK.
d.
Akte perusahaan CPAK bila bentuk PT dan terdaftar pada Menteri
Kehakiman dan HAM.
e.
Denah bangunan/ ruangan dari CPAK.
f.
Peta lokasi CPAK.
g.
SIUP CPAK.
h.
NPWP CPAK.
i.
Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB/ IPB) dan UUG.
j.
Domisili perusahaan.
Status bangunan. Bila milik sendiri, lampirkan sertifikat dan bila sewa minimal 2
tahun dengan melampirkan surat sewa serta fotokopi KTP pemilik (Dinas
Kesehatan DKI Jakarta, 2002; Permenkes No. 142, 1991).
3.1.2.2 Koordinator Tenaga Kesehatan
Tugas dan tanggung jawab bagian tenaga kesehatan (NAKES) adalah:
a. Penyusunan bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya.
b. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
28
c. Pelaksanaan pemberian perizinan tenaga kesehatan.
d. Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis tenaga kesehatan.
e. Penyusunan peta kebutuhan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
berdasarkan analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
f. Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi tingkat kepatuhan petugas
kesehatan terhadap standar pelayanan.
g. Pelaksanaan monitoring dan pemetaan Sumber Daya Kesehatan.
h. Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas
Seksi Sumber Daya Kesehatan.
i. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas seksi Sumber Daya
Kesehatan.
Ruang lingkup perizinan tenaga kesehatan di wilayah DKI Jakarta yang
proses perizinannya telah didelegasikan ke Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi adalah, antara lain:
a. Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
Tenaga
kefarmasian
adalah
tenaga
yang
melakukan
pekerjaan
kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Tenaga
Teknis Kefarmasian dapat berupa Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis
Farmasi atau Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker. Setiap tenaga
kefarmasian yang menjalankan pekerjaan kefarmasian harus telah terdaftar dan
memiliki izin kerja/praktik. Sebelumnya, Apoteker dan Asisten Apoteker yang
melakukan pekerjaan kefarmasian harus memiliki surat izin berupa Surat
Penugasan atau Surat Izin Kerja bagi Apoteker atau SIAA dan SIKAA bagi
Asisten Apoteker. Namun sejak tanggal 1 juni 2011, diberlakukan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 889/Menkes/PerV/2011 tentang
Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian. Berdasarkan
Permenkes ini, setiap Tenaga Kefarmasian wajib memiliki surat tanda registrasi.
Surat Tanda Registrasi tersebut berupa STRA bagi Apoteker dan STRTTK bagi
Tenaga Teknis Kefarmasian. Setelah memiliki STRA atau STRTTK, Apoteker
dan Tenaga Teknis Kefarmasian wajib memiliki surat izin sesuai tempat tenaga
kefarmasian bekerja. Surat izin tersebut dapat berupa SIPA atau SIKA bagi
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
29
Apoteker dan SIKTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian (Keputusan Menteri
Kesehatan No. 889/Menkes/Per/V/2011, 2011).
Apoteker yang telah memiliki SP atau SIK wajib mengganti SP atau SIK
dengan STRA dan SIPA/SIKA dengan cara mendaftar melalui website KFN
(Komite Farmasi Nasional). Setelah mendapatkan STRA, Apoteker wajib
mengurus SIPA dan SIKA di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tempat pekerjaan
kefarmasian dilakukan. Sementara bagi Asisten Apoteker yang telah memiliki
SIAA dan/atau SIKAA harus menggantinya dengan STRTTK dengan
caramendaftar melalui Dinas Kesehatan Provinsi. Setelah mendapat STRTTK,
Tenaga Teknis Kefarmasian wajib mengurus SIKTTK di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota (Keputusan Menteri Kesehatan No. 889/Menkes/Per/V/2011,
2011).
STRA dan STRTTK dikeluarkan oleh Menteri, dimana Menteri akan
mendelegasikan pemberian STRA kepada Komite Farmasi Nasional dan STRTTK
kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. STRA dan STRTTK berlaku selama
lima tahun dan dapat diregistrasi ulang selama memenuhi persyaratan. Untuk
memperoleh
STRTTK,
Tenaga
Teknis
Kefarmasian
harus
mengajukan
permohonan kepada kepala dinas kesehatan provinsi. Adapun syarat permohonan
STRTTK dapat dilihat pada Lampiran8(Keputusan Menteri Kesehatan No.
889/Menkes/Per/V/2011, 2011).
Setiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan pekerjaan kefarmasian
wajib memiliki surat izin sesuai tempat tenaga kefarmasian bekerja. Surat izin
tersebut berupa SIPA bagi Apoteker penanggung jawab atau Apoteker
pendamping di fasilitas pelayanan kefarmasian, SIKA bagi Apoteker yang
melakukan
pekerjaan
kefarmasian
di
fasilitas
produksi
atau
fasilitas
distribusi/penyaluran, atau SIKTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian yang
melakukan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas kefarmasian (Keputusan Menteri
Kesehatan No. 889/Menkes/Per/V/2011, 2011).
SIPA bagi apoteker penanggung jawab di fasilitas pelayanan kefarmasian
atau SIKA hanya diberikan untuk satu tempat fasilitas kefarmasian sementara
SIPA bagi apoteker pendamping dapat diberikan untuk paling banyak tiga tempat
fasilitas pelayanan kefarmasian. SIKTTK dapat diberikan untuk paling banyak
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
30
tiga tempat fasilitas kefarmasian. SIPA, SIKA, atau SIKTTK dikeluarkan oleh
Kepala DinKes Kabupaten/Kota tempat pekerjaan kefarmasian dilakukan
(Keputusan Menteri Kesehatan No. 889/Menkes/Per/V/2011, 2011).
Untuk memperoleh SIPA atau SIKA, Apoteker mengajukan permohonan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tempat pekerjaan kefarmasian
dilaksanakan. Adapun syarat permohonan SIPA atau SIKA dapat dilihat pada
Lampiran9(Keputusan Menteri Kesehatan No. 889/Menkes/Per/V/2011, 2011).
Dalam mengajukan permohonan SIPA sebagai Apoteker pendamping
harus dinyatakan permintaan SIPA untuk tempat pekerjaan kefarmasian pertama,
kedua, atau ketiga. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus menerbitkan
SIPA atau SIKA paling lama dua puluh hari kerja sejak surat permohonan
diterima dan dinyatakan lengkap. Permohonan SIKTTK harus melampirkan:
a. Fotokopi STRTTK;
b. Surat pernyataan Apoteker atau pimpinan tempat pemohon melaksanakan
pekerjaan kefarmasian;
c. Surat rekomendasi dari organisasi yang menghimpun Tenaga Teknis
Kefarmasian; dan
d. Pas foto berwarna berukuran 4 x 6 cm sebanyak dua lembar dan 3 x 4 cm
sebanyak dua lembar.
Dalam mengajukan permohonan SIKTTK harus dinyatakan permintaan
SIKTTK untuk tempat pekerjaan kefarmasian pertama, kedua, atau ketiga. Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus menerbitkan SIKTTK paling lama dua
puluh hari sejak surat permohonan diterima dan dinyatakan lengkap.
b.
Izin Praktik Dokter
Praktek kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter
dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan. Dokter
dan dokter gigi yang dimaksud meliputi dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan
dokter gigi spesialis. Setiap dokter dan dokter gigi yang akan melakukan praktik
kedokteran wajib memiliki Surat Izin Praktik (SIP). SIP adalah bukti tertulis
yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada dokter dan dokter
gigi yang telah memenuhi persyaratan untuk menjalankan praktik kedokteran.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam memberikan SIP harus
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
31
mempertimbangkan keseimbangan antara jumlah dokter dan dokter gigi dengan
kebutuhan pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2011).
Dokter atau dokter gigi mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota tempat praktik kedokteran dilaksanakan untuk
memperoleh SIP. Adapun persyaratan dokumen yang harus terlampir dalam
permohonan SIP tersebut dapat dilihat pada Lampiran10(Kemenkes RI, 2011).
Fotokopi KTP ditambahkan untuk menghindari kesalahan penulisan nama
pada SIP karena terkadang tulisan dari para dokter sulit untuk dibaca oleh
petugas. Fotokopi SIP yang telah dimiliki dan surat keterangan aktif bekerja dari
atasan langsung ditambahkan sebagai tambahan pertimbangan bagi Suku Dinas
Administrasi Kota Administrasi Jakarta Timur dalam pengambilan keputusan
apakah izin akan dibuatkan atau tidak(Kemenkes RI, 2011).
Dokter atau dokter gigi yang telah memenuhi persyaratan tersebut
diberikan SIP untuk satu tempat praktik. SIP dokter atau dokter gigi diberikan
paling banyak untuk tiga tempat praktik, baik pada sarana pelayanan kesehatan
milik pemerintah, swasta maupun praktik perorangan. Oleh karena itu, dalam
pengajuan permohonan SIP harus dinyatakan permintaan SIP tersebut untuk
tempat praktik pertama, kedua, atau ketiga. SIP yang diberikan berlaku selama
lima tahun sepanjang STR masih berlaku dan tempat praktik masih sesuai
dengan yang tercantum dalam SIP.(Kemenkes RI, 2011).
3.1.2.3 Koordinator Standardisasi Mutu Kesehatan
Tugas dan tanggung jawab bagian standardisasi manajemen kesehatan
adalah:
a.
Penyusunan bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya.
b.
Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya.
c.
Pelaksanaan kegiatan audit internal dan audit eksternal penerapan sistem
manajemen mutu.
d.
Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan kesehatan.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
32
e.
Pelaksanaan kegiatan bimbingan, konsultasi dan pendampingan penetapan
sistem manajemen mutu kepada Puskesmas.
f.
Pelaksanaan kegiatan pengembangan mutu melalui forum dan fasilitator.
g.
Pelaksanaan fasilitasi peningkatan kemampuan tenaga fasilitator, instruktur,
assessor dan auditor mutu pelayanan kesehatan.
h.
Penyiapan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan tugas
Seksi Sumber Daya Kesehatan.
i.
Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas seksi Sumber Daya
Kesehatan.
Ruang lingkup kebijakan mutu Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi
Jakarta Timur adalah sebagai berikut:
a.
Orientasi pada kepuasan pelanggan.
b.
Perbaikan/peningkatan terus menerus dan berkesinambungan (continous and
sustainable improvement).
c.
Mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
d.
Memberikan jasa pelayanan dan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian
(Binwasdal) bidang kesehatan yang profesional dan responsif.
Adapun sasaran mutu yang ingin dicapai dalam jasa pelayanan dan
Binwasdal yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi
Jakarta Timur adalah sebagai berikut.
a.
Binwasdal (Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian) SDM Sudinkes 100
% terlaksana dengan baik, benar, dan tepat waktu.
b.
Binwasdal Program 100 % terlaksana dengan baik, benar dan tepatwaktu.
c.
Pelayanan perizinan tenaga kesehatan dan sarana kesehatan 12 hari
kerja,kecuali sarana kesehatan lingkungan 25 hari kerja.
d.
Keluhan pelanggan 100 % ditindaklanjuti.
e.
Kepuasan pelanggan dengan nilai IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)
minimal 2,51 atau dalam kategori baik.
Dokumen mutu merupakan dokumen yang ditetapkan oleh Sudinkes
Jakarta Timur sebagai bentuk penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
33
9001:2008. Ada beberapa level dokumen mutu, berdasarkan tingkatan
penggunaannya di lingkungan Sudinkes Jakarta Timur.
a.
Dokumen level pertama (I), yaitu manual mutu (quality manual) yang
merupakan dokumen mutu induk yang menjadi dasar dan rujukan bagi semua
dokumen mutu lainnya dan berlaku bagi seluruh bagian Sudinkes Jaktim.
b.
Dokumen level kedua (II), yaitu prosedur mutu (quality procedure) yang
merupakan penjelasan lebih rinci mengenai hal-hal tertentu yang disebutkan
dalam manual mutu serta terbagi atas prosedur yang berlaku bersama untuk
seluruh bagian Sudinkes Jaktim dan prosedur yang hanya berlaku untuk satu
seksi/subbagian saja.
c.
Dokumen level ketiga (III), yaitu instruksi kerja merupakan penjelasan
mendetail mengenai hal-hal tertentu dalam prosedur mutu yang perlu
dijelaskan lebih lanjut.
d.
Dokumen level keempat (IV), yaitu format Gambar dan dokumen pendukung
lainnya yang dipakai dalam sistem manajemen mutu dalam berbagai kegiatan
yang berhubungan dengan kegiatan kendali mutu.
Manual mutu Suku Dinas Kota Administrasi Jakarta Timur merupakan
suatu dokumen mutu yang menjadi pedoman dan acuan dasar pelaksanaan sistem
manajemen mutu di lingkungan Sudinkes Jaktim. Hal-hal pokok yang tercantum
dalam Manual Mutu Sudinkes Jaktim adalah sebagai berikut.
a.
Pengantar Sistem Manajemen Mutu Sudinkes Jaktim
b.
Profil Organisasi Sudin
c.
Sistem Manajemen Mutu Sudin
d.
Persyaratan Umum Sistem Manajemen Mutu
e.
Komitmen Mutu
f.
Manjemen Sumber Daya
g.
Realisasi Pelayanan
h.
Pengukuran, Analisa, dan Implementasi Sistem Manajemen Mutu
Beberapa kegiatan implementasi sistem manajemen mutu di Sudinkes
Jakarta Timur adalah sebagai berikut(Kemenkes RI, 2011):
a.
Audit Mutu Internal, yaitu suatu kegiatan pemeriksaan/audit yang dilakukan
oleh bagian Standarisasi Mutu Kesehatan dari Seksi Sumber Daya Kesehatan
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
34
untuk memastikan tercapainya sasaran mutu yang telah ditetapkan untuk
dicapai oleh Sudinkes Jaktim. Audit ini dilakukan minimal dua kali dalam
setahun.
b.
Audit Surveilans, yaitu suatu kegiatan pemeriksaaan/audit yang dilakukan
oleh pihak luar, yakni badan sertifikasi independen yang memberikan
sertifikat terhadap implementasi Sistem Manajemen Mutu berdasarkan ISO
9001:2008 kepada Sudinkes Jaktim, untuk memastikan terpeliharanya
implementasi Sistem Manajemen Mutu tersebut. Audit ini dilakukan minimal
satu kali dalam setahun.
c.
Tinjauan Manajemen, yaitu suatu kegiatan rapat seluruh bagian Sudinkes
Jaktim guna membahas hasil evaluasi pemeliharaan implementasi sistem
manajemen mutu di Sudinkes Jaktim sehingga dapat dilakukan langkahlangkah yang diperlukan untuk memperbaiki hal tersebut sehingga
implementasi sistem manajemen mutu di Sudinkes Jaktim dapat lebih baik
lagi. Tinjauan manajemen dilakukan minimal 1 tahun sekali.
d.
Survei Kepuasan Pelanggan, yaitu survei untuk menilai terpenuhinya
kepuasan pelanggan Sudinkes terhadap pelayanan yang diberikan oleh semua
bagian (Seksi dan Subbagian) Sudinkes Jaktim. Survei ini dilaksanakan
melalui pengisian angket oleh pelanggan yang datang dan menerima
pelayanan Sudinkes, misalnya pihak yang mengurus sarana perizinan seperti
apotek dan toko obat. Selanjutnya, hasil pengisian angket ini dianalisis
sehingga nilai pemenuhan kepuasan pelanggan dapat diperoleh dan dapat
ditingkatkan lagi apabila hasil analisis menunjukkan kekurangan.
e.
Pelatihan-pelatihan, misalnya pelatihan auditor pemimpin (lead auditor) dan
pelatihan kepuasan pelanggan, yang berguna untuk membantu implementasi
sistem manajemen mutu oleh segenap karyawan Sudinkes Jaktim.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Bagian Farmasi, Makanan dan Minuman
4.1.1. Perizinan
Dalam pelayanan perizinan farmasi, makanan dan minuman, kegiatan
monitoring dan evaluasi tingkat kepatuhan petugas kesehatan terhadap standar
pelayanan merupakan salah satu tugas Seksi Sumber Daya Kesehatan (SDK),
Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Kota Administrasi. Hal ini tercantum dalam
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 150 Tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan.
Kebijakan sistem perizinan dari Kota Administrasi Jakarta Timur adalah
melalui sistem satu pintu, yaitu seluruh berkas permohonan dari pemohon harus
masuk melalui customer service yang berada di walikota. Setelah itu, dilanjutkan
ke Seksi Sumber Daya Kesehatan Koordinator Farmasi, Makanan dan Minuman
di Suku Dinas Kesehatan. Koordinator Farmakmin akan memeriksa kelengkapan
berkas sesuai dengan persyaratan kelengkapan berkas. Jika berkas yang ada belum
lengkap, staf Koordinator Farmakmin mengembalikan berkas pemohon ke
customer service dan disertai dengan surat pemberitahuan untuk melengkapi
berkas seusai dengan persyaratan.
Jika berkas lengkap, staf Koordinator Farmakmin melakukan proses
berkas tersebut untuk diteliti dan ditelaah, lalu membuat ringkasan hasil telaah
dan menyerahkannya ke Kepala Seksi SDK. Apabila persyaratan perizinan
dinyatakan lengkap, maka Kepala Seksi SDK membuat surat tugas yang telah
ditandatangani oleh Kepala Sudinkes untuk melakukan peninjauan lokasi. Hasil
peninjauan lokasi dilaporkan ke Kepala Sudinkes untuk diteliti dan dinilai, lalu
diserahkan kembali ke Kepala Seksi SDK untuk dibuatkan Surat Keputusan
tentang Izin Sarana Kesehatan Farmasi Makanan Minuman sesuai dengan
permohonan. Setelah sertifikat perizinan ditandatangani oleh Kepala Sudinkes,
berkas tersebut diserahkan ke customer service kantor walikota
kemudian
diberikan kepada pemohon. Alur lengkap perizinan mulai dari berkas masuk di
customer service sampai surat izin diterbitkan dapat dilihat pada Lampiran 2.
35
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
36
Agar proses perizinan dapat dikontrol, maka harus ditulis dalam buku kendali
perizinan. Di dalam buku ini harus tertera tanggal terima berkas pemohon dari
customer service di walikota dan tanggal diterimanya berkas permohonan oleh
Seksi SDK di Sudinkes, kemudian tanggal diterbitkan surat izin dan keteranganketerangan lain yang dibutuhkan. Apabila terjadi keterlambatan dalam proses
pengeluaran surat izin, maka dapat ditelusuri melalui buku kendali perizinan
tersebut. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, pencatatan pada buku kendali
perizinan tidak berlangsung dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya
beberapa perizinan sarana Farmakmin yang datanya tidak tertulis lengkap di buku
kendali, seperti tidak ada pencatatan tanggal surat izin keluar. Sehingga pada
proses rekapitulasi data, harus melihat kembali berkas perizinan sarana
Farmakmin yang bersangkutan atau menanyakan langsung kepada petugas yang
bertanggung jawab, baru kemudian data di buku kendali tersebut dilengkapi
sebagaimana mestinya.
Berdasarkan hasil rekapitulasi data yang diperoleh selama periode Januari
– Agustus 2014, Seksi Sumber Daya Kesehatan Koordinator Farmasi, Makanan,
dan Minuman Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur telah menerbitkan
118perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman. Jumlah masing-masing
sarana tersebut dapatdilihat pada Tabel 4.1.
Tabel
4.1.Jumlah perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman
yangdikeluarkan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode
Januari – Agustus 2014
Nama Sarana
Jumlah
Apotek
63
Apotek Rakyat
29
Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)
19
Toko Obat
Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK)
6
1
Total
118
Sasaran mutu untuk waktu pemberian izin sarana farmasi, makanan, dan
minuman di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur adalah 100% perizinan
terlaksana tepat waktu setelah berkas lengkap.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
37
Tabel 4.2Persentase pencapaian waktu perizinan sarana farmasi makanan dan
minuman di wilayah Jakarta Timur bulan Januari - Agustus 2014
Persentase
Pencapaian
Jumlah Perizinan
yang memenuhi target
mutu (dihitung dari
adanya penundaan
penlok
Persentase
Pencapaian
Nama
Sarana
Jumlah
Perizinan
Jumlah Perizinan
yang memenuhi target
mutu (dihitung dari
berkas lengkap
Apotek
63
52
83%
62
97%
Apotek
Rakyat
29
27
93%
28
96%
Toko Obat
6
3
50%
6
100%
IRTP
19
15
79%
19
100%
CPAK
1
0
0%
1
100%
Total perizinan Apotek bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 63
perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 52 perizinan, dengan
persentase pencapaian yang dihitung setelah berkas lengkap yaitu 83%. Pada
Bulan Januari waktu perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada
Bulan Februari hingga Agustus terdapat izin yang mengalami keterlambatan.
Keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh permintaan penundaan peninjauan
lokasi oleh pemilik sarana karena saat akan dilakukan peninjauan lokasi pemilik
sarana belum siap. Namun bila waktu pelayanan dihitung dengan tidak adanya
penundaan peninjauan lokasi, maka waktu pelayanan tetap memenuhi syarat
sesuai yang ditetapkan. Persentase pencapaian yang dihitung setelah penundaan
penlok yaitu 97%.
Total perizinan Apotek Rakyat bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 29
perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 27 perizinan, dengan
persentase pencapaian yaitu 93%. Pada Bulan Februari, Maret, Mei dan Juli waktu
perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada Bulan Juni dan
Agustus terdapat izin yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi
disebabkan oleh masalah kelengkapan administrasi, dan belum adanya
rekomendasi dari BPOM. Namun bila waktu pelayanan dihitung dari setelah
berkas dilengkapi, maka waktu pelayanan tetap memenuhi syarat sesuai yang
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
38
ditetapkan.Persentase pencapaian yang dihitung setelah penundaan peninjauan
lokasi yaitu 96%.
Total perizinan Toko Obat pada Bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak
6 perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 3 perizinan, dengan
persentase pencapaian yaitu 50%. Pada Bulan Januari dan Februari waktu
perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada Bulan Maret dan Juli
terdapat izin yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi
disebabkan oleh penundaan peninjauan lokasi akibat kekurangan berkas dan
karena sarana yang akan ditinjau belum siap. Namun bila waktu pelayanan
dihitung dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi, maka waktu
pelayanan tetap memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan. Persentase pencapaian
yang dihitung setelah penundaan peninjauan lokasi yaitu 100%.
Total perizinan PIRT pada Bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 19
perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 15 perizinan, dengan
persentase pencapaian yaitu 79%. Pada Bulan Februari, April, Juni waktu
perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada Bulan Januari, Juli dan
Agustus terdapat izin yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi
disebabkan oleh permintaan penundaan peninjauan lokasi oleh pemilik sarana
karena saat akan dilakukan peninjauan lokasi pemilik sarana belum siap dan ada
tambahan produk yang diajukan izinnya. Namun bila waktu pelayanan dihitung
dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi, maka waktu pelayanan tetap
memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan. Persentase pencapaian yang dihitung
setelah penundaan peninjauan lokasi yaitu 100%.
Total perizinan CPAK pada Bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 1
perizinan. Perizinan tersebut tidak memenuhi target sasaran mutu, dengan
persentase pencapaian yaitu 0%. Izin CPAK pada bulan Februari mengalami
keterlambatan.
Keterlambatan
yang terjadi
disebabkan
oleh
permintaan
penundaan peninjauan lokasi oleh pemilik sarana karena saat akan dilakukan
peninjauan lokasi pemilik sarana belum siap. Namun bila waktu pelayanan
dihitung dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi, maka waktu
pelayanan perizinan tetap memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan. Persentase
pencapaian yang dihitung setelah penundaan peninjauan lokasi yaitu 100%.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
39
Tidak terdapat perizinan usaha mikro obat tradisional ( UMOT) pada
Bulan Januari – Agustus 2014
4.1.2. Pemutakhiran Data Sarana Farmasi Makanan dan Minuman
Satu dari beberapa tugas koordinator farmasi makanan dan minuman
adalah melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian sarana
pelayanan kefarmasian yang meliputi: apotek, toko obat, CPAK, UMOT serta
sarana industri makanan minuman rumah tangga.
Pemutakhiran data bertujuan untuk meningkatkan peran Kabupaten/Kota
dalam pengumpulan data sehingga dapat terwujud pengawasan secara keseluruhan
mengenai ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan serta terjaminnya sediaan
farmasi, alat kesehatan dan makanan yang beredar.
Tabel 4.3. Hasil pemutakhiran sarana farmasi makanan dan minuman di wilayah
Jakarta Timur sampai dengan Agustus 2014
No.
Nama Sarana
Aktif
Tutup
1.
2.
3.
4.
Apotek
Apotek Rakyat
Toko Obat
Cabang Penyalur Alat Kesehatan
(CPAK)
Industri Kecil Obat Tradisional
(IKOT) dan Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT)
Industri Rumah Tangga Pangan
(IRTP)
422
177
161
152
52
15
13
-
32
-
259
-
5.
6.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
40
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
1
Kesimpulan
Jumlah perizinan sarana farmasi, makanan dan minuman yang diterbitkan
oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur periode JanuariAgustus 2014 adalah sebanyak63 perizinan apotek, 26 perizinan apotek
rakyat, 6perizinan toko obat, 19 perizinan sarana PIRTdan 1perizinan CPAK.
2
Sasaran mutu waktu pelayanan perizinan 12 hari kerja untuk sarana Pangan
Industri Rumah Tangga (PIRT) dan 10 hari kerja untuk sarana apotek, apotek
rakyat, toko obat, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), dan Cabang
Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) di Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Timur. Persentase pencapaian waktu pelayanan
perizinan pada bulan Januari – Agustus 2014 yaitu
a. Apotek dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas
lengkap adalah 83% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan
lokasi yaitu 97%.
b. Apotek Rakyat dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah
berkas lengkap adalah 93% dan jika dihitung dari adanya penundaan
peninjauan lokasi yaitu 96%.
c. Toko Obat dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas
lengkap adalah 50% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan
lokasi yaitu 100%.
d. PIRT dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas
lengkap adalah 79% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan
lokasi yaitu 100%.
e. CPAK dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah berkas
lengkap adalah 83% dan jika dihitung dari adanya penundaan peninjauan
lokasi yaitu 97%.
3
Hasil pemutakhiran sarana farmasi makanan dan minuman di wilayah Jakarta
Timur sampai dengan Agustus 2014 terdiri dari: 422 apotek aktif dan 52
apotek tutup, 177 apotek rakyat aktif dan 15 apotek rakyat tutup, 161 toko
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
41
obat aktif dan 13 toko obat tutup, 152 CPAK aktif, 32 IKOT dan UMOT serta
259 sarana IRTP aktif.
5.2 Saran
1
Perlu adanya sistem komputerisasi yang baik dalam pengarsipan dan
dokumentasiuntukmemudahkanpenelusuran dokumen.
2
Pencatatan pada buku kendali perizinan sebaiknya ditulis dengan lengkap,
sehingga pada proses rekapitulasi data tidak perlu melihat kembali berkas
perizinan sarana Farmakmin yang bersangkutan atau menanyakan langsung
kepada petugas yang bertanggung jawab.
3
Perlu dilakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian secara berkala
untuk sarana Apotek, Apotek Rakyat, Toko Obat dan sarana Indusri Rumah
Tangga Pangan agar hasil pemutakhiran data yang diperoleh valid dan
akurat.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
DAFTAR ACUAN
Presiden Republik Indonesia. (2009). Undang-undang Republik Indonesia Nomor
35 tahun 2009 tentang Narkotika. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009. (2009). Tugas
Pokok dan Fungsi Suku Dinas Kesehatan. Jakarta: Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta.
Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2006). Pedoman
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2007). Pedoman
Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Daerah
Kepulauan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2010). Materi
Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. 2009. Dokumen Sistem Manajemen Mutu
Sudinkes Kodya Jakarta Timur Tahun 2009; Deskripsi Kerja Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Timur. Jakarta : Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur.
Siswandono dan Soekardjo. (1995). Kimia Medisinal. Surabaya: Penerbit
Airlangga University Press. Halaman 544.
Tjay, dan Rahardja. (1978). Obat-obat Penting edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 231, 244.
World Health Organization. (2010). Medicines: Rational use of medicines. World
Health
Organization
Media
Centre.
Oktober
10,
2014.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs338/en/
42
UniversitasIndonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
LAMPIRAN
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
44
Lampiran1. Bagan Struktur Organisasi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur
Kasudinkes Jakarta
Timur
Subbagian TU
Subbag Umum
Manajemen
Representatif
Subbag Kepegawaian
Subbag Program dan
Anggaran
Subbag Keuangan
Seksi Kesehatan
Masyarakat
Seksi Pelayanan
Kesehatan
Seksi Daya
Kesehatan
Seksi Pengendalian
Masalah Kesehatan
Koord Kesehatan
Keluarga
Koord
YanKesSar&
Komunitas
Koord Farmamin
Koord PM-PTM
Koord Prokes &
SIB
Koord Yankes
Spesialis & Batra
Koord Nakes
Koord Wabah &
Surveilans
Koord Gizi dan
PPSM
Koord Gadar
Bencana
Koord Mutu
Koord Kesehatan
Lingkungan
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
45
Lampiran2.Alur perizinan sarana Farmasi, Makanan, dan Minuman di Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Timur.
Pemohon menyerahkan berkas
permohonan ke CS di kantor walikota
Berkas dikirim ke Sie.Sub.bag TU
Sudinkes Jaktim
Berkas dikirim ke Sie.SDKes bagian
Farmakmin
TIDAK LENGKAP
Pemeriksaan kelengkapan dan
keabsahan berkas
LENGKAP
Pembuatan surat tugas untuk
Peninjauan Lokasi (Penlok)
Pengesahan Surat TugasPenlok oleh
Kepala Sudinkes Jaktim
Pengesahan Surat TugasPenlok oleh
Kepala Sudinkes Jaktim
Tindak lanjut BAP
DITUNDA
DITOLAK
DISETUJUI
Pemohon harus
memperbaiki/
melengkapi
kekurangan
Pembuatan Surat Izin/Sertifikat + SKRD
Verifikasi Surat Izin/Sertifikat + SKRD
Pengesahan Surat Izin/Seritifikat+SKRD
oleh Ka.Sudinkes Jaktim
Pencatatan Nomor Surat
Izin/Seritifikat+SKRD dan pengarsipan
Penyerahan Surat Izin/Sertifikat+SKRD ke
CS Kantor Walikota
Penyerahan Surat Izin/Sertifikat+SKRD ke
CS Kantor Walikota
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
46
Lampiran3. Form Persyaratan Izin Apotek yang Bekerjasama dengan Pihak Lain
Nama Perusahaan
Tanggal Terima Berkas
Berkas (Adm) diperiksa oleh
:
:
:
NO
KELENGKAPAN DATA
1. Surat permohonan Apoteker Pengelola Apotek ditujukan kepada kepala
Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kodya Jakarta Timur (diatas materai
Rp.6.000,-)
2. Fotocopy Akte Notaris Badan Hukum dan fotocopy pengesahan badan
hukum dari Dep.Kehakiman dan Ham bila dalam bentuk PT. Yang
disahkan / terdaftar pada DepKeh dan Ham RI
3. Fotocopy KTP DKI dari Apoteker Pengelola Apotek
4. Foto copy Surat Izin Kerja / Surat Penugasan Apoteker (SIK/SP), dengan
Lampiran surat keterangan selesai masa bakti Apoteker bagi non pegawai
negeri
5. Surat pernyataan pemohon yang menyatakan akan tunduk serta patuh
kepada peraturan yang berlaku (diatas materai Rp.6.000,-)
6. Surat pernyataan Apoteker Pengelola Apotek bahwa YBS tidak bekerja
sebagai Apoteker Pengelola Apotek lain dan tidak bekerja pada bidang
farmasi lain (diatas materai Rp.6.000,-)
7. Surat pernyataan APA tidak akan melakukan penjualan narkotika, OKT
tanpa R/ dokter (diatas materai Rp.6.000,-)
8. Surat pernyataan dari pemilik sarana Apotek tidak pernah terlibat dan tidak
akan terlibat dalam pelanggaran peraturan dibidang farmasi/obat dan tidak
ikut campur dalam hal pengelolaan obat (diatas materai Rp.6.000,-)
9. Fotocopy surat status kepemilikan tanah :
- Foto copy Sertifikat, bila gedung milik sendiri
- Foto copy Surat perjanjian kontrak bangunan minimal 2 (dua) tahun dan
KTP pemilik bangunan yang masih berlaku, bila kontrak/sewa
10. Peta lokasi dan Denah bangunan
11. Foto copy UUG
12. Foto copy IMB
13. Surat keterangan domisili dari kelurahan setempat
14. Struktur organisasi dan tata kerja/tata laksana (dalam bentuk organogram)
15. Daftar ketenagaan berdasarkan pendidikan
16. Surat izin kerja AA/D3 Farmasi
17. Rencana jadwal buka Apotek
18. Daftar peralatan peracikan obat
19. Buku wajib peraturan per UU dibidang Farmasi
20. Form laporan narkotik, psikotropik
21. Akte Notaris perjanjian kerjasama APA dan PSA (Asli/Legalisir)
KET
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
47
22. Surat izin dari atasan bagi Apoteker pegawai negeri sipil
23. NPWP
Status Berkas
Surat Kekurangan Data
Berkas dilengkapi
Survey Sarana
Proses Izin
Izin Selesai
: Lengkap / Tidak Lengkap
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
Mengetahui
Kepala Seksi SDK/Koord FMM
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
48
Lampiran4. Form Persyaratan Izin Apotek Praktek Profesi
Nama Perusahaan
Tanggal Terima Berkas
Berkas (Adm) diperiksa oleh
:
:
:
NO
KELENGKAPAN DATA
1. Surat permohonan apoteker praktek profesi ditujukan kepada Kepala Suku
Dinas Kesehatan setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) rangkap di
atas materai Rp.6000,00.
2. Surat rekomendasi dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) DKI Jakarta yang
menyatakan bahwa yang bersangkutan layak untuk melakukan apotek
profesi yang diterbitkan setiap tahun sekali.
3. Fotokopi KTP DKI apoteker apotek praktek profesi.
4. Status kepemilikan bangunan, IMB dan surat sewa menyewa minimal 2
tahun.
5. Denah bangunan beserta peta lokasi.
6. Daftar peralatan peracikan, etiket, dll.
7. Fotokopi NPWP apoteker.
8. SIK/SP apoteker dan pas foto 2x3 sebanyak 2 lembar dengan melampirkan
surat selesai masa bakti apoteker.
9. Surat pernyataan dari apotek bahwa selama buka apotek harus ada
apotekernya (bila tidak ada apotekernya maka harus tutup).
10. Jadwal buka apotek bersama dengan petugas/apoteker yang lain yang ikut
melakukan praktek profesi dengan melampirkan SIK dan KTP DKI
Jakarta.
Status Berkas
Surat Kekurangan Data
Berkas dilengkapi
Survey Sarana
Proses Izin
Izin Selesai
KET
: Lengkap / Tidak Lengkap
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
Mengetahui
Kepala Seksi SDK/Koord FMM
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
49
Lampiran5. Form Persyaratan Izin Depo Obat/Farmasi:
Nama Perusahaan
Tanggal Terima Berkas
Berkas (Adm) diperiksa oleh
:
:
:
NO
KELENGKAPAN DATA
1. Surat permohonan apoteker penanggung jawab depo ditujukan kepada
Suku Dinas Kesehatan setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 (satu)
rangkap diatas materai Rp.6000,00.
2. Fotokopi izin klinik yang masih berlaku.
3. Fotokopiakte notaris badan hukum dan fotokopi pengesahan badan hukum
dari Departemen Kehakiman dan HAM bila dalam bentuk badan hukum.
4. Fotokopi KTP DKI APA.
5. Ijasah/SIK/SP Apotekerdengan melampirkan surat selesai masa bakti
apoteker.
6. Surat pengangkatan apoteker sebagai karyawan/penanggung jawab depo
obat/farmasi.
7. Proposal untuk mendirikan depo obat/farmasi.
8. Ijazah/SIK asisten apoteker.
9. Peta lokasi dan denah bangunan seatap/sepekarangan dengan klinik serta
denah bangunan tertutup.
10. NPWP perusahaan.
11. UUG.
12. Status gedung/sertifikat gedung sewa minimal dua tahun.
13. Surat pernyataan apoteker hanya melayani resep dari klinik perusahaannya
(bukan dari resep umum), kecuali atas nama pasien perusahaan.
Status Berkas
Surat Kekurangan Data
Berkas dilengkapi
Survey Sarana
Proses Izin
Izin Selesai
KET
: Lengkap / Tidak Lengkap
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
Mengetahui
Kepala Seksi SDK/Koord FMM
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
50
Lampiran6.Form Persyaratan Izin Pedagang Toko Obat (Toko Obat Berizin)
Nama Perusahaan
:
Tanggal Terima Berkas
:
Berkas (Adm) diperiksa oleh
:
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kelengkapan Data
Surat permohonan Izin Toko Obat dari pemilik kepada Kepala Suku
Dinas Pelayanan Kesehatan Kodya Jakarta Timur di atas materai
Rp.6.000,Fotocopy KTP DKI dari pemilik Toko Obat
Fotocopy akte pendirian perusahaan bila dalam bentuk badan hukum
yang disahkan / terdaftar pada Depkeh dan HAM RI
Fotocopy ijazah dan surat izin kerja AA/D3 Farmasi, Serta oas foto 2x3
sebanyak 2 lembar
Surat pernyataan kesedian bekerja sebagai asisten apoteker penangguang
jawab teknis pada Toko Obatr di atas materai Rp.6.000,Gambar denah lokasi tempat usaha dan denah ruangan
Surat izin usaha perdagangan
NPWP
Fotocopy surat status kepemilikan tanah :
- Sertifikat, bila gedung milik sendiri
- Surat perjanjian kontrak bangunan minimal 2 (dua) tahun dan KTP
pemilik bangunan yang masih berlaku, bila sewa
IMB / Usaha
Status Berkas
Surat Kekurangan Data
Berkas dilengkapi
Survey Sarana
Proses Izin / Sertifikat
Izin / Sertifikat Selesai
Ket
: Lengkap / Tidak Lengkap
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
Mengetahui
Kepala Seksi SDK/Koord FMM
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
51
Lampiran7.Form Persyaratan Usaha Mikro Obat Tradisional
Nama Perusahaan
:
Tanggal Terima Berkas
:
Berkas (Adm) diperiksa oleh :
NO
KELENGKAPAN DATA
1. Surat Permohonan;
2. Fotokopi akta pendirian badan usaha perorangan yang sah sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Susunan Direksi/Pengurus dan Komisaris/Badan Pengawas dalam hal
permohonan bukan perseorangan;
4. Fotokopi KTP/identitas pemohon dan/atau Direksi/Pengurus dan
Komisaris/Badan Pengawas;
5. Pernyataan pemohon dan/atau Direksi/Pengurus dan Komisaris/Badan
Pengawas tidak pernah terlibat pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang farmasi;
6. Fotokopi bukti penguasaan tanah dan bangunan;
7. Surat Tanda Daftar Perusahaan dalam hal permohonan bukan
perseorangan;
8. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan dalam hal permohonan bukan
perseorangan;
9. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak; dan
10. Fotokopi Surat Keterangan Domisili
Status Berkas
Surat Kekurangan Data
Berkas dilengkapi
Survey Sarana
Proses Izin
Izin Selesai
KET
: Lengkap / Tidak Lengkap
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
Mengetahui
Kepala Seksi SDK/Koord FMM
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
52
Lampiran8.Form Persyaratan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
Nama Perusahaan
:
Tanggal Terima Berkas
:
Berkas (Adm) diperiksa oleh :
NO
KELENGKAPAN DATA
1. Surat permohonan P-IRT dari pemilik ditujukan kepada Ka. Sudin
Kesehatan Kota Jakarta Timur diatas materai Rp.6.000,2. Data perusahaan bila dalam bentuk CV. Lampirkan Akte Notaris.
3. Peta lokasi
4. Denah ruangan
5. Rancangan etiket
6. Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP)
7. Foto copy KTP Pemilik
8. Pas foto pemilik ukuran 3x4 3 lembar
9. Tanda Daftar Industri (TDI) dari Sudin Perindustrian Kota Jakarta
Timur
10. Data produk makanan yang akan diproduksi
11. Khusus untuk Reapack harus ada surat keterangan dari asal produk
12. Status bangunan bila milik sendiri lampirkan Sertifikat, bila sewa
minimal (2 tahun) dengan lampirkan surat sewa serta lampirkan
fotocopy KTP pemilik
13. Produk minuman harus ada hasil laboratorium
- Air putih : logam berat, mikroorganisme
- Minuman : pengawet, pemanis, pewarna
14. IMB
Status Berkas
Surat Kekurangan Data
Berkas dilengkapi
Survey Sarana
Proses Izin / Sertifikat
Izin / Sertifikat Selesai
KET
: Lengkap / Tidak Lengkap
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
Mengetahui
Kepala Seksi SDK/Koord FMM
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
53
Lampiran 9. Formulir Permohonan Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis
Kefarmasian (STRTTK)*
Jakarta,…………….2014
Kepada Yth,
Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur
Di Jakarta
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama lengkap
:……………………………………………………...
No.STRTTK
:……………………………………………………...
Tempat Tanggal Lahir
:……………………………………………………...
Pendidikan terakhir
:……………………………………………………...
Tempat Praktik / Kerja
:……………………………………………………...
Tempat Praktik lain
: 1……………………………………………………
2……………………………………………………
Alamat Rumah
:……………………………………………………...
: Telp ……………………………………………….
Nomor Hp
:……………………………………………………...
E-mail
:……………………………………………………...
No.Sertifikasi Kompetensi :……………………………………………………...
Tgl.Sertifikasi Kompetensi :……………………………………………………...
Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi
Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)* sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No.
889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja
Tenaga Kefarmasian
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :
a. Fotokopi ijazah Sarjana Farmasi atau Ahli Madya Farmasi atau Analis Farmasi atan
b.
c.
d.
e.
Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker;
Surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki SIP;
Surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika kefarmasian;
Surat rekomendasi tentang kemampuan dari Apoteker yang telah memiliki STRA,
atau pimpinan institusi pendidikan lulusan, atau organisasi yang menghimpun Tenaga
Teknis Kefarmasian; dan
Pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm dua lembar dan ukuran 2 x 3 cm dua
lembar.
Pemohon,
Tembusan :
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
ï‚· Diisi sesuai permohonan (SIPA / SIK)
ï‚· Untuk SIPA Sebagai Apoteker Pendamping
(……………………)
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
54
Lampiran 10. Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
55
Lampiran 11. Form Persyaratan / Lembar Administrasi Izin Apotek Rakyat
Nama Perusahaan
Tanggal Terima Berkas
Berkas (Adm) diperiksa oleh
:
:
:
NO
KELENGKAPAN DATA
KET
1. Surat permohonan Apoteker Pengelola Apotek ditujukan kepada kepala
Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kodya Jakarta Timur di atas materai
Rp.6.000,2. Fotocopy Akte Notaris Badan Hukum dan fotocopy pengesahan badan
hokum dari Dep.Kehakiman dan Ham bila dalam bentuk PT. yang
disahkan/terdaftar pada Depkeh dan HAM RI.
3. Fotocopy KTP DKI dari Apoteker Pengelola Apotek
4. Fotocopy izin Domisili dari Lurah
5. Status Gedung milik sendiri lampirkan sertifikat bila sewa fotocopy
perjanjian kontrak bangunan yang masih berlaku minimal 2 (dua) tahun
6. Pernyataan pemilik sarana lokasi hanya untuk pada sentra pasar tempat toko
obat dan tidak pindah di luar pasar diatas materai Rp.6.000,7. Surat pernyataan kepala pasar yang menyatakan pihaknya ikut mengawasi
kegiatan apotek terhadap ketentuan per UU farmasi yang berlaku diatas
materai Rp.6.000,8. Surat pernyataan pemohon dan pemilik yang menyatakan akan tunduk serta
patuh kepada peraturan yang berlaku diatas materai Rp.6.000,9. Peta lokasi dan denah bangunan
10. Surat pernyataan dari pemilik sarana Apotek tidak akan terlibat lagi dalam
pelanggaran peraturan dibidang farmasi / obat diatas materai Rp.6.000,11. Surat pernyataan Apoteker Pengelola Apotek (APA) sanggup mengelola
apotek / toko obat diatas materai Rp.6.000,12. Surat pernyataan APA tidak akan melakukan penjualan narkotika, OKT
tanpa R/ diatas materai Rp.6.000,13. Struktur Organisasi Apotek dan Tata Kerja / Tata Laksana
14. Daftar ketenagaan berdasarkan pendidikan dilampiri dengan SK
penganglatan dan daftar gaji yang disetujui oleh apoteker, pemilik dan
tenaga kerja tersebut diatas materai Rp.6.000,15. Surat izin kerja AA/D3 Farmasi
16. Rencana jadwal buka Apotek
17. Buku wajib peraturan per UU dibidang farmasi
18. Surat izin kerja / surat penugasan apoteker
19. Surat pernyataan dari Apoteker dan pemilik bersedia bila diperiksa ke
Apotek oleh petugas kesehatan yang berwenang diatas materai Rp.6.000
20. UUG, bila lokasi apotek tidak terletak pada sentra pasar
21. IMB untuk Usaha, bila lokasi apotek tidak terletak pada sentra pasar
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
56
Lampiran 11.(Lanjutan)
Status Berkas
Surat Kekurangan Data
Berkas dilengkapi
Survey Sarana
Proses Izin
Izin Selesai
: Lengkap / Tidak Lengkap
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
: Tanggal
Mengetahui
Kepala Seksi SDK/Koord FMM
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
57
Lampiran 12. Formulir Permohonan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)/Surat
Izin Kerja (SIK)*
Jakarta,…………….2014
Kepada Yth,
Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur
Di Jakarta
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama lengkap
:……………………………………………………...
No.STRA
:……………………………………………………...
Tempat Tanggal Lahir
:……………………………………………………...
Pendidikan terakhir
:……………………………………………………...
Tempat Praktik / Kerja
:……………………………………………………...
Tempat Praktik lain
: 1……………………………………………………
2……………………………………………………
Alamat Rumah
:……………………………………………………...
: Telp ……………………………………………….
Nomor Hp
:……………………………………………………...
E-mail
:……………………………………………………...
No.Sertifikasi Kompetensi :……………………………………………………...
Tgl.Sertifikasi Kompetensi :……………………………………………………...
Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Praktik
Apoteker (SIPA)/Surat Izin Kerja (SIK)* sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No.
889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja
Tenaga Kefarmasian
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :
. Fotokopi Surat Tanda Registraasi Apoteker (STRA) yang dilegalisir oleh
Komite Farmasi Nasional (KFN)
a. Surat pernyataan mempunyai tempat praktek profesi atau surat keterangan dari
pimpinaan fasilitas pelayanan kefarmasian atau dari pimpinan fasilitas
produksi atau distribusi / penyaluran.
b. Surat rekomendasi dari organisasi profesi
c. Pasfoto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar dan 3 x 4 sebanyak 2
(dua) lembar.
d. Fotocopy KTP
e. Fotocopy ijazah Apoteker
Pemohon,
Tembusan :
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
ï‚· Diisi sesuai permohonan (SIPA / SIK)
ï‚· Untuk SIPA Sebagai Apoteker Pendamping
(……………………)
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
58
Lampiran 13. Formulir Permohonan Surat Izin Praktik (SIP)
Kepada Yth
Kepala Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi Jakarta Timur
diJakarta
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama Lengkap
:………………………………………………………….
AlamatRumah
:…………………………………………No…………....
Rt/Rw…………..Kelurahan…………………………….
Kecamatan………….Kodya………….Telepon :…........
Tempat/Tanggal Lahir :………………………………………………………….
Jenis Kelamin
: Laki-laki / Perempuan (*)
Lulusan / Tahun
:………………………………………………………….
Status Kepegawaian
: PNS / PTT / Swasta / TNI – Polri / Pensiunan (*)
Nomor Surat Tanda Registrasi : ……………………………………………………
Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Praktik (SIP)
Ke 1 (satu) 2 (dua) / 3 (tiga) (*)
Di lokasi ………………………………..(terlampir Formulir B)
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini dilampirjab :
. Fotocopy Surat Tanda Registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi
yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia yang masih berlaku
(Legalisir Konsil)
a. Fotocopy surat keputusan penempatan dalam rangka masa bakti atau surat
bukti telah selesai menjalankan masa bakti atau surat keterangan menunda
masa bakti yang telah dilegalisisr oleh pejabat yang berwenang atau SK
pensiun
b. Surat pernyataan memiliki tempat praktik (Formlir B)
c. Surat Rekomendasi dari Organisasi Profesi di wilayah tempat praktik
d. Pas foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar dan 3 x 4
cm sebanyak 2 (dua) lembar
e. Foto copy SIP yang sudah dimiliki
f. Surat keterangan aktif bekerja dari atasan langsung
g. Foto copy Kartu Tanda Penduduk
Demikian atas perhatian Bapak / Ibu kami ucapkan terima kasih
Jakarta,............................................
Pemohon
(*) Coret yang tidak perlu
.................................................
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
TUGAS KHUSUS PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
DI SUKU DINAS KESEHATAN
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
JL. MATRAMAN RAYA NO. 218
PERIODE 1 – 19 SEPTEMBER 2014
EVALUASI WAKTU PERIZINAN SARANA FARMASI,
MAKANAN, DAN MINUMAN DI SUKU DINAS KESEHATAN
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
PERIODE JANUARI - AGUSTUS 2014
SITI ZAMILATUL AZKIYAH S.Far.
1306502863
ANGKATAN LXXIX
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM PROFESI APOTEKER
DEPOK
DESEMBER 2014
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................
i
ii
iii
iv
v
BAB 1.PENDAHULUAN ................................................................................
1.1 Latar Belakang .....................................................................................
1.2 Tujuan ..................................................................................................
1
1
2
BAB 2.
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.6
TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
Pelayanan Perizinan .............................................................................
Sasaran Mutu .......................................................................................
Apotek ..................................................................................................
Apotek Rakyat .....................................................................................
Toko Obat (Pedagang Eceran Obat) ....................................................
Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) .............................................
Cabang Penyalur Alat Kesehatan.........................................................
Pangan Industri Rumah Tangga ...........................................................
3
3
6
6
12
15
18
19
20
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..........................................................
3.2 Prosedur Pelaksanaan...........................................................................
23
23
23
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................
4.1 Perizinan Sarana Farmasi, Makanan, dan Minuman ...........................
4.2 Pelayanan Perizinan .............................................................................
25
25
27
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................
5.1 Kesimpulan ..........................................................................................
5.2 Saran ....................................................................................................
34
34
35
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
LAMPIRAN ......................................................................................................
36
37
ii
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Alur perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman ............
Gambar 4.1. Diagram persentase perizinan sarana farmasi, makanan, dan
minuman yang diterbitkan oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Timur tiap bulannya pada periode januari – Agustus 2014 ......
iii
5
27
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.
Tabel 4.8.
Jumlah perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman
yang dikeluarkan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur
periode Januari – Agustus 2014 ..............................................
Perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yang
diterbitkan oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur tiap
bulannya pada periode Januari - Agustus 2014 .......................
Persentase pencapaian waktu perizinan Apotek bulan Januari
- Agustus 2014 .........................................................................
Persentase pencapaian waktu perizinan Apotek bulan
Januari - Agustus 2014 ............................................................
Persentase waktu perizinan Toko Obat bulan Januari Agustus 2014 ............................................................................
Persentase waktu perizinan Pangan Industri Rumah Tangga
(P-IRT) bulan Januari - Agustus 2014....................................
Persentase waktu perizinan Usaha Mikro Obat Tradisional
(UMOT) bulan Januari - Agustus 2014 ...................................
Persentase waktu perizinan Cabang Penyalur Alat Kesehatan
(CPAK) bulan Januari - Agustus 2014 ....................................
iv
25
26
28
29
30
31
32
32
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Sarana Apotek di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota
Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan Januari –
Agustus 2014 ............................................................................
Lampiran 2. Daftar Sarana Apotek Rakyat di Suku Dinas Kesehatan
Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan
Januari – Agustus 2014 ...........................................................
Lampiran 3. Daftar Sarana Toko Obat di Suku Dinas Kesehatan Wilayah
Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan Januari
– Agustus 2014 ........................................................................
Lampiran 4. Daftar Sarana Sarana Cabang Penyalur Alat Kesehatan
(CPAK) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi
Jakarta Timur pada Periode Bulan Januari – Agustus 2014 ...
Lampiran 5. Daftar Sarana Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Suku
Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur
pada Periode Bulan Januari – Agustus 2014 ..........................
Lampiran 6. Data Waktu Pelayanan Perizinan Apotek di Suku Dinas
Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Pada
Periode Bulan Januari - Agustus 2014 ....................................
Lampiran 7. Data Waktu Pelayanan Perizinan Apotek Rakyat di Suku
Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur
Pada Periode Bulan Januari - Agustus 2014............................
Lampiran 8. Data Waktu Pelayanan Perizinan Toko Obat di Suku Dinas
Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Pada
Periode Bulan Januari - Agustus 2014 ....................................
Lampiran 9. Data Waktu Pelayanan Perizinan Pangan Industri Rumah
Tangga (PIRT) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota
Administrasi Jakarta Timur Pada Periode Bulan Januari Agustus 2014 ............................................................................
Lampiran 10. Data Waktu Pelayanan Perizinan Cabang Penyalur Alat
Kesehatan (CPAK) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota
Administrasi Jakarta Timur Pada Periode Bulan Januari Agustus 2014 ............................................................................
v
38
47
51
52
53
61
69
72
74
77
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Pembangunan sarana kesehatan, makanan dan minuman terus berkembang
dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat. Perkembangan ini juga
harus diikuti dengan kesiapan pelayanan publik agar tercapainya tujuan tersebut
dengan baik. Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150
Tahun 2009 tentang organisasi dan tata kerja dinas kesehatan, proses perizinan
sarana kesehatan, makanan, dan minuman merupakan salah satu bentuk pelayanan
kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi yang dikoordinasi oleh Seksi Sumber Daya Kesehatan.
Peningkatan kualitas pelayanan terkait perizinan sarana kesehatan
(farmasi), makanan, dan minuman menjadi sangat penting seiring dengan tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan yang diperolehnya. Tuntutan tersebut semakin
berkembang seiring dengan tumbuhnya kesadaran bahwa warga negara memiliki
hak untuk dilayani dan kewajiban pemerintah untuk memberikan pelayanan.
Pelayanan dengan prosedur yang rumit, berbelit-belit dan sulit diakses membuat
masyarakat menjadi malas dan enggan dalam mengurus perizinan. Oleh karena
itu, sebagai penyelenggara pelayanan publik, Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Timur berupaya meningkatkan pelayanan untuk memenuhi
harapan dan tuntutan masyarakat Jakarta Timur.
Melalui kebijakan mutu Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur yang
ditetapkan dalam pedoman mutu, dijelaskan mengenai komitmen Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Timur yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Timur menetapkan salah satu sasaran mutu yaitu waktu
pelayanan perizinan sarana kesehatan meliputi apotek, apotek rakyat, toko obat,
Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), dan Cabang Penyalur Alat Kesehatan
(CPAK) dalam 10 hari kerja serta perizinan Pangan Industri Rumah Tangga
(PIRT) maksimal dalam 12 hari kerja.
Berkaitan dengan pentingnya pemenuhan standar mutu pelayanan
perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman, maka pada laporan Praktek
1
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
2
Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini, penulis melakukan evaluasi mengenai waktu
perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yang meliputi apotek, apotek
rakyat, toko obat, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), Cabang Penyalur Alat
Kesehatan (CPAK), dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Timur periode Januari - Agustus 2014. Hasil evaluasi ini
diharapkan dapat membantu dalam melakukan penilaian kinerja dari pelayanan
publik yang diberikan oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta
Timur.
1.2
1.
Tujuan
Mengetahui jumlah perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yang
diterbitkan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode Januari - Agustus
2014.
2.
Mengevaluasi dan menilai pencapaian sasaran mutu waktu perizinan sarana
farmasi, makanan, dan minuman di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur
periode Januari - Agustus 2014.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pelayanan Perizinan
Ruang lingkup perizinan sarana kesehatan farmasi makanan dan minuman
di wilayah DKI Jakarta yang proses perizinannya telah didelegasikan ke Suku
Dinas Kesehatan Kota Administrasi adalah:
a.
Apotek (apotek kerjasama, apotek profesi, apotek rakyat dari toko obat dan
depo obat / farmasi)
b.
Toko Obat
c.
Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
d.
Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK)
e.
Sertifikasi kelayakan olahan/ produksi makanan minuman rumah tangga/
Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) (Dinas Kesehatan Propinsi DKI
Jakarta, 2002).
Adapun prosedur pelayanan perizinan dan sertifikasi sarana kesehatan
yang diselenggarakan oleh Seksi Sumber Daya Kesehatan Suku Dinas Kesehatan
Jakarta Timur melalui Bagian Farmasi, Makanan dan Minuman mengikuti alur
sebagai berikut (Sudinkes Jaktim, 2013) :
1.
Pemohon melakukan proses pendaftaran pada loket pendaftaran dan
menyerahkan berkas kepada customer service unit Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP) di Kantor Walikota.
2.
Petugas memeriksa kelengkapan berkas sesuai syarat-syarat yang sudah
ditetapkan, jika memenuhi maka petugas merekam permohonan dan
menerbitkan tanda terima berkas/ bukti pengajuan pembuatan izin untuk
diserahkan kepada pemohon. Selanjutnya tanda terima tersebut digunakan
untuk proses pengambilan surat izin atau sertifikat bila sudah selesai diproses.
3.
Selanjutnya, berkas permohonan izin diserahkan kepada Sie. Sub Bag. TU
Sudinkes Jaktim disertai dengan berita acara serah terima berkas untuk
perizinan sarana kesehatan, kemudian berkas tersebut diteruskan ke Bagian
Farmasi, Makanan dan Minuman untuk menyeleksi kelengkapan dan
memproses berkas. Jika berkas tidak memenuhi syarat, maka berkas akan
dikembalikan ke customer service di Kantor Walikota.
3
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
4
4.
Jika berkas di atas telah memenuhi syarat, maka Bagian Farmasi, Makanan
dan Minuman akan membuat Surat Tugas untuk melakukan peninjauan lokasi
(Penlok).
5.
Setelah Penlok dilakukan, Bagian Farmasi, Makanan dan Minuman membuat
Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Peninjauan Lokasi. Berdasarkan BAP
Peninjauan Lokasi, dapat diputuskan bahwa permohonan izin “Disetujui” jika
kondisi di lokasi sarana pelayanan telah memenuhi persyaratan, “Ditunda”
jika belum memenuhi persyaratan tetapi dapat dipenuhi oleh pemohon dalam
waktu kurang dari 12 hari kerja, dan “Ditolak" bila pemohon tidak dapat
memenuhi kekurangan persyaratan di lokasi sarana pelayanan, dan berkas
akan dikembalikan ke customer service Kantor Walikota.
6.
Bagian Farmasi, Makanan dan Minuman memroses surat izin dan SKRD jika
pelayanan/sarana yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan.
7.
Surat Izin/Sertifikat dan SKRD yang belum disahkan selanjutnya diserahkan
oleh Sie. Sub Bag. TU ke sekretaris untuk proses pengesahan Kepala
Sudinkes Jaktim.
8.
Surat izin/ Sertifikat dan SKRD yang telah disahkan, diserahkan kembali
kepada petugas customer service Kantor Walikota melalui Sie. Sub Bag. TU
Sudinkes Jaktim.
9.
Nomor Surat Izin sarana kesehatan serta SKRD dicatat di buku register dan
komputer, selanjutnya berkas diarsipkan oleh Bagian Farmasi, Makanan dan
Minuman.
10. Pemohon melakukan pembayaran retribusi berdasarkan SKRD di Kantor
Walikota dan dapat mengambil Surat Izin dengan menunjukkan bukti bayar
retribusi (SKRD).
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
5
Penanggung
Jawab
Customer Service
(SC) Unit PSP di
Kantor Walikota
Jakarta Timur
Alur
Keterangan
- Pemohon menerima
Tanda Terima
Berkas/bukti
Pemohon menyerahkan
berkas permohonan ke
CS Kantor Walikota
Sub. Bag TU
Suku Dinas
Kesehatan Jakarta
Timur
Berkas dikirim ke Sub. Bag
TU Sudinkes Jaktim
Koord/ Pelaksana
Farmasi, Makanan,
dan Minuman (FMM)
Berkas dikirim ke Sie.
SDKes bag. FMM
- Tanda Terima dan
pencatatan
- Lembar disposisi
- Lembar Kendali
- Bukti Tanda Terima
Berkas
- Pencatatan surat masuk
Pemeriksaan
kelengkapan &
keabsahan berkas
LENGKAP
TIDAK LENGKAP
- Berkas persyaratan
sesuai dengan jenis
Sarana
Pembuatan Surat tugas
Peninjauan Lokasi (Penlok)
Ka. Sudin Kesehatan
Jakarta Timur
Koord/ Pelaksana
FMM
- Surat Tugas
Peninjauan
Lokasi/ Sarana
Pengesahan Surat Tugas Penlok
oleh Ka. Sudinkes Jaktim
- Surat tugas diberi paraf
oleh:
1.Koor.FMM
2. Kasi.SDKes
3. Ka.Sub.Bag TU
Peninjauan Lokasi/ Sarana dan Pembuatan BAP
DITOLAK
DITUNDA
Tindak Lanjut
BAP
Pemohon harus
memperbaiki/
melengkapi
kekurangan
Pembuatan Surat Izin/ Sertifikat + SKRD
DISETUJUI
Verifikasi surat Izin/ sertifikat + SKRD
Ka. Sudin Kesehatan
Jakarta Timur
Koord/ Pelaksana
FMM
Sub. Bag TU
Suku Dinas
Kesehatan Jaktim
- Lembar Check List
Penlok
- BAP Penlok
- Surat Izin (SI)
/Sertifikat
- Surat Ketetapan
Retribusi Daerah
(SKRD)
- SI diberi paraf oleh :
1.Koor.FMM
2. Kasi.SDKes
3.Ka.Sub.Bag TU
Pengesahan Surat Izin/ Seritifikat + SKRD
oleh Ka. Sudinkes Jaktim
- SI/Sertifikat+SKRD
ditandatangani oleh
Ka.
Sudinkes Jaktim
Pencatatan no. surat izin/ Seritikat + SKRD
dan pengarsipan berkas
- Pencatatan di buku
register dan data base
komputer
- Pengarsipan di
Bag.FMM
Penyerahan Surat Izin/ Sertifikat +
SKRD ke CS Kantor Walikota
- Surat Izin/Sertifikat +
SKRD yang telah
disahkan
Customer Service
(SC)
Unit PTSP Kantor
Walikota Jaktim
CS menyerahkan Surat Izin/
Sertifikat ke pemohon setelah
pemohon melunasi SKRD
-Bukti pembayaran
SKRD ditukarkan
dengan Surat Izin
/Sertifikat
Universitas Indonesia
Gambar 2.1. Alur perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
6
2.2
Sasaran Mutu
Sasaran mutu yang ingin dicapai dalam jasa pelayanan dan kegiatan
pembinaan, pengawasan, dan pengendalian (binwasdal) yang diselenggarakan
oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur adalah sebagai
berikut:
a.
Binwasdal SDM 100% terlaksana dengan baik, benar, dan tepat waktu
b.
Binwasdal program 100% terlaksana dengan baik, benar, dan tepat waktu
c.
Pelayanan perizinan tenaga kesehatan dan sarana kesehatan 10 hari kerja,
kecuali Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) 12 hari kerja
d.
Keluhan pelanggan 100% ditindaklanjuti
e.
Kepuasan pelanggan nilai IKM (Indeks Kepuasan masyarakat) minimal 2,51
atau dalam kategori Baik.
2.3
Apotek
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya
kepada masyarakat. Fungsi apotek adalah sebagai tempat pengabdian apoteker
yang telah mengucapkan sumpah jabatan, dan sebagai sarana farmasi untuk
melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat dan
sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang
diperlukan masyarakat secara meluas dan merata (Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 1332/MenKes/SK/X/2002).
Berdasarkan pedoman perizinan sarana farmasi makanan dan minuman
provinsi DKI Jakarta (Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta, 2002), maka
perizinan apotek dibagi menjadi 4, yaitu:
a.
Apotek Kerjasama, adalah apotek dimana apoteker hanya sebagai apoteker
pengelola apotek (APA), sedangkan pemilik sarana apotek (PSA) adalah dari
pihak lain (bisa perorangan, PT, dan lain-lain).
b.
Apotek Profesi, adalah apotek yang apoteker pengelola apotek (APA) juga
sebagai pemilik sarana apoteknya (PSA).
c.
Depo Farmasi/ Depo Obat, adalah apotek yang berada di klinik, dan hanya
boleh menerima resep dari klinik tersebut.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
7
d.
Apotek Rakyat (apotek sederhana) adalah sarana kesehatan tempat
dilaksanakannya pelayanan kefarmasian di mana dilakukan penyerahan obat
dan perbekalan kesehatan, dan tidak melakukan peracikan, serta tidak
menjual obat golongan narkotika dan psikotropika, di mana terhitung sejak
ditetapkannya
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
284/MenKes/PER/III/2007, seluruh izin dan status apotek yang berasal dari
apotek sederhana akan disesuaikan menjadi apotek.
Sebelum melaksanakan kegiatannya, Apoteker Pengelola Apotek (APA)
wajib memiliki Surat Izin Apotek (SIA). Izin apotek berlaku untuk seterusnya
selama apotek yang bersangkutan masih aktif melakukan kegiatan dan APA dapat
melaksanakan
pekerjaannya
dan
masih
memenuhi
persyaratan.
Untuk
memperoleh izin apotek tidak dipungut biaya dalam bentuk apapun (Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 922/MENKES/PER/X/1993).
Untuk mendapatkan SIA, APA harus menyiapkan tempat (lokasi dan
bangunan) dan perlengkapannya termasuk obat dan perbekalan farmasi lain yang
merupakan milik sendiri atau milik pihak lain. Bangunan apotek harus
mempunyai luas yang memadai, sehingga dapat menjamin kelancaran
pelaksanaan tugas dan fungsi apotek, serta memelihara mutu perbekalan
kesehatan di bidang farmasi. Bangunan apotek minimal terdiri dari ruang tunggu,
ruang peracikan dan penyerahan obat, ruang administrasi dan ruang kerja
apoteker, tempat pencucian alat, dan toilet/ WC. Bangunan apotek harus
dilengkapi sumber air yang memenuhi syarat kesehatan, penerangan yang cukup,
alat pemadam kebakaran yang berfungsi dengan baik, serta ventilasi dan sistem
sanitasi yang baik. Apotek harus mempunyai papan nama apotek berukuran
minimal 40x60 cm dengan tulisan berwarna hitam (ukuran 5 cm) di atas dasar
berwarna putih yang memuat nama apotek, nama APA, nomor SIA dan alamat
apotek.
SIA berlaku seterusnya selama apotek yang bersangkutan masih aktif
melakukan kegiatan dan tidak ada perubahan fisik dan non fisik. SIA harus
diperbaharui bila terjadi perubahan fisik dan non fisik dari sarana apotek. Kriteria
perubahan non fisik yakni apabila terjadi pergantian apoteker pengelola sarana
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
8
apotek (baik karena meninggal dunia maupun hal lainnya), terjadi pergantian
pemilik sarana kesehatan apotek (baik karena meninggal dunia maupun hal
lainnya), terjadi pergantian nama sarana kesehatan apotek, terjadi perubahan
alamat sarana kesehatan apotek tanpa pemindahan lokasi, dan/atau terjadi karena
surat izin sarana kesehatan apotek hilang atau rusak. Sedangkan perubahan fisik,
yakni apabila terjadi perubahan denah sarana kesehatan apotek dan terjadi
perubahan pindah lokasi apotek (Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta, 2002).
Permohonan perubahan izin karena pergantian APA harus disertai dengan
lampiran sebagai berikut: SIA lama, fotokopi KTP APA baru, surat perjanjian
kerjasama antara APA baru dengan PSA yang disahkan oleh notaris, surat serah
terima apotek dari apoteker lama kepada apoteker baru, surat pernyataan apoteker
baru tidak merangkap pada sarana farmasi makanan minuman lainnya, SIK/SP
APA baru, surat kematian apoteker lama (bila meninggal), surat pernyataan APA
lama tidak keberatan atas pergantian APA baru serta berita acara serah terima
dalam rangka peralihan tanggung jawab pelayanan kefarmasian dari APA lama ke
APA baru disertai dengan saksi dan juga menerangkan bahwa telah melakukan
penyerahan kunci tempat penyimpanan narkotika, kunci penyimpanan obat keras
dan bahan berbahaya lainnya, resep-resep, obat narkotik dan psikotropik.
Sedangkan permohonan perubahan izin karena pergantian PSA harus
disertai dengan: SIA lama, surat perjanjian kerja sama antara apoteker dengan
pemilik sarana yang baru disahkan oleh notaris, surat pernyataan pemilik sarana
apotek yang baru tidak pernah terlibat dalam pelanggaran dibidang farmasi, surat
kematian dari pemilik lama (jika meninggal dunia), dan bukti pengalihan dari
PSA lama ke PSA yang baru. Data tersebut diarsipkan oleh Sudinkes untuk
selanjutnya dibuat rekapitulasi dan pemutakhiran data.
Permohonan perubahan izin karena perubahan nama apotek harus disertai
dengan SIA apotek yang lama, surat perjanjian kerjasama antara apoteker dengan
pemilik sarana apotek dengan nama apotek yang baru disahkan notaris, NPWP
yang baru, dan alasan perubahan tanpa pindah lokasi nama. Sedangkan
permohonan perubahan izin apotek karena perubahan alamat harus disertai dengan
SIA apotek yang lama, surat perjanjian kerja sama apoteker dengan pemilik
sarana apotek dengan alamat apotek yang baru disahkan notaris, serta surat
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
9
keterangan telah terjadi perubahan/nama jalan. Namun, jika perubahan alamat
karena pindah lokasi maka permohonan perubahan izin disertai dengan
pengembalian SIA lama, UUG yang baru, peta lokasi yang baru, denah ruangan
apotek yang baru, contoh etiker. kopi resep, kop surat dengan alamat yang baru
serta status gedung yang baru. Data tersebut diarsipkan oleh Sudinkes untuk
selanjutnya dibuat rekapitulasi dan pemutakhiran data.
Apotek harus memiliki perlengkapan yang memadai seperti timbangan,
mortir, wadah dan etiket, tempat penyimpanan obat, termasuk lemari khusus
narkotika dan psikotropika, kartu stok, dan sebagainya. Apotek harus melaporkan
pemakaian narkotika setiap bulan kepada Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta setempat dengan tembusan kepada Balai Besar POM di DKI
Jakarta, sedangkan pemakaian psikotropika harus dilaporkan maksimal setahun
sekali.
SIA
dapat
dicabut
jika
terdapat
pelanggaran-pelanggaran
yang
menyebabkan pencabutan SIA tersebut yang diatur menurut Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 1332/MenKes/SK/X/2002 Pasal 25 adalah :
a.
Apoteker sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai Apoteker Pengelola
Apotek (APA).
b.
Apoteker tidak lagi memenuhi kewajiban dalam pelayanan kefarmasian.
c.
APA berhalangan melakukan tugasnya lebih dari 2 tahun secara terusmenerus.
d.
Terjadi pelanggaran terhadap UU tentang narkotika, psikotropika, kesehatan,
dan ketentuan perundang-undangan yang lain.
e.
Surat izin kerja APA dicabut.
f.
Pemilik sarana apotek terbukti terlibat dalam pelanggaran perundangundangan di bidang obat.
Secara umum persyaratan izin apotek yang bekerja sama dengan pihak lain
adalah:
a.
Surat permohonan APA yang ditujukan kepada Kepala Suku Dinas
Kesehatan setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) rangkap di atas
materai Rp.6000,00.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
10
b.
Fotokopi akte notaris badan hukum dan fotokopi pengesahan badan hukum
dari Departemen Kehakiman dan HAM bila dalam bentuk PT yang
disahkan/terdaftar pada Departemen Kehakiman dan HAM RI.
c.
Fotokopi KTP DKI dari APA.
d.
Fotokopi Surat Izin Kerja (SIK)/ Surat Penugasan (SP) apoteker, dengan
lampiran surat keterangan selesai masa bakti apoteker bagi non pegawai
negeri.
e.
Fotokopi surat status kepemilikan tanah: Fotokopi sertifikat, bila gedung
milik sendiri; fotokopi surat perjanjian kontrak bangunan minimal 2 (dua)
tahun dan KTP pemilik bangunan yang masih berlaku minimal dua tahun,
bila kontrak/sewa.
f.
Fotokopi Undang-Undang Gangguan (UUG).
g.
Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
h.
Surat keterangan domisili dari kelurahan setempat.
i.
Surat pernyataan pemohon yang menyatakan akan tunduk serta patuh kepada
peraturan perundangan yang berlaku di atas materai Rp. 6000,00.
j.
Peta lokasi dan denah ruangan.
k.
Surat pernyataan dari pemilik sarana apotek tidak pernah terlibat dan tidak
akan terlibat dalam pelanggaran peraturan di bidang farmasi/ obat dan tidak
akan ikut campur dalam pengelolaan obat di atas materai Rp. 6000,00.
l.
Surat pernyataan APA bahwa yang bersangkutan tidak bekerja pada bidang
farmasi lain di atas materai Rp. 6000,00.
m. Surat pernyataan tidak melakukan penjualan narkotika, obat keras tertentu
tanpa resep di atas materai Rp.6000,00.
n.
Struktur organisasi dan tata kerja/ tata laksana (dalam bentuk Organogram).
o.
Daftar ketenagaan berdasarkan pendidikan.
p.
SIK Asisten Apoteker/D3 farmasi.
q.
Rencana jadwal buka apotek.
r.
Daftar peralatan peracikan obat.
s.
Buku wajib peraturan perundangan di bidang farmasi.
t.
Formulir pelaporan narkotika dan psikotropika.
u.
Akte notaris perjanjian kerjasama APA dan PSA (asli/legalisir).
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
11
v.
Surat izin atasan bagi apoteker Pegawai Negeri Sipil.
Secara umum persyaratan izin apotek praktek profesi:
a.
Surat permohonan apoteker praktek profesi ditujukan kepada Kepala Suku
Dinas Kesehatan setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) rangkap di atas
materai Rp.6000,00.
b.
Surat rekomendasi dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) DKI Jakarta yang
menyatakan bahwa yang bersangkutan layak untuk melakukan apotek profesi
yang diterbitkan setiap tahun sekali.
c.
Fotokopi KTP DKI apoteker apotek praktek profesi.
d.
Status kepemilikan bangunan, IMB dan surat sewa menyewa minimal 2
tahun.
e.
Denah bangunan beserta peta lokasi.
f.
Daftar peralatan peracikan, etiket, dll.
g.
Fotokopi NPWP apoteker.
h.
SIK/SP apoteker dan pas foto 2x3 sebanyak 2 lembar dengan melampirkan
surat selesai masa bakti apoteker.
i.
Surat pernyataan dari apotek bahwa selama buka apotek harus ada
apotekernya (bila tidak ada apotekernya maka harus tutup).
j.
Jadwal buka apotek bersama dengan petugas/apoteker yang lain yang ikut
melakukan praktek profesi dengan melampirkan SIK dan KTP DKI Jakarta.
Secara umum persyaratan Izin depo obat/farmasi:
a.
Surat permohonan apoteker penanggung jawab depo ditujukan kepada Suku
Dinas Kesehatan setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) rangkap di atas
materai Rp.6000,00.
b.
Fotokopi izin klinik yang masih berlaku.
c.
Fotokopi akte notaris badan hukum dan fotokopi pengesahan badan hukum
dari Departemen Kehakiman dan HAM bila dalam bentuk badan hukum.
d.
Fotokopi KTP DKI APA.
e.
Ijasah/SIK/SP Apoteker dengan melampirkan surat selesai masa bakti
apoteker.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
12
f.
Surat pengangkatan apoteker sebagai karyawan/penanggung jawab depo
obat/farmasi.
g.
Proposal untuk mendirikan depo obat/farmasi.
h.
Ijazah/SIK asisten apoteker.
i.
Peta lokasi dan denah bangunan seatap/sepekarangan dengan klinik serta
denah bangunan tertutup.
j.
NPWP perusahaan.
k.
UUG.
l.
Status gedung/sertifikat gedung sewa minimal dua tahun.
m. Surat pernyataan apoteker hanya melayani resep dari klinik perusahaannya
(bukan dari resep umum), kecuali atas nama pasien perusahaan.
Pada setiap pengalihan tanggung jawab kefarmasian yang disebabkan
karena penggantian APA oleh apoteker pengganti, harus diikuti dengan serah
terima resep, narkotika dan perbekalan farmasi lainnya serta kunci tempat
penyimpanan narkotika dan psikotropika. Serah terima ini harus diikuti dengan
pembuatan berita acara. Apabila apotek melakukan pelanggaran, maka dapat
diberikan teguran secara lisan untuk segera dilakukan perbaikan. Apabila tidak
ada perbaikan dari apotek tersebut, maka diberikan peringatan tertulis kepada
APA. Pelaksanaan pencabutan SIA dapat dilakukan setelah dikeluarkan
peringatan secara tertulis kepada APA sebanyak tiga kali berturut-turut dengan
tenggang waktu masing-masing dua bulan atau pembekuan izin apotek untuk
jangka waktu selama-lamanya 6 bulan. Akan tetapi, pembekuan izin ini dapat
dicairkan kembali apabila apotek telah membuktikan memenuhi seluruh
persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (Peraturan Menteri Kesehatan
No. 1332/MenKes/SK/X/2002, 2002).
2.4
Apotek Rakyat (Dinkes Provinsi, 2002 ; Peraturan Menteri Kesehatan No
284/MenKes/PER/III/2007, 2007)
Apotek rakyat adalah sarana kesehatan tempat dilaksanakannya pelayanan
kefarmasian, dimana dilakukan penyerahan obat dan perbekalan kesehatan, dan
tidak melakukan peracikan dan pelayanan resep narkotik dan psikotropik.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
13
Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
284/MenKes/PER/III/2007, ketentuan yang harus dipenuhi oleh Apotek rakyat
adalah:
a.
Apotek rakyat dalam pelayanan kefarmasian harus mengutamakan obat
generik
b.
Apotek rakyat dapat menyimpan dan menyerahkan obat-obatan yang
termasuk golongan obat keras, obat bebas terbatas, obat bebas, dan
perbekalan kesehatan rumah tangga
c.
Apotek rakyat dilarang menyediakan narkotika dan psikotropika, meracik
obat dan menyerahkan obat dalam jumlah besar.
d.
Setiap apotek rakyat harus memiliki satu orang apoteker sebagai penanggung
jawab, dan dapat dibantu oleh asisten apoteker
e.
Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, apotek rakyat yang melanggar
ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan dapat
dikenakan tindakan administratif berupa teguran lisan, tertulis, sampai dengan
pencabutan izin
f.
Pedagang eceran yang statusnya sudah berubah menjadi apotek sederhana
dianggap telah menjadi apotek rakyat.
Secara umum persyaratan izin apotek yang berasal dari toko obat/apotek
sederhana (apotek rakyat) :
a.
Surat permohonan APA ditujukan kepada kepala Suku Dinas Kesehatan
setempat sebanyak 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) rangkap di atas materai
Rp.6.000,00.
b.
Fotokopi akte notaris badan hukum dan fotokopi pengesahan badan hukum
dari Departemen Kehakiman dan HAM bila bentuk PT.
c.
Salinan/fotokopi KTP DKI dari APA.
d.
Fotokopi izin domisili dari lurah.
e.
Status bangunan milik sendiri lampirkan sertifikat, bila sewa, fotokopi
perjanjian kontrak bangunan dan KTP pemilik bangunan yang masih berlaku
minimal 2 (dua) tahun.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
14
f.
Pernyataan pemilik sarana lokasi hanya untuk pada sentra pasar tempat toko
obat dan tidak pindah diluar pasar diatas materai Rp.6000,00.
g.
Surat pernyataan kepala pasar yang menyatakan pihaknya ikut mengawasi
kegiatan apotek terhadap ketentuan per UU Farmasi yang berlaku di atas
materai Rp. 6000,00.
h.
Surat keterangan domisili dari lurah atau kepala pasar.
i.
Surat pernyataan pemohon dan pemilik yang menyatakan akan tunduk serta
patuh kepada peraturan yang berlaku di atas materai Rp.6000,00.
j.
Peta lokasi dan denah bangunan.
k.
Surat pernyataan pemilik sarana apotek tidak terlibat lagi dalam pelanggaran
peraturan di bidang Farmasi/obat di atas materai Rp.6000,00.
l.
Surat pernyataan APA sanggup mengelola apotek/toko obat diatas materai
Rp.6000,00.
m. Surat pernyataan dari APA dan PSA tidak melakukan peracikan dan
penjualan obat Narkotik, OKT baik dengan resep dokter maupun tanpa resep
dari pemilik dan apoteker diatas materai Rp.6000,00.
n.
Struktur organisasi apotek dan tata kerja/ tata laksana.
o.
Daftar
ketenagaan
berdasarkan
pendidikan
dilampiri
sengan
SK
pengangkatan dan daftar gaji yang disetujui oleh apoteker, pemilik dan tenaga
kerja tersebut diatas materai Rp.6000,00.
p.
Surat izin kerja/surat penugasan apoteker.
q.
Surat izin kerja AA/D3 Farmasi.
r.
Rencana jadwal buka apotek.
s.
Daftar peralatan lainnya.
t.
Daftar buku wajib peraturan per UU di bidang Farmasi.
u.
Surat peryataan APA dan pemilik bersedia bila diperiksa ke apotek oleh
petugas kesehatan yang berwenang di atas materai Rp.6000,00.
Tata cara memperoleh izin apotek rakyat:
a.
Permohonan Izin Apotek Rakyat diajukan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
15
b.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 6 (enam) hari
kerja setelah menerima permohonan dapat meminta bantuan teknis kepada
Kepala Balai POM untuk melalukan pemeriksaan setempat terhadap kesiapan
Apotek untuk melakukan kegiatan.
c.
Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Balai POM selambat
lambatnya 6 (enam) hari kerja setelah permintaan bantuan teknis dari Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan hasil pemeriksaan setempat.
d.
Dalam hal pemeriksaan tidak dilaksanakan, Apoteker Pemohon dapat
membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dengan tembusan kepada Kepala Dinas
Propinsi
e.
Dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja setelah diterima laporan hasil
pemeriksaan sebagaimana dimaksud angka 3, atau pernyataan dimaksud
angka 4, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat mengeluarkan
Surat Izin Apotek
f.
Dalam hal hasil pemeriksaan Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau
Kepala Balai POM dimaksud poin c masih belum memenuhi syarat Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dalam waktu 12 (dua belas) hari
kerja mengeluarkan Surat Penundaan
g.
Terhadap Surat Penundaan, apoteker diberi kesempatan untuk melengkapi
persyaratan yang belum dipenuhi selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1
(satu) bulan sejak tanggal Surat Penundaan.
h.
Terhadap permohonan izin Apotek Rakyat yang ternyata tidak memenuhi
persyaratan, atau lokasi Apotek tidak sesuai dengan permohonan, maka
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 12 (dua belas) hari kerja wajib mengeluarkan Surat
Penolakan disertai dengan alasan-alasannya.
2.5
Toko Obat (Pedagang Eceran Obat)
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1331/Menkes/SK/X/2002,
pedagang eceran obat didefinisikan sebagai orang atau badan hukum di Indonesia
yang mempunyai izin untuk menyimpan obat-obat bebas dan obat-obat terbatas
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
16
(daftar W) serta untuk dijual secara eceran di tempat tertentu sesuai dengan yang
tercantum dalam surat izin.
Ketentuan yang harus dipenuhi oleh pedagang eceran obat adalah sebagai
berikut :
a.
Pedagang eceran obat dipimpin oleh seorang Asisten Apoteker sebagai
penanggung jawab teknis farmasi.
b.
Harus memasang papan nama di depan toko yang mudah dilihat oleh umum
dengan tulisan “Toko Obat Berizin” beserta nama toko obat, tulisan “Tidak
Menerima Resep Dokter” di bagian sudut kanan atas, mencantumkan nomor
surat izin.
c.
Tidak diperkenankan membuat atau meracik obat, membungkus atau
membungkus kembali obat (hanya menjual obat dalam bentuk kemasan asli
pabrik).
d.
Tidak diperkenankan menerima atau melayani resep dokter.
e.
Tidak diperkenankan bertindak sebagai pedagang besar farmasi.
f.
Tidak diperkenankan menjual obat keras, narkotika, dan obat-obat berbahaya
dan bersedia menyerahkan obat-obat tersebut kepada petugas Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Timur bila ditemukan pada saat pemeriksaan.
g.
Harus membeli obat obat-obat dari pedagang besar farmasi yang resmi, yang
memiliki izin dari Departemen Kesehatan RI.
h.
Tidak diperkenankan menjual obat-obat yang rusak atau kadaluarsa dan
bersedia dimusnahkan oleh petugas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur bila
ditemukan pada saat pemeriksaan.
i.
Diwajibkan menaati peraturan-peraturan yang berlaku dan yang akan berlaku.
Khusus untuk toko obat di Provinsi DKI Jakarta, surat izin pendirian suatu
toko obat dapat diperoleh dengan mengajukan surat permohonan Izin Usaha
kepada Suku Dinas Kesehatan setempat yaitu di Seksi Farmasi Makanan dan
Minuman. Berbeda dengan surat izin apotek, surat izin untuk toko obat hanya
berlaku selama 2 tahun terhitung mulai tanggal ditetapkan kecuali jika ada
perubahan baik fisik maupun non fisik.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
17
Perubahan secara fisik antara lain perubahan alamat/ pindah lokasi toko
obat dan perpanjangan izin toko obat, sedangkan perubahan non fisik antara lain
pergantian nama penanggung jawab toko obat, pergantian nama toko obat,
pergantian pemilik toko obat serta hilang atau rusaknya surat izin toko obat. Jika
perubahan fisik maupun non fisik, pengusaha toko obat harus mengajukan
permohonan tertulis kepada Suku Dinas Kesehatan setempat, setelah itu Seksi
Farmasi Makanan dan Minuman akan menindaklanjuti permohonan tersebut
dengan melakukan peninjauan atau pemeriksaan lapangan terhadap toko obat
yang mengalami perubahan secara fisik sedangkan toko obat yang mengalami
perubahan non fisik hanya dilakukan pemeriksaan secara administrasi.
Adapun persyaratan perizinan toko obat antara lain :
a.
Surat permohonan izin toko obat dari pemilik toko obat ditujukan kepada
Kepala Suku Dinas Kesehatan setempat sebanyak 3 rangkap, 1 rangkap diatas
materai Rp6000,00.
b.
Fotokopi KTP DKI Jakarta dari pemilik toko obat
c.
Akte pendirian perusahaan bila bentuk badan hukum yang sah/ terdaftar pada
Menteri Kehakiman.
d.
Gambar denah lokasi tempat usaha dan denah ruangan.
e.
Fotokopi Ijazah Surat Izin Kerja Asisten Apoteker (SIKAA) dan pas foto 2x3
sebanyak 2 lembar.
f.
Surat pernyataan kesediaaan bekerja Asisten Apoteker penanggung jawab
teknis kepada toko obat diatas materai Rp6000,00.
g.
Surat yang menyatakan status bangunan tempat usaha berupa sertifikat hak
kepemilikan atau surat sewa minimal 2 tahun dengan melampirkan fotokopi
KTP pemilik.
h.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak.
i.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Toko obat harus menjalankan usahanya sesuai dengan ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku. Oleh karena itu, apabila toko obat
melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi baik nerupa sanksi administratif
maupun sanksi pidana. Sanksi administratif berupa pemberian surat peringatan,
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
18
penghentian sementara kegiatan toko obat sampai pencabutan surat izin.
Sedangkan untuk sanksi pidana, pemilik toko obat dapat diajukan ke pengadilan
(Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2002).
2.6
Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) adalah usaha yang hanya
membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan obat
luar, dan rajangan.
Persyaratan izin UMOT terdiri dari :
a.
Surat permohonan
b.
Fotokopi akta pendirian badan usaha perorangan yang sah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
c.
Susunan Direksi/ Pengurus dan Komisaris/ Badan Pengawas dalam hal
permohonan bukan perseorangan
d.
Fotokopi KTP/ identitas pemohon dan/atau Direksi/ Pengurus dan Komisaris/
Badan Pengawas
e.
Pernyataan pemohon dan/ atau Direksi/ Pengurus dan Komisaris/ Badan
Pengawas tidak pernah terlibat pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang farmasi
f.
Fotokopi bukti penguasaan tanah dan bangunan
g.
Surat Tanda Daftar Perusahaan dalam hal permohonan bukan perseorangan
h.
Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan dalam hal permohonan bukan
perseorangan
i.
Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak
j.
Fotokopi Surat Keterangan Domisili
Setiap industri dan usaha obat tardisional dilarang membuat :
a.
Segala jenis obat tradisional yang mengandung bahan kimia hasil isolasi atau
sintetik yang berkhasiat obat
b.
Obat tradisional dalam bentuk intravaginal, tetes mata, sediaan parenteral,
supositoria kecuali untuk wasir dan atau
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
19
c.
Obat tradisional dalam bentuk cairan obat dalam yang mengandung etanol
dengan kadar lebih dari 1% (satu persen).
2.7
Cabang Penyalur Alat Kesehatan
Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) adalah badan hukum, badan
usaha yang telah memperoleh izin usaha untuk pengadaan, penyimpanan,
penyaluran alat kesehatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) adalah sarana yang legal yang
menyalurkan alkes berdasarkan penunjukkan dari Penyalur Alkes (PAK) yang
telah mendapat izin dari Kementrian Kesehatan RI. Izin CPAK berlaku sesuai
dengan penunjukan yang diberikan oleh PAK pusat dan paling lama adalah tiga
tahun.
Alat kesehatan adalah instrument, apparatus, mesin, alat untuk
ditanamkan, reagen/ produk diagnostik in vitro atau barang lain yang sejenis atau
barang lain yang terkait komponen, bagian dan perlengkapan yang dimaksudkan
untuk mendiagnosis penyakit, menyembuhkan, merawat, memulihkan atau
mencegah penyakit pada manusia.
Sebagai penanggung jawab teknis CPAK adalah tenaga kerja yang sesuai
dengan kompetensi alkes yang disalurkan, antara lain asisten apoteker, apoteker
atau akademi farmasi. Persyaratan yang harus dilengkapi untuk memperoleh izin
CPAK antara lain :
a.
Surat permohonan dari direktur/ Pimpinan Usaha Penyalur Alat Kesehatan
(UPAK) bukan dari CPAK yang ditujukan kepada Sudinkes setempat
sebanyak tiga rangkap dan satu rangkap di atas materai Rp. 6000,00.
b.
Surat penunjukkan dari UPAK sebagai SPAK di atas materai Rp. 6000,00.
c.
Fotokopi izin UPAK.
d.
Akte perusahaan CPAK bila bentuk PT dan terdaftar pada Menteri
Kehakiman dan HAM.
e.
Denah bangunan/ ruangan dari CPAK.
f.
Peta lokasi CPAK.
g.
SIUP CPAK.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
20
h.
NPWP CPAK.
i.
Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB/ IPB) dan UUG.
j.
Domisili perusahaan.
k.
Status bangunan. Bila milik sendiri, lampirkan sertifikat dan bila sewa
minimal 2 tahun dengan melampirkan surat sewa serta fotokopi KTP pemilik
(Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2002; Permenkes No. 142, 1991).
2.8
Pangan Industri Rumah Tangga
Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) adalah perusahaan pangan yang
memiliki tempat usaha di lokasi pemukiman dengan peralatan pengolahan pangan
manual hingga semi otomatis sesuai dengan UU No.28 Tahun 2004. Dalam
menjalankan PIRT ini, harus mempunyai Sertifikasi Produksi Pangan untuk
Perusahaan Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). SPP-IRT ini bertujuan
untuk :
a.
Meningkatkan pengetahuan produsen dan karyawan tentang pengolahan
pangan dan peraturan perundang-undangan di bidang keamanan pangan.
b.
Menumbuhkan kesadaran dan motivasi produsen dan karyawan tentang
pentingnya pengelolaan pangan yang higienis dan tanggung jawab terhadap
keselamatan konsumen.
c.
Meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen terhadap produk yang
dihasilkan PIRT.
Berikut adalah tata cara penyelenggaraan SPP-IRT :
a.
Pengajuan permohonan
Permohonan untuk mendapatkan SPP-IRT ditujukan kepada Pemerintah
Daerah atau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, dengan melampirkan
persyaratan sebagai berikut:
1) Surat permohonan dari direktur/ pimpinan perusahaan/ perorangan ditujukan
kepada Sudinkes setempat rangkap 2 dan 1 rangkap diatas materai
Rp.6000,00.
2) Data perusahaan bila dalam bentuk CV lampirkan akte notarisnya.
3) Peta lokasi
4) Denah ruangan produksi
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
21
5) Rancangan etiket
6) Fotokopi KTP pemilik
7) Pasfoto pemilik 3x4 cm dua lembar
8) Surat izin perindustrian dari Dinas/ Sudin Perindustrian.
9) Data produk makanan yang akan diproduksi.
10) Khusus untuk repack harus ada surat keterangan dari asal produk.
11) Status gedung (sewa/ milik sendiri), lampirkan fotokopi serifikat, bila sewa
lampirkan surat sewa minimal 2 tahun beserta fotokopi KTP pemilik.
Permohonan SPP-IRT tidak dapat dipenuhi apabila pangan yang
diproduksi berupa susu dan hasil olahan, daging, ikan, unggas dan hasil olahannya
yang memerlukan proses dan atau penyimpanan beku; pangan kaleng; pangan
bayi; minuman beralkohol; air minum dalam kemasan; pangan lain yang wajib
memenuhi persyaratan SNI (contoh: Sl, coklat bubuk, garam yodium, AMDK dan
tepung); pangan lain yang ditetapkan oleh BPOM. Sebelum mendapatkan SPPIRT pihak pemohon diwajibkan untuk mengikuti Penyuluhan Kemanan Pangan
(PKP) dan bersedia untuk diperiksa sarana produksinya oleh Sudinkes
Kotamadya.
b.
Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Penyuluhan Kemanan Pangan
Penyelenggaraan dan penyuluhan keamanan pangan dalam rangka SPP-IRT
dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota atau Suku Dinas Kesehatan
di DKI Jakarta. Pelaksanaannya dapat dilaksanakan secara bersama-sama oleh
beberapa Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Materi penyuluhan keamanan
pangan yang diberikan meliputi : berbagai jenis bahaya biologis, kimia, fisik, cara
menghindari dan memusnahkannya serta pengawetan makanan; higienis dan
sanitasi sarana perusahaan PIRT; Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB);
peraturan perundangan tentang keamanan pangan, penggunaan Bahan Tambahan
Pangan (BTP), label dan iklan pangan. Materi pelengkap dapat dikembangkan
sesuai kebutuhan perusahaan PIRT, misalnya pengemasan dan penyimpanan
produk pangan PIRT; dan pengembangan usaha perusahaan PIRT hingga
termasuk etika bisnis. Untuk mengikuti penyuluhan keamanan pangan, pihak
pemohon harus melampirkan persyaratan sebagai berikut :
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
22
1) Permohonan diatas materai Rp. 6000,00.
2) Fotokopi KTP
3) Pasfoto berwarna ukuran 3x4 cm sebanyak 2 lembar
c.
Pemeriksaan Sarana Produksi
Setelah melaksanakan Penyuluhan Keamanan Pangan, petugas Suku Dinas
Kesehatan Kotamadya melakukan pemeriksaan ke sarana produksi PIRT. Petugas
yang melakukan pemeriksaan tersebut harus memiliki Sertifikasi Inspektur
Pangan. Laporan pemeriksaan sarana produksi PIRT dengan hasil minimal cukup
merupakan salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan SPP-IRT.
d.
Sertifikasi Produksi Pangan IRT
Sertifikasi yang diterbitkan dari kegiatan ini terdiri dari dua jenis, yaitu
sertifikasi penyuluhan keamanan pangan dan sertifikasi produksi pangan.
Sertifikasi penyuluhan keamanan pangan, dimana semua PIRT harus mempunyai
minimal satu orang tenaga yang telah memiliki sertifikat penyuluhan keamanan
pangan. Apabila PIRT tidak mempunyai tenaga yang telah memiliki sertifikat
yang dimaksud, maka perusahaan tersebut harus menunjuk tenaga yang sesuai
dengan tugasnya untuk mengikuti penyuluhan keamanan pangan.
Sertifikasi produksi pangan diberikan kepada PIRT yang mempunyai tenaga
yang lulus Penyuluhan Keamanan Pangan dan telah diperiksa sarana produksinya
dengan hasil minimal cukup, dimana sertifikat ini diterbitkan untuk satu jenis
pangan produk PIRT. PIRT berlaku untuk selama PIRT tersebut masih tetap
beroperasi.
e.
Sistem Pendataan dan Pelaporan
Penyelenggaraan SPP-IRT di Sudinkes Kota Administrasi setempat
melaporkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Badan POM
setempat dengan melampirkan Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan dan
Sertifikat
Produksi
PIRT
yang selambat-lambatnya
satu
bulan
setelah
penyelenggaraan. Balai besar POM melaporkan rekapitulasi penerbitan SPP-IRT
kepada Badan POM. Sistem pendataan dan pelaporan SPP-IRT dilakukan oleh
Sudinkes Kota Administrasi setempat (Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2002).
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pengambilan data dan penulisan laporan dilaksanakan pada tanggal 1 - 19
September 2014 di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Seksi
Sumber Daya Kesehatan Koordinator Farmasi, Makanan,dan Minuman.
3.2
Prosedur Pelaksanaan
3.2.1
Pengambilan Data
Data diperoleh dari buku kendali perizinan dan berkas perizinan sarana
pelayanan Farmasi, Makanan, dan Minuman (Farmakmin) di wilayah Jakarta
Timur periode Januari - Agustus 2014. Sarana pelayanan farmasi, makanan, dan
minuman yang dikaji meliputi apotek, apotek rakyat, toko obat, UsahaMikro Obat
Tradisional (UMOT), Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK), dan Pangan
Industri Rumah Tangga (PIRT).
3.2.2
Pengolahan Data
Data lamanya waktu perizinan apotek dapat diketahui dari buku kendali
yang berisi informasi mengenai waktu berkas permohonan diterima oleh Kantor
Walikota dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, waktu surat izin dicetak, dan
keterangan yang memuat lamanya waktu (jika ada). Berkas perizinan periode
Januari - Agustus 2014 dari tiap sarana pelayanan farmakmin digunakan untuk
memeriksa kebenaran dan atau untuk melengkapi data yang belum tercatat dalam
buku kendali.
Data yang diperoleh kemudian direkapitulasi dalam bentuk tabel yang
berisi nama sarana farmakmin, tanggal berkas masuk customer service kantor
walikota dan suku dinas kesehatan, tanggal surat izin dicetak, tanggal berkas
lengkap, lama perizinan sesuai dengan hari kerja (hari senin sampai jumat pada
tiap minggu, dikurangi dengan hari-hari libur nasional dan cuti bersama), kriteria
memenuhi atautidak memenuhi sesuai dengan standar pelayanan maksimal 10
(sepuluh) hari kerja untuk apotek, apotek rakyat, toko obat, Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT), Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) dan 12 (dua
23
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
24
belas) hari kerja untuk perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) serta
penelusuran alasan keterlambatan (jika ada).
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tugas khusus ini, dilakukan rekapitulasi data perizinan dan evaluasi
pelayanan perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman di wilayah Kota
Administrasi Jakarta Timur pada periode Januari - Agustus 2014. Evaluasi
dilakukan dengan membandingkan kesesuaian antara lamanya proses perizinan
sarana farmasi, makanan, dan minuman dengan standar mutu yang telah
ditetapkan.
4.1
Perizinan Sarana Farmasi, Makanan, dan Minuman
Pemberian izin terhadap sarana farmasi, makanan, dan minuman
merupakan salah satu bentuk pelayanan Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi
Jakarata Timur dan juga merupakan tugas pokok dari Suku Dinas Kesehatan
sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan.
Berdasarkan hasil rekapitulasi data yang diperoleh selama periode Januari
- Agustus 2014, Seksi Sumber Daya Kesehatan Koordinator Farmasi, Makanan,
dan Minuman Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur telah menerbitkan 118
perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman. Sarana ini terdiri atas 63
apotek, 29 apotek rakyat, 6 toko obat, 19 Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT),
1 Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) dan tidak terdapat izin Usaha Mikro
Obat Tradisional (UMOT).
Tabel 4.1.
Jumlah perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yang
dikeluarkan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode Januari –
Agustus 2014
Persentase
Nama Sarana
Jumlah
Apotek
63
53%
Apotek Rakyat
29
24%
Pangan Industri Rumah
19
16%
Tangga (PIRT)
Toko Obat
6
5%
Usaha
Mikro
Obat
0
0%
Tradisional (UMOT)
Cabang Penyalur Alat
1
1%
Kesehatan (CPAK)
Total
118
25
Universitas indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
26
Data persentase perizinan sarana Farmasi, Makanan, dan Minuman yang
dikeluarkan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur periode Januari – Agustus 2014
menunjukkan bahwa perizinan yang paling banyak dikeluarkan yaitu untuk sarana
apotek yaitu sebesar 53%, selanjutnya persentase jumlah perizinan untuk sarana
apotek rakyat sebesar 24%, Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) sebesar 16%,
perizinan sarana toko obat 5%, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) sebesar
0%, dan perizinan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) sebesar 1 %.
Tabel 4.2 Perizinan sarana farmasi, makanan, dan minuman yang diterbitkan
oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur tiap bulannya pada periode
Januari - Agustus 2014
SARANA FARMASI, MAKANAN DAN MINUMAN
BULAN
APOTEK
APOTEK
RAKYAT
TOKO
OBAT
PIRT
UMOT
Jumlah
Total
Tiap
Bulan
8
14
15
13
9
15
20
24
CPAK
JANUARI
5
1
2
FEBRUARI
8
2
1
2
1
MARET
13
1
1
APRIL
8
5
0
MEI
8
1
JUNI
4
8
3
JULI
8
8
2
2
0
0
AGUSTUS
9
9
1
5
0
0
Jumlah Total
63
29
6
19
1
1
Tiap Sarana
JUMLAH TOTAL PERIZINAN BULAN JANUARI – AGUSTUS 2014
APOTEK
APOTEK RAKYAT
TOKO OBAT
P-IRT
UMOT
118
CPAK
13
8
8
8
5
8
5
0
1
2
0 0
2 2
1 1
0
JANUARI FEBRUARI
11
000
MARET
00
4
1
APRIL
1
0000
MEI
99
88
5
3
22
0 00
JUNI
00
JULI
1
00
AGUSTUS
Gambar 4.1. Diagram batang jumlah perizinan sarana farmasi, makanan, dan
minuman yang diterbitkan oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Timur tiap bulannya pada periode Januari - Agustus 2014
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
27
4.2
Pelayanan Perizinan
Berdasarkan Quality Procedure Pelayanan Perizinan dan Sertifikasi
No.Dokumen QP/SDK-JT/SDKes/13 Revisi 02 dinyatakan bahwa Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) adalah kegiatan pelayanan perizinan dan non
perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke
tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat melalui satu pintu. Pada
pelayanan perizinan sarana farmasi, makanan dan minuman, koordinator
Farmakmin Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur menetapkan instruksi kerja
berupa alur yang disesuaikan dengan sistem tersebut, yaitu proses perizinan dapat
dihentikan sementara karena ada dokumen perizinan yang tidak lengkap. Suku
Dinas Kesehatan Jakarta Timur masih menerapkan sistem manual dalam
penerimaan dan penyimpanan data. Sistem komputerisasi hendaknya dilakukan
sejak awal berkas masuk hingga surat izin diberikan. Hal ini akan memudahkan
dalam penyimpanan data dan penelusuran kembali jika dibutuhkan.
Berdasarkan evaluasi waktu pelayanan perizinan di Suku Dinas Kesehatan
Jakarta Timur periode Januari - Agustus 2014 terdapat beberapa sarana yang
proses perizinannya mengalami keterlambatan dan menyebabkan waktu pelayanan
menjadi lebih lama. Berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut mengenai
penyebab keterlambatan tersebut, diketahui bahwa keterlambatan yang terjadi
bukan disebabkan oleh kinerja Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, namun dari
pemohon yang mengajukan perizinan. Penyebab utama keterlambatan adalah
karena permintaan pemilik sarana untuk menunda peninjauan lokasi. Selain itu,
keterlambatan juga disebabkan karena berkas yang belum lengkap seperti ijazah
yang belum dilegalisir, belum adanya STRTTK dari asisten apoteker dan SIUP
belum difotokopi dan cuti bersama lebaran.
Jika waktu pelayanan perizinan dihitung dari setelah berkas lengkap, maka
sarana farmasi, makanan, dan minuman yang mengalami keterlambatan adalah
Apotek Century Pharma Cito, Apotek Generik Cibubur 2, Apotek Generik Delima
Raya, dan Apotek Generik Olahraga Kramatjati, Generik Delima Raya, Generik
Cibubur 2, Generik Gempol Raya, Generik Rawa Kuning , RK, Generik Bulak
Rantai, Fatahillah Medisal Centre, Century gading icon, Generik Kalisari 8
(Lampiran 6). Apotek Rakyat yang mengalami keterlambatan yaitu Hidayat
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
28
(Lampiran 7). PIRT yang mengalami keterlambatan diantaranya adalah PIRT CV
Gemilang karya bersama selama 13 hari, Ratu Aneka Rasa selama 36 hari, Kumin
selama 25 hari, Rattu Aneka rasa (izin SK 2 Agustus 2014) selama 14 hari
(Lampiran 9). Toko obat yang mengalami keterlambatan yaitu Konimex store
dengan lama perizinan selama 13 hari, Keni dengan lama perizinan selama 13
hari, Cahaya Baru II dengan lama perizinan selama 18 hari (Lampiran 8).
Sasaran mutu untuk waktu pemberian izin sarana farmasi, makanan, dan
minuman di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur adalah 100% perizinan
terlaksana tepat waktu setelah berkas lengkap.
Tabel 4.3.
Persentase pencapaian waktu perizinan Apotek bulan
Januari -
Agustus 2014
Bulan
Jumlah
Perizina
n
JANUARI
5
Jumlah Perizinan
yang memenuhi
target mutu
(dihitung dari
berkas lengkap)
5
Jumlah Perizinan yang
memenuhi target mutu
(dihitung dari setelah
berkas lengkap dan
penundaan penlok)
Persentase
Pencapaian
100%
5
100%
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
8
13
8
8
4
8
7
11
7
4
3
7
88%
85%
88%
50%
75%
88%
8
13
8
8
3
8
100%
100%
100%
100%
AGUSTUS
Jumlah
Total
9
8
89%
9
100%
63
52
83%
62
97%
Persentase
Pencapaia
n
75%
100%
Total perizinan Apotek bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak
63
perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 52 perizinan, dengan
persentase pencapaian yang dihitung setelah berkas lengkap yaitu 83%. Pada
Bulan Januari waktu perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada
Bulan Februari hingga Agustus terdapat izin yang mengalami keterlambatan.
Keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh permintaan penundaan peninjauan
lokasi oleh pemilik sarana .Saat akan dilakukan peninjauan lokasi pemilik sarana
belum siap. Namun bila waktu pelayanan dihitung dengan tidak adanya
penundaan peninjauan lokasi, maka waktu pelayanan tetap memenuhi syarat
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
29
sesuai yang ditetapkan. Persentase pencapaian yang dihitung jika tidak adanya
penundaan penilok oleh pemilik sarana yaitu 97%.
Tabel 4.4 Persentase waktu perizinan Apotek Rakyat bulan Januari - Agustus
2014
Persentase
Pencapaian
Jumlah
Perizinan yang
memenuhi
target mutu
(dihitung dari
setelah berkas
lengkap dan
penundaan
penlok)
Bulan
Jumlah
Perizinan
Jumlah
Perizinan yang
memenuhi
target mutu
(dihitung dari
berkas lengkap)
JANUARI
0
-
-
-
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
2
1
0
1
8
8
9
2
1
1
7
8
8
100%
100%
100%
88%
100%
89%
2
100%
1
1
7
8
8
100%
100%
Jumlah
Total
29
27
93%
28
93%
Persentase
Pencapaian
-
88%
100%
89%
Total perizinan Apotek Rakyat bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 29
perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 27 perizinan, dengan
persentase pencapaian yaitu 93%. Pada Bulan Februari, Maret, Mei dan Juli waktu
perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada Bulan Juni dan
Agustus terdapat izin yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi
disebabkan oleh masalah kelengkapan administrasi, dan belum adanya
rekomendasi dari BPOM. Pada perizinan apotek rakyat sampai bulan agustus ini
tidak terdapat permintaan penundaan lokasi oleh pemilik sarana.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
30
Tabel 4.5 Persentase waktu perizinan Toko Obat bulan Januari - Agustus 2014
Bulan
Jumlah
Perizinan
Jumlah
Perizinan yang
memenuhi
target mutu
(dihitung dari
berkas
lengkap)
Persentase
Pencapaian
Jumlah Perizinan
yang memenuhi
target mutu
(dihitung dari
setelah berkas
lengkap dan
penundaan penlok)
Persentase
Pencapaian
JANUARI
1
1
100%
1
100%
FEBRUARI
1
1
100%
1
100%
MARET
1
0
0%
1
100%
APRIL
0
MEI
0
JUNI
0
JULI
2
0
0%
2
100%
AGUSTUS
1
1
100%
1
100%
Jumlah
Total
6
3
50%
6
100%
Total perizinan Toko Obat pada Bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak
6 perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu (dihitung dari berkas lengkap)
sebanyak 3 perizinan, dengan persentase pencapaian yaitu 50%. Pada Bulan
Januari dan Februari waktu perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%.
Pada Bulan Maret dan Juli terdapat izin yang mengalami keterlambatan.
Keterlambatan yang terjadi disebabkan oleh penundaan peninjauan lokasi akibat
kekurangan berkas dan karena sarana yang akan ditinjau belum siap. Namun bila
waktu pelayanan dihitung dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi,
maka waktu pelayanan tetap memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan. Persentase
pencapaian yang dihitung setelah penundaan penlok yaitu 100%.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
31
Tabel 4.6. Persentase waktu perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT)
bulan Januari - Agustus 2014
Bulan
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
Jumlah
Total Tiap
Sarana
Jumlah
Perizinan
Jumlah
Perizinan yang
memenuhi target
mutu (dihitung
dari berkas
lengkap)
Persentase
Pencapaian
2
2
0
5
0
3
2
5
0
2
5
3
1
4
0%
100%
100%
100%
50%
80%
19
15
79%
Jumlah Perizinan
yang memenuhi
target mutu
(dihitung dari
setelah berkas
lengkap dan
penundaan penlok)
Persentase
Pencapaian
2
100%
2
100%
3
2
5
100%
100%
19
100%
-
-
5
100%
100%
Total perizinan PIRT pada Bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 19
perizinan dan yang memenuhi target sasaran mutu sebanyak 15 perizinan, dengan
persentase pencapaian yaitu 79%. Pada Bulan Februari, April, Juni waktu
perizinan memenuhi target sasaran mutu yaitu 100%. Pada Bulan Januari, Juli dan
Agustus terdapat izin yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi
disebabkan oleh permintaan penundaan peninjauan lokasi oleh pemilik sarana
karena saat akan dilakukan peninjauan lokasi pemilik sarana belum siap dan ada
tambahan produk yang diajukan izinnya. Namun bila waktu pelayanan dihitung
dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi, maka waktu pelayanan tetap
memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan. Persentase pencapaian yang dihitung
setelah penundaan penlok yaitu 100%.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
32
Tabel 4.7. Persentase waktu perizinan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
bulan Januari - Agustus 2014
Jumlah
Perizinan
Bulan
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
Jumlah
Total Tiap
Sarana
Jumlah Perizinan
yang memenuhi
target mutu
(dihitung dari
berkas lengkap)
-
Persentase
Pencapaian
Jumlah Perizinan yang
memenuhi target mutu
(dihitung dari setelah
berkas lengkap dan
penundaan penlok)
Persentase
Pencapaian
-
-
-
0
0
0
0
0
0
0
0
-
Tidak terdapat perizinan usaha mikro obat tradisional ( UMOT) pada
Bulan Januari – Agustus 2014. Sudinkes Jakarta Timur hanya memberi surat
rekomendasi. Peninjauan lokasi Namun, suku dinas kesehatan Jakarta Timur
melayani rekomendasi perizinan usaha kecil obat tradisional (UKOT) yaitu C.V.
Bintang Utama. Dalam hal rekomendasi perizinan UKOT ini, surat izin
dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, sedangkan sarana juga dilakukan
Sudinkes Jakarta Timur.
Tabel 4.8. Persentase waktu perizinan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK)
bulan Januari - Agustus 2014
BULAN
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
Jumlah
Total Tiap
Sarana
Jumlah
Perizinan
0
1
0
0
0
0
0
0
1
Jumlah Perizinan
yang memenuhi
target mutu
(dihitung dari
berkas lengkap
Persentase
Pencapaian
Jumlah Perizinan yang
memenuhi target mutu
(dihitung dari adanya
penundaan penlok
Persentase
Pencapaian
0
0%
1
100%
0
0%
1
100%
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
33
Total perizinan CPAK pada Bulan Januari – Agustus 2014 sebanyak 1
perizinan. Perizinan tersebut tidak memenuhi target sasaran mutu, dengan
persentase pencapaian yaitu 0%. Izin CPAK pada bulan Februari mengalami
keterlambatan.
Keterlambatan
yang terjadi
disebabkan
oleh
permintaan
penundaan peninjauan lokasi oleh pemilik sarana karena saat akan dilakukan
peninjauan lokasi pemilik sarana belum siap. Namun bila waktu pelayanan
dihitung dengan tidak adanya penundaan peninjauan lokasi, maka waktu
pelayanan perizinan tetap memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan. Persentase
pencapaian yang dihitung setelah penundaan penlok yaitu 100%.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
1.
Berdasarkan hasil rekapitulasi berkas perizinan sarana farmasi, makanan,
dan minuman periode Januari – Agustus 2014, jumlah perizinan yang
diterbitkan oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Admnistrasi Jakarta Timur
adalah sebanyak 118 perizinan, terdiri dari 63, 29 apotek rakyat, 6 toko
obat dengan tujuan perizinan sarana baru, 1 Cabang Penyalur Alat
Kesehatan (CPAK), 16 Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan tidak
terdapat perizinan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) .
2. Sasaran mutu waktu pelayanan perizinan 12 hari kerja untuk sarana
Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan 10 hari kerja untuk sarana
apotek, apotek rakyat, toko obat, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT),
dan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) di Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi Jakarta Timur.
3. Persentase pencapaian waktu pelayanan perizinan pada bulan Januari –
Agustus 2014 yaitu:
a.
Apotek dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah
berkas lengkap adalah 83% dan jika dihitung dari adanya
penundaan peninjauan lokasi yaitu 97%.
b. Apotek Rakyat dengan persentase pencapaian jika dihitung dari
setelah berkas lengkap adalah 93% dan jika dihitung dari adanya
penundaan peninjauan lokasi yaitu 96%.
c. Toko Obat dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah
berkas lengkap adalah 50% dan jika dihitung dari adanya
penundaan peninjauan lokasi yaitu 100%.
d. PIRT dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah
berkas lengkap adalah 79% dan jika dihitung dari adanya
penundaan peninjauan lokasi yaitu 100%.
e. CPAK dengan persentase pencapaian jika dihitung dari setelah
berkas lengkap adalah 83% dan jika dihitung dari adanya
penundaan peninjauan lokasi yaitu 97%.
34
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
35
f. Tidak terdapat izin UMOT yang dikeluarkan oleh Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Timur pada Januari hingga Agustus 2014
5.2
1.
Saran
Pencapaian sasaran mutu waktu pelayanan perizinan sebaiknya tidak
hanya dilihat dari setelah kelengkapan berkas, namun sebaiknya juga
dihitung dari setelah adanya penundaan lokasi.
2.
Perlu adanya sistem komputerisasi yang tersentralisasi mulai dari proses
registrasi hingga profil tiap sarana untuk memudahkan komunikasi antar
bidang.
3.
Pencatatan pada buku kendali perizinan sebaiknya ditulis dengan lengkap,
sehingga pada proses rekapitulasi data tidak perlu melihat kembali berkas
perizinan sarana Farmakmin yang bersangkutan atau menanyakan
langsung kepada petugas yang bertanggung jawab.
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan No 284/Menkes/Per/III/2007 tentang Apotek Rakyat.
(2007). Peraturan Menteri KesehatanNo284/MenKes/PER/III/2007, tentang
Apotek Rakyat. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan No. 142/Menkes/Per/III/1991/ tentang Penyalur Alat
Kesehatan. (1991). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan No. 246/Menkes/Per/V/1990 tentang Izin Usaha
Industri kecil Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional. (1990).
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Keputusan Menteri Kesehatan No. 1331/Menkes/SK/X/2002 tentang Pedagang
Eceran Obat. (2002). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Keputusan Menteri Kesehatan No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan
Tata Cara Pemberian Izin Apotek. (2002). Peraturan MenteriKesehatan No.
1332/MenKes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009 tentang Tugas
Pokok
dan
Fungsi
Suku
Dinas
Kesehatan.
(2009).
Peraturan
GubernurProvinsi DKI Jakarta No. 150 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok
danFungsi Suku Dinas Kesehatan. Jakarta : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. (2002). Pedoman Perizinan Sarana
Farmasi Makanan dan Minuman Provinsi DKI Jakarta. Jakarta : SukuDinas
Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
36
Universitas Indonesia
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
LAMPIRAN
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
38
Lampiran 1. Daftar Sarana Apotek di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan Januari –
Agustus 2014
No.
Nama Apotek
No. Izin Apotek
Alamat
Nama Pemilik
Sarana
APA
Jenis
Kelamin
APA (P/L)
Nomor Surat Izin Kerja/
SP Apoteker
1
Amanah
0528/05/0000000/S
UDINKES/01/2014
Jl. Raya Cililitan Besar
No.5A Kec. Kramat Jati
Emilia
Setyawati
Dra. Dhanya
Rosa, Apt
P
19621009/STRAUNAND/1987/219219
2
Kimia Farma
Pondok Kopi
PT. Kimia
Farma
Nyoman Ayuk
Lastriani,
S.Farm, Apt
P
19851023/STRAUNAIR/2010/210227
3
BSM Umat
0530/05/0000000/S
UDINKES/01/2014
P
19871121/STRAUNAIR/2011/23994
Century
Pharma Cito
19840430/STRAUP/2008/216160
Fauzi Farma
Fauzi Wirman
P
19730922/STRAUP/1999/23158
6
Victory KJI
0533/05/0100000/S
UDINKES/02/2014
dr.Hartono
setiady
P
19630921/STRAUI/2006/21438
7
Generik Raya
Condet
0534/05/0000000/S
UDINKES/02/2014
Jl. Pramuka No. 16 C,
Kel. Palmeriam, Kec.
Matraman
Lantai Dasar No.15-16
LIPPO Kramat Jati,
Kel.Kramat Jati,
Kel.Kramat Jati
Jl. Raya Condet No.69 Rt
013/004 Kel. Batu ampar,
Kec. Kr Jati
Nuke
Alfiyanti,
S.Farm, Apt
Fenty
Suswanti B,
S.Si., Apt
Maryani,S.Far
m,Apt
P
5
0531/05/0000000/
SUDINKES/02/20
14
0532/05/0000000/S
UDINKES/02/2014
Tjaturadi
Walujo
Badrudin
Hendra Jaya
Phoa
Aulia Azizah,
S.Farm., Apt
4
Jl. Delima Raya No.12
Kel. Malaka Sari, Kec
Duren Sawit
Jl. Bekasi I/21 A-B
Jatinegara
PT.Perintis
Generik
Indonesia
Abdul Aziz
Setiawan,
S.Si., Apt
L
19870425/STRAUHAMKA/2010/18668
0529/05/0000000/S Jl. Teratai Putih Blok 28 9
UDINKES/01/2013 L Kecamatan duren sawit
38
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
39
8
Erha 21
0535/05/1000010/
SUDINKES/02/20
14
Jl. Cipinang Indah Raya
No.1 RT 007/016 Kel.
Cipinang Muara, Kec.
Jatinegara
PT.Erha
Pharmacy
Indonesia
Mieke Hartadi
Limas, S.Si.,
Apt
P
SP.KP.01.01.V.5.2.1563
9
Cibubur
0536/05/0000000/S
UDINKES/02/2014
Jl. Raya Lapangan
Tembak No. 1 Kel.
Cibubur, Kec. Ciracas
Mutiara
Herawati
Citra
Purnamasatie,
S.Farm., Apt
P
19880820/STRAUHAMKA/2013/234430
10
K-24 Pondok
Kelapa
0537/05/0000000/S
UDINKES/02/2014
Jl. Raya Pondok Kelapa
Blok G/ No.7 Rt 001/011
Chitra
Satyawati
Shintia
Nirmala Sari
Ayuningrum,
S.Farm., Apt
P
19831028/STRAUI/2008/26758
11
KSC 24
0538/05/1000001/
SUDINKES/02/20
14
Jl. Raya Ciracas No. 38
Rt 016/002 Kel. Ciracas,
Kec. Ciracas
Dr.Rino Alvani
Gani, SpPD
KGEH
Thesa Sagita
Nuryanti,
S.Farm, APt
P
19851221/STRAUP/2011/225036
12
Rahman
Farma
0539/05/0000000/S
UDINKES/03/2014
Jl. Rawa Kuning No.1
RT.008/07 Kec Cakung
Lilis suryani
Nur Eki
Meirissanti,
S.Farm, apt
P
19870516/STRAUP/2011/28026
13
Cijantung
0540/05/0000000/S
UDINKES/03/2014
Jl. Pertengahan RT
004/07 No. 8 Kel.
Cijantung, Kec. Pasar
Rebo
Mutiara
Herawati
Drs. Meriah
Meliala., Apt
P
19601210/STRAUSU/1993/17469
39
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
40
14
Kimia Farma
RS
Pengayoman
0541/05/0000000/S
UDINKES/03/2014
Jl. Raya Bekasi Timur
No.170 B kel. Cipinang
Besar Utama, Kec.
Jatinegara
Kimia Farma
Ahmad Jauzi
Fadillah
S.Farm., Apt
L
19851109/STRAUNPAD/2009/10261
15
Tjawang
0542/05/1000001/
SUDINKES/03/20
14
Jl. Dewi Sartika No.353
Kec. Kramatjati
Edwin Muljadi
Hermawan
Fitri Sari
Oetami,
S.Farm, Apt
P
19860608/STRAUNTAG/2012/229950
16
Golden Libra
2
0543/05/1000001/
SUDINKES/03/20
14
Jl. Pondasi No. 27 A Kec.
Pulo Gadung
Hendry
Chandra
Sri Mulyani, S.
Farm., Apt
P
19851225/STRAUHAMKA/ 2012/230263
17
K-24 Wisma
Kentjana
0544/05/1000001/S
UDINKES/03/2014
Jl. Kalisari Raya II,
No.5/6 RT. 013/001 Kec.
Pasar Rebo
I Gusti Ayu
Kartika
Mutrofin
Rakhmawati,
S.Farm., Apt
P
19790807/STRAUGM/2003/25725
18
Generik
Amalia
Cakung
0545/05/0000000/
SUDINKES/03/20
14
PT. Perintis
Generik
Indonesia
Pramulani
Mulya Lestari,
S.Si., Apt
P
1981101/STRAUHAMKA/2008/224567
19
Generik
Permata
Penggilingan
0546/05/0000000/
SUDINKES/03/20
14
Kompleks Taman Buaran
Indah IV/62 Jl. Amalia
Raya RT.003/006
Kecamatan Cakung
Jl. Raya Penggilingan
Permata Blok A.1 No.14
PT. Perintis
Generik
Indonesia
Dwitiyanti, S.
Farm., Apt
P
19820505/STRAUHAMKA/2007/20837
20
Generik
Olahraga
Kramatjati
0547/05/0000000/S
UDINKES/03/2014
Jl. Olahraga I Blok
DII/634 Kec. Kramatjati
PT. Perintis
Generik
Indonesia
Adinda
Ariyanti,
S.Farm., Apt
P
19890929/STRAUP/2012/229747
40
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
41
21
Generik Bulak 0548/05/0000000/S
Ringin
UDINKES/03/2014
Jl. Bulak Ringin No.09
Kec. Ciracas
PT.Perintis
Generik
Indonesia
Liliana saragih
sidauruk,
S.Farm., Apt
P
19840601/STRAUI/2010/220565
22
Generik Ceger
0549/05/0000000/S
UDINKES/03/2014
Jl. Raya Ceger No.23
Kec. Cipayung
PT. Perintis
Generik
Indonesia
Lia Kartika
Sari, S.Farm,
Apt
P
19891126/STRAUP/2013/231926
23
Generik
Delima Raya
0550/05/0000000/
SUDINKES/03/20
14
Jl. Delima Raya No.75
Kec. Duren Sawit
PT. Perintis
Generik
Indonesia
Ari Widayanti,
S.Si, Apt
P
19760128/STRAUHAMKA/2004/20817
24
Family Sehat
0551/05/0000000/S
UDINKES/03/2014
Jl. Raya Penggilingan
No.13A RT.005/011 Kec.
Cakung
Ahmad Fauji
Perdana Muis
Ananda, S.
Farm, Apt
L
19880323/STRAUP/2011/12145
25
Regina
0552/05/1000001/
SUDINKES/04/20
14
Jl. Otista III/45 Jatinegara
Nur Indrawati
Drs. Rachmat
Zulfirman
Maun, Apt
P
19360221/STRALMSNI/1965/16812
26
Mitra Sehat
0553/05/1000001/
SUDINKES/04/20
14
Jl. Teratai Putih Raya
No.9 B Kec. Duren sawit
Sukardi
Muhammad
Rachma Aulia
S.Farm, Apt
P
19880516/STRAUP/2012/229754
27
Generik Kapin
Raya
Kalimalang
0554/05/0000000/
SUDINKES/04/20
14
Jl. Kapin No.41
RT.009/008 Kec. Duren
sawit
PT.Perintis
Generik
Indonesia
Harmin,
S.Farm., Apt
L
19840782/STRAUHAMKA/2012/230233
28
Generik
Cibubur 2
0555/05/0000000/S
UDINKES/04/2014
Jl. Amber IX Blok CC9,
No.1, RT 005/022, Kel
Mekarsari, Kec.
Cimanggis, Depok
PT. Perintis
Generik
Indonesia
Melisa
Adriani,
S.Farm., Apt
P
19900216/STRAUP/2013/231931
41
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
42
29
KF Dewi
Sartika
0556/05/1000001/
SUDINKES/04/20
14
Jl. Dewi Sartika No.2
Kec. Kramatjati
Sani Martana
Julina Siagian,
S.Farm., Apt
P
19851212/STRAUNTAG/2013/234561
30
Albiruni
0557/05/0000000/S
UDINKES/04/2014
Jl. Raya Cilangkap Baru
No.20 A, RT. 004/001
Kec. Cipayung
Rita, S.Farm,
Apt
Rita, S.Farm,
Apt
P
19790603/STRAUHAMKA/2012/230275
31
Bayu
0558/05/0000000/S
UDINKES/04/2014
Ruko Cibubur Indah Blok
A No.6, Jl.Lapangan
Tembak, Cibubur
Dra.Dewi
Marthawati,Apt
Dra.Dewi
Marthawati,Ap
t
P
19520104/STRAUGM/1978/26102
32
Mitra Diani
0559/05/1000001/S
UDINKES/04/2014
Jln Rayan PKP
RT.013/RW.08 Kelapa
Dua Wetan , Kel.Kelapa
Dua Wetan, Kec.Ciracas
dr.Dian
permana
Widya
kresnasari ,
S.Farm,Apt
P
19810815/STRAUP/2006/28308
Generik
Gempol Raya
0560/05/0000000/
SUDINKES/05/20
14
0561/05/0000000/
SUDINKES/05/20
14
Jl.Raya Gempol
No.IIKel.Ceger,
Kec.Cipayung
Jl.Albaidho Raya 2A,
Kel.Cipayung,
Kec.Lubang Buaya
PT.Perintis
Generik
Indonesia
Afina
Attamimi,Apt
P
19890526/STRAUP/2013/231962
Yenny
Rahmadani,S.S
i,Apt
P
19830612/STRAISTN/2006/210735
0562/05/0000000/
SUDINKES/05/20
14
Jl.Rawakuning 104 B
Pulogebang
Cakung
Jaktim
PT.Perintis
Generik
Indonesia
Farhana, S.Si,
Apt
P
19790419/STRAUHAMKA/2007/20841
33
34
Asshomadiyah
35
Generik Rawa
Kuning 3
42
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
43
36
Generik
Cipinang Pulo
0563/05/0000000/
SUDINKES/05/20
14
37
Pondok
Bambu
0564/05/1000001/
SUDINKES/05/20
14
Jl.Cipinang Pulo 4 RT
007/014
Kel.Cipinang Besar
Utara, Kec.Jatinegara
Jl.Kejaksaan Blok H 210211, Kav.Pondok Bambu
Kec.Duren Sawit
PT.Perintis
Generik
Indonesia
Nur
Layli,S.Farm,
Apt
P
19801120/STRAUP/2006/23261
Prof Dr.Sakura
Hatamarrasyid
Dra.Duma
Marisi,Apt
P
19651208/STRAUNPAD/1993/219287
38
RK
39
Generik Bulak
Rantai
0565/05/0000000/
SUDINKES/05/20
14
0566/05/0000000/
SUDINKES/05/20
14
Jl.Raya Pondok Gede
No.29 ,Kel.Lubang
Buaya, Kec.Cipayung
Jl. Bulak Rantai No.46
RT 009/RW 01 , Kel.
Tengah, Kec.Kramat Jati
Dra.Kartini,M.
Si
Imelda,S.Si,Ap
t
P
19770228/STRAUNAND/2002/225364
PT.Perintis
Generik
Indonesia
Yanti
susilawati,
S.Farm, Apt
P
19901127/STRAUP/2013/233339
40
K-24
Kalimalang
(Ganti APA)
0567/05/1000001/
SUDINKES/05/20
14
Jl.Raya Kalimalang
KAV.23 Duren Sawit,
Kec.Makasar,
Binsar sitorus
Yuliana, S.Si,
Apt
P
19840709/STRAISTN/2009/2644
41
Medisal 2
0568/05/0000000/
SUDINKES/06/20
14
Elvi susanti,
Apt
Wiharjo , S.Si,
Apt
L
19840602/STRAUHAMKA/2013/19290
42
Fatahillah
Medisal
Centre
0569/05/0000000/
SUDINKES/06/20
14
Dr.Moh.
Attamimi
Sp.PA
Dra. Sri Murni,
Apt
P
19541204/STRAUP/1994/210665
43
Generik
Kalisari Pasar
Rebo
0570/05/0000000/
SUDINKES/06/20
14
Jl. Perumanis Raya 38
Malaka Sari,
Kel.Malakajaya, Kec.
Duren Sawit
Jl. Pedati Raya No.12 A,
Kel.Rawabunga,
Kec.Jatinegara
Jaktim
Jl.Kalisari Raya III
No.1C,
RT 011/RW 01
Jaktim
PT.Perintis
Generik
Indonesia
Agustina
simatupang,
S.Si, Apt
P
19750625/STRAUNTAG/2010/23101
43
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
44
44.
Kimia Farma
Cipinang Jaya
0571/05/0000000/
SUDINKES/06/20
14
45.
IFRS RS. Sam
Marie Bassra
156/-1.778.15
46.
IFRS RS
GMAU
131/1.773.5
Jl. Puntodewa 1 Komp.
Dirgantara II Lanud
Halim
RS GMAU
47.
Dharma Vita
0572/05/0000000/S
UDINKES/07/2014
Jl. Cipinang Muara Raya
Kec. Duren sawit
Jl. Lapangan Tembak
Raya No. 26A
Kel. Malaka Jaya
Kec.Ciracas
Jl. Raya Kalimalang
Inspeksi Saluran No. I
Kel. Cipinang Muara
Kel. Jatinegara
Apartement Gading Icon
City Unit Tower B
No.D17
Kec. Pulo Gadung
48.
Cibubur
0573/05/1000001/S
UDINKES/07/2014
49.
Guardian
GIANT SPM
Kalimalang
0574/05/1000001/S
UDINKES/07/2014
50.
Century
gading icon
0575/05/0000000/S
UDINKES/07/2014
51.
Generik
Bambu
Wulung
Cipayung
0576/05/0000000/S
UDINKES/07/2014
Jl. Cipinang Jaya Blok D
Kav.No.74, Kel.Cipinang
Besar Selatan,
Kec.Jatinegara
Jl. Basuki Rahmat No.31
Jakarta Timur
Jl. Bambu Wulung No.
36-C RT 007/005,
Kel. Bambu Apus
Kec. Cipayung
PT.Kimia
Farma
Astri fajriani,
S.Farm, Apt
P
19860825/STRAISTN/2012/227907
RS. Sam Marie
Bassra
Khiristiana
Ratnawati,
S.Si, Apt
Deby
Nataliana
Mayasari,
S.Farm., Apt
P
19721204/STRAUGM/2003/230401
P
19821223/STRAUSB/2005/231882
Siswati Dharma
Dra. Siswati.
S., Apt
P
19350525/STRAITB/1965/20009
Mutiara
Herawati
Agus Saputra.,
Apt
L
19890803/STRAUHAMKA/2013/19905
PT. Hero
Supermarket.
TBK
Rohaniah
Munir., S.Si.
Apt
P
19860402/STRAISTN/2011/24746
PT. Century
Franchisindo
Utama
Sukma
Marthia
Rahani.,
S.Farm, Apt
P
19810329/STRAUP/2006/224429
PT. Perintis
Generik
Indonesia
Retno
Mulyoningsih.,
S.Farm, Apt
P
19880309/STRAUHAMKA/2013/234454
44
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
45
52.
Century
casablanca
east residence
0577/05/0000000/S
Jl. Pahlawan Revolusi
UDINKES/07/201 No. 2,Kel. Pondok Labu
Kec. Duren Sawit
Budhi Pratama
Jl. Raya Tengah No. 26
RT. 06/01
Kec. Kramadjati
0578/05/0000000/S
UDINKES/07/2014
53.
54.
Century M.T.
Haryono
Residence
55.
Delima Farma
56.
Millenium
Sehat
57.
Generik
Sawah Barat
Dalam
58.
0579/05/0000000/S Apartemen M.T. Haryono
UDINKES/07/2014 Residence Utid TDO, Jl.
Otista No. 60
kec. Jatinegara
0580/05/1000010/S Jl. Delima Raya Blok VII
UDINKES/08/2014
No. 05 RT. 001/005
Klender
Kel. Duren Sawit
Kec. Pondok Baru
0581/05/0000000/S
Jl. Pulo Gebang 43 H
UDINKES/08/2014
Kel. Pulo Gebang
Kec. Cakung
0582/05/0000000/S
UDINKES/08/2014
Generik
0583/05/0000000/S
Mandor Hasan UDINKES/08/2014
Jl. Sawah Barat Dalam II
No. 12 RT. 001/006
Kel. Pondok Baru
Kec. Ciracas
Jl. Mandor Hasan No. 24
RT. 005/004
Kel. Ceger
Kec. Cipayung
PT.CenturyFran
chisindoUtama
Rayati Butarbutar., S.Si,
Apt
P
19760715/STRAUI/2002/21395
Dr. Prasetyo
Widhi
Buwono., Sp.
PD
Ipuk Cempaka
Sari., S.Si, Apt
P
19850316/STRAISTN/2011/26816
PT. Century
Franchisindo
Utama
Ellsa Maria.,
S.Farm, Apt
P
19850907/STRAUP/2008/23303
Nurul., S.Si,
Apt
Nurul., S.Si,
Apt
P
19771027/STRAUI/2002/21398
dr. Hadi
Purnomo Halim
Dra. Ratna D.,
Apt
P
19580323/SIKA3172/1993/2019
PT. Perintis
Generik
Indonesia
Rify Yulia
Trisna.,
S.Farm, Apt
P
19880708/STRAUI/2012/226019
PT. Perintis
Generik
Indonesia
Elitha
Kusumaningru
m., S.Farm,
Apt
P
19901220/STRAUP/2013/233421
45
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
46
59.
Generik
Kalisari 8
0584/05/0000000/S
UDINKES/082014
60.
Yeka Farma
21
0585/05/0000000/S
UDINKES/08/2014
61.
Century
menara
cawang
0586/05/0000000/S
UDINKES/08/2014
62.
Dita Farma
0578/05/0000000/S
UDINKES/08/2014
63.
K-24 Pondok
Gede
0588/05/1000011/S
UDINKES/08/2014
Jl. Kalisari II (Raya
Kalisari 8) No. 58
Kec. Kalisari
Kel. Pasar Rebo
Jl. Komodor Udara No.
32 RT. 001/007
Kel. Halim
Kec. Makasar
Apartement Menara
Cawang Lantai Dasar
Blok AD No. 8
Kel. Cawang
Kec. Jatinegara
Gedung Linggar Jati Jl.
Kayu Putih II No. 7
Kel. Pulo Gadung
Kec. Pulo Gadung
Jl. Raya Pondok Gede
No. 69
Kel. Lubang Buaya
Kec. Cipayung
PT. Perintis
Generik
Indonesia
Endah
Widyastuti.,
S.Farm, Apt
P
19850927/STRAUP/2009/220959
Kriana Efendi.,
M. Farm, Apt
Kriana Efendi.,
M. Farm, Apt
P
19800821/STRAUHAMKA/2007/10240
PT. Century
Franchisindo
Utama
Cynthia
Angeline
Tambayong.,
S.Farm, Apt.
P
19790329/STRAUI/2004/225370
Darmadi
Retno Palupi.,
S.Farm, Apt
P
19870416/STRAUP/2011/280032
Nurdi
Galliyana.,
S.Farm, Apt
Inge Santoso
P
19900719/STRAUP/2014/235893
46
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
47
Lampiran 2. Daftar Sarana Apotek Rakyat di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan
Januari –Agustus 2014
No
Nama Apotek
Rakyat
No izin Apotek
Rakyat
Alamat
1
Kami
226.R/05/0000000/
SUDINKES/02/2014
PD.Pasar pramuka lantai
dasar AKS 148
Siti Wardah
Fitri, S.Farm.,
Apt
P
2
Alya Farma
227.R/05/0000000/
SUDINKES/02/2014
PD.Pasar pramuka lantai 1
No. AKS 143
Nasrul Ardian
Syah
Yuyun Enggriani
S.Si., Apt
P
3
Amalia 2
227.R/05/0000000/
SUDINKES/03/2014
228.R/05/0000000/
SUDINKES/05/2014
PD.Pasar pramuka lantai 1
Kios AKS 116,117
PD.Pasar Pramuka
Lantai I AKS 11
Kel.Palmeriam
Kec.Matraman
Pranata
Nurfani Sari,
S.Si., Apt
P
6
Djati Sumber
Sari
Martin
230.R/05/0000000/
SUDINKES/06/2014
231.R/05/0000000/
SUDINKES/06/2014
Jl.Pasar Kramat Jati
Blok B LOI 0187 dan 0188
Jl.Pasar Kramat Jati
Blok B LOI 0193
7
Keluarga
232.R/05/0000000/
SUDINKES/06/2014
PD.Pasar Jaya Kramat Jati
Jl.Pasar Kramat Jati
Blok B LOI AKS 0224 0225Kel.Kramat Jati
Anugerah
4
5
Nama
pemilik
sarana
APA
Jenis
Kelamin
APA
(P/L)
SIK/SIPA
19891004/STRAUP/2012/229741
19800505/STRAUHAMKA/2006/2
6733
19750804/STRAUP/2001/28541
Yurnalis
Dewi gusnita,
S.Far,Apt
P
19840806/STRAUP/2009/27481
Mutiara
herawati
Soti purnama
Lukas adi
putra,S.Farm,Apt
Netty herawati,
S.Farm,Apt
L
19891025/STRAUWM/2013/19782
19851109/STRAUP/2009/227784
Jonetri
Diana nadilla
mega putri,
S.Farm,Apt
P
P
19890916/STRAUNAND/2013/233
157
47
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
48
8
Maranatha
233.R/05/0000000/
SUDINKES/06/2014
9
Nasya Farma
234.R/05/0000000/
SUDINKES/06/2014
10
Rita
235.R/05/0000000/
SUDINKES/06/2014
11
Sehat
Sejahtera
236.R/05/0000000/
SUDINKES/06/2014
12
Fajar Baru
237.R/05/0000000/
SUDINKES/06/2014
13
Srend Farma
238.R/05/0000000/SU
DINKES/07/2014
14
Rafy Farma
239.K/05/0000000/SU
DINKES/07/2014
PD.Pasar Jaya Kramat Jati
Jl.Pasar Kramat Jati, Blok B
LOI AKS 0224-0225
Kel.Kramat Jati
Jakarta Gems Center
Ps.Rawa Bening Blok.BKS
No.098
Kel.Rawa Bunga
Kec.Jatinegara
Jakarta Gems Center
Ps.Rawa Bening Blok.BKS
No.058 , Lt.2
Kel.Rawa Bunga
Kec.Jatinegara
Hotma uli
Yunitawati
,S.Farm,Apt
p
19850601/STRAUBAYA/2008/227
729
Benni basri
Yulia,S.Si,Apt
P
19861210/STRAISTN/2013/232318
Rudi
Ikha
widyastuti,Apt
P
19830315/STRAUSB/2010/220482
Jakarta Gems Center
Ps.Rawa Bening Blok.BKS
No.061-062 , Lt.2
Kel.Rawa Bunga
Kec.Jatinegara
Hendra yusri
I Gusti arya
asmarantara,
S.Farm,Apt
L
19880525/STRAUSD/2011/17885
PD.Pasar Jaya Kramat Jati
Jl.Pasar Kramat Jati , Blok
B LOI BKS 178
Kel.Kramat Jati
Ps. Pramuka A L00 AKS
66,67,73
Kec. Mattraman
Jakarta Gems Center Area
Timur I No. A L01 AKS
088,089
Kec. Jatinegara
Dedi sugandi
Francisca betty
kurnia widari
,S.Farm,Apt
P
19810114/STRAUSD/2005/25728
Yopi Irawan
Amelia Septy,
S.Farm., Apt
P
19790915/STRAUP/2005/216089
Sahrul
Rika Taurina,
S.Si., Apt
P
19830820/STRAISTN/2007/20132
48
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
49
15
Berkah Jaya
240.R/05/0000000/SU
DINKES/07/2014
Ps. Pramuka AKS 123
Pramuka
Kec. Matraman
H. Damid
Mekka Miqdadia,
S.Farm., Apt
P
19860612/STRAUNPAD/2009/263
98
16
Bunda Farma
32
241.R/05/0000000/SU
DINKES/07/2014
Irwan
Taufiq Hidayat,
Apt
L
19730414/STRAUI/1999/12016
17
Tulus Jaya
242.R/05/0000000/SU
DINKES/07/2014
Purwadi
Berkah
Pelangi 32
243.R/05/0000000/SU
DINKES/07/2014
Victor Budi
Mulyono,
S.Farm., Apt
Ari Puspita
Wardhani,
S.Farm., Apt
L
18
Ps. Kramat Jati Blok B L01
BKS 046,047 Batu Ampat
Kramat Jati
Kec. Kramat jati
Ps. Kramat Jati Blok B L01
BKS 96,97,118,119
Kec. Kramat Jati
Ps. Kramat Jati Blok B L01
BKS
0144,0145,0146,0152,0153
Kec. Kramat Jati
19830116/STRASTIFARYPS/2005/14608
19861020/STRAUNPAD/2010/223
176
19
Armani Farma
1244.R/05/0000000/S
UDINKES/07/2014
P. Judika
Manik
Eva Eka
Prasetyawati, Apt
P
19811107/STRAUI/2011/23905
20
Tirta
245.R/05/0000000/SU
DINKES/07/2014
Adiyawarman
Yiyip Ika
Yasmitasari,
S.Farm., Apt
P
19860608/STRAUP/2011/28057
21
Jereca
246.R/05/0000000/SU
DINKES/08/2014
Hioe Hendra
Bagus Tri
Widodo, S.Farm.,
Apt.
L
19770613/STRAUGM/2004/10199
22
Mekar Jaya
247.R/05/0000000/SU
DINKES/08/2014
Gempos
Wowo
Prahoro
Rudy Kurniawan,
S.Farm., Apt
L
19881025/STRAUI/2013/18873
Ps. Rawa Bening Area
Timur I No. a L02 BKS
0046
Kel. Rawa Bunga
Kec. Jatinegara
Ps. Kramat Jati Blok B L01
BKS 0190,0191,0192 Kel.
Batu Ampar
Kec. Kramat Jati
Jl. Mayjen Sutoyo Gedung
PGC No. 310-311
Kel. Cicilitan
Kec. Kramat jati
Ps. Kramat Jati Blok A L01
AKS 030
Kel. Cililitan
Hermanto
P
49
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
50
Kec. Kramat Jati
23
Bintang Jaya
248.R/05/0000000/SU
DINKES/08/2014
24
Hendra
Sikumbang
249.R/05/0000000/SU
DINKES/08/2014
25
Buana Farma
250.R/05/0000000/SU
DINKES/08/2014
26
Ibnu Sina
251.R/05/0000000/SU
DINKES/08/2014
27
Dua sekawan
252.R/05/0000000/SU
DINKES/08/2014
28
Hidayat
253.R/05/0000000/SU
DINKES/08/2014
29
Anugrah
254.R/05/0000000/SU
DINKES/08/2014
PGC Lt. L6 No. 325
Kel. Cililitan
Kec. Kramat Jati
Gems Center Rawa Bening
AKS 097, 098
Kel. Cawang
Kec. Jati Negara
Gems Center AKS Blok A
L02 AKS 0086, 0091
Kel. Cawang
Kec. Jati Negara
Ps. Kramat Jati Blok BL01
BKS
No.049,050,051,066Kel.
Cililitan
Kec. Kramat Jati
Ps. Kramat Jati Blok B AKS
160,161,164,165
Kel. Cililitan
Kec. Kramat Jati
Ps. Kramat Jati Blok B L01
BKS 032,033
Kel. Cililitan
Kec. Kramat Jati
Ps. Kramat Jati Blok E BKS
112,113,136
Kel. Cililitan
Kec. Kramat Jati
Teddy
Haryanto. H
Tri Widiastuty,
S.Si., Apt
P
19770827/STRAISTN/2002/214107
Hendra Jaya
Sdr. Pask
Purnama, Apt
L
19780324/STRA/2
003/27381
Wandi, SE
Nina Febriany,
S.Farm., Apt
P
19820208/STRAUHAMKA/2007/2
13142
Bayu Larsito,
AMD
Habibul Faathir,
S.Farm., Apt
L
19860922/STRAUNAND/2010/110
299
Armia
Yeni Puspita
Tanjung, S.Si.,
Apt
P
19850104/STRAUNPAD/2008/221
970
M. Zainul
Fitra
Monica Prida,
S.Si., Apt
P
198204/STRAUNPAD/2006/223
736
Periahken Br.
Ginting
Yeni Astina,
S.Farm., Apt
P
19900724/STRAUP/2013/233338
50
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
51
Lampiran 3. Daftar Sarana Toko Obatdi Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur pada Periode Bulan
Januari –Agustus 2014
Jenis
AA/
Kelamin
Penanggung
APA
Jawab
(P/L)
No.
Nama Toko
Obat
No. Izin Toko
Obat
Alamat
Nama
Pemilik
Sarana
1
Sehat
Cijantung
0047/05/1000000
/Sudinkes/12/09
Jl. Pendidikan I Graha
Cijantung Lt.1 n0.30
Kel. Cijantung, Kec. Ciracas
Budi
Janto
Sudijanto
P
934/pend/AA
2
Food Mart
Klender
0089/05/1000001
/SUDINKES/03/
2014
Jl.Teratai Putih Raya No.10
Kel. Malaka sari, Kec. Duren
sawit
PT. Matahari
Putra Prima
Tbk
Hartono
(AA)
L
19700927/STRTTK31/1991/1297
3
Konimex
Store
0090/05/000000/ Jl.Pulo Kambing Kav II E No.9
SUDINKES/03/2 Kawasan Industri Pulo Gadung
014
Kel. Jatinegara, Kec.Cakung
Rachmadi
Joesoef
Abdul
Muhsin
(AA)
L
19870512/STRTTK31/1987/12933
Tiurlan
Tampubolon
Edi
Basrianto
L
19630315/STRTTK31/1984/1300
4
Keni
5
Cahaya Baru
II
6
Lotte
Shopping
Indonesia
7
Kayu Manis
0091/05/0000000
Ps. Kramat Jati Blok B L01
/SUDINKES/07/
BKS 206 Kec. Kramat Jati
2014
0092/05/0000000
Ps. Pramuka Blok A L00 L05
/SUDINKES/07/
AKS 171, Kec. Matraman
2014
093/05/00000/S
Jl. Lingkar luar selatan kav. 5UDINKES/08/20
6 Kel. Susukan, Kec. Ciracas
14
0094/05/0000000 Jl. Kayu Manis Timur No.60
/Sudinkes/09/201
Kel. Utan Kayu Utara
4
Kec. Matraman
Susan
Virany
Wong Boy
Iskandar
Alfian
Yuaprino
Sesri Tuti
Handayani
Deria Ladita
Nomor Surat Izin
Kerja/ SP Asisten
Apoteker
P
19700111/STRTTK31/1988/21606
L
19720413/STRTTK31/1991/15905
P
19931204/STRTTK
– 36/2011/2010
51
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
52
Lampiran 4. Daftar Sarana Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta
Timur pada Periode Bulan Januari –Agustus 2014
No.
1
Nama CPAK
PT. ERO SEJATI
PHARMINDO
No. Izin
Rekomendasi
CPAK
Alamat
Nama Pemilik
Sarana
No.
04.CPAK/077.7
Jl. Rukun Eksklusive
Raden Intan No.80
Rt 002/007 Kel.
Duren Sawit, Jakarta
Timur
Bambang
Gunawan
APA
Jenis
Kelamin
APA
(P/L)
Nomor Surat Izin
Kerja/ SP Apoteker
Mega
Rubiyah Tila
P
19871206/STRAISTN/2012/227892
52
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
53
Lampiran 5. Daftar Sarana Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta
Timur Pada Periode Bulan Januari – Agustus 2014
No.
Nama P-IRT
No. Izin P-IRT
P-IRT No. 3103172010264-19
1
CV. Gemilang Karya
Bersama
P-IRT No. 3103172010264-19
P-IRT No. 3103172030264-19
P-IRT No. 3103172040264-19
P-IRT No. 5093172010264-19
2
Ratu Aneka Rasa
P-IRT No. 5093172020264-19
P-IRT No. 5093172030264-19
P-IRT No. 2153172020265-19
3
CV. Parahyangan
P-IRT No. 2003172010265-19
P-IRT No. 2063172020266-19
4
Gelora
P-IRT No. 2063172010266-19
Nama Produk
Repack Kopi MD.
Gemilang
Repack Gula Merah
MD. Gemilang
Repack Gula Pasir
MD. Gemilang
Repack Merica MD.
Gemilang
Coklat Blended
Cream Frappe Mix
MD Rattu Beverage
Green Tea Blended
Cream Frappe Mix
MD Rattu Beverage
Vanilla Blended
Cream Frappe Mix
MD Rattu Beverage
Biji-Bijian, Umbi
dan Hasil
Olahannya
Alamat
Nama Pemilik Sarana
Pondok Baru VII,
Cijantung, Pasar Rebo
H.Supriono,S.H
Komp. PTB Blok 1-K
No.10 RT.008/005
Kecamatan Ciracas
Timur
Denny Charles Lowied
Rattu
Jl. Albezia IV D-6
Rt.004/012 Kel.
Cipinang, Kec. Pulo
Gadung
Tepung & Hasil
Olahannya.
Biskuit dan Hasil
Olahannya
Roti dan hasil
olahannya
Jl. Belakang pasar
Jatinegara No.83 A
Rt.010/05 Kel. Bali
Master, Kec. Jatinegara
Susy Indrawati
Ridwan Wiryadinata
53
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
54
P-IRT No. 2103172020267-19
Tea Bunga Rosella
Ungu
Tea Daun Jati Cina
P-IRT No. 2103172030267-19
Tea Kulit Manggis
P-IRT No. 2103172040267-19
Tea Daun Sirsak
P-IRT No. 2103172010267-19
5
Lina Emas
P-IRT No. 2103172050267-19
P-IRT No. 206372010268-19
P-IRT No. 206372020268-19
6
Kwany's Cookies
P-IRT No. 206372030268-19
P-IRT No. 206372040268-19
P-IRT No. 206372040268-19
7
8
9
Serasa
Spesial Bu Noni
Bin Ali
Tea Sarang Ssemut
Nastar MD Kwany’s
cookies
Lidah Kucing
Jl. Pulo Gebang Permai
H. 16 No.31
Kacang Almond
RT.001/013 Kec
Kastengel
Cakung
Sagu Keju
P-IRT No. 206372040268-19
Cookies Gandum
P-IRT No. 2123172010269-19
Bawang Goreng
P-IRT No. 20263172020269-19
Instan
P-IRT No. 2113172010270-19
Bumbu Karedok
P-IRT No. 2113172020270-19
Sambal
Terasi
Widodo
Kwaniwati Suwatno
Jl. Glodiol 3 Blok G4
No.2 Kec. Cakung
Yuszak Mahya
JL. Kav Kowilham
Blok A6 No.8
RT.007/05 Kec.
Cipayung
Noni Siti Aisyah
Cibubur 3 Jl.Remaja
No.8, Cibubur, Ciracas
Lutfiah
Goreng
P-IRT No. 2033172030270-19
Abon Ayam
P-IRT No. 2113172040270-19
Bawang Goreng
P-IRT No. 2033172050270-19
Kremes
P-IRT No.3143172020271-19
Jl. Delima II Gang 10
No. 143 Kec. Duren
Sawit
Coklat Isi
(Rapackaaging)
54
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
55
P-IRT No5103172020271-19
P-IRT No.5143172020271-19
10
11
12
13
P-IRT. No 1093172010272-19
Madu Tongkur
Bima
P-IRT. No 1093172020272-19
Madu Sari Rapet
Manjakani
P-IRT. No 2123172030273-19
Rempah-rempah
MD
P-IRT. No 2123172040273-19
Rempah-rempah
MD Giant
CV. Laras Rejo Abadi
Angelina E. Cantiko
Raffayarra House
Kurma
(Repackaging)
Buah Kurma isi
Kacang almond
celup coklat
(Repackaging)
P-IRT. No 2133172010274-19
Bir Pletok MD.
Jawara
P-IRT. No 2123172010275-19
Bumbu Sop Iga
MD. Samara
P-IRT. No 2123172020275-19
Bumbu Kuah Bakso
MD. Samara
P-IRT. No 2123172030275-19
Bumbu Sayur Asem
MD. Samara
P-IRT. No 2123172040275-19
Bumbu Sayur Lodeh
MD. Samara
CV. Bumi Rempah
Jl Blok Duku No.49
RT 012.10 Kel
Cibubur Kec. Ciracas
Yeni Ritasari
Jl Ara bika II blok w5
No.7 RT 09/06 Kel
Pondok Kopi Kec
Duren Sawit
Angelina E Cantiko
Jl Arabika III Blok 2
RT 3/12 Kel Pondok
Kopi Kec Duren Sawit
Jl Buni Gg Duren RT
001 RW 08 No 58 Kel
Munjul, Kec Cipayung
Rachmat Taufiq Siregar
Endang Kurniawan
55
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
56
P-IRT. No 2123172050275-19
Bumbu Nasi Goreng
P-IRT. No 2123172060275-19
Kare Seasoning
MD. Samara
P-IRT. No 2123172070275-19
Bumbu Sayur Sop
MD. Samara
P-IRT. No 2123172080275-19
Wijen MD.Samara
P-IRT. No 2123172090275-19
Kelabat MD.
Samara
P-IRT. No 2123172100275-19
Jinten MD. Samara
P-IRT. No 2123172110275-19
Cabe Jawa MD.
Samara
P-IRT. No 2123172120275-19
AdasMD. Samara
P-IRT. No 2123172130275-19
Bawang Bombay
MD. Samara
P-IRT. No 2123172140275-19
Bawang Putih MD.
Samara
P-IRT. No 2123172150275-19
Cabe Merah MD.
Samara
P-IRT. No 2123172160275-19
Daun Sereh MD.
Samara
56
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
57
P-IRT. No 2123172170275-19
Daun Bawang MD.
Samara
P-IRT. No 2123172180275-19
Rosemary MD.
Samara
P-IRT. No 2123172190275-19
Lengkuas MD.
Samara
P-IRT. No 2123172200275-19
Jahe MD.Samara
P-IRT. No 2123172210275-19
Kencur MD. Samara
P-IRT. No 2123172220275-19
Cabe Rawit MD.
Samara
P-IRT. No 2123172230275-19
Bawang Merah
MD.Samara
P-IRT. No 2123172240275-19
Kunyit MD.Samara
P-IRT. No 2123172250275-19
Lada Putih MD.
Samara
P-IRT. No 2123172260275-19
Lada Hitam MD.
Samara
P-IRT. No 2123172270275-19
Cengkeh MD.
Samara
P-IRT. No 2123172280275-19
Pala Bulat MD.
Samara
57
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
58
P-IRT. No 2123172290275-19
Ketumbar MD.
Samara
P-IRT. No 2123172300275-19
Selasih MD. Samara
P-IRT. No 2123172310275-19
Kayu Manis 10 cm
MD. Samara
P-IRT. No 2123172320275-19
Kemiri MD. Samara
P-IRT. No 2123173310275-19
Daun Jeruk MD.
Samara
P-IRT. No 2123172340275-19
Daun Salam MD.
Samara
P-IRT. No 2123172350275-19
Parsley MD. Samara
P-IRT. No 2123172360275-19
Oregano MD.
Samara
P-IRT. No 2123172370275-19
Pekat MD. Samara
P-IRT. No 2123172380275-19
Kapulaga MD.
Samara
P-IRT. No 2123172390275-19
Basil MD. Samara
P-IRT. No 2123172400275-19
Bumbu Pengempuk
Daging MD. Samara
58
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
59
14
15
16
17
Kumin
UD. Dani Mahkota
Rumah Kentang
1. P-IRT No. 206317201279-19
2. P-IRT No. 206317202279-19
3. P-IRT No. 206317203279-19
4. P-IRT No. 206317204279-19
P-IRT No. 2123172010276-19
1. P-IRT No.
2023172010277-19
2. P-IRT No.
2023172020277-19
3. P-IRT No.
2023172020277-19
Rattu aneka Rasa
P-IRT No. 5193172010278-19
1. Ketupat beras
murni
2. Ketupat beras
merah
3. Ketupat beras
ketan
4. Ketupat beras
organik
Rempah-rempah
dan hasil olahannya
Jl. Pekayon RT 03/09
Kel. Pekayon Kec. Ps.
Rebo
Ps. Induk Kramat Jati
Ii. Kecamatan Kramat
Jati
Jakarta Timur
1. Kering singkong
2. Kering kentang
3. Kering telur
Jl. Alu-alu 21
Rawamangun
Kecamatan Pulo
Gadung
Jakarta Timur
1. Coklat blended
cream frappe
2. Green tea blended
cream frappe
Komp. PTB I-K No. 10
3. Vanilla cream
RT 08/05 Kel. Kelapa
frappe
dua wetan
4. Mangga blended
Kecamatan Ciracas
cream frappe
Jakarta Timur
5. Avocado blended
cream frappe
6. Avocado coffee
blended cream
Lutfi Namini
Dani Hamdani
Zuniar Nasfhi
Denny Charles
59
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
60
18
M. Chiphika food
19
PT. Rafid Kintang
Gemilang
1. P-IRT No. 206317201279-19
2. P-IRT No. 206317202279-19
P-IRT No. 2133172012181-19
frappe
7. Talas blended
cream frappe
8. Permen karet
blended cream
frappe
1. Keripik bawang
2. Kembang goyang
Aneka jenis
minuman jus
Jl. AMD 12 No. 21 RT
002/02 Kel. Makasar
Kartini
Jl. Rawa Babon No. 52
kel. Kelapa dua wetan
Kec. Ciracas
Fauzi Hikmah
60
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
Lampiran 6. Data Waktu Pelayanan Perizinan Apotek di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur
Pada Periode Bulan Januari - Agustus 2014
Tanggal Berkas Masuk
Lama Perizinan
(hari kerja)
No.
1
2
3
4
Nama Apotek
Amanah
Kimia Farma
Pondok Kopi
BSM Umat
Century
Pharma Cito
Cost.
Service
Cetak
SK/SI/FMM
SDK
Sudinkes
Jaktim
Tanggal
Berkas
Lengkap
Setelah
setelah
berkas
Penundaaan
lengkap
penlok
(hari)
Kriteria dari
segi waktu
(dihitung dari
berkas lengkap
dan setelah
penundaan
penlok)
Penyebab Perpanjangan
Waktu
05/12/2013 09/12/2013
03/01/2014
02/01/2014
1
-
Memenuhi
-
12/12/2013 17/12/2013
16/01/2014
06/01/2014
7
-
Memenuhi
-
30/12/2013 03/01/2014
30/01/2014
13/01/2014
10
-
Memenuhi
Penundaan Penlok oleh
27/12/2013 31/12/2013
06/02/2014
13/01/2014
16
1
Memenuhi
PSA karena banjir (0502-2014)
5
Fauzi Farma
21/01/2014 29/01/2014
12/02/2014
03/02/2014
7
-
Memenuhi
-
6
Victory KJI
30/01/2014 04/02/2014
14/02/2014
12/02/2014
2
-
Memenuhi
-
29/01/2014 04/02/2014
17/02/2014
06/02/2014
7
-
Memenuhi
-
7
Generik Raya
Condet
61
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
8
Erha 21
04/02/2014 10/02/2014
19/02/2014
06/02/2014
8
-
Memenuhi
-
9
Cibubur
10/02/2014 13/02/2014
25/02/2014
14/02/2014
7
-
Memenuhi
-
11/02/2014 17/02/2014
26/02/2014
17/02/2014
7
-
Memenuhi
-
28/01/2014 04/02/2014
27/02/2014
13/02/2014
10
-
Memenuhi
-
12/02/2014 19/02/2014
03/03/2014
20/02/2014
7
-
Memenuhi
-
10/02/2014 13/02/2014
04/03/2014
23/02/2014
7
-
Memenuhi
-
12/02/2014 14/02/2014
10/03/2014
04/03/2014
4
-
Memenuhi
-
06/01/2014 16/01/2014
04/03/2014
24/02/2014
6
-
Memenuhi
-
18/02/2014 26/02/2014
20/03/2014
7
-
Memenuhi
-
26/02/2014 04/03/2020
20/03/2014
10
-
Memenuhi
-
10
11
12
13
K-24 Pondok
Kelapa
KSC 24
Rahman
Farma
Cijantung
Kimia Farma
14
RS
Pengayoman
15
16
17
Tjawang
Golden Libra
2
K-24
Wisma
Kentjana
11-0320114
06/03/2014
62
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
Generik
18
Amalia
12/02/2014 20/02/2014
18/03/2014
05/03/2014
9
-
Memenuhi
-
12/02/2014 20/02/2014
18/03/2014
04/03/2014
10
-
Memenuhi
-
Cakung
Generik
19
Permata
Penggilingan
Penundaan
Penlok
karena permintaan PSA
(24-03-2014)
Berkas
yang
lengkap
Olahraga
fotocopy
ijazah S1, Apt, ijazah
Generik
20
:
belum
29/01/2014 04/02/2014
25/03/2014
20/02/2014
17
1
Kramat Jati
Memenuhi
AA dan akte notaris
perjanjian
kerjasama
APA dan PSA belum
dilegalisir, belum ada
surat
pernyataan
apotekr sanggup hadir,
belum
ada
fotocopy
NPWP PSA
63
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
21
22
23
Generik Bulak
03/03/2014 06/03/2014
25/03/2014
11/03/2014
10
-
Memenuhi
-
Generik Ceger 03/03/2014 05/03/2014
25/03/2014
14/03/2014
7
-
Memenuhi
-
Ringin
Generik
Delima Raya
12/02/2014 25/02/2014
28/03/2014
04/03/2014
18
3
Memenuhi
Penundaan
Penlok
karena
belum
lokasi
siap (25/03/2014)
24
Family Sehat
19/02/2014 27/02/2014
28/03/2014
21/03/2014
5
-
Memenuhi
-
25
Regina
05/03/2014 07/03/2014
03/04/2014
24/03/2014
7
-
Memenuhi
-
26
Mitra Sehat
10/03/2014 17/03/2014
22/04/2014
07/04/2014
10
-
Memenuhi
-
20/03/2014 27/03/2014
11/04/2014
27/03/2014
10
-
Memenuhi
-
14/03/2014 19/03/2014
11/04/2014
24/03/2014
13
1
Memenuhi
03/04/2014 11/04/2014
17/04/2014
11/04/2014
4
-
Memenuhi
Generik Kapin
27
Raya
Kalimalang
28
29
Generik
Cibubur 2
KF
Sartika
Dewi
Penlok
diundur
10/04/2014
-
64
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
30
Albiruni
01/04/2014 08/04/2014
17/04/2014
10/04/2014
5
-
Memenuhi
-
31
Bayu
18/03/2014 20/03/2014
23/04/2014
10/04/2014
8
-
Memenuhi
-
32
Mitra Diani
15/04/2014 16/04/2014
30/04/2014
28/04/2014
2
-
Memenuhi
Penundaan
33
Generik
Gempol Raya
08/04/2014
15/04/2014
05/05/2014
15/04/2014
12
3
Memenuhi
karena
berhalangan
Penlok
Apoteker
hadir
(02/05/2014)
34
Asshomadiyah 18/03/2014 20/30/2014
07/05/2014
28/04/2014
6
-
Memenuhi
Penundaan
35
Generik Rawa
Kuning 3
11/04/2014 15/04/2014
07/05/2014
17/04/2014
12
5
Memenuhi
karena
berhalangan
Penlok
Apoteker
hadir
(02/05/2014)
36
37
38
Generik
Cipinang Pulo
Pondok
Bambu
RK
30/04/2014 06/05/2014
13/05/2014
06/05/2014
5
-
Memenuhi
-
29/04/2014 05/05/2014
19/05/2014
06/05/2014
8
-
Memenuhi
-
11/04/2014 06/04/2014
20/05/2014
30/04/2014
12
1
Memenuhi
Penundaan
Penlok
65
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
karena
lokasi
belum
siap (19/05/2014)
39
40
41
Generik Bulak
Rantai
30/04/2014 05/05/2014
30/05/2014
06/05/2014
15
2
Penlok
karena
belum
lokasi
siap (28/05/2014)
K-24
09/05/2014 13/05/2014
30/05/2014
20/05/2014
6
-
Memenuhi
-
14/05/2014 22/05/2014
12/06/2014
30/05/2014
9
-
Memenuhi
-
24/04/2014 29/04/2014
17/06/2014
30/05/2014
12
-
Kalisari Pasar 10/06/2014 16/06/2014
25/06/2014
19/06/2014
4
05/06/2014 13/06/2014
30/06/2014
27/06/2014
Sam 11/12/2013 16/12/2013
10/01/2014
30/12/2013
Kalimalang
Medisal 2
Fatahillah
42
Memenuhi
Penundaan
Medisal
Tidak
Terdapat masalah UUG
Memenuhi
Klinik
-
Memenuhi
-
1
-
Memenuhi
-
10
-
Memenuhi
-
Centre
Generik
43
Rebo
44
45
Kimia Farma
Cipinang Jaya
RS.
66
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
Marie Bassra
46
RS GMAU
18/12/2013 19/12/2013
09/01/2014
24/12/2014
9
-
Memenuhi
47
Dharma Vita
23/06/2014 26/06/2014
08/07/2014
27/06/2014
7
-
Memenuhi
48
Cibubur
11/06/2014 17/06/2014
08/07/2014
02/07/2014
4
-
Memenuhi
GIANT SPM 25/06/2014 30/06/2014
18/07/2014
07/07/2014
7
-
Memenuhi
-
Guardian
49
Kalimalang
Sarana siap dikunjungi
baru
50
Century
gading icon
09/06/2014 16/06/2014
15/07/2014
16/06/2014
21
1
Memenuhi
pada
tanggal
10/7/2014,
dilakukan
lokasi
sehingga
peninjauan
pada
tanggal
14/7/2014
Generik
51
Bambu
Wulung
30/06/2014 07/07/2014
18/07/2014
07/07/2014
7
-
Memenuhi
Cipayung
67
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
Century
52
casablanca
30/06/2014 07/07/2014
21/07/2014
10/07/2014
7
-
Memenuhi
24/06/2014 30/06/2014
23/07/2014
16/07/2014
5
-
Memenuhi
08/07/2014 17/07/2014
24/07/2014
17/07/2014
5
-
Memenuhi
east residence
53
Budhi
Pratama
Century M.T.
54
Haryono
Residence
55
Delima Farma
18/07/2014 23/07/2014
06/08/2014
24/07/2014
4
-
Memenuhi
libur
lebaran
28/07/2014
sampai
dengan 4/8/2014
56
Millenium
18/07/2014 22/07/2014
15/08/2014
05/08/2014
8
-
Memenuhi
barat 05/08/2014 07/08/2014
15/08/2014
08/08/2014
5
-
Memenuhi
05/08/2014 07/08/2014
15/08/2014
12/08/2014
3
-
Memenuhi
Sehat
Generik
57
Sawah
dalam
58
Generik
Mandor Hasan
68
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
59
Generik
Kalisari 8
17/06/2014 23/06/2014
18/08/2014
07/07/2014
24
-
Tidak
Memenuhi
1.libur
lebaran
28/07/2014
sampai
dengan
4/8/2014,
2.Kepala sudin sakit,
sehingga
dilakukan
terlambat
pencetakan
SK
60
Yeka
Farma
21
22/07/2014 04/08/2014
21/08/2014
08/08/2014
9
-
Memenuhi
08/08/2014 12/08/2014
22/08/2014
14/08/2014
6
-
Memenuhi
14/07/2014 17/07/2014
22/08/2014
11/08/2014
9
-
Memenuhi
25/07/2014 07/08/2014
25/08/2014
13/08/2014
8
Century
61
menara
cawang
62
63
Dita Farma
K-24 Pondok
Gede
Memenuhi
69
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
Lampiran 7. Data Waktu Pelayanan Perizinan Apotek Rakyat di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur
Pada Periode Bulan Januari - Agustus 2014
Lama Perizinan
(hari kerja)
Tanggal Berkas Masuk
No.
Nama
Apotek
Rakyat
1
Tanggal
Berkas
Lengkap
Setelah
setelah
berkas
Penundaaan
lengkap
penlok
(hari)
Kriteria dari
segi waktu
(dihitung dari
berkas lengkap
dan setelah
penundaan
penlok)
Penyebab
Perpanjangan
Waktu
Cost.
Service
SDK
Sudinkes
Jaktim
Cetak
SK/SI/FMM
Kami
09/01/2014
16/01/2014
25/02/2014
18/02/2014
5
Memenuhi
-
2
Alya Farma
3/02/2014
05/02/2014
26/02/2014
25/02/2014
1
Memenuhi
-
3
Amalia 2
24/01/2014
30/01/2014
10/03/2014
25/02//2014
9
Memenuhi
-
4
Anugerah
08/04/2014
11/04/2014
07/05/2014
24/04/2014
8
Memenuhi
-
-
Djati Sumber
5
Sari
23/05/2014
28/05/2014
03/06/2014
30/05/2014
2
Memenuhi
6
Martin
14/05/2014
26/05/2014
03/06/2014
30/05/2014
2
Memenuhi
Masalah Kelengkapan
7
Keluarga
8
Maranatha
28/05/2014
02/06/2014
18/06/2014
02/06/2014
12
Tidak Memenuhi
Administrasi
17/06/2014
05/06/2014
8
Memenuhi
-
70
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
9
Nasya Farma
14/05/2014
22/05/2014
18/06/2014
06/06/2014
8
Memenuhi
-
10
Rita
09/05/2014
13/05/2014
19/06/2014
12/06/2014
5
Memenuhi
-
20/06/2014
12/06/2014
6
-
Memenuhi
-
25/06/2014
18/06/2014
5
-
Memenuhi
-
Sehat
11
Sejahtera
12
Fajar Baru
13
Srend Farma
25/06/2014
30/06/2014
10/07/2014
02/07/2014
7
-
Memenuhi
14
Rafy Farma
13/06/2014
17/06/2014
11/07/2014
07/07/2014
4
-
Memenuhi
15
Berkah Jaya
24/06/2014
30/06/2014
15/07/2014
02/07/2014
9
-
Memenuhi
30/05/2014
Bunda Farma
16
32
12/05/2014
16/05/2014
15/07/2014
07/07/2014
6
-
Memenuhi
17
Tulus Jaya
25/06/2014
30/06/2014
15/07/2014
02/07/2014
9
-
Memenuhi
25/06/2014
30/06/2014
15/07/2014
02/07/2014
9
-
Memenuhi
Berkah
18
Pelangi 32
Armani
19
Farma
24/06/2014
26/06/2014
16/07/2014
11/07/2014
3
-
Memenuhi
20
Tirta
25/06/2014
30/06/2014
16/07/2014
02/07/2014
10
-
Memenuhi
71
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
libur lebaran
28/07/2014 sampai
21
Jereca
30/06/2014
04/07/2014
05/08/2014
14/07/2014
10
-
Memenuhi
dengan 4/8/2014
libur lebaran
28/07/2014 sampai
22
Mekar Jaya
15/07/2014
22/07/2014
06/08/2014
23/07/2014
4
-
Memenuhi
dengan 4/8/2014
libur lebaran
28/07/2014 sampai
23
Bintang Jaya
17/07/2014
23/07/2014
08/08/2014
25/07/2014
3
-
Memenuhi
24/07/2014
04/08/2014
12/08/2014
05/08/2014
5
-
Memenuhi
dengan 4/8/2014
Hendra
24
Sikumbang
libur lebaran
28/07/2014 sampai
25
Buana Farma
11/07/2014
17/07/2014
12/08/2014
21/07/2014
10
-
Memenuhi
dengan 4/8/2014
libur lebaran
28/07/2014 sampai
26
Ibnu Sina
15/07/2014
22/07/2014
14/08/2014
25/07/2014
8
-
Memenuhi
27
Dua sekawan
17/07/2014
24/07/2014
21/08/2014
12/08/2014
7
-
Memenuhi
dengan 4/8/2014
72
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
1.libur lebaran
28/07/2014 sampai
28
Hidayat
15/07/2014
22/07/2014
21/08/2014
22/07/2014
16
-
Tidak Memenuhi
dengan 4/8/2014
2.Menunggu
rekomendasi BPOM
29
Anugrah
25/07/2014
04/08/2014
21/08/2014
18/08/2014
3
-
Memenuhi
73
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
Lampiran 8. Data Waktu Pelayanan Perizinan Toko Obat di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur
Pada Periode Bulan Januari - Agustus 2014
Tanggal Berkas Masuk
Lama Perizinan
(hari kerja)
No.
1
2
Nama Toko
Obat
sehat
cijantung
Food Mart
Klender
Cost.
Service
SDK
Sudinkes
Jaktim
Cetak
SK/SI/FMM
Tanggal
Berkas
Lengkap
Setelah
berkas
lengkap
(hari)
setelah
Penundaaan
penlok
Kriteria dari
segi waktu
(dihitung
dari berkas
lengkap dan
setelah
penundaan
penlok)
21/11/2013 22/11/2013
02/01/2014
27/12/2013
3
-
memenuhi
11/02/2014
26/02/2014
12/02/2014
10
-
Memenuhi
11/02/2014
Penyebab Perpanjangan
Waktu
-
Ditunda karena harus ijin
PBF Kekurangan berkas :
3
Konimex
Store
ijazah AA yang dilegalisir,
28/01/2014
05/02/2014
10/03/2014
19/02/2014
13
10
Memenuhi
pas poto AA 2x3 2 lembar,
STRTTK dari AA, fotocopy
SIUP
(penlok 24/02/2014)
74
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
1.libur lebaran 28/07/2014
sampai
4
Keni
12/06/2014
17/06/2014
07/07/2014
18/06/2014
13
1
Memenuhi
dengan
4/8/2014
2. Ketika akan dilakukan
peninjauan lokasi, pemilik
sarana belum siap (Penlok
04/07/2014)
Ketika
5
Cahaya Baru
II
06/06/2014
16/06/2014
10/07/2014
16/06/2014
18
2
Memenuhi
akan
dilakukan
peninjauan lokasi, pemilik
sarana
belum
siap
(Penlok 08/07/2014)
Lotte
6
Shopping
03/07/2014
07/07/2014
05/08/2014
17/07/2014
7
Memenuhi
Indonesia
75
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
Lampiran 9. Data Waktu Pelayanan Perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota
Administrasi Jakarta TimurPada Periode Bulan Januari - Agustus 2014
Lama Perizinan
(hari kerja)
Tanggal Berkas Masuk
No.
1
2
3
4
Nama PIRT
CV. Gemilang
Karya Bersama
Ratu Aneka
Rasa
CV.
Parahyangan
Gelora
Cost.
Service
SDK
Sudinkes
Jaktim
Cetak
SK/SI/FMM
Tanggal
Berkas
Lengkap
Setelah
berkas
lengkap
(hari)
setelah
Penun
daaan
penlok
Kriteria dari segi
waktu (dihitung dari
berkas lengkap dan
setelah penundaan
penlok)
Penyebab Perpanjangan
Waktu
Penundaan Penlok oleh
06/01/2014
09/01/2014
30/01/2014
10/01/2014
13
Tidak Memenuhi
pemohon (Penlok 11
Januari)
Penundaan Penlok oleh
28/11/2013
05/12/2013
30/01/2014
28/11/2013
36
1
Tidak Memenuhi
pemohon (Penlok 29
Januari)
06/02/2014
13/02/2014
27/02/2014
17/02/2014
7
-
Memenuhi
-
03/02/2014
10/02/2014
27/02/2014
24/02/2014
3
-
Memenuhi
Penundaan penlok oleh
5
Lina Emas
10/03/2014
17/03/2014
03/04/2014
18/03/2014
10
-
Memenuhi
pemohon (Penlok 25
Maret)
6
Kwany's
26/03/2014
01/04/2014
15/04/2014
04/04/2014
7
-
Memenuhi
-
76
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
Cookies
7
Serasa
22/04/2014
29/04/2014
15/04/2014
02/04/2014
9
-
Memenuhi
-
8
Spesial Bu Noni
25/03/2014
01/04/2014
17/04/2014
02/04/2014
11
-
Memenuhi
-
9
Bin Ali
08/04/2014
15/04/2014
25/04/2014
16/04/2014
6
-
Memenuhi
-
14/05/2014
21/05/2014
09/06/2014
28/05/2014
7
-
Memenuhi
-
21/05/2014
22/05/2014
10/06/2014
28/05/2014
8
-
Memenuhi
-
06/06/2014
11/06/2014
20/06/2014
11/06/2014
7
-
Memenuhi
-
17/06/2014
20/06/2014
03/07/2014
24/06/2014
7
-
Memenuhi
-
10
11
12
13
CV. Laras Rejo
Abadi
Angelina E.
Cantiko
Raffayarra
House
CV. Bumi
Rempah
Ada
14
Kumin
13/06/2014
17/06/2014
23/07/2014
18/06/2014
25
3
Memenuhi
tambahan
produk
yang diusulkan , baru
ditambahkan pada tanggal
18/07/2014
15
16
UD. Dani
Mahkota
02/07/2014
07/07/2014
04/08/2014
11/07/2014
Rumah Kentang
08/07/1917
17/07/2014
04/08/2014
18/07/2014
11
-
Memenuhi
6
-
Memenuhi
libur lebaran 28/07/2014
sampai dengan 4/8/2014
libur lebaran 28/07/2014
77
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
sampai dengan 4/8/2014
17
Rattu aneka
Rasa
1.libur
lebaran
28/07/2014
sampai
dengan
04/07/2014
07/07/2014
04/08/2014
08/07/2014
14
3
Tidak Memenuhi
2.
4/8/2014
Peninjauan
ditunda
lokasi
karena
sarana
belum
siap.
(Penlok 23/07/2014)
18
M. Chiphika
food
21/07/2014
04/08/2014
11/08/2014
05/08/2014
3
-
Memenuhi
8
-
Memenuhi
PT. Rafid
19
Kintang
Gemilang
08/07/2014
17/07/2014
19/08/2014
07/08/2014
78
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
Lampiran 10. Data Waktu Pelayanan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (CPAK) di Suku Dinas Kesehatan Wilayah Kota Administrasi
Jakarta Timur Pada Periode Bulan Januari – Agustus 2014
Tanggal Berkas Masuk
No.
Nama
CPAK
Cost. Service
SDK
Sudinkes
Jaktim
Lama Perizinan
(hari kerja)
Cetak
SK/SI/FMM
Tanggal
Berkas
Lengkap
Setelah
berkas
lengkap
(hari)
setelah
Penundaaan
penlok
Kriteria
dari segi
waktu
(dihitung
dari berkas
lengkap
dan setelah
penundaan
penlok)
Penyebab
Perpanjangan
Waktu
Penundaan
1
Ero Sejati
Pharmindo
24/12/2013
31/12/2013
14/02/2014
02/01/2014
29
7
Memenuhi
penlok oleh
pemohon
(Penlok 5 Feb)
79
Laporan praktek..., Siti Zamilatul Azkiyah, FF UI, 2014
Download