BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi informasi banyak membawa kemudahan bagi
manusia. Seseorang sudah dapat berkomunikasi hanya dengan memanfaatkan
perangkat elektronik tanpa harus bertemu langsung atau repot mengirim surat.
Bahkan komunikasi ini dapat dilakukan secara global tanpa batasan geografis
antar Negara. Kepentingan untuk mendapatkan informasi secara mudah dan
cepat menjadi salah satu alasan seseorang lebih memilih menggunakan
teknologi informasi yang tersedia sebagai alat komunikasi, salah satunya
dengan menggunakan internet.
Internet singkatan dari (interconnection-networking) merupakan
sistem hubungan jarak jauh dari berbagai jaringan komputer, yang
dihubungkan melalui modem atau jalur telepon ( Michael Bland, dkk, 2004:
32). Komputer yang terhubung ke internet dapat melakukan aktifitas
pertukaran data dengan cepat. Internet yang merupakan implementasi
Transmission
Control
Protocol/
Internet
Protocol
(TCP/IP)
telah
memberikan kemudahan dalam berkomunikasi secara global tanpa batasan
geografis antar Negara. Komunikasi tersebut dapat berupa komunikasi antar
pribadi dengan menggunakan e-mail, atau tayangan informasi bebas baca
2
yang disebut sebagai World Wide Web disingkat WWW atau Web (Haris
Faulidi Asnawi, 2004: 4-5).
Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya populasi
manusia, internet tidak hanya digunakan sebagai media komunikasi dan
pertukaran informasi semata, namun juga sebagai sumber untuk mendapatkan
penghasilan. Kemajuan teknologi informasi rupanya telah memberikan ruang
kreatifitas baru bagi perkembangan bisnis dalam rangka menghasilkan
keuntungan. Beragam model bisnis online mulai dikembangkan mulai dari
bisnis yang memerlukan modal besar hingga bisnis dengan modal Rp. 0,- atau
dengan kata lain tanpa bayar.
Salah satu model bisnis dengan menggunakan modal adalah membuat
online store atau toko online. Online store atau toko online adalah website
atau situs yang digunakan sebagai media pemasaran produk secara online.
Berbagai macam barang dan jasa ditawarkan pada situs-situs toko online di
internet. Berbelanja secara online merupakan terobosan di era internet saat ini
sebab menawarkan kemudahan dan keuntungan jika dibandingkan berbelanja
dengan cara biasa (Angga Wibowo, 2007: 213).
Pembuatan toko online memerlukan modal diantaranya untuk
membuat domain name (nama website seperti toko online.com) dan web
hosting untuk menyimpan data-data dan tampilan website. Selain itu pemilik
toko online harus menyediakan produk yang akan ditansaksikan dan tentunya
dengan modal yang tidak sedikit. Transaksi bisnis dapat dilakukan secara
3
online baik pembelian, penjualan barang atau jasa dengan sistem pembayaran
yang telah disepakati oleh pihak-pihak yang bertransaksi.
Sedangkan salah satu contoh model bisnis di internet yang gratis
adalah bisnis melalui program Affiliated Marketing dengan perusahaan yang
memiliki online store atau toko online. Afiliasi merupakan salah satu metode
penjualan barang atau jasa dengan memanfaatkan bantuan pihak lain. Pada
setiap penjualan yang berhasil dilakukan, situs yang memasang link tersebut
akan memperoleh komisi. Link tersebut dapat berupa text-link maupun
gambar-gambar iklan (banner ads). Metode penjualan seperti jaringan afiliasi
ini merupakan metode penjualan yang sangat popular di Internet (Angga
Wibowo, 2007: 161).
Model bisnis ini semakin berkembang hingga muncul perusahaanperusahaan jasa online yang memiliki program penyedia iklan. Program ini
dimaksudkan sebagai jembatan bagi para advertiser (pemilik iklan) yang
ingin mengiklankan produk atau jasanya secara online dan para web owner
(pemilik website) yang ingin mendapatkan penghasilan dengan menyediakan
ruang pada websitenya untuk menempatkan link iklan advertiser.
Bisnis ini cukup mudah dan sederhana dimana publisher dapat
melakukan afiliasi dengan program penyedia iklan (layanan adsense) dengan
cara menyediakan ruang pada website miliknya, yang memungkinkan
advertiser menampilkan iklan atau link iklannya pada website milik publisher
yang tergabung dalam keanggotaan pada program penyedia iklan tersebut.
4
Salah satu program penyedia iklan yang ada di indonesia adalah
AdsenseCamp.
Adsensecamp adalah salah satu pelopor layanan Adsense Indonesia,
merupakan agen periklanan online yang menggunakan sistem PPC (Pay Per
Click) dimana publisher akan mendapatkan sejumlah uang dari AdsenseCamp
jika pengunjung websitenya mengklik iklan atau link iklan yang ditampilkan
pada situs atau websitenya. Biasanya publisher akan mendapatkan imbalan
dengan kisaran Rp.300/ unik klik. AdsenseCamp akan membayar komisi yang
didapat oleh publisher setelah mendapatkan minimal Rp. 10.000,- tiap akhir
bulan (Bunafit Nugroho, 2009: 114).
Bisnis internet dengan berafiliasi dengan program penyedia iklan saat
ini sedang bomming karena dengan prosedur yang mudah dan bebas biaya
dapat menghasilkan penghasilan yang luar biasa. Bisnis ini diikuti oleh
masyarakat di seluruh dunia tak terkecuali masyarakat muslim. Para publisher
akan berlomba-lomba untuk memperbanyak posting-an (materi) dan
menghias websitenya semenarik mungkin agar dikunjungi banyak pengguna
internet, sehingga peluang untuk mendapatkan komisi yang besar dari klik
pengunjung pada link iklan akan semakin besar.
Bisnis periklanan dengan sistem PPC merupakan salah satu transaksi
bisnis dengan menggunakan jasa internet dalam hal ini tetap menggunakan
akad. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti akad kerjasama dalam
bisnis ini berdasarkan pada kaidah-kaidah hukum Islam.
5
Selain itu dalam prakteknya, masih ditemukan banyak kecurangan
dalam bisnis periklanan dengan sistem PPC seperti publisher mengklik
sendiri link yang tersedia pada websitenya dengan tujuan memperbesar
penghasilan yang didapat dari klik tersebut padahal hal ini bertentangan
dengan TOS (Term Of Service) dan merugikan advertiser. Selain itu banyak
iklan yang biasanya ditampilkan pada website publisher yang bertentangan
dengan hukum Islam disebabkan keharamannya misalnya iklan judi, kasino,
minuman keras dan pornografi. Dan masih banyak lagi permasalahan yang
bertentangan dengan hukum Islam.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis bermaksud menganalisis
sistem bisnis periklanan AdsenseCamp dalam tinjauan hukum Islam untuk
menentukan boleh tidaknya masyarakat muslim melakukan kerjasama bisnis
dengan AdsenseCamp untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Dengan
melakukan penelitian sekaligus menyusun skripsi berjudul “Tinjauan
Hukum Islam Terhadap Sistem Bisnis Periklanan AdsenseCamp”
B. Penegasan Istilah
Agar tidak menimbulkan kesalah pahaman serta dapat memudahkan
dalam memahami penelitian skripsi ini, maka penulis merasa perlu
menegaskan istilah dalam judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem
Bisnis Periklanan AdsenseCamp Pada Website”. Adapun penegasan istilah
dari judul tersebut adalah sebagai berikut:
6
1. Hukum Islam
Hukum Islam adalah seperangkat aturan berdasarkan wahyu Allah
dan sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan
diyakini berlaku dan mengikat untuk semua ummat yang beragama Islam
(Amir Syarifuddin, 1992: 14).
2. Sistem
Sistem (dalam bahasa Indonesia), system (dalam bahasa Inggris)
atau systema (dalam bahasa Yunani) dapat diartikan sebagai keseluruhan
yang terdiri dari macam-macam bagian. Secara istilah, sistem adalah
kesatuan bagian-bagian yang saling berinteraksi, bagian-bagian tersebut
memiliki fungsi masing-masing dan merupakan suatu kesatuan yang utuh
serta adanya sesuatu yang membatasi lingkungan internal dan lingkungan
eksternal (Abdul Rasyid Saliman,dkk, 2008: 4).
3. Bisnis
Menurut Straub dan Attner (1994), Bisnis adalah suatu organisasi
yang menjalankan aktifitas produksi dan penjualan barang-barang dan
jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh profit.
Barang yang dimaksud adalah suatu produk yang secara fisik memiliki
wujud (dapat diindra), sedangkan jasa adalah aktivitas-aktivitas yang
memberi manfaat kepada konsumen atau pelaku bisnis lainnya (M. Ismail
Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, 2002: 15). Dalam skripsi ini
bisnis yang dimaksud adalah bisnis jasa yang memberi manfaat bagi
pemilik iklan (advertiser) untuk mengiklankan produknya.
7
4. Periklanan
Iklan/ Periklanan adalah media bayaran oleh seorang penjual untuk
mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, jasa)
ataupun organisasi dan merupakan alat promosi yang kuat (Suyanto, 2003:
9).
5. AdsenseCamp
AdenseCamp adalah website yang memberikan kesempatan bagi
pemilik website (publisher) untuk memperoleh penghasilan tambahan
dengan menyediakan ruang pada websitenya sebagai tempat pemasangan
iklan bagi advertiser (pemilik iklan). AdsenseCamp juga memberikan
kesempatan kepada para Advertiser yang berkeinginan mempromosikan
iklannya yang akan disebarkan kepada web owners yang telah terdaftar di
AdsenseCamp (http://adsensecamp.com/).
C. Batasan Masalah
Guna mempermudah pemahaman dan pembahasan dalam penelitian
ini, penulis akan memberikan batasan masalah yang dikaji yaitu pada
kerjasama bisnis yang dilakukan antara AdsenseCamp selaku penyedia
layanan iklan dengan publisher selaku pemilik website yang masuk kedalam
keanggotaan AdsenseCamp. Sedangkan transaksi antara advertiser dan
AdsenseCamp tidak dikaji dalam penelitian ini.
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kedudukan dan status akad dalam sistem bisnis AdsenseCamp
menurut hukum Islam?
2. Apakah aplikasi, cara kerja dan pembayaran AdsenseCamp tidak
bertentangan dengan hukum Islam?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian ini antara lain:
a. Untuk mengetahui kedudukan dan status akad dalam sistem bisnis
AdsenseCamp dalam pandangan hukum Islam.
b. Untuk mengetahui kepastian hukum tentang aplikasi, cara kerja, dan
pembayaran AdsenseCamp yang saat ini banyak diikuti oleh masyarakat
muslim.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
teoritis tentang tinjauan hukum Islam terhadap sistem bisnis yang
dilakukan secara online di internet.
9
2) Diharapkan
dapat
memperkaya
khazanah
ilmu
pengetahuan
khususnya bagi disiplin ilmu hukum Islam terutama dalam masalah
muamalat.
b. Secara Praktis
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi untuk
mengetahui
tinjauan
hukum
Islam
terhadap
sistem
bisnis
AdsenseCamp.
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam
mengikuti bisnis periklanan AdsenseCamp.
3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian
selanjutnya oleh para akademisi
dalam mengkaji sistem bisnis
online di internet dalam tinjauan hukum Islam.
F. Telaah Pustaka
Haris Faulidi Asnawi dalam bukunya “Transaksi Bisnis E-Commerce
Perspektif Islam”(2004) membahas tentang transaksi bisnis e-commerce
kemudian meninjau permasalahan tersebut menurut perspektif Islam. Asnawi
menyimpulkan bahwa transaksi e-commerce melalui internet dibolehkan
menurut Islam berdasarkan nilai-nilai yang terdapat dalam perdagangan
Islami kecuali pada komoditi yang tidak dibenarkan untuk diperdagangkan
menurut Islam. Secara umum, Asnawi berusaha membandingkan antara
transaksi e-commerce dengan transaksi as-salam dalam Islam dengan
mendeskripsikan persamaan dan perbedaan diantara keduanya. Menurutnya,
10
pada dasarnya transaksi e-commerce sama dengan ketentuan yang ada dalam
transaksi as-salam yaitu pembayaran dilakukan dimuka dan komoditi
diserahkan kemudian sampai batas waktu tertentu. Namun dalam buku
tersebut penulis hanya menjelaskan transaksi bisnis online secara umum (ecommerce), belum dijelaskan secara khusus tentang bisnis periklanan online
khususnya AdsenseCamp.
Didalam skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap
Sistem Advertising Paid To Click (PTC) Dan Paid To Read (PTR)” (2009),
Ahmad Zaki Alawi menerangkan tentang manfaat yang diperoleh dari
internet untuk memudahkan segala bentuk usaha bisnis, mulai dari
pengenalan produk, promosi atau periklanan, transaksi, dan lain-lain. Zaki
mencoba menganalisa sistem bisnis PTC (Paid To Click) dimana seseorang
akan memperoleh bayaran dalam kurs dollar dengan adanya klik iklan PTC
oleh pengunjung websitenya atau hanya dengan membaca e-mail atau PTR
(Paid To Read). Fokus penelitian Ahmad Zaki adalah dari segi akad dan
status uang yang diperoleh lewat bisnis ini. Menurutnya, akad yang terjadi
dalam program PTC antara pihak pengelola web PTC atau admin PTC
dengan calon member yang mendaftar pada program tersebut tidak memenuhi
syarat dan rukun akad yang terdapat pada fikih muamalat, maka transaksi
dikatakan tidak sah karena akad yang terjadi tidak dapat melindungi pihakpihak yang berkaitan sehingga akad menjadi batal. Namun dalam skripsi
tersebut, Zaki belum menjelaskan tentang sistem bisnis periklanan khususnya
pada AdsenseCamp.
11
Sedangkan Muhammad Husein Asyhari dalam skripsinya yang
berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Bisnis Google Adsense”
(2009) menjelaskan mengenai maraknya penggunaan media internet sebagai
penghasil keuntungan melalui Google Adsense. Husein mengkaji masalah
akad dan mekanisme bisnis Google Adsense yang banyak diminati oleh
masyarakat khususnya pemilik website dari tinjauan hukum Islam.
Menurutnya, akad dan mekanisme bisnis Google Adsense secara garis besar
tidak bertentangan dengan prinsip syariah dalam sistem ekonomi syariah.
Namun Husein dalam skripsi tersebut tidak membahas mengenai sistem
bisnis AdsenseCamp.
Dalam buku yang berjudul “Makeover Blog Gaul & Bisnis” (2009),
Bunafit Nugroho membahas secara detail tentang cara membuat website agar
terlihat dinamis dan maksimal, selain itu ia juga memperkenalkan beberapa
tools pendukung website yang diperlukan untuk website saat ini. Pada bab
ketujuh, Nugroho menjelaskan tentang cara memasang ads unit (PPC)
penghasil rupiah termasuk PPC dari AdsenseCamp. Namun, dalam buku
tersebut hanya menjelaskan bisnis AdsenseCamp dalam lingkup teknis, belum
menyentuh pada aspek hukum.
Dari beberapa sumber pustaka yang telah disebutkan diatas, belum ada
yang membahas mengenai sistem bisnis periklanan
AdsenseCamp dalam
tinjauan hukum Islam sehingga penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut
lebih lanjut.
12
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah adalah
library research (penelitian kepustakaan), yaitu penelitian yang dilakukan
dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, website,
maupun laporan dari penelitian terdahulu.
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif evaluatif, yaitu pemaparan yang
diawali dengan menggambarkan konsep sistem bisnis AdsenseCamp
meliputi cara-caranya, mekanisme kerja dan pembayarannya, kemudian
nilai (evaluasi) berdasarkan hukum Islam.
3. Pendekatan Masalah
Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan
normatif, yaitu pendekatan melalui norma-norma hukum Islam dengan
menilai keabsahan akad kerjasama dan mekanisme kerja AdsenseCamp
berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep muamalat dalam Islam.
4. Sumber Data
Sumber data di sini dibedakan menjadi dua, yaitu: data primer dan
data sekunder. Data primer dalam penelitian ini bersumber dari website
resmi milik AdsenseCamp yaitu http://adsensecamp.com/. Sedangkan data
sekunder terdiri dari buku-buku lain yang mengkaji tentang bisnis
periklanan online khususnya yang berkaitan dengan bisnis periklanan
AdsenseCamp.
13
5. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
metode
dokumentasi (Suharsimi Arikunto, 1992: 131), yaitu melalui
telaah pustaka catatan dalam bentuk buku-buku dan data tertulis lain
termasuk situs online atau website mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
6. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam pembahasan ini dengan
menggunakan analisis data secara kualitatif melalui metode analisis
deskriptif yaitu usaha mengumpulkan dan menyusun suatu data, kemudian
dilakukan analisis dan interpretasi terhadap data tersebut (Winarto
Surakhmad, 1990: 139).
H. Sistematika Penulisan
Sebuah skripsi akan lebih sistematis jika disusun dengan sistematika
sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan, maka dari itu dalam skripsi ini
penulis akan mencantumkan sistematika dalam penulisan skripsi. Sistematika
penulisan dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab dan setiap bab terdiri dari
beberapa sub bab.
Bab I : Pendahuluan
Bab pendahuluan terdiri dari delapan sub bab yaitu latar belakang,
penegasan istilah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
14
penelitian, telaah pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan
skripsi.
Bab II : Akad dan Kerjasama Bisnis (Syirkah) dalam Islam
Pada bab ini terdapat dua sub judul, pertama, akad dalam Islam
mencakup pengertian akad, rukun akad, syarat-syarat akad, jenis-jenis akad.
Kedua, kerjasama bisnis dalam Islam yaitu ketentuan hukum Islam mengenai
syirkah meliputi pengertian syirkah, dasar hukum syirkah, rukun dan syarat
syirkah, macam-macam syirkah, karakteristik syirkah dan berakhirnya
syirkah.
Bab III : Sistem Bisnis AdsenseCamp
Bab ini berisi gambaran secara umum mengenai sistem bisnis
AdsenseCamp yang meliputi pengertian, aplikasi, mekanisme kerja, dan cara
pembayaran AdsenseCamp.
Bab IV : Analisis data
Bab ini berisi analisis terhadap sistem bisnis AdsenseCamp dalam
perspektif hukum Islam berdasarkan ketentuan-ketentuan fikih muamalat
dalam Islam.
Bab V : Penutup
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari
pembahasan dan saran-saran.
Download