BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam istilah Elektro, Transformator jenis step up merubah arus tegangan kecil menjadi tegangan arus yang lebih besar dengan frekuensi yang sama. Perubahan energi listrik yang terjadi adalah perubahan tegangan dan arus. Pada transformator suplai tegangan dan arus yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus searah (DC) tidak dapat dikonversikan oleh transformator. Dalam aplikasinya di lapangan transformator yang paling banyak dipergunakan adalah Transformator Daya dan Transformator Distribusi. Pada umumnya jenis transformator yang dipergunakan sebagai Transformator Daya dan Transformator Distribusi adalah transformator tiga fasa, karena suplai tegangan dan arus yang masuk dari pembangkit tenaga listrik adalah tegangan dan arus tiga fasa. Sistem tipikal tenaga listrik memiliki empat unsur utama yaitu; pembangkit tenaga listrik, saluran transmisi, saluran distribusi dan beban atau disebut juga sebagai pengguna tenaga listrik. Perkembangan sistem kelistrikan saat ini telah mengarah pada peningkatan efisiensi dan mutu tegangan dalam penyaluran energi listrik. peningkatan efisiensi dan mutu tersebut dapat dimulai dari pembangkitan, transmisi dan distribusi. Pada sisi distribusi, peningkatan efisiensi dapat dilakukan dengan cara mengurangi terjadinya jatuh tegangan pada saluran dan memberikan tingkat tegangan yang aman bagi peralatan pelanggan. Besarnya tegangan yang diterima oleh konsumen listrik tidaklah sama, hal ini terjadi karena adanya impedansi dari jaringan. Oleh karena itu, jatuh tegangan selalu ada pada setiap bagian dari sistem tenaga, 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ mulai dari sumber sampai ke pelanggan. Jatuh tegangan berbanding lurus dengan besarnya arus dan sudut phasanya, yaitu arus yang mengalir di seluruh sistem tenaga. Dengan pemasangan tap changer pada sistem maka tegangan pengirim dapat dinaikkan maupun diturunkan sesuai dengan keadaan beban. Oleh karena itu, pada titik terjauh beban penerimaan tidak akan mengalami terlalu banyak penurunan tegangan. Akibat tegangan pengirim dinaikkan maka pada titik beban terdekat dengan sumber akan menerima tegangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan titik beban yang jauh dari sumber. Oleh karena itu tegangan tersebut perlu dikendalikan. Adapun tujuan pengendalian tegangan sistem dengan menggunakan tap changer adalah agar penggunaan daya dan tegangan menjadi lebih ekonomis; yaitu tegangan yang digunakan sesuai dengan tegangan yang di desain dari peralatan yang dipakai, sampai pada suatu batas tertentu. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang akan dibahas adalah untuk menstabilkan rugi-rugi tegangan masuk. Dengan parameter yang sudah ditentukan oleh taping-taping pada trafo. Namun untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas, penulis hanya membatasi dengan membahas kestabilan tegangan masuk 20 KV. 1.3 TUJUAN TUGAS AKHIR Adapun tujuan penulis adalah : 1. Memberikan penjelasan tentang penentuan jumlah tap transformator. 2. Untuk mengetahui manfaat pengendalian tegangan dengan tap changer 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3. Untuk menjelaskan penggunaan tap changer untuk mendapatkan jumlah tap yang dibutuhkan baik menaikkan dan menurunkan tegangan 20 kilo volt. 1.4 BATASAN MASALAH Agar tujuan penulisan tugas akhir ini sesuai dengan yang diharapkan serta terfokus pada judul dan bidang yang telah disebutkan di atas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas pada : 1. Tidak membahas hal-hal yang menyebabkan perubahan tegangan pada jaringan. Namun akan dibahas tengangan pada Trafo 2. Transformator yang dipergunakan adalah transformator Tenaga 20 kV 1.5 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman dalam menyelesaikan tugas akhir, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan dapat mempermudah perbaikan dan pengembangan penelitian berikutnya. Dibawah ini merupakan uraian setiap langkah-langkah secara umum dalam bagan metodologi penelitian : 1. Observasi awal Pada tahap ini dilakukan studi pendahuluan yang mencakup pengenalan tempat penelitian secara umum, permasalahan yang dihadapi perusahaan, identifikasi permasalahan yang dikembangkan. Setelah dilakukannya observasi awal maka akan diperoleh gambaran perusahaan dan identifikasi masalah yang ada, yang kemudian 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dikembangkan dan difokuskan dalam target rumusan masalah yang spesifik. 2. Studi Pustaka Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan landasan kerangka berfikir dalam penelitian yang dilakukan. Sumber referensi didapatkan dari buku, jurnal, artikel dan laporan tugas akhir jurusan teknik industri 3. Perumusan Masalah Langkah selanjutnya adalah penyusunan perumusan masalah sesuai data penelitian yang diperoleh dari hasil observasi awal. Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. 4. Penetapan Tujuan Pada langkah ini dilakukan penetapan tujuan yang merupakan lanjutan dari langkah perumusan masalah. Penelitian yang dilakukan harus mempunyai tujuan yang jelas sesuai dengan permasalahan yang dihadapi perusahaan. 5. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut : a. Pengamatan/observasi langsung, dari hasil pengamatan terhadap kejadian nyata di lapangan, termasuk pengambilan data dalam suatu periode tertentu b. Wawancara awal dengan berbagai pihak unit kerja di lapangan, termasuk dengan manajer dan karyawan, 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ c. Studi Literatur, berdasarkan pengetahuan dan informasi yang didapat dari buku-buku, artikel-artikel, majalah, perpustakaan dan Internet. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan “SISTEM PENENTUAN JUMLAH TAP TRAFO STEP-UP DISTRIBUSI 20 KV . Untuk pengstabilan tegangan dengan terdiri atas beberapa bab, antara lain: BAB I Pendahuluan Merupakan bab yang berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB II Landasan Teori Merupakan bab membahas mengenai teori dasar yang mendukung dalam perencanaan pada saat mereaksikan rangkain dan teori penunjang yang perlu diketahui. BAB III Metodologi Penelitian Merupakan bab yang membahas mengenai lokasi penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode pengumpulan data, serta langkahlangkah penelitian. BAB IV Hasil dan Pembahasan Merupakan bab yang membahas tentang pengukuran dan perhitungan dari rangkaian pemancar sensor infra merah. BAB V Kesimpulan dan Saran Merupakan kesimpulan yang diambil dari pembuatan alat dan saransaran yang berguna untuk pengembangan alat. 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/