MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu

advertisement
MATERI DAN METODE
Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni hingga bulan September 2011 dan
bertempat di Laboratorium Lapang Blok A, Laboratorium Ruminansia Besar,
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan Teknopark SEAFAST Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Materi
Ternak
Penelitian ini menggunakan ternak kerbau rawa jantan (Gambar 4) yang
belum dikastrasi berjumlah enam ekor dan sapi PO jantan (Gambar 5) yang belum
dikastrasi berjumlah delapan ekor.
Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian
19
Gambar 5. Ternak Sapi yang Digunakan Dalam Penelitian
Kandang dan Peralatan
Kandang yang digunakan untuk pemeliharaan ternak sapi berupa kandang
individu dengan ukuran 2 x 0,8 m. Kandang dilengkapi juga dengan tempat pakan
dan tempat minum. Timbangan untuk menimbang pakan disediakan 2 buah, yaitu
timbangan kapasitas 10 kg untuk menimbang pakan konsentrat dan timbangan
kapasitas 20 kg untuk menimbang hijauan. Timbangan digital kapasitas 1000 kg
dipersiapkan untuk menimbang bobot badan ternak. Pengamatan body scoring
dilakukan dengan menggunakan form uji yang didapatkan dari literature. Literature
ini menjelaskan syarat-syarat perlemakan dan perototan sesuai levelnya (Rutter et al,
2000).
Pakan dan Air
Pakan yang diberikan berupa pakan hijauan yang terdiri dari rumput alam
yang dicampur dengan tongkol jagung. Konsentrat yang digunakan merupakan
konsentrat komersial yang terdiri dari onggok, bungkil sawit, bungkil kedelai, tetes,
20
CaCO3, dan urea. Sedangkan air minum ternak selalu tersedia dalam bak air
minumnya. Pada ternak dengan perlakuan CGKK, maka CGKK dicampurkan dalam
konsentrat yang diberikan.
Gambar 6. Pakan yang Diberikan dalam Penelitian (Konsentrat + Kulit Ari Kedelai)
Gambar 7. Suplemen Campuran Garam Karboksilat Kering
Prosedur
Prosedur penelitian ini meliputi pembuatan campuran garam kering
karboksilat (CGKK), pemeliharaan sapi dan kerbau selama tiga bulan secara feedlot
dan pengamatan performa sapi dan kerbau terhadap pengaruh penambahan CGKK.
Pembuatan Campuran Garam Karboksilat Kering
Minyak ikan lemuru dipanaskan terlebih dahulu kemudian dicampur dengan
larutan CaCl2 dan KOH. Setelah mencapai suhu 70˚C, minyak tersebut dicampurkan
21
dengan HCL hingga merata. Kemudian adonan tersebut dicampurkan dengan onggok
super hingga halus dan merata. Tahap terakhir adalah adonan dimasukkan oven
hingga kering. Jika sudah kering, CGKK dicampurkan ke konsentrat dengan
perbandingan sebesar 5% pada konsentrat.
Pemeliharaan Ternak
Ternak yang digunakan adalah delapan ekor sapi jantan Peranakan Ongole
(PO) yang dibagi menjadi dua kelompok, empat sapi PO tidak diberi CGKK dan
empat sapi PO diberi perlakuan CGKK. Sebanyak enam ekor kerbau rawa juga
dibagi menjadi dua kelompok, tiga kerbau tidak diberi CGKK dan tiga kerbau diberi
perlakuan CGKK. Bobot awal sapi PO (kg) sekitar 217,37±15,44 dan kerbau rawa
(kg) 218,66±16,28. Pakan yang diberikan berupa rumput lapang, rumput gajah segar,
konsentrat komersial, dan CGKK (bagi ternak yang diberi perlakuan). Perbandingan
hijauan dan konsentrat sebesar 40:60. Selain itu, kulit ari tempe diberikan pada
ternak sebagai salah satu campuran dalam konsentrat dengan perbandingan antara
konsentrat dan kulit ari tempe sebesar 1:2.
Penelitian terbagi atas dua tahap pemeliharaan, yaitu pendahuluan dan
pengambilan data. Pendahuluan dilakukan selama 14 hari sedangkan pengambilan
data dilakukan selama dua setengah bulan. Pakan pada proses penelitian diberikan
tiga kali sehari dengan jumlah yang ditentukan berdasarkan kebutuhan nutrisi ternak.
Air minum diberikan secara ad libitum. Sumber pakan yang diberikan pada
penelitian ini terdiri dari tiga bahan yaitu konsentrat komersil, CGKK, hijauan
(rumput gajah dan rumput lapang), dan kulit ari kacang kedelai (Tabel.10). Total
komposisi pakan yang deberikan pada ternak dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 10. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Pakan Ternak Berdasarkan Bahan
Kering
Sumber Pakan
Zat-zat makanan (%)
BK
*)
Abu
*)
LK
*)
PK*)
SK*)
BETN**)
TDN**)
Konsentrat non CGKK
78,02
12,79
4,29
6,15
15,60
61,16
64,95
Konsentrat CGKK
79,12
12,02
7,27
6,90
16,15
57,66
70,34
R. Gajah + Lapang
12,99
9,24
3,46
14,55
26,10
46,65
60,14
Kulit ari tempe
26,02
3,4
0,33
16,74
53,08
26,45
51,87
Keterangan: *Berdasarkan hasil analisis proksimat
**Berdasarkan perhitungan
22
Tabel 11. Komposisi Nutrisi Total Pakan Ternak Berdasarkan Bahan Kering
Sumber Pakan
Pakan non CGKK
Pakan CGKK
BK
31.21
31.43
Abu
7.61
7.46
LK
2.37
2.97
PK
13.75
13.90
SK
34.79
34.90
BETN
41.47
40.77
TDN
54.48
55.56
Keterangan : Total pakan dihitung berdasarkan rasio sumber pakan yang diberikan.
Pengamatan Performa Kerbau dan Sapi
Pengamatan performa kerbau rawa dan sapi PO meliputi pengamatan
konversi pakan, konsumsi pakan, bobot awal, dan PBBH. Pengamatan konversi dan
konsumsi pakan dilakukan setiap hari dengan menghitung pakan yang diberikan
dikurang pakan sisa. Pakan sisa ditimbang setiap pagi hari. Pengamatan PBBH
ternak dilakukan satu bulan sekali. Hal ini bertujuan agar sapi dan kerbau tidak stres.
Penimbangan bobot awal dilakukan sebelum perlakuan CGKK diberikan.
Rancangan dan Analisa Data
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial pola 2x2.
Rancangan percobaan ini memiliki dua faktor perlakuan yang berbeda yaitu jenis
tenak yang dipelihara secara feedlot (sapi dan kerbau) serta pemberian pakan
suplemen CGKK dan non CGKK (empat ekor sapi dan tiga ekor kerbau pada
masing-masing perlakuan).
Model matematika yang digunakan adalah
:
Yijk = µ + Ai + Bj + (AB)ij +
ij
Keterangan :
Yijk
µ
Ai
Bj
(AB)ij
ij
= Hasil pengamatan performans pada ternak dengan jenis ternak
ke-i dan pemberian pakan suplemen ke-j, pada ulangan ke-k
= Nilai rataan performans pada ternak
= Pengaruh jenis ternak taraf ke-i
= Pengaruh pemberian pakan suplemen pada taraf ke-j
= Pengaruh interaksi faktor jenis ternak pada taraf ke-i dengan
pemberian pakan suplemen pada taraf ke-j
= Pengaruh galat percobaan yang berasal dari faktor jenis ternak
ke-i dan perlakuan pemberian suplemen ke-j pada ulangan yang ke-k
Analisis data untuk melihat perbedaan perlakuan dan interaksi antar
perlakuan adalah Analysis of Covariance (ANCOVA). Bila terdapat perbedaan yang
nyata pada data, maka akan diuji lanjut menggunakan Uji Least Squares Means.
23
Peubah
Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah konsumsi pakan ternak,
konsumsi nutrient atau zat makanan, pertambahan bobot badan harian, peningkatan
bobot badan bulanan atau kumulatif, konversi pakan, income over feed cost (IOFC),
dan body scoring. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
Konsumsi Pakan. Konsumsi pakan adalah jumlah pakan yang dikonsumsi oleh
ternak dengan menghitung selisih jumlah pakan yang diberikan dengan jumlah pakan
sisa per harinya. Perhitungan konsumsi pakan bertujuan untuk mengetahui jumlah
makanan ternak per harinya dengan kandungan zat makanan yang dikandung dalam
pakan. Sehingga pakan yang diberikan dapat mencukupi kebutuhan hidup pokoknya
dan keperluan produksi ternak.
Konsumsi Pakan (g/hari) = Pakan yang diberi – pakan sisa
Konsumsi Zat Makanan. Konsumsi zat makanan merupakan jumlah zat makanan
yang dikonsumsi dimana Bahan Kering/BK, Protein Kasar/PK, Serat Kasar/SK
dihitung dari konsumsi pakan dikali dengan kadar zat makanan dibagi 100.
Sedangkan TDN (Total Digestible Nutrient) dihitung berdasarkan rumus Sutardi
(1980).
KBK
=
Kons. segar g
KPK
=
Kons. BK g
Kadar PK pakan g
100
KSK
=
Kons. BK g
Kadar SK pakan g
100
TDN
=
Kons. BK g
Kadar BK pakan %
100
Kadar TDN pakan g
100
Keterangan :
KBK
KPK
KSK
TDN
=
=
=
=
Konsumsi Bahan Kering (gram)
Konsumsi Protein Kasar (gram)
Konsumsi Serat Kasar (gram)
Total Digester Nutrient (gram)
24
Pertambahan Bobot Badan Harian.
Pertambahan bobot badan sapi dapat
diketahui dengan penimbangan bobot hidup, bobot hidup sapi diukur setiap satu
bulan sekali.
BB akhir
BB awal
Lama penggemukan
PBBH g⁄hari
Peningkatan Bobot Badan Bulanan. Penimbangan bobot badan ternak dilakukan
setiap bulan sehingga dapat memperlihatkan perbedaan bobot badan per bulannya
dan grafik perubahan bobot badan per bulannya.
Konversi Pakan. Konversi pakan adalah jumlah pakan yang dikonsumsi untuk
mendapatkan bobot badan dalam waktu tertentu. Efisiensi dalam penggunaan pakan
termasuk dalam program pemberian pakan yang dapat diukur dari konversi pakan
terhadap bobot hidup sapi.
Konversi Pakan
Konsumsi BK g/ e⁄h
PBBH g/ e⁄h
Income Over Feed Cost (IOFC).
Income Over Feed Cost (IOFC) adalah
pendapatan yang didapat setelah dikurangi biaya pakan selama penggemukan.
IOFC (Rp) =
(Harga jual –Harga beli) – Biaya pakan
Body Scoring Ternak. Body scoring adalah penilaian kondisi luar tubuh dengan
melihat perlemakan dan perototan ternak. Penilaian dilakukan dengan melihat
criteria berdasarkan lampiran 13. Penilaian dilakukan secara langsung saat sapi
berada di kandang dan kondisi tubuh ternak didokumentasikan dari arah belakang
ternak .
25
Download