BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang terjadi sekurang- kurangnya setiap 5 menit dan berlangsung 30 sampai 60 detik (Christina, 2001). Keberhasilan sebuah proses persalinan sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu dan bayi, kondisi psikis maupun penolong yang membantu proses persalinan. Bila salah satu dari faktor tersebut ada yang tidak sesuai bisa terjadi masalah dalam proses persalinan, baik terhadap ibu atau bayinya. Hal ini sangat penting, mengingat beberapa kasus kematian ibu dan bayi diakibatkan oleh tidak terdeteksinya secara dini adanya salah satu dari faktor-faktor tersebut, sehingga terjadi keterlambatan penanganan (Asrinah, et al. 2010). Bila persalinan dimulai, interaksi antara passanger, passage, power, dan psikis harus sinkron untuk terjadinya kelahiran pervaginam spontan (Wlash, 2007, al.300). Dari Kabid Informasi Keluarga dan Analisis Program (IKAP) BKKBN Sumut, pada tahun 2008 angka ibu bersalin di Sumatera Utara berjumlah 89.542 jiwa, tahun 2009 berjumlah 87.296 jiwa dan tahun 2010 berjumlah 87.242 jiwa. Sementara dari survey pendahuluan di Klinik Sumiariani, didapat data ibu bersalin dari bulan Januari sampai Desember pada tahun 2011 berjumlah 157 orang. Jumlah ibu bersalin di Klinik Sumiariani semakin meningkat tiap tahunnya. Persalinan yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan proses persalinan tidak berjalan lancar sehingga lama persalinan lebih lama dari normal atau terjadi partus lama. Faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya persalinan meliputi faktor ibu, faktor janin, dan faktor jalan lahir. Faktor ibu meliputi paritas, his dan usia. Faktor janin meliputi sikap, letak, malposisi dan malpresentasi, janin besar, dan kelainan kongenital seperti hidrosefalus. Sedangkan faktor jalan lahir meliputi panggul sempit, tumor pada pelvis, kelainan pada serviks dan vagina (Prawirohardjo, 2006). Partus Lama merupakan salah satu dari beberapa penyebab kematian ibu dan janin. Partus Lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam yang dimulai dari tanda-tanda persalinan. Partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi pada ibu, kadang dapat terjadi perdarahan post partum yang dapat menyebabkan kematian ibu. Pada janin akan terjadi infeksi, cedera dan asfiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat telah dikembangkan metode non-farmakologis untuk menghadapi persalinan yaitu metode hypnobirthing. Metode ini merupakan metode alamiah yang digunakan untuk menghilangkan rasa takut, panik, tegang dan tekanan-tekanan lain yang menghantui ibu selama persalinan. Hypnobirthing mengekspolarasi mitos bahwa rasa sakit adalah hal yang wajar dan dibutuhkan saat melahirkan normal. Saat wanita yang melahirkan terbebas dari rasa takut, otot tubuhnya, termasuk otot rahim, akan mengalami relaksasi yang membuat proses kelahiran jadi lebih mudah dan bebas stres. Hypnobirthing bertujuan agar ibu dapat melahirkan dengan nyaman, cepat dan lancar dan menghilangkan rasa sakit melahirkan tanpa bantuan obat bius apapun. Metode ini juga lebih menekankan melahirkan dengan cara positif, lembut, aman dan bagaimana mencapainya dengan mudah (Aprillia, 2010). Hypnobirthing banyak memberikan manfaat karena melatih ibu hamil untuk selalu rileks, bersikap tenang dan menstabilkan emosi. Hypnobirthing merupakan perkembangan dari hipnosis. Jadi ide dasar dari hypnobirthing ini sebenarnya adalah relaksasi. Melalui relaksasi ibu akan belajar berkonsentrasi, agar hanya memikirkan hal-hal positif serta proses persalinan yang berjalan lancar tanpa rasa sakit, serta rasa bahagia ibu menyambut kedatangan buah hati (Indivara, 2009). Hypnobirthing terbukti mampu menjawab kekhawatiran ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, seperti data yang ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Shawn Gallagher pada tahun 2001 yang menyebutkan bahwa fase aktif pada wanita nulipara 12 jam, sementara pada wanita yang mengikuti Hypnobirthing prenatal class fase aktifnya 4,5 jam. Sementara Kala II (kala pengeluaran) pada nulipara rata-rata 2 jam sedangkan pada wanita yang mengikuti Hypnobirthing prenatal class lama Kala II adalah 1 jam (Aprillia, 2011, ¶ 2). Dan dari penelitian yang dilakukan oleh Siti Malicha (2011), tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode hypnobirthing terhadap tingkat kecemasan dan lama proses persalinan pada ibu bersalin. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa metode hypnobirthing mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kecemasan ibu bersalin di Puskesmas Blooto, Kota Mojokerto tahun 2011 (p= 0,032 < 0,05. Metode hypnobirthing juga berpengaruh sangat signifikan terhadap lama proses persalinan (p< 0,05), pada ibu bersalin yang mendapatkan perlakuan metode hypnobirthing mempunyai waktu proses persalinan yang lebih sedikit dibandingkan dengan ibu bersalin yang dilakukan asuhan sayang ibu (WordPress, 2011 ¶ 3). Fenomena yang peneliti alami di beberapa lahan praktek pelayanan kesehatan, tidak sedikit ibu bersalin yang berteriak-teriak dan merasa kebingungan menghadapi proses persalinan yang sedang dialaminya, dan umumnya para pelayan kesehatan lebih menganggap hal itu adalah lumrah dirasakan oleh setiap ibu bersalin. Bidan sebagai tenaga pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan anak, merupakan salah satu faktor penting dalam proses persalinan sebagai penolong persalinan. Sudah merupakan tuntutan jika bidan juga dapat menjadi pelaku inovasi dengan menggunakan metode-metode terbaru untuk melakukan asuhan sayang ibu, salah satunya yaitu metode hypnobirthing. Seorang ibu bersalin berhak untuk mendapatkan asuhan persalinan yang bermutu tinggi sehingga dapat terhindar dari ketidaknyamanannya pada saat bersalin. Saat ini metode hypnobirthing mulai berkembang di Indonesia salah satunya yaitu di Klinik Sumiariani Medan. Untuk itu penulis tertarik untuk mengambil judul ”Pengaruh Teknik Hypnobirthing Terhadap Lamanya Proses Persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012”. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan hasil penelitian di atas dan hasil survei pendahuluan peneliti, maka peneliti merumuskan masalah penelitian bagaimana Pengaruh Teknik Hypnobirthing Terhadap Lamanya Proses Persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Provinsi Sumatera Utara. C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh teknik hypnobirthing terhadap lamanya proses persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Provinsi Sumatera Utara. 2. Tujuan Khusus Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk: a. Mengidentifikasi karakteristik responden. b. Mengidentifikasi lamanya proses persalinan pada ibu inpartu fisiologis yang diberi perlakuan teknik hypnobirthing dan yang tidak diberi perlakuan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2012. c. Membandingkan lamanya proses persalinan yang dilakukan teknik hypnobirthing dengan yang tidak dilakukan teknik hypnobirthing pada ibu inpartu di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2012. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi praktek kebidanan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu intervensi asuhan sayang ibu pada persalinan dalam penerapan asuhan kebidanan. 2. Bagi pendidikan kebidanan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pada mata kuliah asuhan kebidanan khususnya ASKEB II (persalinan). 3. Bagi penelitian kebidanan Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberi data bagi penelitian selanjutnya yang sejenis. 4. Bagi responden Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu intervensi untuk mengurangi intensitas nyeri ibu selama proses persalinan agar menjadikan proses persalinan yang aman dan lancar.