Seni Menulis Resep

advertisement
Seni Menulis Resep
dr. Nindya Aryanty, M. Med. Ed
Macam-Macam Formula dalam Resep
Dalam menulis resep, ada 3 macam formula :
• Formula Magistralis
Resep yg obat, dosis dan BSO disusun sendiri oleh
dokter
• Formula Specialistis (Obat Paten)
Resep dimana obatnya adl buatan suatu industri
farmasi (komposisinya telah ditentukan oleh industri
tsb)
• Formula Officinalis
Resep dimana komposisi obat telah tercantum dalam
buku resmi (Formularium Indonesia I, dll)
1. Formula Magistralis
Untuk dapat menyusun formula magistralis, dokter
harus :
1. Memahami sifat obat (sifat farmakologi, kimia &
fisika)
2. Mengetahui obat tak tercampurkan dan berusaha
untuk menghindari
3. Terampil menentukan dosis terapi
4. Terampil memilih BSO yang tepat
5. Terampil menentukan wkt dan cara penggunaan obat
6. Menulis yang jelas & terbaca
1. Formula Magistralis
• Keuntungan :
1. Menggunakan obat tunggal (bahan obat/raw material) 
harga murah
2. Baik jenis obat maupun dosis dpt ditentukan sesuai
kebutuhan penderita secara tepat
• Kerugian :
1. Tidak semua obat terdapat dalam raw material  kdg
pake obat paten  mahal
2. Tidak semua BSO dpt diracik di apotek  tablet, injeksi,
suppositoria
Yg dpt diracik : pulv, potio, salep
2. Formula Specialistis (Obat Paten)
Untuk dapat menyusun formula spesialistis, dokter harus :
1. Memahami isi/komposisi serta khasiat dan kadar masing2
obat, cth : LAPIFED, LAPIFED DM, LAPIFED EXPECTORANT,
INZA tablet
2. Mengetahui obat tak tercampurkan dan berusaha untuk
menghindari
3. Terampil menentukan dosis terapi
4. Terampil memilih BSO yang tepat
5. Terampil menentukan wkt dan cara penggunaan obat
6. Menulis yang jelas & terbaca
7. Memahami penulisan obat dengan ‘nama dagang’
2. Formula Specialistis (Obat Paten)
•
1.
2.
Keuntungan :
Sudah tersedia obat jadi, tinggal menggunakan/tdk meracik
Biasanya terdiri dari satu jenis obat (cth NOPERTEN) atau
merupakan komposisi obat (cth FARMACROL FORTE), dan
terdapat dlm bermacam BSO (STESOLID tablet, sirup, ampul,
rectal tube)  tinggal pilih
•
1.
2.
Kerugian :
Relatif mahal
Obat yg terdapat dlm komposisi, tdk selalu dibutuhkan oleh
pasien, dosisi masing2 tidak bisa diubah lagi
Wajib mengetahui isi setiap komposisi dan mengerti efek/khasiat
masing2 komposisi  utk hindari efek rangkap, interaksi yg
merugikan
3.
3. Formula Officinalis
Untuk dapat menyusun formula officinalis, dokter
harus :
1. Mengetahui macam buku resmi di Indonesia
(Famakope Belanda ed. 5, FMS, FMI,
Formularium Indonesia I, Formularium Nasional
II, dll)
2. Menulis yang jelas & terbaca
3. Memahami penulisan obat standar (ditulis nama
obatnya, bkn komposisinya)
3. Formula Officinalis
•
Keuntungan :
Obatnya baik tunggal maupun komposisi
merupakan obat yang efektif atau kombinasi
yang ideal
• Kerugian :
Perkembangan obat relatif cepat, sedang
buku resmi terbitnya dalam kurun waktu
yang relatif lama
Cara Menentukan Dosis Terapi (DT)
• Mencari Dosis Lazim (DL) tiap obat sesuai
dengan BB/umur penderita (DL hny mrpk
petunjuk, tdk mengikat)  ISO, MIMS, dll
• Mencari/menghitung DM (jika ada) sesuai dg
BB/umur
• Menentukan Dosis Terapi (DT) berdasarkan
berat ringannya penyakit (perlu dihitung
perbandingan DT/DM utk obat yg ada DM nya)
Cara Menentukan Dosis Obat dalam
Formula Spesialistis
• Melihat isi/komponen obat & dosisnya dlm buku
obat (ISO, MIMS, dll)
• Bila isi obat paten hny 1 macam zat dan
tercantum dlm Formularium Indonesia (FI) maka
DL lihat di FI, klu tdk ada di FI  liat DL di buku
obat paten/brosur
• Bila isi obat paten >1 zat :
– Mencari DL obat paten tsb pd buku resmi sesuai dg
BB/umur
– Menentukan DT berdasarkan berat-ringan penyakit
– Memperhatikan komponen obat yang ber-DM
Cara Menentukan Dosis Obat dalam
Formula Officinalis
• Melihat isi/komponen obat & dosisnya dlm buku
resmi
• Bila isi obat standar hny 1 macam zat dan
tercantum dlm Formularium Indonesia (FI) maka
DL lihat di FI, klu tdk ada di FI  liat DL di buku
resmi lainnya
• Bila isi obat standar >1 zat :
– Mencari DL obat standar tsb pd buku resmi sesuai dg
BB/umur
– Menentukan DT berdasarkan berat-ringan penyakit
– Memperhatikan komponen obat yang ber-DM
Penyusunan R/ Formula Magistralis :
Pulveres
R/ Codein HCL 0,004
Ephedrin HCL 0,005
Luminal
0,015
Saccharin
q.s
m.f.pul.dtd. No. XV
S. 3. dd.pulv. I
Pro : An. Nina (4 th)
Penyusunan R/ Formula Magistralis :
Pulveres
R/ Codein HCL 0,060 (=0,004x15)
Ephedrin HCL 0,075 (=0,005x15)
Luminal
0,015
Saccharin
q.s
m.f.pulv.div.in part.aeq. No. XV / m.f.pulv. No.XV
S. 3. dd.pulv. I
Pro : An. Nina (4 th)
Cara Penulisan Obat Paten dalam
Formula Magistralis
• Bila isi obat paten hny 1 macam zat 
penulisan dlm satuan berat (mg/gr) atau
bentuk obat paten tsb
cth : vometa 10 mg atau vometa tab I
• Bila isi obat paten > 1 macam zat  penulisan
bentuk obat paten tsb
cth : Bactrim tab II
Langkah Penyusunan R/ Pulveres
• Penyusunan R/ lengkap dengan terapi :
- Amoxillin
- Codein HCL
Pro : An. Dita (4 th, 15 kg)
Langkah Penyusunan R/ Pulveres
Amoxillin
• Isi : Amoxicillin
• Rencana Pemberian : S o.8.h. pulv I, selama 4 hari
• DL anak : 20 mg/kgBB/hr
DL sehari = 20 mg x 15 kg = 300 mg
DL sekali = 300 mg/3 = 100 mg
DM : DT sekali = 125 mg
DT sehari = 375 mg
Langkah Penyusunan R/ Pulveres
Codein HCL
• Rencana Pemberian : S 4.dd. pulv I, selama 4 hari
• DL anak : 1 mg/th/sekali
DL (4th) sekali = 1 mg x 4 = 4 mg
DL (4th) sehari = 4 x 4 mg = 16 mg
DM : 60/300
DM (4th) sekali = [4/(4+12)] x 60 mg = 15 mg
DM (4th) sehari = [4/(4+12)] x 300 mg = 75 mg
DT sekali = 4 mg
 DT/DM sekali = 4/15 x 100% = 26,7%
DT sehari = 16 mg
 DT/DM sekali = 16/75 x 100% = 21,3%
Langkah Penyusunan R/ Pulveres
R/ Amoxillin mg 125
Saccharin qs
m.f.pulv. dtd. No. XV
S o.8.h. pulv I
R/ Codein HCL mg 4
Saccharin qs
m.f.pulv. dtd. No. XVI
S 4.dd. pulv I
Soal
1. Tentukan DT nya dan tulis resepnya :
obat : Chloramphenicol
Papaverin HCL
Phenobarbital
bentuk pulveres, cara pemberian : 4 x sehari
1 bungkus selama 4 hari
Pro : Tini (6 th, 20 kg)
Soal
2. Tentukan DT nya dan tulis resepnya :
obat : Aminophillin
Efedrin HCL
Prednison
bentuk kapsul, cara pemberian : 3 x sehari 1
kapsul selama 5 hari
Pro : Andi (dws)
Langkah Penyusunan R/ capsulae
R/ Amoxillin mg 125
Codein HCL mg 4
m.f.caps. dtd. No. XV
S o.8.h. cap I
Langkah Penyusunan R/ Potio
• Menyusun resep lengkap bila terapi :
Diphenhydramin HCl
Dextromethorphan HBr
Sir. Thymi
OBH
Pro : Amin (dws)
Langkah Penyusunan R/ Potio
• Rencana Pemberian :
• Resep akan diberikan tiga kali sehari , 1
sendok makan, selama 4 hari
• Jadi : S 3 dd C I
• Seluruh minuman/ramuan : 4x3x15 ml = 180
ml
Langkah Penyusunan R/ Potio
• Diphenhydramin HCl
DL sekali = 25 mg
DL sehari = 100 mg
DM sekali = 100 mg
DM sehari = 250 mg
DT sekali = 50 mg  DT/DM = 50%
DT sehari = 150 mg  DT/DM = 60%
 Resep untuk 4 hari : 4x150mg = 600 mg
Langkah Penyusunan R/ Potio
• Dextromethorphan HBr
DL sehari = 1 mg/kgBB
Misal BB ditimbang = 60 kg
DL sehari : 1 mg/kgBB x 60 kg = 60 mg
DM –
DT sekali = 20 mg
DT sehari = 60 mg
 Resep untuk 4 hari = 4 x 60 mg = 240 mg
Langkah Penyusunan R/ Potio
• Sirup Thymi : misalnya diberikan 20%  20% x
180 ml = 36 ml
• OBH  sebanyak volume ramuan = 180 ml
Langkah Penyusunan R/ Potio
R/ Diphenhydramin HCl
Dextromethorphan HBr
Sir Thymi
OBH
m.f. potio
S 3 dd C I
mg 600
mg 240
ml 36
ml 180
Langkah Penyusunan R/ Formula
Specialistis
BSO KONSISTENSI PADAT
• Pulvis/Pulveres
R/ Caladine powd. fl. no. I
S u.e.
R/ Lacto-B sachet no. X
S 2 dd sachet I
• Compressi
R/ Valium tab no. X (mksd : tab 2 mg, bkn 5mg)
S h.s. tab I
Langkah Penyusunan R/ Formula
Specialistis
• Compressi
R/ Bactrim tab. no. XII
S. 2 dd tab II
Pro : Tn. Andi
R/ Bactrim paed tab No. XII
S. 2 dd tab II
Pro : An. Andi (6 th)
Langkah Penyusunan R/ Formula
Specialistis
• Compressi  effervescent tab •
R/ Calc. D. Redoxon tab. no. X
S 1 dd tab I c aqua 200 ml
• Compressi  insert tab
•
R/ Flagystatin vag tab no VI
S 1 dd tab I vag.
• Compressi  buccal tab
•
R/ Sandopart Buccal tab No. X
S 3 dd tab. I buccal
Compressi  sublingual tab
R/ Cedocard sublingual tab no. X
S p.r.n. tab I subling (bila
nyeri)
Compressi  lozenges
R/ FG Troches tab no. XVI
S o. 4.h. Loz. I
Compressi  reagent tab
R/ Clinitest Reagen tab no V
S u.c.
Compressi  tab kontrasepsi
R/ Microgynon tab. Kartu no. I
S u.c.
Langkah Penyusunan R/ Formula
Specialistis
• Capsulae
R/ Natur-E 100 caps no. XXX
S. 3 dd. caps I
• Suppositoria Analia
R/ Dulcolax supp no. VI
S 1 dd. supp. I p.r.n
• Suppositoria Vaginalia
R/ Albothyl vag. Supp. No. V
S. 1 dd. supp. I intra vag
Langkah Penyusunan R/ Formula
Specialistis
BSO KONSISTENSI SETENGAH PADAT
• Unguenta
R/ Kemicetin Oint 2% tube no. I
S. u.e.
• Cremores
R/ Daktarin cr. tube. no. I
S. u.e.
• Gel
R/ Albothyl gel c aplicator tube no. I
S. u.c
Langkah Penyusunan R/ Formula
Specialistis
BSO KONSISTENSI CAIR
• Solutiones (obat luar)
R/ Betadine sol. 30 ml fl. No. I
S. u.e.
R/ Betadine vag. Douche c applicator fl. No. I
S. u.c.
• Solutiones (obat dalam)
R/ Decolgen liq. fl. No. I
S. 3 dd. cth I
Langkah Penyusunan R/ Formula
Specialistis
• Sirupi
R/ Dextrofen sir. fl. No. I
S. 3 dd. Cth ½
• Elixir
R/ Batugin elixir fl. No. I
S. 3 dd. C I
• Guttae
R/ Tempra drops. Fl. No. I
S p.r.n. 3 dd gtt 0,8 ml
R/ Neosporin eye drops fl. No.
I
S. 3 dd gtt II o.d
R/ Sofradex ear drops fl. No. I
S 3 dd gtt.auric.II
R/ Antistin-Privin drops fl. No. I
S 3 dd. gtt.nasal. II
R/ Afrin nasal spray fl. No. I
S 2 dd nasal spray I
Langkah Penyusunan R/ Formula
Specialistis
• Injectiones
R/ Inj. Streptomycin 1 gram vial no. X
S. i.m.m
R/ inj Ranitidine amp No. X
S. i.m.m
• Enema
R/ Stesolid 10 mg rectal tube No. II
S. p.r.n. rectal tube. I
• Gargarisma
R/ Betadine gargle & mouthwash fl. No. I
S 3 dd garg.
• Vag Douche
R/ Betadine vag .douche fl. No. I
S u.c
Langkah Penyusunan R/ Formula
Specialistis
• Suspensiones
R/ Decolsin susp. Fl. no. I
S. 3 dd cth I
R/ Caladine lotion fl. No.I
S u.e.
• Emulsa
R/ Scott’s emulsion No. I
S. 2 dd C I
• Aerosolum
R/ Alupent inhaler fl. No. I
S p.r.n. 3 dd puff I (jika sesak)
Post Test
• Tulis resep formula specialistis.
1. Penderita Ny. Budi. Diberi obat Lemocin
Lozenges. Cara pemakaian : tiap 3 jam satu
tablet dihisap. Selama 1 minggu.
2. Penderita Andi (1 th). Diberi Tempra drops 1
botol. Sekali minum diberikan 80 mg obat,
jika perlu diberikan 3 kali sehari.
Download