bab vi penutup

advertisement
BAB VI
PENUTUP
Maksud penelitian ini adalah untuk menemukan konsep penataan
permukiman Madura seiring dengan pembangunan Kawasan Kaki Jembatan
Suramadu yang nantinya dapat dijadikan sebagai ruang pajang Madura. Penelitian
ini telah mencapai hasil berdasarkan tujuan berikut :
1. Mendapatkan
jenis
potensi
yang
dapat
di
kembangkan
seiring
pembangunan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu.
2. Menemukan konsep pola perumahan dan permukiman Madura yang dapat
mewadahi kegiatan – kegiatan potensi ekonomi
3. Membuat konsep penataan permukiman sebagai ruang pajang (etalase /
show case) di Kawasan Kaki Jembatan Suramadu yang bernuansa terhadap
Madura
Hasil penelitian ini akan dipaparkan sesuai dengan tujuan yang telah
disebutkan diatas. Hasil pertama adalah mengenai konsep penataan permukiman
Madura dengan memperhatikan kecenderungan perubahan pola permukiman dan
responden dari masyarakat yaitu Konsep Penataan Permukiman Madura yang
dapat dikembangkan dalam rangka pembangunan Kawasan Kaki Jembatan
Suramadu adalah dengan Model Open Cluster, yang di dalamnya dapat
difungsikan sebagai fungsi ekonomi, berpola Islami yaitu mempunyai
langgar, dan sebagai pusatnya Masjid, arah hadap rumah Utara – Selatan
dan Barat – Timur, serta sesuai kebijakan pemerintah, sehingga dapat
menjadi bagian dari konsep pengembangan Kawasan Kaki Jembatan
Suramadu dan dapat dijadikan ruang pajang Madura atau sebagai Taman
mininya Madura.
Uraiannya dapat dilihat di bawah ini ;
153
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
1. Terjadi perubahan pola permukiman Madura dari yang lengkap menjadi
sederhana dan pola permukiman Madura juga dapat mewadahi kegiatan –
kegiatan potensi ekonomi Madura yang ada, sehingga dapat menjadi
bagian dari konsep pengembangan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu.
2. Hal tersebut berarti bahwa pola permukiman Madura dapat memberi
kontribusi dalam pengembangan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu
sebagai industri rumah tangga, perdagangan, dan tujuan wisata, serta
harapan KKJS sebagai ruang pajang Madura akan terwujud.
3. Perubahan pola permukiman Madura berbentuk pola tanean lanjheng
dengan fenomena perubahan yang terjadi saat ini (pola sederhana) yaitu
model open cluster.
4. Tetap menggunakan konsep Pola permukiman Madura yang Islami, yaitu ;
• Masing – masing rumah mempunyai fasilitas langgar / musholla
• Membentuk cluster – cluster permukiman yang core nya adalah berupa
masjid dan kantor pemerintah desa.
• Arah hadap rumah utara – selatan dan barat – timur
• Menggunakan jenis ukiran tumbuh - tumbuhan
5. Menggunakan hasil analisa kecenderungan perubahan pola permukiman
Madura dengan mengedepankan peningkatan ekonomi (fungsi ekonomi).
Agar masyarakat Madura tetap survive terhadap pesatnya perkembangan
yang disebabkan adanya Jembatan Suramadu.
6. Mengarahkan kawasan permukiman sesuai dengan kebijakan pemerintah
yaitu permukiman diarahkan menjadi industri rumah tangga, terutama
kerajinan – kerajinan asli Madura. Sehingga nantinya dapat dijadikan
ruang pajang Madura atau sebagai Taman mini Madura.
Hasil
selanjutnya
adalah
eksplorasi
potensi
sekaligus
arahan
pengembangan yang disesuaikan dengan rencana penataan permukiman Madura.
Potensi masyarakat disadari sebagai aspek non-fisik dalam lingkungan manusia,
dan penjelasan tersebut diuraikan dibawah ini. Diharapkan hasil penelitian ini
154
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
dapat bermanfaat dalam proses pembangunan masyarakat Madura seiring dengan
pembangunan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu sebagai ruang pajang Madura.
1. Agar masyarakat Madura tetap eksis dengan keberadaan Jembatan
Suramadu dan sesuai dengan kebijakan pemerintah, maka diarahkan agar
masyarakat Madura dapat mengembangkan industri rumah tangga yang
mempunyai kekhasan Madura seperti batik tulis, kerajinan logam, ukir,
obat ramuan madura dll, sehingga kawasan ini bisa menjadi market dan
juga sebagai ruang pajang kekhasan Madura.
2. Mengantisipasi perkembangan industri yang cukup pesat di Kecamatan
Kamal dan Labang maupun mengantisipati masuknya migran dari luar
Kecamatan Kamal dan Labang sebagai tenaga industri, maka kualitas
penduduk Kamal dan Labang
perlu ditingkatkan, tidak hanya dalam
bentuk pendidikan formal tetapi yang lebih penting adalah pendidikan non
formal
berupa
pelatihan-pelatihan
sehingga
meningkatkan
derajat
kemandiriannya.
3. Dengan adanya percepatan pembangunan di Kecamatan Labang dan
Kamal nantinya, masyarakat setempat dituntut untuk lebih giat dalam
meningkatkan keterampilan supaya dapat berperan dalam pembangunan
dan tidak tertinggal jauh dari masyarakat pendatang. Selain itu dengan
bertolak dari karakteristik masyarakat Madura yang memiliki hubungan
yang sangat istimewa dengan ulama, dimana masyarakat menempatkan
kiai dan blater sebagai pemimpin.
155
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
156
Easy PDF Creator is professional software to create PDF. If you wish to remove this line, buy it now.
Download