perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampai saat ini beton masih menjadi pilihan utama dalam pembuatan struktur. Selain karena kemudahan dalam mendapatkan matrial penyusunnya. Beton sendiri terbuat dari campuran homogen dengan perbandingan tertentu yang terdiri dari semen, agregat halus, agregat kasar, air, serta terkadang ditambahkan pula dengan bahan tambahan lainnya jika dianggap perlu (Syamsiyyah, 2008). Penggunaan beton pada dasarnya memiliki keunggulan-keunggulann diantaranya memiliki kuat tekan yang tinggi, perawatan dan pembentukan yang mudah, serta mudah mendapatkan bahan penyusunnya. Berbagai upaya telah dilakukan peneliti guna memperoleh kemajuan dalam teknologi beton, salah satunya adalah dengan penambahan filler yang berasal dari bahan mineral yang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja kuat tekan beton. Filler adalah kumpulan mineral yang sebagian besar lolos saringan No.200 (75μm). Fungsi dari filler adalah sebagai bahan pengisi rongga-rongga antar agregat yang diharapkan dapat meningkatkan kerapatan dan memperkecil permeabilitas dari campuran beton (Mutohar, 2002). Filler yang merupakan bahan mineral digunakan sebagai bahan tambahan dengan tujuan untuk memperhalus perbedaan-perbedaan pada campuran beton dengan memberikan ukuran yang tidak ada atau kurang dalam agregat, selain itu juga dapat dipergunakan untuk menaikan mutu beton dan untuk mengurangi permeabilitas sehingga beton lebih kedap air dan lebih padat (Mulyono, 2005). Slump didefinisikan sebagai penurunan ketinggian pada pusat permukaan atas commit to user beton yang diukur segera setelah cetakan uji slump diangkat (SNI 03-1972-2008). 1 2 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Adapun tujuan pengujian slump ini adalah untuk mengetahui tingkat kemudahan pengerjaan beton yang dinyatakan dalam nilai slump tertentu. Kuat tekan beton didefinisikan besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan (SNI 03-1974-1990). Kuat tekan beton mengidentifikasi mutu dari sebuah struktur, semakin tinggi kuat tekan maka semakin tinggi kekuatan struktur dan mutu beton yang dihasilkan. Modulus elastisitas didefinisikan sebagai kemiringan dari diagram teganganregangan yang masih dalam kondisi elastis. Modulus elastis yang besar menunjukkan kemampuan menahan tegangan yang cukup besar dalam kondisi regangan yang masih kecil, artinya bahwa beton tersebut mampu menahan tegangan (desak utama) yang cukup besar akibat beban-beban yang terjadi pada suatu regangan (kemampuan menjadi retak) kecil (Sidik, 2010). Beton yang kekuarangan butiran halus dalam agregat menjadi tidak kohesif dan mudah bleeding. Untuk mengatasi kondisi ini biasanya diberikan bahan tambahan berbentuk butiran padat yang halus yang berfungsi sebagai filler. Penambahan ini biasanya dilakukan pada beton kurus, dimana betonnya kekurangan agregat halus dan beton dengan kadar semen yang biasa tetapi perlu dipompa pada jarak yang jauh. Upaya yang telah dilakukan adalah pemanfaatan terhadap limbah buangan pertanian dan industri yang tidak digunakan semaksimal mungkin sebagai bahan filler. Hal ini dapat memberikan alternatif dalam pemanfaatan limbah serta diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan sekitar. Salah satu industri yang menghasilkan limbah filler adalah industri kerajinan batu alam yang berada di desa Sambirejo, Sleman, Yogyakarta. Dalam penelitian ini akan dikaji mengenai nilai slump, kuat tekan dan modulus elastisitas beton dengan penambahan filler abu batu Paras. Adapun abu batu Paras commit to user 3 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id merupakan limbah hasil sampingan dari proses pemotongan batu Paras dengan gergaji mesin. 1.2 Rumusan Masalah Untuk mengetahui kelayakan dari beton dengan bahan tambahan filler abu batu Paras, akan dibahas beberapa permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimanakah nilai slump dari beton segar yang diberikan tambahan filler abu batu Paras? b. Berapakah nilai kuat tekan beton optimum yang dapat dihasilkan dengan penambahan filler abu batu Paras? c. Berapakah nilai modulus elastisitas beton optimum yang dapat dihasilkan dengan penambahan filler abu batu Paras? d. Berapakah nilai variasi optimum penambahan filler abu batu Paras yang dapat memberikan nilai kuat tekan beton tertinggi? e. Berapakah nilai variasi optimum penambahan filler abu batu Paras yang dapat memberikan nilai modulus elastisitas beton tertinggi? 1.3 Batasan Masalah Untuk membatasi permasalahan agar penelitian lebih terarah dan tidak meluas maka dalam penelitian ditetapkan pembatasan masalah sebagai berikut: a. Semen yang digunakan adalah Ordinary Portland Cement (OPC), Tipe I. b. Limbah abu batu Paras diambil dari industri kerajinan batu alam desa Sambirejo, Sleman, Yogyakarta, sedangkan batu Paras yang digunakan dalam kerajinan tersebut berasal dari Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta. c. Filler berasal dari abu batu Paras yang lolos ayakan No. 200 (75μm). d. Standar mix design yang digunakan adalah SNI 03-2834-2000 dengan mutu beton F’c = 25 MPa. commit to user 4 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id e. Variasi penambahan filler abu batu Paras sebesar 0% ; 5% ; 10% ; 15% dan 20% dari berat semen dengan 3 buah benda uji untuk tiap variasi. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Dengan pelitian ini diharapkan dapat diketahui nilai slump dari beton segar yang diberikan tambahan filler abu batu Paras. b. Dengan pelitian ini diharapkan dapat diketahui nilai kuat tekan beton optimum yang dapat dihasilkan dengan penambahan filler abu batu Paras. c. Dengan pelitian ini diharapkan dapat diketahui nilai modulus elastisitas beton optimum yang dapat dihasilkan dengan penambahan filler abu batu Paras. d. Dengan pelitian ini diharapkan dapat diketahui nilai variasi optimum penambahan filler abu batu Paras yang dapat memberikan nilai kuat tekan beton tertinggi. e. Dengan pelitian ini diharapkan dapat diketahui nilai variasi optimum penambahan filler abu batu Paras yang dapat memberikan nilai modulus elastisitas beton tertinggi. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat/konstribusi bagi perkembangan ilmu teknik Sipil khususnya mengenai ilmu bahan bangunan. b. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai kelebihan dan kekurangan penambahan filler abu batu Paras pada beton ditinjau dari parameter pengujian nilai slump, kuat tekan dan modulus elastisitasnya. c. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi alternatif pemanfaatan limbah industri kerajinan batu alam bagi penduduk desa Sambirejo, Sleman, Yogyakarta khususnya dalam pemanfaatannya sebagai bahan bangunan. commit to user