ABSTRACT Background: Methadone is an essential medicine and must be guaranteed in a methadone maintenance treatment (MMT) programme in Indonesia. Methadone maintenance treatment is the opiate replacement therapy for opiate addicts and harm reduction of transmission of HIV / AIDS through needle. MMT programme was first held in Indonesia in the pilot phase in 2003, the number of patients who follow MMT programme from time to time in the last 5 years tend to be stable at around 2,500 patients. INCB data showed in 2012 levels of consumption of methadone use in statistics is 62 S-DDD, but in 2013 decreased sharply to 11 S-DDD. It is necessary for research related to the dynamics of methadone consumption in Indonesia in 20042013. Objective: To identify the dynamics of methadone consumption in MMT programme in Indonesia in 2004-2013. Methods: This study is a descriptive research with case study design, through observation document of Technical Report INCB, Ministry of Health documents and interview toward informant policy holders in the Ministry of Health Republic Indonesia (Kemenkes RI), National Agency of Drug and Food Control (BPOM RI) to do the analysis level of methadone consumption and active patients MMT programme in Indonesia 2004 – 2013 can be well implemented. Result: The dynamics of methadone consumption in Indonesia in 2004-2013 is fluctuated and increased. Calculation of methadone consumption in Indonesia were reported to the INCB report is based on the production of the pharmaceutical industry, it is given the consumption data by patients of health services have not been integrated nationally. Realization of import methadone increased following the pattern of consumption, but in the field where high availability of methadone is not done realization of import. Conclusion: The dynamics of methadone consumption in Indonesia fluctuate affected by the use of methadone and active patients in MMT programme in Indonesia. Efforts should be made to optimize the availability and utilization of services methadone treatment for opioid abusers in MMT programme in Indonesia. The importance of reporting documentation methadone use of health services that is accurate and systematic way to determine a data-based policy measures, so as to ensure the availability and monitoring of methadone in MMT programme in Indonesia. Keywords: methadone consumption, essential drugs, Patient Active, MMT Programme ABSTRAK Latar Belakang: Metadon merupakan obat esensial dan harus dijamin ketersediaannya dalam Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) di Indonesia. Terapi rumatan metadon adalah terapi pengganti opiat bagi pecandu opiat dan upaya pengurangan dampak buruk (harm reduction) penularan HIV/AIDS melalui jarum suntik. PTRM dilaksanakan di Indonesia pada tahap uji coba tahun 2003, jumlah pasien aktif PTRM dari waktu ke waktu pada 5 tahun terakhir cenderung stabil yakni sekitar 2500 orang. Data INCB menunjukkan tahun 2012 tingkat konsumsi statistik penggunaan metadon sebesar 62 S-DDD, namun tahun 2013 mengalami penurunan yang tajam menjadi 11 S-DDD. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terkait dinamika konsumsi metadon di Indonesia tahun 2004-2013. Tujuan Penelitian: Mengetahui dinamika konsumsi metadon dalam PTRM di Indonesia tahun 2004-2013. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan studi kasus, melalui observasi dokumen Technical Report INCB, dokumen Kemenkes RI dan wawancara kepada narasumber pemegang kebijakan di lingkungan Kemenkes RI, BPOM RI untuk dilakukan analisis tingkat konsumsi metadon dan pasien aktif PTRM di Indonesia tahun 2004-2013. Hasil Penelitian: Dinamika konsumsi metadon di Indonesia tahun 2004-2013 hasilnya berfluktuasi dan mengalami peningkatan. Perhitungan konsumsi metadon di Indonesia yang dilaporkan ke INCB didasarkan pada laporan produksi dari industri farmasi, hal ini mengingat data konsumsi oleh pasien dari pelayanan kesehatan belum terintegrasi secara nasional. Realisasi import metadon meningkat mengikuti pola konsumsi, namun pada tahun dimana ketersediaan metadon dilapangan tinggi tidak dilakukan realisasi import. Kesimpulan: Dinamika konsumsi metadon di Indonesia berfluktuasi dipengaruhi oleh penggunaan metadon dan pasien aktif dalam PTRM di Indonesia. Perlu dilakukan upaya untuk mengoptimalkan ketersediaan metadon dan pemanfaatan pelayanan terapi metadon bagi penyalahguna opioid dalam PTRM di Indonesia. Pentingnya dokumentasi pelaporan penggunaan metadon dari pelayanan kesehatan yang akurat dan sistematis untuk menentukan langkah kebijakan berbasis data, sehingga dapat menjamin ketersediaan dan pengawasan metadon dalam PTRM di Indonesia. Kata Kunci: konsumsi metadon, Obat esensial, Pasien Aktif, PTRM