AKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

advertisement
1.
2.
AKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MAHAKAM SAMARINDA
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah
dan karuniaNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaruh Hunian
Mahasiswa dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat ” ini yang merupakan
salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan tugaskuliah.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan dari banyak pihak
baik berupa ilmu, saran-saran dan kritik, maupun dorongan serta nasihat yang sangat berguna
dalam penyelesaian makalah ini. Oleh karena penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
Sulung s, selaku dosen mata kuliah Regulasi Kesehatan
Teman sejawat penyusun
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak dapat menjadi bahan masukan bagi penyusun guna
penyempurnaan atas kerja yang baik dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata,penyusun berharap
semogamakalah ini dapat bermanfaat bagi mereka yang memerlukan.
Samarinda, Januari 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan pendidikan pada masa sekarang ini mengharuskan orang mampu untuk mencapainya, bahkan
harus meninggalkan rumah demi mendapat pendidikan yang lebih tinggi. Hidup dalam kos-kosan sudah tidak
asing lagi kita dengar pada masa sekarang ini. Karena keiginan untuk menimba ilmu yang begitu besar sehingga
mengharuskan calon-calon mahasiswa meninggalkan kampung halaman demi mencapai cita-cita untuk menjadi
mahasiswa yang nantinya berguna bagi bangsa dan negara terutama bagi daerah mereka sendiri,semua mulai
disadari oleh anak-anak di zaman sekarang, khususnya oleh anak-anak di pedesaan atau di daerah. Hal tersebut
mendorong mereka untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dengan kualitas yang lebih baik
pula, dan itu hanya bisa di dapatkan di kota-kota besar. Oleh sebab itu, banyak anak-anak dari daerah yang ke
kota tinggal di tempat-tempat kos yang dekat dengan universitas, supaya anak-anak dari daerah lebih tertarik
untuk tinggal ditempat kos, banyak tempat kos yang letaknya tidak jauh dari tempat mereka menuntut ilmu.
Masyarakat sekitar kampus yang setiap saat menerima mahasiswa untuk tinggal (kos), dalam sosiologi
dikategorikan sebagai kelompok sekunder. Kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri
dari banyak orang. Hubungannya tak perlu berdasarkan kenal-mengenal secara pribadi dan sifatnya tidak begitu
langgeng. Tempat-tempat kos biasanya memiliki peraturan yang berbedabeda, dan banyak tempat-tempat kos
yang tidak dijaga oleh pemiliknya. Ada peraturan yang membatasi anak kos agar tidak terlalu bebas dengan
menetapkan jam berkunjung/jam malam. Kebebasan tersebut akhirnya dapat membentuk prilaku yang negatif
bagi anak-anak kos. Selain itu tidak adanya pengawasan dari orang tua membuat anak-anak kos merasa bebas
untuk melakukan apa saja, termasuk perbuatan-perbuatan menyimpang yang biasanya tidak mereka lakukan.
Didukung pula dengan lingkungan pergaulan bebas. Zaman sekarang yang cenderung negatif, sehingga
mempengaruhi prilaku anak-anak kos dan prestasi mereka di kampus . Mahasiswa dari daerah yang datang ke
kota dan tinggal di tempat-tempat kos, yang lebih dikenal dengan anak kos. Anak-anak kos merupakan
komunitas yang rentan terhadap pergaulan bebas, karena mereka memiliki kebebasan penuh dalam mengatur
hidupnya tanpa ada larangan dan pengawasan dari orang tua atau siapa pun. Sehingga mereka bebas bergaul
dengan siapa saja dan di lingkungan manapun termasuk lingkungan negatif yang lambat laun akan
mempengaruhi pola pikir mereka serta mempegaruhi prestasinya. Pada umumnya, perilaku ini merupakan akibat
tidak adanya pengawasan dari orang tua, lingkungan pergaulan yang bebasan, hidup ditempat kos. Pada
umumnya kebebasan hidup ditempattempat kos menjadi faktor paling penting yang mempengaruhi cara belajar
anak-anak kos. Karena bagaimana prilaku anak-anak kos, sangat ditentukan dari cara mereka hidup dan
berprilaku ditempat kos.Manusia mempunyai naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya.
Hubungan yang berkesinambungan tersebut menghasilkan pola pergaulan yang dinamakan pola interaksi sosial.
Pergaulan tersebut menghasilkan pandangan-pandangan mengenai kebaikan dan keburukan. Pandanganpandangan tersebut merupakan nilai-nilai manusia, yang kemudian sangat berpengaruh terhadap cara dan pola
berpikirnya. Belajar mempunyai peranan penting dalam sejarah kehidupan manusia apalagi dalam masyarakat
modern seperti sekarang ini, belajar merupakan kegiatan yang dapat menentukan berhasil tidaknya sesorang
dalam menentukan langkah hidup selanjutnya. Setiap orang perlu belajar dengan tanpa meneganal batas waktu
dan usia. Dalam belajar seseorang berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan da dengan belajar
pula seseorang dapat mengubah tingkah laku ataupun tanggapan yang disebabkan pengalaman. Berdasarkan
konsep umum, belajar merupakan proses yang berlangsung sepanjang kehidupan makhluk hidup. Kondisi
lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu variabel yang diduga berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa. Untuk mengetahui pengaruh kondisi lingkungan tempa tinggal terhadap prestasi belajar mahasiswa
dilakukan dengan membandingkan prestasi belajar pada setiap tempat tinggal mahasiswa tersebut. Penelitian ini
bertujuan mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari kondisi lingkungan tempat tinggal
yang berbeda-beda. Lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan manusia, seperti yang diutarakan pada teori
empirisme yang menyatakan bahwa perkembangan individu dipengaruhi dan ditentukan oleh pengalamanpengalaman yang diperoleh. Pengaruh lingkungan sangat besar dalam membawa diri manusia menuju kepada
puncak sukses impian.
B. Tujuan
Agar dapat memahami pengaruh hunian mahasiswa dengan indeks prestasi yang di dapatkan mahasiswa di
fakultas Kesehatan Masyarakat.
C. Manfaat
Bagi mahasiswa, dapat memberikan pelajaran bahwan hunian mahasiswa mendapat kan faktor pengaruh
terhadap indeks prestasinya di kampus
Sedangkan bagi ffakultas, dapat memberikan gambaran indeks prestasi mahasiswanya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan
perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis, termasuk
didalamnya adalah belajar. Terhadap faktor lingkungan ini ada pula yang menyebutnya sebagai
empirik yang berarti pengalaman, karena dengan lingkungan itu individu mulai mengalami dan
mengecap alam sekitarnya. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh
lingkungan itu, karena lingkungan itu senantiasa tersedia di sekitarnya.
Sejauh mana pengaruh lingkungan itu bagi diri individu, dapat kita ikuti pada uraian berikut :
1. Lingkungan membuat individu sebagai makhluk sosial
Yang dimaksud dengan lingkungan pada uraian ini hanya meliputi orang-orang atau manusia-manusia
lain yang dapat memberikan pengaruh dan dapat dipengaruhi, sehingga kenyataannya akan
menuntut suatu keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu dengan yang
lainnya. Terputusnya hubungan manusia dengan masyarakat manusia pada tahun-tahun permulaan
perkembangannya, akan mengakibatkan berubahnya tabiat manusia sebagai manusia. Berubahnya
tabiat manusia sebagai manusia dalam arti bahwa ia tidak akan mampu bergaul dan bertingkah laku
dengan sesamanya. Dapat kita bayangkan andaikata seorang anak manusia yang sejak lahirnya
dipisahkan dari pergaulan manusia sampai kira-kira berusia 10 tahun saja, walaupun diberinya
cukup makanan dan minuman, akan tetapi serentak dia dihadapkan kepada pergaulan manusia,
maka sudah dapat dipastikan bahwa dia tidak akan mampu berbicara dengan bahasa yang biasa,
canggung pemalu dan lain-lain. Sehingga kalaupun dia kemudian dididik, maka penyesuaian dirinya
itu akan berlangsung sangat lambat sekali.
2.
Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu
Lingkungan dengan aneka ragam kekayaannya merupakan sumber inspirasi dan daya cipta untuk diolah menjadi
kekayaan budaya bagi dirinya. Lingkungan dapat membentuk pribadi seseorang, karena manusia hidup adalah
manusia yang berfikir dan serba ingin tahu serta mencoba-coba terhadap segala apa yang tersedia di alam
sekitarnya.
Lingkungan memiliki peranan bagi individu, sebagai :
1.
Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat pergaulan sosial
individu. Contoh : air dapat dipergunakan untuk minum atau menjamu teman ketika berkunjung ke
rumah.
2.
Tantangan bagi individu dan individu berusaha untuk dapat menundukkannya. Contoh : air
banjir pada musim hujan mendorong manusia untuk mencari cara-cara untuk mengatasinya.
3.
Sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang beraneka ragam senantiasa memberikan
rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi dan mengikutinya serta berupaya untuk meniru dan
mengidentifikasinya, apabila dianggap sesuai dengan dirinya. Contoh : seorang anak yang
senantiasa bergaul dengan temannya yang rajin belajar, sedikit banyaknya sifat rajin dari temannya
akan diikutinya sehingga lama kelamaan dia pun berubah menjadi anak yang rajin.
4.
Obyek penyesuaian diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun autoplastis.
Penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu berusaha untuk merubah lingkungannya. Contoh :
dalam keadaan cuaca panas individu memasang kipas angin sehingga di kamarnya menjadi sejuk.
Dalam hal ini, individu melakukan manipulationyaitu mengadakan usaha untuk memalsukan
lingkungan panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan dirinya. Sedangkan penyesuaian diri
autoplastis, penyesusian diri yang dilakukan individu agar dirinya sesuai dengan lingkungannya.
Contoh : seorang juru rawat di rumah sakit, pada awalnya dia merasa mual karena bau obatobatan, namun lama-kelamaan dia menjadi terbiasa dan tidak menjadi gangguan lagi, karena
dirinya telah sesuai dengan lingkungannya.
lingkungan sangat besar dalam membawa diri manusia menuju kepada puncak sukses impian.
Terhadap faktor lingkungan ini ada pula yang menyebutnya sebagai empirik yang berarti
pengalaman, karena dengan lingkungan itu individu mulai mengalami dan merasakan alam
sekitarnya. Selanjutnya Danusaputra menyatakan lingkungan adalah semua benda dan kondisi
termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia
berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup
lainnya. (Darsono, 1995). Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna
atau pengaruh tertentu kepada individu.
Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu
kepada individu. Hal ini sesuai dengan Wahid dan Chayatin yang menyatakan kepadatan penghuni
adalah perbandingan antara luas lantai rumah dengan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah
tinggal. Undang-undang perumahan dibeberapa negara maju memberi wewenang kepada
pemerintah untuk menanggulangi masalah yang seperti ini. Rumah tempat tinggal dikatakan over
crowding bila jumlah orang yang tidur di rumah tersebut menunjukan hal-hal antara lain: dua
individu dari jenis kelamin yang berbeda dan berumur di atas 10 tahun dan bukan berstatus suami
istri tidur di dalam satu kamar dan jumlah orang di dalam rumah dibandingkan dengan luas lantai
telah melebihi ketentuan yang telah di tetapkan (dalam http://cai-sl.blogspot.com/ diakses
tanggal 25 Januari 2013)
Faktor lingkungan ini ada pula yangnmenyebutnya sebagai empirik yang berarti pengalaman, karena
dengan lingkungan itu individu mulai mengalami dan mengecap alam sekitarnya. Manusia tidak bisa
melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh lingkungan itu, karena lingkungan itu senantiasa
tersedia di sekitarnya. Keberhasilan seorang mahasiswa dalam berprestasi juga ditentukan oleh
ketersediaan ruang. Ruang yang dibutuhkan oleh penghuni kos dapat berupa ruang privat
dan ruang semi privat. Ruang privat adalah ruang perorangan atau wilayah pribadi yang apabila
dimasuki orang lain orang tersebut merasa kehormatannya terancam dan terganggu. Ruang semi
privat adalah ruang umum untuk suatu kelompok atau keluarga yang kegunaan ruang tersebut untuk
kepentingan bersama-sama dalam suatu kelompok atau keluarga.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Terdapat pengaruh lingkungan kos yang ditempati mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa
pada mahasiswa pengaruh lingkungan kos yang ditempati terhadap prestasi belajar , besarnya
kontribusi lingkungan kos termasuk sangat kecil. Terdapat pengaruh jumlah mahasiswa yang kos
dalam satu kamar terhadap prestasi belajar mahasiswa
Besarnya pengaruh jumlah mahasiswa yang kos dalam satu kamar terhadap prestasibelajar
termasuk sedang dan besarnya kontribusi jumlah mahasiswa yang kos dalam satu kamar terhadap
prestasi belajar termasuk sangat kecil Terdapat pengaruh lingkungan kos yang ditempati mahasiswa
dan jumlah mahasiswa yang kos dalam satu kamar terhadap prestasi belajar mahasiswa
Download